Hidrannaggea adalah wanita yang sangat dingin, dirinya dikenal sebagai wanita es yang tidak tersentuh, tidak ada satupun pria yang berani mendekatinya karena dirinya yang terkenal kejam dan tidak punya perasaan dikalangan laki-laki yang mencoba mendapatkan hatinya.
Walaupun Hidrannaggea terlihat seperti wanita yang sangat dingin dan kejam namun Hidrannaggea sebenarnya wanita yang penuh kasih sayang, dirinya selalu memberikan kehangatan cinta kepada orang yang sangat dia sayangi.
Draggenerus sangat beruntung menikahi Hidrannaggea dan menjadikannya pasangan hidup, sebelumnya Hidrannaggea tidak pernah berkencan sama sekali dengan seorang pria.
Entah bagaimana Hidrannaggea mulai tertarik dengan Draggenerus, dirinya mengetahui Draggenerus tertarik dengannya dan diam-diam menyukainya sejak pertama kali mereka bertemu, pada akhirnya mereka berdua mulai menjalin hubungan dan memutuskan untuk menikah.
...
Hidrannaggea terlihat awet muda, dirinya terlihat sama seperti enam tahun yang lalu saat pertama kali menikah.
Draggenerus sama sekali tidak mengetahui apa penyebab Hidrannaggea awet muda, terlihat seperti berusia dua puluh satu tahun dan Draggenerus melihat sifat Hidrannaggea yang terlihat berbeda dengan dirinya beberapa tahun yang lalu.
Mungkin Hidrannaggea mengalami perubahan sifat semenjak dirinya menikah dengan Draggenerus dan Hidrannaggea telah menjadi seorang ibu.
Seperti itulah yang dipikirkan oleh Draggenerus, dia tidak pernah memperdulikan itu, lagi pula Hidrannaggea adalah seorang ibu dan dirinya adalah seorang ayah, dia begitu menyayangi istrinya yang telah menikah enam tahun yang lalu.
Hidrannaggea memiliki rambut berwarna biru-muda keperakan dengan warna mata keperakan, dia memiliki rambut panjang hingga ke bawah pinggulnya dengan gaya rambut ulzzang membuat dia terlihat lebih menggoda.
Sifat dari Hidrannaggea, dia perempuan yang sangat baik hati mudah memaafkan, sangat ramah kepada orang yang dia cintai, senyumannya sangat manis dan dia perempuan yang sangat ceria.
Dia perempuan yang lumayan keras, suka memerintah dengan lembut, walaupun Hidrannaggea sangat keras orangnya namun dia orang yang sangat perhatian dan peduli.
Draggenerus adalah pria yang sangat tampan, dengan rambut panjang sebahu, rambut lurus ke belakang, dengan warna rambut ungu-muda dan mata keperakan.
Sifat dari Draggenerus, dia sangat baik, penuh perhatian dan sangat peduli kepada orang yang dia cinta, dia sangat ramah dan penurut, namun dirinya adalah pria yang sering lupa dan kadang dirinya canggung terhadap perempuan.
Sebagai perempuan yang sangat cantik dan menggoda, Hidrannaggea sering mengikat rambut panjangnya dengan gaya ponytail, dia kadang mengarahkan rambutnya ke depan agar terlihat lebih cantik.
Hidrannaggea memiliki kecantikan yang luar biasa, wajah cantiknya yang berpadu dengan warna rambutnya bagaikan bunga hydrangea yang terlihat indah saat bulan bersinar di malam hari.
...
Hidrannaggea teringat kembali dengan seseorang yang sangat dia sayangi, pria itu adalah orang yang sangat Hidrannaggea cintai sebelum bertemu dengan Draggenerus.
Namun sayang pria itu sudah meninggal, dan meninggalkan Hidrannaggea sendiran, dia mati demi melindungi orang yang sangat dicintai, Hidrannaggea.
Hidrannaggea merasa bersalah atas masalalunya, dirinya telah mengabaikan perasaan dari seseorang yang mencintainya, dan Hidrannaggea sadar betapa dia mencintai Hidrannaggea, kini hanya menjadi penyesalan karena orang yang selama ini dia sayangi telah tiada dan tidak akan pernah kembali lagi untuk selamanya.
Hidrannaggea telah membuat perasaan hati dari orang yang mencintainya telah hancur dan penuh luka, Hidrannaggea hanya menganggap dirinya sebagai adik laki-lakinya karena dia adalah pria yang tumbuh bersama dengan Hidrannaggea, pada akhirnya orang yang disayangi itu menjadi kecewa, Hidrannaggea akhirnya sadar ketika pria itu sudah tidak lagi, bahwa dia benar-benar mencintainya.
Hidrannaggea berharap dapat mengubah masalalunya untuk bertemu dengan orang yang dia cintai, namun rasanya itu mustahil untuk dilakukan, Hidrannaggea kini telah memiliki Draggenerus sebagai pasangannya dan dia sangat sayang padanya.
Hidrannaggea ingin sekali bertemu dengan dia, untuk meluahkan perasaan cinta dan sayangnya namun semua itu hanyalah harapan kosong karena dia sudah tidak ada lagi disisinya, kepergian untuk selamanya pada akhirnya perasaan ini selalu menjadi penyesalan bagi Hidrannaggea.
Hidrannaggea hanya memiliki satu harapan, dia berharap orang yang dia cintai akan lahir kembali sebagai anaknya, agar dirinya dapat meluahkan perasaan sayang dan cinta kepadanya sebagai anaknya.
Hidrannaggea teringat kembali dengan Gienna yang telah menjadi pendampingnya sebelum dia menikah dengan Draggenerus.
Gienna telah menjadi orang terdekat untuk Hidrannaggea yang selalu mendampinginya di saat dirinya sedih dan kehilangan orang yang sangat berharga untuknya.
Gienna selalu menjaga Hidrannaggea di manapun, di tempat yang jauh maupun di tempat yang dekat, Gienna adalah satu-satunya spirit yang dipercaya oleh Hidrannaggea.
Sejak pertemuan itu, Gienna memutuskan untuk menjadi pelayan Hidrannaggea, selalu menjaga dan melindunginya karena Gienna tidak ingin hal buruk seperti itu terulang kembali.
...
Malam ini Draggenerus melihat Hidrannaggea sedang terlihat khawatir, dia gelisah tanpa sebab, Draggenerus tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya.
Draggenerus melihat Hidrannaggea seperti biasa sedang berdiri di dekat jendela sembari membiarkan angin malam yang dingin menusuk tubuhnya.
Wajahnya tampak sayu dengan rambut terhempas angin malam, raut wajahnya terlihat gelisah seperti ada yang sedang dia pikirkan.
Draggenerus mendekati Hidrannaggea dan Hidrannaggea menatap Draggenerus sembari tersenyum kepadanya walaupun dia berusaha menyembunyikan raut wajahnya yang sayu.
Dengan perasaan yang sedih, Hidrannaggea langsung membalikkan badannya dan memeluk erat tubuh Draggenerus yang ada di depannya.
Draggenerus membalas pelukannya sembari jemari tangan kanannya mengusap-usap rambut kepala Hidrannaggea.
Draggenerus bertanya, "Kenapa kau gelisah Sayangku, apa yang sedang kau khawatirkan?"
Hidrannaggea menjawab, "Aku hanya gelisahnya melihat kita tidak memiliki satupun anak laki-laki."
Draggenerus berkata, "Tidak perlu khawatir, tidak lama lagi kita akan memiliki anak laki-laki dan aku pasti akan mewujudkannya untukmu!"
Hidrannaggea, "Aku senang kau mengatakannya, berjanjilah denganku!"
Draggenerus, "Baik aku berjanji akan mewujudkan keinginanmu."
Akhirnya malam ini Draggenerus bisa menenangkan hati Hidrannaggea yang gelisah.
...
Hidrannaggea menatapi malam yang indah, cahaya bulan bersinar terang ditemani sang bintang menghiasi langit malam.
Dia menatap sang bulan purnama yang cahayanya bagaikan lentera yang menghiasi gelapnya malam.
Tiada berhenti menatapi sang malam yang indah bersama beribu bintang bersinar terang.
Matanya yang bagaikan permata Yellow Sapphire tiada berhenti memandangi kecantikan sang bulan di atas langit malam.
Tangannya mulai menggapai sang purnama keemasan, bagaikan warna nektar soma, minuman kekekalan yang tiada berhenti mengalir.
Hidrannaggea dengan sebuah harapan, keinginan dirinya untuk memiliki seorang anak laki-laki.
Tanya bulan dan bintang, hatinya yang gelisah tiada henti menatap sang bulan sembari berharap untuk mendapatkan seorang anak laki-laki.
Angin malam berdesir dengan begitu kencang, mengangkat gaun putih yang dia kenakan.
Sang angin malam menyapa dengan rasa dingin di sekujur tubuhnya.
Hidrannaggea bergumam, "Aku ingin sekali memiliki anak laki-laki."
Hidrannaggea kembali bergumam, "Jika kelak dia sudah lahir akan kuberikan ini untuknya."
Hidrannaggea melihat ke arah pintu, Draggenerus memasuki kamar, Draggenerus memandangi sejenak kecantikan Hidrannaggea di bawah sinar rembulan malam menyinari dirinya.
Hidrannaggea terlihat anggun di matanya Draggenerus, dia terlihat lebih cantik malam ini.
Tangannya mendekap erat tubuh Hidrannaggea sembari berkata, "Sayangku apa kau menginginkan seorang anak laki-laki?"
Hidrannaggea menatap wajah tampan Draggenerus yang berdiri di belakangnya, walaupun Draggenerus yang lebih muda dibandingkan dirinya namun dia sangat mencintainya.
Hidrannaggea, "Sayangku... aku ingin memiliki anak laki-laki, bisakah kau mewujudkan keinginanku?"
Draggenerus, "Tentu saja, Sayangku, aku akan mewujudkan keinginanmu untuk memiliki anak laki-laki."
Malam ini, Draggenerus mewujudkan keinginan Hidrannaggea, dia memenuhi janji yang telah dibuat sebelumnya.
Bersambung
Hidrannaggea akhirnya hamil, dirinya berharap bisa melahirkan anak laki-laki, Itulah keinginan Hidrannaggea dan Draggenerus telah mewujudkan keinginannya.
Draggenerus yang baru datang dari misinya telah disambut dengan kabar baik yang menggembirakan dan membuat hatinya bahagia.
Draggenerus sangat bahagia mendengar kabar tentang kehamilan Hidrannaggea, dia berharap anak yang akan lahir adalah laki-laki, begitu juga dengan Hidrannaggea, dia juga mengharapkan hal tersebut, berharap anak laki-laki akan lahir dari rahimnya.
Gienna yang berada di sampingnya, selalu berada disisinya melindungi dirinya, dia turut bahagia Hidrannaggea telah hamil.
Hidrannaggea telah hamil selama tiga bulan, Draggenerus sangat senang mendengar kabar tentang kehamilan Istrinya, Hidrannaggea.
Draggenerus tidak sabar menunggu anaknya lahir, Draggenerus sangat yakin jika anaknya yang akan lahir adalah laki-laki, begitu juga Draggenerus meyakinkan Hidrannaggea.
Kabar bahagia telah menyelimuti Hidrannaggea dan Draggenerus, mereka tidak sabar untuk menanti kelahirannya.
Gienna selalu menjaga Hidrannaggea dimanapun dirinya berada, di saat Draggenerus tidak ada untuknya.
Gienna selalu berada di samping Hidrannaggea ketika dirinya merasa sedih karena telah kehilangan orang yang dia sayangi.
Terkadang Hidrannaggea meluangkan waktunya bersama Hidrannaggea untuk menemaninya, membiarkan Gienna beristirahat setelah seharian menjaga Hidrannaggea.
...
Draggenerus membawa seorang pria muda yang berusia tujuh belas tahun sebagai pelayan pribadinya.
Draggenerus sangat percaya kepada pelayan barunya bernama Salvador yang baru dia bawa ke kediamannya satu bulan yang lalu.
Sebagai pelayan pribadinya, Salvador selalu mengikuti Draggenerus kemanapun dia pergi.
Salvador terlihat seperti pria yang lumayan dapat diandalkan namun di pandangan mata Gienna dia terlihat seperti orang yang gerak-geriknya mencurigakan.
Gienna tidak terlalu percaya kepada Salvador walaupun dia masih muda namun Gienna menduga Salvador memiliki niat buruk kepada Hidrannaggea, karena itu Gienna selalu waspada dan selalu menjaga Hidrannaggea.
Gienna bisa mengetahui Salvador memiliki niat jahat, mungkin dirinya mengicar Hidrannaggea dan anaknya yang belum lahir.
Gienna dapat merasakan aura jahat yang dipancarkan dari tubuh Salvador, matanya itu memiliki kemampuan untuk melihat energi gelap yang mengelilingi tubuh Salvador.
Energi gelap itu adalah manifetasi dari niat jahatnya sehingga energi gelap itu berkumpul menjadi satu pada tubuh Salvador.
Gienna merasakan ada hal yang enah dan terasa sangat janggal, Gienna merasa Salvador bukanlah manusia, dia bisa merasakan firasat itu dan sangat yakin dengan apa yang dirasakannya.
Hari ini terlihat Draggenerus sedang menjaga anak perempuannya yang baru berusia tiga tahun.
Gienna melihat Salvador sedang mengurus kebun di depan rumah seperti yang Draggenerus perintahkan.
Hidrannaggea berharap dia bisa memiliki seorang pelayan wanita yang akan meringankan tugasnya setelah dirinya melahirkan.
Gienna mengerti keinginan Hidrannaggea untuk memiliki seorang pelayan sebagai orang yang akan membantunya di kala kesusahan.
Gienna akan mencarikan seorang pelayan perempuan untuk Hidrannaggea.
Sebenarnya Gienna sedikit khawatir dia meninggalkan Hidrannaggea dari penjagaan, khawatir akan terjadi hal yang buruk.
Namun sudah ada Dragenerus yang berada disampingnya dan menjaganya tiap waktu.
Gienna merasa sedikit lega karena masih ada Draggenerus yang menjaga Hidrannaggea ketika tidak ada dirinya.
Gienna tidak terlalu percaya akan pelayan pribadi Draggenerus yang baru direkrut satu bulan yang lalu, itu yang Gienna pikirkan.
Tidak lama kemudian Gienna membawa dua perempuan yang masih belia berumur sekitar lima belas tahun.
Mereka berdua adalah dua saudara bernama Maria dan Isabella yang akan menjadi Maid Kediaman Hidrannaggea.
Gienna mengajak Maria dan Isabella untuk bertemu dengan Hidrannaggea, terlihat Hidrannaggea sedang berada di ruang keluarga bersama Dragenerus dan anak perempuannya.
Gienna segera mempertemukan Maria dan Isabella kepada Hidrannaggea, Hidrannaggea sangat senang telah bertemu dengan mereka berdua.
Hidrannaggea sangat senang Gienna telah membawa dua perempuan muda sebagai maid di kediamannya.
Hidrannaggea mempersilahkan Maria dan Isabella untuk duduk, Gienna datang membawa teko penuh dengan teh dan beberapa cangkir porselen pada yang ditempatkan di talam.
Gienna mulai menuangkan secangkir teh untuk Hidrannaggea dan Draggenerus kemudian menuangkan secangkir teh untuk Maria dan Isabella.
Ada beberapa biskuit kering yang manis yang tergeletak di meja dihadapan Maria dan Isabella.
Gienna mempersilahkan Maria dan Isabella untuk meminum secangkir teh yang ada di hadapannya.
Gienna memperkenalkan Maria dan Isabella kepada Hidrannaggea, Gienna berkata, "Mereka berdua adalah orang yang aku pilih sebagai seorang maid di rumah ini, mereka berdua cukup ahli dengan pekerjaan rumah."
Maria dan Isabella memperkenalkan dirinya, "Namaku Maria dan dia adalah adik perempuanku, Isabella."
Isabella, "Salam kenal."
Hidrannaggea, "Senang bertemu denganmu."
Mereka berdua resmi menjadi maid di kediaman Draggenerus, karena hari sudah malam, Gienna mengantar mereka dua ke kamarnya masing-masing.
Gienna berkata, "Ikutlah denganku, karena hari sudah mulai malam, aku akan mengantarkanmu ke ruangan."
Maria, "Aku dan adikku akan tinggal bersama dalam satu kamar."
Gienna, "Baiklah."
Karena Maria dan Isabella adalah dua orang suadari, mereka berdua memilih untuk tinggal bersama dalam satu kamar.
...
Hari ini seperti biasa Gienna sedang duduk di depan rumah dan terlihat Gienna selalu berada di sampingnya.
Hidrannaggea mendekat ke arah Hidrannaggea dan duduk disampingnya, anak perempuannya yang baru berusia tiga tahun segera menghampiri ibunya karena kerinduannya.
Gienna membawa secangkir teh hangat untuk Hidrannaggea dan Draggenerus.
Gienna segera menuangkan secangkir teh hangat untuk Hidrannaggea dan Draggenerus, mempersilahkan mereka berdua untuk meminumnya.
Terlihat anak perempuannya sedang duduk di atas pangkuan ayahnya, Draggenerus.
Hidrannagea dan Draggenerus mulai meminum secangkir teh hangat yang dituangkan oleh Gienna.
Gienna berkata, "Akhirnya kita sampai di tempat tujuan kita dan menjadi maid untuk sementara di kediaman rumah ini."
Isabella berucap, "Kamu yakin di sini tempatnya, berapa lama kita akan menjadi maid?"
Maria berkata, "Ya aku sangat yakin di sini tempatnya, karena ini adalah kota Vennussa tempat tinggal para Malaikat."
Isabella berucap, "Jadi tugas kita di sini adalah menjamin keselamatan orang yang ditakdirkan."
Maria berkata, "Ya begitulah, sudah diramalkan bahwa orang yang ditakdirkan akan terlahir kembali."
Isabella berucap, "Lahir sebagai anak dari sepasang malaikat?"
Gienna, berkata, "Ya begitulah."
Maria berkata, "Tugas kita di sini untuk melindungi dan menjaga orang yang ditakdirkan."
Isabella, "Sampai kapan kita akan menjaganya?"
Maria berkata, "Saat dirinya tumbuh menjadi anak remaja, saat itulah kekuatannya yang terpendam akan bangkit sepenuhnya."
Maria kembali berkata, "Kita akan tetap bersamanya karena itu sudah menjadi tugas kita, lagipula kita sudah menerima kekuatan yang sama dengan yang dimiliki oleh orang yang ditakdirkan."
Isabella, "Aku mengerti, jadi kita akan tetap bersamanya."
Karena hari sudah mulai malam Maria dan Isabella segera tidur lebih awal karena besok mereka resmi menjadi maid dan bekerja di kediaman rumah ini.
Bersambung
Hidrannaggea telah hamil sembilan bulan, tidak lama lagi anak laki-laki pertamanya akan lahir. Draggenerus sudah tidak sabar lagi menantikan kelahiran anak laki-lakinya.
Akhirnya anak laki-lakinya akan lahir, Hidrannaggea bersiap untuk persalinannya, Draggenerus memanggil seorang perempuan untuk membantu proses melahirkan Hidrannaggea.
Seorang perempuan yang datang ke kediaman Draggenerus merupakan teman dekat dari Hidrannaggea, dia dengan sukarela membantu proses kelahiran anak Hidrannaggea.
Draggenerus menunggu di luar sedangkan Hidrannaggea dan perempuan itu berada di dalam dan sudah bersiap untuk melakukan proses persalinan.
Tidak lama kemudian terdengar suara tangisan seorang bayi, pada akhirnya anak laki-laki Hidrannaggea telah lahir, Hidrannaggea melihat anak yang lahir ternyata memang bayi laki-laki.
Hidrannaggea sangat senang atas kelahiran anak laki-lakinya, Draggenerus segera masuk ke sana untuk melihat keadaan Hidrannaggea dan anak laki-lakinya yang baru lahir.
Draggenerus merasa sangat senang setelah melihat anak laki-lakinya sudah lahir, seperti apa yang telah diharapkan, mendapatkan seorang anak laki-laki pada akhirnya terwujud juga.
Draggenerus menyuruh Hidrannaggea untuk beristirahat setelah melahirkan dan dirinya yang akan menjaga anak laki-lakinya yang baru lahir.
Hidrannaggea tersenyum, dia menatapi wajah anak laki-lakinya sangat mirip dengan dirinya bahkan warna rambutnya juga sama.
Draggenerus melihat wajah anak laki-lakinya sangat mirip dengan ibunya dan dia berucap, "Dia sangat mirip denganmu Sayang!"
Hidrannaggea berkata pelan, "Ya… dia memang menyerupaiku, lagipula dia adalah anak kita berdua."
Hidrannaggea teringat dengan seseorang yang merupakan adik laki-lakinya yang sudah tiada beberapa tahun yang lalu, anak laki-lakinya yang baru lahir sangat mirip dengan dia, ucap Hidrannaggea dalam hati.
Hidrannaggea sangat yakin jika anak laki-laki adalah reinkarnasi dari adik laki-lakinya yang sudah meninggal, wajahnya sangat mirip, Hidrannaggea sedikit menyesal telah kehilangan anggota keluarganya.
Hidrannaggea mulai meneteskan air mata, Draggenerus yang melihat hal itu mulai bertanya, "Kamu kenapa Sayangku, mengapa kamu menangis?"
Hidrannaggea berkata, "Tidak ada apa-apa, aku hanya merasa sangat senang hari ini."
Draggenerus merasa sangat lega dan berkata, "Syukurlah"
Draggenerus melihat anak laki-lakinya tertidur di samping ibunya, Hidrannaggea.
Draggenerus membiarkan anaknya yang baru lahir untuk beristirahat bersama ibunya, dan Draggenerus keluar dari kamar sembari membiarkan Hidrannaggea beristirahat.
Anak laki-laki yang baru lahir pada subuh hari tertidur di samping ibunya, Hidrannaggea.
Hidrannaggea sejenak membuka matanya, dia melihat Draggenerus tertidur di kursinya, dia terlihat kelelahan menjaga Hidrannaggea sepanjang hari ketika dirinya handak melahirkan.
Tidak terasa sebentar lagi matahari akan terbit dan ini sudah menjelang subuh hari, tepat anak laki-laki itu terlahir jam tiga subuh hari.
Hidrannaggea melihat jam dinding dan dia telah tertidur selama dua jam, Draggenerus terbangun dan segera menghampiri Hidrannaggea.
Hidrannaggea memanggil suaminya, Draggenerus, "Lihatlah anak laki-laki kita sudah lahir!"
Draggenerus menjawab, "Dia mirip denganmu, dia akan menjadi sosok lemah lembut dan pengertian sepertimu."
Hidrannaggea, "Ah dia memang menyerupai diriku."
Draggenerus bertanya kepada Hidrannaggea, "Nama apa yang akan kita berikan kepada anak laki-laki kita yang pertama ini?"
Hari ini tepat pukul tiga pagi, Hidrannaggea menunjukkan sebuah rasi bintang Cygnus di hadapan Draggenerus, rasi bintang itu bersinar sangat terang dan terlihat indah di subuh hari.
Hidrannaggea, "Bagaimana Jika kita namakan dia Cygnus, bukankah dia lahir saat rasi bintang Cygnus sedang bersinar dengan terangnya."
Draggenerus, "Ah benar juga, nama yang bagus, aku rasa cocok untuknya."
Akhirnya Hidrannaggea memberikan nama Cygnus kepada bayi itu.
…
Akhirnya kelahiran anak laki-laki pertama dari Hidrannaggea sudah lahir, Hidrannaggea dan Draggenerus sangat senang akan kelahiran putranya yang pertama.
Cygnus lahir di pagi hari, ketika hari menjelang subuh, saat itu rasi bintang Cygnus terlihat sangat indah dan terang lalu Hidrannaggea memberikan nama Cygnus pada anaknya yang baru lahir.
Hidrannaggea melihat anaknya, anak itu memiliki rambut biru muda yang sangat indah, warna rambutnya sama dengan ibunya, serta wajahnya juga sama.
Menatapi wajah anak laki-lakinya membuat Hidrannaggea teringat dengan adik laki-lakinya yang telah meninggal, sejak lahirnya Cygnus ke dunia ini, Hidrannaggea percaya jika dia adalah reinkarnasi dari adik laki-lakinya.
Hidrannaggea tidak pernah sama sekali menceritakan tentang kematian adik laki-lakinya kepada Draggenerus, selama ini Draggenerus tidak mengetahuinya hanya Gienna saja yang mengetahuinya dan itu menjadi rahasia.
Hidrannaggea tidak ingin mengingat hal itu karena merupakan ingatan yang sangat kelam untuknya Gienna mengerti bagaimana Hidrannaggea mencoba melupakan hal itu.
Saat hari pertama kelahiran Cygnus, muncul sebuah kain merah terbang melayang di kediaman Draggenerus.
Sebuah kain yang berwarna kemerahan, warna merahnya menyerupai merah darah. Kain itu terlihat seperti syal merah yang sangat tebal.
Kain itu memancarkan kekuatan yang luar biasa, salah satu pelayan perempuan yang ada di kediaman Draggenerus menyadari dan melihat kejadian itu.
Entah mengapa hanya Maria saja yang dapat merasakan pancaran energi dari kain merah itu sedangkan Isabella tidak merasakannya namun dia melihat hal itu bersamaan dengan Maria.
Kain merah itu langsung menyelimuti tubuh Cygnus bayi yang sedang terbaring di samping ibunya Hidrannaggea yang sedang tertidur.
Karena merasa khawatir Maria dan Isabella datang ke kamar Hidrannaggea untuk melihat keadaannya, ketika sampai di sana, Maria dan Isabella melihat kain merah itu sudah menutupi tubuh Cygnus bayi.
Karena tidak ada hal yang mencurigakan, Maria dan Isabella membiarkan kain merah itu menyelimuti tubuh Cygnus bayi dan segera keluar dari sana.
Cygnus merupakan anak dari Hidrannaggea dan Draggenerus yang merupakan seorang malaikat langit.
Ketika pertama kali ada seorang anak yang lahir dari pasangan malaikat langit, wujud malaikat langit tidak akan terlihat dan anak itu terlihat persis sama seperti manusia.
Malaikat langit tentu saja mengetahui jika itu anak malaikat karena memiliki perbedaan pada tubuhnya yang membuatnya berbeda dengan anak manusia.
Perbedaan itu terdapat pada pungungnya, ada bagian yang menonjol yang merupakan bagian yang akan tumbuh sayap ketika sudah berusia tiga tahun.
Untuk pengecualian, jika anak itu adalah anak yang terkutuk, manusia setengah malaikat maka, dia tidak memiliki bagian yang menonjol dari pungungnya sehingga tidak mungkin dapat menumbuhkan sayapnya.
Cygnus bayi sendiri memiliki benjolan itu di punggungnya yang terbentuk dari struktur tulang para malaikat yang sedikit berbeda dengan manusia.
Untuk saat ini Hidrannggea dan Draggenerus merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena tidak ada yang terjadi pada diri Cygnus.
Kemunculan kain merah itu masih misterius, dari mana itu berasal dan mengapa kain itu terbang mendekati Cygnus bayi, Hidrannaggea dan Draggenerus tidak menyadarinya, hanya Maria dan Isabella yang menyadarinya.
Bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!