Hari Pertama Adinda Putri Rahayu mendapatkan panggilan kerja sudah mendapatkan masalah baru, Dia bersama sahabat satu Kost yang bernama Tika.
Menaiki Sepeda motor untuk menuju ke Perusahan Besar yang mengundang Rahayu untuk interview tahap ke empat.
Di tengah jalan sebuah Mobil yang melintasi genangan air bersamaan dengan itu motor yang ditumpangi Rahayu melintas di sampingnya.
Dan air genangan itu mengenai baju Rahayu dan juga Tika sahabatnya. Mobil Mewah itu tidak juga berhenti meski hanya untuk minta maaf
Mendapati itu Tika merasa marah dan saat melihat Mobil mewah berhenti di Lobby Alexandrinus Group Company membuat Tika marah dan meluapkan emosinya dengan mendekati dan memukul badan mobil dengan keras membuat dua pria yang didalamnya keluar
Siapakan Kedua Pria itu Baca Selanjutnya...
*Untuk Reader ini Novel khusus untuk 21+ (Usia dibawah ini tidak di sarankan untuk membaca)*
Rahayu... Bangun. Woy Lu mau kerja kaga sih. tidur kaya orang mati aja lu" ucap Tika
"Apaan sih brisik banget lu"
"Hari ini pertama lu kerja di Alexandrinus Group bukan. Telat lu bakal di pecat. ga lucu belum juga kerja udah di pecat" Teriak Tika kembali.
"Iya... Iya. Brisik banget Lu"
Rahayu melempar bantal kearah Tika dan berjalan kearah kamar mandi dan berteriak meminta diambilkan handuk
"Makanya lu kalo mandi bawa handuk dong dih... bener-bener anak ini ga jelas banget"
"Lu Bawel udah kaya ibu kost yang minta tagihan sewa lu"
"Yeee... Nih buru deh mandinya jangan sampe lu telat. cari kerja susah. lu mau balik lagi ke panti"
"iya... Bawel"
Tika sudah rapi dan duduk di meja setelah mempersiapkan makan pagi untuk dirinya dan juga untuk Rahayu.
"Wowww... makan besar nih tumben heboh banget nih meja"
"yee... gw baik tahu siapin lu makan karena hari ini hari pertama lu kerja. gw bangga sama lu bisa ke Terima di perusahaan besar. Gajihan pertama traktir ya. Buat ganti hari ini"
"Heeeemmm... ternyata itu maksud lu ya Tika. ok gw paham tapi ga janji ya bakal traktir lu"
"Dasar Pelit. Males gw"
"Ya Allah gw becanda kali. ya pasti dong gw bakal traktir lu setelah gajihan pertama gw dapet"
"yeee... thanks ya gw tunggu. ya udah selesaikan makan terus gw anter lu ke perusahaan Alexandrinus Group. Ok"
"Thanks you" keduanya berpelukan.
Setelah sarapan pagi keduanya meninggalkan rumah kost yang sederhana dan Tika mengantarkan Rahayu ke tempat kerja sahabatnya itu.
Tinnnn... Tinnnn...
"Haduhhh... Ya Allah sial baget tuh mobil" Teriak Tika yang terkena air genangan hujan.
"Duh baju gw juga kotor gimana ini Tika mana hari pertama gw kerja. Duh kalo kotor gini gimana gw kasih kesan baik di hari pertama"
Rahayu menangis dirinya merasa panik melihat keadaan baju putih yang digunakan hari pertama kerja kotor terkena air kotor.
"Bener-bener sombong emang tuh orang. bawa mobil udah kaya jalan nenek moyangnya aja. ga bisa pelan apa"
Mobil yang melintas yang membuat baju keduanya kotor jalan begitu saja tapi Tika dan Rahayu hapal no seri dan mobil yang melintasnya tadi.
"Terus gimana kita mau terus jalan atau balik kerumah lagi. kalo balik udah pasti gw telat tahu Tika. Gimana Nih"
"Udah lu kan bawa blezer tutup pake blezer aja kali dan nanti sampe gedung perusahaan lu sebaiknya ke kamar kecil dulu buat bersihin terus tutup lagi pake blezer semoga ga kelihatan kotornya"
"Lah kalo lu gimana"
"gw santai soalnya gw pake baju seragam dan gw taroh di kantor seragamnya"
"oh... ya udah ok. lanjut deh"
Saat di depan Lobby perusahaan Tika melihat jelas mobil arrogant yang melintasi motor mereka tadi yang menyebabkan baju mereka menjadi kotor.
"Rahayu itu bukannya Mobil songong yang melintas tadi yang membuat baju kita kotor karena genangan air dilewati dengan kencang udah gitu ga minta maaf lagi"
"Terus lu mau apa. mending lu cepet pergi kerja deh jangan bikin ribut deh ini hari pertama gw"
"Lu diem deh disini" Tika melangkahkan kaki kearah mobil dan memukul badan mobil dan menyuruh pengemudi untuk turun.
"Maaf Ada apa ya Nona"
Setelah Kaca Jendela mobil terbuka dan pengemudi menanyakan perihal masalah Tika memukul badan mobil yang di kendarai olehnya
"Eh Lu jangan Songong ya... Lihat ini baju gw kotor karena lu tahu ga. tadi lu lewat di genangan air ga hati-hati jadinya lihat nih baju gw dan sahabat gw jadi kotor mana ini hari pertama sahabat gw kerja. kalo dia dipecat gara-gara lu gimana Haaa... Jawab jangan diem aja lu"
"Sebentar Nona, Anda membuat keributan tidak jelas. Saya tidak mengerti apa maksud Nona" ucap pria itu dan membuka pintu mobilnya.
"Yeeee pura-pura ga ngerti lagi lu. orang salah kaga mau disalahin. Bener-bener lu ya" Tika berkaca pinggang.
"Richard kamu urus dulu jika sudah selesai segera masuk ke kantor"
Bersamaan dengan itu Rahayu menghampiri Tika dan menyuruh sahabatnya untuk pergi kerja karena takut terlambat.
Pria yang duduk di kursi belakang berjalan dengan menggunakan kacamata dengan penampilannya yang sangat rapi menggunakan kemeja biru dan kaca mata hitam dipadukan celana bahan berwarna cream dan melintasi Rahayu.
Rahayu menatap Pria yang melewatinya dengan tidak berkedip dan Richard menatap Rahayu dan Tika dengan tatapan bingung dan dirinya juga berlalu begitu saja dari mereka berdua tanpa meminta maaf dan seakan mengabaikan protes keduanya.
"Haiii... ya Allah songong banget sih cowok tadi ya ampun"
"Udah sih lu pulang sono gw malu di perhatikan banyak orang, buruan lagian nanti lu telat gimana mau lu di sanksi sama kantor lu"
"Ya ngga lah"
"ya udah sono berangkat kerja"
"Ya udah gw pergi kerja dulu. Byeee... dih masih kesel gw" Tika masih kesal dan tampak mengoceh dan Rahayu hanya menggeleng kepala.
Segera Rahayu melangkah kaki menuju Lobby dan berlari kecil saat melihat lift terbuka. Karyawan yang ada di sekitarnya melihat dengan mata terbelalalak dan ada juga yang menutup mulutnya.
"Siapa wanita itu kenapa dia menari Lift khusus petinggi perusahaan" tanya salah satu karyawan.
"Ntahlah saya baru pertama kali melihatnya. Apa dia karyawan baru" sahut yang lainnya
"Sepertinya begitu"
"Tadi itu Tuan Jordy bukan dengan assisten Richard. Berani sekali wanita tadi"
Rahayu sudah berada di lift dan diantara Jordy dan Richard. Saat tadi Rahayu masuk ke Lift petugas keamanan berlari menghampiri tapi tangan Jordy memberikan kode dan petugas keamanan itu mengerti dan Lift tertutup.
Rahayu tidak melihat kedua pria yang berada di dalam Lift karena saat masuk Rahayu tidak menatap keduanya karena sibuk menata berkas dokumen CV yang dia bawa.
Karena sebelumnya pihak HRD yang merekrutnya meminta beberapa berkas tambahan untuk menambahkan lampiran yang ada di CV yang sebelumnya dia bawa.
Pintu Lift terbuka di lantai 35 dan Rahayu keluar dan berjalan kearah receptionist untuk menanyakan ruangan melati yang menjadi tempat dirinya dan HRD bertemu.
Jordy menatap Rahayu sekilas lalu berjalan kearah ruangannya bersama dengan Richard dan mereka berpisah di depan ruang kerja CEO
"Richard kirimkan beberapa laporan tentang customer yang baru bekerja sama dengan kita bulan ini"
"Baik Pak"
"Oh... iya apa tadi wanita yang akan menjadi Sekertaris baru saya untuk menggantikan Rosa yang cuti"
"Saya akan tanyakan kepada HRD"
"oh... Baiklah Selamat Bekerja Richard tolong segera kerjakan apa yang saya perintahkan"
"Baik Tuan"
Rahayu duduk di ruang melati dan salah satu HRD yang memperkenalkan diri sebagai Wilona meminta berkas lampiran tambahan dan kemudian mengajaknya untuk menemui Richard.
Rahayu salah mengerti dari awal interview oleh Rosa yang mengira dirinya sudah di Terima kerja di perusahaan Alexandrinus Group nyatanya dia hanya lulus diseleksi ketiga belum ke seleksi penentuan yaitu seleksi empat yang mana dirinya akan diinterview oleh Richard dan yang menentukan di Terima atau tidak adalah Richard.
Mendengar itu Rahayu menelan ludahnya secara paksa. Dia ingat nama Ricahrd tapi ragu apa benar pria tadi yang bertemu dengannya ditempat Parkir yang mana karena mobilnya melintasi genangan air membuat baju yang dia kenakan kotor.
Rahayu baru mengerti kenapa perusahaan Alexandrinus Group menjadi perusahan besar karena Seleksi masuknya sangat sulit pertama test Psikotest lalu medical ceckup kemudian interview dengan HRD kemudian penentuannya ada di tangan Asisten Pribadi Pemilik perusahaan ini.
Rahayu mengedarkan pandangannya kesegala arah, Bangunan yang sangat bagus dan mewah.
"Silahkan Masuk Nona" ucap Rosa
"Terima Kasih" menoleh kearah Rosa yang kemudian mengangguk kepala.
Lalu Rahayu menatap kembali kearah depan dan menatap Richard yang dia temui di Lobby depan perusahan ini yang tadi sempat di maki sahabatnya.
Rahayu melebarkan pupil matanya melihat Ricahard duduk dengan tenang dan nampak gagah yang tersenyum kearahnya
"Silahkan Masuk"
"Terima Kasih Tuan" Richard hanya tersenyum kearahnya.
Mendapatkan senyuman dari pria yang tadi mendapatkan amarah sahabatnya itu tentu membuat Rahayu tidak enak hati dirinya segera menghampiri kursi untuk duduk didepan pria yang Rahayu temui sekarang dan dia duduk sesuai arahan pria yang ada didapannya.
"Tuan Maaf untuk kejadian tadi"
Rahayu tidak enak hati dan Richard hanya diam dan terlihat mengabaikan dan berwajah dingin. Richard menanyakan tentang pengalama dan kegiatan yang di lakukan Rahayu sebelumnya lalu Rahayu menjawab
"Saya pernah bekerja sambil kuliah. siang hari saya bekerja di Perusahan Wobi Persada Corporation sebagai staff Akunting dan malam hari saya ikut kuliah kelas karyawan Tuan"
"Kita Butuh seorang sekertaris bukan Akunting" Sabut Richard tampak dingin.
"Saya juga bisa menjadi seorang sekertaris Tuan"
"Heeemmm... Sepertinya kamu sangat membutuhkan Pekerjaan ini Benar?"
"itu benar Tuan"
"Bagaiamana Jika kamu tidak bisa Perushaan ini andalkan kedepannya"
"Bagaimana saya bisa menunjukan jika Saya tidak diberikan kesempatan"
"Baiklah Saya Hargai tapi saya akan membawa anda ke bos besar jika dia setuju dengan anda bekerja di sini saya menerima anda sebagai karyawan tapi jika tidak maaf anda bisa mencari kerja di tempat lain. karena posisi anda nanti sebagai sekertaris beliau"
"Baik Pak Terima Kasih" Senyum Rahayu terlihat di bibir sexinya.
"Saya antar kamu menemui bos, Silahkan ikut dengan saya"
Richard menunjuk pintu keluar dan dia berjala terlebih dahulu dengan Rahayu yang mengikuti di belakangnya.
Pintu Ruangan CEO di ketuk dan kemudian Richard berjalan masuk akan tetapi Rahayu masih berada diluar dan salam hatinya berkata
Sial gw kira udah di Terima san hari ini mulai kerja ga tahunya masih harus interview lagi ribet banget sih
Richard memberitahukan kepada Jordy jika wanita yang akan bekerja sebagai sekertaris barunya sudah datang.
"Baik suruh dia masuk" Richard mengangguk.
Kemudian Richard memanggil Rahayu untuk masuk dan saat Rahayu masuk dirinya mengedarkan pandangan ke ruangan CEO tanpa melihat wajah pemilik ruangannya.
Jordy mentap Richard yang menganggukan kepada kearahnya dan Jordy tersenyum dan mengibaskan tangannya lalu Jordy keluar dan mempersilahkan Rahayu untuk melakukan interview dengan pemilik perusahaan.
"Pagi Nona, Silahkan Duduk"
Betapa terkejutnya Rahayu melihat siapa yang duduk di kursi CEO, yang mana sebelum masuk dia membaca petunjuk yang bertuliskan
Ruang CEO
Jika dia gagal orang yang pertama akan dia salahkan adalah Tika sahabatnya yang comel dan tempramental. Kenapa harus marah tadi pagi sama kedua pria penting di perusahaan ini.
"Nona Silahkan duduk, Apa kamu mendengarkan saya"
"Eeehhh... iya Tuan maaf" Rahayu duduk di depan berhadapan dengan Jordy.
"Ya Perkenalkan dulu semua tentang anda" dengan raut wajah yang terlihat dingin dan tajam membuat hati Rahayu tidak nyaman.
"Nama Saya Adinda Putri Rahayu dan usia saya 22 Tahun. Saya lulusan Universitas **** dan Fakultas Ekonomi. Saya memiliki Pengalaman Kerja sebagai Staff Accounting. Terima Kasih" dengan nada suara yang tegas.
"Baru lulus kuliah berapa lama"
"baru 2 bulan Tuan"
"kapan jadi staff accounting"
"Terakhir bekerja 3 bulan yang lalu"
Mendengar apa yang di katakan Rahayu dahi Jordy mengkerut dan kedua alisnya menyatu.
"Maksdunya" Jordy bertanya lagi.
"Saya Kuliah sambil bekerja Tuan. Setiap siang saya bekerja dari pukul 8 pagi sampai pukul 5 sore dan malam hari saya kuliah karena sambil kelas karyawan yang mulai sari setengah 7 sampai pukul 10 malam" Rahayu menjelaskan sambil tersenyum.
"Tapi Saya butuh seseorang memiliki Pengalaman sebagai sekertaris karena saya tidak mau orang yang belajar dari awal. Saya ingin dia menguasai pekerjaannya"
Deegggg
Apa tandanya saya di tolak.
di dalam hati Rahayu bermonolog raut wajahnya sangat sedih. Dirinya sangat membutuhkan Pekerjaan karena sudah 3 bulan tidak bekerja karena terpaksa risegn dari tempat kerja karena ingin fokus menyusul skripsi dan mematangkan materi sebelum sidang.
"Anda sudah bekerja kenapa berhenti"
"Saya harus menyusun Skripsi dan mempersiapkan diri untuk sidang akhir Tuan"
"Anda mengabaikan pekerja untuk itu"
"eeehhh..." Rahayu bingung harus menjawab apa.
"Orang lain kuliah untuk bekerja akan tetapi saya saat itu kerja untuk kuliah dan saat mendapatkan ijasah Bachelor. Saya akan mencari kerja dan akan bersungguh-sungguh dalam bekerja dan akan fokus karena memang saya butuh pekerjaan karena kuliah saya juga sudah selesai Tuan"
"Kamu sangat optimis, ya sudah kamu boleh kembali ke ruangan sebelumnya dan tunggu informasi dari dia"
"Baik Tuan Terima Kasih"
Rahayu bangkit dari duduknya lalu keluar dari ruang CEO dan kembali menuju ke Ruangan kerja Richard.
Pria yang temui menyuruhnya pulang untuk mendapatkan kabar selanjutnya. Rahayu merasa kecewa hari ini dan hatinya bersedih dia kira di Terima kerja dan langsung mulai bekerja pagi ini.
Apa ini Karena Tika ya. Heeemmm awas aja tuh bocah
Hati Rahayu Menggerutu dan mengucapkan Terima Kasih sebelum meninggalkan ruangan Richard. Setelah Rahayu keluar Jordy menelpon dari ruangannya dan menyuruh Rahayu bekerja besok pagi.
"Nona Rahayu sudah pulang saya akan hubungi dia nanti siang" Panggilan telepon ditutup.
Di ruang CEO Jordy menatap arah CCTV yang ada di laptopnya dan menatap Rahayu yang masuk ke Lift khusus dan mendapatkan teguran oleh pihak keamanan sehingga dia beralih ke Lift yang biasa digunakan para staff karyawan di perusahaannya.
Jordy hanya tersenyum dan menggeleng kepala lalu notice Ponselnya berdering dan pesan video masuk memperlihatkan seorang wanita dan pria sedang berciuman mesra di sebuah restauran private yang mewah di sebuah hotel.
"Heeemmm Natasya kamu bermain-main dengan saya baiklah. Permain sesungguhnya akan kita mulai" terlihat senyum yang sulit untuk di diartikan
...****************...
Sedangkan Rahayu sudah keluar gedung Alexandrinus Group dan menuju ke jalan raya untuk menaiki transportasi umum dan sebelumnya menelpon Tika dengan nada ketus
"Gara-gara Lu gw ga jadi kerja"
"Apa sih lu marah-marah ga jelas. maksudnya apa? Oh... gw tahu baju kotor lu itu ya. jangan salahin gw dong salahin tuh dua cowok songong yang lewat karena dia baju kita berdua kotor"
"lu sok tahu banget dan ga bisa nahan emosi lu. tahu ga siapa dua cowok tadi"
"Mana gw tahu kan gw ga kerja di sono"
"Dua cowok angkuh itu pemimpin perusahaan Alexandrinus group lu tahu ga. yang lu omelin tadi asisten cowok yang pake kemeja biru. Itu Bos besarnya CEO perusahaan ini yang duduk di belakang mobil tadi" suara bergetar saat Rahayu memberitahukannya.
"Ya... Mana gw tahu. Sorry. apa lu di usir tadi"
"ya ngga tapi gw di suruh pulang dan suruh tunggu info selanjutnya"
"ya itu namanya lu di usir. kali lo di suruh pulang. ihhh songong banget tuh orang. Awas aja kalo ketemu tuh orang"
"Udah deh jangan macam-macam lagi"
"Sorry guys terus sekarang lu gimana. kirim CV ke kantor gw aja nanti gw bantu ngomong ke atasan gw buat Terima lu"
"ga usah coba gw tunggu info dari assisten tadi gw lupa namanya. apa tadi dia ga memperkenalkan dirinya ya. gw lupa saking gugup nya gw lupa namanya"
"Richard namanya"
"ko lu tahu sih"
"kan tadi bosnya sebut nama dia gitu ya gw inget emangnya pikun"
"ya udah byeee... bus sudah datang gw balik ke kost dulu ya"
Tanpa Rahayu sadari dari lantai 35, Jordy menatapnya dari atas gedung dan tersenyum.
...****************...
Rahayu sudah sampai di kost miliknya dan merebahkan diri di ranjang yang ada di kamarnya dan teringat wajah Jordy dan Ricahrd.
"Ganteng banget mereka ya Allah. Kira-kira udah nikah belum ya... Hihihi. Ga dapat bosnya setidaknya assisten juga lumayan"
Rahayu menggelengkan kepala dan menutup matanya lalu suara sering ponsel berbunyi dan nampak nomor telepon kantor menghubungi dirinya.
"Hallo selamat siang"
"Selamat siang Nona Rahayu, Saya Richard dari Perusahaan Alexandrinus Group Company saya ingin memberitahukan bahwa mulai besok hari selasa anda mulai bekerja di perusahaan kami sebagai sekertaris Tuan Jordy. Saya harap and tidak terlambat untuk besok pukul 8 anda sudah harus berada di kantor dan Tolong berpakaian yang rapi. Apa ada pertanyaan "
"Tidak pak Terima Kasih"
Rahayu berteriak di dalam kamar kost dengan sangat bahagia dan merebahkan kembali tubuhnya keatas kasur dan menelpon sahabatnya untuk memberitahukan kabar gembira ini.
Dari ujung telepon sana Tika juga terdengar sangat bahagia dan memberikan ucapan selamat dan merasa lega karena sahabatnya resmi diterima di perusahaan Alexandrinus Group. Sehingga dirinya tidak merasa bersalah.
...****************...
"Bagaimana Ricahrd apa kamu sudah menghubungi Nona tadi"
"Sudah Tuan, Dia mulai bekerja besok"
"ok" Panggilan telepon di matikan.
Kemudian dia menelpon seseorang dan mengatakan untuk tetap mengikuti gerak-gerik istrinya.
"Natasya Amira Wijaya. Kamu pikir bisa bermain di belakang Saya. Dasar wanita Mur*han tunggu waktu yang tepat saya akan membalas Perlakuan yang merusak harga diri Saya ini sebelum Menceraikan kamu... "
Wajah kesal dan marah nampak jelas kemudian Jordy melemparkan Ponselnya keatas meja kerja dengan sembarangan dan mematikan video yang dia dapat dari seseorang lalu menutup Laptopnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!