Alam Ilahi tempat tinggalnya para Dewa.
Di Istana tempat Kaisar Langit,
Seorang Pria tampan berdiri di atas langit dengan mata merahnya yang mampu melihat semesta, "Kalian semua para Dewa! Berani sekali kalian mencampuri urusan dunia dunia lain!" Teriak Pria itu bergema di Seluruh Alam Langit. Dia lalu menoleh ke Pria dengan Jubah Kaisar yang tampak terluka yang merupakan adalah Kaisar Langit, pemimpin dari para Dewa.
"Bukankah kalian cukup untuk mengurus tempat kalian sekarang dan biarkan mereka melakukan apapun yang mereka inginkan. aku sudah cukup sabar melihat kalian melakukan makhluk yang bukan Dewa sebagai boneka, Sialan!" Ucap Pria tersebut dengan kasar.
Pria itu kemudian terbang semakin tinggi ke atas langit lalu mengangkat kedua tangannya, "Aku Ling Tian, Sang Dewa Jahat akan menyegel Alam Ilahi hingga kalian merenungkan perbuatan kalian yang telah mempermainkan kehidupan layak-nya boneka!"
"Segel Semesta, Mengunci Dunia!" Teriak Lin Tian.
Wush.....
Alam Ilahi dikelilingi Cahaya Kuat. Fenomena Cahaya ini dapat dilihat di alam rendah lain sekalipun karena kekuatan tersebut bukan lah candaan karena mampu menyegel semua Dewa kuat. Tapi sebagai makhluk rendah tentu tidak ada satupun yang mengetahui apa itu.
Alam Ilahi dikelilingi Cahaya Kuat seperti burung yang disangkar. jika menyentuhnya sedikit saja cahaya yang mengelilingi benua ilahi akan langsung musnah bahkan itu Kaisar Langit sendiri.
"Dengan Ini Kalian tidak akan bisa pergi dan mencampuri alam lain!" Kata Ling Tian kemudian menghilang darj tempatnya.
Disaat Ling Tian ada, Para Dewa semua bergetar ketakutan bahkan Kaisar Langit yang merupakan puncak Kekuatan tidak mampu menggores Ling Tian, Sang Dewa Jahat.
"Sialan Kau Ling Tian," Kata Kaisar Langit dengan marah lalu mencoba melepaskan indranya untuk menembus Segel Ling Tian.
BOOMM!
Arghhh!! Kaisar Langit terlempar, saat dia mencoba menembus Segelnya, Jiwa Kaisar Langit terguncang, jika dia melakukan lebih lama mungkin Jiwanya akan musnah oleh Segel ciptaan Ling Tian tersebut.
"Teknik Apa yang dia gunakan? Apa itu juga salah satu Teknik yang dia ciptakan?" Kata Kaisar Langit yang sudah bangkit kembali dan menenangkan dirinya.
Dia adalah Pemimpin para Dewa dan juga yang terkuat sebelum Ling Tian sang Dewa Jahat muncul.
Karena Segel itu sekalipun tidak dapat dihancurkan-nya, dia pun hanya bisa kesal dan kembali ketempat kediamannya Istana Langit dengan wajah penuh amarah.
...
Di Gunung masih di Alam Ilahi,
Ling Tian duduk di Puncak, "Heh! Segel ini tidak akan ada yang bisa menembusnya karena aku menciptakannya dari Energi Seluruh Alam," Batin Ling Tian kemudian termenung.
"Lagipula itu semua adalah kesalahan mereka sendiri yang selalu mengadu domba manusia dan Iblis sehingga terjadinya perang yang tidak penting," Lanjutnya tampak kesal.
"Sudah 100.000 Tahun aku disini dan telah menjadi Puncak Dunia, Aku sangat merindukan Ayah, Ibu. Apakah mereka sehat sehat saja?" Pikir Ling Tian, dia tahu setiap Alam memiliki Waktu yang berbeda.
Walaupun 100.000 tahun berlalu begitu cepat baginya, Ling Tian tidak mungkin melupakan kedua orangtua-nya yang sudah melahirkan dan membesarkan-nya.
Dia Kemudian Berdiri, "Yah, Urusanku sudah selesai dan lebih baik aku kembali ke Bumi mencoba hidup tenang." Kata Ling Tian kemudian mengayunkan tangannya secara vertikal. Ling Tian merobek ruang spasial menuju Bumi lalu memasukinya dengan pelan.
...
Di Bumi, Gunung Tai.
Drrtt
Guntur bergemuruh di langit menghancurkan sebagian area gunung hingga tandus.
"Fenomena yang luar biasa! Apa senjata suci jatuh ke bumi?"
Salah satu pusat kekuatan teratas di bumi dikejutkan oleh Fenomena itu. Banyak orang yang mencoba mencari apa yang sebenarnya terjadi namun mereka tidak menemukan apapun di gunung tersebut selain tandus akibat serangan petir tersebut.
...
Tiga hari kemudian, Di Area tempat hancurnya petir. Robekan spasial muncul, dan seorang pria tampan dengan rambut hitam panjang dan pupil mata biru-nya keluar dari Robekan, Pria itu tentu adalah Ling Tian yang baru saja kembali dari Alam Ilahi.
Dia kemudian menghirup udara dengan dalam dalam. "Hahaha...Ini Bumi, Udara yang kurindukan!" Kata Ling Tian Kemudian menuruni Gunung dengan cepat seperti Angin yang bertiup.
Saat Ling Tian kembali ke bumi, dia tentu menahan kekuatannya hingga seperti makhluk biasa. Ling Tian tentu tahu dirinya tidak boleh asal melepas kekuatan-nya dimana akan berakibat hancurnya tanah kelahirannya tersebut.
Ling Tian kemudian tiba di Kota H tempat dimana kedua orangtua-nya tinggal. Dia tampak tercengang karena tidak banyak berubah pada Kota H. Para pejalan kaki tidak henti-hentinya mentap Ling Tian yang memiliki wajah tampan dan rambut panjangnya dengan Baju Kunonya.
"Siapa Pria Tampan itu? apakah dia sedang melakukan Syuting?" Kata pejalan kaki.
Ling Tian tidak memperhatikan orang orang yang mentapnya, dia hanya terbawa suasana setelah kembali ke Bumi.
Melihat Waktu yang terbentang dikota H, 10 Tahun telah berlalu di Bumi walau sebenarnya Ling Tian sudah menghabiskan hidupnya selama 100.000 Tahun.
"Sudah Sepuluh Tahun! Aku, Ling Tian, akhirnya kembali Kekota H." Kata Ling Tian dengan penuh kegembiraan.
Ling Tian menatap setiap bangunan, dia tidak tahu apakah dia bahagia atau sedih. Sepuluh tahun telah berlalu saat dia tidak sengaja memasuki ruang spasial disaat dia berlari dari orang yang mencoba mengejar dan membunuhnya.
Dalam 100.000 tahun, dia selalu sendirian dan selalu berfokus untuk berlatih. Tapi di bumi, Dia memliki Ayah dan Ibu. Ling Tian kemudian mengingat seorang wanita cantik yang mungkin tidak kalah dengan dewi di Alam Ilahi yang telah mengisi hatinya. "Mu Yingxi? Apakah dia baik baik saja?" Batin Ling Tian.
Segera, Ling Tian tiba di gedung berdasarkan ingatanya. Gedung dihadapan Ling Tian tidak banyak berubah seperti 10 tahun lalu, Gedung itu tidak-lah mewah dan banyak tampilan yang sudah rusak. Dia kemudian melihat Wanita paruh baya yang sedang menyapu didepan gedung tersebut. "Ibu..." Kata Ling Tian dengan suara berat.
Wanita paruh baya itu yang tadinya terfokus untuk menyapu langsung menoleh mendengar panggilan yang suaranya dia rindukan dan Wanita itu melihat Ling Tian. Dia terdiam sebentar kemudian sapu jatuh dari tangannya, "Tian...Tian?"
Dia adalah Ibu Ling Tian, Ye Bing.
Dia langsung dapat mengenali Ling Tian walaupun sedikit berbeda dengan Rambut panjangnya. Ye Bing menggosok matanya karena tidak percaya, Dia tentu sangat merindukan anak-nya yang keberadaan-nya menghilang begitu saja.
PAM!
Ling Tian berjalan lalu berlutut di kaki ibunya, "Ibu, Anakmu ini tidak berbakti. Aku sudah membuat kalian khawatir selama sepuluh tahun!" Kata Ling Tian tersedak sedak.
Ye Bing memapah Ling Tian kemudian memeluknya, "Tian, Kamu akhirnya pulang!"
"Kenapa kamu tidak mengabari kami. Kamu membuat kami hancur saat kamu menghilang. Ayah dan Ibu bahkan tidak tahu kamu hidup atau mati diluar sana!" Kata Ye Bing menangis sambil mengusap usap wajah anaknya yang sudah lama dia rindukan.
"Maaf kan aku bu, aku pergi ke suatu tempat dan tidak bisa mengabari kalian," Balas Ling Tian.
"Tidak penting, yang penting sekarang kamu sudah pulang dengan utuh! Mari kita masuk kedalam rumah, aku akan menelpon ayahmu sekarang. Dia pasti sangat gembira jika dia tahu kamu sudah pulang." Kata Ye Bing menarik Ling Tian ke dalam rumah.
Saat Ibu Ling Tian pergi untuk langsung mengabari Suaminya, Ling Tian duduk dikursi sofa melihat lihat sekelilingnya, dia sangat nostalgia dengan rumahnya ini.
"Aku Sangat merindukan keadaan ini," Kata Ling Tian bersandar dengan santai di sofa.
Saat Ling Tian sedang bersantai, Pintu rumah Ling Tian terbuka, "Nenek! Aku tidak ingin sekolah lagi! Mereka selalu menggangguku lagi dan lagi." Seorang Gadis kecil berumur sembilan tahun berlari dengan menangis.
"Eh?" Ling Tian linglung melihat kedatangan Gadis Kecil itu yang masuk dengan keadaan menangis mengabaikan sepenuhnya Ling Tian dan terus berlari ke arah dimana Ye Bing berada.
Gadis Kecil itu memiliki penampilan rambut yang dikuncir dua, lengannya yang kecil, mata merah yang indah dengan pipi yang imut. Dia tampak seperti boneka berjalan dengan menggandeng tas kecil.
"Nenek?" Ling Tian tertegun...
"Nenek?" Ling Tian sangat bingung.
Dalam sepersekian detik Ling Tian berpikir banyak, apakah selama ini Ibunya mengadopsi seorang anak kecil dan menjadikan-nya sebagai cucu karena menghilangnya dirinya atau selama ini Ayah dan Ibunya ternyata memiliki anak lain selain dirinya yang sudah memiliki anak kemudian baru mengetahui saat Ling Tian menghilang.
Ling Tian tidak bisa berpikir dengan tenang, dia kembali terus menatap Gadis kecil tersebut dengan tampilan kuncir dua-nya.
Tidak lama menatap wajahnya, Ling Tian mulai merasakan kalau wajah dan rambutnya yang hitam hampir sama dengan miliknya kecuali dengan pupil mata-nya yang hitam.
Melihat tampilan yang mirip dirinya, Ling Tian sempat berpikir bahwa itu anak-nya namun dia dengan cepat menggelengkan kepala-nya karena merasa tidak mungkin, tapi tetap saja dia mungkin itu juga benar.
"Oh...Meimei, ada masalah apa lagi? Apakah kamu diganggu lagi?" Ye Bing keluar dari ruangan setelah mendengar tangisan Meimei dan langsung memeluknya.
"Ibu...Dia...Dia adalah?" Ucap Ling Tian dengan mencoba langsung bertanya penuh dengan penasaran dan memastikan identitas gadis kecil tersebut.
Ye Bing menatap Ling Tian dengan penuh senyum, "Ya...Dia Ling Mei anakmu dengan Yingxi." Jelas Ye Bing.
Bruk~ Ling Tian yang tadinya berdiri kembali terduduk dengan hentakan. dia sudah berpikir sebelumnya namun mencoba untuk tidak percaya.
"Bagaimana bisa?" Pikir Ling Tian, kemudian dia teringat beberapa hari sebelum dia dikejar oleh pembunuh dan kemudian menyebrang ke Dunia Kultivasi mereka sempat berhubungan badan.
Ling Tian tidak menyangka Mu Yingxi pada hari itu ternyata dia akan mengandung anaknya, dia merasa bersalah dengan Yingxi setelah meninggalkannya dan malah melahirkan anaknya.
Bukan hanya pada Yingxi tapi juga pada Anaknya yang hidup beberapa tahun tanpa kehadiran seorang Ayah disamping-nya.
"Tiga bulan setelah kamu menghilang, dia baru mengetahui bahwa dia telah mengandung anak-mu satu bulan.." Kata Ye Bing.
Ling Tian tidak bisa menjatuhkan air matanya, dia perlahan berjalan ke arah Ling Mei. "Aku punya anak perempuan!
Hahaha! Aku yang dijuluki Para Dewa sebagai Dewa Jahat, memiliki seorang putri yang imut!" Batin Ling Tian yang penuh dengan emosional.
Saat Ling Tian ingin mendekat dengan Ling Mei, Gadis Kecil itu langsung bersembunyi di balik punggung Ye Bing.
"Meimei, kenapa kamu bersembunyi, dia ini Ayahmu. Bukankah kamu sangat ingin bertemu dengan Ayahmu?" Ye Bing berkata dengan lembut.
Ling Mei mengeram baju Ye Bing dan berteriak, "Tidak...Aku tidak memiliki Ayah!" Dia berkata dengan penuh emosional.
"Jadilah anak baik Meimei, bagaimana mungkin kamu tidak memiliki ayah. Dia ayahmu, sana dan peluk dia!" Masih Kata Ye Bing dengan nada lembut.
"Aku tidak mau!" Teriak Ling Mei dengan keras kepala.
"Meimei!" Nada Ye Bing sedikit berubah.
Melihat Ibunya yang sudah mulai kesal, Ling Tian langsung menghentikannya, "Sudah bu...Tidak apa-apa, mungkin dia membutuhkan Waktu!" Kata Ling Tian berkata dengan pelan sambil melihat Ling Mei dengan tatapan lembut.
Jika para Dewa melihat tatapan Ling Tian saat menatap Ling Mei, Jiwa mereka pasti terguncang karena tidak pernah melihat Dewa Jahat Ling Tian menatap seseorang dengan lembut.
"Huff..." Ye Bing menghela nafas. "Kamu belum makan kan? Selagi menunggu ayahmu aku akan menyiapkan makan!" Ucap Ye Bing meninggalkan Meimei dengan Ling Tian.
Meimei langsung pergi meninggalkan Ling Tian dan berlari ke kamar-nya menghindari Ling Tian.
Melihat gadis kecil itu berlari menjauh dari-nya, Ling Tian merasakan hati-nya terpukul. dia tidak pernah merasakan sakit ini di Dunia Kultivator.
Ling Tian ingin sekali memeluk dan meminta maaf pada anak-nya tersebut namun, dia merasa bahwa Ling Mei membutuhkan waktu untuk mau mendengar dan menerima-nya.
Ditinggalkan oleh anak-nya kekamarnya, Ling Tian berjalan kedapur dimana Ibunya sedang menyiapkan makanan.
"Bu, Jika memang Yingxi melahirkan anakku, kenapa kamu dan ayah yang mengurus Ling Mei? dimana Yingxi?" Tanya Ling Tian penuh dengan penasaran.
Wajah Ye Bing berubah mendengar pertanyaan anak-nya tersebut. Dia kemudian duduk di kursi tempat ruang makan sambil menatap Ling Tian. "Setelah melahirkan Meimei, Yingxi memohon kepada Keluarganya untuk merawat Meimei selama dua tahun dengan syarat setelah dua tahun dia harus kembali ke Keluarga Mu dan memutuskan hubungan dengan Meimei." Ye Bing menceritakan kejadian-nya dengan tangan mengepal penuh dengan emosi.
"Tentu Yingxi tidak ingin memutuskan hubungan dengan anak-nya namun dia tidak berdaya dan takut jika dia terus menolak maka Keluarga Mu pasti akan mencoba untuk membunuh Meimei walaupun dia masih bayi." Lanjut Ye Bing.
"Apa!" Ling Tian berkata dengan penuh amarah, walaupun dalam keadaan marah, Ling Tian tentu masih mengontrol kekuatan-nya dengan baik.
"Keluarga Mu Sialan!" Gumam Ling Tian yang matanya sudah memancarkan haus darah.
Keluarga Mu merupakan Keluarga Terkemuka dinegara Black yang tinggal di Ibukota Black, Kota A dimana tempat para Keluarga terkemuka lainnya.
Alasan Yingxi dapat berhubungan dengan Ling Tian pun karena Yingxi mencoba kabur dari Keluarga-nya sendiri karena mencoba melakukan perjodohan tanpa persetujuan-nya dan merasa seperti bonek.
pada saat dia kabur dari Keluarga Mu, Yingxi bertemu dengan Ling Tian dan jatuh cinta dengannya.
Tentu sebelumnya Ling Tian tidak mengetahui kalau Yingxi ternyata memiliki status yang begitu tinggi jika saja Yingxi tidak memberitahu kepada-nya.
Setelah Keluarga Mu mengerahui keberadaan Yingxi dan juga hubungan-nya dengan Ling Tian. tentu membuat mereka marah dan mencoba melenyapkan Ling Tian.
"Bagus...Bagus...Keluarga Mu, lebih baik kalian bersiap bersiap" Gumam Ling Tian.
Melihat anaknya yang tampak marah, Ye Bing mencoba menangkannya, "Aku tahu kamu marah, tapi Mu Yingxi menerima kembali ke Keluarga Mu itu semua agar Meimei aman. Bahkan sebelum dia melahirkan Meimei, kami mencoba menyuruhnya untuk menggugurkannya agar dia tidak menambah bebannya. Tapi karena dia sangat mencintaimu akhirnya dia tetap melahirkan Meimei." Kata Ye Bing merasa Ling Tian marah dengan sikap Yingxi.
Ling Tian mengernyit-kan matanya saat mendengar kata-kata Ibunya tentang menggugurkan kandungan. "Bagaimana bisa kalian berpikir begitu bu, Jika dia menggugurkan-nya maka tidak mungkin malaikat kecil itu lahir kedunia!" Kata Ling Tian dengan nada sedikit keras.
Walaupun pertemuan pertama mereka kurang baik, tapi Ling Tian sudah sangat menyayangi Ling Mei.
Tentu dia tahu ibunya bermaksud baik kepada Yingxi agar tidak menambah beban namun, Ling Tian tidak mampu menerima jika darah daging-nya digugurkan dan malaikat kecil tidak muncul kedunia.
Brak~ Ye Bing menghentak-kan meja tersebut membuat Ling Tian terkejut.
"Itu semua karena kamu yang seenak-nya saja menghilang dan membebankan orang-orang yang kamu tinggali..." Ye Bing mengomeli Ling Tian dan langsung membuat-nya terdiam.
Ling Tian langsung membuang muka dan tidak berani menatap ibu-nya karena sudah berani mengajari nya tadi dan meninggalkan banyak masalah kepada orangtua-nya.
Sekarang dibangunan tersebut, Dewa terkuat di Alam semesta sedang terkena omelan oleh Ibunya.
[Bersambung]...
Disaat sang Dewa Jahat terkena omelan Ibunya,
Brak~ Terdengar suara dari luar rumah Ling Tian.
"Hei Pak tua! Jika kamu tidak mengembalikan uangnya sekarang jangan harap aku, Kun akan berbelas kasihan terhadapmu!"
Suara pertengkaran terjadi di depan rumah Ling Tian.
Ye Bing tahu suara itu dan langsung buru buru keluar rumah. Ling Tian juga ikut segera menyusul dari belakang.
"Maafkan aku...Untuk sekarang aku tidak punya uang!" Kata Pria paru baya itu.
"Tidak ada uang? Kami sudah memberikan banyak waktu tapi kau bahkan tidak membayar sepersen pun?"
"Tahan Pak tua ini, akan kuhajar dia sampai mati!" Kata Pria bernama Kun ini ke bawahannya.
Bawahannya langsung menuruti ucapan Kun tersebut lalu mencoba menahan lengan Pria paru baya tersebut. Di depan rumah Ling Tian semua penduduk sekitar mencoba menghindari pertengkaran tersebut terutama saat mereka tau bahwa yang melakukan-nya adalah pria bernama Kun.
Mereka tentu tahu siapa Kun ini yang merupakan Gangstar di Kota H, tapi yang membuat mereka lebih takut adalah Bos Kun yang adalah penguasa dunia bawah Kota H sehingga tidak ada yang berani ikut campur jika mereka masih sayang pada nyawa-nya.
Ling Tian yang sudah keluar dari rumah dapat melihat Pria paru baya itu ternyata adalah ayahnya, Ling Yen.
Ling Yen tadinya bekerja sebagai buruh di pabrik tapi saat dia mendapati pesan dari istrinya untuk meminta-nya pulang, Ling Yen tidak tau mengapa Ye Bing mendesak-nya untuk cepat pulang sehingga dia langsung meminta izin untuk segera pulang.
Namun saat di perjalanan, Ling Yen bertemu dengan Kun dan terjadilah keributan didepan rumah-nya.
"Hentikan!" Teriak Ye Bing berlari ke sisi Ling Yen saat hendak ditahan oleh anak buah Kun.
Melihat Ye Bing melindungi Ling Yen,
Bawahan Kun pun mengentikan langkah-nya dan Kun pun tidak langsung memukul-nya, dia hanya mengernyitkan dahi-nya sambil menatap Wanita paruh baya tersebut.
"Hentikan!? Aku akan menghentikan hal ini jika kalian membayar semua utang yang sudah kalian pinjam!" Kata Kun kepada Ye Bing.
"K-Kami belum memilikinya sekarang." Kata Ye Bing dengan nada bergetar.
"Hah!?" Wajah Kun sudah tampak kesal, dia ingin sekali menghabisi Pria paruh baya dan Wanita paruh baya didepan-nya.
"Ayah?" Ling Tian yang masih berdiri sedikit jauh dari mereka dapat melihat wajah ayahnya yang penuh keriput tampak penuh beban.
"Eh~ Ling Tian!?" Ling Yen berbalik saat mendengar seseorang yang memanggil ayah kepada-nya.
Tubuh-nya langsung bergetar saat melihat orang tersebut adalah Ling Tian, anaknya. sama seperti Ye Bing, dia tetap mengenali anak-nya walau ada sedikit perubahan pada tampilan-nya.
"K-Kamu dari mana saja, kamu membuat kami berdua hancur saat kamu menghilang!" Seakan melupakan Kun, Ling Yen melangkah ke arah Ling Tian dan langsung memeluk-nya dengan erat.
begitu juga dengan Ling Tian ikut memeluk tubuh ayah-nya yang kurus tersebut.
"Bagus-bagus, Seperti-nya kamu sehat selama sepuluh tahun ini." Kata Ling Yen merasakan bahwa tubuh anaknya jauh lebih padat dari sepuluh tahun lalu.
Memang dulu tubuh Ling Tian tidak sepadat dan berotot sekarang sehingga Ling Yen merasa bahwa Ling Tian berada di tempat yang baik.
Merasa sudah di abaikan, Kun berkata dengan kesal, "Hei...Hei...Hei...Apakah ini perkumpulan keluarga yang sudah lama tidak berjumpa?" Ujarnya, saat melihat Ling Yen dan Ling Tian berpelukan antara ayah dan anak.
"Tahan mereka berdua!" Perintah Kun lagi ke bawahannya untuk menahan Ye Bing dan Ling Yen.
Ling Yen langsung melepaskan pelukan dari anak-nya saat mendengar Kun lalu dia berdiri didepan Ling Tian dan disamping-nya Ye Bing.
mereka berdua seakan-akan melindungi Ling Tian dari anak buah Kun.
"Maaf kan Ayah melihat kejadian tidak enak ini di hari pertama kamu kembali, sekarang masuk-lah dulu ke rumah. ayah akan mencoba bernegosiasi dengan mereka." Kata Ling Yen kepada Ling Tian.
Ling Tian tidak langsung menuruti perkataan ayah-nya tersebut. "Tuan Kun, bisakah kamu memberikan kami waktu seminggu lagi? kami akan mencoba mengumpul-kan uang lalu membayar kepada anda." Kata Ling Yen meminta pengunduran waktu.
"Hahahahaha, kau selalu berkata seperti itu tapi tidak pernah sekalipun kalian membayar-nya." Kata Kun yang sudah muak dengan permintaan Ling Yen.
"Tahan mereka dan beri pelajaran, kemudian kita akan mengosongkan rumah ini." Kata Kun.
Mendengar itu, Tubuh Ling Yen dan Ye Bing langsung bergetar. jika Kun mengambil rumah-nya maka dia tidak akan memiliki tempat lagi untuk cucu-nya dan juga anak-nya yang baru saja kembali.
Sebelum-nya, Ling Yen sudah membayar semua utang-nya namun dia tidak menyangka bahwa berhutang kepada Kun akan memiliki bunga yang membuat dia harus membayar harga sama dengan yang dia pinjam.
Saat dua bawahan Kun mencoba menahan Ling Yen dan Ye Bing, Ling Tian langsung melangkah kedepan mereka berdua dimana tadinya seperti mereka berdua lah yang melinding Ling Tian namun sekarang Ling Tian yang melindungi kedua orangtua-nya.
Ling Tian sekarang memegang pundak kiri satu bawahan Kun yang mencoba menahan Ayahnya dengan tangan kirinya dan memegang satu lagi pundak kanan satu bawahannya lagi yang mencoba menahan Ibunya.
"Melihat tingkah kalian yang begitu keterlaluan kepada orangtua ku, sepertinya kalian tidak ada yang ingin hidup ya!?" Ling Tian mengencangkan cengkraman-nya tersebut.
Krek~ terdengar suara tulang patah,
Arghh~ Kedua bawahan Kun tersebut berteriak kesakitan saat Ling Tian mengencangkan cengkramannya pada pundak-nya hingga membuat-nya bertekuk lutut.
Ling Tian kemudian melepaskan cengkramannya tersebut lalu menatap kedua pria tersebut, "Pundak kalian sangat rapuh!" Ejek Ling Tian.
"Kalian akan jadi lampiasanku hari ini karena Malaikat kecil ku mengabaikan-ku!" Kata Ling Tian dengan pelan sambil menatap Kun dan beberapa anak buah-nya lagi.
Dia sangat sedih karena di abaikan oleh Putrinya dan sangat ingin mengamuk ke orang, tapi Ling Tian tidak menyangka akan datang samsak lewat didepan rumahnya.
Aksi Ling Tian barusan membuat beberapa lagi Bawahan Kun. begitu juga dengan Kun sendiri saat melihat kedua anak buah-nya dimana tulang pundak mereka di hancurkan hanya dengan cengkraman saja.
Kun sendiri tentu mengetahui kekuatan anak buah-nya dan tidak mungkin mereka selemah itu dimana hanya dengan cengkraman saja sudah membuat mereka tidak berdaya.
Kun yang memiliki tubuh kekar dan penuh luka diwajahnya menatap Ling Tian dengan hati-hati.
"T-Tian, K-Kamu..." Ling Yen maupun Ye Bing juga sangat terkejut, mereka berdua tidak bisa bekata apa-apa.
Ling Yen dan Ye Bing tidak tahu apa yang selama ini dilakukan oleh anaknya, Ling Tian sehingga mampu menundukkan dua anak buah Kun dengan mudah.
Ling Tian membalikkan setengah badan-nya menatap kedua orangtua-nya. "Tenang saja, Ayah, Ibu, kalian selama ini sudah kesusahan. sekarang biarkan anak-mu ini yang menyelesaikan semua-nya." Kata Ling Tian yang kata-katanya penuh kepercayaan.
[Bersambung]
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!