Body Exchange
Episode 1
Di kamar mewah di lantai teratas Du's Manor, pakaian-pakaian berserakan di lantai, tersebar dari pintu ke samping tempat tidur.
Seisi kamar dipenuhi atmosfer yang aneh.
"Mandy" bangun dengan sekujur tubuh pegal-pegal, lalu pergi ke kamar mandi seperti biasa.
Dia berdiri di depan toilet dengan sempoyongan.
Menyadari ada yang aneh dengan tubuhnya, "Mandy" sangat terkejut dan rasa kantuknya pun hilang begitu saja.
"Mandy" yang kebingungan pun tak tahan untuk melihat ke bawah.
Dia terkejut bagaikan tersambar petir
Dia mengucek matanya, kemudian membukanya kembali. Tubuh yang janggal itu tidak berubah. Masih terasa asing baginya.
Mandy
(Aku menjadi seorang wanita!)
Aaron, yang sudah terjaga, melihat sesosok tubuh kecil yang terpantul di dinding marmer
Pita suaranya menghasilkan suara yang lembut, membuat “Mandy” kembali terpaku.
Aaron
Berhenti memanggilku. Aku ingin tidur lebih lama lagi.
Suara pria yang familier itu membuat pria yang masih berada di tempat tidur tersebut terbangun dari mimpinya.
Aaron
Kenapa terdengar seperti… Aaron?!
Hanya dengan mengeluarkan suara saja, “Aaron” langsung menutup mulut dengan ketakutan.
Dua orang yang bertukar tubuh itu saling pandang dengan mata-kepala mereka sendiri. Mereka membeku bagaikan patung.
Aaron
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!
Teriakan lelaki dan perempuan tersebut membuat Jacob terlonjak, sampai-sampai wig yang baru dia pakai nyaris lepas.
Jacob
Master, Madam, apa yang terjadi?
Jacob tertegun, kemudian tersenyum.
Jacob
Kalau begitu... saya pergi.
Jacob
(Bangun pagi-pagi sekali dengan penuh energi. Menjadi anak muda itu memang menyenangkan!)
Mandy, yang tubuhnya telah tertukar dengan tubuh Aaron, masih belum pulih dari rasa terkejutnya.
Mandy hampir tak memercayai fakta di depan matanya. Dia memandang tubuh yang bukan lagi miliknya, dan ingin menangis tanpa air mata.
Aaron
Aaron! Jelaskan! Apa yang terjadi?
Mandy
Bagaimana caraku menjelaskannya?
Mandy
Kau lihat, aku juga jadi korban!
Aaron
Jangan bergerak, jangan coba-coba mengambil keuntungan dari tubuhku!
Mandy
Dengan tubuh seperti ini, kurasa aku tidak akan sudi mengambil keuntungan darimu!
Aaron sedang sangat jengkel dan berbicara dengan nada menusuk.
Aaron
Sialan! Cepat kembalikan tubuhku. Aku tak tahan denganmu!
Mandy
Memangnya kau pikir aku tidak ingin kembali ke tubuhku juga?
Aaron
Kau… apa sebenarnya yang telah kau lakukan padaku?
Mandy
Kau yang tiba-tiba berada di kamarku, tapi malah bertanya padaku?
Mandy
Seharusnya aku yang tanya, kan?
Aaron
Bagaimana aku tahu kenapa aku berada di sini?
Aaron
Aku tak bisa berpikir jernih saat makan malam kemarin.
Aaron
Kau pasti telah melakukan sesuatu pada makanannya.
Mandy
Aku?! Melakukan sesuatu untuk menukar tubuhku dengan tubuhmu?!
Mandy
Kenapa aku harus berbuat sebodoh itu?!
Aaron
Aku tidak peduli! Kembalikan tubuhku!
Mandy berguling dari tempat tidur dan segera berlari ke arah tubuhnya.
Aaron dengan putus asa berusaha melepaskan tangan Mandy dari lehernya.
Mandy
Hentikan! Tenang dulu, lalu duduk dan kita bicarakan baik-baik.
Aaron
Jangan sentuh tubuhku!
Mandy
Aku benar-benar tidak ingin menyentuhnya!
Aaron mengambil dua set pakaian.
Mereka berdua menemukan sudut yang tersembunyi untuk berganti pakaian.
Dua orang itu kemudian kembali duduk di sofa, akhirnya bisa sedikit santai.
Mandy
Berapa banyak lagi yang bisa kau ingat tentang semalam?
Mandy
Yang kuingat hanyalah… saat makan malam kemarin… kepalaku pusing… dan kemudian…
Aaron
Kau berlari ke arahku!
Mandy
Aku ingat kaulah yang lebih dulu berlari ke arahku!
Aaron
Kau bahkan bukan pacarku!
Aaron melihat Mandy menggunakan wajah Aaron untuk membuat ekspresi aneh.
Mandy
Bisakah kau berhenti membuatku jijik?!
Aaron
Kalau bukan demi wajahku, akan kuludahi wajahmu sekarang juga!
Aaron
Aku tak percaya kau membuat ekspresi sejelek itu dengan wajahku. Bisa-bisa kau merusak manajemen ekspresi wajahku di masa depan nanti!
Mandy
Ha. Mandy, bisakah kau berhenti membayangkan berlarian di padang rumput?
Mandy
Cari tahu dulu apa yang sekarang sedang terjadi!
Mandy
Pikirmu aku senang melihat ekspresi lucu di wajahku sendiri?
Mandy
Pikirkan apa yang sudah kau lakukan semalam, sampai-sampai hal sinting ini bisa terjadi!
Aaron
Apa maksudmu, "Apa yang sudah kulakukan?"
Aaron
Kau semalam juga ada di pesta itu, kan? Yah, kau sendiri bahkan tak tahu apa yang terjadi. Aku malah lebih tidak tahu lagi.
Mandy
Kau sama sekali tak ingat?
Mandy
Sepertinya aku ingat samar-samar. Kau melayang.
Aaron
Setelah kau bicara begitu, sepertinya aku ingat.
Aaron
Aku hanya tahu bahwa kemarin kepalaku pening, dan tubuhku terasa begitu ringan, seolah aku akan terbang.
Aaron
Lalu entah bagaimana, tubuhku memang benar-benar melayang!
Mandy
Kau kira ini film horor?
Aaron tampaknya teringat sesuatu. Dia langsung terkejut bagaikan disambar petir.
Ekspresi Aaron tiba-tiba menjadi tak terkendali.
Aaron
Kau...kau ini kenapa?
Aaron
Apa ada yang salah dengan tubuhku?
Setelah mendengar kata-kata Mandy, Aaron berusaha menenangkan dirinya.
Mandy
Cepat kembalikan tubuhku! Hari ini aku harus membicarakan tiga kontrak, dan lima janji kerja sama lainnya.
Mandy
Tak ada gunanya kau menunda-nunda!
Aaron
Aaron! Apa yang kau bicarakan sembari membelalakkan mata cerahku itu?
Aaron
Aku sangat berharap bisa membuang tubuhmu! Ini bisa mengotori jiwaku!
Mandy
Baiklah. Aku tak ingin bicara denganmu lagi, si bodoh dengan otak yang beratnya cuma 0,1 gram.
Mandy
Biar saja jiwamu melayang!
Aaron berbalik dan berjalan menuju ruang kerja di luar kamar.
Aaron
Hei! Aaron, berhenti!
Aaron
Siapa si bodoh yang kau maksud?
Aaron
Jangan kira aku tak berani memukulmu cuma gara-gara melihat wajahku sendiri!
Mandy melangkah lebar-lebar dan tergopoh-gopoh mengikuti Aaron.
Aaron
Celaka! Memiliki tinggi 1,88 meter ternyata seperti ini rasanya.
Aaron
Begitu berdiri dan memandang ke bawah, aku sadar masih sedikit takut akan ketinggian!
Mempunyai kaki panjang itu menguntungkan.
Hanya dalam beberapa langkah, Mandy berhasil menyusul Aaron, yang dengan gembira menggunakan kedua kaki kecilnya untuk berlari ke arah komputer.
Aaron
Mau kau apakan komputermu?
Mandy
Jangan mengoceh. Ikut saja aku.
Aaron
Aku tak bisa menemukan kalimat yang tepat untuk menyerangmu di depan wajah imutku.
Mandy
Bisakah kau tidak menggunakan wajahku untuk memasang ekspresi ceroboh seperti itu? Aku benar-benar tak tahan melihatnya.
Aaron
Lihat, kau sendiri bahkan tak tahan melihatnya.
Aaron
Kau harus tahu betapa menderitanya aku di masa lalu, hanya demi bertahan bersamamu.
Mandy
Ayo kita mulai sekarang!
Aaron
Kau mau menonton film di saat-saat begini?
Aaron mengabaikannya, menyalakan video, dan memutarnya.
Aaron
Mengapa kau menutup tirai saat menonton film? Kau tidak akan bisa melihat apa pun dalam gelap!
Mandy
Tonton saja, jangan bicara!
Segera setelah suara Aaron menghilang, sebuah suara aneh muncul dari video yang sudah diputar. Bulu-bulu di lengan Mandy langsung berdiri.
Aaron
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa! Hantu!
Dalam gelap, satu-satunya cahaya hanya berasal dari layar komputer, disertai musik menakutkan dan lampu biru aneh di layar.
Tiba-tiba, sesosok wajah suram dan berlumuran darah muncul di layar itu, membuat Mandy ketakutan, terkesiap, dan nyaris pingsan.
Episode 2
Aaron
Aaron, matikan! Atau aku akan merusaknya!
Mandy
Tonton saja videonya! Kenapa kau jadi mengerudungi layarnya?
Mandy
Apa kau mendadak takut melayang-layang?
Aaron
Aku sangat ketakutan dan nyaris kehilangan jiwaku!
Aaron
Aku ketakutan setengah mati melihat wajah itu!
Mandy
Kau ingin tubuhmu kembali, kan?
Mandy sangat marah melihat bagaimana tampangnya sekarang.
Mandy
Kalau begitu tonton saja!
Aaron
Cuma dengan menonton ini, lalu kita bisa kembali ke tubuh masing-masing?
Aaron
Mendengar suara filmnya saja sudah menakutkan.
Aaron rasanya mau jadi gila.
Tetapi ketika melihat tangan kecil dan rapuh di depannya, dia berangsur tenang kembali.
Mandy
Jadi, kau mau bekerja sama atau tidak?
Aaron
Mau, tapi aku sangat takut.
Aaron memandangnya dengan tak mengerti.
Mandy
Bagaimana kalau apa?
Aaron
Bagaimana kalau jantungku yang kecil ini tidak kuat menanggungnya, lalu berhenti?
Aaron
Bukankah tubuhmu ini akan mati?
Aaron menepuk dahinya sendiri dengan jengkel, dan dia menjadi tampak sedikit angkuh.
Aaron
Jangan menyerah. Mari kita pikirkan lagi.
Mandy
Kalau begitu, ayo lakukan dengan cara lain.
Aaron mendekat ke arah Mandy dengan langkah yang terdengar mengancam.
Aaron
Apa… apa yang akan kau lakukan?
Mandy tanpa sadar melangkah mundur, tetapi kemudian menabrak dinding.
Tangan ramping Aaron menempel pada dinding, dan dia menjulurkan kepalanya ke arah mulut Mandy.
Khayalannya menyenangkan, tetapi kenyataannya kejam.
Bahkan meskipun Aaron sudah menjulurkan lehernya, dia cuma bisa mencium bahu Mandy.
Mandy tertawa sampai terbungkuk-bungkuk.
Aaron
Bisakah kau katakan saja apa yang ingin kau lakukan sekarang?
Mandy
Pikirkan soal apa yang terjadi di antara kita semalam.
Aaron
Apa yang harus dipikirkan?
Aaron
Jiwa kita tertukar, dan kau menempati tubuhku.
Aaron nyaris berteriak melihat kebodohan Mandy.
Mandy
Apa kira-kira yang menyebabkan tubuh kita tertukar?
Mandy
Kita terbangun di atas tempat tidur. Memangnya tadi malam kita hanya sekadar mengobrol?
Mandy
Kau mengerti, tidak?
Aaron
Maksudmu…kau…aku…kita…?
Mandy
Kau ternyata tidak terlalu bodoh.
Aaron
Kau...kau...kau sialan!
Mandy
Aku sialan? Siapa yang tahu kalau kaulah yang telah menaruh obat di makananku.
Aaron
Kalau aku ingin memberimu obat, aku akan memberimu racun tikus lebih dahulu. Kau akan kuracuni duluan.
Mandy
Oh. Tapi yang kemarin melayang-layang kan bukan aku.
Mandy
Siapa yang tahu berapa lama kau telah merencanakannya?
Aaron
Kemarin aku melayang-layang karena itu….
Mandy
Nah, kau mengerti. Sekarang, jika kita ingin kembali ke tubuh masing-masing, caranya hanya dengan membuatmu melayang lagi.
Mandy memandang Aaron dengan tidak percaya.
Mandy
Memangnya kau sanggup melakukannya di depan wajahmu sendiri?
Aaron
Enak saja! Itu tubuhku. Aku tak ingin kau mengambil keuntungan dari tubuhku!
Mandy
Kalau begitu jangan melantur.
Mandy
Menonton film horor pasti juga akan menghasilkan efek yang sama.
Aaron mengambil handuk yang menutupi komputer. Tatapan Mandy langsung tertuju ke arah layar. Adegan di sana membuatnya ingin merangkul siapa saja yang berada di dekatnya.
Aaron
Aaron! Aku sangat takut. Lebih baik kau memikirkan cara lain kalau tidak ingin mati muda.
Mandy langsung melepaskan diri dari pelukan kecil Aaron, dan melangkah dengan kaki panjangnya.
Mandy
Uh.... Lupakan saja, deh....
Mandy
Telepon Sekretaris Lance dan bilang padanya untuk membatalkan jadwalku hari ini.
Aaron
Telepon saja sendiri!
Mandy
Kau pikir kenapa aku menyuruhmu? Sekretaris Lance kan cuma memercayaiku.
Aaron
Whoo! Kalau begitu kau harus menemukan cara untuk menukar jiwa kita!
Mandy
Aku lebih khawatir daripada kau!
Dengan marah, Aaron menyerahkan ponselnya kepada Mandy.
Aaron
Ah. Katakan sesuatu.
Mandy berdeham dan mengatur nada suaranya, sebelum mengambil telepon itu.
Aaron
Batalkan semua jadwalku hari ini.
Mandy sudah hendak menutup telepon.
Lance
Bos, ketiga kontrak itu harus ditandatangani hari ini!
Lance
Sayang sekali kalau dibatalkan.
Mandy
Bilang padanya untuk menunda rapat-rapatnya.
Aaron berbisik kepada Mandy.
Aaron
Bilang padanya untuk menunda rapat-rapatnya.
Aaron sangat marah, dan rasanya dia ingin merobek otak Mandy untuk melihat apa yang ada di dalamnya.
Mandy langsung tampak paham. Dia menirukan tampang Aaron dan berteriak di telepon.
Lance
Bos, sori, aku tidak paham apa maumu. Tapi akan kuberitahu mereka sekarang, dan menunda penandatanganan kontraknya.
Efeknya ternyata mengesankan, dan Mandy nyaris puas.
Mandy
Otakmu itu terbuat dari kacang walnut tua, ya?
Mandy
Kenapa kau berkata begitu?
Aaron
Aku cuma menirumu kan?
Aaron
Berhenti memasang wajah malu. Kalau wajahku berkerut-kerut seperti itu, memangnya kau mau membayar biaya perawatannya?
Mandy
Takut punya kerutan di wajah, ya?
Aaron sepertinya mendapat ide dan menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Aaron
Kau memang tak punya malu, tapi aku punya.
Aaron
Percaya atau tidak, besok aku akan melumuri wajahmu dengan masker asam belerang!
Mandy
Bagaimanapun, aku akan mendapatkan tubuhku kembali hari ini juga!
Khawatir kehilangan kendali dan menghancurkan tubuhnya sendiri, Aaron pergi ke ruang belajar sambil membawa komputernya.
Mandy
Bisakah kau melakukannya setelah sepenuhnya terjaga?
Aaron membuka software komunikasi internal perusahaannya dan mengontak seseorang.
Mandy
Kau masih punya obat untuk Brook waktu itu?
Hank
Masih, masih. Kau ingin merisak siapa?
Mandy
Kirimkan semuanya ke manor-ku.
Hank
Memangnya kau ingin menggunakannya untuk dirimu sendiri?
Mandy
Kalau kau masih saja mengoceh, akan kuberitahu Brook apa yang kau lakukan waktu itu.
Hank
Tidak. Baiklah, akan kusuruh sopir untuk mengantarkannya padamu.
Hank
Tetapi kuperingatkan kau, efek obat itu sangat kuat. Gunakan dengan hati-hati!
Aaron mematikan boks dialog dan mulai berselancar di web.
Sebelum dia sempat menemukan petunjuk, dia mendengar seekor anjing menggonggong di luar.
Aaron
Apakah kau tidak mengenali Mama?
Aaron
Oh! Sayang, kau salah orang.
Melihat sekelompok anjing dengan berbagai jenis itu berlari ke arahnya, Aaron sangat amat takut.
Mandy
Aku tidak kenal kalian!
Namun, anjing-anjing itu mengira Aaron adalah pemilik mereka, dan mereka satu per satu melompat ke pelukan Aaron.
Aaron
Sayang, kembali ke sini! Kalian salah!
Mandy berdiri, berusaha meraih hewan-hewan peliharaannya, tetapi sebelum dia sempat menyentuh anjing itu, dia nyaris saja digigit.
Aaron
Mereka benar-benar tidak mengenaliku lagi?
Aaron
Aku harus bagaimana?
Mandy
Mandy, mulutku penuh bulu anjing!
Mandy
Kalau kau tidak mau menyingkirkan mereka, aku akan mencarikan mereka majikan baru!
Episode 3
Aaron
Ada apa dengan mereka?
Aaron
Mereka kira kau adalah aku.
Aaron
Cium saja kepala mereka, supaya mereka senang.
Mandy
Kau... kau memintaku untuk... mencium anjing?
Aaron
Jika kau tidak mencium mereka, mereka akan terus mengganggumu.
Aaron
Tapi mau cium mereka atau tidak, terserah kau, sih!
Aaron
Kau kira aku senang membiarkanmu mencium bayiku?
Mandy
Memangnya di kehidupan sebelumnya aku berutang makanan anjing padamu?
Mandy
Makanya kau menyiksaku seperti ini dalam kehidupan ini?
Aaron
Tak masalah kau berutang padaku atau tidak. Kenapa kau tidak mengerti juga?
Aaron
Cium saja mereka sekarang! Mereka semua sangat gigih.
Aaron
Kalau kau terus membiarkan Amy menunggu, ia akan menggosokkan pantatnya padamu.
Mandy
Menggosokkannya di mana?
Aaron
Mana saja yang gampang, tergantung suasana hatinya.
Sementara Mandy berbicara, tubuh Aaron yang sedang duduk tiba-tiba menjadi kaku.
Mandy
Cium...cium kepala mereka, kan?
Aaron mengawasi seekor anjing corgi yang duduk bersemangat di kakinya. Anjing itu siap untuk menggosokkan dirinya.
Aaron
Ya! Amy pertama, Tony kedua, William ketiga, Susie keempat....
Aaron tak bisa berkata-kata.
Mandy
Bahkan ada urutannya?
Mandy
Aku bahkan tak tahu siapa yang mana.
Aaron
Panggil nama mereka, mereka akan datang sendiri.
Aaron memanggil dengan ragu. Korgi yang duduk di kakinya tiba-tiba melompat ke kaki Aaron.
Mandy
Mandy, ini terakhir kalinya aku bertahan denganmu....
Aaron, yang memiliki fobia anjing sejak masih kecil, mengatupkan giginya, menutup matanya, dan mencium kepala anjing-anjing itu satu per satu.
Baru pertama kali menyentuh anjing-anjing itu saja, Aaron sudah mau pingsan.
Sebelum Mandy bisa bereaksi, Aaron berlari secepat kilat ke kamar mandi dan mencuci mulutnya.
Aaron
Harus berlebihan begitu?
Aaron
Mereka kan lucu sekali!
Mandy beberapa kali mencoba memeluk anak-anaknya, tapi anjing-anjing itu malah mengintimidasinya, dan akhirnya Mandy pun menyerah.
Aaron berteriak dari kamar mandi.
Jacob
Bu, apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?
Mendengar cara Jacob menyebutnya sekarang, Aaron jadi lebih jengkel lagi.
Mandy
... Ambil anjing-anjing itu dan masukkan mereka ke kandang.
Mandy
Jangan biarkan aku melihat mereka lagi.
Belum sempat Mandy berkata-kata, Aaron langsung muncul dan menutup mulut Mandy.
Jacob melihat adegan di depannya dengan sedikit terkejut.
Jacob
(Bu, apa yang terjadi?)
Jacob
(Padahal baru berlalu satu malam, mengapa tempramen semua orang jadi berubah?!)
Jacob
Bahkan nada suaranya sama seperti Tuan Muda.
Mandy
Turuti saja perintahku, kau dengar, tidak?
Jacob
Dengar. Akan segera saya kerjakan.
Jacob tidak berani melawan dan segera mengeluarkan tas cemilan anjing dari sakunya.
Jacob
Amy, Tony, William, Susie, ayo ikut saya.
Sebelum Mandy sempat menghentikannya, bayi-bayinya sudah pergi bersama Jacob dengan gembira.
Aaron
Aaron, mengapa kau begitu tega?
Mandy
Aku cukup baik untuk tidak mengusir mereka semua.
Aaron
Kembalikan tubuhku. Aku tak mau bicara denganmu lagi.
Mandy
Kau pikir aku senang memiliki tubuhmu?
Mandy
Di dunia ini tidak ada contoh pertukaran jiwa. Kalau aku bisa menemukan cara, memangnya aku masih akan di sini berbicara denganmu?
Aaron
Kau pasti sudah melakukan sesuatu yang buruk di masa lalu. Karena itulah Tuhan menghukummu, dan aku juga kena batunya.
Aaron
Kusarankan agar kau lebih banyak berbuat baik dan menuai banyak berkah di masa depan, supaya hukuman ini bisa berakhir.
Mandy
Dosa terbesarku adalah aku tidak menolak untuk menikah denganmu!
Aaron
Kau pikir aku mau menikah denganmu?
Aaron
Semua cowok itu jahat, kecuali ayah dan saudaraku.
Mandy
Bagaimana bisa keluargamu membesarkan wanita sepertimu, padahal mereka telah mempelajari Konfusius selama seratus tahun?
Aaron
Memangnya itu urusanmu?
Aaron
Kau bilang kita tidak akan mengganggu satu sama lain setelah menikah, makanya aku setuju untuk menikah denganmu. Sekarang kau sudah mendapatkan semua yang Anda inginkan, tapi kau malah mengubah sikapmu dan tidak mau mengaku salah?
Mandy
Kalau saja bukan karena janjiku pada ibuku untuk menikah, aku tidak akan pernah sudi untuk melirikmu.
Aaron
Aaron! Kau keterlaluan!
Mandy
Tinggalkan aku sendiri, aku sakit kepala!
Aaron melihat tubuhnya bergegas keluar dengan angkuh dari ruang belajar, dan memejamkan matanya dengan tertekan.
Aaron
(Aaron, kau benar-benar memuakkan.)
Aaron
Aku tidak percaya kau mengucapkan kata-kata itu untuk menyakitiku.
Aaron
Apakah kau benar-benar berpikir aku tidak punya perasaan?
Mandy pergi ke balkon dan membuka jendela untuk merasakan angin yang sejuk.
Jacob
Nona Joy, Tuan belum mandi. Akan saya beritahu dia kalau Anda datang berkunjung.
Joy
Tidak, aku akan menemuinya sendiri.
Joy
Aaron tidak akan keberatan.
Jacob
Nona Joy, sebaiknya Anda tunggu. Nyonya ada di sini, juga.
Joy
Apa yang Mandy lakukan di kamar Aaron?
Jacob
Nyonya Muda dan Tuan Muda bangun kesiangan, jadi....
Joy
Ini.... Bagaimana mungkin? Bukankah Aaron....
Jacob
Nona Joy, Tuan dan Nyonya telah melakukannya. Bukankah itu hal yang baik?
Jacob
Kenapa Anda... tidak terlihat bahagia?!
Joy
Uh... Tidak... Tidak, aku hanya terkejut.
Joy
Katakan saja pada Aaron aku ke sini. Aku ingin bicara dengannya.
Jacob
Baiklah, Nona Joy, tunggu sebentar. Saya akan segera memberitahunya.
Di balkon, Mandy tidak tahan untuk cemberut ketika mendengar percakapan Joy dan Jacob dari jauh.
Aaron
Dia benar-benar sering datang ke sini sejak Aaron menikah. Orang-orang mungkin mengira dialah nyonya muda di sini.
Aaron
Untungnya aku tidak suka Aaron. Kalau sebaliknya, aku pasti akan jengkel sekali pada wanita itu.
Mandy hendak kembali ke kamarnya, tetapi ketika dia melihat tubuh seorang pria yang terpantul di cermin, matanya mendadak berbinar.
Aaron
Bukankah sekarang akulah Aaron?
Aaron
Kau datang pada saat yang tepat hari ini!
Aaron
Aku akan menghiburmu sebaik-baiknya.
Mandy mengangkat alis dan masuk ke kamar dengan suasana hati yang bagus.
Jacob
Tuan Muda, Nyonya Muda, Nona Joy di sini, katanya ingin bicara dengan Tuan Muda.
Suara Jacob terdengar dari luar pintu.
Mandy
Apa yang Joe-Joe lakukan di sini?
Aaron
Biarkan dia masuk, lagian juga tidak ada orang.
Jacob
Oke, akan saya panggil Nona Joy sekarang.
Mandy
Kita sedang dalam keadaan seperti ini. Mengapa kau membiarkan Joy masuk?
Aaron
Bagaimana menurutmu?
Aaron
Joy datang untuk menemui Aaron!
Mandy
Kau sebaiknya tidak main-main, atau kau akan menyesal.
Aaron
Kita sudah... seperti ini...
Mandy mengangkat alisnya ke arah Aaron dengan pahit.
Aaron
Bukankah tidak adil bagi Joy, jika dia menyembunyikannya darinya?
Mandy
Omong kosong apa yang kau bicarakan?
Mandy
Joe-Joe itu adikku. Apa hubungannya dengan ini?
Aaron
Cuma kau satu-satunya yang berpikir dia adikmu, kan?
Aaron
Dia selalu menganggap dirinya wanita muda dari keluarga Du.
Mandy
Kau pikir Joe wanita vulgar sepertimu?
Mandy
Dia cuma menyayangiku sebagai kakak.
Aaron
Ha, kalau begitu lihat saja apakah dia masih menyayangimu hari ini.
Segera setelah Mandy berbicara, terdengar suara ketukan pintu.
Joy
Aaron, boleh aku masuk?
Suara lembut itu membuat tulang Mandy mati rasa.
Keduanya berteriak bersamaan, dan tangan Joy, yang hendak membuka pintu, langsung terkepal.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!