NovelToon NovelToon

I Don'T Have Magic In Another World

Ch 1 - Reinkarnasi tanpa sihir

Seorang pria sedang berjalan didalam hutan, dia terus berjalan dihutan selama 2 hari tanpa menemukan jalan keluar.

"Sudah 2 hari aku berjalan digaris lurus, kenapa tidak menemukan jalan keluar?"

[Hanya tinggal beberapa kilometer lagi host akan keluar dari hutan]

Pria itu bernama Ikki, dia sekarang berada didunia lain yang biasa semua orang idam-idamkan untuk pergi kesana.

Beberapa orang yang dipanggil atau breinkarnasi bisa saja mendapatkan kekuatan tak terbatas.

"Seharusnya aku juga seperti orang lain, kenapa aku tidak beruntung mendapatkan kekuatan yang kuat!"

Ikki terus berjalan tanpa akhir, ia tidak merasa lelah, lapar, haus ataupun pegal diantara kakinya yang sudah berjalan 2 hari nonstop.

"Sistem bisa kah kamu mendengarku!" teriaknya.

[Tentu saja, saya ada untuk anda]

"Kalau begitu beri aku kekuatan!"

[Saya sudah memberi anda pasif tak terkalahkan]

Ikki memasang wajah datar pada balasan sistem, dia bahkan tidak tahu sama sekali deskripsi pasif miliknya.

Pasifnya bergambar tanda tanya, dan semua kata-kata yang tertulis juga hanya tanda tanya.

Ikki tidak memiliki skill lain selain pasif yang dia sendiri tidak tahu pasif apa itu.

"Sistem, mau kah kau mendengarkan cerita sebelum aku mati?"

[Tidak perlu, aku sudah tahu semuanya]

Ikki mulai bercerita.

***

Aku pertama kali bangun dirumah sakit, yang aku lihat saat pertama kali bangun hanya lampu putih yang menyala.

Tentu saja semua orang akan bertanya-tanya kenapa aku tiba-tiba ada dirumah sakit, tidak terkecuali denganku.

Aku bangun, lalu merapalkan sebuah sihir. Tapi itu tidak terjadi apapun, walau begitu aku terus mencoba semua rapalan sihir yang aku tau saat itu.

Aku bahkan mencoba mengumpulkan kekuatan dengan bermeditasi seperti disebuah komik sampai matahari terbit.

Aku yang masih berada dirumah sakit tentu saja saat pagi tiba akan didatangi oleh perawat cantik yang merawatku saat aku masih berbaring.

Jika aku mencoba mengingat kejadian saat perawat itu khawatir, itu benar-benar lucu. Tapi perawat itu pasti berpikir aneh tentang diriku yang bermeditasi dengan keadaan tanpa pakian sehelaipun.

Aku yang sudah koma selama 2 tahun dapat bergerak normal dan juga tubuh fisiku kembali kekeadan normal tanpa kendala saat diperiksa oleh dokter.

Tapi tentu saja tidak semua orang koma akan kembali dengan ingatan yang sempurna. Aku amnesia, dan saat itu aku harus menjalani kehidupanku sebagai CEO diperusahaan besar dibanyak negara.

Aku berpikir itu merepotkan dan mustahil dengan diriku yang tanpa ingatan sama sekali. Tapi tidak sesulit yang aku kira saat sudah menjalani kehidupan ditubuh orang yang bernama Ikki.

Mungkin tidak sulit karena aku memiliki ingatan seorang Kaisar saat masih aku masih berada dalam kondisi koma.

Aku sendiri masih belum menemukan jawaban saat aku kembali kesini sebagai Ikki. Apa semua yang aku lalui sebagai Kaisar hanya mimpi belakang dikala aku sedang koma?

Aku selalu bertanya pada diriku, reinkarnasi? Mungkin saja. Tapi aku terus menjalani kehidupan normal tanpa memberi tahu mimpi apa yang aku alami saat koma.

Saat aku kembali, hanya ada sekertaris yang membantuku melakukan semua pekerjaan yang memang seharusnya aku yang mengerjakan pekerjaan itu.

Aku tidak memaksa diriku untuk ingat siapa Dan seperti apa sifatku sebelumnya, aku juga sering membaca buku diary yang ditulis oleh diriku sebelum koma.

Aku juga tidak tau kenapa aku giat menulis buku diary sampai memiliki 3 buku yang tebal dan dipenuhi oleh tulisan.

Aku sudah terbiasa dengan kehidupanku setelah 1 tahun mengulai hal yang sama. Aku kadang merasa bosan dengan kehidupanku yang menjadi CEO.

Dihari ulang tahunku yang ke 29 tahun, aku haurs pergi menjalani kerjasama bisnis di China. Aku sebelum tidak tau apa yang akan terjadi di pesawat pribadi miliku.

Sebelum berangkat aku selalu mengecek pesawatnya untuk keselamatan ku dan semua yang ada didalam pesawat.

Semuanya normal, tidak ada kendala yang ada dimesin pesawat, tapi kenapa, kenapa aku harus mati?

Aku berangkat dengan sekertaris dan juga pilot yang mengendarai pesawatnya. Aku saat itu tidak khawatir lagi karena semua mesin pesawat dalam keadaan normal.

Aku bahkan sudah tumpul dengan kepekaan ku terhadapn sesuatu yang dapat mebahayakan diriku sendiri.

Aku sudah terbang selama beberapa jam dan sedang menuju kenegara China, aku tidak pernah menghitung berapa jam yang dibutuhkan dari Indonesia menuju China.

Saat ditengah perjalanan, aku hanya melihat api lalu pandanganku menjadi gelap gulita, entah sedang berada dimana aku saat itu.

Tapi yang pasti, aku sama sekali tidak bisa membuka mataku, kegelapan dan kesunyian selama beberapa jam membuat diriku takut. Sampai ada sebuah suara dan juga hologram berwarna biru didepan mataku.

[Tubuh Host sudah selesai dibuat ulang]

[Host akan dipindahkan kedunia lain]

Aku merasa semua pandanganku putih, sampai itu hilang aku dipindahkan. Aku berbaring dirumput dan didalam hutan yang hanya diisi oleh pepohonan tanpa buah.

Aku membuka mataku dengan keadaan panik setelah beberapa jam hanya melihat kegelapan.

Sebelumnya aku sudah diberitahu oleh sebuah hologram biru bahwa aku dikirim kedunia lain. Tapi aku tidak memiliki kesanangan seperti orang pada umumnya saat berreinkarnasi.

Toh, saat aku koma dulu sudah banyak dunia yang aku kunjungi.

[Host, saya akan memandu anda didunia ini dan membuat anda menjadi penguasa]

Itu adalah kali pertama aku melihat sistem seperti dikomik. Aku pikir saat ada sistem disampingku aku tidak terkalahkan.

Tentu aku berpikir seperti itu, kebanyakan komik yang memiliki sistem tidak pernah kalah oleh siapapun. Mereka seperti keberadaan yang absolute.

Tapi saat aku mengecek semua stats milikku.

[Strength : D]

[Agility : C]

[Vitality : C]

[Endurance : D]

[Magic : -]

[Luck : B]

Ya semuanya sampah, seharusnya ada satu yang di S atau paling tinggi dalam sebuah stats milikku.

Bahkan Magic tidak ada hanya bertanda strip yang menandakan aku tidak bisa menggunakan sebuah sihir.

Tentu saja saat itu aku marah pada sistem, bagaimana bisa orang yang berreinkarnasi kedunia lain tidak memiliki sebuah sihir atau skill yang hebat.

[Host memiliki sebuah pasif yang selalu aktif dan itu tidak dapat dikalahkan oleh siapapun]

Aku yang penasaran melihat lagi sistem dibagian skill. Tentu saja semua orang yang breinkarnasi dan mendapatkan sistem tidak akan dibuang mereka pasti memiliki sebuah kemampuan spesial yang sangat kuat.

[Pasif]

[???]

[Deskripsi pasif : ???]

Yang aku lihat saat itu hanyalah gambar logo tanda tanya disebuah pasif skill, semuanya tanda tanya bahakan deskripsi tentang pasif itu sendiri.

Aku perotes lagi pada sistem dan menanyakan tentang pasif milikku yang bertanda tanya itu apa. Tapi sistem juga tidak dapat mengetahuinya.

[Saya hanya melihat tanda tanya Host]

Saat itu aku kesal sekali, jika saja sistem bisa kupegang sudah aku banting dan aku hancurkan sampai menjadi bubuk.

[Tapi saya yakin Host, ini adalah pasif tak terkalahkan milik Host]

Saat itu aku benar-benar putus asa, tidak memiliki kekuatan sama sekali didunia lain sama saja dengan mati.

Aku mencari makan atau minum dihutan, tapi disana hanya ada pohon dan juga tanah. Aku sama sekali tidak dapat menemukan buah dari banyaknya pohon.

Karena aku tidak suka didalam hutan, aku pergi berjalan kegaris lurus yang ditunjukan oleh sistem.

Aku hanya bisa percaya sistem untuk keluar dari hutan yang menakutkan tanpa adanya makanan sama sekali.

Tapi anehnya aku sama sekali tidak merasa haus, lapar, bahkan lelah. Aku pikir ini adalah kemampuan pasif yang selalu aktif.

"Tidak berguna."

Ch 2 - Bertemu manusia setelah berjalan cukup lama

Ikki sudah selesai bercerita, dia benar-benar bosan tidak memiliki teman bicara sama sekali dan sudah dihutan cukup lama.

"Bagaimana dengan cerita itu sistem? bukannya sedikit tidak adil tidak memberiku Magic?" tanya Ikki pada sistem.

[Saya sudah tahu semua tentang masa lalu Host]

"Apa kau tidak merasa sedikit kasihan padaku?"

[Tidak]

"Oh gitu ya," balas Ikki dengan wajah datar.

Ikki terus berjalan, dia sebenarnya merasa aneh dengan hutan dari dunia lain ini. Seharusnya dihutan itu banyak monster kuat, tapi setelah 2 hari berjalan dia bahkan tidak menemukan monster dan binatang satupun.

"Satu pohon, dia pohon."

Ikki benar-benar bosan dan menghitung pohon yang dia lewati untuk menghilangkan kebosanannya itu.

[Host sebentar lagi anda akan melihat jalan keluar]

Ikki tidak membalasnya dia hanya mendengar dan terus berjalan, ia tahu sistem mencoba menghiburnya dengan mengatakan bahwa jalan keluar sudah dekat dari 2 hari yang lalu.

"Jam berapa sekarang? Aku sudah merasa sinar matahari masuk lewat dedaunan." Ikki melihat keatas, tapi semuanya tertutup oleh pohon yang tinggi dan juga daun.

"Apa hutan memang harus sejauh ini dari pemukiman? dihutan ini pohon buah saja tidak dapat tumbuh," gumam Ikki setelah berjalan selama 3 hari dan tidak menemukan pohon yang dapat menghasilkan buah.

"Kalau ini siang berarti aku sudah berjalan sekitar 3 hari, benar-benar melelahkan," Ikki mengeluh dengan perjalanan yang dia lakukan.

Ikki memejankan matanya dan terus berjalan, setelah beberapa menit dia merasa ada angin yang sejuk dan matahari yang menghangatkan.

Ikki sudah terbiasa jika angin bisa masuk kedalam hutan, tapi apa kehangatan matahari tidak bisa memasuki hutan.

Walau Ikki tidak dapat lelah ataupun lapar, ia tetap masih bisa merasa kedinginan sampai dia terbiasa oleh udara dingin.

Ikki membuka matanya dan melihat dataran dataran luas dengan rumput hijau, sejauh mata memandang lagi-lagi dia tidak menemukan pemukiman.

Tapi itu tidak masalah baginya, hanya dengan keluar dari hutan ia sudah sangat senang sampai berguling dirumput hijau yang indah.

"Ini enak, aku akhirnya bisa keluar dari sana." Ikki menutup matanya selama beberapa menit. "Sistem, bagaimana caranya agar aku bisa tidur?" tanya Ikki, dia masih memejankan matanya mencoba untuk tidur.

[Saya dapat mengatur Host kedalam mode tidur, apa Host menginginkannya?]

"Ya, tentu saja, aku sangat ingin sekali tidur saat ini ... " Ikki dengan suara kecil.

[Mengaktifkan mode tidur, Host akan bangun dalam 8 jam]

Ikki tertidur setelah mendengar kata-kata sistem, setelah 3 hari berjalan ia tidak beristirahat akhirnya sekarang dia benar-benar dapat tidur dihamparan rumput hijau yang indah.

8 jam berlalu.

[Mode tidur dinonaktifkan]

Ikki bangun tanpa merasa lelah atau lemas sama sekali, ia malah semakin semangat setelah bangun dari tidurnya.

"Kemana aku harus pergi?" tanya Ikki yang melihat kekanan dan kekiri, dia hanya melihat rumput hijau dan beberapa pohon yang tumbuh di luasanya hamparan tanah.

[Saya akan menyarankan Host untuk pergi kearah kiri]

"Berarti kekanan!" seru Ikki.

Ikki sekarang tidak percaya dengan sistem lagi setelah keluar dari dalam hutan. Saat ini dia hanya akan mengikuti instingnya untuk bertahan hidup didunia ini.

[Jika Host pergi kearah kiri saya akan menambahkan fitur gacha didalam sistem]

Ikki terhenti setelah mendengar tentang gacha yang akan ditambahkan kedalam fitur sistemnya.

Hanya dengan fitur baru Ikki benar-benar harus membuang instingnya dan mengikuti arahan sistem untuk pergi kearah kiri.

Ikki berjalan sudah cukup lama dan saat ini sudah malam, dia berjalan selama 3 jam tanpa henti dan tidak menemukan apapun selama perjalanan.

"Aneh sekali! memangnya hanya aku yang hidup didunia ini..!" Ikki memasang eksperesi kesal, dia mungkin akan sedikit tentang jika menemukan monster yang seharusnya ada didunia lain.

Tapi sudah sangat lama dia berada didunia lain, ia sama sekali tidak menemukan tanda-tandanya.

"Aaah lelah." Ikki berbaring melihat cahaya bulan. Malam itu benar-benar indah jika dia dapat melihat bulan dan bintang.

Sebelum keluar dari hutan, ia hanya merasakan dingin dan merinding. Ia saat itu sama sekali tidak dapat melihat cahaya bulan.

Didalam hutan saat sudah malam hanya ada kegelapan yang menyelimuti, bahkan Ikki tidak dapat melihat didalam kegelapan itu.

Walaupun begitu dia tetap berjalan tanpa henti, bahkan jika dia menendang akar pohon berkali-kali. Dan yang dia pikirkan saat itu adalah keluar dari dalam hutan.

"Aku akan berjalan saat matahari sudah terbit, malam ini aku ingin menikmati indahnya bulan dan bintang," Ikki bergumam.

[Apa Host tidak akan mengaktifkan mode tidur?]

"Apa kau tidak dengar, aku akan menikmati malam ini sampai matahari terbit, apa kau tidak dapat mendengar aku bergumam?"

[Tentu dengar, tapi saya hanya memastikan]

Setelah semua itu Ikki hanya mendengar kesunyian malam, dia terus melihat dan menghitung bintang yang ada dilangit.

***

Ikki melanjutkan perjalanannya setelah matahari terbit dan terus berjalan sampai siang. Sudah sekitar 6 jam dia berjalan sampai akhirnya menemukan tanah dibanyaknya rumput hijau.

"Ini tanah?" Ikki melihat kemana tanah itu mengarah. "Garis lurus! Pasti jalan ini sering dilewati oleh orang-orang." Ikki gembira setelah melihat jalan tanah.

"Mana yang harus aku pilih? kanan atau kiri?" tanya Ikki pada sistem.

[Host bisa memilih sendiri]

Ikki mengambil jalan kanan saat dia dapat memilih jalan sendiri. Menurutnya kanan adalah kebaikan dan kiri adalah jurang kematian.

Ikki tidak tahu jika dia mengambil jalur kiri dia akan melewati hutan dan sampai desbuah kota dalam beberapa jam berjalan.

Tapi dia lebih memilih jalan kekanan mengikuti panggilan angin. Angin berhembus kekanan saat ia masih memilih jalan mana yang harus dipilihnya.

Ikki terus berjalan sampai akhirnya dia menemukan sebuah kereta kuda jauh didepannya.

"Apa dia pedagang? Mungkin aku bisa menumpang dan akan sampai kota hanya dengan duduk di tempat barang bawaan." Ikki menunggu pedagang itu dekat dengannya dan akan menumpang menuju kota.

"Tapi kenapa pedagang itu mengambil arah berlawanan denganku ya, apa dibelakang ada kota?" tanya Ikki yang sudah berjalan selama 2 jam.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pedagang itu sudah dekat, tapi dia berhenti dan sekelompok orang turun dari gerbong belakang.

Orang-orang yang turun dari gerbong seperti bersiap untuk melawan monster, mereka memasang kuda-kuda dan siap menyerang kapan saja.

Ikki yang kebingungan mendekati mereka. Tapi itu malah membuat mereka semakin waspada.

"Apa mereka menganggap aku bandit?" Ikki bergumam.

Ikki mendekat lagi lalu mengatakan, "aku bukan bandit kok, kalain tidak perlu waspada." Ikki mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kepala. Ia ingin menunjukan bahwa dia ini adalah orang yang bersahabat.

Ch 3 - Monster

Tapi mereka malah semakin waspada dan mundur beberapa langkah, wajah mereka terlihat ketakutan seperti melihat monster kuat ada dihadapan mereka.

Ikki tahu wajah ketakutan itu, jadi dia pikir ada monster menakutkan dibelakang. Tapi saat ia berbalik dia tidak menemukan apapun dibelakangnya.

"Tidak ada monster? tapi kenapa mereka terlihat ketakutan begitu?"

Ikki mendekati mereka, dia terus berjalan beberapa langkah sampai salah satu dari rombangan itu mengeluarkan sihir dan menembakan bola api kearahnya.

"Wah!" Ikki menghindari serangannya itu dengan terkejut.

"Woi, kenapa kalian menyerangku?!"

Rombongan itu hanya diam dengan wajah ketakutan, karena meraka melihat seorang monster yang menyamar sebagai manusia dengan aura mengerikan.

"Apa yang dia bicarakan?" bisik salah satu orang dari rombongan itu.

Mereka adalah petualang yang menerima misi melindungi kereta kuda pedagang dan melindunginya dari segala serangan monster dan bandit.

Tapi mereka tidak menyangka akan menemukan monster kuat didepan mereka, apalagi monster yang mereka lawan mengambil wujud manusia.

"Aku pikir dia tidak akan menyerang sebelum kita menyerangnya," ucap wanita mage yang menyerang Ikki dengan sihir api.

"Aku pikir juga begitu, pakaian yang dia kenakan saja aneh, apa ada orang yang menggunakan pakaian seperti itu didunia ini?" tanya seorang pria yang terlihat sudah berumur lebih dari 30 tahun.

Monster yang mereka temuai saat ini menggunakan pakaian yang sangat rapih dan mereka berpikir hanya monster tingkat tinggi yang menggunakan pakaian itu.

"Ini mengerikan, bagaimana caranya agar dia tidak membunuh kita?" tanya pemuda dengan rambut pirang.

Saat para petualang itu sedang berdiskusi bagaimana caranya agar mereka tetap hidup melawan monster yang ada didepan mereka, tiba-tiba mereka mendengar suara marah seseorang.

"Apa yang kalian lakukan hanya diam disana?! Lawan monster itu dan biarkan aku pergi, karena itu aku membayar kalian!"

Pedagang yang menyewa mereka marah dan menyuruh para petualang itu membereskan monster agar dia bisa pergi kekota.

Para petualang itu tidak memiliki pilihan, bahkan jika mereka mati, pedagang itu juga akan mati oleh monster yang akan segera mereka lawan.

"SERANG!"

Sihir dilancarkan menyerang monster itu, dua orang pria diberi sebuah sihir peningkatan dan maju kedepan untuk melawan monster digaris depan.

Tapi sayangnya serangan yang mereka lakukan justru tidak berguna, monster itu bergerak dengan gerakan yang aneh dan memukul dua orang pria dengan mudah.

"Seharusnya ada tiga pria, dimana satu lagi?" tanya Ikki yang melihat mage dan support dibelakang kedua pria yang menyerangnya secara bersamaan.

Saat Ikki mencoba mencari pria dengan rambut pirang tiba-tiba dia merasakan kehadiran yang akan membunuhnya dari belakang, hanya dengan putaran tubuh sederhana pria berambut pirang ditendang dan jatuh ketanah.

"Assassin kah, pantas saja dia bisa menghilang dan muncul secara tiba-tiba." Ikki dalam hati.

Ikki mengambil senjata dagger yang dijatuhkan oleh assassin tadi saat dia terkena tendangannya.

Ikki melihat daggernya dengan perasaan senang, senjata pertama dia didunia lain.

"Lightning!"

Sihir petir yang cepat mengarah padanya, ia terkena sihir petir itu karena sangat sihirnya sangat cepat.

Ikki merasa kesemutan setelah terkena sihir petir.

[Pasif self healing aktif]

Tubuh Ikki kembali normal setelah menerima self healing, dia sendiri tidak tahu bahwa dirinya memiliki pasif seperti itu.

"Tidak mempan sama sekali?" Mage wanita ketakutan setelah menyerang monster itu.

Mage itu takut dibunuh karena telah menyerangnya, monster itu menatapnya dengan tatapan niat membunuh.

Tapi itu hanya dari sudut pandang mage itu, sebenarnya Ikki menyanjung sihir yang dikeluarkan oleh mage tadi dan menatap tongkat sihir.

"Coba aku bisa menggunakan sihir, mungkin aku lebih baik dari dia," Ikki dalam hati, menatap mage wanita dengan senyuman.

Mage wanita itu semakin takut dan takut, monster yang tadinya memasang wajah datar kini tersenyum mengerikan.

"Aku akan mencoba melindungimu," ucap support lalu berdiri didepan mage.

Support itu merapal sebuah sihir suci dan akan diarahkan pada Ikki. Setelah selesai sihir suci yang dapat menghilangkan banyak undead muncul dan mengenai Ikki.

Sihir undead hanya sihir suci cahaya yang dapat melenyapkan undead, tapi Ikki adalah manusia murni.

"Apa tadi itu sihir suci? Kenapa dia menggunakan sihir suci saat melawanku?" tanya Ikki.

Assassin yang tadi sudah tumbang kini bangun lagi, dia mengambil pedang milik kedua orang yang dibuat pingsan oleh Ikki.

Ikki membuat pingsan kedua orang itu dengan hanya memukul beberapa bagian yang dapat membuat seseorang kehilangan kesadaran.

"Beri aku buff!" teriak assassin pada mage dan support.

Ikki hanya diam tidak peduli, dia masih memikirkan tentang support itu biasanya dipanggil apa didunia lain.

"Prist, prin, priest, apalah! Sistem, kenapa mereka masih menyerangku, memangnya aku buat masalah dengan mereka?"

[Saya tidak tahu Host, mungkin karena pasif tanda tanya milik Host mereka bertingkah seperti itu]

"Matilah monster!" Teriak assassin tadi yang sudah diberi banyak buff oleh mage dan support.

"Monster? Aku?" Ikki penuh dengan tanda tanya saat manusia mengatakan itu padanya.

Assassin itu menyerang Ikki dengan gerakan yang dapat dihindari olehnya dengan mudah. Assassin itu mengayunkan pedangnya keatas lalu kebawah untuk membelah Ikki menjadi dua.

Ikki menghindarinya namun tanah disekitarnya terkena dampak dari serangan assassin itu dan membuatnya kesulitan menjaga keseimbangan karena tanah yang tidak rata.

Ikki terjatuh dan sebuah sihir mengunci kedua kakinya agar dia tidak dapat menghindari serangan selanjutnya.

"Tangan dari tanah? apa ada orang yang dapat menciptakan golem?" tanya Ikki, kini seharusnya assassin itu bisa membunuh makhluk yang tidak dapat bergerak dengan mudah.

Serangan yang akan dilancarkan oleh assassin itu terlihat jelas oleh Ikki, assassin itu benar-benar menunjukan gerakan pedang yang akan dia keluarkan selanjutnya.

Assassin mengayunkan pedangnya kekanan lalu mengayunkannya lagi kearah kiri dengan sangat kuat.

Ikki hanya perlu berjongkok untuk menghindarinya dan dia terlepas dari sihir yang membatasi pergerakannya.

Ikki melihat kearah mage dan support yang sudah kelelahan mereka sepertinya sudah kehabisan MP karena sudah menggunakan banyak sihir dan juga buff yang banyak pada teman-temannya.

"Jika dari awal kalian tidak menyerang aku juga tidak akan melakukannya." Ikki menendang tulung rusuk kiri assassin dan membuat assassin itu terpental kebelakang beberapa meter.

Tulang rusuk assassin yang ditendang olehnya patah dan dia kesakitan.

"Da-dasar monster ..." Assassin memegangi bagian tulangnya yang patah.

Ikki juga merasa kesal dirinya sepenuhnya dianggap monster oleh manusia, tapi dia masih belum percaya jadi dia akan memastikannya lagi saat bertemu manusia lain.

Ikki pergi meninggalkan para petualang, dia tetap pergi kekanan jalan yang sudah dia ambil. Ia juga mengambil senjata milik assassin untuk bertahan hidup.

"Para petualang dan pedagang berasal dari arah sini dan mau kesana, berarti aku akan segera kedesa maupun kota." Ikki terus berjalan mengikuti bekas tapak kuda.

[Host, anda harusnya membunuh mereka, dengan anda membiarkan mereka hidup, mereka akan membuat sebuah poster buronan untuk anda dan itu akan mebahayakan nyawa anda]

"Apa akan seburuk itu? aku akan bertahan sesuai dengan kemampuanku saja, jadi diam." Ikki terus berjalan dalam diam.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!