Namanya Xia Lung Qin Er, atau orang biasa memanggilnya Lu'er, dia adalah seorang Mahasiswi dari Universitas tertinggi di Shanghai, dia memiliki paras yang cantik banyak orang yang tergila-gila akan kecantikannya. Tetapi, sayangnya semua itu berubah ketika malam yang dingin dihari kamis.
"Cepat, kita harus cepat, sebelum ada orang lain yang melihatnya, jangan membuang waktu lagi kita harus segera membuang jasad Wanita sial ini ke dalam danau, cih... Sungguh merepotkan sekali!" Ucap, salah seorang Pria dengan bertubuh kekar tengah membawa sebuah peti mati, langkahnya terlihat sangat tergesa, ia begitu sangat waspada setiap kali berbicara ia selalu melirik ke arah kanan atau kiri.
"Emh... Berisik sekali!" Ucap, Lu'er yang terlihat sangat tidak nyaman dengan suara gaduh dari para penjahat yang membawa dirinya, sepasang Mata yang terpejam terlihat sangat tidak ingin membukanya, sampai pada akhirnya Lu'er membuka sepasang Matanya dengan cepat, rasa bingung bercampur perasaan senang Lu'er segera mengangkat lengannya untuk dapat menyentuh kedua pipinya.
"Tunggu?! Ternyata aku masih hidup." Ucap, Lu'er dengan perasaan tak menyangka dalam dirinya.
Tetapi ia terlihat sangat bingung dengan kondisi yang saat itu terjadi kepada dirinya, ia juga tengah bersemayam didalam tubuh seorang Wanita dengan busana kuno, terlebih lagi dahulunya tubuh Wanita itu sangat lemah dan hidupnya penuh dengan kesengsaraan yang terus menimpa Putri malang itu.
"Eh... Sebentar, ini peti mati?! Oh Tuhan, siapa yang dengan semberono melakukan hal semacam ini kepada diriku, huh... Liat saja kau! Aku akan sedikit memberikan kejutan untuk dirimu." Ucap, Lu'er yang segera mengangkat kedua lengannya untuk dapat membuka penutup peti mati itu, lalu Lu'er terlihat tengah memperhatikan kedua Pria dengan pakaian aneh tengah membawanya.
"Hei... Kemana kalian akan membawaku pergi?" ucap, Lu'er dengan penasaran sambil menatap ke arah dua Pria itu.
"Tentu saja kami ingin membuangmu, untuk apa bertanya lagi." Ucap, salah seorang Pria yang tengah mengangkat peti mati.
Lu'er menganggukkan kepalanya, lalu ia segera membalas perkataan dari Pria itu dengan tampang yang terlihat sangat santai Lu'er bertanya kembali kepada Pria itu.
"Oh... Mengapa harus membuangku?" tanya Lu'er kembali sambil meletakkan satu tangan kanannya diatas peti mati, lalu ia meletakkan kepalanya diatas lengan kanannya itu.
"Karena kau itu sudah mati, eh...?! Seketika kedua Pria itu terkejut ketika ia mendengar suara dari Putri Lin Yar'an. Kemudian kedua Pria itu menghentikan langkah mereka, lalu salah seorang Pria terlihat tengah menelan ludah, segera kedua Pria itu saling menatap satu sama lain, mimik Wajahnya terlihat begitu sangat ketakutan. Karena penasaran kedua Pria itu bersama-sama saling memalingkan pandangan mereka untuk dapat melihat Lu'er.
Lu'er yang tengah memperhatikan kuku indahnya, segera ia menatap ke arah Pria itu dengan tersenyum tipis, perlahan ia melambaikan tangannya untuk menyapa kedua Pria yang tengah membawa dirinya.
"Halo." Ucap, Lu Er dengan tersenyum simpul kepada Pria-Pria itu.
Dua orang Pria dengan tubuh kekar yang tengah membawa peti mati itu, terlihat sangat tekejut ketika melihat Permaisuri Lin Yar'an dapat hidup kembali, tanpa berpikir panjang kedua Pria itu dengan cepat melempar peti mati bersama dengan Lu Er.
Lu'er yang terjatuh diatas tanah, tengah membuka peti mati yang menimpa tubuhnya, perasaan kesal dan marah tampak jelas.
"Kurang ajar! Beraninya kalian melempar tubuhku!" Ucap, Lu'er dengan kesal, segera ia bangkit dari tempatnya dan berdiri menatap ke arah dua Pria bertubuh kekar itu dengan dingin, awalnya Lu'er ingin meluapkan amarahnya. Namun, ketika melihat reaksi dari kedua Pria kekar itu membuat Lu'er mematung sambil tersenyum kaku.
Siapa sangka kedua Pria itu terlihat begitu sangat takut ketika melihat dirinya, mereka berlarian layaknya seperti seorang anak kecil dihadapan Lu'er.
"Ha... Ha... Han... Hantu... Ibu... Tolong aku...!" Teriak salah seorang Pria yang terlihat tengah sangat ketakutan ketika melihat Lu'er, mereka bahkan sebelum pergi dari tempat itu terlihat saling menabrak satu sama lain sebelum pergi meninggalkan Lu'er sendirian didekat danau.
"Hei... Tung.. Tunggu, tidak bisakah kalian lihat baik-baik aku ini masih hidup, ah sudahlah, jika dipikirkan lagi... Mengapa aku bisa terlempar ke masa lalu? Bukankah pada saat itu aku tengah berada didalam ruang laboratorium? Sial... Sial, siapa sangka ilmuan berbakat seperti diriku, bisa melakukan kecerobohan yang sangat merugikan diri sendiri, dan karena kecelakaan itu aku malah terlempar ke masa lalu!" Gumam Lu'er dengan perasaan kesal.
Lu'er yang tengah merasa sangat bingung, terlebih lagi tidak ada sepenggalpun ingatan dari pemilik tubuh itu untuk dia jadikan acuan, kini ia hanya dapat menikmati hidupnya dimasa lalu. Namun, satu hal yang ia ketahui pemilik tubuh itu sepertinya sangat dibenci oleh seseorang.
"Malang sekali nasibmu ini." Ketika Lu'er tengah bergumam, ia dikejutkan dengan sinar berwarna biru yang sangat terang dengan tiba-tiba saja muncul dari asal yang ia tidak ketahui, sinar itu terlihat sangat menyilaukan Mata Lu'er.
"Wow... Apa ini?" ucap, Lu'er yang segera mengangkat kedua lengannya dan menutupi Wajahnya agar dapat menghalau sinar yang begitu terang.
"Kakak cantik... Sekarang kau sudah aku perbolehkan untuk membuka Matamu, apakah aku begitu sangat menawan sehingga kau tak sanggup untuk melihat pesonaku." Ucap, Seseorang yang tengah berada dihadapan Lu'er
Tentu saja Lu'er merasa sangat bingung dari mana asal suara itu, dan terlebih lagi sinar biru itu sudah menghilang begitu saja, yang lebih membuat Lu'er merasa enggan untuk membuka Matanya adalah ketika sosok itu berkata sesuatu yang sangat menakutkan kepada dirinya. "Hantu macam apa yang dapat berkata dengan bangga tanpa rasa malu bahwa dia adalah seseorang yang menawan?" dalam benak Lu'er yang merasa sangat tidak yakin dengan seseorang yang tengah berbicara kepada dirinya.
Tak lama kemudian Lu'er membuka sepasang Matanya dengan perlahan, dari dalam celah jari-jemarinya Lu'er sedikit mengintip seseorang yang saat itu tengah berbicara kepada dirinya. Wajah Lu'er terlihat begitu sangat terkejut ketika ia melihat sebuah Bola ping-pong berwarna biru dapat berbicara kepada dirinya, Mahkluk aneh itu juga memiliki bentuk Wajah aneh meskipun dia memiliki Wajah yang bisa dikatakan normal untuk ukuran Mahluk seperti dia, tetapi tetap saja Mahluk itu sangat aneh dan mengerikan, botak, tidak memiliki hidung, rambut sehelai pun tidak ada, dan lagi dia juga tidak memiliki telinga. Lu'er langsung memikirkan banyak hal ketika melihat Mahluk aneh seperti itu, ia kemudian mulai berpikir sangat dalam, sambil terus menatap Mahluk aneh itu.
"Jika dilihat-lihat... Hmm... Dia tidak terlihat seperti hantu dan mana mungkin ada hantu yang seburuk dia, ataukah dia adalah alat pelacak atau robot? Hmh... Tidak... Tidak... Di jaman kuno seperti ini mana mungkin ada seorang ilmuan yang sehebat itu, jika benar mungkin namanya sudah tertulis dalam sejarah, dan pasti benda yang dia ciptakan juga akan terkenal sepanjang masa, sudah jelas dia bukan hasil penelitian, hmmh... Ataukah dia barang cacat? Sehingga dia dibuang hmm... Benar pasti begitu." Dalam benak Lu'er yang tengah memperhatikan dengan teliti Mahluk aneh berwarna biru tua itu dengan serius.
"Ada apa? Mengapa kau menatap ku seperti itu, aku tau... Aku tau, kau pasti sudah sangat tertarik kepadaku kan, hahaha, apa aku bilang, aku ini memanglah sangat menawan." Ucap, Mahluk bulat biru itu dengan sombong dihadapan Lu'er.
Tak lama kemudian Lu'er segera mengangkat lengan kanannya, dengan cepat ia menyentil Kepala dan mencubit Wajah dari Mahluk bulat dengan warna biru tua itu.
"Aaargh.... Sakit sekali, bisakah kau sedikit lembut padaku!" Teriak Mahluk bulat dengan warna biru tua itu, terlihat dia sangat marah kepada Lu'er.
"Hmmh... Astaga, kau sangat jelek sekali, jadi ini yang berbicara kepadaku? Bola ping-pong? Bola ping-pong dapat berbicara, sungguh luar biasa, jika bola saja dapat berbicara mungkin semua benda mati ditempat ini dapat berbicara semua, sungguh sangat luar biasa." Ucap, Lu'er yang terlihat sangat penasaran dengan Mahluk biru itu.
Sistem Dewi yang mendengar perkataan dari Lu'er terlihat ia sangat terkejut, dengan raut Wajah kesal Sistem Dewi memarahi Lu'er dengan suara nyaring dan melengking yang dapat membuat siapapun tidak kuat untuk mendengarkannya.
"Apa katamu?! Aku jelek! Enak saja, menyamakan diriku yang indah ini dengan sebuah Bola sungguh keterlaluan kau, aku marah... Sekarang bujuk aku, jika tidak aku pun tak sudi menjadikan dirimu sebagai majikanku, hmh...!" Ucap, Sistem Dewi yang terlihat sangat kesal kepada Lu'er.
Lu'er yang melihat tingkah laku dari Sistem Dewi yang sangat kekanak-kanakan membuat Lu'er sangat malas meladeni Sistem Dewi.
"Terserah saja lah... Marah ya marah saja, lagipula siapa juga yang menginginkan dirimu untuk menjadi anak buah ku." Ucap, Lu'er yang terlihat sangat tidak perduli dengan Sistem Dewi, segera mungkin Lu'er berjalan untuk dapat meninggalkan Sistem Dewi sendirian.
Segera Lu'er berjalan untuk dapat meninggalkan Sistem Dewi sendirian, Sistem Dewi yang melihat sikap dingin dan tidak perduli dari Lu Er membuat dirinya merasa sangat khawatir.
"Hehe... Jangan marah Kakak cantik, aku tadi hanya bercanda saja." Ucap, Sistem Dewi yang segera menghampiri Lu'er.
Lu'er yang terlihat sangat dingin kepada Sistem Dewi, didalam benak Sistem Dewi ketika melihat sikap dan sifat Lu'er untuk pertama kalinya adalah sebuah kemalangan yang sepertinya telah menimpa dirinya.
"Sungguh dingin sekali, tetapi tak apa lah dengan begini bukankah aku telah memiliki Tuan yang hebat dan sudah dapat dipastikan dia tidak mudah untuk ditindas oleh siapapun, oh Dewi semoga saja misi ku berhasil, kau harus menjadi Majikan ku itu harus!" Dalam benak Sistem Dewi yang tengah menatap Wajah Lu'er.
Lu'er terdiam sambil terus menatap tajam Wajah bulat Sistem Dewi, tak lama kemudian Lu'er segera berbicara kepada Mahluk kecil itu.
"Ini serius! Sebenarnya Mahluk macam apa kau ini? Tidak mungkin bukan kau adalah Manusia jadia-jadian? Atau kau adalah Hewan? Hmh... Tidak... Tidak, itu tidak mungkin." Ucap, Lu'er yang segera menggelengkan Kepalanya dihadapan Sistem Dewi, tak lama kemudian Lu'er segera memalingkan pandangannya untuk dapat menghindari Sistem Dewi, ketika Lu'er tengah berpikir Sistem Dewi merasa semakin bingung dengan apa yang tengah Lu'er pikirkan.
"Tidak mungkin kan, jika kau itu barang buangan? Maksud ku bukan begitu...." Ucap, Lu'er yang segera menatap kembali Wajah Sistem Dewi.
"Eh... Tentu saja bukan, aku adalah Sistem Dewi, aku berasal dari dunia Dewi ya bisa dikatakan aku ini Mahluk suci, aku diperintahkan untuk mencari seorang Majikan dan membantunya dalam situasi atau kondisi sesulit apapun, aku disini untuk membantu mu menjalankan misi rahasia." Ucap, Sistem Dewi yang tengah berbicara dengan tegas dihadapan Lu'er.
Lu'er yang mendengar setiap perkataan yang diucapkan oleh Sistem Dewi hanya satu hal yang berada dalam pikirannya "Penipu" Lu'er bukanlah seorang Wanita yang dapat dengan mudahnya mempercayai perkataan seseorang, apalagi Mahluk aneh yang baru saja ia temui.
"Hmh... Kau berbohong." Ucap, Lu'er yang tengah menatap Wajah Sistem Dewi dengan tampang sangat tidak percaya.
Sistem Dewi yang mendengar perkataan dari Lu'er sungguh merasa sakit hati, ketika Lu'er tidak mempercayai dirinya. Tetapi itu bukanlah masalah besar baginya, Lu'er adalah seorang Wanita yang tidak mudah mempercayai segala suatunya dengan cepat, oleh sebab itu Sistem Dewi harus berusaha sekuat tenaga agar ia dapat meyakinkan Lu'er.
"Tidak mungkin aku menipumu, tidak ada gunanya aku berbuat semacam itu kepadamu, aku hanya ingin menjalin kerjasama denganmu, bukankah kau tidak tau harus kemana saat ini? Aku dapat membantu mu Kakak cantik, apakah kau sangat tidak ingin membalaskan dendam Permaisuri Lin Yar'an? Memberikan pelajaran yang berharga kepada Putra Mahkota dan juga para Selir yang telah menindas Permaisuri Lin Yar'an? Apakah kau tau mereka begitu sangat kejam kepada Permaisuri malang itu." Ucap, Sistem Dewi yang terlihat tengah membujuk Lu'er agar bersedia menjalin kerjasama dengan dirinya.
Lu'er terlihat tengah berpikir ketika mendengar penjelasan dari Sistem Dewi, dalam benaknya Lu'er bersuara sambil sedikit ia melirik ke arah Sistem Dewi.
"Hmh... Jika dipikirkan lagi untuk apa aku berada ditempat ini, jika bukan untuk membantu Wanita malang itu, hmh... Baiklah karena sudah seperti ini mau tidak mau aku harus menyetujuinya, tetapi sebelum itu..." Dalam benak Lu'er yang tengah menatap tajam Wajah bulat Sistem Dewi.
"Keuntungan apa yang bisa aku dapatkan dari misi ini?" tanya Lu'er yang terlihat sangat serius kepada Sistem Dewi.
Sistem Dewi yang mendengar perkataan dari Lu'er terlihat sangat senang ia tidak menyangka pada akhirnya Lu'er bersedia juga bekerjasama dengan dirinya.
"Bagus, haha... Tentunya banyak sekali, jika kau bersedia menjadi Majikan ku maka kau akan mendapatkan apapun yang kau mau." Ucap, Sistem Dewi yang terlihat sangat senang ketika mendengar jawaban dari Lu'er.
Lu'er kemudian kembali menunjukkan raut Wajah curiga kepada Sistem Dewi, dengan tampang yang semakin tidak yakin Lu'er kembali berbicara kepada Sistem Dewi itu.
"Tunggu dulu... Mengapa kau malah mendukung ku untuk menjadi orang jahat? Jika kau berasal dari Dunia Dewi seharusnya kau itu mengarahkan ku untuk menjadi gadis lugu, hmm... Aku jadi semakin percaya kau itu hanya penipu." Ucap, Lu'er yang kembali tidak mempercayai Sistem Dewi.
Sistem Dewi yang begitu sangat sulit membuat Lu'er mempercayai dirinya, terlihat sudah hampir pada puncaknya rasa sabar yang ia miliki.
"Selama kau menjalankan misi pertama mu maka aku akan selalu membantu mu, apapun yang kau inginkan pasti akan aku kabulkan, selama kau bersedia maka akan banyak keuntungan yang nantinya kau dapatkan." Ucap, Sistem Dewi yang terlihat sudah hampir lelah menghadapi Lu'er
"Aku sebenarnya tidak percaya padamu, tetapi karena sudah seperti ini apa boleh buat, aku harus membantu Lin Yar'an untuk membalaskan dendamnya, sebenarnya aku ini cukup pintar tanpa adanya bantuan darimu." Ucap, Lu'er yang segera menatap Wajah Sistem Dewi dengan licik.
"Iya... Iya, kau pintar, tetapi dengan adanya diriku kau akan menjadi seorang Putri yang hebat dan tidak akan ada satu orang pun yang dapat menentang dirimu." Ucap, Sistem Dewi yang terlihat tengah menatap Wajah Lu'er dengan tersenyum puas.
"Memangnya apa keunggulanmu? Cepat katakan, jika hanya permainan yang murahan aku tidak sudi menjadi Majikan mu." Ucap, Lu'er yang tengah menatap Wajah Sistem Dewi dengan sepasang bola Mata hijau.
"Aduh... Ternyata kau begitu sangat tidak sabaran ya Kakak, nanti aku akan menjelaskannya, malam ini buatlah kejutan didalam Istana Putra Mahkota." Ucap, Sistem Dewi yang tengah melirik ke arah Lu'er.
"Tunggu dulu... Mengapa disini jadi dirimu yang terlihat sangat jahat, kembalikan perkataan ku!" Ucap, Lu'er dengan kesal.
"Upss...." Ucap, Sistem Dewi yang tersenyum kepada Lu'er.
"Hmh... Putra Mahkota, dan Selir tidak tau diri... Tunggu pembalasanku!" Dalam benak Lu'er yang tengah memperlihatkan tatapan dingin dan kejam.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!