ARSENIO ARTANTA LIANDARA.
Badboy di Sma Angkasa. Pria cuek dengan gaya Coll nya. Sang Captain basket tampan yang banyak di idolakan. Kenakalanya di luar sekolah membuat nya di takuti dan di segani seantero sekolah.
Arsen pendiam namun terkesan menyeramkan. Tidak ada yang berani mengusik ketenangan nya kecuali mereka yang bernyali tinggi.
YUANARA ARESHA VERBILEANO.
Si cewek troublemaker yang terkenal dengan kecantikanya. Badgilr, namun banyak yang mengidolakan nya. Bukan hanya di sekolah nya saja, tetapi juga di sekolah lainya.
Satu Pria yang paling Aresha cintai, yaitu Arjuna, kekasihnya. Dan yang paling Aresha benci adalah Arsen, Rival nya.
ARJUNA PUTRA.
Ketua Osis tampan yang mampu meluluhkan hati seorang Aresha. Kepintaran serta ke teladanya membuat nya banyak di sukai oleh guru guru di sekolah.
Sifatnya yang tidak sombong serta murah senyum telah menjadi nilai plus bagi Arjuna. Namun satu yang kurang darinya. Arjuna kurang punya waktu untuk kekasih nya, Aresha.
EMILIO DIRGA VERBILEANO.
Mahasiswa jurusan management.
Anak pertama dari Affandi V dan Yuanara Velery. Kakak laki laki Aresha, namun sifatnya berbeda dengan Aresha. Emil tipe cowok yang kalem, dan terkesan dingin, namun dia sangat penyayang, termasuk kepada keluarga nya.
ARENO BAGAS VERBILEANO.
Anak terakhir dari Fandi dan Nara. Sifatnya tak jauh berbeda dengan Kakak nya Aresha, sama sama bad dan troublemaker. Namun nilai plus bagi Areno yaitu, dia yang begitu mencintai dan menyayangi keluarganya, terutama untuk Kakak Perempuanya, Aresha.
VELISA AURORA.
Sahabat Aresha, Anak dari seorang pengacara terkenal. Satu satu nya sahabat Aresha yang memendam rasa untuk Emil, Abang dari sahabat nya sendiri.
STEPHANY ALMOND.
Sahabat Aresha yang tidak banyak tingkah. Bad, namun masih menaati aturan sekolah. Si cewek polos namun berani memacari cassanova di Sma Angkasa. Sakra, yang tidak lain tidak bukan adalah Sahabat dari Arsen.
MELODY ALMEERA.
Sahabat ketiga dari Aresha, cewek tomboy sebagai pelengkap persahabatan antara, Aresha, Stephany dan Velisa.
RENATA ALISYA PUTRI.
Murid kebanggaan di Sma Angkasa. Gadis cantik dengan kepintaranya di segala bidang. Wakil Ketua Osis yang paling di benci Aresha Dkk. Yang di anggap telah merusak hubungan di antara Aresha dan Arjuna.
Cerita ini bukan hanya menceritakan kisah cinta anak remaja, namun juga kekeluargaan dan juga persahabatan.
📝
***Udah segitu dulu pengenalanya, semoga suka dan jangan lupa untuk, coment dan juga Share ke teman kalian ya.
See you 💕***
Di dalam kehidupan, seseorang hanya akan menjalankan kehidupan nya dengan takdir yang sudah di tentukan.
Begitupula dengan kehidupan seorang Arsenio Artanta Liandara. Hidup nya berantakan, jauh dari kata bahagia. Tidak ada lagi alasan untuk nya bertahan hidup setelah kematian Papa nya.
Dunia malam sudah menjadi teman untuk nya melampiaskan rasa sepi dalam hidup nya.
Arsen memang anak orang kaya, dia memiliki Ibu yang cantik, seorang pengusaha yang namanya sudah banyak di kenal di berbagai macam Negara. Arsen hidup berlimang harta, kemewahan sudah di rasakan nya sedari kecil. Namun itu tidak cukup untuk membuat kehidupan Arsen bahagia. Kesibukan Mama nya membuat Arsen tak bisa merasakan kasih sayang yang seharusnya ia dapat kan.
Pandangan Arsen tentang Mama nya sudah buruk, Arsen tak menyukai Mama nya. Ia hanya menyayangi Papa nya yang jauh berbeda dengan Mama nya. Arsen sudah cukup bahagia ketika Papa nya masih ada. Karena hanya Papa nya yang selalu memperhatikan nya, menemani nya bermain dan mengajarinya banyak hal.
Hingga saat kematian Papa nya tiba, Arsen benar benar merasa jika dunia nya telah hancur. Hidup nya yang suram semakin suram sejak saat itu.
Kebencian Arsen pada Mama nya semakin besar saat Mama nya memutuskan untuk menikah lagi, di saat belum genap sebulan kepergian Papa nya.
Arsen sempat menentang keras pernikahan Mama nya, namun semua itu sia sia karena Mama nya begitu egois dan tak pernah mau mengerti bagaimana prasaan Arsen yang masih berduka saat itu.
Hingga saat Arsen mulai memasuki masa Sma, dan dengan izin Tuhan, kehidupan nya tidak sesuram dulu. Hati nya bergetar untuk pertama kali nya. Arsen jatuh cinta pada teman seangkatan nya.
Arsen berusaha menyangkal fakta itu dengan keras. Arsen tidak percaya jika kini hatinya sudah di isi oleh seseorang yang sebelumnya nya ia anggap sebagai penganggu dalam hidup nya. Gadis cantik yang suka mencampuri urusan nya.
Namanya adalah Aresha, gadis cantik yang berhasil mencairkan hati Arsen yang sudah lama beku.
Namun kenyataan pahit harus Arsen terima saat tau jika Aresha sudah memiliki kekasih bernama Arjuna. Pria teladan yang menyandang jabatan sebagai Ketua Osis di Sma nya.
Arsen bukan Pria egois, Arsen tau jika ia tidak bisa memaksakan Takdir. Lagipula Arsen menyadari jika Aresha tidak menyukai nya, bahkan Aresha sangat membenci nya.
Arsen hanya bisa bersikap biasa saja seolah tidak ada yang terjadi pada dirinya. Tatapan mata nya masih tajam dan datar pada Aresha.
Mereka selalu bertengkar setiap kali bertemu, apalagi Aresha yang selalu ingin mencampuri urusan nya. Namun tanpa mereka sadari, itulah cara Tuhan untuk membuat mereka semakin dekat.
Dan perlahan lahan Aresha mulai menaruh harapan pada Arsen. Apalagi Aresha yang merasa kurang di perhatikan oleh kekasihnya sendiri. Selalu di abaikan dan tidak di anggap penting oleh Pria yang sangat Aresha cintai, Arjuna.
Sekali lagi Takdir mempermainkan nya, Arsen terlibat cinta setiga yang semakin hari semakin menambah keyakinan nya jika suatu saat Aresha akan menjadi milikk nya.
Mungkin ini memang jalan yang harus Arsen tempuh, melewati segala badai yang menerjang nya, berjalan di atas bara api yang panas demi mencapai kehidupan yang lebih bahagia.
Apapun jalan nya dan bagaimana pun prosesnya, Arsen harus kuat menjalaninya. Dan Aresha? Dia adalah wanita pertama bagi Arsen.
Arsen memang terlihat tidak menyukai Aresha, tetapi tidak ada yang tau bagaimana prasaan Arsen untuk Aresha. Sifat dingin dan cuek itu hanya topeng Arsen untuk menutupi kepedulian nya, menutupi cinta dan kasih sayang nya terhadap Aresha.
Lalu bagaimana dengan ending nya, apa mungkin Arsen akan bersatu dengan Aresha? Atau akan tetap mencintai Aresha diam diam?
Semua pertanyaan itu akan terjawab lewat takdir yang sudah di tentukan.
HAPPY READING😋
📝
Suasana di pagi hari ini terasa begitu panas, semua siswa yang tengah berbaris di tengah lapangan mengeluh kerena kepanasan.
Tak terkecuali pada seorang gadis yang berdiri di barisan paling belakang. Tanganya ia kipas kipas kan di bagian wajah nya.
Kulit nya yang putih terlihat memerah karena kepanasan. Namun itu sama sekali tidak mengurangi kadar kecantikan nya, justru semakin terlihat cantik dan **** dengan keringat yang mengalir di pelipis nya.
Perkenalkan namanya adalah Aresha, princes nya SMA Angkasa. Siapa yang tidak mengenal sosok cantik seperti Aresha, bahkan di sekolah lain pun Aresha begitu terkenal.
Aresha terkenal bukan hanya karena wajah nya yang cantik, tapi Aresha juga terkenal dengan sifat nya yang Badgilr. Namun, meskipun Aresha bad, dia tetap menjadi idola di SMA Angkasa maupun di SMA lainya.
Saat ini pandangan Aresha terus menatap ke depan, lebih tepat nya pada pria yang saat ini sedang memimpin ucapara. Siapa lagi kalau bukan Arjuna, kekasih hati nya.
Arjuna adalah pria yang tampan dengan segudang prestasi yang di miliki nya. Sifat nya sopan dan juga ramah membuat siapapun bisa jatuh hati padanya. Di tambah posisi nya yang sebagai Ketua Osis.
1 tahun menjalani hubungan dengan Ketua Osis seperti Arjuna terkadang membuat Aresha merasa lelah. Arjuna jarang memperhatikan Aresha, dan Arjuna juga jarang ada di saat Aresha membutuhkan nya.
Tapi Aresha masih tetap bertahan untuk Arjuna. Hanya satu alasanya, karena Aresha sangat mencintai Arjuna.
"Bagaimana bisa aku berhenti mencintai nya, kalau setiap hari dia terlihat begitu tampan." gumam Aresha tanpa melepaskan pandangan nya mata menatap ke arah Arjuna. Mata nya berbinar indah, menatap Arjuna dengan pandangan memuja.
"Tampan saja belum cukup menjadi jaminan kebahagiaan."
Sahut seseorang di sebelah nya.
Reflek Aresha menoleh menatap ke sumber suara. Lebih tepat nya kepada pria yang saat ini tengah berdiri di samping nya dengan pandangan lurus ke depan. Wajah nya tampan, namun ekspresi nya datar.
Dia adalah Arsen, rival yang sangat di benci oleh Aresha.
Si captain basket yang memiliki paras hampir sempurna. Wajah nya yang tampan serta bentuk tubuh nya yang atletis.
Arsen salah satu Badboy di SMA Angkasa yang banyak di gandrungi oleh siswi perempuan. Selain tampan, Arsen juga terkenal dengan kepintaranya. Namun tingkah nakal nya menutupi kecerdasan yang di miliki Arsen saat ini.
Dari sinilah kisah mereka di mulai, dari Aresha yang membenci Arsen, dan Arsen yang akan terlibat cinta segitiga bersama Aresha dan Arjuna.
💕
Dringgg...
Jam walker berbunyi begitu nyaring di pagi hari. Seorang gadis yang tengah terlelap di balik selimut sama sekali tidak merasa terganggu dengan kebisikanya, justru semakin mempererat pelukan nya pada guling kesayanganya.
"Astafiruallah, Aresha," seorang wanita cantik berjalan mendekati tempat di mana Aresha tertidur. Mematikan jam di atas nakas dan menguncang pelan tubuh anak perempuanya.
"Aresha, ayo bangun Sayang, ini udah jam berapa coba?" wanita itu mengelus rambut panjang anak perempuan nya dengan sayang. Bukanya terbangun, justru Aresha malah menikmati usapan halus dari tangan bunda kesayangan nya.
"Aresha ayo bangun!"
"Bentar bunda, Aresha masih ngantuk." jawab Aresha masih dengan menutup matanya.
"Aresha bangun sekarang atau Bunda yang nyuruh Papa bangunin Aresha?"
Dengan gerakan cepat Aresha bangkit dari tidurnya. Menatap bunda nya yang juga tengah menatap nya.
"Yaudah sekarang kamu mandi, terus turun ke bawah. Kita sarapan bersama." ucap Nara dengan lembut nya.
"Habis mandi langsung turun Bunda? gak usah ganti baju?" sahut Aresha dengan nada becanda.
"Aresha." gemas Nara membuat Aresha cengengesan dan berlalu masuk ke dalam kamar mandi.
Nara hanya bisa menatap anak perempuanya dengan gelengan kepala.
Keluarga Aresha termasuk keluarga yang harmonis. Memiliki papa yang tegas namun penyayang, serta bunda Nara yang lemah lembut dan tidak bisa marah pada anak anaknya.
Aresha adalah anak kedua, dia memiliki kakak dan juga adik laki laki.
Kakaknya sudah berkuliah dan adiknya kelas 1 SMA. Cuma beda setahun doang dari Aresha yang saat ini sudah naik ke kelas 2 SMA.
"Aresha," panggilan papa nya menghentikan Aresha yang ingin meminum susu nya setelah sarapan.
"Iya Pah?"
"Semalam pulang yang berapa?" Aresha tersedak mendengar suara dingin dari papanya.
"Hati hati dong Sayang, " Nara mengusap punggung Aresha pelan.
"Semalam Kak Aresha pulang jam 11 malam Pah." celetuk adik nya jujur.
Aresha melotot marah ke arah adiknya. Tidak menyangka jika adik nya ini akan memergokinya pulang larut semalam.
"Ngg... Enggak kok Pah. Areno bohong. Semalam Aresha pul... "
"Siniin kunci mobil, ponsel dan juga kartu kredit kamu. Untuk sementara waktu kamu di antar jemput sama Bang Emil!" tintah Papa nya tegas.
"What??"
Ucapan papa nya membuat Aresha terkejut bukan main. Di antar jemput oleh Abang nya sendiri? Bisa mati berdiri Aresha. Sudah pasti abangnya yang galak ini akan mengetahui kalau dirinya jarang masuk ke sekolah dan lebih memilih bolos bersama teman teman nya.
"Tapi Pah... "
"Gak ada tapi tapian Aresha, pokoknya mulai hari ini Bang Emil yang akan antar jemput kamu."
"Pah, Emil kan anak kuliahan, jam berangkat dan pulang nya itu gak tentu. Jadi Areno aja deh Pah yang antar jemput Aresha." sahut Emil tiba tiba.
"Areno kan harus nunggu setahun lagi baru punya SIM, jadi gak bisa kalau Areno yang antar jemput Kak Aresha."
"Bener tuh Pah, mending Aresha bawa mobil sendiri aja biar gak ngerepotin Abang sama Adik." ucap Aresha berharap jika papa nya ini akan berubah fikiran dan mengembalikan semua fasilitasnya.
"Hmm baiklah kalau begitu."
Aresha menatap papa nya berbinar. Ada rasa lega luar biasa dalam diri Aresha.
"Biar Papa aja yang antar jemput Aresha mulai sekarang!"
"Whatt??"
Kelegaan yang tadi di rasakan Aresha sirna begitu saja. Wajah nya semakin tegang saat mendengar keputusan akhir dari papa nya. Kebebasanya semakin terancam jika sudah Papa nya yang mengantar jemput dirinya.
📝
Setelah acara rampas merampas, Aresha akhirnya sampai di sekolah nya. Tentu saja dengan di antar oleh papa tercinta, siapa lagi kalau bukan Papa Affandi Verbileano.
Suasana di koridor sekolah yang semula ramai mendadak sunyi saat Aresha melewatinya, tidak ada ada yang mengucapkan apapun kecuali bisikan pujian dari para pria yang di lewatinya. Namun Aresha tidak terlalu menganggapnya penting, Aresha terus melangkah kan kakinya dengan santai.
Senyum Aresha melebar saat pandangan matanya menatap seorang pria yang berada tak jauh dari nya, dengan penampilan yang rapi dari atas hingga ujung kaki.
"Arjuna," dengan setengah berteriak, Aresha berlari menghampiri kekasihnya itu.
"Kamu lagi ngapain?" pertanyaan bodoh Aresha di balas denggusan dari Arjuna.
"Kamu lihat aku lagi ngapain?" jawab Arjuna balik bertanya.
"Lagi jalan."
"Yaudah." jawaban singkat dari Arjuna membuat Aresha menghela napas kesal.
"Madsutnya aku itu kamu ngapain bawa banyak kertas kayak gini?" ucap Aresha dengan nada kesal.
"Kamu gak tau? Lusa kan ada kunjungan gubernur di sekolah kita. Jadi aku harus nyiapin semua ini buat persiapan."
"Bukan nya gak tau Arjuna, aku cuma lupa."
Arjuna tak lagi menanggapi ucapan Aresha, ia memilih berjalan menaiki tangga dan membiarkan Aresha mengikuti nya dari belakang
"Arjuna, nanti sepulang sekolah kita jadi jalan kan. Kemarin kamu janji loh mau temani aku beli baju."
Arjuna menghentikan langkahnya, otomatis Aresha juga menghentikan langkahnya.
"Kamu gak lupa kan kalau aku ini Ketua Osis?"
"Iya aku tau, tapi cuma sebentar kok, cuma beli baju doang habis itu... "
"Aku tetep gak bisa Sha, aku sibuk." potong Arjuna cepat.
"Lain kali aja ya."
"Tap... "
Belum sempat Aresha menyela, Arjuna sudah lebih dulu meninggalkanya.
Aresha mengembuskan napas nya pelan, hanya mampu menatap sendu kepergian Arjuna. Ada rasa kecewa saat Arjuna meninggal kan nya begitu saja, bahkan sebelum Aresha sempat menyelesaikan ucapan nya.
Brukkk..
"Aaaah."
Seketika tubuh Aresha terhempas ke lantai saat seorang pria tanpa sengaja menyenggol bahunya dengan cukup kencang.
"Eehh, lo punya mata gak sih, main nabrak orang aja." Aresha berdiri dan langsung menatap tajam pria yang seenaknya menabrak dirinya.
"Punya pikiran kan? Ngapain berdiri di tengah tangga gini." jawab pria itu dengan nada datar dan dingin nya.
"Lagian, baru juga di sengol pelan, udah jatuh aja. Lemah." cibir Pria itu semakin membuat emosi Aresha naik.
"Enak aja ya lo ngatain gue lemah. Emang lo pikir lo sekuat apa huh?" suara keras Aresha membuat seketika semua orang mengerubungi nya. Dari lantai atas hingga bawah.
"*Arsen sama Aresha berantem lagi nih."
"Iya, sama sama idola di sekolah."
"Waww, badgilrs VS badboy nih. Seru seru*."
Bisikan dari para teman sekolah nya membuat panas telinga Aresha.
"Percaya aja kalau lo emang kuat. Bahkan saat kekasih lo tak peduli pun lo masih kuat bertahan."
"Arsen," bentak Aresha. Entah kenapa setiap kata yang Arsen ucapkan mampu membuat nya emosi.
"Apa? Bener kan apa yang Gue omongin." pria bernama Arsen ini memasukan tanganya di saku celana nya, menatap Aresha dengan tatapan datar seperti biasa.
"Lo itu, ngeselin tau gak." teriak Aresha menunjuk wajah Arsen. Tepat setelah mengatakan itu, Aresha berbalik dan meninggalkan Arsen yang masih menatap datar kepergian nya.
Arsen tidak memperdulikan Aresha, dia menatap kesekelilinya dengan tatapan tajam.
"Apa kalian akan terus di sini huh?" seketika semua orang membubarkan diri saat suara Arsen kembali terdengar.
Di SMA Angkasa tidak ada yang berani melawan Arsen. Siapapun yang berani mengusik ketenangan seorang Arsen, maka bersiaplah orang itu akan menyesal saat itu juga.
Arsen adalah rival yang paling di benci Aresha. Karena menurut Aresha, Arsen termasuk tipikal pria yang banyak gaya. Sok tampan, sok coll dan sok berkuasa. Aresha membenci itu, membenci apapun yang berhubungan dengan badboy seperti Arsen.
📝
Aresha masuk ke dalam kelas dengan setengah membanting tas nya, hingga membuat seisi kelas terdiam heran menatap nya.
"Lo kenapa sih Sha, dateng dateng main marah aja. Pms lo?" tanya Veli yang kaget dengan tindakan yang di lakukan sahabat nya itu.
Aresha tidak menjawab, dia duduk di samping Meera dan langsung merebut minuman kaleng bersoda yang sedang di minum Meera.
"Eehh, apaan sih Sha, main rebut aja."
"Beli lagi yang baru. Gue lagi kesel hari ini," jawab Aresha dengan tampang masam.
"Kenapa lagi sih? Gara gara Kak Arjuna apa Arsen?" tanya Stephany yang duduk di depan bangku Aresha, bersama Veli di samping nya.
"Dua duanya." sahut Aresha kesal.
Ke-tiga sahabat nya hanya menganggukan kepalanya faham. Menurutnya hal seperti ini sudah biasa terjadi pada Aresha. Jika tidak bermasalah dengan kekasih nya Arjuna, pasti bermasalah Arsen sang captain basket itu.
"Biasanya juga begini, kenapa harus sekesal ini sih?"
Aresha mengarahkan pandangan menatap Veli.
"Udahlah gue lagi males cerita. Intinya gue benci sama tuh badboy bernama Arsen itu." tegas Aresha.
"Jangan terlalu benci Sha, Gue takut lo malah jatuh cinta sama tuh badboy." ucap Meera di sertai dengan gelak tawa nya.
"Gue?" Aresha menunjuk dirinya sendiri.
"Jatuh cinta sama Arsen?" Aresha tertawa keras, membuat semua teman sekelasaya menatap nya heran.
"GAK AKAN. CAMKAN ITU." teriak Aresha masih dengan tawanya.
"Gue doain jatuh cinta beneran tau rasa lo." ucap Jovin tiba tiba. Jovin sih ketua kelas bantet setengah tampan di kelas ini.
"Ngomong sekali lagi gue buat bokap lo jatuh miskin."
Jovin langsung menutup mulut nya mendengar ancaman dari Aresha. Karena Jovin tau betul sekaya dan seberkuasa apa keluarga Aresha ini.
"Lagian gue juga suka kok kalau Lo sama Arsen." ucap Stephany.
"Betul tuh, gue juga." timpal Veli.
Aresha menghela napas kesal. Kenapa Arsen selalu bisa membuat nya kesal. Entah ada atau tidak orang nya. Dan Aresha rasa hidup nya tidak akan tenang bila tidak segerah menyingkirkan Arsen dalam hidup nya.
📝
Jika biasanya sepulang sekolah Aresha akan pergi hangout bersama para sahabat nya, kini dia harus mendekam sendirian di dalam kamarnya. Dan semua itu karena papa nyebelin nya itu.
Di tambah lagi handphone di sita, lengkap sudah kesialan Aresha hari ini.
Karena merasa boring, akhirnya Aresha melangkah keluar dari kamarnya. Menuruni tangga dan melihat jika bundanya sedang membaca majalah di ruang tamu.
"Bunda," ucap Aresha tiba tiba memeluk Nara dari belakang.
"Aresha Sayang, sini duduk sama Bunda."
Aresha duduk di samping bunda nya. Nara yang merasa di perhatikan menoleh menatap putri kesayangan nya.
"Kenapa Sayang?"
"Tolongin Aresha dong Bun, bujuk Papa supaya mengembalikan fasilitas Aresha yang di ambil Papa," ucap Aresha memohon mohon.
"Bunda gabisa sayang. Kamu taukan gimana Papa kamu kalau marah?"
"Please Bunda, ini kan belum terlalu sore, Bunda masak aja buat Papa. Terus Bunda ke kantor ngasih makan malam buat Papa. Pasti Papa luluh deh."
Nara tersenyum mendengar permintaan Aresha, di elus nya kepala anak perempuan nya dan menciumnya dengan sayang.
"Baiklah, tapi Aresha harus janji sama Papa dan Bunda. Kalau Aresha harus bisa menggunakan fasilitas itu dengan baik."
"Siap Bunda, Aresha janji." dengan semangat Aresha langsung memeluk Bunda nya.
"Maksih Bunda, Aresha sayang banget sama Bunda"
Nara tersenyum dan membalas pelukan Putrinya.
"Yaudah kalau gitu kamu Ikut Bunda ke supermerket buat belanja. Tadi Bi Sina lupa buat belanja." ucap Nara dan di angguki oleh Aresha.
📝
Nara dan Aresha telah sampai di supermarket dengan di antar oleh Pak Jo, supir pribadi papa nya.
"Bun, Aresha lihat lihat yang lainnya ya. Bunda pilih aja sayuran nya nanti Aresha nungguin di depan."
"Yaudah, kamu hati hati ya."
Aresha mengacungkan jempol nya sambil berlari menjauh dari Bunda nya.
Aresha berjalan mengelilingi supermarket tanpa tujuan. Saat di tengah jalan, tiba tiba Aresha di tabrak oleh seseorang.
Bugh...
Aresha tidak jatuh, tapi kepalanya membentur tubuh orang itu.
Saat dia mendongak, sosok yang paling dia benci ada di depannya.
"Arsen,"
Arsen, pria yang lagi lagi menabrak Aresha hanya menatap Aresha dengan datar.
"Lo lagi, kenapa sih hobi banget nabrak gue."
Arsen tidak menanggapi ucapan Aresha dan memilih pergi, namun dengan secepat kilat Aresha menahannya.
"Lo gak ada tanggung jawabnya sama sekali ya jadi cowok."
Arsen menyentak tangan Aresha dengan kuat. Menurut Arsen, wanita itu emang sama. Selalu meminta pertanggung jawaban atas kesalahan kecil sekalipun. Contoh nya Aresha. Arsen tidak sengaja berjalan dan menyenggol nya, namun cewek itu sudah koar koar meminta pertanggung jawaban.
"Kenapa diam aja huh, apa lo bisu sekarang?"
"Gue gak hamilin lo sehingga gue harus tanggung jawab." jawab Arsen dengan tenang.
"Gue gak mau tau pokoknya lo harus tanggung jawab."
"Oke. Gue akan tanggung jawab, tapi setelah gue hamilin lo dulu."
"Lo bener bener brengsek ya." karena kesal, Aresha mendorong tubuh Arsen hingga tak sengaja menabrak seorang pengawai yang sedang membawa trolli berisi belanjaan berat.
Brukk.
"Akhh," ringisan terdengar dari mulut Arsen.
"Mas maaf, saya tidak sengaja, maafkan saya Mas." pengawai itu terlihat ketakutan menatap Arsen, sedangkan Aresha? Dia terdiam mematung melihat darah segar mengacur di lengan Arsen yang terbalut hodie putih.
"Arsen," lirih Aresha.
Arsen yang menyadari arah tatapan mata Aresha langsung membulatkan matanya melihat lengan hodie putih nya berubah merah.
📝
Jangan lupa tinggal kan KOMENTARNYA nya😂.
see you.
Ig: @rsmndaa_
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!