Not The End
Awal
Sorakan terdengar bergemuruh di seluruh ruangan. Mereka bersorak melihat pertandingan basket antara, siswa paling populer dan siswa paling pintar disekolah
Dua orang siswi cantik duduk dibarisan penonton untuk melihat pertandingan hari ini. Mereka adalah Violetta dan Tessa
Mereka adalah salah satu primadona di sekolah, dan terkenal karena kecantikan, serta trend fashion mereka yang diikuti siswi lainnya
Tessa
Wow... Vi, liat deh mereka ganteng banget ya!
Tessa
"menggoncang tubuh Vio"
Selain Tessa, di kursi penonton juga banyak siswi yang mendukung idolanya masing-masing
Violetta
Astaga Sa, gue juga tahu mereka ganteng. Tapi ga usah goncangin tubuh gue kayak gini, pusing!
Tessa
Tapi mereka gantengnya melebihi kewarasan gue
Violetta
Nyadar juga ni anak, udah kagak waras
Tessa
Udahlah ga penting! Mending gue nonton Kak Kian tanding
Kian, menjadi kakak kelas 12 yang juga idola Tessa sejak 1 tahun lalu
Tessa
Woo.... semangat! semangat!
Tessa
Meleleh hati gue ngeliat Kak Kian! 🫠
Violetta
Diem Sa!! Sakit telinga gue denger lo teriak!
Tessa
Alahh... bilang aja lo iri kan? Gara-gara ga ada idola sendiri
Vio tidak menjawab, ia lebih fokus melihat ke area lapangan. Tidak, bukan idola Tessa, Kian yang ia perhatikan, tapi seorang pemuda yang menjadi lawannya
Pemuda itu meneguk air dingin, hingga membuat sebagian air itu menetes melewati jakunnya. Lalu mengelap keringat yang bercucuran, membuat kesan seksi dan hot para siswi
Vio terpaku melihat ketampanan pemuda itu, hingga tanpa terasa detak jantungnya meningkat. Tessa yang penasaran ikut melihatnya
Tessa
Oh... dia Kak Simon, kakak kelas 12
Violetta
Kakak kelas? Kok gue ga sadar dia sekolah disini ya?
Tessa
Lah... lo emang kemana aja? Masa cowok sekeren dan sepopuler Kak Simon lo ga tahu sih!
Violetta
Ya, gue ga tahu. Lo tahu sendiri gue ga pernah tahu atau perduli tentang beginian. Tapi lo kenal dia?
Tessa
Kurang lebihnya sih gue tahu, kan tuh cowok sepupu gue
Tessa
Emangnya lo mau ngapain sih, nanya tentang Kak Simon?
Violetta
Kayaknya gue udah jatuh hati sama dia.
Violetta
Dia juga tipe idaman gue, jadi gue harus bisa dapetin dia!
Tessa
"mencekal lengan Vio"
Tessa
Dia bukan cowok sembarangan, Vi. Gue akui dia ganteng, tapi aslinya dia jauh dari kata baik
Violetta
Tapi gue mau dapetin dia bagaimana pun caranya, soalnya jantung gue demo pengen dia
Vio meninggalkan lapangan dengan senyum misterius, dan diikuti oleh Tessa
Bel istirahat berbunyi, waktunya para siswi beristirahat, dan mengisi tenaga mereka setelah penat belajar.
Violetta
Sa, ceritain dong tentang Simon. Gue penasaran nih
Vio terus mendesak Tessa untuk berbicara. Bahkan saat Tessa sedang menikmati semangkuk bakso pun, Vio gencar berceloteh ini itu tentang Simon.
Tessa
Stop! Vi, gue mau makan. Lo pilih jangan ganggu gue, atau gue siram muka lo pake kuah bakso ni mau?
Violetta
Aaaa... jangan gitu Sa, gue kan penasaran sama sepupu lo itu
Vio tampak memelas dan hal itu membuat Tessa kesal
Tessa
Ya, iya gue ceritain apa yang gue tahu tentang Kak Simon
Vio dengan antusias menunggu cerita Tessa
Tessa
Lo inget saudara ayah gue yang dari luar kota?
Violetta
Tapi gue lupa sama wajahnya
Tessa
Jadi dia itu Simon, anak Om Sian sama Tante Mona. Sebenernya, Om Sian pengen Kak Simon buat sekolah di luar. Tapi karena Tante Mona ngelarang, jadinya dia sekolah disini sekarang.
Tessa
Kabarnya dia juga suka ikut balapan sama tawuran gitu, tapi itu udah setahun lalu. Sekarang, dia lebih banyak habisin waktunya di olahraga terutama basket.
Violetta
Lo tahu dia tinggal dimana?
Tessa
Katanya sih tinggal di perumahan mawar, no. 3A.
Vio mengangguk, setelah mendengar penjelasan singkat Tessa mengenai sepupunya, Simon.
Violetta
Terus, dia punya pacar?
Tessa
Setahu gue sih ga ada, karena Kak Simon itu galak terus ucapannya suka buat telinga orang panas. Jadi ga bakal ada cewek yang tahan sama dia.
Violetta
Wah... bagus tuh, ga bakalan ada cewek genit di sampingnya. Dan itu kesempatan gue... hahhaha!
Vio begitu semangat, sedang Tessa hanya bisa memperingatkan cedera hati yang mungkin akan segera muncul
Tessa
Ehh... gue udah ingetin lo kalo deketin Kak Simon sesuatu yang mustahil, dan yang ada nanti lo makan hati lagi
Violetta
Keren dong, makin tertantang gue menaklukkan hati sepupu lo itu
Itulah Vio, siswi yang memiliki pikiran diluar alam sadar manusia
Tessa
Terserah lo deh, tapi kalo ada apa-apa jangan ngadunya ke gue juga
Violetta
Iya... iya bawel! Tapi makasi ya, udah memberikan restu sebagai calon kakak ipar lo
Tessa
Eh... gue masih belum mau ya, punya ipar modelan kayak lo yang ada hidup gue ga tenang!
Tessa
"beranjak dan pergi"
Setelah ditinggal oleh sahabatnya itu, Vio tersenyum tipis mendengar ucapan Tessa. Itu seolah memacu semangatnya mendapatkan Simon.
Violetta
Kan masih belum, bukan tidak. Jadi ada kesempatan.... hihihi!
Violetta
"tertawa jahat" 😈
Pertemuan
Violetta
Duh... gimana caranya ya biar deket sama Simon?
Violetta
Pura-pura pingsan di depannya?
Violetta
Atau pura-pura jatuh biar di tolongin?
Violetta
Aduh... gue sampai pusing mikirin tuh cowok! 🫨
Sejak pulang sekolah sore tadi, ia terus memikirkan strategi mendapatkan Simon. Hingga hampir memasuki malam, Vio masih belum menemukan caranya
Martha (Mama Vio)
Vi, ayo makan!
Martha mengetuk pintu kamar Vio
Martha (Mama Vio)
Cepat turun Vi, papa kedatangan tamu penting!
Vio keluar dengan menggunakan kaos putih kebesaran, dengan celana jeans pendek memperlihatkan kakinya yang jenjang
Martha (Mama Vio)
Astaga Vi, ganti pakaian sana! Masa ada tamu, kamu pakai pakaian kayak gini. Yang sopan dikit bisa?
Violetta
Ada yang salah ma?
Vio tidak merasa pakaiannya salah.
Martha (Mama Vio)
Iya bukan pakaiannya yang salah, tapi kamu!
Martha (Mama Vio)
Cepet ganti pakai dress yang mama beli kemarin!
Violetta
Ga ma, Vio ga nyaman pake dress itu!
Ibu dan anak itu masih berdebat, karena Vio kekeh dengan pakaiannya
Dengan segala drama, akhirnya Vio mau memakai dress pemberian ibunya tersebut
Orion (Papa Vio)
Ma, bawa Vio kesini!
Suara Orion yaitu papa Vio memanggil kedua wanita kesayangannya
Martha (Mama Vio)
Ya udah, ayo! Papa nungguin kamu
Daripada menunggu lebih lama, Martha akhirnya membawa putrinya yang keras kepala itu
Mereka menuruni tangga bersama, disambut oleh suara Papa Vio
Orion (Papa Vio)
Nah itu mereka!
Orion (Papa Vio)
Kenalin, ini putriku. Namanya Violetta
Orion (Papa Vio)
Dan kalian pasti mengenal istriku, Martha
Violetta
Selamat malam om, tante
Violetta
Saya Violetta, panggil saja Vio
Sian (Papa Simon)
Ohh... ini anak kamu yang dulu sering main sama anak kami ya?
Orion (Papa Vio)
Iya Si, dia Vio kecil yang suka manjat pohon mangga di rumah kamu
Mona (Mama Simon)
Dad, dia cantik ya!
Mona, menunjuk ke arah Vio yang tersenyum canggung. Lalu menghampirinya dan juga ibunya
Mona (Mama Simon)
Bagaimana kabarmu, Tha?
Martha (Mama Vio)
Aku baik Mon
Mona (Mama Simon)
Ini anak kamu ya?
Martha (Mama Vio)
Iya, memangnya ada anakku yang lain?
Mona (Mama Simon)
Sekarang kamu kok jadi cantik banget sih, tante jadi pangling lihatnya
Violetta
Hm, makasi tante. Tapi tante juga cantik sama kayak mama
Mona (Mama Simon)
Kamu bisa aja, jangan bohong deh! Mana ada wanita seumuran ibu kamu itu cantiknya sama, kayak anaknya yang usianya jauh lebih muda
Violetta
Ehh aku ga bohong kok tan, emang keliatannya tante sama mama itu cantik dan awet muda gitu
Mona (Mama Simon)
Ya... iya deh. Tapi udah lama ga ketemu, tante jadi kangen Vio kecil
Sian (Papa Simon)
Iya mom, setelah 8 tahun ga ketemu jadi berubah banget
Orion (Papa Vio)
Hahaha kalian bisa saja
Mona (Mama Simon)
Tha, apa sih rahasianya sampai Vio bisa cantik seperti ini? Sebelum melahirkan kamu tidak ke surga kan? Untuk meminta malaikat jadi putri kamu?
Martha (Mama Vio)
Astaga Mon, itu kejauhan! Mending ke planet Mars biar alien jadi anakku
Mona (Mama Simon)
Ya, siapa tahu
Mereka tertawa lepas setelah bertahun-tahun tidak bertemu, karena urusan masing-masing keluarga
Martha (Mama Vio)
Vi, kamu bantuin mama masak makan malam ya
Mona (Mama Simon)
Ehh... aku juga ikut ya Tha, daripada denger para pria itu
Martha (Mama Vio)
Boleh aja, asal ga ngerepotin. Kan kamu tamu disini
Mona (Mama Simon)
Tidak sama sekali
Martha (Mama Vio)
Ya udah ayo!
Para wanita memilih untuk membuat makan malam, sedangkan para pria dengan obrolan mereka seputar bisnis. Membicarakan masalah bisnis memang tidak ada habisnya, bahkan hampir setengah jam berlalu.
Tiba-tiba seseorang masuk, membuat suasana tawa antara Orion dan Sian terhenti
Simon
Selamat malam om, maaf saya terlambat
Orion (Papa Vio)
Dia anak kamu Si?
Sian (Papa Simon)
Iya, dia anak bungsuku.
Orion (Papa Vio)
Simon, kamu tampan juga ya
Sian (Papa Simon)
Anak siapa dulu?
Orion (Papa Vio)
Iya... ya anak Mona
Sian (Papa Simon)
Dia juga anakku tuan Orion yang terhormat
Sian (Papa Simon)
Lihat gen ketampanannya turun dariku
Sian dengan berbangga hati memamerkan Simon, selayaknya karya seni terindah.
Orion (Papa Vio)
Hahaha... kamu dari dulu tidak pernah mau mengalah
Para pria tua itu masih bernostalgia dengan masa lalu mereka sewaktu muda
Orion (Papa Vio)
Sudahlah, Simon kamu duduk saja. Jangan hiraukan ayahmu, dia sejak dulu juga seperti ini
Disaat itu pula, Martha memanggil semuanya ke meja makan untuk makan malam
Martha (Mama Vio)
Ayo semuanya ke meja makan, makannya sudah siap!
Orion (Papa Vio)
Kamu juga, nak
Semuanya sudah ada di meja makan, Vio dan Mona masih sibuk menyiapkan makanan. Sedangkan Martha menyajikannya
Setelah beberapa menit, mereka semua sudah lengkap dan duduk di posisinya masing-masing. Tanpa Vio sadari, ternyata pemuda yang ia incar ada di sini. Bahkan tempat duduk mereka saling berhadapan
Setelah duduk, barulah Vio menyadarinya
Violetta
(Siapa dia? Kayak pernah lihat, tapi dimana ya? Wajahnya ganteng banget deh, mirip Simon!)
Orion (Papa Vio)
Dia Simon, anak Om Sian dan Tante Mona
Violetta
(Hah? Kenapa bisa disini? Masa Om Sian yang dibilang Tessa itu Om Sian temen papa?)
Martha (Mama Vio)
Kenapa melamun Vi?
Violetta
Eh... ngga ma, ga ada apa
Mona (Mama Simon)
Hahaha... pasti kamu terpesona ya sama ketampanan anak tante?
Violetta
"menundukkan kepalanya karena malu"
Mona (Mama Simon)
Bener kan!
Sian (Papa Simon)
Udah mom, jangan buat malu anak orang
Semua orang kembali tertawa kecuali Simon dan Vio. Pemuda itu terus menatap Vio dengan tatapan mata yang menusuk tajam, sedangkan Vio terus tertunduk malu karena terus menjadi bahan ejekan.
Suka
Acara makan malam pun berjalan dengan lancar. Para orang tua tetap bercerita banyak hal di meja makan, lain halnya dengan para remaja yang terlihat diam
Mona (Mama Simon)
"berbisik pada Simon"
Mona (Mama Simon)
Simon, kamu ajak Vio keluar. Kasian dia tidak nyaman disini, dari tadi dia lebih banyak diam
Simon
Maaf om, tante! Boleh saya ajak Vio ke taman dekat sini?
Orion (Papa Vio)
Tentu boleh, silahkan!
Violetta
(Duh... gimana nih, masa diajak keluar! Kan gue gugup kalo deket sama lo)
Mereka pun meninggalkan meja makan dan pergi ke taman
Mereka duduk di bangku taman, sambil menghirup udara malam yang dingin. Sungguh dingin, namun indah karena melihat bulan bersinar di langit malam
Simon mengeluarkan vape dari kantongnya, lalu menghirupnya di depan Vio. Sedangkan Gadis itu hanya melihat, apa yang dilakukan oleh Simon. Karena suasana canggung, pemuda itu bertanya pada Vio
Violetta
SMA Merpati Putih
Simon
Gue juga anak SMA Merpati Putih
Violetta
Kelas 11, kalo kakak?
Simon
Panggil aja Simon! Gue kelas 12
Violetta
Tapi, lo udah punya pacar?
Violetta
Ya... penasaran aja gitu
Simon
Ga ada, gue ga butuh pacar
Violetta
Hah? Lo ga suka cewek?
Simon
Ehh... enak aja Lo, gini-gini gue masih normal kali
Violetta
Lah terus bilangnya ga butuh pacar, berarti kan...
Violetta
"Vio masih tersenyum geli"
Violetta
(Astaga! Kenapa gue mikirnya kesana ya? Kan ga mungkin cowok sekeren Simon itu, penyuka sesama jenis?)
Simon
Jangan berpikir sembarangan!
Simon
"menyentil dahi Vio"
Violetta
"mengusap dahinya yang memerah" 😑
Simon
Lagian lo juga yang salah
Violetta
Mana ada, kan gue ga bilang lo penyuka sesama jenis... Upss!
Violetta
"menutup mulutnya"
Simon
Lo bilang gue penyuka sesama jenis?
Simon
"menatap tajam ke arah Vio"
Violetta
Ehh ga gitu, gue cuma bercanda aja
Simon
Gimana kalo gue buktiin ke lo, gue itu masih normal?
Simon
"memangkas jarak wajahnya dengan Vio"
Simon
Misalnya gue mainin itu
Simon
"menurunkan pandangnya"
Vio tidak mengerti apa yang diucapkan oleh Simon, namun ikut menurunkan pandangnya.
Violetta
Akhh... jangan mesum jadi orang!!
Violetta
"menyilangkan kedua tangannya di depan dada"
Simon
Ya, itu pun kalo lo ga percaya
Tapi setelah pikir-pikir, tidak mungkin orang seperti Simon bisa melakukan hal tersebut. Ia tahu dari Tessa, jika sepupunya ini tidak tertarik pada hal seperti itu.
Ide gila muncul di otaknya Vio 💡
Violetta
Ekhmm... tapi boleh juga, silahkan buktiin kalo lo normal
Violetta
Gue sih masih belum percaya sepenuhnya, sampai ada bukti yang jelas
Simon
Hah? Apa? Lo serius?
Kini giliran Simon yang gelagapan, melihat sikap Vio yang mulai berani padanya
Violetta
Kenapa ga? Kan lumayan kalo cara buktiin nya tuh enak-enak, apalagi wajah lo juga masuk tipe gue!
Violetta
Kan lo duluan yang ngasih saran, apa salah gue?
Simon
Otak lo yang salah! Dasar cewek gila!!
Simon
"beranjak dari kursi"
Violetta
"menarik ujung kemeja Simon"
Simon
Sekarang gue yakin, kalo lo udah resmi jadi pasien RSJ!!
Simon
"menghempaskan tangan Vio"
Simon berlalu, meninggalkan Vio yang masih duduk di bangku taman
Malam pun berlalu, kini pagi menyambut hari baru. Vio pergi ke sekolah seperti biasanya, ia menemui Tessa yang asik di mejanya sambil menonton kartun
Suasana kelas masih sepi karena masih terlalu pagi
Violetta
"menghampiri Tessa"
Tessa
Apaan sih Vi, ganggu tahu ga!
Violetta
Gue mau tanya sesuatu
Tessa
Huh! Vi, lo sadar dong! Dia itu susah ditebak apalagi jadi pacarnya itu mustahil!"
Violetta
Bukan mustahil Sa, tapi belum ada aja yang berhasil
Tessa
Sama aja! Tapi terserah lo dah, ingetin aja ucapan gue kalo udah patah hati!!
Violetta
Iya... iyaa nanti kalo gue patah hati, gue bakalan buat spanduk muka lo. Terus gue pajang di kamar 4 hari
Tessa
"memutar mata dengan malas"
Violetta
Hm, Simon tu kan sepupu lo? Jadi—
Violetta
Apa aja kesukaan, atau hobi yang dia suka?
Tessa
Kesukaannya makan sama tidur, kalo hobi bernapas dan olahraga
Violetta
Aaaa... lo yang bener dong jawabnya!
Tessa
Udah bener Vi, Emng itu kenyataannya!
Violetta
Udah lah, kalo gitu gue mau keluar bentar
Tessa
Ehh... Vi, lo mau kemana?
Vio pergi begitu saja, meninggalkan Tessa yang kebingungan
Vio berlari mengejar sosok Simon yang melewati kelasnya tadi, hingga ke lorong sekolah yang sepi
Violetta
Nih, nasi goreng sama minum buat lo
Violetta
"mengeluarkan sesuatu dari tas"
Violetta
Tenang bukan dari gue, tapi dari nyokap
Simon
Ya udah, bilang makasi sama nyokap lo
Simon
"mengambil bekal dari tangan Vio"
Violetta
Ehh... lo mau kemana?
Simon
Ga ada urusannya sama lo!
Tanpa menjawab, Simon meninggalkan Vio dengan kekecewaan
Violetta
Gini ya... rasanya dicuekin! Sedih!!
Violetta
Hm, dia beneran cuek! Tapi ga apa, ini langkah pertama. Perjuangan lo masih panjang Vi, semangat!!
Violetta
"bicara pada dirinya sendiri"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!