NovelToon NovelToon

Pacarku Seorang Yakuza

Silsilah Keluarga Himura

Maya Himura adalah seorang wanita muda yang lahir dan dibesarkan di kota Tokyo, Jepang. Dia berasal dari keluarga sederhana dan memiliki impian untuk mengejar karier di bidang seni.

Maya memiliki bakat artistik yang besar dan mengekspresikannya melalui lukisan dan seni visual lainnya.

Sejak kecil, Maya telah menunjukkan ketekunan dan keingintahuan yang tinggi. Dia selalu berusaha untuk belajar hal-hal baru dan mengembangkan keterampilan seninya. Meskipun tidak selalu mudah, Maya selalu menjaga semangatnya yang tinggi dan tidak pernah berhenti bermimpi.

Di Universitas, Maya mengambil jurusan seni rupa dan mulai mengembangkan portofolio seni yang mengesankan. Dia aktif dalam berbagai kegiatan seni dan sering mengikuti pameran lokal untuk memperluas jangkauan karya seninya.

Hidup Maya berubah drastis ketika dia secara kebetulan bertemu dengan Hiroshi, seorang pria misterius yang ternyata adalah anggota Yakuza.

Awalnya, Maya terkejut dan terkecoh oleh keberadaan Hiroshi dalam dunianya yang sejauh ini aman dan damai. Namun, mereka perlahan-lahan mulai mengenal satu sama lain, dan Maya melihat sisi lain dari Hiroshi yang lebih lembut dan rentan.

Meskipun Maya menyadari resiko dan bahaya yang mungkin terkait dengan hubungannya dengan seorang anggota Yakuza, dan memutuskan untuk tetap bersamanya.

Ia melihat potensi yang lebih dalam Hiroshi, dan dengan cinta dan dukungannya, Maya berharap dapat membantu Hiroshi meninggalkan kehidupan kriminalnya dan menemukan jalan menuju perubahan positif.

***

Pagi yang cerah menyambut Maya Himura saat ia terbangun oleh suaranya alarm. Ia meraih telepon genggamnya dan mematikan alarm dengan cepat sebelum beranjak dari tempat tidur. Sinar matahari yang masuk melalui jendela kamarnya menerangi ruangan, memberikan semangat yang segar untuk memulai hari yang baru.

Maya adalah seorang mahasiswi yang bersemangat dan penuh semangat. Ia tinggal bersama orangtuanya, Ayahnya Tanaka Himura bekerja di bagian Properti dan Ibunya Hitomi Himura adalah seorang ibu rumah tangga yang penuh kasih sayang. Maya memiliki hubungan yang erat dengan keduanya dan mereka selalu memberinya dukungan penuh dalam mengejar impian dan tujuannya.

Setelah membersihkan diri, Maya turun ke ruang makan, di mana ibunya sudah menyiapkan sarapan hangat untuknya. Mereka berbagi cerita tentang rencana masing-masing hari itu, sambil menikmati hidangan pagi yang lezat. Maya menghargai momen-momen ini dengan keluarganya karena memberinya ketenangan dan kekuatan untuk menghadapi hari yang sibuk.

Maya duduk di meja makan "Selamat pagi, Ayah, Ibu! Apa kabar kalian hari ini?" Maya

"Selamat pagi, Nak! Kabar baik, terima kasih. Bagaimana denganmu? Siap menghadapi hari yang baru?" Ayahnya Tanaka Himura

"Iya, Ayah! Aku siap menghadapi hari ini dengan semangat yang baru. Aku punya mata pelajaran kuliah menarik hari ini, jadi aku sangat bersemangat!"

"Selamat pagi, sayangku! Aku harap kuliahmu menyenangkan. Sudahkah kamu sarapan? Ibu menyiapkan sarapan favoritmu" ibunya Hitomi Himura

"Terima kasih, Ibu! Sarapannya pasti lezat seperti biasanya. Aku sangat beruntung memiliki Ibu yang begitu peduli dan sayang sama aku"

"Kami selalu ingin memberikan yang terbaik untukmu, Nak. Kami bangga melihat semangat dan tekadmu dalam mengejar impianmu. Jangan lupa, tetaplah gigih dan jangan pernah takut mengambil tantangan." Tanaka Himura

"Terima kasih, Ayah. Aku sangat menghargai dukunganmu dan Ibu. Ayah selalu memberiku dorongan untuk terus maju. Aku berharap bisa membuat kalian bangga dengan apa yang aku capai."

"Pasti akan begitu, Nak. Kami percaya pada kemampuan dan potensimu. Jangan ragu untuk meminta bantuan ibu dan ayah jika kamu membutuhkannya, baik dalam studi maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kami selalu ada untukmu" Hitomi Himura

"Aku beruntung memiliki kalian sebagai orang tua. Aku ingin menjadi sosok yang kuat dan mandiri seperti kalian berdua. Aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan impianku."

"Kami tahu kamu akan mencapai tujuanmu, Nak. Jangan lupa untuk menikmati perjalananmu dan menikmati setiap momen di sepanjang jalan. Kita mendukungmu sepenuhnya" Tanaka Himura

"Ya, dan ingatlah bahwa keluarga adalah pondasi yang kuat. Kami akan selalu bersamamu dalam setiap langkah yang kamu ambil. Jika ada hambatan atau kesulitan, kita akan menghadapinya bersama-sama" Hitomi Himura

" Terima kasih ibu, ayah atas cinta dan dukungannya. Aku akan berangkat kuliah sekarang, ayah, ibu kalian selalu ada di hatiku"

"Semoga harimu menyenangkan, Nak. Jangan lupa, kita akan selalu ada di sini untukmu. Berusahalah semaksimal mungkin dan jadilah yang terbaik!" Tanaka

"Selamat berangkat, sayang! Jangan lupa makan siang dengan baik dan beristirahat yang cukup. Semoga hari inimu menyenangkan sayang" Hitomi

"Terima kasih, Ibu! Sampai nanti! Aku pasti akan memberikan yang terbaik dan membuat kalian bangga"

Setelah sarapan, Maya berpakaian rapi dan siap untuk berangkat kuliah. Ayahnya memberinya ucapan semangat, memberikan nasihat dan motivasi sebelum dia pergi. Tanaka Himura adalah seorang pria yang tekun dan bekerja keras, dan Maya sangat terinspirasi oleh dedikasinya terhadap pekerjaannya. Ia selalu mengajarkan nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, dan kerja keras kepada Maya.

Maya meninggalkan rumah dengan senyum di wajahnya, siap untuk menghadapi hari yang menantang di universitas. Ia berjalan dengan langkah pasti, menyambut setiap peluang belajar dari pengalaman. Dalam perjalanan menuju kampus, ia merenung tentang impian dan tujuan hidupnya. Maya bermimpi menjadi seorang seniman yang sukses dan menginspirasi orang lain melalui karya seninya. Di dalam perjalanan , Maya bertemu Aki sahabatnya

" Hei, Aki! Apa kabar? Kamu juga dalam perjalanan ke kampus?"

"Hai, Maya! Ya, aku juga menuju ke kampus. Kabarku baik, terima kasih. Bagaimana denganmu? Apa yang terjadi pagi ini?"

"Aku baik-baik saja! Pagi ini ada presentasi penting di kelas bahasa Jepang, dan aku lumayan gugup. Tapi sekarang rasanya lebih baik setelah bertemu denganmu. Ada hal menarik apa yang kamu hadapi hari ini?"

"Oh, semoga presentasimu sukses! Aku yakin kamu akan melakukan dengan baik. Hari ini aku memiliki pertemuan dengan dosen pembimbing untuk membahas proyek penelitian kami. Aku agak gugup juga, tapi aku berharap pertemuan itu berjalan lancar."

"Terima kasih atas dukungannya, Aki. Aku yakin presentasimu akan sukses juga. Proyek penelitianmu terdengar menarik. Aku harap pertemuanmu dengan dosen pembimbing berjalan dengan baik dan kamu mendapatkan panduan yang bermanfaat"

"Terima kasih, Maya. Aku juga berharap begitu. Tetapi jangan terlalu khawatir tentang presentasimu. Kamu memiliki bakat dan kemampuan yang luar biasa. Aku yakin kamu akan mengesankan semua orang di kelas"

"Terima kasih atas kata-katamu, Aki. Aku beruntung memiliki teman seperti kamu yang selalu memberikan semangat dan keyakinan. Kita bisa saling mendukung dan melewati tantangan ini bersama-sama"

" Tentu saja, Maya. Itu teman-teman yang sejati lakukan, kan? Kita adalah tim yang tangguh. Mari kita berjalan bersama ke kampus dan menghadapi hari ini dengan semangat yang tinggi"

"Tentu! Bersama-sama kita bisa menghadapi segala hal. Mari kita berjalan bersama ke kampus dan menjadikan hari ini sebagai hari yang produktif dan bermakna"

Desas Desus

***

Mereka duduk di sebangku di dalam kelas "Aki, kamu pernah mendengar tentang kabar terbaru mengenai pengaruh Yakuza di Tokyo? Aku mendengar bahwa situasinya semakin memprihatinkan" Maya

"Iya, Maya. Sayangnya, kabar itu semakin sering terdengar belakangan ini. Kabarnya, kelompok Yakuza semakin kuat dan menguasai beberapa wilayah di Tokyo. Mereka terlibat dalam kegiatan ilegal dan mengintimidasi penduduk setempat" Aki

"Itu sangat mengkhawatirkan. Bagaimana mungkin mereka bisa semakin memperluas pengaruh mereka dengan begitu cepat? Apa yang membuat mereka begitu kuat dan sulit ditindak?"

"Menurut laporan yang aku baca, mereka memiliki jaringan yang luas dan kuat. Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal seperti perdagangan narkoba, pemerasan, dan penipuan. Selain itu, mereka juga menggunakan kekerasan untuk menjaga dominasi mereka. Banyak orang yang takut melawan mereka karena konsekuensinya yang mengerikan"

" Sungguh mengerikan. Kota yang kita cintai ini seharusnya aman dan damai, tetapi kehadiran Yakuza membuat banyak orang merasa tidak aman. Apa yang bisa kita lakukan untuk mengubah situasi ini?

"Meskipun kita sebagai mahasiswa, kita mungkin memiliki keterbatasan, kita bisa tetap berkontribusi dengan cara kita sendiri. Misalnya, kita bisa terus mengedukasi diri kita tentang masalah ini dan membagikan informasi kepada orang lain. Kita juga bisa bergabung dengan kelompok advokasi dan mendukung upaya pemberantasan kejahatan yang dilakukan oleh Yakuza"

"Benar, kita tidak boleh berdiam diri dan membiarkan situasi semakin buruk. Ayo kita jadikan ini sebagai peringatan bagi kita semua untuk terus waspada dan bekerja sama menciptakan perubahan positif. Mungkin kita juga bisa mengadakan kegiatan sosial di kampus untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah ini"

"Itu adalah ide yang bagus, Maya! Kita bisa menggalang dukungan dari mahasiswa lain dan mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam upaya pencegahan kejahatan. Bersama-sama, kita bisa menjadi kekuatan yang melawan pengaruh Yakuza dan mendorong perubahan di masyarakat"

"Sepenuhnya setuju, Aki. Mari kita berbuat yang terbaik untuk mencegah Yakuza semakin menguasai Tokyo. Kita harus memastikan bahwa kota ini tetap aman dan nyaman bagi semua penduduknya"

Akane sensei datang ke kelas

"Selamat pagi, semuanya! Seperti yang telah kita diskusikan sebelumnya, kita akan membahas peran kita sebagai warga masyarakat dalam melawan kejahatan, terutama pengaruh Yakuza di Tokyo. Mari kita mulai dengan pertanyaan pertama: Apa yang bisa kita lakukan sebagai mahasiswa untuk membantu mengurangi pengaruh Yakuza dan membangun lingkungan yang lebih aman?" Akane Sensei

"Saya pikir sebagai mahasiswa, kita bisa mulai dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kejahatan yang dilakukan oleh Yakuza. Kita bisa mengadakan seminar atau diskusi di kampus untuk membagikan informasi dan memberikan edukasi kepada mahasiswa lainnya. Selain itu, kita juga bisa terlibat dalam kampanye anti-kejahatan dan melakukan aksi sosial yang bertujuan untuk membantu korban kejahatan" Maya

"Saya setuju dengan Maya. Selain itu, kita juga bisa berperan sebagai pendukung bagi pihak berwenang. Misalnya, melaporkan kegiatan mencurigakan yang mungkin terkait dengan Yakuza kepada kepolisian. Dengan memberikan informasi yang kita miliki, kita dapat membantu mereka dalam upaya pemberantasan kejahatan" Aki

"Itu adalah ide yang sangat baik, Maya dan Aki. Memperkuat kesadaran masyarakat dan berperan sebagai pendukung pihak berwenang adalah langkah awal yang penting. Pertanyaan selanjutnya: Apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita dari ancaman Yakuza?" Sensei

"Saya rasa penting untuk meningkatkan keamanan pribadi. Misalnya, kita bisa meningkatkan kesadaran akan lingkungan sekitar, mempelajari tanda-tanda potensial yang menunjukkan kehadiran Yakuza, dan belajar teknik keamanan diri. Selain itu, kita juga bisa membentuk kelompok keamanan atau jaringan sosial di lingkungan kita, di mana kita bisa saling mendukung dan memberi tahu satu sama lain tentang situasi yang mencurigakan" Maya

"Saya setuju. Selain itu, penting juga untuk menjaga komunikasi terbuka dengan orang-orang terdekat kita. Dengan berbagi informasi dan mengadakan diskusi, kita dapat saling memberikan peringatan dan menjaga satu sama lain tetap waspada terhadap ancaman Yakuza" Aki

"Sangat baik, Maya dan Aki. Keamanan pribadi dan komunikasi terbuka memang penting dalam melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Pertanyaan terakhir: Bagaimana kita bisa berkontribusi dalam menghapus stereotip negatif yang sering terkait dengan Yakuza?" Sensei

"Saya pikir pendidikan dan penghargaan terhadap budaya Jepang juga bisa berperan di sini. Kita bisa mengajarkan nilai-nilai positif dan tradisi Jepang kepada orang-orang, sehingga mereka dapat melihat keindahan budaya kita tanpa menghubungkannya langsung dengan kejahatan Yakuza. Dengan demikian, kita bisa membantu merubah persepsi masyarakat." Maya

"Saya sepenuhnya setuju. Selain itu, kita juga bisa berperan sebagai contoh positif dalam masyarakat. Dengan menjunjung tinggi etika, integritas, dan tanggung jawab, kita dapat membangun reputasi baik bagi diri kita sendiri dan menggambarkan bahwa tidak semua orang Jepang terkait dengan kejahatan Yakuza" Aki

"Saya sangat setuju dengan pendapat kalian, Maya dan Aki. Pendidikan, penghargaan terhadap budaya, dan menjadi contoh positif sangat penting dalam menghapus stereotip negatif. Terima kasih atas partisipasi dan pemikiran kalian dalam diskusi ini. Mari kita terus berperan aktif dalam melawan kejahatan dan membangun masyarakat yang lebih aman"

****

Bel berbunyi jam istirahat di mulai.

" Maya, jam istirahat sudah tiba. Apa kamu mau ikut aku ke kantin? Aku mendengar ada hidangan baru yang lezat" Aki

"Tentu saja, Aki! Kita punya waktu sedikit sebelum kelas berikutnya dimulai. Aku penasaran dengan hidangan baru di kantin. Ayo kita pergi!" Maya

Mereka berjalan bersama menuju kantin. Di sana, mereka melihat berbagai macam makanan yang tersedia, mulai dari hidangan Jepang tradisional hingga hidangan internasional yang menggugah selera.

"Wah, ada begitu banyak pilihan! Aku bingung harus memilih apa. Apa yang bisa kamu rekomendasikan, Aki?"

"Kalau kamu suka makanan pedas, mereka punya hidangan mie ramen baru dengan level kepedasan yang ekstra. Aku ingin mencobanya! Atau, jika kamu lebih suka makanan ringan, ada juga sushi segar di sini. Pilihan ada di tanganmu, Maya"

"Terdengar menarik! Aku suka tantangan, jadi mungkin aku akan mencoba mie ramen dengan level kepedasan yang tinggi. Aku ingin melihat sejauh mana keberanianku dalam menghadapi makanan pedas"

"Hebat, Maya! Aku akan memesannya aku ingin melihat ekpresimu ketika makan makanan pedas itu. Sementara itu, aku juga akan memesan beberapa sushi untuk kami berbagi. Aku tahu kamu juga suka sushi"

Maya dan Aki memesan makanan mereka dan menemukan meja kosong di kantin. Mereka duduk bersama dan mulai menikmati hidangan mereka.

" Wow, mie ramen ini benar-benar pedas! Tapi rasanya enak Aki"

"Senang mendengarnya, Maya! Memang sedikit pedas, tapi itu juga memberikan sensasi yang unik. Sushi-nya juga segar dan lezat. Ini sempurna untuk diseimbangkan dengan mie ramen pedasmu."

Sambil menikmati makanan mereka, Maya dan Aki juga berbincang-bincang tentang kuliah, proyek seni mereka, dan rencana masa depan. Mereka saling memberikan dorongan dan ide-ide baru.

Setelah selesai makan, mereka membayar tagihan dan bersiap untuk kembali ke kelas.

"Terima kasih telah mengajakku ke kantin, Aki. Itu membuat istirahatku menjadi lebih menyenangkan"

"Sama-sama, Maya! Senang bisa menghabiskan waktu bersamamu. Semoga mie ramen pedasmu tidak membuatmu sakit perut"

"Haha, aku baik-baik saja. Mari kita kembali ke kelas dan lanjutkan hari ini dengan semangat yang tinggi"

Mereka berjalan kembali ke kelas dengan senyum di wajah mereka, siap untuk melanjutkan aktivitas akademik mereka.

Di tengah perjalanan pulang ke kelas, mareka bertemu dengan anak berandalan.

Pertemuan Pertama Dengan Hiroshi

***

"Hay, gadis cantik. Kemarilah sebentar" sambil memegang lengan Maya

"Tolong, jangan ganggu kami.! Kami hanya mau lewat" ucap maya dengan ketakutan

"Iya tolong jangan sakiti kami" ucap Aki bersembunyi di belakang Maya

"Ayolah sayang, temani kita, kita bertiga dan kalian cuma berdua" sambil mengelus pipi Maya

Hiroshi melangkah dengan mantap melewati koridor kampus ketika tiba-tiba dia melihat sekelompok anak berandalan mengganggu Aki dan Maya. Dia melihat ekspresi takut di wajah mereka, dan tanpa ragu, dia mendekati mereka.

"Hentikan! Apa masalah kalian?" Hiroshi

" Siapa kau yang ikut campur, huh? Ini bukan urusanmu!" anak Berandalan

"Mereka adalah teman-temanku, dan tidak ada alasan bagi kalian untuk mengganggu mereka. Pergi dari sini sekarang!"

Mereka melihat sikap dingin dan tegas Hiroshi, serta ketegasan di matanya, mereka merasa terintimidasi. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, mereka melarikan diri meninggalkan Aki dan Maya.

"Hiroshi... Terima kasih banyak atas bantuannya. Kami tidak tahu apa yang harus berikan untuk balas budi" Maya

"Iya, benar. Kami berterima kasih karena telah menyelamatkan kami dari anak berandalan itu" Aki

Dengan sikap dingin Hiroshi menjawab

" Tidak usah berterima kasih. Mereka pantas mendapatkan itu. Ingatlah kalian untuk tetap berhati-hati di sini"

Setelah mengucapkan itu, Hiroshi berbalik dan pergi meninggalkan mereka berdua. Aki dan Maya saling melihat, mereka tahu bahwa Hiroshi adalah orang yang misterius dengan kehidupan yang kompleks. Meskipun begitu, mereka sangat berterima kasih atas tindakan heroiknya.

" Walaupun sikapnya dingin ke kita. Kita berutang budi padanya. Aku harap dia baik-baik saja"

"Benar, Maya. Tindakan Hiroshi menunjukkan bahwa di balik sikap dinginnya, dia memiliki sisi yang baik dan peduli terhadap kita. Kita seharusnya tidak lupa akan bantuannya"

Jam kuliah habis semua mahasiswa pulang. Kecuali Hiroshi, ketika Hiroshi keluar, segerombolan anak berandalan tadi menghadang Hiroshi, dan mereka akhirnya berduel saling adu fisik. Hiroshi VS 20 anak berandalan, yang di pipimpin seorang pria berbadan besar bernama Takeshi.

Pertarungan sengit terjadi antara Hiroshi dan segerombolan anak berandalan yang dipimpin oleh Takeshi. Meskipun Hiroshi berada dalam situasi yang tidak menguntungkan, dia menunjukkan keahliannya dalam pertarungan dan tidak menyerah begitu saja.

"Hei, Hiroshi! Kau pikir kau bisa melawan kami semua sendirian? Ini adalah kesalahan besar yang akan kau sesali!" Takeshi

" Aku tidak mencari masalah dengan kalian, tetapi jika kalian menghadang jalanku, aku tidak akan mundur" Hiroshi

Takeshi dan anak berandalan lainnya menyerang Hiroshi dengan kekuatan penuh, tetapi Hiroshi mampu menghindari serangan mereka dan melawan balik dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa. Pertarungan itu berlangsung sengit, dengan Hiroshi menerima banyak pukulan dan luka memar, tetapi dia tetap bertahan dan melawan dengan gigih.

Di tengah pertarungan, Aki dan Maya yang sedang berjalan pulang dari kampus melihat kejadian itu. Mereka terkejut dan khawatir tentang keselamatan Hiroshi.

"Maya, lihat! Hiroshi sedang berkelahi dengan mereka!" Aki

" Oh tidak, kita harus melakukan sesuatu untuk membantu! Mari kita panggil bantuan dan mencoba menghentikan pertarungan" Maya

Namun, sebelum mereka bisa bereaksi, Hiroshi berhasil melumpuhkan sebagian besar anak berandalan. Walaupun dia sendiri terlihat lelah dan terluka, dia masih berdiri dengan tegar.

"Kau... kau memang kuat... Tapi jangan merasa terlalu percaya diri, ini belum berakhir!" Takeshi

" Jika kalian masih ingin melanjutkan ini, silakan. Tetapi ingatlah, kalian tidak akan pernah menang melawan ku!" Hiroshi

Anak berandalan yang tersisa melihat kegigihan dan kekuatan Hiroshi, serta kekalahan rekan mereka yang lain. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengalah dan melarikan diri.

Maya dan Aki menghampiri Hiroshi

" Hiroshi, apakah kau baik-baik saja? Kau terluka parah" Maya

"Aku baik-baik saja. Luka ini tidak seberapa. Terima kasih karena khawatir, Maya" Hiroshi

" Sungguh luar biasa, Hiroshi. Kami tidak tahu bahwa kau memiliki keahlian seperti itu. Tetapi, mengapa mereka menyerangmu?" Aki

" Itu adalah masalah pribadi antara kami. Jangan khawatir tentang itu. Kalian berdua baik-baik saja, kan?"

" Ya, kami baik-baik saja. Tetapi... terima kasih atas bantuanmu tadi. Kami berhutang budi padamu" Maya

" Benar, Hiroshi. Terima kasih atas perlindunganmu. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi jika kau tidak ada di sana waktu itu" Aki

"Tidak usah berterima kasih. Aku melakukannya karena tidak suka melihat wanita di lecehkan. Kalian berdua harus lebih berhati-hati nanti"

Hiroshi pergi dengan sikap dinginnya, meninggalkan Aki dan Maya. Meskipun Hiroshi masih bersilap dingin, mereka sangat berterima kasih atas tindakan Hiroshi yang melindungi mereka. Mereka menyadari bahwa di balik sikapnya yang dingin, Hiroshi memiliki sisi yang melindungi dan peduli terhadap teman-temannya.

***

Hiroshi pulang dengan membawa luka di sekujur tubuhnya. Kiryu salah satu anak buah kepercayaan dari Hiroshi mengetahuinya dan menanyakan siapa pelakunya. Dengan tenang Hiroshi mengabaikannya.

"Hiroshi, apa yang terjadi padamu? Siapa yang melukaimu?" Kiryu

"Jangan khawatir tentang itu, Kiryu. Itu hanya urusan pribadi yang tidak perlu kau khawatirkan" Hiroshi

"Tapi Hiroshi, kau tahu bahwa kami di sini untuk melindungi satu sama lain. Jika ada seseorang yang mencoba melukai atau menyakiti kita, kita harus saling membantu"

"Aku menghargai perhatianmu, Kiryu, tetapi kali ini aku akan menangani sendiri. Itu bukan hal yang perlu kalian ikut campuri"

"Tapi, Hiroshi, kita adalah tim. Kita saling membantu dan melindungi satu sama lain. Aku tidak ingin melihatmu melalui ini sendirian"

" Kiryu, terima kasih atas kepedulianmu. Tapi kamu tak usah khawatir. Aku akan baik-baik saja. Tolong jangan menggangguku, aku akan pergi mandi dan membersihkan lukaku"

Kiryu merasa bingung dan agak frustrasi oleh sikap dingin Hiroshi, tetapi dia juga merasakan ketegasan dalam kata-kata dan sikapnya. Dia memutuskan untuk menghormati keputusan Hiroshi dan tidak ikut campur lebih jauh lagi.

"Baiklah, Hiroshi. Aku akan menghormati keputusanmu. Tetapi, jika kau membutuhkan bantuan atau dukungan apapun, jangan ragu untuk memberi tahuku. Aku akan slalu ada di sini untukmu"

"Terima kasih, Kiryu. Aku menghargainya. Aku akan menghubungimu jika ada yang aku butuhkan. Sekarang, aku mau masuk"

Mereka berdua saling menatap dengan saling pengertian, dan Hiroshi melanjutkan perjalanannya menuju rumahnya. Meskipun Kiryu masih bingung tentang apa yang sebenarnya terjadi, dia memahami bahwa Hiroshi memiliki alasan pribadi yang kuat untuk menangani situasi tersebut dengan sendirian. Dia berharap yang terbaik untuk temannya dan berjanji untuk tetap siap memberikan dukungan jika diperlukan.

Namun ayahnya Hiroshi yang bernama Kiyoshi Takayama Bos besar Yakuza, mengetahui kondisi Hiroshi dan bertanya siapa pelakunya. Namun Hiroshi tetap dengan pendiriannya

"Hiroshi, apa yang terjadi padamu? Siapa yang melukaimu?" Kiyoshi

"Ayah, jangan khawatir tentang itu. Itu hanya urusan pribadi yang aku harus tangani sendiri" Hiroshi

"Hiroshi, sebagai ayah dan bos besar Yakuza, aku memiliki kewajiban untuk melindungi dan memastikan keamanan keluarga kita. Jika ada orang yang berani melukaimu, mereka harus bertanggung jawab atas tindakan mereka"

"Ayah, aku menghargai kepedulianmu. Tetapi, aku harus menyelesaikan ini dengan caraku. Aku tidak ingin menarik keterlibatan keluarga kita dalam masalah ini"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!