Yana Yang seorang presdir adalah wanita Yang sangat mencintai keluarganya dan selalu berusaha melakukan kewajibannya sebagai istri juga ibu,.
memiliki seorang putri Yang berusia lima belas tahun yang sudah susuk di kelas sebelas, Dan juga memiliki suami yang bekerja hanya sebagai kepala bagian di perusahaan otomotip yang pendapatannya jauh di bawah Yana, tapi Yana sudah menerima itu karna dia mencintai suaminya itu, walau maaih mendapat pertentangan dari kedua orangtuanya.
SELAMAT MEMBACA.
Yana yang seperti biasa bangun pukul lima yang langsung membersihkan dirinya Di kamar mandi llau turun ke lantai bawah untuk menyiapkan sarapan untyk suami dan putrinya, walau memiliki pembantu tapi untuk urusan makan, Yana lebih suka melakukannya sendiri.
selesai menyiapkan sarapan, Yana berjalan ke kamar putrinya yang berada di lantai dua, Yana membuka pintu kamar putrinya dan tersenyum sambil menggelengkan kepalanta melihat putrinya itu masih tidur pulas.
Yana melangkah ke tempat tidur putrinya dan duduk si pinggir ranjang.
"Sayang, hayo bangun udah jam setengah tujuh nanti kamu terlambat sekolah" Yana memgelus kepala putrinya itu dengan lembut.
Jesslyn terlihat menggerakan matanya Yang masih terpejam dan membuka matanya dengan perlahan dan tersenyum melihat wajah Mommynya.
"Morning Mom" Sapa Jesslyn mencium pipi Mommynya itu.
"Ih bau dek, mandi dulu sana" Yana berlagak menutup hidungnya untuk memggoda putrinya itu.
Jesslyn mengerucutkan bibirnya melihat Mommynya seperti itu.
Biarin bau, kan anak Mommy ini" Jesslyn kembali mencium pipi Mommynya itu.
"Udah sana mandi, nanti telat beneran" Yana beranjak dari tempatnya.
Jesslyn segera bangun dari tempat tidurnya Dan berjalan masuk ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya itu.
Yana berjalan ke kamar tidurnya lalu membuka pintu kamarnya tersebut dan melihat kalau suaminya sudah bangun dan sudah rapi dengan pakaiannya, Yana berjalan mendekati suaminya dan membantu merapikam dasi suaminya itu.
'Adek udah bangun?" Johan menanyakan tentang putri mereka.
"Udah, itu lagi mandi"
"Kamu tadi malam tumben pulang malam Mas?" Yana bertanya sambil merapikam tas kerja Johan.
"iya, tadi malam ada metting sama perusahaan yang mau memborong beberapa Mobil, jadi harus aku sendiri yang mengservis mereka" Johan memberikan alasan atas keterlambatannya.
"Tapi Mas, bukannya lewat bagian penasaran juga bisa ya kalau cuma untuk mengservis costemer" Yana MEMANDANG sekilas ke arah suaminya itu.
"Aku sengaja melakukannya sendiri, karna aku mau mereka puas dengan servis yang Aku kasih, biar mereka menjadi langganan di tempat ku" Johan terlihat meyakinkan istrinya dengan perkataannya.
"Oh" bibir Yana terlihat membulat mendengar jawaban suaminya itu, walau tetap terdengar sedikit aneh.
berjalan mengikuti Johan yang sudah berjalan keluar kamar berjalan menuruni tangga menuju ruang makan dan terlihat Jesslyn sudah susuk di kursi menatap hidangan yang Ada di atas meja makan.
"Pagi sayang" Johan mencium ujung kepala putrinya itu.
"Morning Pa" Jesslyn membalas sapaan Papanya itu.
Yana mulai memgambilkan sarapan untuk suami dan juga putrinya dan untuk dirinya sendiri ke dalam piring masing2, lalu ketiganya memulai memyamtap sarapan mereka dengan lahap tanpa ada suara sama sekali, karna Yana mengajarkan untuk tidak banyak bicara Di meja makan jika tidak terlalu penting, kurang dari setengah jam mereka sudah selesai dengan sarapannya dan Yana meminta mbok mirah untuk merapika meja makan, lalu ketiganya berjalan menuju garasi mobil.
"Sayang, aku berangkat ya" Johan pamit pada istrinya itu dan masuk ke dalam mobilnya.
Jesslyn masuk ke dalam mobil Mommynya karna memang arah sekolah dan kantor Mommynya satu arah, lalu terlihat dua mobil mewah tersebut bergerak meninggalkan garasi rumah mewah tersebut mengambil arah yang berbeda.
Yana terlihat fokus mengemudikan mobilnya sementara Jesslyn sendiri asyik dengan ponselnya sibuk berchat ria dengan sahabat-sahabatnya.
" Adek hari ini ada les apa?" Tanya Yana memecah keheningan yang ada.
" Adek Les bela diri Mom, jadi Adej pulang agak sorean" Ujar Jesslyn menjawab pertanyaan Mommy nya.
" Adek nanti mau kuliah di negara apa? atau mau masuk University apa?" Tanya Yana sekedar ingin tau rencana Putri semata wayangnya itu.
" Belum ada rencana Mom, lagian masih jauh banget, Adeknya aja masih SMP" Jesslyn tidak menjawab apa yang menjadi pertanyaan Mommy nya itu.
" Mommy kenapa GA kuliah ke luar negeri?" Jesslyn jadi ingin tau tentang Mommynya yang tidak kuliah ke luar negeri.
" Daddy kamu ga setuju kalau Mommy kuliab ke luar, padahal Opa kamu pingin banget Mommy kuliab ke London atau Rusia tapi karna Mommy menghargai perasaan Daddy kamu Mommy ngalah untuk tidak kuliah ke luar" Yana menjawab santai pertanyaan Jesslyn.
Jesslyn hanya ber owh ria mendengar jawaban Mommy nya dan kembali fokus ke ponselnya.
Mobil yang di kemudikan Yana berhenti di depan sekolah international yang memang lebih banyak di isi oleh anak-anak dari keluarga berada, baik pengusaha, pejabat juga anak para Selebriti indonesia.
Jesslyn membuka seatbelt nya lalu mencium pipi Mommynya sebelum turun dari dalam mobil.
" belajar yang rajin sayang" Ujar Yana setelah putrinya berada di luar mobil.
" Bye Mom" Jesslyn melambaikan tangannya dan melanjutkan langkahnya masuk ke dalam area sekolah, dan Yana pun kembali melajukan mobilnya meninggalkan sekolah putrinya menuju kantornya.
TO BE CONTINUE
TINGGAL KAN JEJAK KALIAN DENGAN LIKE AND KOMEN JUGA VOTENYA 🙏🙏🙏🙏
Yana terlihat berjalan menuju lift dan sesekali tersenyum membalas sapaan para karyawannya yang bertemu dengannya di lobby gedung, Yana melangkah masuk ke dalam lift yang baru saja terbuka dan menekan tombol nomer 27 dimana ruangannya berada, Setelah beberapa saat lift berhenti tepat di lantai 27 dan terbuka secara otomatis, Yana melangkah keluar lift menuju ruangannya dan meminta sekertarisnya masuk ke dalam ruangannya.
Yana meletakan tas kerjanya dan mendudukan pantatnya di kursi kebesarannya.
Serly meletakan file file yang ada di tangannya di depan Boss nya itu.
"APA jadwal hari ini Ser?" Tanya Yana sembari melihat file file yang di berikan Serly dan menanda tangani nya.
"Jam sepuluh Ibu Ada metting dengan Pak Tommy dan beliau minta mettingnya di luar kantor karna Asisten beliau mengatakan kalau Pak Tommy akan berangkat ke Canada jadi membatalkan untuk metting di Kantor kita, lalu jam empat Ibu harus ketemu dengan Komisaris dan para pemegang saham untuk membahas keuangan perusahaan tahun ini bu" Serly menjelas jadwal Bossnya itu hari ini.
"Kalau gitu minta Pak sahid untuk menyiapkan laporan keuangan tahun ini dan ikut dengan saya metting jam empat sore nanti" Yana memberi intruksi pada sekertarisnya itu.
"Baik Bu, saya permisi Bu" Serly melangkah menuju pintu dan keluar dari ruangan Yana.
Yana yang masih serius dengan kerjaannya di kejutkan dengan bunyi ponselnya yang berada tidak jauh dari jangkauannya, Yana mengambil ponselnya dan melihat siapa yg menelpon, terlihat nama Gisel di layar ponselnya, Yana pun langsung menjawab panggilan tersebut.
"Hallo Sel" Sapa Yana.
"Yan, loe Ada acara ga ntar Malam?" terdengar suara Gisel di seberang sana.
"Jam berapa? soalnya Aku ada metting jam empat dan ga tau selesai jam berapa" Yana memberitaukan kegiatannya pada sahabatnya itu.
"Bisalah Yan, kita ketemu jam tujuh gimana?" Tanya Gisel.
"Memangnya ada apa sich, kayaknya penting banget" Yana tersenyum kecil, karna dia tau sifat sahabatnya itu, walau ga ada hal penting tapi kalau udah ngajakin ketemu kayak mau ada rapat penting.
"Kangen aja Yan, kita kan udah seminggu ga ketemu" Suara Gisel terdengar sedikit kesal.
Yana tetawa kecil dan bisa membayangkan pasti saat ini bibir sahabatnya itu sedang monyong.
Yana: Ok dech kita ketemu jam tujuh" Yana mengabulkan permintaan sahabatnya itu.
"Ok Yan, bye" Gisel menutup panggilannya.
Yana hanya bisa tersenyum kecil dan menggeleng-gelengkan kepalanya mengingat tingkah sahabatnya itu yang pernah berubah sejak SMP, ya mereka bersahabat ada empat orang, sejak mereka SMP, dua orang lagi sedang berada di luar negeri mengikuti para suami mereka yang berkebangsaan asing, sedangkan Gisel baru bercerai tiga Bulan lalu karna suaminya ketauan berselingkuh dengan sekertarisnya sendiri, dan Gisel masih males membuka hatinya untuk pria lain, alasannya masih enjoy sendiri dan menikmati uang orangtuanya yang jumlahnya bisa membeli satu negara kecil (kalau ada yang jual hahaha).
Yana mencari nomer putrinya dan menelfon putri kesayangannya itu, tak lama menunggu terdengar suara menjawab panggilan telfon Yana.
"Adek, nanti pulang sekolah adek langsung ke kantor Mommy ya, nanti biar supir Kantor yang jemput adek, bye adek, love you" Yana menutup panggilannya, Lalu kembali melanjutkan pekerjaanya, sebelum berangkat metting menemui clien penting perusahaannya sebelum jam makan siang.
Bersambung
TINGGAL KAN JEJAK KALIAN DENGAN LIKE AND KOMEN JUGA VOTENYA 🙏🙏🙏🙏
Yana baru saja kembali dari metting di luar bersama clien penting si perusahaan tempatnya bekerja dan waktu sudah menunjukan pukul tiga sore, satu jam lagi dia harus kembali metting dengan Komisaris dan para pemegang saham, Serly yang berada Di belakang Yana langsung menuju meja kerjanya untuk menyiapkan bahan-bahan metting dan Yana sendiri berjalan masuk kedalam ruangannya untuk mengambil laporan yang sudah dia buat sebelum dia berangkat metting jam sepuluh pagi tadi, Yana kembali berjalan keluar ruangan dan mendekati Serly,
" Ser, jangan lupa hubungin Pak Sahid untuk menyusul kita ke ruang metting" Yana berujar pada sekertarisnya itu.
" Baik Bu" Serly langsung mengangkat gagang telfon yang ada di meja kerjanya dan menghubungi Pak Sahid.
"Pak, di minta Bu Yana ke ruang metting sekarang" Serly langsung menutup telfonnya lalu berjalan menyusul Yana yang sudah lebih dulu ke ruang metting.
Di ruang metting sudah terlihat beberapa orang sebagai pemegang saham dan seorang lelaki setengah baya yang duduk tepat di depan Yana adalah Komisaris perusahaan, sementara Serly duduk di sebelah kanan Yana sedang Pak Sahit duduk di sebelah kiri Yana.
Metting berjalan cukup lama karna Yana harus menjelaskan tentang perkembangan perusahaan dan keuangan perusahaan yang sesekali di bantu oleh Pak Sahit untuk menjelaskan kepada Komisaris juga para pemegang saham, sementara Serly sibuk mencatat poit-point penting yang ada dalam metting ini dan memberikan setiap berkas laporan yang di minta Yana kepadanya.
***************************************************
Di tempat lain di sebuah cafe yang terletak di salah satu mall terkenal di Jakarta selatam terlihat seorang perempuan cantik sedang duduk sambil menikmati minuman yang ada di meja di depannya dan sesekali melihat ke arah smartphone nya, terkadang perempuan itu juga melihat ke area sekitar cafe lalu memandang ke luar cafe, dan saat matanya memandang ke arah salah satu toko perhiasan yang ada di lantai tersebut perempuan itu melihat ada sepasang manusia keluar dari toko perhiasan tersebut dan berjalan ke arahnya dan saat memandang lelaki yang menjadi pasangan dari si perempuan, perempuan itu sedikit terkejut melihat si laki-laki tersebut karna dia sangat mengenal wajah laki-laki itu, laki-laki dan pasangannya itu makin dekat ke arah perempuan itu, karna takut laki-laki itu melihat keberadaannya perempuan itu memalingkan wajahnya ke arah lain untuk menyembunyikan wajahnya, dan dari ekor matanya perempuan itu dapat melihat pasangan laki-laki dan perempuan yg mungkin adalah kekasihnya berjalan menjauh dari cafe tersebut dan perempuan itu melihat kalau laki-laki itu merangkul mesra pinggang perempuan yg ada di sisinya, perempuan itu terlihat menghembuskan nafas panjang atas apa yang baru saja dia lihat, antara percaya dan tidak tapi apa yang baru saja dia lihat adalah real adanya, tiba-tiba perempuan itu di kejutkan dengan bunyi smartphone nya dan langsung menjawab panggilan tersebut.
" Hallo Yan, loe dimana? owh loe udah di pakiran, ya udah gue udah di cafe tempat biasa" perempuan itu menyembutkan tempat dimana sekarang dirinya berada.
Perempuan itu melihat seorang perempuan bersama seorang gadis ABG yang baru saja berjalan keluar dari lift dan melambaikan tangannya karna memang tempat dia berada sekarang berada di kursi yang berada di bagian samping cafe tersebut jadi sangat mudah di lihat.
"Hai Yan" perempuan itu menyambut perempuan yang baru saja sampai di mejanya dan saling cipika cipiki.
"Hai Sel" Sapa perempuan yang baru saja sampai, yang tak lain adalah Yana yang datang bersama putri kecilnya Jesslyn.
"Hallo cantik" Sapa perempuan itu yang ternyata adalah Gisel sahabat Yana dan memang mereka sudah berjanji untuk bertemu, Gisel mencium pipi Jesslyn dan Jesslyn mencium tangan Gisel sebagai tanda sopannya pada yang lebih tua, seperti itu lah adab di Indonesia.
"Sayang, kamu mau pesan apa?" Tanya Yana pada putrinya setelah memanggil seorang waitress dengan isyarat.
" Pesan apa Bu?" Tanya waitress itu dengan sopan.
" Saya minta Ice Cappuccino dark chocolate" Yana menyembutkan pesanannya.
" Mom, aku mau juice Avocado with ice cream" Jesslyn menyembutkan pesanannya.
" Ya udah itu aja mbak" Yana memberikan buku menu yang di penggangnya kepada si waitress.
" Di tunggu pesanannya" Waitress tersebut berjalan meninggalkan meja di mana Yana berada.
"Loe udah lama sampe Sel?" Yana menatap wajah sahabatnya itu.
" Ya Lima belas menit ada, but ist ok, bosan juga di kantor lama-lama" Gisel tersenyum manis.
" Loe udah langsung kerja? bukannya loe baru balik dari Rusia, emang ga capek tu badan?" Yana menatap serius.
" Maunya gue nunggu seminggu lagi, tapi loe tau gimana Papi gue, gue mesti serius ngurus perusahaan yang ada di sini, ya mending gue ngurus yang di sini daripada di suruh ngurus yang di Aussie, gue bisa ketemu lagi ama mantan gue, udah eneg gue lihat muka selingkuh nya!" Gesil sedikit sewot saat mengingat mantan suaminya.
" Udahlah ga usah di ingat, loe juga divorce udah mau tiga tahun, mending loe buka hati loe buat cowo lain, emang Di Rusia loe ga ketemu ama cowo gitu?" Yana jadi kepo dengan liburan sahabatnya itu yang selama seminggu berada di Rusia.
"Ketemu cowo sich banyak beb" Gisel ketawa mendengar pertanyaan sahabatnya itu.
"Maksud gue, yang loe suka lah, atau yang tertarik ama loe, masa loe ga ngerti maksud gue" Yana rada sewot melihat sahabatnya yang pura-pura ga ngerti maksud dari pertanyaan nya tadi.
Gisel tertawa melihat Yana yang jadi sedikit sewot, dan melihat sekilas ke arah Jesslyn yang masa bodo dengan percakapan antara Mommynya dan Gisel, Jesslyn terlihat asyik dengan smartphone nya.
"Ada, termaksuk orang berpengaruh juga di sana, tapi gue belum respon, gue mau lihat dulu sebesar apa usahanya buat ngedeketin gue, kalau dia biasa aja yaaaa say good bye" Gisel tertawa cuek
* Ngomong-ngomong si Johan apa kabar?" Gisel balik bertanya tentang Suami dari sahabatnya itu
bersambung
JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE YA GAAESSS
BIAR DAKU CEMUNGUT NULISNYA
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!