NovelToon NovelToon

SI CUPU TERNYATA SUHU

"MEMYAMAR MENJADI COWO CUPU"

"Jangan pernah tinggalin gue Lena, bertahan," gumam seorang pria bernama Leon.

Leon Given Alfaso baru saja mengetahui kalau saudara kembarnya masuk rumah sakit karena sebuah kecelakaan yang menimpanya. Dia mengepalkan tangannya dan bersumpah akan mencari dalang yang sudah menyebabkan adiknya seperti itu.

"Gue bersumpah akan menemukan pelakunya!"

Ada dalam otak cemerlangnya. Dia akan menemukan pelaku yang sudah membuat adiknya celaka dengan cara menyamar menjadi cupu.

"Leon, kamu tinggal bersama dengan kami lagi yah. Kamu sekolah dia sana dan temukan pelaku yang sudah membuat adikmu seperti itu."

Seorang pria paruh baya itu mendatangi Leon dengan permintaannya untuk menemukan orang yang sudah membuat adiknya celaka.

"Selama ini, dia menjadi korban bullying. Kami terlalu sibuk mengabaikan dia," gumam pria paruh baya itu yang ada di rumah sakit itu memberitahu Leon.

"Siapa pelakunya?" ujar Leon

Leon mengambil data tentang adik kembarnya. Sampai sebuah ide

Mengepalkan tangannya. Dia tidak rela ketika adiknya yang menjadi korban bullying hingga membuat dia hampir celaka. Bahkan semenjak kecil dia sudah berpisah dengan adiknya. Sekarang dia tidak ingin kehilangan adik kembarnya lagi.

"Kami tidak tahu pelakunya, orang dalam sekolah yang melakukannya. Dia menutupi kejadian ini," gumam orang tersebut.

Leon memukul tembok dengan keras. Dia benar-benar merasa sangat kesal karena sudah seperti ini. Kejadian yang sudah menimpa adiknya harus diusut dengan tuntas. Kalau begitu, aku akan mengungkap semua pelakunya," gumam Leon dengan penuh tekad.

Menurut informasi yang diadapatkan, adiknya menjadi korban bullying oleh orang-orang terkenal. Ini yang menjadi alasan utama Leon untuk mengubah penampilan diriny menjadi cowok cupu.

"Kalian tenang saja, aku akan datang ke sana besok sebagai siswa baru. Aku juga berjanji akan menemukan pelaku yang sebenarnya," gumam Leon sambil mengepalkan tangannya dengan erat. Dia sudah tidak sabar dengan pelaku yang sebenarnya.

***

Keesokan paginya....

Semua murid yang ada di sekolah SMA Satu Bangsa itu malah dihebohkan dengan kedatangan murid baru yang terlihat begitu

Sangat cupu. Termasuk informasi tersebut sudah tersebar pada siswa populer yang ada di sini.

"Lo udah tahu belum Fira, kalau kita kedatangan murid baru, kalau gak salah namanya Leon tadi," ujar wanita yang bernama Zahra memberitahu Fira.

"Apa dia sangat tampan? Gue akan menaklukkan dia, kalau memang dia tampan," gumam Fira yang memang sudah banyak dijuluki dengan wanita penakluk para cowok tampan yang ada di SMA Satu Bangsa ini. Bahkan bisa dihitung kalau semua cowo terkenal sudah menjadi para mantannya.

"Gue dengar sih, cowo nya kaga tampan sama sekali. Malah terlihat cupu," ujar Sasha.

Fira yang mendengar itu malah jadi tidak tertarik sama sekali, dia kira kalau murid baru itu sangat tampan. Tetapi, kalau tidak tampan seperti itu, apa yang akan diharapkan.

"Gue kira dia tampan, kalau gak tampan. Gue malah gak mau!" tolak Fira.

"Justru itu tantangan bagi lo, kalau lo bisa menaklukkan cowo kaya dia, artinya lo bisa jadi pusat perhatian banyak orang," ujar Zahra.

"Benar tuh kata Zahra, gimana kalau kita taruhan?" ajak Sasha.

Zahra tersenyum ketika mendengar ucapan dari Sasha barusan. Ini adalah ide yang bisa dibilang sangat bagus.

"Gue setuju dengan Sasha. Kalau lo bisa menaklukkan pria seperti dia, gue akan memberikan jam tangan kesukaan gue buat lo," ujar Zahra.

"Setuju, gue juga bakal kasih lo tas branded yang limited edition yang pengen lo punya dulu," ujar Sasha.

Fira yang mendengar itu langsung tersenyum dengan senang Lalu dia berjabatan tangan dengan kedua temannya itu. Tantangan ini dia terima dengan mudah karena bag Fira, menaklukan seorang laki-laki adalah hal yang mudah.

Ketika mereka berkumpul, tiba-tiba Zahra melihat murid baru tersebut dan dia tersenyum penuh arti sambil menepuk pundak Fira untuk memberitahu wanita itu.

"Itu bukannya murid yang menjadi incaran kita bukan?" tanya Zahra.

"Iya benar lagi, ayo dekati Fira!" seru Sasha yang memang senang melihat Fira yang sudah mempermainkan seorang laki-laki.

Fira menoleh kearah pria yang menjadi target utamanya yaitu pria yang bisa dikatakan sangat cupu dengan gaya rambutnya cekmek dan juga kacamata besar yang digunakan oleh pria itu. Dengan keberanian yang tinggi akhirnya Fira memutuskan menghampiri laki-laki itu.

"Hai, nama gue Fira Sagita, nama lo siapa?" tanya Fira kepada murid bari tersebut sambil mengulurkan tangannya. SKSD adalah hal yang biasa dia lakukan kepada semua siswa

Sebenernya Leon tidak peduli dengan perempuan yang mengajak dirinya kenalan, tetapi karena dia sedang menyamar untuk menjadi pria yang cupu maka, dia harus pura-pura dan memberitahu namanya pada wanita itu.

"Nama gue Leon." Leon hanya menjawab singkat dan tidak mengulurkan tangannya sama sekali kepada Fira.

Fira kesal karena laki-laki cupu itu mengabaikan dirinya, bahkan tidak membalas uluran tangannya. Dia tidak menyerah begitu saja untuk bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Lo sombong banget cowo cupu,"

Ketus Fira dalam hati. Dia mengikuti cowo itu dari belakang, bagaimana pun caranya taruhan dirinya harus berhasil.

Leon merasakan ada orang yang mengikuti dirinya dari belakang. Dia menoleh ke belakang untuk memastikan. Dia menghela napasnya ketika melihat orang itu yang ternyata mengajak dirinya kenalan tadi.

"Lo ngikutin gue?" tanya Leon.

"Tentu saja, gue pasti akan ngikutin lo ke mana pun pergi."

"Terserah!" ujar Leon yang berjalan hendak akan pergi dari sini. Tetapi sebelum dia pergi, tangannya sudah lebih dulu dicekal oleh Fira dengan erat.

Cowo cupu!" ujar Fira dengan berani agar dia memang dalam taruhannya.

Leon tidak mempersiapkan ucapan dari Fira barusan. Dia punya misi sendiri untuk menemukan orang yang sudah membuat adiknya celaka hingga koma di rumah sakit.

Fira kesal dan langsung memojokkan cowo cupu itu di tembok dia tidak terima ketika dirinya diabaikan seperti ini. Dia tersenyum ketika ide cemerlang nya untuk menggoda dia sekarang.

Leon terkejut ketika dirinya dipojokan di tembok seperti ini. Dia bahkan merasa kesal karena wanita yang ada dihadapannya mendorong dirinya di tembok. Kalau dia tidak sedang menyamar seperti ini, maka dia sudah mendorong wanita itu.

Leon membulatkan matanya ketika merasakan benda kenyal itu menyentuh bibirnya. Dia terdiam merasakan sentuhan manis itu. Wanita yang ada dihadapannya benar-benar sudah berani menggoda dirinya.

Leon mengepalkan tangannya ketika merasakan bibir itu menyentuhnya. Leon tersenyum dengan seringainya, perempuan itu terlalu berani untuk menggoda dirinya, bahkan di tempat umum. Leon jadi tertantang ketika melihat keberaniannya. Kalau saja dia tidak sedang menyamar maka, dia bisa saj melakukan hal yang lebih dari ini.

"Lo salah jika ingin main-main dengan gue," bisik Leon pelan ditelinga Fira.

Fira terdiam ketika mendengar ucapan Leon di telinga dirinya. Dia menoleh kembali kearah Leon yang kini sudah pergi dari tempat ini.

"Tadi gue gak salah dengar bukan? Cowo cupu itu, seperti mengintimidasi gue," gumam Fira yang merasa heran sendiri.

Fira berjalan menuju ke kelasnya, dia masih penasaran dengan cowo cupu tadi. "Siapa sebenarnya dia?"

BERSAMBUNG

"KELAS BARU LEON"

"Perkenalkan, ini ada murid baru"

Semua orang paku kepada seorang guru yang mengatakan kalau akan ada murid baru. Termasuk dengan Fira, Zahra dan Sasha yang terkejut ketika melihat cowo cupu itu ternyata satu kelas dengan mereka.

"OMG! Dia sekelas dengan kita!" ujar Fira yang terkejut. Sekaligus merasa senang karena mangsanya ternyata satu kelas dengan dirinya.

"Ini kesempatan buat lo bisa dekat dengan dia!" ujar Zahra kepada Fira sambil berbisik.

"Benar, ini adalah kesempatan lo ," ujar Sasha yang ikut senang karena mereka sedang taruhan.

Fira hanya mengangguk, dia pasti akan bisa menaklukkan cowo itu. Dia akan lebih mudah untuk mengajak cowo itu menjadi pacarnya.

"Sudah gue duga kalau dia akan jadi milik gue nanti. Habis gue dapatin di cupu itu, nanti gue bakal putusin dia," gumam Fira dengan senyuman penuh arti.

Zahra hanya mengangguk tersenyum kepada Fira. "Iya dong, mana tahan nanti Fira lama-lama sama cowok cupu kaya dia," balas Zahra.

Fira tersenyum setuju, lalu setelahnya dia kembali melirik ke arah depan. Di mana wali kelas dirinya memperkenalkan siswa yang baru datang itu.

"Nama saya Leon Given. Kebetulan saya siswa pindahan dari SMA Citra Bangsa."

Semua siswa yang ada di sini tidak tampak tertarik dengan ucapan dari Leon barusan. Mungkin karena tampilan dirinya yang kini cupu. Tetapi Leon tidak peduli dengan hal tersebut. Yang terpenting adalah

menemukan pelakunya.

"Sasha, bukannya mantan lo juga sekolah di sana dulu yah?" tanya Fira yang ingat dulu pernah menangis karena LDRan dengan kekasihnya.

"Iya, SMA itu yang membuat gue benci sekarang, Amar sekolah di sana dulu," gumam Sasha yang masih inga dengan mantannya yang sekolah di sana dan punya wanita lain di sekolahnya.

Tidak ada yang tahu kalau Leon kenal dengan Amar mantan kekasih Sasha dulu. Hanya saja Leon masih menyembunyikan identitas aslinya demi menemukan orang yang sudah membuat adiknya celaka. Sampai sekarang orang tersebut belum diketahui.

"Leon, kamu duduk dekat Dino yah," ujar wali kelas tersebut memberitahu Leon untuk duduk bersama dengan Dino.

Leon mengangguk dan dia berjalan menuju kearah Dino. Siswa yang bisa dibilang sangat gemuk. Dia yakin kalau Dino juga adalah korban bulian dan doyan makan. Dia bisa melihat tubuhnya yang gemuk dan sama-sama memakai kacamata.

"Hai, gue Dino," ujar Dino dengan santai sambil mengulurkan tangannya kepada Leon.

"Gue Leon," jawab Leon menerima uluran tangan dari Dino. Dia akan memanfaatkan Dino untuk mendapatkan informasi nantinya.

"Bangku kita berdekatan, sepertinya kita jodoh deh." Fira mengatakan itu ketika tahu bangku mereka memang berdekatan. Ini akan lebih mudahkan dirinya untuk menggoda pria seperti Leon.

Leon melirik kearah bangku sebrang. Dia sama sekali tidak menyangka dengan yang dilihatnya sekarang. Wanita yang terus mendekati dirinya dengan gencar dan sedikit agresif.

Tetapi Leon mengabaikan dirinya dia langsung melihat kearah Dino sekarang. Tidak peduli dengan Fira saat ini karena ada hal yang penting yang ingin dia ketahui. Beruntung dia dimasukkan ke kelas yang sama dengan kelas Lena dulu. Dia yakin kalau di sini akan menemukan sebuah petunjuk tentang adik kembarnya itu.

"Cewe cantik itu, lo gak mau ngajak dia kenalan?" tanya Dino kepada Leon dengan sedikit menggoda. Padahal Dino tahu sendiri sifat Fira seperti apa. Seolah playgirl yang selalu berganti pria.

Sedangkan Leon hanya menggelengkan kepalanya tanda kalau dia menolak, lagian dia sudah tahu kalau memang wanita itu bernama Fira. Jadi, untuk apa dia berkenalan dengan wanita seperti itu...

"Gila lo, jangan bilang kalau lo cowo gak normal yah."

Leon menoleh, laki-laki yang ady disampingnya selain memiliki tubuh yang bisa dibilang gemuk. Tetapi juga dia begitu sangat cerewet seperti wanita.

"Gue masih normal. Lagian gue udah tahu namanya. Jadi untuk apa berkenalan," ujar Leon.

Dino membulatkan matanya karena mendengar ucapan dari Leon barusan. Dia sama sekali tidak menyangka akan mendengar kabar ini.

"Jadi lo udah tahu namanya," gumam Dino tidak menyangka sama sekali.

"Iya, cewe itu deketin gue tadi! jawab Leon dengan santai.

Berbeda dengan raut wajah Dino yang sepertinya terkejut mendengar ucapan dari Leon barusan. Artinya Leon akan dijadikan terget selanjutnya oleh Fira. Semua orang sudah tahu kalau Fira adalah wanita yang suka ganti-ganti cowo.

"Sebaiknya lo harus hati-hati dengan dia, cewe itu adalah seorang playgirl. Dia sering ganti-ganti cowo, tapi gue heran, biasanya cowo yang dia dekati tuh bisa dibilang populer semuanya dan tampan," ujar Dino mengatakan itu dengan hati-hati.

Leon hanya mendengarkan perkataan dari Dino barusan. " Maksud lo, gue gak jelek?"

"Iya bukan begitu maksud gue, tapi rata-rata semua mantannya populer semuanya," gumam Dino menceritakan tentang Fira karena dia yang tahu.

Leon hanya terdiam ketika mendengar ucapan dari Dino. Dia tadi lupa kalau sekarang sedang menyamar menjadi cowok cupu demi menemukan orang yang sudah membuat adiknya celaka.

"Apa lo tahu tentang siswa yang

berkuasa di sekolah ini?" tanya Leon

kepada Dino untuk mendapatkan

petunjuk.

"Penguasa kaya gimana?" tanya

Dino yang menaikan sebelah alisnya heran. Setahu dia terlalu banyak orang penguasa di sekolah ini.

"Masa gak paham, di sekolah ini gue dengar kalau ada pembullyan, kira-kira siapa orang yang suka membully?" tanya Leon membuat Dino jadi tegang.

Melihat ekspresi wajah dari Dino yang sepertinya ketakutan untuk menyebutkan namanya. Membuat Leon jadi yakin kalau Dino juga pasti sempat menjadi korban bullying di sini.

"Lebih baik kita konsentrasi saja, Bu Vina sedang menjelaskan di depan !"

Dino malah memfokuskan pandangannya ke depan. Berbeda

Dengan Leon yang masih merasa curiga. Dia tahu kalau Dion mengetahui sesuatu tetapi pria itu tidak mau menjawab pertanyaan dirinya.

Leon berpikir untuk mencaritahu sendiri, hingga dia menoleh kearah samping dan melihat Fira yang melambaikan tangan padanya.

"Hai," sapa Fira.

Wanita itu tidak pernah

menyerahkan untuk mendekati

dirinya rupanya. Padahal Leon sudah

berusaha untuk menghindari wanita...

itu.

Fira tidak menyerah begitu saja, dia menulis sebuah surat untuk Leon, surat tersebut yang memang isinya adalah sebuah ajakan untuk makan bersama di kantin.

Leon membuka kertas yang dilemparkan oleh Fira. Dia hanya membacanya dengan sekilas, melihat tulisan wanita itu yang sedikit bagus. Tulisannya bagus juga," puji Leon.

Dia membaca surat tersebut, lalu dia meremasnya kembali surat tersebut. Menurut dirinya ini adalah hal yang tidak penting, tetapi dia teringat kalau memang akan mencari pelaku yang sudah membuat adiknya koma. Terlebih Dion, laki-laki yang ada disampingnya tidak memberikan informasi apapun juga.

"Gue akan memanfaatkan wanita itu untuk mendapatkan informasi," batin Leon.

"Apa bro? Kertas dari Fira yah?"

Gumam Dino ketika melihat ada yang melempar kertas kerja mereka tadi.

"Yoi," jawab Leon.

"Abaikan saja, dia kaya mau mempermainkan lo doang kayanya. Takut nanti nasib lo kaya si Darda nanti, habis manis sepah dibuang!" peringat dari Dion yang memang sudah tahu kelakukan dari Fira.

Sedangkan Leon berpikir lain, dia masih memikirkan tentang adiknya. Kalau Dino tidak bisa memberitahu dirinya. Maka, Fira mungkin saja bisa memberikan sedikit informasi tentang banyak orang disekolah ini.

"Gue akan membalasnya," jawab Leon sambil mengambil keras dan menuliskan sebuah kata untuk Fira. Menerima ajakan makan siang dikantin bersama.

"Hati-hati saja dengan dia!" gumam Dino yang memperingati Leon.

"Lo tenang aja," ujar Leon dengan senyuman penuh arti, lalu dia melemparkan keras itu ke arah Fira.

"Udah gue peringatin juga!" kesal Dino yang melihat kearah Leon yang malah melemparkan keras balasan untuk Fira. Dia takut nanti nasib temannya akan terancam setelah mendekati Fira.

Leon tahu kalau Dino sepertinya memang menyembunyikan sesuatu dari dirinya. Laki-laki itu tidak mau memberitahunya dan dengan terpaksa dia harus memberitahunya sendiri lewat siswa yang bernama Firaitu. Dia akan mengungkap semua yang terjadi sebenarnya. Ini juga demi kebaikan dirinya dengan membalas baik adiknya.

"Lena, Lo tenang aja, gue pasti akan menemukan orang yang sudah membuat lo terluka," batin Leon dengan penuh tekad untuk menemukan pelaku kejahatan itu.

BERSAMBUNG

SIAPA ORANG TERSEBUT??

Fira tersenyum karena melihat sebuah balasan dari Leon barusan. Pria itu menerima tawaran dirinya untuk makan bersama di kantin.

"Sudah gue duga kalau pria itu akan mudah buat gue dapatkan!" ujar Fira dengan bangganya. Tidak ada yang bisa mengalahkan sebuah pesona yang dia miliki.

"Hah serius lo?" ujar Zahra yang kini menoleh kearah belakang.

Bersama dengan Sasha juga yang tersenyum karena Fira sudah berhasil melakukan semua rencananya. "Gila, lo udah berhasil ajak dia makan siang di kantin ternyata."

"Iya dong, tidak ada yang bisa menolak gue, dasar aja tuh cowok cupu sok jual mahal sama gue, liat saja nanti pasti dia akan bertekuk lutut dan gue dengan senang hati untuk ninggalin dia setelah taruhannya berhasil!" gumam Fira dengan sombongnya.

"Gue salut sama lo Fira," puji Zahra.

"Awas lo, kena karma karena sering nyakitin cowo, Darda juga dulu lo sakiti," ujar Sasha yang mengingat tentang Darda. Darda adalah ketua OSIS yang ada di sekolah ini. Dulu cowo itu mencintai Fira dan sekarang cowo itu menjadi sad boy gara-gara Fira.

"Alah, percaya dengan karma, bodo amat gue!" gumam Fira mengabaikan perkataan dari temannya.

"Lo bilang begitu karena suka

sama Darda bukan? Tapi sayang

Darda lebih suka Fira dibandingkan

kamu, makanya kamu bilang karma

kan?" ujar Zahra.

"Bukan begitu maksud gue," gumam Sasha sambil menundukkan kepalanya. Walaupun memang benar, selama ini Sasha memang menyukai Darda, bisa dibilang kalau Darda adalah cinta pertama dirinya ketika masuk ke dalam sekolah ini.

"Jangan sampai nasib lo sama kaya Lena!" peringat Zahra kepada Sasha.

"Kok lo, malah sangkut pautkan dengan dia!" marah Sasha tidak terima dengan perkataan dari Zahra barusan. Bahkan dia sudah melupakan semuanya dari awal, pertemanan mereka juga sudah renggang.

"Kenapa marah? Gue hanya memberikan lo peringatan!" ujar Zahra dengan santai. Sedangkan Sasha hanya mencebitkan bibirnya saja.

"Sudah, kenapa kalian pada ribut !" ujar Fira membuat dua orang yang ada di sini malah terdiam.

"Zahra yang bilang duluan, gue disamakan dengan Lena!" ujar Sasha tidak terima.

Fira terdiam ketika mendengar Sasha yang menyebut nama Lena. Stop, jangan bahas tenang Lena. Lebih baik habis sekolah nanti kita menjenguknya," saran dari Fira.

"No!" tolak Zahra.

Mereka tidak tahu kalau selama ini ada yang mendengar ucapannya. Siapa lagi kalau bukan Leon, dia semakin yakin kalau Fira dan teman-temannya mengetahui tentang Lena. Dia sekarang malah merasa khawatir dengan semua ini.

Sampai ada menepuk pundak Leon, "kenapa?"

"Aku penasaran dengan wanita yang mereka sebutkan, memangnya dia siapa?" tanya Leon kepada Dion yang pura-pura tidak tahu tentang wanita yang mereka bicarakan. Dia hanya ingin menyelidiki lebih dalam tentang Lena.

"Lena? Dia adalah adalah teman geng itu. Dulu ada empat, Fira, dari Zahra, Sasha dan Lena. Tetapi semenjak Lena berpacaran dengan Darda, mereka jadi jauh."

Leon yang mendengar itu malah menaikan sebelah alisnya heran. Dia baru mengetahui kalau adiknya ternyata sempat memiliki seorang kekasih. Dia harus tahu tentang Darda karena bisa saja pria itu juga ada hubungannya dengan kecelakaan yang menimpa adiknya.

"Kalau Darda siapa?" tanya Leon kepada Dino.

"Dia ketua OSIS di sini. Gue gak tahu aslinya tentang hubungan mereka, tetapi yang gue tahu kalau Darda sempat menyukai Fira, hanya saja wanita itu sering menolaknya. Terus Darda malah dekat dengan Lena, mungkin itu alasan persahabatan mereka menjadi renggang," jawab Dino membuat Leon paham, tetapi beberapa detik kemudian. Dino malah menutup mulutnya seperti orang yang salah bicara.

Dia langsung berdehem dan berbisik ke telinga Leon. "ini rahasia kita saja, gak boleh ada yang tahu masalah ini," jelas Dino.

Leon mengangguk saja, padahal dia tersenyum karena Dino secara tidak langsung sudah memberikan sebuah jejak baru untuk dirinya mengungkap semuanya.

Hingga tak lama kemudian, jam istirahat sudah tiba. Sesuai dengan janjinya tadi, Leon tersenyum dengan manis karena dia bisa melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan dirinya untuk sekarang.

"Halo Leon."

"Gue tidak tahu kantinnya ada di mana," jawab Leon.

"Lo ikut gue aja kalau begitu," gumam Fira.

Fira hanya menggandeng tangan Leon saja dengan mesra. Dia tidak peduli kalau banyak orang yang melihat hal tersebut. Bahkan sekarang mereka sudah menjadi pusat perhatian. Apalagi Fira yang tidak biasanya mengandeng cowo yang tidak biasa dibilang tampan tersebut.

"Gila, gue gak salah liat kan, itu beneran Fira."

"Kenapa sekarang dia menggandeng cowo cupu, apa seleranya sudah turun sekarang?"

"Iya, benar. Bahkan dulu sekelas Darda saja dia tolak mentah-mentah. Padahal Darda itu ketua OSIS," ujar salah satu siswa yang ada di sini.

"Kamu benar, memang gue juga tidak habis pikir," gumam dia pelan.

Leon bisa mendengar percakapan dari mereka semuanya yang membicarakan tentang dirinya dengan Fira. Sebenernya dia sedikit risih dengan pusat perhatian seperti ini, kalau dia tidak ingat dengan saudara kembar yang celaka, mungkin dia tidak akan melakukan itu.

"Eh nih anak malah bengong. Ayo duduk. Kita sudah sampai!" ujar Fira.

Leon menyadari kalau sekarang mereka sudah berada di sebuah kantin. Banyak orang yang menatap dirinya dengan pandangan yang aneh sekarang. Terlebih dia sekarang bersama dengan Safira.

"Sorry," gumam Leon menyadari kesalahan dirinya. Dia khawatir nanti Fira akan semakin curiga. Apalagi niat Leon juga ingin mengorek informasi dari Fira tentang adiknya.

"Yaelah kaku amat lo jadi cowo,gue pesan makan dulu!"

Fira mengatakan itu dan dia akhirnya memutuskan untuk memesan makanan. Sedangkan Leon duduk dengan santai menunggu Fir datang.

Sampai ada yang mengebrak meja membuat Leon sedikit terkejut.

"Jadi lo Leon. Cowo yang sudah berani dekat dengan cewe gue!" ujar seorang laki-laki yang Leon sendiri tidak tahu namanya.

Laki-laki tersebut menarik kerah baju Leon dan seketika mereka menjadi pusat perhatian sekarang. Leon ingat satu cowo yang katanya cintanya ditolak oleh Fira, apa dia pria yang namanya Darda? Tetapi kalau dia ketua OSIS, mana mungkin memakai baju urakan kaya gini.

"Sudah bro, tahan emosi lo. Lagian cowo cupu kaya dia pasti hanya dijadikan permainan saja oleh Fira, dia akan tetap jadi milik lo," nasehat dari laki-laki yang memang ada dibelakang laki-laki tersebut.

"Lo benar juga," gumam laki-laki tersebut lalu melihat kearah Leon lagi.

"Benar juga, dia bukan saingan gue, kecuali Darda," gumam laki-laki yang melepaskan tangan itu dari Leon.

Leon menaikan sebelah alisnya ketika nama Darda disebut. Artinya laki-laki urakan tersebut bukan Darda. Tetapi satu hal yang dia tahu, kalau laki-laki tersebut menyukai Fira.

"Siapa laki-laki tersebut? Apa dia ada hubungannya dengan Lena juga?"

Batin Leon.

BERSAMBUNG

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!