NovelToon NovelToon

Kepentok Cinta Sopir Gadungan

Pertemuan pertama

Cekik , sebuah mobil mewah yang melaju sangat kencang tiba tiba mengerem mendadak karena ada seorang gadis yang menyeberang sembarangan.

" aduhhh, au ...sialan nih cewek , bisa bisanya nyeberang tanpa melihat kanan kiri.."

Pemuda tersebut nampak kesal dan memegangi jidatnya yang sedikit tergores gagang setir.

Gadis yang lewat tersebut seperti tidak merasa berdosa , tanpa menoleh dan tanpa menyapa dia terus berjalan sedikit berlari .

" aduh , sudah terlambat ini , bagaimana kalau interviewnya sudah ditutup bisa gagal lagi nih, aduh " gumam gadis itu sambil berjalan sedikit berlari menyusuri trotoar di jalan raya.

Setibanya di lampu merah pemuda yang ada di dalam mobil tersebut kembali melihat gadis tersebut.

" hhh..mau apa lagi dia kemari" pemuda itu mendengus kesal melihat gadis itu yang datang ke mobilnya .

Dan tanpa di duga ternyata gadis itu datang ke mobilnya hanya untuk bercermin karena kaca mobilnya sangat gelap dan paling jelas untuk bercermin.

Dengan senyum manis dan sedikit memakai riasan gadis itu sangatlah cantik .

Pemuda yang ada di dalam mobil tersebut hanya melongo dan terus memandangi wajah cantiknya yang sedang berlenggak lenggok di depannya.

gadis itu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, yaitu lipstik dan bedaknya .

Pemuda itu semakin heran dan mengeryitkan keningnya

" apa di rumahnya tidak ada

cermin"

gumamnya sambil terus menatap gadis yang sedang membenahi dandanannya di luar kaca mobilnya.

Setelah selesai memperbaiki riasannya gadis itu pergi begitu saja .

pemuda tersebut hanya berdecak sambil menahan senyum dengan menggeleng

" dasar wanita "

Pemuda itu segera memarkirkan mobilnya di tempat biasa dia parkir

Cekikkkk

lagi lagi gadis itu hampir tertabrak oleh mobilnya .

Gadis itu segera menoleh.

Dan pemuda itu pun segera membuka dan melepaskan jaznya serta melonggarkan dasinya kemudian membuka pintu mobilnya dan menatap tajam ke arah gadis yang juga menatapnya.

" hei , kenapa!!!" tanya gadis itu sinis.

" bisa gak kalau jalan itu pakai mata !" ketus pemuda itu.

Gadis itu pun mendengus dan berjalan menghampiri pemuda itu dengan kesal.

" hei , kalau jalan itu pakai kaki bukannya pakai mata ngerti gak sih , dasar sopir tak tau diri " ketus gadis itu dengan kesal.

Kemudian gadis itu berlari masuk ke kantornya dengan membawa map .

Pemuda itu hanya terdiam dan tak menjawab hanya memandanginya sampai tak terlihat .

Gadis itu bernama Allenka , dia gadis dari keluarga sederhana yang mengadu nasip ke kota untuk sebuah pekerjaan.

Karena talenta dan nilai akademiknya yang terbilang bagus dia pun mendapatkan kesempatan interview di sebuah perusahaan besar milik seorang konglomerat terkenal di kota itu.

Allenka sangat senang mendapatkan kesempatan interview di sana berharap bisa diterima kerja dan mampu merubah nasipnya serta mengangkat derajat kedua orangtuanya.

Setelah interview selesai Allenka beranjak dan saking senangnya tak sengaja dia menabrak seorang pemuda yang tidak asing baginya.

" elo lagi , ngapain sih Lo ke sini , elo kan hanya sopir ngapain juga masuk ke

sini "ketus Allenka

Pertanyaan sinis Allenka membuat Alvin tercengang dan hampir saja memarahi Allenka tapi Gevan nama pemuda itu pun melarangnya dan mengikuti saja apa mau gadis itu.

" tapi Van" protes Alfin.

" sudah Vin, biar saja" jawab Gevan.

Allenka tersenyum sinis " o jadi benar kamu sopir di kantor ini!!" tanyanya lagi.

Gevan tersenyum dan menatap Alvin, Alvin pun menatap Gevan bingung dengan sikap sahabatnya yang mengatakan kalau dirinya hanyalah seorang sopir .

" o o oke pak Alvin silahkan anda masuk ke , saya mau ke mobil dulu ada urusan " ucap Gevan kepada Alvin yang membuat Alvin melotot bingung..

Gevan mendorong tubuh Alvin dan memberi kode mata agar menuruti saja perintahnya.

" lagi pula hari ini panas banget , kamu pasti haus sebagai permintaan maafku aku traktir kamu minum es di depan oke, eh tapi kamu kan yang menabrakku jadi kamu dong yang harus mentraktirku" ucap Allenka yang ceria.

Alvin semakin geram tapi Gevan hanya tersenyum dan menarik tangan Alvin untuk diam dan tidak bicara apa apa .

Allenka membalikkan badannya " ayo , kita cari minum di depan saja " ucap Allenka sambil tersenyum dan menarik tangan Gevan .

Gevan segera melepaskan dasinya dan melemparkannya ke arah Alvin sambil memberi kode mata agar diam dan menuruti apa maunya.

Dan akhirnya Gevan dan Allenka pun saling bercanda dengan minuman jus di depannya.

" o iya , dari tadi kita saling bercanda tapi belum kenalan ya, kenalkan namaku Allenka putri , aku lulusan S1 bisnis dan manajemen " ucap Allenka sambil tersenyum dan menyodorkan tangannya.

Gevan membalas dan menjabat tangan Allenka dengan lembut " namaku Gevan "

" hahhhh Gevan doang "

" iya " jawab Gevan.

" oke " ucap Allenka

Mereka pun melanjutkan menyeruput minumannya sampai habis .

Tiba tiba ada seorang gadis menghampiri Allenka

" hai Allenka" sapa Siska sahabat baiknya.

Allenka pun menoleh dan tersenyum " hai Siska kamu di sini" tanya Allenka.

Siska pun duduk di samping Allenka " iya aku juga sedang mencari pekerjaan Len, tapi susah sekali kamu mah enak nilai akademik mu bagus nyaris sempurna" ucap Siska sambil menunduk.

Gevan tersenyum menatap dua sahabat itu

" ehm, boleh aku lihat surat lamaran mu " tanya Gevan.

Allenka menoleh ke arah Gevan dan melotot tajam .

" tahu apa , kamu kan cuma sopir " ketus Allenka

"ya kamu kan tahu aku sopirnya pak Alvin , aku tuh dekat dengannya siapa tahu aja aku bisa bantu temanmu itu" jawab Gevan dengan senyum miringnya.

Siska menatapnya heran " Allenka, dia siapa ganteng banget masasih dia cuma seorang sopir " bisik Siska.

Allenka mendengus kesal " iya Siska, dia itu sopirnya bos " jawab Allenka sedikit kesal.

Kemudian Siska menyerahkan surat lamaran itu ke Gevan " sepertinya nilai akademikmu gak jelek jelek amat , oke nanti aku serahkan kepada pak Alvin ya " ucap Gevan sambil membuka buka arsip yang di bawanya.

Dret 🎵🎵🎵 ponsel Gevan berdering , tapi dia ingat tidak mungkin dia perlihatkan ponsel mahalnya kepada dua gadis itu.

Gevan pun memilih menjauh saat mengangkat telp yang ternyata dari Alvin.

" Allenka, benar ya dia itu cuma sopir " tanya Siska penasaran.

" iya , bawel amat sih , lagian kenapa sih nanya nanya terus , suka kamu sama dia " ketus Allenka sambil mengotak Atik ponselnya.

Kemudian Gevan yang sudah selesai mengangkat telponnya mendekat kepada Allenka dan Siska.

Siska menatap Gevan tak berkedip.

"Sialan, ngapain juga dia menatapku seperti itu" gumam Gevan dalam hati.

Allenka mengeryitkan keningnya melihat sahabatnya itu begitu terpesona dengan kegantengan Gevan .

" heh , kamu kenapa sih sis , ayo cepat habiskan minumannya setelah itu kita pulang ke kosanku aku ada sesuatu buat kamu " ucap Allenka.

Siska tersentak" eh iya Len, ada apa memangnya " tanya Siska.

" aku tadi sudah masak bakmi telur kesukaanmu , hahahaaaaaaa" canda Allenka.

Dan mereka pun bercanda bersama begitu juga dengan Gevan yang seakan menemukan teman baru yang nyaman diajak berbincang dan bercanda.

...****************...

Di Terima Kerja

Pagi yang berharga bagi Allenka , karena hari ini adalah hari pemberitahuan diterima atau tidaknya di perusahaan itu.

Allenka tampak duduk dengan tegang dan bersiap di depan laptopnya, karena pemberitahuan dikirim lewat email.

Dengan hati berdebar Allenka berdoa dan sangat berharap bisa diterima kerja .

Tok tok tok

Ceklekkk, Allenka membuka pintu kamar kostnya.

" Allenka, ada yang mencarimu di depan" ucap bu Lina ibu kostnya yang masih cantik dan seorang janda dengan anak satu yang sudah kuliah.

" iya bu, siapa ya bu , pagi pagi begini datang kemari " tanya Allenka.

Bu Lina mengangkat bahunya menandakan tidak tahu .

" ya kamu temui sana kasihan Lo , dan ganteng lagi , kalau kamu gak mau ibu juga mau , hahaaaaa bercanda kali Len , dah sana kasihan nunggu kamu dari tadi " ucap bu Lina yang ternyata suka bercanda.

Allenka mengeryitkan keningnya dan melangkah menemui seseorang yang sudah menunggunya dari tadi.

" hahhh, kamu " tanya Allenka heran.

Gevan tersenyum " hhh...jangan GeEr kamu aku ke sini karena tadi kebetulan aku lewat depan dan ingat pasti kamu belum sarapan.

" kok kamu tahu alamat kostanku "

" kan kemarin aku anterin kamu, masa dah lupa sih ,dasar amnesia lu " jawab Gevan dengan ketus.

" o iya ya " ucap Allenka sambil tersenyum dan menggaruk garuk kepalanya.

Gevan mendengus kesal dan menatap Allenka dari atas ke bawah .

" kamu baru bangun , jam segini juga belum mandi , ya elah cewek kok jorok banget sih , hi amit amit deh " ucap Gevan sambil bergidik membuat Allenka melotot.

" ngapain juga kamu pagi pagi ke sini , ya suka suka aku lah yang belum mandi .apa urusannya dengan lu, hhh " jawab Allenka.

" lagi pula emangnya lu gak kerja , gak ngaterin bos " imbuh Allenka .

" ya kerja dong, tadi aku baru saja anterin bos ke kantor terus langsung cari makan , ini aku bawakan makanan pasti kamu juga belum sarapan" ucap Gevan sambil menyodorkan sekotak nasi untuk Allenka.

Allenka mengeryitkan keningnya " kok kamu baik banget sih , ada maksutnya atau gimana nich" tanya Allenka.

Gevan mendengus kesal dan berdiri menatap ke arah Allenka.

" hehhh, gadis sombong bisa gak bilang terimakasih saja gak usah pakai ngatain aneh aneh segala, sini gak usah dimakan kalau gak mau " ketus Gevan kemudian merebut kotak makan itu dari tangan Allenka, namun Allenka berusaha mempertahankan dan saling tarik-menarik.

" sini kembalikan "

" jangan , gak usah "

" dikembalikan gak , sini"

" enggak "

Dan brus

Kotak makan itu terjatuh dan keduanya geram tak rela serta saling berpandangan.

" ihh, kamu sih " rengek Allenka.

" ye , kok aku yang disalahin , kamu kan yang jatuhin " jawab Gevan tak mau kalah.

Allenka pun mulai kesal karena sikap Gevan.

Mereka berdua saling membuang muka dan Allenka diam diam mengambil kotak nasi milik Gevan dan mulai memakannya.

Saat Gevan menoleh dia pun kaget dengan lahap Allenka memakan makanannya di dalam kotak nasinya.

Gevan duduk dan mendengus kesal di samping Allenka.

" hhhh..dah pelan pelan saja makannya, aku gak akan rebut kembali kok " ucap Gevan sambil tersenyum.

Dengan rakus Allenka memakan habis sampai tak tersisa.

" ya elah , nih anak gak ada jaim jaimnya sih jadi cewek ,lu benar benar laper atau doyan sih makanan sebanyak ini Lo habisin semua , awas melar perut Lo" gumam Gevan sambil menggeleng .

" biarin " jawab Allenka sambil berjalan ke kamar untuk mengambil laptopnya.

Yeah...

Yesssss

Suara teriakan Allenka membuat Gevan tersentak kaget dan ikut berlari ke kamarnya Allenka.

" ada apa sih, bikin jantungan aja " tanya Gevan.

Allenka yang melihat Gevan langsung memeluknya karena bahagianya di terima kerja di perusahaan impiannya.

deg deg

Jantung Gevan seperti mau loncat dari tempatnya .

" aduhh, sialan nih cewek , main peluk peluk sembarangan " batin Gevan dengan mata melotot tak percaya.

" Gevan , Gevan aku diterima kerja di perusahaan itu, aduh aku bahagia sekali " ucap Allenka sambil mencium pipi Gevan kanan dan kiri .

Ecmuah acmuah...

Gevan pun terdiam tak percaya dan mencoba mentralisir hatinya yang bergetar hebat.

" Se se selamat ya Allenka " ucap Gevan sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.

Allenka tampak begitu bahagia , dia bernyanyi dan menari dengan menyambar handuk kemudian masuk ke kamar mandi.

Gevan hanya tertegun melihatnya

" sesederhana inikah bahagiamu Allenka " gumamnya sambil tersenyum tipis.

Dret 🎵🎵🎵🎵

Ponsel Gevan berdering dilihatnya nama Alvin kemudian di jawab oleh Gevan.

" iya, ada apa vin"

{ van, ada di mana lu sekarang, aku telp sekertarismu katanya lu gak ngantor hari ini, ehm, jangan jangan lu sekarang lagi nyamperin tu cewek ya siapa lupa gue namanya Allenka ya kalau gak salah}

" eh , kok Lo tau sih , jangan jangan Lo mantan dukun ya "

{ eh..sialan lu , ya enggak lah .

O iya van si Allenka dudah gue rekrut, gue jadikan dia sekertaris gue ,sekarang apa lagi mau lu }

" Hmmmm...rekrut juga yang bernama Siska dia sahabatnya Allenka , kayaknya Allenka akan lebih senang kalau sahabatnya juga bekerja di sana , ya gue nyaman aja ngobrol sama mereka, dari pada sama lu , bikin emosi Mulu !!!" ucap Gevan ketus.

{ ye }

" dah , gue tutup telponnya , ingat nanti kalau si Allenka dan Siska masuk kerja awas jangan sampai bilang yang sesungguhnya , atau gue hajar Lo"

{ iya iya ih bawel amat sudah kayak emak emak lu }

kemudian Gevan menutup panggilan dan melangkah keluar dari kamar Allenka.

Gevan duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

Setelah selesai mandi dan bersiap-siap Allenka keluar dari kamarnya dengan dandanan yang begitu luwes .

" wah, cantik sekali " gumam Gevan sambil mengusap mukanya dengan kasar.

" hahhh, kamu ngomong apa Van " tanya Allenka.

" e e ehm, tidak tidak gak ngomong apa apa kok , udah yuk bareng sama aku sekalian aku juga mau jalan ke kantor" ajak Gevan.

Allenka mendengus dan berjalan di belakangnya Gevan.

Mereka pun berangkat ke kantor bersamaan .

Hati Allenka rasanya bergemuruh dan bergetar hebat, impiannya selama ini untuk bisa bekerja di kantoran akhirnya bisa terwujud .

" Gevan, aku kok grogi ya , gimana nih pak Alvin galak gak " tanya Allenka yang membuat Gevan tersenyum senyum sendirian.

" galak sih , tapi tergantung suasana " jawab Gevan.

Allenka mengeryitkan keningnya .

" o iya kamu diterima di bagian apa ? " tanya Gevan.

" ehm...gak tau tadi lupa gak baca dengan teliti , terus bagaimana dong , aduh kok ceroboh banget sih , ayo balik balik balik " ucap Allenka.

Gevan mendengus dan memegangi jidatnya

" lu yakin Vin mau dia jadi sekertaris lu , yang ada lu jadi tambah pusing , udah sombong, ceroboh lagi " batin Gevan sambil mengusap kasar wajahnya sendiri.

" Van, ayo balik aku lupa laptop ku " ucap Allenka yang membuat Gevan menghentikan laju mobilnya mendadak.

" hahhhh apa lu bilang , laptop lu ketinggalan , aduh benar benar lu , apa lagi yang ketinggalan , sekali ada yang ketinggalan gue turunin lu di jalan berangkat saja sendiri " ketus Gevan dengan muka sewotnya.

Allenka Anya tersenyum dan mencoba tersenyum manis sama Gevan.

" ye , gitu aja marah , gak ganteng lagi lu kalau suka marah marah " goda Allenka yang membuat Gevan senyum senyum sendiri.

" apaan sih " gumam Gevan.

Dan mereka pun balik ke kostan Allenka untuk mengambil laptop Allenka yang ketinggalan sebelum akhirnya berangkat ke kantor untuk mulai bekerja.

Sopir yang menyebalkan

Hari ini adalah hari pertama Allenka bekerja di kantor PT. TAMA group .

Allenka sangat bersemangat , apalagi dia di tempatkan di posisi sekertarisnya Alvin Aditama.

Allenka nampak sibuk dengan pekerjaannya, Gevan datang dan hendak masuk ke ruangan Alvin, namun langkahnya dihentikan oleh suara teriakan Allenka.

" hehhhh, Gevan ngapain lu main masuk masuk sembarangan" teriak Allenka dari meja kerjanya yang membuat semua karyawan kaget dan memandangi ke arah Allenka dengan heran.

" kok berani beraninya anak baru itu memanggil pak Gevan dengan sebutan nama gak sopan banget " gumam Arin yang merupakan salah satu karyawan Alvin yang sudah terbiasa dengan kedatangan Gevan yang merupakan sahabat dekat Alvin.

" ehm..ehm..tadi bos Alvin memanggilku " jawab Gevan sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal .

" pasti para pegawai di sini bingung dibuatnya,duh bikin ribet aja, oke tapi semua sudah terlanjur gue terusin saja deh bersandiwaranya, lagi pula seru juga ngerjain nih cewek polos banget gampang dibohongi " batin Gevan.

"oke , sana masuk , tapi awas jangan lama lama " gertak Allenka sambil menunjuk ke muka Gevan.

Gevan tersenyum dan mencubit hidung Allenka yang menggemaskan.

" hahhhhh , sialan lu Van '' gumam Allenka yang dibalas senyuman oleh Gevan kemudian masuk ke ruangannya.

Para karyawan lain pun terkejut dibuatnya , karena baru sekali ini bos PT. Millano Perkasa yang tampan dan super dingin itu tersenyum dan menggoda seorang gadis.

sedangkan di dalam ruangan Gevan nampak Alvin yang sibuk dengan laptopnya di meja kerjanya.

" eh , elu van sudah datang " tanya Alvin.

" ehem emang kenapa Vin" jawab Gevan .

Alvin tersenyum dan memperhatikan baju kemeja polos yang dikenakan oleh sahabatnya itu tanpa dasi dan Jaz mahalnya " mau sampai kapan sih lu berpura pura sebagai sopir , oh sopir gadungan maksut gue" ucap Alvin.

Gevan mendengus kesal.

" emang kenapa sih Van lu pakai bilang kalau lu sopir , nanti kalau ketahuan dia pasti kecewa berat sama lu" ucap Alvin.

" ya mangkanya jangan sampai ketahuan dodol " jawab Gevan.

Alvin mendengus kesal " dasar teman paling menyebalkan lu" gumam Alvin.

Alvin adalah sahabat Gevan dari kecil , mereka dibesarkan dengan bergelimang harta tapi mereka bukanlah pemuda yang suka memanfaatkan hartanya untuk berfoya foya dan bermain wanita, justru belum ada seorang gadis pun yang dekat dengan mereka kecuali setahun yang lalu Gevan baru saja ditinggal pergi oleh pacarnya di saat sayang sayangnya dan membuatnya broken heart untuk beberapa bulan , namun karena kebaikan Alvin yang selalu menghiburnya akhirnya Gevan bisa kembali terbebas hatinya dari rasa sakit karena dihianati.

" Vin, lu dapat undangan gak , acara reuni sekolah kita di sana pasti ada Rena" ucap Gevan yang membuat Alvin tersedak.

" uhukkk uhukkkkk "

Alvin tiba tiba keselek dan batuk batuk .

Gevan mengeryitkan keningnya dan menyodorkan segelas air mineral kepada Alvin.

" ngapain sih Lo , kok kaget banget dengar nama Rena , gak rela lu gue dekat lagi sama Rena" ucap Gevan.

" ish, emang gue apaan sorry ya jeruk makan jeruk , para gadis dan janda masih banyak yang mau sama gue , najis gue cemburu sama Lo, bos sinting Lo di depan karyawan lu saja berlagak dingin di depan gue malu maluin " jawab Alvin.

Bruks

Satu buah lemparan buku tepat mengenai jidat Alvin hingga membuat sedikit luka gores .

"au , sialan Lo Van " gumam Alvin sambil meringis memegangi jidatnya.

Gevan tersenyum " rasain lu , makanya kalau ngomong jangan sembarangan " jawab Gevan dengan senyum smricksnya.

" o iya trus kalau lu datang ke sana lu gak malu, lu udah diputusin datang sendirian lagi hahaaaaa Rena akan berpikir tidak ada yang mau sama lu selain dia , mikir dong jaga harga diri lu , lu cari deh siapa gitu yang mau lu ajak datang ke acara itu " ucap Alvin.

" ya elu lah, lu kan sahabat gue " jawab Gevan yang membuat Alvin mengeryitkan keningnya dan mengacak kasar rambutnya.

"aduhhh Van , lu bodoh amat sih , maksut gue itu cewek atau pacar , ish...gitu aja gak tahu " ketus Alvin dengan sedikit emosi.

"atau lu ajak aja si Allenka ke acara itu, lumayan kan lu gak akan malu lagi ketemu sama Rena, udah palingan juga lu naksir sama dia , kalau lu gak naksir sama dia ngapain juga lu bela belain menjadi sopir gadungan " ucap Alvin sambil tertawa hahaaaa.

Ucapan Alvin yang membuat Gevan mengeryitkan keningnya.

" ye , enak aja , dia itu bukan tipe gue , gadis bar bar yang doyan makan begitu mana bisa jadi pacar gue , ya gue nyaman saja berteman sama dia gak lebih " jawab Gevan .

" beneran, ntar nyesel Lo " goda Alvin.

" ish , dah gue mau cabut dulu " ucap Gevan.

Tok tok tok

" masuk "

Allenka masuk dengan membawa sebuah map.

Allenka menoleh ke arah Gevan dan Alvin bergantian.

" kalian kenapa sih " tanya Allenka.

Gevan dan Alvin tersenyum miring dan mendekati Allenka.

" ish , jangan jangan mereka mau memperkosaku , ah sialan ..." gumam Allenka dengan pikiran kotornya.

" jangan pak, aku mohon aku masih perawan aku gak mau melayani kalian, plisss jangan paksa aku " ucap Allenka sambil menutupi dadanya dengan kedua tangannya.

Gevan dan Alvin saling menatap dan tertawa lepas.

Hahaaaaaaaaaa

" heh, siapa juga yang mau memperkosa lu , gak nafsu gua hahaaaaa" ucap Gevan yang kemudian tertawa lepas.

Alvin hanya tersenyum gemas.

Allenka melotot dengan raut muka merah karena sangat malu dan kesal.

" heh, cewek bar bar , heran gue kok lu kepedean banget sih gue mau memperkosa lu , ngarep ya gue sentuh lu "

plakkk

Satu tamparan melesat begitu saja membuat Gevan seketika terdiam dan memegangi pipinya yang ditampar oleh Allenka.

" heh, sopir gak tau diri jaga ya mulut Lo , gue ini wanita baik baik jangan pernah lu katain gue ngarep disentuh ama lu , cih najis gue disentuh sama pemuda gak tau diri kayak lu !!!" ketus Allenka yang membuat Gevan terdiam dan menatap Alvin.

Alvin hanya terdiam dan tak bisa berkata apa apa , terkadang memang Gevan orangnya suka asal bicara dia memang yang salah.

Allenka menyodorkan arsip kepada Alvin untuk diperiksa dan ditanda tangani.

" ini pak , silahkan diperiksa " ucap Allenka sinis .

Kemudian pergi dari ruangan itu dengan menutup pintunya sangat keras .

jlang

Membuat Alvin dan Gevan tersentak kaget.

" aduh , benar benar bar bar gadis itu " gumam Alvin sambil memegangi jidatnya.

sementara Gevan masih memegangi pipinya yang baru saja ditampar oleh Allenka.

Gevan merasa harga dirinya telah diinjak injak oleh gadis sombong itu.

Alvin melihat Gevan yang terlihat emosi dan mengepalkan tangannya.

kemudian menepuk pundaknya " udah lu lupain aja Van, jangan diambil hati" ucap Alvin untuk menenangkan dan meredakan kemarahan sahabatnya itu.

" tidak Vin, gue harus memberinya pelajaran, dia sudah berani nampar gue , ya malu dong Vin, harga diri gue sudah jatuh " gumam Gevan dengan melotot penuh emosi.

Alvin mendengus kesal dan kembali duduk di kursi kebesarannya.

" terserah lu Van, lu pulang aja urus perusahaan lu sana, gue nitip arsip kontrak kerja sama kita ya , ini bawa sekalian dari pada gue jauh jauh ke tempat lu , sekalian aja lu yang bawa " ucap Alvin.

Gevan kesal dan menyambar arsip yang diberikan sama Alvin kemudian melangkah keluar ruangan dan saat lewat depan meja kerjanya Allenka keduanya sama sama berpandangan dengan tatapan penuh kebencian dan umpatan.

Alvi. Yang melihatnya pun hanya tersenyum.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!