Hari ini tepat 25 tahun ulang tahun pernikahan kami.
"Saya terima nikahnya Diana Prameswari binti kurniawan dengan mas kawin..." Kalimat yang di ucapkan mas Farhan saat ijab kabul 25 tahun yang lalu kembali terngiang ngiang di telingaku, dengan lantang dan jelas mas Farhan mengucap ijab kabul. Pada waktu itu membayangkan sebuah kehidupan pernikahan yang akan sangat indah, karena mas Farhan adalah lelaki pilihan ku. Enam tahun setengah masa pacaran kami jalani.
"Happy anniversary ke 25 ayah..mamah, semoga bahagia selalu dan semoga keluarga kita selalu dalam lindungan Alloh SWT..aamiin" tiba tiba ketiga anak kami masuk ke dalam kamar, kebetulan hari adalah week end, semua anak anak ada di rumah.
Ami anak pertama kami sudah bekerja di sebuah BUMN, Maya anak kedua duduk dibangku kuliah semester tiga di sebuah universitas negeri di kota Bandung, sedangkan anak ketiga anak bungsu laki laki satu satunya bernama Radith duduk di bangku SMA kelas 2 di sebuah pondok pesantren dikota Bandung. Alhamdulillah anak anak kami tumbuh menjadi anak anak yang cantik ganteng dan insya Alloh soleh dan solehah.
"Nanti malem kita dinner ya yahh...makan diluar dong"
" Iya yah traktir kita yaa..."
"Setujuu..."
Ketiga anak anak kami kompak meminta di traktir, sebuah kebiasaan dikeluarga kami merayakan hal hal kecil dengan makan bersama di rumah ataupun diluar.
" Insya alloh..mudah mudahan pekerjaan ayah cepet selesai ya...jadi sebelum maghrib sudah bisa sampai di rumah"
Ya..mas Farhan suamiku adalah seorang polisi yang kadang week end tuh masih harus masuk kantor.
"Ayah berangkat dulu ke kantor ya Mah...ami, maya, radith ayo mandi bergantian, kerjakan tugas rumah kalian masing-masing, bantu mamah kalian"
Ketika anak-anak semua kumpul di rumah,
pesan pesan itu selalu diucapkan mas Farhan kepada anak anak sebelum berangkat kerja
"iya yah.." kompak anak - anak menjawab
"Assalamualaykum..." pamit mas Farhan
" waalaykumussalam..hati hati dijalan yah"
"hati hati dijalan ya mas..."
Aku kembali masuk ke kamar, anak anak semua beraktivitas sesuai dengan kewajiban masing masing, mereka bergantian masuk kamar mandi
Di dalam kamar sambil rebahan, pikiranku berputar putar ke masa 25 tahun pernikahan dengan mas Farhan. Seperti sedang menonton video semua cerita masa masa pacaran dan rumah tangga silih berganti berkelabat dalam pikiranku. Suka, duka, sedih dan bahagia datang silih berganti.
Mas Farhan seorang suami dan ayah yang sangat bertanggung jawab.Tapi ada sifat Mas Farhan yang dari masa pacaran sampai 25 tahun pernikahan ini tidak pernah berubah yaitu posesif dan terkadang meledak-ledak. Selain itu mas Farhan hanya bisa bersikap hangat kepada anak istrinya dan keluarga dekat. Wajahnya yang selalu nampak dingin dan datar membuat orang menilai dia sombong. Menurutku itulah menariknya mas Farhan.
Dengan sabar aku jalani hidup berumah tangga bersama mas Farhan dengan segala sifatnya, karena dibalik semua itu, dia sangat mencintaiku, cuma kadang cara mas Farhan mencintaiku salah. Ya salah, karena dia sering sekali mengungkit tentang masa lalu sebelum kami menikah, masa-masa kami pacaran. Bahkan masa laluku sebelum mengenal mas Farhan pun selalu diungkitnya.
"Happy anniversary ya Di..samawa selamanya"
"HWA Diana sayang.."
" Happy anniversary Diana adikku sayang.."
Beberapa pesan whatssapp masuk dari sahabat teman dan kakaku dan adik-adik mas Farhan. Semua mendoakan kebaikan untuk rumah tangga kami.
Ujian datang silih berganti menemani hari-hari dalam rumah tangga kami. Puncaknya pada saat mas Farhan di vonis sakit berat.
Seiring berjalannya waktu, perlahan mas Farhan banyak sekali perubahan sifat dan sikapnya, walaupun perubahan yang terjadi tidak mencapai 100%.
Seridaknya setelah 5 tahun pernikahan mas Farhan lebih hangat, lebih ramah dan lebih terbuka terhadap lingkungam baru.
Mas Farhan adalah laki laki bertanggung jawab, setia dan sangat menyayangi anak anak, tidak pernah sekalipun selama 25 tahun perjalanan rumah tangga ini ada masalah Wanita Idaman Lain.
Cinta mas Farhan begitu besar untukku.
"Ya Alloh alhamdulillah 25 tahun kami arungi bahtera rumah tangga ini, lindungi rumah tangga kami, jadikan hamba istri dan ibu yang lebih sabar, kuat, ikhas menjalani semua ujian ujian dariMu..aamiin" Diana berdoa dalam hati untuk pernikahan dan kebahagiaan keluarganya.
Laki-laki berusia 56 tahun yang masih terlihat sisa-sisa ketampanannya sangat dekat sekali dengan anak-anaknya. Bahkan saking dekatnya mas Farhan terlihat sangat over protektif dan posesif kepada anak-anaknya.
Mas Farhan kepala rumah tangga yang mengerti agama.
Dua tahun lagi Mas Farhan akan memasuki masa purna tugas sebagai seorang polisi.
Alhamdulillah pada saat anak kami yang pertama berusia 7 tahun mas Farhan sudah menjadi seorang perwira.
Tugasnya sebagai seorang abdi negara sangat menyita waktunya. Tapi kami semua sudah terbiasa dengan ritme kerjanya, sehingga tidak membuat anak-anak mengeluh. Mereka sangat mengerti tugas ayahnya sebagai abdi negara.
Sampai dititik ini semuanya tidak mudah. Alhamdulillah Alloh SWT selalu memberi kekuatan dan perlindungan Nya.
Toko pakaian batik yang dikelola oleh Diana pun sampai saat ini masih berjalan dan alhamdulillah berkembang pesat.
******
Hari ini jadwal les Fisika dan kimia, seperti biasa sepulang les Diana selalu mengarahkan sepeda motor nya ke arah kota untuk sekedar berjalan jalan, mengitari kota sebelum pulang ke rumah
" pokoknya sebelum adzan maghrib berkumandang, aku sudah sampe ke rumah" bathin Diana sambil melajukan sepeda motornya dengan kecepatan sedang
"seperti nya motor dibelakangku ini ngikutin terus deh" pikir diana
Diana merasa was was dan takut motor dibelakang itu orang yang berniat tidak baik, akhirnya Diana segera memutar arah untuk secepatnya sampe rumah
"Alhamdulillah udah ga ngikutin lagi motor yang tadi di belakangku" batin Diana
Tepat pukul 18.00 WIB Diana sudah tiba di rumah, setelah menemui ayah ibu dan kaka nya Diaana langsung masuk kamar untuk melaksanakan sholat maghrib. Ting..ting..ting ada suara notifikasi pesan whatssapp di benda pipih Diana, no tidak dikenal mengirimi Diana Pesan.
"Assalamualaykum, selamat malam....apa Kabar Di ?, semoga harimu menyenangkan..."
"Siapa sih pengirim pesan ini ?...aneh banget..misterius"
Diana enggan membalas pesan itu dan hanya dibacanya saja
**"""
Hari ini ada ulangan mata pelajaran Kimia pada jam pelajaran pertama, Diana sudah siap siap untuk berangkat sekolah tiba tiba ada notifikasi pesan whatts app masuk ke ponsel nya
" Pagi Di...Selamat belajar, semangat yaaa..."
Nomor yang sama lirih Diana.
Bodo amat ahh...
" Ayah ,Ibu Di berangkat sekolah yaa..assalamualaikum"
"waalaikumusalam..hati hati di jalan ya nak, belajar yang benar dan rajin" pesan ibu pada saat Diana pamit
"Siap laksnakan ibuku sayang.."
"Alhamdulillah bel tanda istirahat sudah berbunyi, waktunya ke kantin...."
"Lina, Melda, Evii..yuuu ke kantin, ngademin kepala sesudah berjibaku dengan soal soal kimia" ajak Diana kepada sahabat sahabatnya
"Lets gohhhh...." jawab mereka kompak
"Di...Diana tunggu..."
"Hai...Rud, ada apa.."
"Ini ada titipan surat dari Om Fai...tetanggaku di asrama"
"Siapa Om Fai, anak polisi juga kayak kamu Rud?"
"Bukan anak polisi...tapi dia tuh polisi, masih muda bujangan baru dines 4-5 tahun lah, katanya sih pengagum rahasia kamu..maaf ya Di beberapa hari lalu aku ngasih no handphone kamu ke Om Fai, abis maksa banget...aku juga ga ngerti om Fai tahu kamu darimana..tiba tiba aja dia minta no handphone dan aneh nya lagi dia tahu kamu temen sekolah aku..ya udah aku mau ke kelas lagi ya Di"
"Ok Rud..thanks yaa"
terjawab sudah teka teki pengirim pesan misterius itu. Tidak sabar Diana bersama ketiga temannya membuka surat yang tadi di bawa oleh Rudi yang katanya dari Om Fai
"Dear Diana, assalamualaaikum.mohon maaf harus mengirimkan surat ini, karena pesan pesan ku tidak pernah kamu balas, mohon maaf aku hanya ingin mengenal kamu, seandainya berkenan pulang sekolah aku tunggu di cafe deket sekolah kamu yaa. please Di...sebentar saja aku minta waktumu 15 menit saja, wassalamualaykum
Farhan.."
Owhh namanya Farhan...Rudi memanggilnya Om Fai
Sebelum pamit ke kelas, tadi Rudi berpesan, kalau sampe nanti bertemu dengan Om Fai, jangan main perasaan ya, jangan baper.."He's a Player..play boy Di"
Let see Om Fai..siapa yang akan bertekuk lutut
"woiii Di...Di..malah ngelamun'."..tiba tiba Melda mengagetkan dengan berteriak percis di telinga kanan nya
"udah sikat aja..pokisss gaess msh muda lagii" kata evi sambil tersenyum penuh arti
"wokehhh siapa takut..." jawab Diana
Diana sedang berjalan ditemani oleh Melda menuju cafe yang berjarak 50 meter dari sekolah, setibanya di cafe Diana tengok kanan kiri mencari sosok yang bernama Farhan, Diana tidak tahu sama sekali bagaimana rupanya Om Fai Farhan itu.
"Dianaa...Diana.." seseorang memangginya dari meja paling pojok di cafe tersebut.
"waww...ganteng" kata melda lirih tapi masih bisa didengar Diana. Sesosok laki tinggi lebih kurang 170 m, dengan badan yang proporsional, berkulit coklat hidung mancung,bmata tajam melambaikan tangan ke arah Diana dengan ekspresi wajah yang dingin dan agak sedikit datar karena senyum yang sepertinya dipaksakan.
"Hai Di...aku Farhan bisa juga kamu panggil Fai"
"Hai..aku Diana dan ini Melda temenku" jawab Diana sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Farhan
"Senang sekali kamu mau menemuiku di sini..maaf ya kalau selama ini pesan pesan yang kukirim mengganggu kamu"
"its ok ga pa pa kok..aku pamit yaa harus buru buru pulang nanti sore ada les fisika dan kimia.."
"Ok Di..hati hati ya, sampai ketemu lagi yaa"
Farhan seorang polisi berusia sekitar 24 tahun.."no bad lah.." bathin Diana
"Di...Di..Makan siang dulu sayang"
"Iya mah sebentar..baru selesai ganti baju dan sholat duhur" jawab karin sedikit berteriak dari dalam kamar.
Hari hari selanjut nya , setiap hari ada saja pesan yang dikirim Farhan untuk Diana, hanya sekedar say hallo menanyakan kabar..seringkali Diana tidak membalasnya karena kesibukan kegiatan sekolah. Diana sekarang duduk di kelas 3 SMA jurusan IPA,
Sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional dan tes masuk perrguruan tinggi.
Ditempat lain malam ini Farhan sedang santai di asrama tempat dia tinggal. " Telepon jangan...telepon jangan..ahh Diana kenapa kamu sangat berbeda dengan perempuan perempuan yang selama ini aku kenal, kamu apa ada nya, kamu sepertinya tidak tertarik untuk mengenal aku, pesan yang aku kirimpun seringkali ga dibalas, aku ga boleh menyerah, saatnya mengejar" bathin farhan, Farhan menarik nafas dengan kasar.
Hari ini jadwal Diana les, jam menunjukan pukul 15.45
" Mah..Diana pamit berangkat les ya..Diana pergi naik angkot aja mah, motor kan di pake sama kaka"
" iya..hati hati ya, jangan pulang terlambat yaa"
"Siap mamah sayang.."
pukul 17.30 les sudah selesai, Diana sedang menunggu angkutan umum untuk segera pulang, tiba tiba ada sepeda motor berhenti tepat di depan Diana.
"Farhan..ngapain disini ?"tanyq karin.
"Jemput kamu..aku tahu kamu ga bawa motor pergi les sore ini"
Ya ampunn nih orang udah kayak cenayang aja, serba tahu tentang keadaanku bathin Diana.
"iya motor lagi di pake sama kaka..tapi ga apa apa banyak angkutan umum kok"
"Aku anter pulang yang Di, ini udah mau magrib...please aku hanya mau mengantar kamu pulang saja...no more, please Di"
Diana berpikir sejenak, ga ada salahnya pikir Diana, sesekali aja, lumayan juga ngirit ongkos.
"Ga merepotkan kamu kan?"
"tidak sama sekali, ayo naik..nih pake helm nya"Farhan memberikan helm kepada Diana
"owh yaa sebentar...boleh aku memanggilmu MaS Farhan?, ga enak aja gitu hanya memanggil nama, sementara usia kamu di atas aku, kamu juga sudah bekerja"
"its ok Di..senyaman nya menurut kamu aja...meskipun kok aku tua banget yaa di panggil mas. Hehe" " jadi harus panggil apa donk..mas..kaka.abang..atau om?" tanya karin lagi
"cukup mas aja ga apa apa, tadi aku becanda aja kok"
Pukul 18.00 Diana sampai di rumah, Farhan mengantar hanya sampai Gang rumah Diana, karena Diana tidak mengijinkan Farhan mengantarkan sampai depan rumah.
Hari hari berikutnya Diana semakin dekat dengan Farhan, pesan pesan yang dikirim Farhan selalu Diana balas.
”Mas Farhan lumayan baik, tapi cenderung bicara seperlunya, kadang bersikap dingin sama orang yang belum begitu dikenalnya" bisik Diana dalam hatinya .
Hari sabtu, Sore yang cerah...Diana mengendarai sepeda motornya sambil berboncengan dengan melda yang selama ini menjadi bestie nya...jalan jalan keliling kota setelah tadi mampir makan bakso di warung bakso yang mangkal dekat alun alun kota. Hari sabtu dan minggu Diana tidak ada kegiatan les, jadi bisa menggunakan hari week end nya untuk sekedar kongkow bareng temen temennya atau terkadang pergi bersama mamah papah dan kaka nya keluar kota.
Drrt..ddrtt...ponsel Diana berdering, Diana menepikan motornya sejenak
"Assalamualaykum mas Fai...."
" Waalaykumussalam..lagi dimana Di ?" tanya Farhan
" Lagi dijalan mas, mau nganter Melda pulang, tadi udah makan bakso bareng melda..ada apa mas?"
" setelah nganter melda bisa ga mampir ke asrama bentar, bentar aja..ada sedikit yang mau aku omongin sama kamu"
"owh iya mas..insya alloh nanti mampir, tapi ga bisa lama lama ya soal nya udah sore"
"Ok Di..aku tunggu ya"
Baru pertama kalinya Diana berkunjung ke rumah Farhan di asrama, berbekal petunjuk Farhan yang menjelaskan posisi rumah nya tidak jauh dari rumah Rudi hanya terhalang 3 rumah katanya.Akhirnya Diana sampai di asramanya Farhan
"tok..tok..assalamualaykum mas..."
"waaalykumussalam.." terdengar jawaban dari dalam dan langkah kaki yang mendekat ke arah pintu kemudian pintun terbuka
"Hai Di..ayo masuk, maaf ya berantakan..maklum bujangan. Hehe"
"Ga apa apa mas..biasa kalau rumah bujangan selalu berantakan"
Diana sudah berada di dalam rumah Farhan...
" lumayan luas untuk tempat tinggal sendiri,ada ruang tamu, 2 kamar, 1 kamar mandi dan dapur"
mata Diana terus mengitari sekeliling rumah asrama ini, tiba tiba Farhan keluar dari dapur membawa 2 botol air mineral.
" udah lama mas tinggal di asrama?"
*Sejak pertama dinas di sini, langsung tinggal di asrama ini"
"Diminum Di, sorry ya cuma ada air mineral aja"
" Ga apa apa mas..santai aja kali"
"By the way, ada apa ya mas nyuruh aku kesini ? Tanya Diana kepada Farhan
Farhan terlihat salah tingkah dan gugup
"ehhmmmm...gini Di, sebelum nya aku minta maaf kalau ini terlalu cepet menurut kamu"
Farhan duduk tepat di depan Diana, di ruang tamu yang tidak begitu luas ini.
"Kenapa harus minta maaf mas..?"
Farhan menarik nafas panjang, kemudian membuangnya perlahan.
"Mas Farhan terlihat begitu mempesona dalam keadaan seperti ini, wajah dinginnya terlihat begitu indah dipandang"
duhh perasaan apa sih ini, bathin Diana
"Dianaa...aku bukan laki laki baik, aku bukan tipe laki laki yang romantis...aku juga mungkin tidak termasuk laki laki tipe mu Di, tapiiii..aku mencintaimu Diana"
duarrrrr..dag dig dug hati diana tidak menyangka Farhan akan menembak secepat ini
"mas Farhannn...jangan becanda ahh, kamu tuh udah kerja, mapan, usia sudah cukup untuk menjalin hubungan ke arah yang lebih serius...sedang akuu masih kelas Tiga SMA, masih 18 tahun...Lima tahun kedepan aku masih harus menyelesaikan kuliah, kemudian bekerja...pasti banyak perempuan diluar sana yang mau sama mas Farhan.."
"What wrong Di, perasaan tidak bisa melihat umur, tidak bisa dipaksakan...please Di, ga usah di jawab sekarang juga ga apa apa, tolong dipikirkan yaa Di"
"Mas Farhan. Ayolah jangan gini, aku baru 18 tahun, orangtua ku tidak akan mengijinkan aku berpacaran dulu"
"Really selama ini kamu ga pernah deket dengan laki laki lain?" tanya Farhan
"Pernah sihh mas..tapi cuma suka suka gitu ajaa...cinta monyetlah mas"
"Setidaknya jalani dulu aja yaa Di bersamaku..mengalir dulu ya Di..please..."Farhan memohon kepada Diana
"tidak adakah sedikit ketertarikan padaku Di ?"
"Kita baru kenal beberapa bulan loh...mas Farhan belum tahu bagaimaana aku, kepribadianku, keluargaku..."kata Diana berusaha menolak Farhah secara halus.
"Kamu salah Diana...sudah lama aku tahu siapa kamu, dimana rumah kamu, sekolah kamu, bahkan circle pertemanan kamu juga aku tahu.."
"Ya Tuhan...bener bener misterius nih orang" bathin Diana
"mas..maaf yaa aku belum bisa jawab sekarang, beri aku waktu beberapa hari saja.."
"ok...ga apa apa Di, aku pasti akan menunggu apapun jawaban dari kamu"
"Ok mas..aku pamit yaa...udah sore banget nih"
" Iya Di..hati - hati yaaa...ingat aku menunggu jawaban kamu"
Farhan mendekat kepada Diana, mengambil jemari Diana, menggenggam nya erat sekali,Diana hanya bisa membiarkan saja apa yang dilakukan Farhan
"I love you Diana Prameswari"
tatapan mata mereka bertemu, Diana menemukan ketulusan di bola mata Farhan
Diana menarik jemari nya dari genggaman Farhan
"Aku pamit ya mas..."
"Sampai ketemu lagi ya Di"
****
Malam ini, selepas makan malam bersama...Diana,mamah, papah dan kaka nya kemudian nonton tv bersama sambil bercerita tentang semua aktivitas keluarganya.
"Kaka ga ngapel nih..ini kan malam minggu"canda Diana kepada kaka nya
"Ga ahh..lagi ga punya cewe,lagi pusing ngerjain skripsi belum kelar aja nihh" jawab kaka laki laki Diana satu satunya ini.
"massa sihhh.....ga percaya ahh" goda Diana kepada kaka nya.
"benerann..lagian kepo banget sih kamu Di..kamu sendiri ga ada yang ngapelin, kan bentar lagi mau jadi mahasiswi...udah boleh tuh pacaran sama papah.."kakanya Diana balas meledek.
"sudah..sudah jangan becanda melulu...mamah papah ke kamar dulu yaa mau nonton tv dikamar sambil istirahat"
"ok mah..."
Diana pun masuk ke kamar nya mau nonton drakor.
Ternyata ada pesan masuk di ponsel Diana
"Assalamualaykum..lagi apa Di..? Tadi sore lancarkan di jalan sepulang dari asrama?"
ternyata Pesan itu dari Farhan.
"Lagi diem aja di kamar mau nonton drakor...Alhamdulillah lancar mas"
"ya udah selamat beristirahat ya..ini mas baru sampe kantor, malem ini giliran piket.. happy nice weekend..jangan lupa mas menunggu jawaban kamu"
ada emot icon love dan senyum diakhir pesan yang dikirim mas Farhan.
"duhhh kenapa jadi deg degan begini yaa nihh hati" bisik hati Diana.
Sebenarnya ada beberapa alasan kenapa Diana belum siap menerima cinta Farhan, Diana sekarang ini hanya ingin fokus menghadapi ujian akhir, Diana juga ragu, karena ingat pesan Rudi waktu itu. "Bagaimana kalau Diana di sakiti?, bagaimna kalau Mas Farhan bener bener play boy? dan yang pasti mamah papah juga ga akan mengijinkan Diana untuk pacaran serius dulu.
"Apa dijalani aja dulu yaa...mengalir dulu...tapi aku jangan terlalu baper sama mas Farhan?" hati Diana terus berbicara. Jujur menurut Diana Farhan adalah laki laki yang good looking, ganteng...sikap dingin dan cuek nya justru semakin membuat Farhan menjadi sosok yang mempesona.
"Ahh ga tahu ah..pusing..." Diana berbicara sendiri dalam hatinya.
sampai akhirnya tertidur masuk ke alam mimpi yang indah
***** Happy reading ya gaess
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!