NovelToon NovelToon

Jejak Takdir

Prolog

Di mana sebenarnya sebuah cerita dimulai?

Dalam hidup, jarang ada titik permulaan yang jelas di mana kita bisa, saat melihat ke belakang, mengatakan bahwa semuanya dimulai di sana.

Namun, ada saat-saat ketika takdir berpadu dengan kehidupan sehari-hari kita, menggerakkan serangkaian peristiwa yang hasilnya tak pernah kita prediksi sebelumnya.

Pada suatu malam yang sunyi, ketika jarum jam hampir menunjukkan pukul dua dini hari, aku merasa terjaga sepenuhnya. Sementara istriku tertidur di lantai atas, aku duduk di meja dengan pena di tangan, berusaha merangkai benang merah dari persimpangan hidup dan takdir.

Rumah ini hening, hanya terdengar detak jam yang setia di rak buku. Pikiranku dipenuhi dengan pertanyaan dan kebingungan tentang mengapa aku harus menceritakan kisah ini dari awal. Kenapa aku harus menggali masa lalu dan menghadapi apa pun yang mungkin tersembunyi di sana?

Aku menatap buku catatan biru di hadapanku, berisi garis-garis yang tampak kosong. Aku merasa ragu, bukan tentang ceritaku, melainkan tentang alasan mengapa aku merasa perlu untuk membuka luka masa lalu ini.

Mengapa aku takut menggali masa lalu yang terjadi belasan tahun yang lalu? Bisakah cerita ini dimulai hanya dua hari yang lalu? Pertanyaan-pertanyaan itu menghantui pikiranku.

Tapi saat ini, di tempat ini, aku menyadari bahwa aku harus mencoba menceritakan kisah ini. Aku merasa ini adalah langkah terakhirku untuk melupakan semuanya dan melanjutkan hidup.

Kenanganku tentang masa itu didukung oleh banyak hal, mulai dari buku harian yang telah kusimpan sejak kecil, folder dengan artikel surat kabar yang telah menguning, hingga penyelidikanku sendiri. Semua itu telah kuulang berulang kali dalam pikiranku, dan sekarang tiba saatnya untuk menuliskannya.

Namun, kisah ini tak akan lengkap hanya dengan bingkai itu. Ada pihak lain yang terlibat, dan meskipun aku menjadi saksi beberapa peristiwa, aku tak selalu hadir untuk semuanya.

Aku menyadari bahwa tak mungkin merekonstruksi setiap perasaan dan pemikiran dalam kehidupan orang lain, tetapi aku akan berusaha melakukannya. Aku akan mencoba memberikan pemahaman tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi, baik dan buruk.

Di atas segalanya, kisah ini adalah tentang cinta. Cinta antara dua manusia bernama Garin Antonio dan Saraswati. Cinta mereka berakar pada tragedi yang tak terelakkan.

Namun, ini juga merupakan kisah tentang pengampunan. Ketika kamu selesai membaca, aku berharap kamu dapat memahami tantangan yang dihadapi oleh Garin Antonio dan Saraswati.

Aku berharap kamu dapat memahami keputusan-keputusan mereka, baik yang bijak maupun yang salah, dan pada akhirnya, aku juga berharap kamu dapat memahami keputusanku.

Namun, sebelum itu, izinkan aku menceritakan lebih banyak. Cerita ini bukan hanya tentang Saraswati dan Garin Antonio. Jika ada titik awal dari cerita ini, maka itu terletak pada sosok Maudy Zefanya, kekasih sekolah menengah dari seorang calon camat Gajakarta.

Maudy, seperti suaminya, Garin, juga dibesarkan di Gajakarta. Dia memiliki pesona dan kebaikan hati yang luar biasa. Garin telah mencintainya sepanjang masa muda hingga dewasanya.

Maudy memiliki rambut hitam yang indah dan mata yang begitu gelap, seperti malam yang dalam. Orang-orang mengatakan dia memiliki aksen yang dapat memikat siapa pun yang mendengarnya. Dia adalah wanita yang mudah tersenyum, penuh minat dan perhatian saat mendengarkan orang lain berbicara. Dia sering menyentuh lengan orang-orang yang diajak bicara, seolah-olah mengundang mereka untuk menjadi bagian dari dunianya yang bewarna.

Namun, seperti banyak wanita di selatan, ambisi dan keinginan Maudy jauh lebih kuat daripada yang terlihat pada permukaan. Dia adalah sosok yang mengatur rumah tangga mereka, sebagai aturan yang umum. Teman-teman Garin adalah suami dari teman-teman Maudy, dan kehidupan mereka terpusat pada keluarga mereka yang harmonis.

Inilah permulaan kisah ini, yang melibatkan tidak hanya Saraswati dan Garin Antonio, tetapi juga Maudy Zefanya.

Dari Sekolah hingga Surga

...,🥩"Bercita-cita untuk memiliki hubungan yang serupa dengan steak dan kentang goreng....

...Keduanya tidak terlalu bergantung satu sama lain; dipisahkan, keduanya berfungsi dengan baik....

...Namun, saat bersatu, mereka menjadi kombinasi yang luar biasa dan saling melengkapi....

...Mereka adalah pasangan yang sejati, yang mampu meningkatkan kehadiran masing-masing....

...Jadilah seperti steak dan kentang goreng."🍟...

...••••••°°°••••••...

...°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°...

...°°°°°°•••°°°°°°...

Di sekolah menengah atas, Maudy Zefanya adalah seorang murid sekaligus penjual kue klepon yang sukses, terkenal, dan cantik. Meskipun mereka berbeda satu tahun dan tidak pernah sekelas karena Maudy pernah mengulang tahun pertamanya, itu tidak menghalangi mereka untuk mulai berkenalan.

Diperkenalkan oleh teman-teman mereka, Maudy dan Garin mulai sering bertemu di saat istirahat makan siang dan berbincang setelah pertandingan sepak bola sembari menikmati kue klepon yang lezat.

Akhirnya, pada suatu hari mereka merencanakan pertemuan di sebuah pasar malam tempat Maudy berjualan kue klepon selama akhir pekan. Sebuah lapak kue klepon dengan penerangan lampu bohlam besar dan untain lampu warna-warni yang mengelilingi seluruh sisi gerobaknya.

Sejak saat itu, mereka menjadi tak terpisahkan, dan ketika mereka memutuskan untuk pergi bersama berboncengan mengendarai motor Garin untuk menghadiri pesta perpisahan beberapa bulan kemudian, cinta di antara mereka berkembang.

Ada orang-orang yang meragukan bahwa cinta sejati bisa terjadi pada usia begitu muda. Namun, bagi Garin dan Maudy, cinta itu nyata, dan dalam banyak hal, cinta mereka lebih kuat daripada yang dialami oleh banyak orang dewasa, karena tidak dipengaruhi oleh beban-beban kehidupan dan melihat satu sama lain dengan tulus.

Mereka menjalin hubungan selama tahun-tahun terakhir Garin di sekolah menengah atas, dan ketika Garin melanjutkan kuliah di sebuah universitas negeri di bagian timur, mereka tetap setia satu sama lain meskipun Garin harus pindah untuk melanjutkan pendidikannya.

Maudy memutuskan untuk bergabung dengan Garin di universitas negeri tersebut pada tahun berikutnya melalui serangkaian tes yang rumit dan berliku-liku namun akhirnya Maudy tetap harus masuk melalui jalur belakang. Perjuangan Maudy untuk berada dekat dengan dirinya membuat cinta Garin semakin membara, dan ketika Garin melamar Maudy tiga seperempat tahun kemudian, Maudy dengan bahagia menerimanya.

Gadis itu menghabiskan satu jam berikutnya menelepon keluarganya untuk berbagi kabar gembira bahwa ia telah dilamar sang kekasih, sementara Garin menikmati makan malam sendirian dengan perasaan bahagia.

Beberapa minggu setelahnya, pernikahan mereka pun diselenggarakan di Gajakarta, di sebuah gedung serbaguna milik kelurahan yang bercat putih belang-belang karena bercak air di langit-langit dan dindingnya, disulap menjadi tempat sakral yang indah dan syahdu di bawah sentuhan tangan dingin teteh Rojanah pemilik wedding organizer terpercaya kecintaan masyarakat Gajakarta.

Maudy memulai karirnya sebagai petugas pinjaman di Koperasi ABCDEFG, sementara Garin memulai pelatihan untuk menjadi calon camat. Ketika Garin mulai bekerja untuk Partai Karung Merah, Maudy telah hamil selama sebulan.

Mereka tinggal di daerah timur hingga Maudy menyelesaikan pendidikannya, dan seperti pasangan muda pada umumnya, mereka membeli rumah pertama mereka bersama.

Ketika putra mereka, Raka, lahir pada Juli 1998, Maudy merasakan kebahagiaan terbesar dalam menjadi seorang ibu. Meskipun Raka sering terjaga sepanjang malam hingga usia enam bulan, kadang-kadang membuat Maudy ingin berteriak, mencakar tembok dan mencabik-cabik kasur, tapi dia mencintai putranya lebih dari yang pernah dia bayangkan sebelumnya.

Maudy adalah seorang ibu yang luar biasa. Dia mengambil keputusan berani untuk berhenti dari pekerjaannya dan sepenuh waktu tinggal di rumah bersama Raka. Ia mengisi hari-harinya dengan membacakan cerita, bermain, dan mengajak Raka bermain bersama teman-temannya. Maudy dengan sukacita menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengawasi putranya.

Seiring berjalannya waktu, ketika Raka berusia lima tahun, Maudy perlahan kembali membangun bisnis kue kleponnya. Berangkat dari bisnis rumahan, kue klepon Maudy mulai menaikkan performanya menjadi industri kue klepon yang terkenal se-Gajakarta. Kue-kue klepon yang hijau dengan taburan kelapa putih bak salju akan selalu tersaji di meja rapat maupun di meja-meja pertemuan penting lainnya di kecamatan Gajakarta.

Ibu-ibu arisan akan merasa kurang bergengsi saat tidak ada kue klepon buatan Maudy di terhidang di meja rumah mereka kala arisan dikocok. Seolah standar kemakmuran masyarakat Gajakarta adalah kue bulat berwarna hijau itu.

Dengan berkembangnya usaha kue klepon, Maudy juga merasakan keinginan kuat untuk memiliki anak lagi, siang dan malam tanpa kenal lelah Garin berusaha memenuhi keinginan istri tercintanya itu, namun upaya mereka untuk memiliki anak kedua tidak berhasil entah apa sebabnya. Meskipun demikian, tujuh tahun pernikahan mereka dianggap sebagai tahun-tahun paling bahagia dalam hidup mereka berdua.

Namun, pada bulan Agustus 2005, beberapa hari menjelang ulang tahun Maudy yang ke-30, tragedi tak terduga terjadi. Maudy meninggal dunia dengan cara yang tragis. Kematian Maudy membawa kegelapan bagi Raka dan menghantui Garin selama tahun-tahun awal kepergian sang istri.

Namun hal itu membuka pintu bagi perubahan yang akan datang.

Seperti yang telah aku katakan sebelumnya, ini bukan hanya kisah Garin Antonio dan Saraswati, tetapi juga kisah Maudy Zefanya yang sama pentingnya. Dan di dalamnya, aku pun memiliki peran.

Aku terlibat dalam semua peristiwa yang terjadi.

Merangkai Perasaan

Di suatu pagi, lebih dari dua tahun setelah kepergian istrinya, Garin Antonio sedang berdiri di teras belakang rumahnya sambil merokok, menyaksikan matahari perlahan terbit dan mengubah langit pagi dari warna abu-abu menjadi oranye. Di depannya terhampar kebun kelengkeng milik Pak Rosidin, penuh dengan dahan-dahan yang merunduk karena buah-buah yang tumbuh lebat di setiap celahnya.

Asap dari rokok Garin terbang ke udara, dan dia harus menyipitkan kedua matanya karena udara terasa tebal.

Burung-burung mulai bernyanyi dengan riang, suara kicauan mereka memenuhi udara. Sebuah sepeda listrik bertenaga manusia melintas, dan pengendara yang ada di atasnya melambai. Garin memberikan anggukan kecil sebagai respons. Itu adalah segala energi yang dapat dia kumpulkan saat itu.

Dia merasa butuh segelas kopi. Dengan segelas kopi, dia akan merasa cukup siap menghadapi hari yang menantinya. Mengantarkan Raka ke sekolah, lalu bergegas ke kantor, untuk kembali duduk di balik meja kayu jati yang kuat dan memiliki ukiran yang elegan itu. Meja yang menjadi tempat di mana dia menghabiskan sebagian besar waktunya, memimpin dan mengatur berbagai tugas sebagai seorang camat Gajakarta.

Sebagai seorang camat, dia harus siap menghadapi berbagai tantangan dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang beragam.

Bertanggung jawab atas wilayah kendalinya dan harus memastikan bahwa pemerintahan berjalan dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat Gajakarta. Hal ini mungkin melibatkannya untuk mengurus proyek-proyek pembangunan, mengatasi masalah masyarakat, atau menangani konflik yang mungkin muncul.

Terkadang ia pun harus turun ke lapangan, itu termasuk memerintahkan pemasangan pemberitahuan penggusuran di wilayah kendalinya, serta menangani segala sesuatu yang tak terduga, seperti pertemuan dengan guru Raka nanti siang misalnya.

Kesibukan Garin tidak berhenti seiring terbenamnya matahari. Malam hari, terasa lebih padat. Selalu ada begitu banyak hal yang harus dilakukan untuk menjaga kehidupan sehari-hari berjalan lancar: membayar tagihan, berbelanja, membersihkan, memperbaiki hal-hal di sekitar rumah. Bahkan ketika Garin jarang mendapatkan sedikit waktu luang, dia merasa harus segera memanfaatkannya atau akan kehilangan kesempatan.

Cepat, temukan sesuatu untuk dibaca. Cepat, hanya ada beberapa menit untuk bersantai. Tutup matamu, sebentar lagi tidak akan ada waktu. Perasaan itu cukup membuatnya merasa lelah untuk sementara waktu, tetapi apa yang bisa dia lakukan?

Bukan tidak mampu menggaji seseorang untuk melakukan semua beban pekerjaan rumah tangganya, namun kesepakatannya dengan Maudy dulu yang menghalanginya. Maudy pernah berkata bahwa mereka akan mengasuh Raka dengan tangan mereka sendiri demi menghindari hal-hal yang berpotensi merubah pola asuh yang ingin mereka terapkan pada usia dini. Dan Garin ingin memenuhi janji itu.

Dia sangat membutuhkan segelas kopi. Nikotin sudah tidak lagi memberikan efeknya, dan dia berpikir untuk membuang rokoknya, tetapi kemudian merasa tidak peduli apakah dia melakukannya atau tidak. Dalam pikirannya, dia tidak benar-benar seorang perokok.

Ya, dia merokok beberapa kali sepanjang hari, tetapi itu tidaklah seperti merokok dengan sebenarnya. Dia tidak pernah menghabiskan satu bungkus rokok sehari, dan dia juga tidak merokok sepanjang hidupnya; dia mulai merokok setelah kepergian Maudy, dan dia tahu dia bisa berhenti kapan saja jika dia mau.

Tapi kenapa repot-repot? Lagipula, paru-parunya masih baik-baik saja - baru minggu lalu dia berhasil berlari mengejar seorang ibu yang menaiki skuter namun meninggalkan belanjaan dan dompetnya saat Garin sama-sama tengah berbelanja di toko kelontong dekat rumahnya. Dan Garin berhasil menyusul si ibu tanpa kesulitan. Seorang perokok tidak akan mampu melakukannya. Walaupun, itu tidak semudah ketika dia berusia dua puluh dua tahun tentunya.

Meskipun ia merasa semakin menua. Dan dia juga bisa merasakan, ada saat di masa kuliah ketika dia dan teman-temannya bisa memulai malam pada pukul sebelas dan terus beraktivitas sepanjang malam.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kecuali saat dia bekerja hingga larut malam, pukul sebelas sudah terlambat baginya, dan jika dia sulit tidur, dia lebih memilih untuk memaksa pergi tidur. Dia tidak dapat menemukan alasan yang cukup kuat untuk tetap begadang. Rasa kelelahan telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidupnya.

Bahkan pada malam-malam ketika Raka tidak mengalami mimpi buruk [Raka sering kali mengalami mimpi buruk sejak kematian Maudy] Garin masih terbangun dengan perasaan... lelah. Kurang fokus. Seperti bergerak perlahan di bawah air.

Sebagian besar waktu, dia mengaitkannya dengan kehidupan yang sibuk yang dia jalani; tetapi kadang-kadang, dia bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang lebih serius yang salah dengan dirinya. Dia pernah membaca bahwa salah satu gejala depresi klinis adalah "kelelahan yang tidak semestinya, tanpa alasan atau sebab yang jelas". Tentu saja, dia punya alasan yang jelas.....

Yang benar-benar dia butuhkan adalah waktu tenang di sebuah pondok kecil di tepi pantai. Di sana, dia bisa menikmati memancing ikan atau sekadar bersantai di tempat tidur gantung yang lembut bergoyang sambil menikmati segelas limun dingin. Tanpa harus menghadapi keputusan penting, dia bisa menikmati momen-momen sederhana seperti memutuskan apakah akan mengenakan sandal saat berjalan di pantai, sambil ditemani oleh seorang wanita cantik di sisinya.

Itu juga merupakan bagian dari keadaan yang dirasakannya. Kesendirian. Dia merasa kelelahan dan terbangun di ranjang yang kosong, meskipun perasaan itu masih mengejutkannya. Dia tidak merasakan hal itu sampai baru-baru ini. Pada tahun pertama setelah kematian Maudy, Garin bahkan tidak bisa membayangkan mencintai wanita lain lagi.

Seperti dorongan untuk menjalin persahabatan dengan wanita hilang sama sekali, dan keinginan, nafsu, dan cinta terasa seperti hal-hal teoretis yang tidak ada hubungannya dengan dunia nyata.

Meskipun dia melewati kejutan dan kesedihan yang begitu kuat sehingga dia menangis setiap malam, hidupnya masih terasa salah — seolah-olah dia hanya sementara tergelincir dari jalur yang benar, dan dia akan pulih dengan sendirinya, jadi tidak ada alasan untuk terlalu memikirkannya. Kecuali bekerja keras pada apapun.

Dia merasa butuh waktu dan kesempatan untuk mencari kedamaian dalam kesendirian dan mungkin menemukan jalan untuk mengisi kekosongan dalam hidupnya.

Lagi pula, banyak hal tidak berubah setelah pemakaman. Tagihan terus berdatangan, Raka masih harus diberi makan, dan tanaman juga harus rutin disiram. Garin masih memiliki tanggung jawab pekerjaan yang harus dia jalani sebagai seorang ayah dan seorang pejabat negara.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!