Bintang Canis
Keributan Pagi Hari
Canisa Lovania
aduh .... berisik banget sih
mematikan jam weker yang ada di atas nakasnya
Canisa Lovania
berisik! masih ngantuk neh... (dengan nada mengomel)
Ibu Canisa
Canisa! Bangun nak! ini sudah hampir jam tujuh, kamu bisa telat sekolahnya
Ayah Canisa
Ada apa sih Bu?
Ibu menghela napasnya panjang
Ibu Canisa
Nisa ini yah? susah dibangunin. Ibu sudah gedor-gedor dari tadi juga
Ayah Canisa
Belum bangun juga?
Ibu Canisa
Kalau sudah bangun kenapa juga ibu teriak yah... jangan bercanda deh
Ayah Canisa
Ya sudah biar ayah aja yang bangunin
Ibu Canisa
Baiklah, urus tuh putri kesayangan ayah
Ayah Canisa
Anak manjanya ibu juga neh
Ibu Canisa
(Lagi-lagi menghela napasnya) ya...ya...ya....terserah ayah, ibu mau nyiapin sarapan dulu
Ayah Canisa
(tersenyum tipis)
Ayah Canisa
Canisa? bangun! atau ayah potong duit jajan kamu ya
Canisa Lovania
Jangan ayah! aku sudah bangun kok
Canisa Lovania
Ih, ancemannya kok uang jajan, ayah bener-bener deh
Ayah Canisa
Kalau nggak diancam begitu, suka seenaknya aja ini anak. Ibu dan anak sama aja
Ayah turun dari lantai dua menemui sang istri karena urusannya sudah selesai
Canisa Lovania
Ih....ayah nyebelin (bergegas masuk ke kamar mandi sambil mengusap lututnya yang sakit akibat terjatuh)
Ibu Canisa
Bagaimana yah? sudah bangun?
Ayah Canisa
Beres, ayah gitu loh
Ibu Canisa
Hmmmm.. ayah sama anak nggak ada bedanya
Ayah Canisa
Lho bukannya sifat itu mirip sama ibu
Ibu Canisa
Ih...mana ada ibu kayak gitu, ayah jangan mulai deh
Ayah Canisa
Dulu pas ayah jemput mau berangkat bareng sekolah juga ibu sudah dibangunin
Ibu Canisa
Astaga, itu masa lalu yah, sekarang ini rajin bangun nya ya
Ayah Canisa
Bangunin apa neh? (sambil memberikan kode kepada sang istri)
Ibu Canisa
Ih, ayah apaan sih, pagi-pagi udah nggak jelas
Ibu Canisa
Ayah Canisa menahan tawanya melihat wajah memerah sang istri
Ayah Canisa
Ibu yang pancing ayah duluan lho
Ibu Canisa
Mana ada ibu yang pancing sih yah, hadeeeh... ayah
Canisa Lovania
Selamat pagi ayah, ibu
Ibu Canisa
Pagi sayang, sini gabung sarapan kesukaan kamu sudah siap
Canisa Lovania
Wah, nasi goreng spesial ala ibu emang yang terbaik
Ayah Canisa
Ya sudah, ayo sarapan bersama
Ibu Canisa
Ayah yang pimpin doa ya
Sekolah Baru
Ayah Canisa
Ini adalah sekolah barumu, nak. Belajar yang rajin ya di sini. Ayah percaya kamu tentu tidak akan pernah mengecewakan ayah
Ayah menepuk bahu putrinya dengan lembut sambil tersenyum manis
Canisa Lovania
Tentu ayah, jangan khawatir
Ayah Canisa
Baiklah, kalau begitu ayah tinggal ke kantor ya. Sampai bertemu nanti malam, pulang sekolah nanti kamu dijemput sopir saja
Canisa Lovania
Sebenernya lebih cepat kalau aku bawa kendaraan sendiri, yah
Ayah Canisa
Nggak usah berulah Canisa. Kamu belum tau arah di daerah sini. Lebih baik di antar jemput pak sopir saja
Canisa Lovania
Hmmmmm (bibirnya manyun mendengar ucapan ayahnya)
Ayah Canisa
Kamu nggak pengen kan kena marah oleh ibumu. Sudahlah nak, menurutlah dengan apa yang ayah katakan. Nanti juga kamu akan diperbolehkan menyetir kendaraan kembali
Canisa Lovania
Iya ayah..... (mengangguk meski masih dongkol)
Ayah Canisa
Anak pintar (mengelus kepala putrinya dengan sayang)
Canisa Lovania
Aku masuk ke kelas ku dulu, semangat kerjanya, yah
Ayah Canisa
Tentu sayang, terimakasih my princess (memberikan kecupan sayang di pucuk kepala canisa)
Canisa Lovania
Bye ayah.... (melambaikan tangan)
Ayah Canisa
Kabari ayah kalau ada apa-apa. Atau bilang langsung kepada om mu. Dia kepala sekolah di SMA Angkasa ini
Canisa Lovania
Iya ayah, asyiap!
Kendaraan yang digunakan membawa ayah Canisa pun telah meninggalkan pintu gerbang SMA Angkasa
Canisa Lovania
(membalikkan badan, menatap ke arah gedung sekolah barunya) hufff.... sekolah baru lagi
Canisa Lovania
Ayo Canisa, semangat 🔥🔥🔥🔥
Gadis cantik berambut panjang itupun menuju ke ruangan kepala sekolah
Canisa Lovania
selamat pagi pak
Kepala Sekolah
Oh Canisa, masuklah
Canisa Lovania
terimakasih banyak
Kepala Sekolah
duduklah, aku akan panggilkan guru yang akan menjadi wali kelas kamu
Kepala Sekolah
tunggu dulu (menekan tombol telepon)
bunyi suara panggilan di angkat seseorang
Kepala Sekolah
Bu Denis saya tunggu di ruangan saya segera
Kepala Sekolah
baik (menutup panggilannya)
Kepala Sekolah
(menatap kembali ke arah Canisa sambil tersenyum) tunggu ya
Bu Denis (wali kelas)
Permisi pak, tadi bapak memanggil saya, ada apa ya?
Kepala Sekolah
Oh Bu Denis, silakan masuk, ini ada murid baru pindahan dari Surabaya. Dia masih keponakan saya, tolong dibantu ya Bu, antar ke kelas barunya dan beritahu apa saja yang ia butuhkan
Bu Denis (wali kelas)
Oh baiklah pak
Bu Denis (wali kelas)
(menatap Canisa) ayo nak kita ke kelas baru kamu
Canisa Lovania
(berdiri dari tempat duduknya) kalau begitu saya pamit undur diri pak
Kepala Sekolah
Baiklah Canisa, selamat belajar di sini ya
Canisa Lovania
Iya pak, terimakasih
Bu Denis (wali kelas)
Saya undur diri juga pak
Kepala Sekolah
Silakan Bu denis
Kedua wanita berbeda generasi tersebut meninggalkan ruangan kepala sekolah dan menuju ke kelas yang baru bagi Canisa. Dia banyak melihat kondisi sekitar sekolahnya yang begitu tertata rapi. Canisa menarik napasnya panjang sebelum dia masuk ke pintu yang mana Bu Denis sudah lebih dulu masuk ke sana.
Canisa Lovania
Semangat Canisa (membuang napasnya perlahan)
Pesona Murid Baru
Bu Denis (wali kelas)
Perhatian semuanya
Suasana kelas seketika hening
Bu Denis (wali kelas)
Ada murid baru pindahan dari sekolah di Surabaya. Dia akan menjadi teman kalian mulai hari ini. Ibu akan perkenalan dia. Sini nak, masuklah...
Canisa masuk ke dalam kelas yang penghuninya memperhatikan dirinya sejak awal kakinya menginjak lantai kelas tersebut
Suara bisik-bisik mulai terdengar
Bahkan ada beberapa murid cowok yang mencoba menarik perhatian canisa
Bu Denis (wali kelas)
(Menatap lembut ke arah Canisa) ayo nak, perkenalkan dirimu kepada mereka
Canisa Lovania
Namaku Canisa Lovania. Aku pindahan dari Surabaya. Senang berkenalan dengan kalian semua
Suara riuh mulai terdengar saat para murid cowok mendengar suara Canisa yang merdu dan parasnya yang cantik meskipun tampak dingin
Bu Denis (wali kelas)
Cukup! Diam dulu semuanya
Para murid pun berhenti bersuara
Bu Denis (wali kelas)
Kalian boleh berkenalan lebih banyak dengan Canisa pas jam istirahat nanti. Sekarang kita akan melanjutkan pelajaran matematika yang belum selesai.
Bu Denis (wali kelas)
Kamu duduklah di bangku ketiga, samping gadis berkacamata itu ya Canisa
Bu Denis (wali kelas)
Semoga kamu betah belajar di sini ya
Canisa Lovania
(Berjalan ke arah bangku kosong yang ada di samping gadis berkacamata) permisi, aku boleh duduk di sini
Hana Marisa
(Mengulurkan tangan) kenalkan, namaku Hana Marisa, panggil saja Hana
Canisa Lovania
Canisa (membalas uluran tangan Hana)
Hana Marisa
Maukah kamu jadi temanku? (bertanya dengan takut-takut)
Canisa Lovania
(Melirik sekilas sambil tersenyum tipis) Boleh
Hana Marisa
(Matanya berbinar mendengar jawaban Canisa) Terimakasih banyak Canisa
Canisa Lovania
Sama-sama (mengambil buku untuk mengikuti pelajaran yang sudah dimulai)
Hana Marisa
Ini buku materi yang digunakan. Nanti aku akan temani kamu ke perpustakaan mengambil beberapa buku paket yang digunakan
Canisa Lovania
Terimakasih
Hana Marisa
Sama-sama (tersenyum manis)
Canisa Lovania
Tidak buruk juga di sini (berujar dalam hati)
Pelajaran tak terasa sudah berlangsung selama hampir dua jam.
Bu Denis (wali kelas)
Baiklah, tugas yang ibu berikan lusa harus dikumpulkan. Bagi yang tidak mengumpulkan tugas akan ibu beri hukuman dua kali lipat dari tugas tersebut. Selamat beristirahat dan sampai bertemu lusa
Suara riuh terdengar saat Bu Deni, wali kelas XI IPA 2 keluar dari ruangannya. Beberapa murid merasa kesulitan dengan tugas yang barusan di dapat
Hana Marisa
Canisa, kamu mau ke perpustakaan sekarang? Atau mau ke kantin dulu?
Canisa Lovania
Ke perpustakaan aja
Hana Marisa
Baiklah kalau begitu aku temani ya
keduanya pun berjalan ke arah perpustakaan sekolah untuk mengambil buku yang di perlukan oleh Canisa
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!