Di sebuah lembah yg sangat jauh dari keramaian,hidup keluarga yg sangat bahagua dengan 2 anak yg sangat jelita,kecantikannya bagai putri kekaisaran jepang yg alami tanpa polesan
Kenalkan Namaku hana,anak pertama dari 2 bersaudara,suku ku belum begitu terkenal di Nusantara padahal,kami dari suku tolaki sangat pantas di kenalkan budayanya,karena kami memiliki budaya yg unik dan kesatuan dalam berkelompok.
Kata orang,aku sangat cantik dan menawan,wajahku tidak kalah cantik dengan gadis gadis kota,aku sering bermimpi menjadi gadis kota yg berpenampilan menarik,aku melihatnya di TV,itupun sangat jarang karena harus menempuh perjalanan 2 jam ke kampung yg ada akses internetnya,disitulah aku biasa menonton dirumah kepala desa yg punya televisi
"Paa,hana ingin melihat kota", ucap pada papaku
"Kota yg mana hana,jangan terlalu tinggi khayalanmu nak", jawab papa
Kuterdiam mencerna kata ayah barusan,jangankan ke kota ke kampung saja sangat jarang selama aku tamat SMP
Aku tidak melanjutkan sekolahku,karna tak ada biaya yg cukup mahal,papa hanya penokok pohon sagu,dan penyadap air nira yg dibikin gula merah,itupun hanya mencukupi makan,kadang juga tidak cukup.
Padahal akupun ingin seperti gadis yg lainnya,bisa sekolah tapi garis kemiskinan membuatku harus menerima kenyataan.
"Kita ini orang tak punya nak,jangan melihat keatas,tapi lihatlah kebawah agar tidak tergiur akan kelebihan orang", Nasehat papa
Jujur aku mulai jenuh dengan kehidupanku ini,bayangkan bila hidup di lembah sunyi tanpa tetangga,dan harus berjalan 1km,baru tiba di suatu desa.
Bila malam tiba,hanya suara binatang yg terdengar dan suara angin yg mendesir hingga tercipta musik alam yg kadang terdengar sedih,seolah mewakili hatiku yg gundah gulana
"Kak hana,seandainya kita tinggal di kota,malam pun akan terasa menyenangkan", ucap adik perempuanku yg bernama Lana
"Tentu dek,kita akan berjalan jalan ke mall dan menikmati hiburan dan pastinya banyak teman", ucapku membenarkan ucapan lana yg rupanya juga bermimpi menjadi gadis kota.
"Kak hana,bagaimana kalau kita minta izin ke papa,pindah ke kota,kita kan bisa mencari kerjaan kak", ucap lana
"Kerjaan apa lana?", tanyaku pada adikku yg masih berumur 15 tahun,yg seharusnya duduk di bangku SMP kelas 3, terpaksa juga harus berhenti sekolah karena tak ada biaya.
"Kerja di Toko kak,lana sering lihat di TV,cewek cewek banyak kerja di toko", jawab lana yg rupanya sangat berambisi mengadu nasib di kota
Tak terasa aku mengobrol dengan lana,hingga menjelang subuh,itulah yg menjadi hiburanku dengan lana,karena kami sama sekali tidak ada hiburan lain,selain mengobrol
"bangun bangun", teriak mama dari luar
Rupanya aku dan lana,kesiangan
"Makanya jangan suka begadang", kata mama yg sedang mengaduk sagu di penggorengan,itulah menu sarapan pagi kami ,yg di makan dengan sambal wato( ulat sagu) yg menjadi menu faforit kami dan diminum bersama kopi.
"hana,parut kelapa dulu,sinolenya sudah mau mateng ini",ucap mama
Walaupun hanya sarapan begitu,sudah membuat kami sangat bersyukur,kami sangat jarang makan nasi,di samping beras mahal juga sagu menjadi makanan utama bagi masyarakat tolaki
"Ayo semuanya makan,sinolenya sudah mateng", ucap mama,menghidangkan makanan di piring keramik,konon piring ini masih warisan leluhur kami yg berasal dari daratan china,ada juga Versi yg mengatakan kalau kami keturunan jepang,entahlah kami juga tak tahu pasti,mungkin karena suku tolaki yg umumnya berkulit putih bersih dan mata yg agak sipit dan umumnya memiliki wajah yg rupawan.
"besok kita kedesa nak,ada penyuluhan kesehatan", ucap bapak
"Horeeee,horeeee", teriak a
dikku kegirangan,ia sangat senang kedesa
Biasanya kami ke desa,sambil membawa,sagu,gula aren dan sayuran yg akan dipikul papaku,mama,aku dan lana,ikut juga memanggul bakul besar dipunggung
kami besok berangkat subuh seusai sholat subuh,karena perjalanan kekampung 1 jam baru tiba,jadi malam ini semuanya kami siapkan malam ini.
Esoknya keluargaku beriringan masuk kampung,perjalanan yg cukup melelahkan karena melewati lereng gunung yg berbatu batu dan beberapa anak sungai
Saat matahari naik sepenggalah tombak,kamipun tiba dikampung dan menuju kepasar untuk menjual bawaan kami,papa tak lupa mentraktir kami bakso yg menjadi menu favorit ku juga adikku lana
Setelah selesai makan,kami pun menuju balai desa,orang sudah banyak berkumpul karena kedatangan tamu dari kabupaten,TNI,Polisi dan Mahasiswa kulihat duduk di Panggung bersama Camat dan kepala desa.
"Hana,lana duduk didepan ya", ucap istri kepala desa yg memang sangat baik ke kami
"Iya bu,terima kasih banyak", ucapku
Agak risih sebenarnya duduk di depan,ksrena aku merasa tak pantas duduk berdampingan ibu desa yg baik hati ini,tapi aku tak bisa menolaknya.
"Wahh ramai sekali ya kak", ucap lana
"Iya dek,namanya juga acara pemerintahan", jawabku
Banyak yg menatapku dan menatap lana dengan sorotan yg tak kumengerti,tapi kubuang rasa gugupku,dan berusaha bersiksp biasa biasa saja.
"Hana,coba liat tamu tamu di atas itu,mereka semua menatapmu penuh kagum", ucap ibu desa yg tepat duduk di sampingku
"Ibu desa,ada ada saja,aku cuma gadis kampung bu,pakaianku pun bisa begini karena pemberian ibu desa", ucapku merendah
"Husshh,jangan berkata bagitu hana,kamu memang sangat cantik", ucap ibu desa
Acarapun dimulai,berbagai rangkaian acara selesai di laksanakan dan sebagai hiburannya,kepala desa mengadakan lomba lulo sejenis kesenian dansa khas tolaki.
"Ayo hana dan lana,gabung", ucap ibu desa menarik tanganku masuk di arena lulo yg sudah melingkar,tua muda ikut tumpah ruah mengikuti gerakan yg lulo yg seragam
Bunyi musik membuatku makin semangat mengikuti gerakan lulo,banyak pemuda yg datang ingin berpegangan tangan denganku
"hanaa,semangat ambil hadiahnya", teriak kepala desa
"Pak kades,siapa 2 gadis cantik yg duduk didekat ibu desa tadi?", tanya seorang anggota TNI yg keliatannya masih bujangan.
"Oo itu hana dan lana,kakak beradik juga,ia memang primadona disini", kata pak kepala desa menjelaskan
"betul betul cantik gadis itu pak desa,bolehkah saya mengenalnya lebih jauh?", tanya TNI ganteng itu lagi
"Tentu boleh nak,besok kita kerumahnya bersama ibu", ucap pak desa lagi
Ia justru merasa sangat senang jika ada yg menyukai hana dan lana,mereka gadis yg baik dan pintar,hanya sayang terlahir dari keluarga tak mampu.
Disisi lain Polisi muda nan ganteng,terus mendekati ibu desa untuk mencari tahu tentang hana
"Namanya hana nak,ia tinggal di lembah sejam perjalanan dari sini,kalau nak polisi,serius ingin mendekatinya,ibu akan menemani besok kesitu,kebetulan ibu juga sudah lama tak kesitu",Ucap ibu desa
Hari sudah sore keluarga hana baru pulang ke lembah,karena mereka di tahan ibu desa untuk makan dulu,hana dan lana ikut membantu ibu desa di dapur,juga ibunya hana ikut bekerja,suasana penuh keakraban membuat hana jadi tidak minder lagi sebagai gadis kampung.
"Kak hana,tadi sepertinya banyak yg naksir ya ke kak hana,buktinya melihat kak hana seolah tak berkedip", ucap lana dalam perjalanan pulang ke lembah.
"Nanti,kalau tiba dirumah bersih bersih ya,besok pak kepala desa dan istrinya mau ke lembah", ucap mama
"Mau bikin apa ma,jangan jangan mau melamar kak hana nih", ucap lana menggodaku
"Nih anak asal caplok saja kalau bicara", ucapku hendak menjitak kepala lana,tapi lana keburu lari,dan aku mengejarnya
Karena terus becanda,tak terasa kamipun sampai dirumah.
Setelah melepas lelah,kamipun segera membersihkan rumah,meski sangat sederhana,berdinding anyaman bambu dan beratap daun nipah,tapi rumahku menyimpan kedamaian.
**********
Pagi pagi buta,kami sudah menyiapkan sayuran dan sagu,persiapan bikin sinonggi jika tamu dari desa datang.
Betul saja sekitar jam 09.00 mereka sudah pads datang,ternyata pak desa dan ibu desa membawa para anggota TNI,Polisi dan Para mahasiswa itu ke rumahku,membuatku jadi sangat malu.
"Maaf ya cuma beginilah keadaan kami", ucapku malu malu saat menyambut mereka.
"Jangan berkata begitu hana,mereka datang bukan untuk melihat rumahmu,tapi kelapangan hatimu nak", kata pak kepala desa
Papa menyediakan air nira yg segar,yg disimpan dalam bejana tanah,hingga terasa sangat dingin
"Wahh,niranya manis sekali,ambil dimana pak?", tanya Baradha agus seorang anggota polisi yg ikut di rombongan pak kades
"Ini saya sendiri yg menyadap nak,beginilah pekerjaan sehari hari bapak di samping menokok pohon sagu", ucap ayahku dengan polosnya.
Sementara itu terlihat Anggota TNI
Yg sering berada di samping pak kades,terlihat lebih suka mencari burung dan menembaknya
"kak dimas,pulang dulu kerumah makan", ucapku
Kulihat ia tersenyum penuh arti padaku
"Hana,apa kamu punya pacar?",tanya kak dimas.
Aku tertawa,saat mendengar pertanyaannya
"Mana ada yg mau dengan gadis kampung sepertiku kak,lihat sendiri kan kondisiku seperti apa", ucapku
"Kamu sangat cantik hana,mustahil tak ada yg menyukaimu",ucap kak dimas
Tapi aku tak menanggapi ucapan dimas tersebut,bagiku itu hanyalah sekedar obrolan biasa.
Aku tak boleh begitu saja terkesan dengan pujian orang orang yg sekedar mengagumi kecantikanku,aku ingin cinta dari seseorang yg mencintaiku tulus dengan keterbatasan yg kumiliki.
"Sinongginya sudah siapp,ayo makan semua", ucap ibu kepala desa yg meracik langsung sinongginya yg terkenal sangat enak.
Aku bersyukur,semua tamuku makan dengan lahapnya
"Terima kasih banyak jamuannya ya hana", ucap kak agus
"Iya kak sama2", ucapku begitupun dengan tamu lainnya mengucapkan terima kasih
padahal jamuan kami sangat sederhana
"Hanaa,besok aku boleh kesini lagi", ucap kak dimas serius menatapku
"Iya kak silahkan", ucapku mengiyakan
Sore hari merekapun pamit untuk kembali ke desa,dengan senyuman yg merekah.
"wahh,ternyata mereka bawa oleh oleh yg banyak ya", ucap lana yg membawa 2 kresek merah dari luar mereka tak memberi tahu,jika membawa sesuatu untuk kami
"Isinya apa lana?",tanya papa
"banyak nihh,coba lihat pa,segala ada rokok 2 pak untuk papa,ada kopi,gula,minyak goreng,mie instant dan beras 5 kg pa", lana terlihat sangat senang
"Agus dan dimas sepertinya bersaing mencari perhatianmu hana", ucap mama.
"Maaa,mereka orang berpendidikan,tak pantas hana untuk mereka,", ucapku
Bagiku,mereka hanya sekedar pengagum yg belum tentu mencintaiku,setelah mereka kembali ke kota,akan beralih lagi ke gadis kota yg terpelajar
"Apa niatmu bulat nak melanjutkan sekolahmu?", tanya papa
"Iya pak,juga tidak tiap hari kok,paling 2× seminggu,kan cuma paket c pak,tapi ijazahnya setara SLTA", ucapku
"Tapi pondokanku gimana nak di kota,kamu faham kan maksud papa?" ujar ayah
"Bukan di kota pa,tapi programnya sudah dibuka di desa,jadi sistem belajarnya di SMP,menumpang gedung SMP", jawabku
Kulihat papa terbaring kelelahan,keringat bercucuran di tubuhnya,sehabis membelah kayu bakar.
Papa lelaki perkasa dan sangat penyayang keluarganya,hingga dalam rumah tangga,papa berhasil menuntun kami ke keluarga yg bahagia penuh cinta kasih
******
Setelah Menjalankan ibadah sholat yg khusyuk menghadap sang pencipta.kami sekeluarga sarapan dulu baru ke desa.
Ini hari pertamaku,mengikuti program belajar paket c,pengajarnya pun berasal dari kota kota yg mengabdikan dirinya secara suka rela untuk mengembangkan potensi para generasi muda.
"Hanaaa,,,,kamu ikut program juga ya?", teriak Zeli teman SMP ku dulu
"Iya zeli", jawabku
Aku ikut bergabung ke mereka,ternyata bukan hanya aku yg mengikuti program ini,tapi 10 orang,mereka teman temanku juga yg dulu sama sama kandas melanjutkan sekolah ke SLTA karena maslah financial
"Para murid murid sekalian,silahkan duduk yg rapi,karena pelajaran akan dimulai", ucap seorang lelaki separuh baya ygbelum ku tahu namanya
"Kenalkan nama saya musdar yg akan menjadi guru pembimbing kalian.disamping kanan saya bernama haryono .seperti saya iapun seorang pwngajar suka rela dan sebelah kiri saya ibu hasma juga seorang pengajar yg akan mengajari kalian,kami adalah para pengajar yg telah pensiun,tapi kami merasa terpanggil untuk membantu pengembangan program wajib belajar 9 tahun,yg telah diresmikan pemerintah", pak musdar memberi penjelasan panjang lebar,hingga kamipun mengerti
"Murid murid sekalian,Ini adalah buku buku tulis dan paket yg diberikan cuma cuma untuk kalian,tolong di jaga ya", ucap pak mudar sambil membagikan buku buku itu
Aku terharu melihat para pengajar suka rela ini,seharusnya mereka sudah istirahat,menikmati masa pensiun,tapi dengan sukarela menolong kami untuk bisa lebih pintar.
Hari ini,aku begitu semangat belajar dan terasa waktu belajar sangat singkat,tak lsma berbunyi bel tanda pulang.
"Hari ini pelajaran sangat menyenangkan", gumamku
Akupun pulang ke rumah pak desa,karena selama masaprogram belajar,aku menginap disini dulu,juga lana adikku yg melanjutkan masa belajarnya di SMP kelas 3,semua atas bantuan ibu desa yg sangat baik ke kami.
Waktu terus berjalan,tak terasa hari ini sudah penerimaan ijazah paket c,dan lana penerimaan ijazasah SMP,tanpa terasa air mataku menitik karena rasa haru.
"Hana,bulan depan penerimaan mahasiswa baru,sebaiknya kamu ikut ke kota sama ibu,juga lana ikut ya?", ucap ibu desa yg telah sangat berjasa ke kami
"Tapi bu,bagaimanan dengan biayanya,ibu tau sendiri kan kondisi keluargaku bagaiman?", ucapku tertunduk sedih
Sebenarnya jiwaku meronta ingin melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi,tapi ekonomi orang tuaku yg sangat memprihatinkan,membuatku mengubur semua impianku.
"Hana,,Ibulah yg menanggung semuanya,selama kamu ingin mencapai impianmu dan tekun belajar,ibu dan bapak akan terus mendukungmu", ucap ibu desa
"Terima kasih banyak bu", aku menangis haru dipsngkuan ibu desa yg selama ini bak dewa penolong bagiku dan keluargaku
---------------
Papa,mama dan lana melepas keberangkatanku ke kota dengan berlinang air mata,hari ini aku diantar pak desa dan ibu desa ke kota propinsi untuk mendaftar masuk perguruan tinggi.
"Hati hati dikota nak hsna,ingat pesan papa dan mama", ucap papa
"Jaga diri ya nak,baik baiklah disana", ucap mama sambil menangis
"kak hanaaa", lana adikku memelukku seolah tak mau melepaskanku.
Mobil terus melanju kencang menuju ke selatan,aku selama dalam perjalanan lebih banyak diam,harapanku rupanya terwujud,satu persatu doaku dikabulkan yg maha penguasa..angin menerpa ku darijendela mobil yg sengaja kubuka,hingga membuatku tertidur
"Hanaa bangun nak, kita sudah sampai nih di kota kendari", ucap ibu desa membangunkanku
Ini pertama kalinya,ku melihat kota besar,bangunan bangunan yg tinggi dan suasana kota yg sangat ramai mrmbuatku takjub,inilah kota yg dari kecil begitu kuimpikan.
Mobil terus melaju hingga akhirnya masuk wilayah perumahan dan berhenti depan rumah bercat biru muda.
Ibu desa,turun membuka gembok pagarnya,setelah itu pagar dibuka lebar lebar,dan mobilpun masuk langsung ke garasi
"Ayo,turunlah hana,ini rumah pak desa", ucap pak desa
"Masuklah nak", ucap pak desa dengan lembutnya.
"Hana,ini kunci kamar yg akan kamu tempayi nsk,masukkan pakaianmu dan bersihkan dulu", ucap bu desa
Akupun mengunci kamsr yg akan kutempati ini,sungguh bagus dan bersih,didalamnya ada spring bed,lemari dan meja belajar .
"Gimana hana ,suka kan kamarnya?", tanya pak desa
"Suka sekali pak,kamarnya sangat bagus,seumur umur hana belum pernah menempati kamar yg sebagus itu", ucapku sangat senang
"Ayo,makan hana setelah ini kita istirahat, besok kan kita ke kampus,pendaftaran sudah beberapa hari dibuka", ucap bu desa
**********
Malam ini,mataku susah kupejamkan,aku sudah tak sabar melihat perguruan tinggi yg selama ini hadir di mimpi mimpiku.khayalanku telah melambung jauh,hingga ayam berkokok,aku baru bisa tertidur.
Tak lama adzan subuh dikumandangkan,aku segera bangun dan wudhu dikamar mandi kamarku juga setelah itu menunaikan sholat subuh
"Terima kasih Ya Allah,berkat karuniamu lah aku bisa bertemu dengan orang baik", ucapku dalam hati
Setelah itu,aku menyapu seluruh ruangan dan mengepel lalu bikin nasi goreng dan menyeduh teh dan kopi untuk pak desa
"Pagi pagi sekali kamu bangun nak", ucap ibu desa
"Iya bu,takut terlambat", ucapku
"Hanaa,ini pakaian nak,pakailah ke kampus", kataibu desa
Ternyata ia sudah membelikanku beberapa stel pakaian yg sangat bagus menurutku,karna bahan dan modelnya sesuai style anak muda,ternyata ibu desa sangat pintar memilihkan baju.
"ibu,kenapa jadi repot repot begini,di sekolahkan pun sudah bersyukur", ucapku
"Biarlah nak,sekarang anggap saya ibumu sendiri juga Pak desa,anggap bapakmu sendiri", ucap ibu dengan tulus.
Mobil memasuki wilayah universitas yg sangat luas,aku ditemani kedua orang tua angkatku mengantarku ke bagian pendaftaran
"Ada yg bisa dibantu pak?", tanys seorang petugas pendaftaran ke bapak
"Iya pak,saya mau mendaftarkan anak saya ", ucap bapak
"Oo,ini formulirnya,tolong diisi sekarang ya karena ini terakhir,besok udah mulai orientasi", kata petugas itu
Hari yg menyenangkan,aku menjalaninya penuh kegembiraan dan semangat.
"Hana,besok bapak kembali ke kampung nak,karena bapak tak bisa lama lama,karena tugas bapak", ucap bapak
"Hana sudah hafal kan jalanan ke kampus,kamu bisa naik angkutan", ucap ibu
"Iya bu,hana sudah hafal", jawabku tersenyum
"Ini ponsel untukmu hana", ucap ibu yg membustku sangat terkejut
"Ya Allah,kenapa tak berhentinya aku di beri rezeki", bathinku
"Ambillah nak,ini sangat dibutuhkan bagi seorang mahasiswa", ucap ibu
"Terima kasih banyak ya bu", ucapku
***********
Hari pertsms di kampus,menjalani masa. Orientasi sangat berkesan,aku menjadi pusat perhstian para mahasiswa cowok,kecantikan yg kumiliki membuat para kaum adam itu terhipnotis,jujur aku memang memiliki paras yg sangat cantik,kulit putih mulus dan body yg semampai.
"Cewek itu cantik seksli,bodynya yahuud bak gitar spanyol",ku dengar bisik bisik mahasiswa itu saat kulewat depannya
lain halnya dengan sebagian mahasiswi mereka keliatannya memandangku dengan rasa iri
"Mentang mentang cantik", ucap mereka
Tapi aku tetap menampakkan wajah persahabatan ke mereka,itu sudah biasa terjadi,mungkin saja iri itu terjadi karena,aku yg selalu jadi pusat perhatian.
"Hana cantik", kenalan dulu dong", ucap para mahasiswa itu
Tapi aku tak boleh tergiur dengan pujian,tujuanku kesini untuk belajar,tak lebih
Aku sangat tertarik dengan dunia hukum,makanya aku memilih fakultas hukum,aku berniat menghapus ketidak adilan yg banyak terjadi di Negeriku
"kamu anak hukum kan?", tanya seorang mahasiswi
"Iya kak,", ucapku singkat
Aku masih ragu ragu untuk berteman disini,karena beberapa hari ini kulihat banyak mahasiswi yg memandangku dengan sinis
"Jangan takut,aku bukan bagian dari mereka yg suka sirik ke kamu,kenalkan Namaku Viona", ucap cewek itu,sambil menjulurkan tangannya.
"Saya hana kak,maaf tadi agak kaku", ucapku.
"Ayo hana,kita sama sama ke kampus,aku semester 3", ucap kak Viona sahabat baruku.
Aku sedikit lega,sudah mendapat teman baru,jadi pas istirahat ada yg menemaniku mengobrol
"Kamu asal mana hana?", tanya kak Viona
"Saya dari Wilayah konawe kak", ucapku
"Kamu kost ya?", tanya kak Viona
"Aku cuma numpang dirumah orang kak", jawabku.
Rupanya kak Viona,enak diajak ngobrol,juga nggak sombong.
"Viona,tuhh adekmu ya?", tanya seorang mahasiswa yg datang menghampiri kami yg sedang asyik ngobrol
"Iya rapid,kenapa tanya2?", tegas kak Viona
"Dihh galak amat jawabnya,tadinya sih pen gen deketin,berhubung kakaknya galak,gk jadi dehh", ucap rapid
"Syukurlah gak jadi deketin,jangan karena kesalahanmu sendrii yg mata keranjang,cewek mu malah labrak adikku", ucap kak viona dengan cueknya
"Nuduh sembarang nih si Viona,pacar mana?", tangkis rapid
"Tuhh,si Amel dari tadi pelototin adekku terus,kemaren juga selalu melempar senyum sinis,belagu amat jadi cewek", ucap kak Viona
"Amel aja kalii yg sok tebar pesona Vio,,perasaan aku gak pernah nembak tuhh anak", ucap rapid dikit kesal.
Amel selalu memasang wajah yg sangat tidak bersahabat ke Hana,padahal hana tidak tau apa2.
"Hei Cewek kampung,jangan sok tebar pesona ya disini,ingat rapid itu pacarku", ucap amel
Rupanya hal itu diketahui rapid dan rapid mendatangi amel
"Mel,keterlaluan ya kamu,kapan kita resmi pacaran,perasaan ada hati ke kamu aja gak pernah,juga untuk apa menyakiti hati hana yg tidak tahu apa2", ucapan rapid kontan mempermalukan amel
Dengan wajah merah padam karena malu,amel pura pura sakit perut dan pulang kerumahnya.
"Maaf ya hana,amel memang begitu", ucap rapid
"Rasain tuh si amel,sekali kali emang ada yg harus membikinnya malu", ucap salah satu mahasiswi baru
Tapi aku tak menanggapi hal itu,aku fokus pada mata kuliah,sorenya aku ikut les bahasa inggeris.
"Kamu hana kan?", tanya seseorang yg mengenakan seragam TNI
"Iya pak", ucapku dengan sopan
"masih ingat aku nggak hana?", tanyanya lagi
"Kak dimas", jawabku
"Betul sekali,kamu ngapain disini hana?", tanya kak dimas
"Aku kuliah kak di Unhalu", jawabku
"hebat dong hana sekarang",maaf ya kak dimas gak pernah ngabari,abis kamu gak punya hp sih", ucap kak dimas.
"Kamu kost ya disini?", tanya kak dimas
"Numpang dirumah pak kades konggoasa kak", jawabku
"Kak dimas minta nomor hp mu han", ucap kak dimas
Akupun menyebutkan nya dan kak dimas menyimpannya.
"Aku duluan ya kak", ujarku
"Ok silahkan han", jawab dimas.
Dalam hati kecil dimas,sangat mengagumi sosok hana yg begitu bersahaja,inilah ciri khas wanita yg selama ini didambakan dimas
[Hana,lagi ngapain] isi pesan kak dimas
[ biasa kak lagi tiduran aja] kubalas pesan kak dimas
[ Ada acara apa hari ini han] kak dimas kembali chat
[ Belajar,belajar dan belajar lagi kak dimas] balasku
Dari luar kudengar suara motor terparkir di depan,aku mengintip dari celah jendela,rupanya yg datang temanku Viona.
"Kak Viona,ayo masuk", ucapku menyambutnya dengan senang hati
"Hana,ayo kita keluar ke mall,kakak ingin membeli sesuatu", ucapnya,ia tidak melepas helmnya
"Aku ganti baju dulu ya kak", ujarku
"Ya udah cepetan,kutunggu di teras aja".
Tak lama,akupun selesai mengganti pakaian dan segera keluar
"Jangan lupa kunci rumahnya han", ucap kak Viona mengingatkan
"Itu sudah pasti kak Viona yg cantik", ucapku
Aku sangat senang diajak keluar kak viona,karena kak viona sering mentraktirku makan di warung,karena ia memang mahasiswi yg orang tuanya tergolong orang kaya.
"Ayo pilih pakaian 2 stel hana,kak viona yg bayarin", ucap kak viona yg sedang memilih2 baju di butik
"gak usah kak vio,baru seminggu kan kan viona beliin baju", ucapku
"Jangan ditolak ayo pilihlah", ucap kak viona
Aku tak dapat menolak permintaan temanku yg sangat baik hati ini
"Aku pilih yg ini aja kak", ucapku
"Cukupin 2 Stel han,biar bisa ganti ganti ke kampus", ucapnya
Melihatku ragu ragu,kak Viona sendiri yg langung memilihkan 2 baju dan 2 Celana panjang,ia juga membelikanku tas 2 dan sepatu 1 pasang.
"Kok banyak sekali kak Vio", ucapku keheranan
Tapi kak Viona tak menanggapinya,dan ia sudah membayar di kasir
"Terima kasih banyak kak Vio",, ucapku saat sudah tiba dirumah
"Iya sama sama,kakak gk usah mampir ya han,besok kujemput kita sama sama ke kampus", ucap kak hana lalu melajukan motornya
Aku sangat terharu dengan kebaikan kak Viona,ia seperti menganggapku saudara kandung.
**************
"Hanaa cepetan udah siang nih!", teriak kak viona dari luar
"Iya kak sabaar", jawabku sambil meraih jaketku yg tergantung di dinding
Kamipun berboncengan menuju kampus ,kebetulan kami sama sama satu fakultas hanya beda tingkat.
"Hei,anak kampung jangan sok cantik ya disini", tiba tiba ada cewek yg datang menarik rambutku.
"Sepertinya,saya tidak ada urusan dengan anda,kenapa tiba2 datang melabrakku", ucapku membela diri
"Sindi,apa yg kau lakukan?", tanya kak viona membelaku,dicekalnya tangan sindi yg hendak menamparku
"Viona,jangan Campuri urusanku,cewek ini menganggu pacarku,saya pacarnya randy", ucap sindi
"Sindi,bukan hana yg mengganggunya,tapi randy lah yg tergila gila ke hana,hai randy kesini kau", teriak kak Viona ke randy yg baru turun dari motornya.
"kenapa vio?", tanya randy
"Nih,urus cewekmu jangan seenaknya main labrak saja.tuhh sindi tadi mau menampar hana", ucap kak vio lalu menarik tanganku meninggalkan randy dan sindy
"Keterlaluan ya kamu sindi", ku dengar randy memarahi sindi
"Kamu yg keterlaluan mendekati gadis kampung itu lagi", ucap sindi membela diri
"Sindi,aku tidak punya perasaan apa apa lagi ma kamu", ucap randy
Lalu kulihat ia meninggalkan sindy yg menangis,kasian juga sebenarnya melihatnya menangisi randy.
"hana maafkan saya atas kelakuan sindi tadi,aku sumpah tidak memiliki hubungan apa apa dengan sindy", ucap randy menatapku dengan pandangan yg sungguh sungguh
"Kak randy,ada hubungan dengan Sindi juga gak apa apa,hana tidak masalah kok", ucapku santai
"hana,aku serius mencintaimu", ucap randy
Ia berusaha memegang tanganku tapi aku menepisnya dan segera meninggalkannya,beberapa pasang melihatku dengan pandangan yg heran
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!