NovelToon NovelToon

Melisa

interview

#Pov Melisa

Aku Melisa, gadis berusia 21 tahun yang baru saja menyelesaikan kuliahku di salah satu universitas swasta di kotaku. Aku bersyukur meskipun aku terlahir dan besar di keluarga yang tidak sempurna karena kedua orangtuaku bercerai, setidaknya aku bisa menyelesaikan kuliahku dengan lancar tanpa ada hambatan. Oh ya aku punya 1 saudara seorang kakak laki laki yang sekarang dia sudah bekerja di salah satu bank ternama di Indonesia.

kini aku sedang mencoba keberuntunganku untuk segera mencari kerja di kota.

karena kampusku ada di kota, aku memang memutuskan untuk tinggal di suatu kos kosan yang tidak jauh dari kampusku. Aku memang lebih nyaman tinggal sendirian semenjak kedua orangtuaku bercerai, entah kenapa aku lebih nyaman sendiri.

Akhirnya selesai juga aku menyetrika kemeja yang akan aku kenakan untuk interview, setelah selesai menyemprotkan parfum eskulin princess yang warna biru, aku langsung beranjak ke teras kosan menunggu Rosa menjemputku.

"sudah lama nunggunya?" sapa Rosa tiba tiba sudah nongol di depan gerbang kosku

"gak juga sih, baru aja aku turun hehe" jawabku

"aku kok deg degan ya" ucap Rosa

"sama, eh kamu tadi sarapan sama apa?" tanyaku

"tadi sih beli lontong sayur, kenapa emangnya? kamu mau?"tanya rosa

"yaelah gigimu ada cabenya tuh Ros hahahha"tudingku ke gigi rosa

rosa pun langsung panik dan segera mengambil cermin kecil di dalam tasnya dan segera membersihkan sisa cabe di giginya

"untung kamu kasih tau Mel, kalo gak bisa bisa aku ditolak karena sisa cabe hahahaha" ucap Rosa

"yauda yuk berangkat sekarang, takutnya telat lagi kena macet" ucapku

"oke lets go bestie" jawab Rosa sambil masuk ke dalam mobilnya.

25 menit kemudian

Akhirnya kami sampai juga disuatu perusahaan yang merupakan perusahaan impianku mulai jaman kuliah dulu.

aku dan Rosa pun melangkahkan kaki masuk dan segera menuju receptionist

"Selamat Pagi dengan saya Nina ada yang bisa saya bantu?" ucap wanita yang ada di meja panjang receptionist

"Pagi mbak, kami mau interview kerja" ucapku

"oh mau interview ya? baiklah kakaknya langsung aja masuk ke lorong kiri ya terus lurus mentok belok kanan, nah disana nanti ada ruangannya HRD, nah nanti mbaknya bisa bergabung dengan para kandidat interview yang duduk di kursi tunggu" jawab receptionist ramah

"baik terima kasih ya mbak" ucapku sambil tersenyum

aku dan Rosa langsung berjalan sesuai arahan dari mbak Nina, sesampainya di depan ruang HRD aku langsung duduk dan banyak pelamar kerja yang sedang menunggu giliran interview

setelah 25 menit menunggu giliran, akhirnya aku di panggil masuk

"atas nama Melisa Elizabeth??" ucap seorang wanita yang duduk didepan pintu ruangan HRD sambil melihat ke sekitar

"iya bu saya " jawabku sembari berdiri dan berjalan ke arah ruangan HRD

aku pun langsung duduk di kursi depan seorang bapak bapak yang menjabat sebagai HRD di perusahaan ini

"Melisa Elizabeth ya" ucap bapak itu ramah

"iya pak" jawabku

"kamu baru lulus kuliah ya , jadi belum ada pengalaman kerja sama sekali ya?" tanya beliau sambil menatap mataku tajam

"iya pak saya baru lulus tahun ini, dan belum pernah bekerja sebelumnya" jawabku jujur

bapak itu tampak terdiam melihat nilai nilai kuliahku

"oke, kenapa kamu melamar ke perusahaan ini?"

"karena perusahaan ini impian saya pak mulai jaman saya kuliah"jawabku jujur

bapak HRD tersenyum mendengar jawabanku

"oh ya? kenapa?" tanyanya lagi

"karena standart di terima disini tinggi pak, jadi saya merasa tertantang untuk menyelesaikan kuliah saya dengan sungguh sungguh agar bisa sesuai standart di perusahaan ini, dan tentunya juga saya sangat tertarik dengan sallarynya yang besar"jawabku

Pak HRD pun manggut manggut mendengar jawabanku sambil fokus melihat lihat beberapa piagam penghargaan yang juga aku lampirkan di cv yang aku bawa

"oke Melisa, sekian dulu ya interview dari saya, nanti kami akan memberi kabar minimal H+3 hari kerja ya by Sms" jawab Pak HRD sambil tersenyum

aku pun langsung menjawab dan berpamitan dengan beliau.

65 menit kemudian

"fiuh syukurlah akhirnya selesai juga interview kita, cus mau kemana setelah ini?"tanya Rosa

"makan yuk, di mall MBC aja sekalian aku mau liat liat parfum"jawabku

"hahaha kantong kita mana sanggup beli parfum branded disana nona" jawab Rosa

"hehe ya kan nyobain tester dulu sama berkhayal, siapa tau suatu saat aku mampu beli hahahah"jawabku sambil nyengir

"yauda deh yuuuk" jawab rosa sambil menggandeng tanganku menuju parkiran.

"eh aku boleh ajak si Adam gak?" tanya rosa lagi

aku hanya membalas dengan anggukkan karena lagi fokus membalas chat dari gebetanku.

Ari

gimana interviewnya? lancar?

aku

syukurlah lancar ini tadi, cuma masih nunggu

hasilnya H+3 hari kerja nih

Ari

oohh.. Good job deh ya

oh ya nanti malam ada acara gak mel?

"eciiee lagi janjian diner ya non?" ledek Rosa tiba tiba dari sampingku sontak membuat aku kaget

"rosa apaan sih, aku kaget tau " jawabku

"kayaknya Ari ini suka deh sama kamu, udahlah aku yakin nanti dia mau nembak kamu deh kayaknya"

"hahahha mana mungkinlah," jawabku

"udahlah gak usah malu malu"ledek Rosa

"eh dia ini cuma aku anggap sahabat aja ya gak lebih, lagian gak mungkin dia suka sama aku" jawabku, tapi aku memang selama ini sering keluar sama Ari dan sering chat chat an hampir setiap hari, cuma selama ini belum pernah Ari bilang kalo suka sama aku, jadi aku tidak berani berharap lebih ke dia.

aku

aku nanti gak ada acara Ari, kenapa emangnya?

Ari

good news!!

ok nanti aku jemput ya jam 7 malam

mau aku ajak keluar sperti biasa hehe

aku

oke

aku dan rosa pun sampai di Mall MBC dan kami segera menuju ke restoran jepang

kebetulan makanan kesukaanku sama seperti si Rosa, jadi kami langsung to the point ke restoran jepang.

ketika hendak ke toilet karena buru buru aku tidak sengaja menabrak seorang cowok yang kebetulan jalan

"Ya ampun maaf ya mas saya gak sengaja"ucapku sambil merunduk meminta maaf

"gak papa mbak tenang saja, saya gapapa" jawab cowok itu santai, akhirnya dia pun berlalu begitu juga aku yang langsung pergi ke toilet

"yaelah lama amat, ngapain aja di toilet ?" tanya rosa

"sori, ini gue tadi sambil beresin muka yang uda kucel" jawabku

rosa pun langsung mengangkat telpon di hapenya

terdengar sepertinya dia lagi menerima telpon dari pacarnya,

"iya aku tunggu sini ya sayang" ucap rosa

"jadi kesini si Adam Ros?" tanyaku

"iya jadi, nih dia otw dari rumahnya"

"gimana dia jadinya kerja di hotel papanya?" tanyaku

"iyalah kan itu permintaan papanya, dari pada dia jadi penyanyi cafe terus" jawab rosa

Adam pacar si Rosa memang anak orang kaya, Papanya punya Hotel bintang 5 di kota besar, tapi adam daridulu maunya jadi penyanyi terkenal,

tapi sepertinya akhir akhir ini Adam luluh dengan papanya dan mau bekerja di Hotel papanya.

Adam luluh karena si Rosa yang diminta papa Adam untuk membujuk Adam, karena bagi papa Adam, menjadi musisi biasa aja gak akan punya banyak uang di jaman yang keras seperti sekarang, sedangkan Rosa setuju karena Rosa yakin akan menikah dengan Adam, pastinya Rosa tidak mau hidup serba kekurangan karena profesi Adam yang menjadi penyanyi cafe yang penghasilannya pas pasan.

akhirnya Adam pun tiba, kami menyantap sushi dengan lahap dan sesekali Adam mengajak kami bercanda.

"eh yang, ini lho si Melisa sekarang intens banget chattingan sama si Ari"ucap rosa tiba tiba

adam pun menyipitkan matanya menatapku

"hah? seriusan mel??" tanya adam kaget

aku hanya tersipu dan mengangguk

"aku sih setuju yang kalo si melisa jadian sama si Ari,

kasian uda lama jomblo ini anak" celetuk rosa

"apaan sih ros, orang aku cuma temenan doang gak lebih" jawabku

"ya kan sekarang temenan, sapa tau nanti lama lama sayang sayangan hahaha" jawab rosa sambil tertawa lebar

"ngarang" jawabku ketus

rosa semakin tertawa lebar karena dia paling mengenalku, dari ekspresiku bisa di tebak kalo aku sebenarnya memang suka sama Ari.

selesai makan, aku dan kedua sahabatku memutuskan untuk jalan jalan di mall, aku pun menggiring mereka ke counter parfum, dan aku sangat antusias sekali mencoba tester tester parfum yang harganya bisa dibilang jutaan.

setelah selesai berkeliling mall akhirnya rosa mengantarku pulang ke kosan.

sesampainya aku di kosan, aku langsung merebahkan tubuhku diatas kasurku,

ari

mel, jangan lupa ya nanti malam aku jemput kamu :)

aku

iya ri, siap

Ari

kamu mau makan dimana?

aku

terserah kamu aja, aku ngikut heheh

ari

yahh jangan jadi followers dong

yuk maunya makan dimana?

aku

emm... di cafe heaven aja gimana? menunya enak kok disana

ari

naaah gini dong enak hahhaha

oke aku mau persiapan pulang dulu yaa

bye C U melisa

aku

oke bye

aku pun langsung beranjak turun dari kasurku dan mandi,

selesai mandi aku langsung segera memakai dress dibawah lutut.

aku segera mengambil catok curlyku dan segera mencatok rambut panjangku dengan model wavy,

setelah selesai mencatok rambutku aku segera make up dengan style korean look andalanku karena aku gak suka makeup yg terlalu mencolok, step terakhir tidak lupa aku menyemprotkan parfum andalanku eskulin princess ke badan dan juga dressku.

ari

mel, aku uda di dpn kosanmu nih

ternyata Ari sudah sampai, aku pun segera mengambil tasku dan mengunci pintu kos.

di depan gerbang kosku, aku sudah mencium aroma parfum Ari yang sangat enak sekali di hidungku, dan juga aku bisa melihat dengan jelas Ari bersender di pintu mobil honda jazznya dengan memainkan handphone.

"hai" sapaku ke ari

ari pun menoleh sambil melihatiku, dia langsung tersenyum lebar

"hai mel, yukk berangkat" jawab ari sambil membukakan pintu mobilnya untukku

aku pun mengangguk dan langsung duduk di kursi

sepanjang perjalanan ari mengajakku ngobrol dan sesekali dia menatapku sambil tersenyum

setelah 20 menit perjalanan, akhirnya kami sampai juga di cafe heaven.

menyatakan perasaan

#pov melisa

"kamu mau pesan apa mel?" tanya ari

"emm.. aku mau spageti aja sama milkshake vanila" jawabku sambil melihat lihat menu

"oke siap" ari pun langsung berdiri menuju ke meja pemesanan

ari pun kembali dengan membawa struk

"kamu cantik banget mel hari ini" ucap ari tiba tiba

"hehe masa iya" jawabku

"iya serius kamu cantik banget hari ini" jawab ari

aku pun hanya tersipu malu

"mel aku boleh tanya sesuatu gak?

"iya boleh" jawabku sambil menatap ari

"kamu uda punya pacar belum?"

"belum ri"

"kenapa kok belum punya pacar mel?"tanya ari dengan wajah penasaran

"gak laku kali ya"jawabku sambil tertawa

"ah masa cewek cantik gini gak laku sih"

aku hanya bisa tersipu mendengar ucapan Ari

"sebenarnya aku ngajakin kamu keluar karena ingin ngomong sesuatu" ucap ari

"oh ya, apa itu Ri?"

"sebenernya aku uda lama suka sama kamu, tapi masih mencari moment moment yang tepat buat ngomong, aku rasa sekarang moment yang tepat,"

ucap ari sambil mengenggam tanganku

"mel, mau gak kamu jadi pacarku?" ucap ari

aku hanya bisa tertunduk malu dan benar benar tidak menyangka kalo ari bakalan mengutarakan perasaannya hari ini.

jujur aku juga suka sama Ari, karena aku cewek tidak mungkin kan aku mengutarakan terlebih dahulu

"aduh aku malu Ri," jawabku sambil menunduk

"lho kenapa malu? kan kamu tinggal jawab mau atau enggak hehe"jawab ari

aku pun menarik napas dalam dalam dan aku mantapkan jawabanku ke Ari

"iya Ri, aku mau" jawabku pelan

"apa mel gak denger?" goda ari

"lho kok gak denger sih, kan aku uda jawab barusan" jawabku sewot

"kan kamu jawabnya pelan banget mel , makanya aku gak dengar"

"ah yaudahlah kalo gak dengar, gak ada replay" jawabku manyun

ari gemas melihatku langsung mengacak acak rambutku sambil tersenyum lebar

akhirnya malam ini kami resmi berpacaran,

aku sangat bahagia perasaanku tidak bertepuk sebelah tangan.

kami melewati malam ini dengan menikmati suasana cafe heaven dan juga alunan lagu dari penyanyi cafe.

#Pov Ari

sore ini aku benar benar tidak sabar, untuk segera menyelesaikan pekerjaanku.

hari ini aku sudah mengatur dinerku dengan Melisa, gadis polos yang sudah lama aku incar.

banyak yang bilang di kampus dulu Kalo si melisa susah banget didekatin, karena itu aku sangat tertantang dan penasaran untuk mendekatinya.

awal awal aku mendapatkan nomer wa nya susah sekali, sampai akhirnya aku bisa dapatkan dari Farah teman sekelas dia di kampus. itu pun aku harus merayu dan menyogok Farah dengan uang 200.000 baru di kasih nomer si Melisa.

aku semakin penasaran semisterius apa sih dia itu?

tujuan awalku mendekatinya karena penasaran dan hanya ingin main main saja seperti mantan mantanku sebelumnya.

karena aku sendiri sangat susah berkomitmen.

45 menit kemudian...

akhirnya aku sampai di depan kosan dia, aku menunggu Melisa sambil membalas chat cewek yang sudah aku tinggalkan sebulan yang lalu,

ternyata dia masih merengek untuk balikan,

bagiku hal seperti ini semakin membuatku bosan.

melisa pun menyapaku, aku benar benar tertegun melihat dia hari ini, wajahnya yang cantik benar benar membuat siapa saja ingin mendekatinya,

dia cantik sekali malam ini mengenakan dress tanpa lengan warna soft nude.

aku pun segera melajukan mobilku ke sebuah cafe ke tempat diner kami malam ini.

sepanjang perjalanan aku benar benar senang sekali akhirnya aku bisa menakhlukan dia malam ini.

baru kali ini aku merasa sangat senang sekali menakhlukkan targetku, mungkin karena selama ini cuma Melisa yang tersusah.

setelah selesai makan aku pun menyatakan perasaanku, aku benar benar terhibur melihat ekspresi melisa yang malu malu menjawab,

baru kali ini ada cewek seperti ini, biasanya aku tanpa perlu menembak, mereka yang mendekatiku dan one night stand pun terjadi.

baiklah sepertinya permainan ini bakalan lama gak sesingkat biasanya, karena melisa memang benar benar lugu dan susah sekali didekati.

jadi aku harus berhati hati.

setelah selesai makan, aku pun mengajak melisa untuk melanjutkan perjalanan ke sebuah mall, karena aku ingin menghabiskan waktu malam ini dengannya lebih lama.

aku ingin mengorek orek informasi, cewek seperti apa dia, dan bagaimana cara dia berpacaran biasanya.

apakah sama sepertiku yang sudah sering S3x bebas.

di mall...

"mel kamu mau beli apa? uda pilih aja nanti aku belikan buat kamu" ucapku saat melihat melisa asik dan fokus mencoba coba tester parfum dari brand dior.

"ah enggak, aku cuma coba coba aja ri, aku lagi memilih mana yang menurutku enak, karena nanti pas aku sudah diterima kerja, nantinya gaji pertamaku bakalan aku belikan 1 parfum dior yang aku cocok hehe" jawab melisa

"ngapain nunggu gajian, udah pilih mana yang kamu mau, aku belikan buat kamu sayang" jawabku sambil memeluk pinggang rampingnya

ternyata respon melisa seperti kurang nyaman, karena aku peluk pinggangnya, aku pun segera melepas pelukanku.

"enggak usah ri, aku berniat menjadikan moment gajian pertamaku dengan membeli parfum yang aku pingini sebagai bentuk self reward untukku sendiri hehe" ucap melisa polos

aku hanya bisa menggeleng geleng kepalaku dan langsung mengacak acak rambutnya,

baru kali ini ada cewek yang menolak tawaranku untuk membelanjakan apa yang dia mau, sebelum sebelumnya, cewek cewek langsung kalap memilih mana yang dia mau ketika aku bilang akan membelikan apa yang mereka mau, sesudahnya mereka sangat mudah aku ajak berhubungan badan.

tapi kali ini berbeda dengan melisa, dia benar benar susah sekali dirayu.

kami pun melanjutkan jalan jalan setelah aku akhirnya tergiur sales marketing parfum yang menawarkan parfum baru dari dior, karena melisa bilang baunya enak tanpa pikir panjang aku pun membelinya.

sepanjang perjalanan aku pun menggandeng tangan melisa, tampak wajah melisa malu malu.

"mel, kamu kenapa tadi seperti menolak ketika aku peluk pinggang kamu?" akhirnya aku tidak bisa tahan lagi dengan rasa penasaranku

"ya aku tidak nyaman aja , maaf ya Ri kan kita masih baru jadian aku masih canggung" jawab melisa

"lho kan kita sudah pacaran, kenapa canggung? tuh banyak juga kok orang orang yang memeluk pinggang ceweknya, ceweknya biasa saja" protesku sambil menuding pasangan cewek cowok yang jalan sambil memeluk pinggang si cewek

"kan itu mereka, bukan kita" jawab melisa sambil menunduk

aku pun terdiam mendengar jawaban melisa,

aku menjadi lebih banyak diam dan sibuk dengan pemikiranku sendiri.

#Pov Melisa

aku benar benar gugup setelah tanpa sengaja Ari merangkul pinggangku, entah kenapa rasanya sangat aneh dan aku merasa sedikit malu,

syukurlah Ari bisa menerima penolakanku.

tanpa terasa akhirnya kami sampai didepan gerbang kosku, aku pun segera memakai tasku,

"makasi ya Ari, aku turun dulu ya" ucapku

"mel, tunggu" ucap ari tiba tiba,

Belum sempat aku bertanya, Ari mendekatkan wajahnya kearahku, aku pun langsung menunduk malu,

Ari hendak mencium bibirku, dan aku serba salah,

karena melihat responku yang seperti enggan, Ari pun akhirnya mendekatkan bibirnya ke keningku dan mencium keningku lembut.

"mimpiin aku ya" ucapnya seusai mencium keningku,

aku pun hanya mengangguk dan tersenyum masuk ke dalam gerbang kosan.

ari pun menatap kepergianku sampai aku masuk ke dalam kosan.

Ari

aku pulang dulu ya

bye sayang

aku hanya cengar cengir membaca chat wa dari Ari,

aku langsung menaruh hp ku di kasur dan segera mandi karena sudah terbiasa mandi sebelum tidur agar lebih fresh.

selesai aku mandi aku terkaget dengan suara notifikasi hpku, dan aku baru ingat kalo belum membalas chat dari Ari.

ari

kamu uda tidur mel?

ari

wah seriusan uda tidur??

yah :(

aku pun segera membalas chat dari Ari

aku

maaf baru balas ari,

aku baru slesai mandi ini

km sudah smpai rumah?

hpku langsung bunyi, ternyata ada video call masuk dari Ari

"iya halo?" jawabku

"lho kok dimatikan sih kameranya" jawab ari

"maaf aku baru selesai mandi belum sempat ganti " jawabku

"oh ya ampun maaf , yauda kamu ganti dulu aja ya "

"iya , aku matikan ya" jawabku

akhirnya aku segera mengganti pakaianku dengan pakaian tidur.

aku pun langsung chat ari

aku

ari, aku sudah selesai ganti baju

kamu sudah tidur?

aku menunggu balasan chat dari ari sambil memakai krim malam di mukaku ,

sudah 20 menit berlalu chatku tidak juga dibalas sama ari

akhirnya aku memutuskan untuk scroll scroll instagram , sampai akhirnya aku pun tertidur.

#Pov Ari

aku begitu antusias untuk video call melisa setelah melisa membalas baru saja selesai mandi,

diimajinasiku saat ini membayangkan betapa sexynya tubuh melisa hanya terbalut kain handuk,

begitu dia mengangkat video callku, aku benar benar kecewa ternyata dia mematikan kameranya.

setelah melisa mematikan video callku, aku pun langsung beranjak mencari kunci mobilku,

di dalam pikiranku, hasratku harus terselesaikan malam ini.

aku pun segera chat si Roy dan Andra, aku pun mengajak mereka clubing malam ini, disana lebih mudah mendapatkan cewek untuk one night stand.

aku melihat chat melisa yang sepertinya dia kirim 30 menit yang lalu waktu aku dijalan perjalanan ke club.

aku pun urung untuk membalasnya, dan aku menyimpan kembali hpku di saku celanaku.

"udah daritadi bro?" sapaku ke Roy yang tampak asik berbicara dengan cewek yang sepertinya target roy malam ini

"iya nih uda daritadi, nah lo tadi statusnya kayak lagi candle light diner deh sama cewek kamu, mana dia kok gak diajak?" jawab Roy sambil mengedarkan pandangan ke belakangku seperti mencari seseorang

"ah susah dia kalo diajak ke tempat seperti ini gak bakalan mau" jawabku malas

"hahaha salah siapa playboy kok macarin cewek rumahan, beda frekuensi lah bro" jawab roy sambil merangkul cewek disebelahnya

"hehe dia itu susah dapetinnya, tapi suatu saat juga bakalan tidur dipelukanku hahaha" jawabku

"good luck deh bro yuk cheers" ucap roy

aku pun langsung meneguk minuman keras yang diberikan oleh roy, tanpa aku sadari daritadi ada cewek yang terus memperhatikanku dari kejauhan.

aku pun menatapnya dengan tajam dan intens,

aku perhatikan wajahnya dan tak luput tubuhnya yang sexy, sangat menggairahkan.

aku melemparkan senyum tipis ke cewek itu, dan cewek itu pun membalas senyumanku, dengan langkah yang menggoda, dia pun berjalan kearahku,

aku langsung mengambil gelasku dan meneguk lagi jack D , dan langsung berdiri berjalan ke arahnya.

Sebuah godaan

# Pov Ari

"hai" sapaku ke cewek itu

"hai juga" jawab cewek di club itu

"Ari" ucapku sambil mengulurkan tangan

"Nena" jawab cewek itu,

ternyata nama cewek cantik itu Nena

kami pun langsung duduk di sofa tempat Roy tadi duduk, aku mengamati cewek disampingku yang ikut meneguk alkohol

sekilas aku perhatikan wajahnya cantik seperti Avril Lavigne, sorotan matanya sangat tajam.

"sendirian aja kamu?" ucapku ke Nena

"tadi enggak sih, sama temen temen aku, tapi uda pada balik mereka" jawab nena santai sambil menyalakan rokok

"kamu cantik sekali? gak takut di club sendirian?" ucapku lagi

"sebenarnya takut sih, tapi ya mau gimana lagi"

"yauda kamu disini aja sama aku biar aman" jawabku lagi sambil memeluk pinggangnya

nena hanya mengangguk dan tersenyum centil.

aku pun menikmati permainan Dj yang sedang perform malam ini, begitu pula Nena

"yuk kita puter yaaaa gelasnya" ucap Roy tiba tiba sambil membawa 2 botol lagi minuman keras

gila ni anak bisa bisa dia mabuk berat malam ini.

kami pun menikmati permainan truth or dare yang kami mainkan dengan memutar botol minuman keras,

Roy pun memutar botol lagi , dan kini botol mengarah ke cewek yang bersama roy

"ahahhaha yok mau apa truth or dare" ucap roy ke cewek itu

"dare aja lah ya biar seru hahahha" ucap cewek itu

"oke kalo gitu, siapa yang kamu tunjuk untuk memberikan tantangan?" ucap Roy

"emm ari aja deh hehe" ucap cewek itu

aku pun kaget mendengar namaku disebut

"hmm baiklah, aku tantang kamu cium Roy, hayo sanggup gak?" tantangku

cewek itu pun langsung tersenyum tipis dan segera berjalan mendekati kursi roy, roy pun langsung merentangkan tangannya

gila ternyata tuh cewek duduk diatas pangkuan roy dan langsung mencium bibir roy

aku dan Nena pun spontan teriak memberikan sorakan.

Nena pun memutar kembali botol itu,

dan akhirnya botol itu berhenti mengarah kepadaku,

"hayo mau truth or dare nih babe?" ucap cewek roy

aku pun memilih dare, karena pasti boring banget ko memilih truth.

"kalo cowok mah pilihnya ya dare lah" jawabku lantang

"aku mau Nena yang kasih tantanganlah jangan Roy pasti ngaco" jawabku, aku yakin nena pastinya kasih tantangan yang gak gila karena kita baru kenal beberapa jam yang lalu.

"ah gak asik , kenapa nena sih, seharusnya aku dong yang kasih kamu tantangan biar seru" seru Roy kecewa

Nena pun tersenyum tipis penuh misterius kearahku

"kesalahan kamu milih aku yang ngasih tantangan hahah" ucap Nena

"ok, kiss me" ucap nena

aku pun tersentak mendengar ucapan Nena,

dia benar benar cewek gila

aku pun langsung berjalan kearah Nena , dan segera mencium bibir tipis Nena , kami pun saling berciuman cukup lama , aku sangat menikmati ciumanku dengan nena , gila rasanya aku hampir susah mengontrol napsuku sebagai laki laki normal aku pun membuka mataku mengakhiri ciuman dengan Nena.

"ah udah yuk kita turun aja, biar gak boring" ucap roy ke aku dan yang lain.

aku pun langsung ke bawah, aku bersender di dinding, aku menikmati permainan DJ dan menyulut rokokku , tiba tiba Nena datang dan mengambil rokokku, aku pun tersentak kaget sambil melihat Nena

dia pun langsung menyulut api ke rokok itu,

sambil membuang asap rokok dimukaku, nena pun berbisik kepadaku,

" apa perlu kita lanjutkan yang tadi?" ucap nena lirih di telingaku

aku pun langsung membalas dengan senyuman tipis dan beranjak menggandeng Nena kearah keluar dari club.

aku pun langsung membukakan pintu mobil untuknya. dan dia langsung masuk ke mobilku.

aku pun langsung melajukan mobilku ke jalan raya.

20 menit kemudian...

akhirnya kami sampai di depan sebuah hotel bintang lima dan kami pun berjalan menuju lobby hotel.

aku segera memesan sebuah kamar president suite room

dan menggandeng tangan Nena masuk ke dalam kamar.

aku langsung menelpon layanan kamar dan segera memesan red wine.

sedangkan Nena langsung duduk di sofa dan mengisap rokok

aku langsung berjalan mendekati Nena,

"kamu gak lapar?" tanyaku sambil mengelus elus rambut Nena

"enggak sih , kamu sudah punya pacar?" tanya nena padaku

"sudah" jawabku sambil menatap lekat mata nena

"emang cewekmu gak telpon kamu?" tanya nena lagi

"enggak, sepertinya dia sudah tidur, kalo kamu?" jawabku sambil mencium leher nena

"yah gak asik dong, masak jam segini uda tidur, cewekmu lagi sakit emangnya?" jawab Nena sambil merapatkan badannya kearahku

"dia cewek baik baik, bukan seperti aku" jawabku

ting tong ting tong....

suara bel di depan kamarku menghentikan percakapanku dengan Nena.

aku pun segera membukakan pintu kamar, dan membiarkan petugas hotel mengantarkan Red wine dan makanan ringan.

"mau dilanjut gak nih dengan wine?" tanyaku ke nena

"siapa takut" jawab nena

kami pun langsung melanjutkan minum minum, karena tadi aku belum merasa mabuk

tapi kali ini sepertinya aku mulai merasa mabuk, begitu pula dengan Nena,

wajah Nena memerah dan tanpa aba aba Nena langsung memutus acara minum minum dengan langsung duduk diatas pangkuanku,

"kamu tampan sekali Ari" ucap Nena sambil merangkulkan tangannya ke pundakku

tanpa aba aba lagi Nena langsung menciumku

aku pun membalas ciumannya

sesekali aku usap pipi nena

nena sepertinya sudah sangat menginginkanku malam ini,

dia segera melepaskan jaketku dan melemparnya ke lantai.

aku pun tak mau kalah, kali ini aku membalas apa yang dilakukan Nena

aku langsung mendaratkan ciumanku

aku sudah merasa tidak mampu menahan lagi hasratku dari tadi, aku langsung menggendong tubuh mungil nena dan menghempaskannya diatas kasur.

aku pun langsung menindih tubuh Nena,

kami sama sama mabuk dan terbuai nafsu.

aku sangat menikmati malam ini dengan Nena

dia benar benar cewek yang liar yang mampu membuatku melayang berkali kali.

hingga akhirnya kami menyudahi kegiatan bergairah ini tepat jam 5 pagi.

nena tertidur dengan kondisi tanpa mengenakan apapun sampingku.

entah mengapa , biasanya aku merasa puas setelah one night stand dengan cewek, tapi kini berbeda, rasanya itu biasa saja kini, daritadi pikiranku hanya tentang Melisa dan teringat kepadanya.

aku benar benar heran dengan pemikiranku saat ini. entah kenapa imajinasiku tadi yang aku cumbui itu Melisa.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!