NovelToon NovelToon

Perjalanan Seorang Pemuda Miskin Menuju Kesuksesan

Bab 1

Siang menjelang sore itu, seorang pemuda berpakaian kemeja sedang berjalan menuruni anak tangga di universitas. Dia adalah Eric Brown. Eric sendiri bisa dikategorikan sebagai mahasiswa miskin di universitas tersebut. Di universitas ini, mahasiswa miskin kerap kali menjadi perundungan oleh anak-anak berlatar belakang keluarga kaya. Jika mereka tidak senang atau sedang marah mereka akan mempersulit mahasiswa dibawah kendali mereka.

"Bella, lihat itu..! Aku benar-benar sudah bosan melihatnya di universitas ini. Tidak bisakah sehari aku tidak melihatnya..?"

seorang gadis bernama Isabel berkata sambil mengertakan kakinya dengan kesal melihat Eric. Dia adalah seorang mahasiswi arogan di universitas itu dengan berlatar keluarga kaya di kota Leonard.

Dimata Isabel, orang miskin seperti Eric tidak layak untuk dipandang. Mendengar Isabel mengatakan itu, Bella sekilas melihat anak muda yang terlihat familiar. Menyadari itu Eric, Bella menyipitkan matanya tapi pada akhirnya dia mengabaikan Eric.

Bella adalah orang yang tidak suka mempersulit orang lain. Apa lagi orang yang ia kenal, tentu Bella tidak akan melakukannya.

Isabel kemudian melangkah maju sambil berkata kepada Bella,

"Tunggu sebentar Bella, aku ingin memberinya sedikit pemahaman. Dia benar-benar sudah merusak mood ku."

setelah mengatakan itu, Isabel kemudian berjalan menuju Eric dan akan memberinya sedikit pelajaran seperti apa yang dikatakan sebelumnya, tetapi sebelum ia bisa melakukan itu pada Eric, Isabel tiba-tiba terpeleset dan terjatuh tepat di hadapan Eric.

Pemandangan Isabel yang terjatuh di depan Eric itu disaksikan banyak mahasiswa di sana. Isabel terjatuh seperti orang yang sedang bersujud memohon di hadapan Eric.

Semua yang menyaksikan itu tertawa terbahak-bahak.

Bagaimana tidak, seorang primadona kampus akan bersujud di hadapan pemuda miskin seperti Eric?

Apakah itu pantas?

Apakah itu tidak lucu?

Tentu momen ini sangat lucu jika disaksikan secara langsung. Isabel merasa dirinya akan menangis melihat dirinya dipermalukan seperti ini. Kekesalan Isabel terhadap sosok Eric seketika saat itu juga langsung meningkat.

Menurut Isabel, kejadian memalukan ini terjadi akibat kehadiran Eric. Jika saja Eric tidak muncul dihadapannya hari ini, mungkin kejadian memalukan seperti ini tidak akan pernah terjadi.

Pada saat itu, sekelompok anak muda berjalan ke arah Isabel karena tertarik akan kerumunan.

"Apa yang terjadi padamu Isabel.?"

seorang pemuda bernama David berkata dengan nada khawatir pada Isabel.

Bisa dikatakan David satu siklus dengan Isabel, dia suka membuat masalah dengan orang-orang dibawah ekonomi nya. Melihat isabella duduk dilantai seperti orang kesakitan,david lalu berkata dengan nada marah,

" Siapa diantara kalian yang berani melakukan ini padanya? Apa kalian sengaja mau berurusan dengan ku?"

Semua orang yang menertawakan Isabel sebelumnya hanya bisa pergi menghindar. Sebab, mereka tidak ingin berurusan dengan David. Karena David sediri juga anak orang yang kaya dan menonjol di universitas ini.

Orang tuanya juga menjadi investor terbesar di universitas ini.

Jadi, walaupun dia sering membuat kegaduhan, pihak universitas tidak pernah mempersulitnya dalam menyelesaikan masalah. Karena mereka masih mempertimbangkan status David.

Kesenjangan antara si kaya dan si miskin di kampus ini sangat tinggi. Dimana si kaya akan dengan sombongnya melakukan hal yang mereka inginkan, dan si miskin hanya bisa menerima kenyataan itu.Bukan karena aturan kampus tidak ketat, akan tetapi kekuatan uang mengalahkan segalanya. Seseorang akan kebal hukum jika mereka mempunyai banyak uang.

Melihat semua orang yang memandanginya sudah pergi, Isabel buru-buru berdiri lalu langsung menampar eric dengan keras.

Plak...

"ini bayaran kamu mempermalukan ku."

Plak...

"Ini bayaran karena kamu merusak mood ku."

Setelah menampar eric dua kali, Isabel langsung tertawa puas seolah-olah dia sudah mengalami sebuah kemenangan. Eric hanya bisa diam tanpa bersuara karena dia tau dia jika dia melawan, maka masalahnya akan menjadi semakin rumit.

"Terimakasih David telah membantuku dari rasa malu.!" ucap Isabel.

David hanya mengangguk sebagai tanggapan. Melihat Isabel menampar Eric, David langsung menyimpulkan kalo Eric penyebab masalah ini terjadi. David menatap Eric dan berkata.

"Ooo, apakah anak ini yang mengusik mu Isabel?"

Isabel mengangguk,

"Iya, dia yang mempermalukan ku. Kamu harus membantuku untuk memberinya pelajaran David."

Bella yang berada di kejauhan segera menghampiri Isabel. Bella tau jelas siapa yang salah, siapa yang memulai membuat masalah.

"Isabel, Jangan mempersulitnya seperti ini. Kamu jangan seperti anak kecil mengurusi hidup orang lain. Lagi pula kamu juga yang salah, masih juga menyalahkan dia! "

ucap bella menyalahkan semua pada Isabel. Isabel terdiam melihat bella membela eric.

"Ahh bella, kamu membela dia?" ucap isabella sambil mengerutkan alisnya.

Bella berkata dalam ketidakberdayaan.

"Benar aku membelanya. Dia teman ku, jadi jangan mempersulitnya seperti itu. Ayo pergi, lupakan masalah ini."

Setelah mengatakan itu, bella langsung menarik tangan isabella pergi menjauh dari tempat kejadian. Sebelum bella pergi, dia menunduk meminta maaf pada eric,

"Eric, maafkan temanku. Ku harap kamu tidak memasukkannya ke dalam hati. "

Isabella hanya bisa pergi dengan kekesalan, dia tidak bisa berbuat banyak, karena bella adalah teman dekatnya.

Hati eric terasa sangat senang mendapatkan pembelaan dari bella.

Bagi eric, hanya bella gadis yang tidak memandang rendah dirinya. Sedangkan disamping itu, david sangat kesal karena eric mendapatkan perlindungan dari bella.

Walaupun suasana seperti ini, kepribadian David sangat suka membuat onar. Jadi kali ini David tidak ingin melepaskan eric begitu saja. Sebab mereka juga tidak suka melihat kehadiran Eric, bagi mereka orang miskin sama sekali tidak pantas kuliah ditempat seperti ini.

"Kamu lagi, kamu lagi. Padahal aku sudah

memperingati mu untuk keluar saja dari Universitas ini. Percuma pintar tapi miskin..! Tempat mu bukan disini!" ucap David sambil tertawa penuh kemenangan.

"Aku tidak pernah melakukan apapun pada Isabel. Dia sendiri yang jatuh, tapi setelah kamu datang dia menyalahkan ku."

jawab eric untuk memperjelas situasinya supaya dia tidak sepenuhnya disalahkan.

"Anjing! Beraninya kamu menimpali ku.!" David meraung marah. David memandangi kedua teman yang sedang bersamanya sambil berkata,

"Kalian cepat bawa dia kebelakang universitas bersama ku." Mendengar itu, kedua teman David langsung membawa eric ke belakang universitas. Sebenarnya eric ingin melawan, akan tetapi dia masih trauma dengan kejadian sebelumnya. Dia pernah melawan balik saat diperlakukan seperti, tapi hasilnya eric yang menanggung segala akibatnya. Bukan hanya dia dipukuli habis-habisan, bahkan waktu itu eric juga hendak dikeluarkan dari Universitas.

David dan kedua temannya memukuli eric di belakang universitas. Ketika melihat sudut mulut eric mengeluarkan darah, disitulah mereka berhenti memukuli eric.

Pada saat itu banyak mahasiswa yang menyaksikan kejadian eric dipukuli oleh David dari kejauhan. Namun tak satupun dari mereka yang berani membantu eric mengingat David adalah anak yang susah dihadapi.

Kesenjangan orang miskin dan kaya memang tinggi di Universitas itu. Yang kaya akan dengan mudah menyelesaikan masalah dengan mengeluarkan sedikit uang. Beda hal dengan orang miskin, mereka akan sulit menangani masalah karena tidak memiliki uang untuk membantu menyelesaikan masalah. Seperti inilah siklus kehidupan Eric selama ini, dimana dia sering dianggap pecundang yang menyedihkan.

Banyak juga yang membully dengan memukulinya hingga mengalami luka-luka. Bukannya Eric lemah atau bodoh tidak melawan, Eric selalu berfikir ke depan nya seperti apa.

Jika Eric melawan balik orang yang menindas nya pada saat ini, mungkin saja Eric akan ditindas lebih kejam lagi atau bahkan Eric dibunuh.

Andai kata jika ada kekuatan seperti keluarga yang mendukung Eric dari belakang saat ini, mungkin Eric akan memiliki keberanian melawan balik mereka yang menindasnya. Akan tetapi Eric tidak memiliki siapapun mendukungnya dibelakang. Lebih baik merasakan rasa sakit sesaat daripada melawan balik yang berujung nyawa melayang.

Hanya orang bodoh yang berfikiran melawan balik demi menjaga martabatnya yang bisa berujung mereka mati sia-sia. Jadi Eric lebih menyayangi nyawanya dari pada menjunjung tinggi martabatnya.

Bab 2

Eric percaya akan ada saatnya dia bisa berkuasa dan membalas mereka yang menindas nya. Bukannya tidak ada keadilan di Universitas ini, Sebenarnya eric sering melaporkan masalah pembullyan seperti ini, akan tetapi keluarga pelaku mempunyai banyak uang.

Mereka dengan mudahnya menyelesaikan masalah seperti ini hanya dengan mengeluarkan uang. Yang pada akhirnya laporan Eric itu tidak berguna sama sekali, dan pernah sekali terjadi dimana laporan yang Eric laporkan diputar balikkan faktanya oleh pelaku yang berujung Eric yang seolah-olah pelakunya.

Terkesan kejam tapi memang itulah realita nya dalam dunia saat ini. Orang kaya dengan mudahnya membeli nyawa seseorang jika orang itu membuat mereka tidak senang. Mereka juga bisa mengendalikan kekuasaan pemerintahan dengan uang mereka. Siapa yang tidak membutuhkan uang pada saat ini? Apalagi uang itu berjumlah banyak.

Setelah selesai memukuli Eric, David dan temannya langsung pergi begitu saja tanpa merasa sedikit salah. Melihat David dan temannya sudah meninggalkan eric, seorang pemuda tiba-tiba datang menyapa eric.

"Bagaimana keadaan mu eric.? Apakah banyak yang terluka.?" Dia adalah bill.

Dia teman dekat eric dulu ketika disekolah menengah atas.

Sebenarnya, Bill juga menyaksikan adegan Eric dipukuli barusan, tetapi dia sama sekali tidak berani untuk ikut campur.

Pernah juga sekali bill membela eric, tapi pada akhirnya dia yang dipukuli lebih kejam oleh mereka. Sejak saat itu dia tidak bisa membantu eric.

Menyadari bill menghampirinya, eric hanya tersenyum kecil sambil berdiri.

" Oh bill..! Tenang, aku baik-baik saja!"

"Maaf ya Eric, aku tidak bisa membantu mu barusan!"

Bill berkata dengan dipenuhi rasa bersalah. Eric tersenyum menepuk bahu bill dan membalas,

" Tidak apa-apa. Semuanya baik-baik saja, kamu tidak perlu khawatir!"

Eric dan bill sedikit berbincang singkat, tapi setelah beberapa saat mereka berdua berpisah lagi. Bill sudah sering melihat eric diperlakukan seperti ini. Oleh karena itu bill tidak merasa asing atau terlalu bersimpati dengan nasib eric. Jadi bill menganggap kejadian seperti ini sudah biasa.

Setelah Eric berpisah dengan bill, dia memutuskan langsung pulang untuk mengobati luka-lukanya. Eric berjalan sedikit terengah-engah, karena dia masih kesakitan akibat dipukuli oleh david. Sesaat Eric berjalan sambil memegangi perutnya yang sakit dan sedikit luka memar diwajahnya, ia tanpa sengaja berjalan berpapasan dengan bella dan Isabel.

Seketika Bella melihat kondisi eric, bella langsung terkejut dan merasa sangat perihatin.

"Tunggu eric, siapa yang melakukan ini?" tanya bella dengan sedikit penasaran.

Eric yang mendengar bella memanggilnya, tetapi Eric tidak memperdulikan panggilan Bella itu karena dia tidak mau memperpanjang masalah ini. Jadi Eric terus fokus berjalan pulang keluar gerbang Universitas itu. Eric tidak ingin menambah masalah jika ia menjelaskannya pada bella.

Isabel hanya tersenyum puas saat melihat Eric dengan muka penuh luka yang sepertinya habis dipukuli oleh seseorang. Bella merasa sangat bersalah melihat kondisi eric seperti itu tapi dia tidak bisa membantunya.

Dulu ketika di SMA, hanya Bella orang yang sering melindungi Eric dari bully an teman-temannya. Dia dan eric berteman dekat waktu itu.

Namun sekarang, bella tidak bisa sepenuhnya melindungi eric. Karena dia juga sedikit merasa malu bergaul dengan eric sekarang. Dia takut menjadi pembicaraan satu universitas jika dia bergaul dengan eric.

Eric berjalan keluar dari universitas nya untuk pulang ke tempat tinggalnya saat ini. Sebelum eric pulang ke kosnya, Eric terlebih dahulu menuju ke apotek untuk membeli beberapa obat mengobati lukanya.

Ketika Eric tiba di apotek, dia sudah mengetahui obat jenis apa yang ia butuhkan. Sebab Eric sudah sering membeli obat jenis ini untuk mengobati luka-lukanya saat mengalami perundungan. Kemudian Eric mengambil beberapa obat yang ia butuhkan untuk mengobati luka-lukanya.

Pada saat Eric hendak membayar obat itu, tetapi tiba-tiba dia kekurangan uang. Eric tidak tau harus melakukan apa, sebab kosnya masih lumayan jauh dari apotek itu

"Pak, saya kekurangan uang $7, bisakah saya membawa obat ini dulu kembali ke rumah saya? Nanti saya akan datang kembali membawa uangnya ?" ucap Eric dengan hormat. Penjaga toko memandangi Eric sambil berkata.

"Maaf, tidak bisa. Itu adalah aturan tetap apotek kami." Eric bingung harus berbuat apalagi, eric juga merasa akan sangat lelah jika ia harus bolak balik. sebab, luka-lukanya harus segera diobati.

Eric kebingungan harus berbuat apalagi, tetapi tiba-tiba ada suara yang terdengar dari belakangnya.

"Aku yang akan membayar semuanya."

Eric terkejut mendengar suara yang sedikit familiar ditelinga nya. Kemudian tanpa sadar Eric berbalik dan melihat sesosok gadis cantik yang tak lain adalah Bella. Bella sudah diam-diam mengikuti Eric.

Bella juga sudah menebak pasti Eric akan pergi ke apotek untuk membeli obat. Jadi dia kesini untuk memastikan kondisi eric juga.

Pengalaman ini Bella sering alami ketika masa SMA bersama Eric, dia akan menemani Eric membeli beberapa jenis obat di apotek.

"Bella? Kapan kamu ke sini?" tanya eric kebingungan.

Mendengar pertanyaan eric, Bella hanya membalas dengan senyuman kepada Eric kemudian ia pergi tanpa mengatakan apapun.

Eric sudah lama mengenal Bella ketika berada di SMA. jadi eric juga sedikit akrab dengan sifat Bella. Setelah mendapatkan obat yang dia butuhkan, Eric langsung Pulang ke kosnya untuk mengobati luka-lukanya.

Dulu Kejadian seperti ini sudah sering Eric alami dari dulu. Mengobati luka-lukanya juga sudah menjadi kebiasaannya. Karena eric sudah tidak mempunyai kedua orang tua, jadi Eric adalah sasaran bully sejak ia kecil.

Setibanya di kos nya, Eric langsung mengobati luka-lukanya dengan obat dari apotek yang ia beli tadi.

Rasa perih dan sakit di seluruh bagian yang terluka sudah Eric tidak rasakan lagi, Eric sudah mati rasa ketika mengobati luka-lukanya karena terlalu sering mengalaminya. Setelah mengobati beberapa luka-lukanya, Eric tidak istirahat untuk menyembuhkan lukanya. Tetapi Eric langsung mengenakan pakaian kerjanya.

Eric tidak mau hanya karena luka kecil seperti ini akan membuatnya tidak masuk kerja dan tidak mendapatkan uang. Karena ia harus memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa ada bantuan dari orang lain.

Jika ia tidak bekerja, maka bisa jadi Eric sudah tidur di jalanan dan tidak mempunyai tempat tinggal. Eric sangat pekerja keras dalam menjalani kehidupannya. Sebab eric percaya akan ada waktunya dia berada bisa di puncak.

Eric berusaha keras sampai ketempat kerjanya dengan secepat mungkin. Karena dia takut mandornya akan memarahinya. Tetapi beruntung saja tempat kerja Eric tidak terlalu jauh dari kosnya. Jadi setelah berlari beberapa saat Eric sampai ditempat kerjanya. Sesampainya di tempat kerja, eric langsung bekerja seperti biasa.

"Terlambat lagi ya masuknya. Eric, eric..! Kenapa kamu sering terlambat akhir-akhir ini?"

seorang laki-laki paruh baya gendut berkata menasehati eric. Eric menjawab dengan senyuman hangat yang membuat siapa saja melihat nya akan merasa kasihan,

" Maaf bos, ada sedikit masalah."

Melihat eric terlihat serius, jadi mandor kerjanya itu hanya mengangguk ringan,

" Lain kali jangan terlambat lagi. Oke?"

"Oke, terimakasih bos!" balas eric lalu langsung memulai pekerjaannya.

Pekerjaan Eric ialah sebagai buruh serabutan untuk mengangkat hasil panen sayur ke gudang. Eric bekerja dibawah teriknya sinar matahari, hal seperti ini sudah lumrah terjadi baginya.

Ini semua Eric lakukan untuk membiayai kehidupannya.

Bab 3

Di tengah-tengah Eric sedang bekerja, Tanpa sengaja Bella melihatnya dari kejauhan.

Padahal sebelumnya bella melihat Eric kesakitan dengan luka-lukanya di sekujur tubuhnya. Tapi saat ini bella menyaksikan sendiri eric bekerja di bawah teriknya sinar matahari.

Saat itulah Bella semakin tersadar betapa beratnya hidup yang dialami oleh Eric.

Dua garis airmata mengalir di pipi Bella. Dia tiba-tiba terisak menangis melihat nasib eric yang begitu menyakitkan.

Bella dari dulu sudah tau kalo orang tua Eric meninggal ketika dia kecil. Jadi Eric tinggal di panti asuhan sampai ia beranjak SMA. Lalu setelah masuk di perkuliahan, Eric dikeluarkan dari panti asuhan.

Karena bagaimanapun dia sudah dewasa dan harus membiayai kehidupannya secara mandiri.

Orang tua Bella didalam mobil terkejut melihat tingkah Bella yang tiba-tiba menangis tanpa sebab.

Ayah Bella dengan penuh kebingungan melihat Bella yang tiba-tiba menangis tanpa sebab.

kemudian dia bertanya dengan rasa ingin tahu.

"Bella, apa yang membuat mu tiba-tiba menangis?"

Bella yang mendengar pertanyaan ayahnya, Bella mengusap air matanya lalu langsung menunjuk keluar jendela mobil sambil berkata.

" Ayah, apakah ayah melihat orang yang sedang bekerja itu?"

Ayah Bella langsung mengangguk ringan mendengar itu sambil memperhatikan eric,

Kemudian Bella dengan cepat melanjutkan.

" Bisakah ayah memberikannya pekerjaan yang lebih baik dan ringan?"

"Dia adalah temanku, kedua orang tuanya sudah meninggal. Jadi dia hidup seorang diri membiayai kehidupannya. Ayah harus memberikan dia pekerjaan yang lebih baik, bagaimanapun kehidupannya selama ini sudah melelahkan."

Bella menjelaskan semua situasi eric pada kedua orang tuanya, dan ayahnya terus mengangguk mendengar cerita Bella.

"Ternyata kamu menangis melihat nasib dia? Ha ha ha! Ternyata kamu bisa juga menangis melihat orang lain!" ayah Bella sedikit tertawa melihat sikap Bella terhadap eric.

"Bella, lebih baik lagi jangan sering-sering bergaul dengan orang miskin seperti itu. Bisa jadi mereka akan memanfaatkan mu suatu hari nanti. Sebaiknya kurangi pergaulanmu dengan orang miskin, ini demi kebaikanmu!" ibu Bella berkata memperingati.

Mendengar itu, Bella langsung menyangkalnya,

"Bu, Tapi temanku yang ini tidak seperti itu. Dia baik padaku, jadi aku harus membalasnya. "

"Sudah-sudah, kalian jangan mempermasalahkan nya. Nanti ayah akan menawarkannya pekerjaan yang lebih baik. " ayah Bella berkata dengan santai.

Mata Bella berbinar mendengar itu. " Benarkah ayah akan melakukan itu?"

"Tentu saja, untuk apa ayah membohongi mu!" balas ayah Bella.

Bella selalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya, apapun yang dia inginkan, ayahnya adalah yang terdepan mengabulkan keinginannya itu.

Jadi tidak heran ketika Bella meminta ini, ayahnya tanpa berfikir panjang langsung menyetujuinya.

"Terimakasih ayah, terimakasih...!"

"Oke sama-sama anak ayah tersayang....

"Sebelumnya, siapa nama temanmu itu Bella?" tanyanya sebelum dia pergi menemui eric.

Bella langsung membalas." Namanya eric ayah, namanya eric!"

Setelah mendapatkan nama eric, ayah Bella langsung dengan cepat menghampiri eric.

"Tuan boss datang.. Tuan boss datang." Ucap mandor di sana.

Jadi ternyata boss mereka adalah ayah Bella. Semua mereka langsung memberi hormat.

Mandor itu berkata dengan penuh hormat

.

" Ada keperluan apa boss datang hari ini? Tumben sekali.. ?"

Ayah Bella dengan cepat berkata." Kedatangan ku kesini untuk mencari anak bernama Eric, apakah orangnya masih berada di sini?."

Mendengar bosnya mencari Eric, mandor itu buru-buru berkata, "Iya bos, anak itu bekerja disini. Ada keperluan apa bos mencari anak itu? Mungkinkah dia membuat onar?"

Ayah Bella tersenyum lalu membalas ringan.

" Oh tidak, Dia tidak pernah membuat masalah apapun. Panggilkan aku kesini sekarang juga, aku ingin menemuinya."

Mandor itu langsung mengangguk tanpa menunda sedikitpun.

"Siap boss!"

Mandor tersebut kemudian pergi kearah Eric.

Mandor itu bersorak sambil memanggil nama Eric dari jauh.

" Eric.. Boss memanggilmu!"

Eric terkejut mendengar hal itu, ada apa boss memanggilnya?

Didalam hati Eric saat ini, dia positif merasa ada masalah dengan dirinya. ' Apakah aku akan dipecat,' tanya Eric dalam hati.

Eric kemudian menghentikan pekerjaannya dan kemudian berjalan kearah bos dan berkata sambil membungkuk. "Hormat saya boss, ada keperluan apa boss mencari saya."

Tiba-tiba ayah Bella mengeluarkan dompet dari sakunya dan mengeluarkan beberapa lembar uang." Ini gaji kamu hari ini."

Ayah Bella tiba-tiba mengeluarkan uang $200 lalu memberikannya pada Eric.

Eric kebingungan dengan ini, kenapa dia tiba-tiba mendapatkan gaji dari bos nya secara langsung? Yang membingungkan lagi, sebelum selesai bekerja, bos sudah memberikannya upah. Tak seperti hari biasanya ia hanya mendapatkan $75.

Eric bertanya dengan rasa ingin tahu." Maksud bos memberikan saya uang sebanyak ini untuk apa? Saya belum selesai bekerja!"

Mendengar jawaban dari Eric,ayah Bella langsung berkata dengan dingin. "Ambil uang ini dan jangan pernah datang untuk bekerja disini lagi. Kamu dipecat hari ini!"

Eric merasa tersambar petir mendengar dirinya di pecat. Padahal ini adalah pekerjaan dia satu-satunya saat ini.

Ternyata Ayahnya Bella juga tidak ingin melihat Bella berteman dengan orang-orang seperti Eric. Bagi dia, orang seperti Eric ini akan menganggu kehidupan putrinya. Jadi dia ingin melihat Eric menjauh dari kehidupan Bella.

"Ambil ini cepat!" ucap ayah Bella dengan ketidak sabaran.

Eric hanya bisa diam dan mengambil uang tersebut dari tangan ayahnya Bella. Bagaimanapun, uang $200 ini sangat berharga baginya. Tetapi Eric masih kebingungan, kenapa dia tiba-tiba mengalami pemecatan dari bosnya.

Setelah melakukan itu kepada Eric, ayah Bella kembali ke mobilnya menemui Bella.

Bella yang melihat ayahnya kembali, dia dengan bersemangat langsung bertanya." Ayah, apakah ayah sudah memberikan dia pekerjaan yang lebih bagus?"

Ayahnya tersenyum dan berkata untuk membalas bella." Tentu saja nak, Bagaimana mungkin ayah membiarkan temanmu bekerja seperti ini. Ayah sudah menawarkan nya pekerjaan yang lebih baik, dan dia juga langsung menyetujui tawaran ayah!

Mendengar itu, Bella langsung berseru kegirangan.

Bella merasa sangat senang membantu orang yang susah, apalagi seperti Eric.

Bella bukannya memiliki niat apapun melakukan itu pada Eric, dia dari dulu hanya prihatin saja melihat kehidupan Eric yang begitu sulit.

Bella selalu membayangkan bagaimana nasibnya jika dia hidup seperti Eric tanpa ada orang tua disamping nya. Membayangkan nya saja sudah membuat Bella bergidik ketakutan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!