NovelToon NovelToon

Maafkan Aku Mas !

Bab 1

TAk TAK TAK

Terdengar suara ketukan high heels mahal dari kaki jenjang yang tengah menyelusuri lobby kantor perusahaan Bimantara group. Amira Setyawati, perempuan paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya yang lebih dari setengah abad. Wanita yang kerap di panggil Mira itu terlihat tengah berjalan di lobby kantor untuk mengunjungi perusahaan suaminya yang kini tengah di pegang oleh putra pertamanya yang bernama Arvino Bimantara.

Dengan langkah anggun dia melewati dua resepsionis muda yang tengah menunduk memberi hormat padanya.

" Selamat siang nyonya Amira ", sapa keduanya.

" Siang, apa putraku ada di dalam ? "

" Iya nyonya. Apa perlu saya antar ? ",

" Tidak perlu, terima kasih ",

Amira segera meneruskan langkahnya menuju lift khusus atasan. Saat berada di dalam kotak besi itu, ia segera menekan tombol delapan, dimana ruangan putranya itu berada. Saat lift yang membawanya tiba di lantai delapan itu sudah terbuka, Amira segera melangkah keluar dari dalam sana.

Zaskia yang merupakan sekretaris putranya itu, segera berdiri dari duduknya ketika melihat nyonya besar keluarga Bimantara berjalan ke arahnya.

" Selamat siang nyonya ",

" Siang, aku ingin menemui putraku Kia ", kata Amira yang terus berjalan menuju pintu ruangan putranya. Seperti biasa, Amira membuka pintu ruangan putranya itu tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

BRAKK

Arvin dan dimas sang asisten yang tengah serius membahas sebuah proposal kerjasama di buat terkejut bukan main ketika pintu itu di buka dengan kasar. Arvin yang melihat sang mama sudah berdiri di ambang pintu, langsung membuatnya menghela napas kasar. Perasaan tidak enak mulai hinggap di pikirannya. Sebab, kedatangan mamanya itu sudah bisa di pastikan selalu berkaitan dengan yang namanya perjodohan.

" Dim, kamu keluarlah dulu. Kamu bawa proposal ini dan pelajari lebih lanjut. Nanti hasilnya kamu laporkan ke saya ", perintah Arvin pada asistennya.

" Baik bos ", jawab Dimas seraya menutup proposal itu dan membawanya keluar dari ruangan atasannya.

Arvin yang tengah duduk di sofa yang tersedia di ruangannya itu tampak melirik sebal ke arah sang mama. Sedangkan Amira yang mendapat tatapan menyebalkan dari putranya itu tampak cuek dan tidak menghiraukannya.

" Ada apa mama mencariku ? ", tanya Arvin pada sang mama. Arvin pura-pura tidak tahu tentang tujuan mamanya datang ke kantor.

" Malam ini bersiaplah ikut mama bertemu Tante Rere. Teman lama mama ini baru pindah ke Jakarta lagi setelah delapan tahun tinggal di Surabaya. Tante Rere memiliki anak gadis yang sangat cantik ", kata Amira seraya mendudukkan bokongnya dengan anggun di sofa yang berhadapan dengan putranya.

Mendengar jawaban mamanya membuat Arvin menghela napas panjang. Arvin sungguh heran, apakah mamanya itu tidak bosan selalu saja menjodoh-jodohkan dirinya dengan anak temannya. Sungguh saat ini ingin sekali Arvin berteriak di depan sang mama bahwa dirinya muak dengan semua ini. Tapi nyali Arvin tidak sebesar itu, bisa-bisa ia akan habis di hajar oleh papanya yang sangat mencintai mamanya itu.

" Sudah Arvin bilang berapa kali sama mama, Arvin sudah memiliki Anita ma. Jadi mama gak perlu repot-repot menjodohkan Arvin dengan perempuan lain ",

Amira yang mendengar jawaban putranya tampak tersulut emosi.

" Dan sudah mama bilang berapa kali sama kamu, bahwa mama gak akan menyetujui hubungan kamu dengan perempuan matre itu. Buka mata kamu Arvin, perempuan murahan itu tidak pantas kamu cintai ",

" Cukup ma. Jangan hina Anita lagi, dia tidak seperti yang mama tuduhkan ", geram arvin yang juga di kuasai emosi.

" Terserah, pokoknya sampai kapanpun mama gak akan merestui hubungan kalian. Dan satu lagi, jika kamu malam ini tidak datang, mama akan pastikan nama kamu akan di coret dari kartu keluarga ", kata Amira seraya berdiri dari duduknya. Amira segera melenggang pergi dari ruangan putranya itu sebelum emosinya meluap.

BRAAK

" Aaaa sial ", Arvin sungguh sangat kesal. Jika mamanya sudah menyebutkan kata keramat itu, Arvin benar-benar di buat mati kutu. Mau tidak mau ia harus datang ke acara itu jika tidak ingin namanya di coret dari kartu keluarga.

Ting

Terdengar suara pesan masuk dari handphonenya. Buru-buru Arvin mengambil handphonenya yang berada di atas meja kerjanya dan segera membuka isi pesan yang ternyata dikirim oleh sang mama.

** Mama tunggu kamu di restoran xxx jam tujuh. Mamah harap kamu datang Vin, jika nantinya kamu tidak tertarik dengan anak Tante Rere, mama tidak akan memaksa. Jadi datanglah tepat waktu **

Setelah membaca pesan dari mamanya itu Arvin bisa bernapas lega. Setidaknya sang mama tidak akan memaksanya untuk menerima gadis itu. Saat ini yang ia butuhkan hanyalah mengarang Alasan untuk menolak perempuan yang akan di jodohkan dengannya.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul enam sore. Arvin. Yang baru selesai mandi di kamar mandi yang tersedia di dalam kamar khusus yang berada di ruangannya itu segera mengganti pakaiannya. Ia mencoba pakaian yang tadi sudah di pilihkan oleh Zaskia sekretarisnya. Setelah yakin penampilannya cukup sempurna, Arvin segera keluar dari ruangannya untuk segera turun ke lantai bawah.

Di parkiran Dimas tampak sudah menunggu di dekat mobil. Setelah Arvin masuk ke dalam mobil, Dimas segera menyalakan mesin mobil itu dan melaju meninggalkan gedung perusahaan. Sepanjang perjalanan Arvin tampak sibuk berkirim pesan dengan Anita. Dirinya yang kemarin sudah berjanji akan menemani Anita makan malam terpaksa harus berbohong jika saat ini dirinya tengah lembur.

Tentu saja sang kekasih merasa sangat kesal di buatnya. Namun Arvin tidak terlalu ambil pusing, sebab ia tahu cara mengembalikan senyum kekasihnya itu. Setelah hampir setengah jam perjalanan, akhirnya mobil yang di tumpangi arvin tiba di depan sebuah restoran mewah. Sebelum turun Arvin menyuruh Dimas untuk pulang lebih dulu. Dia nanti akan pulang bersama sang mama.

Arvin yang tidak berminat dengan acara perjodohan itu, terlihat begitu Malas memasuki restoran mewah tersebut. Saat dirinya berada di dalam, tampak dari kejauhan sang mama tengah melambaikan tangan ke arahnya. Dengan langkah gontai ia berjalan menuju meja sang mama. Amira yang melihat putranya itu terus saja memasang wajah kusut merasa sangat kesal.

" Ayolah Vin, senyumlah sedikit ", pinta sang mama ketika Arvin sudah duduk di sampingnya.

Arvin pun menampakkan senyum penuh paksaan di hadapan sang mama. Namun senyum itu justru membuatnya terlihat seperti orang yang tengah menahan BAB. Tentu saja hal itu membuat Amira semakin bertambah kesal.

Namun kekesalan Amira segera berlalu saat kedua manik matanya melihat Rere dan putrinya berjalan mendekat ke arah meja mereka. Amira segera berdiri dari duduknya untuk menghampiri sahabatnya itu.

" Hai jeng, apa kabar ", sapa Amira seraya cipika cipiki.

" Alhamdulillah baik jeng. Oh ya perkenalkan ini putri ku Bella, yang sering aku ceritakan ",

" Halo Tante ", sapa Bella tersenyum ramah sambil mencium tangan Amira.

" Hai sayang, kamu sudah besar ya sekarang. Makin bertambah cantik ", puji Anita yang langsung suka pada Bella. " Oh ya itu putraku, ayo aku perkenalkan ", kata Amira mengajak Rere dan Bella menuju mejanya. Di sana Arvin tampak masih sibuk memainkan handphone canggihnya.

" Sayang, ini Tante Rere sudah datang ", kata Amira yang membuat Arvin mendongakkan kepalanya.

DEG

Bella menatap pria di depannya dengan sorot mata yang sangat terkejut. Begitu pula dengan Arvin yang sama terkejutnya. Namun beberapa detik kemudian, seringai licik terbit di bibir lelaki dingin itu.

" Wah, kejutan yang tak terduga ", batinnya dengan tatapan mata yang sulit diartikan

*********

Hai para readers ku, othor datang lagi membawa karya ketiga othor. Semoga kalian suka ya.

Seperti biasa jangan lupa like subscribe vote dan hadiahnya 🤭😁

Terima kasih 😘😘

Bab 2

"Mas Arvin ? ", sapa Bella yang terlihat terkejut. Ucapan Bella barusan sontak membuat Amira dan Rere saling memandang.

" Kalian sudah saling kenal? ", tanya Amira penasaran.

" Iya tante, dulu sebelum Bella pindah, kita sempat satu kampus. Bella dulu junior di tempat mas Arvin kuliah ", jawab Bella menjelaskan. Tampak binar rasa suka yang terpancar jelas di wajahnya.

" Wah bagus itu, semoga kalian berjodoh ", kata mama Rere seraya tertawa senang bersama mama Amira.

Sedangkan Bella tampak tersenyum malu-malu sambil melirik Arvin yang juga tengah menatapnya. Arvin terlihat tersenyum samar ke arah Bella. Namun di balik senyum itu tersimpan sesuatu yang hanya Arvin yang tahu.

" Ya sudah ayo kita duduk ", ajak Amira seraya menggeser tempat duduknya.

Setelah mereka duduk, mama Amira segera menyodorkan buku menu agar semua bisa memulih makanan yang mereka inginkan. Setelah memesan dan menunggu cukup lama, akhirnya pesanan mereka pun datang. Sambil makan Amira tampak asyik mengobrol tentang banyak hal dengan Rere sahabatnya. Sedangkan kedua anak mereka tampak hanya diam sebagai pendengar.

Sedari tadi Bella tampak sibuk mencuri-curi pandang ke arah Arvin. Terlihat sorot kekaguman di mata perempuan cantik itu. Arvin yang sadar tengah di tatap oleh Bella, lebih memilih pura-pura tidak tahu.

Setelah semua selesai dengan makanan masing-masing, Amira mulai melancarkan rencananya.

" Menurut kamu, Bella bagaimana Vin? ", tanya Amira pada putranya tanpa basa-basi.

" Bella cantik dan juga lemah lembut ", jawab Arvin seraya menatap Bella penuh arti. Sedang Bella yang mendapat pujian dari Arvin terlihat tersipu malu di buatnya.

" Kalau begitu, kamu mau kan berkenalan lebih dekat lagi dengan Bella? Mama harap kalian bisa menjalin hubungan setelah pertemuan ini ", kata Amira penuh harap.

" Tentu, Arvin dengan senang hati ingin mengenal lebih jauh pribadi Bella ", jawab Arvin yang membuat semuanya tersenyum senang.

" Kalau kamu gimana sayang? ", tanya Rere pada putrinya.

" Em apa mas Arvin belum punya pacar? ", terlihat keraguan di mata Bella saat menanyakan hal itu.

" Belum sayang, makanya tante ingin deketin dia sama kamu ", Amira tampak terburu-buru menjawab pertanyaan itu sebelum Arvin membuka mulut. Sedangkan Arvin terlihat tidak peduli dengan jawaban mamanya.

Mendengar jawaban mama Amira membuat hati Bella terasa lega. " Kalau begitu Bella juga mau mengenal lebih dekat mas Arvin ",

Mendengar hal itu membuat Amira dan rere merasa sangat senang. Terlebih Amira, ia tidak menyangka jika putranya itu mau menerima Bella. Ya meski hanya pendekatan saja, yang terpenting Arvin tidak menolak seperti biasanya. Setelah acara selesai, Ia pun pamit pulang bersama putranya dengan senyum terus mengembangkan di bibirnya.

" Makasih sayang, mamah seneng banget kamu mau melakukan pendekatan dengan Bella. Mama harap kalian cocok dan lanjut sampai jenjang pernikahan ", kata Amira penuh harap. Keduanya kini tengah berada di dalam mobil dalam perjalanan menuju ke rumah.

" Mama tenang saja, jika kami berjodoh pasti akan di mudahkan semuanya ", jawab Arvin yang membuat Amira semakin senang. Tanpa Amira ketahui, putranya itu tersenyum samar sambil kedua tangannya terkepal erat.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Hari berganti hari dengan begitu cepat. Tak terasa sudah dua bulan saja Arvin melakukan penjajakan pada Bella. Keduanya pun terlihat semakin akrab, sehingga kedua keluarga besar memutuskan untuk melangsungkan pernikahan mereka bulan depan.

Dan hari ini, hari yang sangat di tunggu-tunggu oleh banyak orang akhirnya tiba juga. Hari dimana Arvin akan mempersunting Bella untuk menjadi pendamping hidupnya. Tampak Arvin yang sudah siap mengikrarkan janji suci pernikahan itu, tengah menjabat tangan pak penghulu.

Dengan suara lantang Arvin mengucapkan ijab qabulnya dengan sangat lancar.

" Bagaimana saksi, sah? "

" Sah "

" Sah "

" Alhamdulillah ",

Mereka semua yang hadir tampak mengucap syukur atas kelancaran semuanya. Mama Amira tampak menangis terharu di pundak suaminya. Sungguh hatinya saat ini sangat bahagia, putra pertamanya akhirnya menikah juga. Ia berharap setelah ini Arvin tidak lagi berhubungan dengan anita si perempuan matre itu.

Setelah acara ijab qabul, malam harinya acara di lanjutkan dengan resepsi yang cukup tertutup. Hanya keluarga besar dan juga rekan bisnis saja yang di undang. Ini semua memang permintaan Arvin sebagai syarat ia mau menikah dalam waktu dekat.

Semua tamu tampak bahagia menikmati acara resepsi mewah itu. Namun kebahagiaan itu tidak di rasakan oleh seorang perempuan cantik yang terlihat tengah berdiri di sudut ruangan yang lumayan tertutupi. Ya perempuan itu adalah anita, ia mengepalkan tangannya penuh emosi.

Meski Arvin sudah menjelaskan alasan kenapa dirinya menikahi Bella, tapi Anita tetap merasa sangat kesal. Ia yang sudah di kuasai emosi segera meninggalkan pesta itu, Anita tidak ingin lepas kendali dan berakhir mengamuk di sana.

Setelah acara resepsi selesai, Arvin menyuruh Bella tidur terlebih dahulu. Arvin masih ingin menikmati waktu bersama teman-temannya sebagai perayaan status barunya. Bella yang terlihat kelelahan tampak setuju saja. Ia akhirnya tertidur di dalam kamar pengantin seorang diri tanpa di temani sang suami.

..................

Keesokan paginya, Bella yang semalam kelelahan tampak masih enggan membuka mata. Ia masih betah bergelung di dalam selimut tebalnya di dalam kamar hotel yang sudah di siapkan mama Amira. Saat pikirannya asyik merangkai mimpi, tiba-tiba terdengar suara panggilan telepon yang mengganggu indra pendengarnya.

Di rabanya seluruh sisi ranjang, namun handphone itu tidak kunjung ia temukan. Dengan terpaksa Bella mulai membuka kedua matanya yang terasa lengket. Rupanya handphone itu berada di bawah bantal sang suami. Untuk sesaat Bella tampak tertegun, ia teringat jika saat ini ia sudah menikah. Lalu di mana mas Arvin? Apakah sudah bangun?

Lamunan Bella seketika langsung buyar ketika handphonenya kembali berbunyi dengan cukup keras. Rupanya sang mama lah yang tengah meneleponnya.

" Halo mah ", sapa Bella yang masih mengantuk.

" Halo sayang, mama cuma mau kasih tahu, semalam mama tidak jadi menginap di hotel. Pagi ini papa kamu ada pertemuan penting dengan om hendra, jadi sampaikan permintaan maaf kami pada suamimu ya "

" Ok, nanti Bella sampaikan mah ",

" Ya sudah, kamu baik-baik ya sayang di sana. Ingat nurut sama suami, karena sekarang kamu sudah menjadi tanggung jawab nak Arvin ",

" Iya mah, Bella tahu",

TUT

Setelah panggilan telepon itu mati, Bella segera beranjak dari tempat tidurnya. Ia berjalan pelan menghampiri kopernya yang tergeletak di lantai. Saat dirinya tengah sibuk mengambil baju ganti di dalam koper, tampak pintu kamar hotel itu terbuka lebar. Terlihat sosok suaminya yang berjalan masuk dan mendudukkan diri di tepian ranjang. Manik mata Arvin terus saja memindai kegiatan Bella yang terlihat sibuk berjongkok di depan kopernya.

" Setelah ini, kita akan langsung pulang ke apartemenku ", kata Arvin datar. Bella yang tadinya sibuk memilah baju, tampak menghentikan kegiatannya dan beralih menatap suaminya.

" Kenapa gak tinggal di rumah mas aja? Memang mama Amira setuju? tanya Bella bingung.

" Jarak rumah dengan kantor cukup jauh, lebih dekat jika kita tinggal di apartemenku. Aku juga sudah membicarakan ini dengan mama, dan mama tidak keberatan. Sekarang mereka tengah menunggu di lantai bawah untuk sarapan bersama. Jadi cepatlah bersiap ", jawab Arvin seraya menatap dingin istrinya.

" Baiklah mas, aku mandi dulu ya "

" Hem ", jawab Arvin singkat.

Bella berjalan menuju kamar mandi dengan sedikit berpikir. Kenapa ia merasa nada ucapan suaminya pagi ini sedikit berbeda, terasa dingin dan datar. Padahal kemarin waktu pendekatan itu, sikap Arvin sangat lembut dan sopan.

" Ah mungkin hanya pikiranku saja ", batin Bella menepis pikiran buruknya.

Ia segera masuk ke dalam kamar mandi untuk segera membersihkan diri. Arvin yang sejak tadi duduk tenang di tepian ranjang, tampak tersenyum miring.

" Permainan akan segera di mulai Bella sayang, maka bersiaplah mulai dari sekarang ", gumam Arvin seraya menyeringai licik.

*********

Ayo para readers keluarkan semua dukungannya.

Othor tunggu loh ya 😁

Terima kasih 😘😘

Bab 3

Setelah mandi dan berdandan cantik, Bella turun ke bawah bersama Arvin untuk sarapan bersama mama Amira dan papa Adi. Mama Amira tampak melemparkan senyum bahagia melihat anak dan menantunya berjalan ke arahnya.

" Pagi mah, pah ", sapa Bella tersenyum bahagia seraya mencium tangan mertuanya itu.

" Pagi sayang ", balas Amira yang juga membalas senyuman manis menantunya.

" Oh ya sayang, apa Arvin sudah memberi tahumu tentang keinginannya untuk tinggal di apartemennya? "

"Sudah ma. Dan Bella sebagai seorang istri akan ikut kemana pun mas Arvin akan tinggal",

Mendengar jawaban menantunya membuat Amira tersenyum puas. Beruntungnya Arvin memiliki istri yang penurut. Rupanya pilihannya untuk menjodohkan Arvin dengan Bella memang tidak salah.

" Mama senang mwndengar jawabanmu. Kamu memang gadis yang baik Bell ", puji mama Amira yang membuat Bella tersipu malu. Mereka pun segera memulai sarapan ketika pelayanan selesai menyajikan makanannya di meja.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Sekitar pukul dua belas siang, Arvin dan Bella sudah tiba di apartemen milik suaminya. Bella yang membawa banyak barang tampak kewalahan menyeret koper besarnya seorang diri. Bahkan suaminya itu tidak mau membantunya sama sekali. Sungguh perubahan sikap membuat Bella mereka heran.

Ada apa dengan suaminya itu? Kenapa berubah cepat sekali batin Bella bingung sendiri. Padahal kemarin saat masih dalam masa penjajakan selama dua bulan, sikap Arvin sangat baik dan selalu bertutur kata lembut. Apakah itu semua hanya modus belaka? Entahlah.

Saat Bella sudah berada di dalam kamar dan hendak memasukan baju-bajunya ke dalam lemari besar di depannya, Arvin yang tampak baru keluar dari kamar mandi langsung menghentikannya.

" Kamu mau apa? ", tanya Arvin yang masih berdiri di ambang pintu kamar mandi. Bella yang mendengar pertanyaan dari suaminya malah keheranan.

" Aku sedang menata baju-baju ku mas ", kata Bella yang kembali melanjutkan kegiatannya.

" Bukan di situ tempat bajumu ", kata Arvin yang membuat Bella langsung menghentikan aktifitasnya.

" Lalu aku harus menaruh baju-bajuku di mana mas? ", tanya Bella bingung. Pasalnya di dalam kamar itu hanya ada satu lemari yang saat ini ada di depannya.

" Ikut aku ", kata Arvin seraya ke luar dari kamar di ikuti Bella di belakang. Saat tiba di depan pintu sebuah kamar, Arvin menghentikan langkahnya.

" Di sinilah kamar kamu ",

Bella yang mendengar ucapan suaminya mengkerut kan dahinya tidak mengerti.

" Maksud mas apa? ", tanya Bella bingung. Arvin tampak maju selangkah dan mendekat ke arah Bella. Dicengkramnya dagu perempuan itu dengan sedikit kuat.

" Kamu pikir kamu pantas tidur satu ranjang denganku? Jangan bermimpi ", jawab Arvin seraya melepas cengkraman tangannya di dagu Bella dengan sangat kasar. Bahkan tubuh Bella sampai terhuyung ke samping. Bella semakin bertambah bingung. Ada apa sebenarnya? Apa salahnya hingga suaminya berubah secepat itu.

" Tapi kenapa mas? Kita ini suami istri, bukankah wajar jika kita tidur satu ranjang ",

" Suami istri ? Hahaha ", Mendengar hal itu Arvin malah tertawa mengerikan. Bella yang mendengar tawa suaminya menjadi sedikit takut.

" Kamu memang istriku, tapi hanya seorang istri di atas kertas. Jangan harap aku akan memperlakukanmu seperti seorang istri sungguhan ",

DEG

Jantung bella langsung berdenyut nyeri mendengar ucapan suaminya barusan. Mata indahnya tampak mulai berkaca-kaca. Ia sungguh sangat bingung dengan situasinya saat ini.

" Kenapa mas Arvin berkata seperti itu? Apa aku sudah melakukan kesalahan sama mas? Kalau iya, bilang sama aku mas. Apa kesalahanku, aku akan mencoba memperbaikinya ", cicit Bella seraya memegangi pergelangan tangan suaminya dengan menahan isak tangisnya.

Arvin tampak menatap nyalang pada Bella. Dengan kasar ia menepis tangan istrinya itu hingga jatuh tersungkur.

" Kamu bertanya salah kamu apa? Wah wah semudah itu kamu melupakan kesalahanmu? Sungguh luar biasa "

Bella tampak masih diam terduduk di atas lantai dingin itu. Bibirnya meringis menahan ngilu ketika lututnya tadi membentur lantai cukup keras.

" Kalau aku memang punya salah sama mas, seenggaknya kasih tahu aku, Apa salahku mas? ", rengek Bella seraya menahan sakit sekaligus isak tangisnya.

" Baiklah jika kamu sudah lupa, maka dengan senang hati aku akan membuat kamu ingat kembali ", kata Arvin sambil berjalan masuk ke dalam kamarnya. Kemudian ia terlihat sudah keluar dari dalam kamarnya sambil membawa sebuah bingkai foto di tangannya.

Arvin melempar foto itu dengan kasar di depan Bella.

PRANG

Bingkai foto itu pecah berantakan. untung serpihan kaca itu tidak mengenai wajah Bella. Bella tampak menunduk memperhatikan wajah seorang perempuan yang tidak asing di foto itu.

" Kamu ingat dengan gadis itu ? ", tanya Arvin dengan suara dinginnya. Bella mencoba mengingat-ingat kembali wajah perempuan itu. Tiba-tiba ingatannya menarik kembali akan kejadian di masa lalu.

" Ini ini tiara pacar mas waktu kuliah dulu kan? ", tanya Bella seraya mendongak menatap wajah suaminya.

" Bagus sekali jika kamu masih mengingatnya ",

" Lalu apa hubungannya semua ini dengan kesalahanku mas ? ". Mendengar ucapan Bella membuat Arvin tertawa sumbang.

" Apa kau lupa dengan kelakuanmu di masa itu yang tanpa tahu malu terus mengejarku haah ? ",

Jawaban arvin yang menohok sontak membuat Bella tertunduk malu. Ia ingat betul bagaimana dulu ia mengejar-ngejar Arvin. Bella yang kala itu masih berusia delapan belas tahun dan menjadi mahasiswa baru di kampus Arvin, sudah merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama ketika Arvin menjadi ketua ospek kala itu. Bella yang masih labil dan memiliki sifat keras kepala terus saja mengejar Arvin dengan berbagai cara. Bahkan ketika ia tahu bahwa Arvin sudsh memiliki kekasih yang bernama tiara, ia tetap tidak mau menyerah. Dengan berbagai cara ia terus berusaha memisahkan Arvin dari sang kekasih.

" Jangan kamu pikir aku tidak tahu dengan cara busuk yang sudah kamu lakukan kala itu. Bahkan aku tahu jika kamulah yang selalu membuat jera para gadis yang ingin mendekatiku ", geram Arvin seraya menatap nyalang istrinya.

DEG

Bella tampak terkejut dengan pengakuan Arvin barusan. Ia semakin menunduk malu di hadapan suaminya. Bella sungguh merutuki kebodohannya saat itu.

" Apa kamu juga masih ingat Arrabella aurelly sanjaya, saat dengan tidak tahu malunya kamu mencium bibirku dengan mulut sialanmu itu di belakang gudang? ",

" Gara-gara kelakuan murahanmu itu, tiara yang memergoki kita saat itu langsung memutuskan hubungan kami dan pergi entah kamana. Bahkan sampai sekarang aku tidak tahu keberadaannya ",

Bella tampak sangat terkejut dengan pengakuan Arvin barusan. Ia benar-benar tidak tahu jika saat itu tiara memergoki perbuatannya.

" Maaf mas, aku sungguh tidak tahu jika saat itu tiara tengah melihat kejadian itu ", kata Bella di sela isak tangisnya.

" Maaf maaf, Apa kau tahu Bella, kami sudah menjalin hubungan selama empat tahun lamanya. Bahkan aku berencana melamarnya setelah menyelesaikan kuliahku. Aku bahkan sudah menyiapkan cincin dan kejutan untuknya. Namun gara-gara kelakuanmu yang seperti ****** membuat tiara ku pergi. Dia pergi meninggalkan aku tanpa mau mendengar Penjelasanku ", teriak Arvin penuh emosi.

Mendengar semua itu membuat Bella semakin menangis tersedu-sedu.

" Maaf, maafkan aku mas ",

" Haah maaf, mudah sekali mulutmu mengucapkan kata maaf. Apa kau tahu, setelah kepergian tiara, hidupku benar-benar hancur. Ia cinta pertamaku, perempuan yang ingin ku jadikan pendamping hidupku. Tapi semua harus musnah karena mulut sialanmu itu. Selama dua tahun aku seperti orang gila mencari kebaradaannya. Untung ada kedua orang tuaku yang selalu mendukung dan menyemangatiku untuk bangkit dari keterpurukan. Sehingga aku bisa bangkit dan menjadi Arvin yang sekarang ", kata Arvin seraya mengatur nsfasnya yang ngos-ngosan karena menahan amarah yang menyesakkan dada.

Bella semakin merasa bersalah sehingga membuatnya tidak berani menatap wajah suaminya.

" Hik hik maaf mas, maafkan aku ",

Arvin yang lagi-lagi mendengar kata maaf dari mulut Bella hanya tersenyum miris.

" Jika saja saat itu kau tidak ikut menghilang, aku pasti sudah menyiksamu habis-habisan ", ucap Arvin dengan penuh amarah.

DEG

Bella tampak ketakutan ketika mendengar suara Arvin yang terdengar mengerikan.

" Bersiaplah Bella, mulai hari ini aku akan membuatmu tersiksa seperti di neraka " ucap Arvin penuh penekanan.

***********

Waduh serem amat vin....

Ayo reader dukungannya mana?

Othor tunggu nih, jangan lupa loh ya 😁

Termasuk kasih 😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!