"Sayang, bangun yuk." Ucap perempuan bermata kucing sedang membangunkang malaikat kecilnya, yang masih terlelap. Namun, yang dibangunkan tidak sama sekali bergeming. Tidak kehabisan akal, perempuan bermata kucing itu akhirnya membangunkan malaikat kecilnya dengan menciumi wajah serta mengusap punggung anaknya.
Benar saja, tindakan perempuan bermata kucing itu berefek dengan sang anak. Sedikit demi sedikit mata rusa nanindah itu terbuka.
"Good morning baby." Ucap sang mommy sambil mengecup punggung tangan dan tidak berhenti mengusap punggung putrinya.
"Good morning too mommynya baby." Balas sang anak dengan senyuman manis, hingga kedua matanya nyaris hilang. Sang anak mempererat pelukan pada mommynya, menenggelamkan wajahnya dilekuk leher mommynya.
"Apakah babynya mommy tidur nyenyak?" Ucap sang mommy sambil mencium rambut putrinya
yang ada di dalam pelukkannya. Hal ini adalah rutinitas yang dilakukan perempuan
bermata kucing, untuk mengetahui suasana hati sang anak.
"Of course, baby tidur sangat nyenyak karena baby tidur dipelukan mommy." Ucap anak perempuan berusia 7 tahun.
"Oh tuhan, manis sekali ucapan babynya mommy ini. Syukurlah, sama-sama sayang. Mommy akan selalu memeluk baby, sampai mommy berhenti bernafas". Ucap sang mommy yang sudah duduk di atas kasur big size dengan sang anak di dudukkan di depannya, hingga mereka berdua sekarang saling menatap.
"Mommy, bisakah baby minta mommy jangan berbicara hal itu lagi. Baby sedih, baby ingin mommy terus bernafas agar mommy ada di mana pun baby berada. Bisakah mommy bernafas terus untuk baby. Baby takut mommy pergi. Ba .... by .... baby .... sayang mommy." Ucap sang anak yang menatap mata kucing mommy nya dengan air mata yang mengalir.
"Baby, maaf bukan begitu maksud mommy. Baby dengar, tanpa baby minta, mommy akan terus memeluk baby dan selalu ada di mana pun baby berada, sekalipun raga mommy tidak ada, tetapi baby harus percaya di dalam hati mommy ada nama baby. Tuhan menciptakan kita tidak abadi sayang, suatu hari nanti mommy akan meninggalkan dunia dan ketika hari itu tiba, baby harus terus menjalani kehidupan baby di dunia ini sayang. Maafkan mommy sayang, maaf kalau kata-kata mommy membuat baby sedih dan takut. Mommy janji tidak akan membahas hal itu lagi sayang, mommy janji. Mommy lebih menyayangi baby. Sudah berhenti menangis, mommy minta maaf ya babynya mommy, cintanya mommy, malaikat kecil mommy". Ujar si mata kucing sambil menghapus air mata sang anak.
Tidak ada jawab dari malaikat kecilnya, yang ada malaikat kecilnya memeluknya dan menyembunyikan wajahnya dilekuk lehernya. Perempuan bermata kucing berdiri dengan sang anak dipelukannya. Dia terus mencium rambut dan mengusap punggung sang anak, sambil meratapi kecerobohannya di pagi hari, yang membuat mood sang anak menjadi buruk.
"Apa yang aku lakukan, aku merusak mood pagi anakku dengan ucapanku yang ternyata menimbulkan rasa takut dalam dirinya. Sekalipun itu benar adanya, tetapi aku lupa yang aku hadapi adalah anak berusia 7 tahun. Maafkan mommy baby. Mommy mencintai baby, baby adalah alasan mommy selalu ingin untuk bernafas."
***
Setelah kejadian di atas tempat tidur tadi, sang anak tidak lepas dari gendongannya, hingga melakukan rutinitas pagi lainnya. Dan berakhir lah sang anak yang saat ini tiduran sambil memeluknya di depan ruang TV.
Saat ini kedua perempuan cantik itu tengah duduk santai di sofa ruang TV dan menunggu jemputan dari aunty kesayangan anak berusia 7 tahun. Sambil menunggu jemputan, keduanya saling berbagi kasih sayang melalui pelukan. Hingga tidak lama terdengar suara klakson dari luar rumah, yang menandakan bahwa jemputan sudah datang.
Slang berapa menit akhirnya baby dan mommynya sudah memasuki mobil jemputan. Dengan baby yang berada di pangkuan mommynya. Anak itu hanya diam, bahkan sama sekali tidak menyapa kedua aunty kesayangannya. Merasa ada yang tidak beres akhirnya salah satu auntynya terlebih dahulu menyapa baby.
"Hai baby, apakabar baby?" Ucap perempuan berbibir hati.
Namun respons anak perempuan itu hanya melirik sekilas dan tidak menjawab sapaan auntynya. Malah makin mempererat pelukannya pada sang mommy. Paham akan situasi yang dihadapi saat ini akhirnya perempuan bermata kucing memberikan isyarat kepada perempuan berbibir hati untuk tidak menanyakan apa pun kepada putrinya, karena moodnya sedang tidak bagus. Dan hal itu juga tidak lepas dari pandangan perempuan berambut pirang yang duduk di kursi penumpang belakang, yang pada akhirnya kedua perempuan tersebut menjawab dengan mengangguk anggukkan kepala mereka.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit, akhirnya keempat wanita cantik tersebut tiba di tujuan mereka, berkunjung ke kebun binatang.
"Wah, baby coba lihat di sana ada kandang kelinci dengan banyak kelinci dan warnanya berbeda-beda. Maukah baby menemani aunty untuk ke sana?" Ucap perempuan berambut pirang.
Tertarik dengan apa yang dikatakan auntynya akhirnya atensi anak usia 7 tahun itu teralihkan dengan kandang kelinci yang berisi kurang lebih 30 ekor kelinci dengan warna yang berbeda-beda. Tertarik dengan ajakan auntynya, dia membuka suara yang di tujukan untuk mommynya.
"Mommy, bolehkah baby kekandang kelinci bersama aunty? baby tertarik dengan banyaknya kelinci dengan warna-warninya." Baby
"Boleh sayang, tetapi ingat jangan lepas dari genggaman tangan aunty dan dengarkan apa yang aunty baby katakan, mengerti sayang?" Ucap perempuan bermata kucing yang diakhiri dengan mengecup pipi gembul anaknya.
"Siap mommy, terima kasih mommy". Tidak ingin membuang waktu, baby meminta gendong pada auntynya untuk pergi lebih awal ke kandang kelinci, meinggalkan mommy dan auntynya yang lain.
***
Selepas kepergian baby dan auntynya, tinggallah perempuan bermata kucing dan perempuan berbibir hati. Penasaran dengan kejanggalan yang terjadi di dalam mobil tadi, akhirnya perempuan berbibir hati menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, hingga membuat baby yang ceria menjadi badmood.
"Sebenarnya apa yang membuat baby memiliki mood yang buruk, anak itu tak biasanya seperti ini?" Kata si bibir hati.
"Semuanya karena kecerobohan yang aku perbuat. Mood paginya yang baik, aku hancurkan dengan kata-kata cerobohku yang bahkan membuat dia sedih dan takut." Sesal perempuan bermata kucing.
"Memangnya apa yang kamu katakan, hingga membuat si ceria menjadi pendiam seribu bahasa?" Balas perempuan berbibir hati, sambil berjalan menuju tempat yang di kunjungi baby dan saudarinya.
"Aku berbicara, jika aku akan terus bernafas dan memeluknya di mana pun dia berada. Sekalipun raga kami tidak berdekatan, bahkan ketika aku sebagai mommynya meninggalkan dunia ini lebih dahulu. Dengan kecerobohan itu lah, aku membuat putriku takut dan sedih. Hingga dia badmood. Aku menyesali ucapanku, aku lupa dengan siapa aku berbicara." Ucap perempuan bermata kucing dengan mata berkaca-kaca.
"Aku tidak menyalahkan ucapanmu, hanya saja sangat aku sayangkan, ketika kamu berbicara hal seperti itu dengan anak berusia 7 tahun. Kamu memaksa baby untuk menerima apa yang kamu katakan, sekalipun itu sebuah kepastian yang akan terjadi. Hanya saja ini adalah baby yang sebelumnya sudah merasakan kehilangan daddynya, sebelum lahir ke dunia. Kamu membahas hal yang secara tidak langsung mengingatkan baby jika dia akan di tinggalkan mommynya dalam waktu dekat." Ujar perempuan berbibir hati.
"Masih banyak pembahasan dan hal lain yang bisa kamu lakukan untuk putrimu. Aku harap ini adalah kecerobohan terakhirmu dan jadikan ini pelajaran. Sudah jangan terlalu larut dengan rasa sesalmu. Lihat malaikat kecilmu, yang menggantungkan dirinya hanya pada mommynya. Dia hanya memiliki mommynya di dunia ini, tidak ada yang lain lagi." Sambung perempuan berbibir hati yang menunjuk arah anak berusia 7 tahun, yang sedang memberi makan kelinci bersama saudarinya.
"Terima kasih sudah mengingatkanku. Rasanya aku seperti orang yang kurang bersyukur pada Tuhan, setelah di berikan malaikat kecil berhati tulus. Aku malah membalas kebaikan Tuhan, dengan memberikan rasa takut pada putriku. Mommy janji sayang, mommy akan selalu menciptakan kebahagiaan untuk baby, dan mommy akan menjadi apa pun yang baby inginkan sekalipun harus menjalankan peran sebagai seorang daddy untuk baby." Ucap perempuan bermata kucing yang melihat ke arah putri dan saudarinya yang sedang asyik dengan kelincing.
"Terima kasih untukmu di sana yang sudah memberikan versi kecil dari pengganti dirimu. Saat ini biarkan aku menghabiskan waktuku dengan putri kita. Setelah waktuku pulang nanti, tolong jemput aku. Dan bersama-sama melihat putri kita dari tempat yang sama. Aku mencintaimu daddy baby." Sambung perempuan bermata kucing yang didengar jelas oleh perempuan berbibir hati.
***
Lain halnya dengan balita dan perempuan berambut pirang, di mana mereka sedang asyik memberi makan kelinci-kelinci. Mood baby sudah membaik. Sedang asyik dengan kegiatan memberi makan kelinci, baby berhenti dan menolehkan kepalanya pada perempuan bermata kucing yang beberapa detik lalu memanggil namanya.
"Baby, kita istirahat dahulu. Sudah waktunya baby makan, sayang." Ucap perempuan bermata kucing.
"Iya mommy. Aunty, ayo hampiri mommy." Baby pada auntynya, sambil merentangkan kedua tangannya minta di gendong, auntynya. Tentu saja hal tersebut langsung dilakukan auntynya.
"Menggemaskan, dengan senang hati tuan putri, mari kita hampiri mommy." Perempuan berambut pirang.
Merekapun keluar dari kandang kelinci dan menghampiri perempuan bermata kucing dan perempuan berbibir hati.
"Baby happy hari ini bermain dengan kelinci?" Ucap perempuan bermata kucing yang saat ini tengah menggendong putrinya.
"Baby happy. Terima kasih mommy, dan aunty sudah mau mengajak baby ke kebun binatang walaupun hanya menghabiskan waktu dengan rabbit's saja." Baby dengan senyum manis di wajahnya.
"Mommy juga happy melihat baby happy. Sama-sama sayang. Lain waktu kita ke sini lagi dan baby bebas ingin melihat hewan apa pun. Karena kita perginya kesorean dan hewannya juga butuh istirahat, begitu pun dengan baby yang butuh istirahat dan mengisi tenaga baby." Ucap sang mommy sambil menatap mata indah putrinya. Baby mengiyakan ucapan mommynya dengan memberikan dua jempol di hadapan mommynya.
Aunty baby tersenyum manis menanggapi ucapan baby yang puas dengan liburan singkat sore ini. Yang terpenting adalah mood baby sudah membaik.
(Kim Aluna Ruby)
Anak perempuan berusia 7 tahun adalah tuan putri kesayangan mommy, daddy dan auntynya. Dia di berikan panggilan sayang oleh daddy dan mommynya, baby. Baby di sayang banyak orang, karena sifat yang dimilikinya. Sifat baby adalah cerminan dari daddynya, yang sangat bertolak belakang dengan sifat mommynya. Dia adalah anak perempuan yang ceria, cerdas dan sangat ramah dengan semua orang. Sekalipun dia terlahir dari keluarga yang kaya raya, dia sama sekali tidak menyombongkan hal itu dengan orang lain. Di mata nya semua orang sama, hal itu dia dapatkan dari daddynya.
Dia adalah anak yang sangat cerdas, menguasai 3 bahasa asing: Inggris, Korea dan Thailand. Jago bahasa Korea karena mommynya orang Korea dan dia jago bahasa Thailand karena daddynya orang Thailand. Dia adalah salah satu siswi berprestasi di sekolah milik mommynya. Di usianya yang baru berusia 7 tahun, dia memiliki puluhan piala yang terpajang rapi di almari khusus pencapaian dirinya, yang di belikan mommynya. Dia tidak hanya pandai dalam bidang akademik, dia juga pandai dalam memahami emosional seseorang. Walaupun dia baru berusia 7 tahun, tetapi pemikirannya sudah dewasa. Hal ini dia dapatkan dari kebiasaan dan nasihat dari daddynya.
Di balik sifat dan latar belakang dirinya, ada sebuah fakta yang tidak bisa dia tolak. Di mana dia harus kehilangan daddynya, saat dia sedang berjuang bersama mommynya untuk tetap hidup di dunia. Selain itu, dia memiliki daya tahan tubuh yang terbilang lemah. Dia tidak bisa berada di cuaca yang terlalu dingin ataupun yang terlalu panas. Dia juga tidak bisa melakukan aktivitas berat terlalu lama, dan tidak bisa berada di ruangan yang berdebu.
***
(Kim Ruby Jane)
Perempuan bermata kucing, berusia 25 tahun adalah mommy dari baby. Berprofesi sebagai COE dari perusahaan Kim Company. Perempuan yang memiliki perawakan wajah datar, irit senyum dan tidak suka basa-basi saat sedang berbicara dengan orang lain. Dia adalah CEO tegas, yang di takuti karyawan dan pesaing bisnisnya. Karena dia tidak akan segan-segan untuk memberikan hukuman kepada siapa pun yang berani berbuat curang dalam dunia bisnis.
Dia hanya lembut saat berhadapan dengan putri semata wayangnya. Dia akan menjadi mommy yang lembut dan penuh cinta kasih, hanya untuk tuan putrinya. Segala sesuatu yang bersangkutan dengan putrinya, akan menjadi prioritas untuknya. Perempuan tangguh, yang membesarkan putrinya seorang diri. Suaminya sudah pergi meninggalkan dirinya dan putrinya.
***
(Kim Rose)
Perempuan berusia 24 tahun adalah aunty favorit baby, karena memiliki suara yang indah dan dengan kelembutannya, mampu membuat baby nyaman saat berada bersama dirinya. Perempuan berambut pirang ini di berikan panggilan khusus oleh baby, yakni aunty Osi. Berprofesi sebagai penyanyi solo yang kelas Internasional. Memiliki beberapa cabang Restoran di Korea Selatan maupun luar negeri. Melakukan apa pun untuk kesayangannya, baby.
***
(Kim Jichu)
Perempuan berbibir hati, berusia 26 tahun adalah musuh bebuyutan baby. Musuh dalam artian, sering sekali menjahili baby. Tidak bisa melihat baby tenang sebentar saja. Berprofesi sebagai CEO dari agensi hiburan miliknya sendiri, Ji Entertainment. Ji entertainment menaungi artis, girl grup, boy grup dan penyanyi solo, salah satunya dalah aunty Osi, baby. Memiliki sifat yang tegas, tidak jauh berbeda dengan mommy baby. Lembut, penyayang dan sabar saat berhadapan dengan kesayangannya, baby. Memberikan apa pun yang di inginkan kesayangannya. Mendapatkan panggilan khusus dari kesayangannya, aunty Chu.
"Mommy, baby rindu aunty Chu, aunty Osi." Ucap anak perempuan yang saat ini sedang menyandarkan tubuhnya pada sang mommy. Saat ini kedua perempuan cantik itu sedang menonton TV, duduk di atas sofa dengan camilan buah stroberi.
"Oh, baby rindu aunty. Bagaimana kalau kita video call aunty Chu dan aunty Osi, by?" Yang langsung dijawab
anggukan antusias dari sang anak.
Mommy melakukan panggilan, hingga beberapa waktu akhirnya panggilan video call tersebut terjawab dengan muncul nya kedua aunty kesayangan baby. Hal ini sukses membuat raut wajah baby menjadi ceria.
"Hai baby, apa baby merindukan aunty?" Tanya perempuan berbibir hati, yang saat ini sedang duduk manis di kursi kebesarannya. Pekerjaannya teralihkan dengan si panggilan video call, karena iya tahu kalau yang ingin melakukan video call itu adalah kesayangannya, bukan adiknya.
"Aunty, baby sangat merindukan aunty. Mengapa lama sekali aunty tidak menemui baby? Apa aunty sesibuk itu, hingga melupakan baby? Apa aunty tidak menyayangi baby lagi atau aunty sudah memiliki baby yang baru?" Ucap baby dengan mata berkaca-kaca. Sedangkan sang mommy hanya mendengarkan obrolan sang anak dengan saudarinya.
"Oh, sayang, mengapa tebakan baby benar semua. Sebenarnya aunty sudah lama ingin mengenalkan baby dengan baby aunty yang baru. Aunty punya baby yang sangat cantik dan baik hati. Maafkan aunty baby, aunty lebih menyayangi baby baru, aunty." Ujar perempuan berbibir hati yang berniat untuk menjahili kesayangannya itu.
"Jadi aunty benar-benar sudah memiliki baby yang baru dan tidak menyayangi baby lagi. Hah (menarik napas dan
membuang secara perlahan dengan mata yang sudah memerah dan ingin menangis). Apa baby boleh bermain babynya aunty?" Ucap baby L dengan perasaan ingin menangis, namun tetap berusaha untuk menerima perkataan auntynya.
"Maafkan aunty sayang, sepertinya babynya aunty tidak mau bermain dengan, baby. Babynya aunty juga tidak mau aunty berbagi kasih sayang dengan orang lain, termasuk dengan baby." Ucap sang aunty yang berbicara dengan nada dan raut wajah yang meyakinkan sang balita.
Dan benar saja hal tersebut dapat meyakinkan baby, bisa dilihat dari air mata yang sudah mengalir namun
tidak ada sama sekali suara orang yang menangis. Melihat perubahan suasan hati putrinya, sang mommy memberikan sentuhan dengan mengusap tangan dan jari-jari putrinya yang masih betah bersandar pada tubuhnya. Sang mommy, tidak ikut campur dalam obrolan tersebut, karena tahu kalau perempuan berbibir hati itu hanya menjahili putrinya. Namun dia tidak tahu bahwa putrinya sudah menangis tanpa suara sambil menundukkan wajah. Hingga sang mommy menyadari ketika sang anak menanggapi ucapan auntynya.
"Aunty, baby sayang aunty, maaf ya kalau baby tidak cantik dan tidak baik untuk aunty. But baby merasa happy kalau dengan adanya baby baru dapat membuat aunty happy. Baby sayang aunty." Ucap baby yang sudah membalikkan penuh badannya, dan langsung memeluk mommynya. Tidak lupa dengan air mata yang terus mengalir disertai dengan napas yang tidak beraturan. Hal ini menarik seluruh atensi perempuan bermata kucing yang saat ini tengah berdiri dan menimang sang anak dengan membisikkan kata-kata yang dapat menenangkan putrinya.
"By ... baby ... sayang aunty Chu hanya bercanda sayang. Aunty Chu tidak memiliki baby baru sayang, babynya hanya baby seorang. Sayang berhenti menangis, atur napas baby nanti bisa sesak napas sayang." Ujar sang mommy yang sedari tadi berusaha untuk menatap wajah sang anak. Namun mendapat penolakan dari sang anak. Berakhir dengan perempuan bermata kucing itu yang membujuk anaknya dengan membisikkan kata-kata yang bisa
memperbaiki mood putrinya.
Masih dalam video call yang tersambung dengan para auntynya. Mengapa aunty Osi tidak berbicara dengan baby? Karena ketika ingin membuka obrolan dengan baby, dirinya tiba-tiba disapa dengan juniornya. Dan terlibat dalam obrolan, hingga dia lupa kalau masih berada dalam panggilan video call dengan baby dan saudari perempuannya. Setelah obrolan dengan juniornya berakhir, barulah dia menyadari masih dalam panggilan video call. Dan yang mengejutkannya dia tidak sengaja menekan tombol mute, yang mana suaranya ataupun suara si penelpon sama-sama tidak terdengar. Setelah menekan tombol unmute, dia di kagetkan dengan situasi di mana melihat punggu baby yang bernapas secara tidak teratur dan sang mommy yang sedang mengucapkan kata-kata yang bertujuan menenangkan baby.
"Baby ... baby mengapa sayang. Mengapa baby menangis, apa ada yang menyakiti baby?" Ucap perempuan beramut pirang yang terdapat kekhawatiran dari nada bicaranya. Namun tidak ada yang memedulikan pertanyaan dari perempuan tersebut yang ada dia malah harus memahami situasi dengan sendirinya.
"Unnie, aku tunggu di rumah. Unnie, harus bertanggung jawab mengembalikan mood baby. Jika tidak, unnie akan tahu apa yang akan aku lakukan." Ucap perempuan yang masih menimang putrinya, yang belum juga berhenti menangis namun nafasnya sudah mulai sedikit stabil.
Video call terputus, dan hanya menyisakan aunty Osi dan aunty Chu.
"Habis lah aku. Rose, ingin ikut ke mansion baby?" Perempuan berbibir hati.
Paham akan situasi yang sebelumnya terjadi. Aunty Osi, menyetujui ajakan unnie tertuanya. Aunty Osi, menunggu
jemputan unnienya. Karena sebelumnya dia ke agensi dengan di atar manajer dan dia sudah minta izin untuk pulang bersama unnienya. Setelah menunggu 20 menit, akhirnya yang ditunggu datang juga, tanpa basa-basi dia langsung masuk ke dalam mobil, dan duduk di kursi depan samping kursi pengemudi.
Selama di perjalanan perempuan berbibir hati menceritakan kejadian sebelum baby berakhir dengan menangis. Hasil yang aunty Chu terima dari aunty Osi adalah, pukulan di lengannya. Karena sudah membuat keponakannya menangis. Perlu di ketahui bahwa perempuan berambut pirang itu akan bertindak kejam kepada siapa pun yang mengganggu keponakan kesayangannya. Sekalipun dia memiliki sifat yang ramah dan lembut, namun ketika menyangkut keponakannya dia tidak akan berpikir dua kali untuk melakukan apa pun demi keponakannya.
Slang beberapa waktu akhirnya kedua perempuan cantik itu sampai di depan mansion mewah. Karena tidak ingin
membuang waktu, aunty Osi langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam, dia ingin segera bertemu baby. Sedangkan perempuan berbibir hati baru turun dari mobil dan tidak lupa dengan tangan kanan yang membawa paperbag berukuran sedang yang akan dia berikan kepada baby.
***
Sementara di dalam mansion, perempuan bermata kucing masih terus menggendong dan mengusap punggung putrinya yang sedari tadi tidak berhenti mengeluarkan air mata. Yang perempuan bermata kucing khawatirkan adalah kesayangannya sudah cukup lama menangis dan parahnya menangis tanpa suara. Hal itu bisa saja membuat putrinya dema, karena menangis terlalu lama dan hal itu akan sangat menyakiti dirinya.
"Baby, aunty Osi ada di sini. Bisakah baby memeluk aunty?" Tanya perempuan berambut pirang. Hal ini dia lakukan
untuk membuat baby berhenti menangis, dengan mencoba mengambil antensi baby. Namun, respons baby sama sekali tidak bergeming. Hingga atensinya sedikit teralihkan ketika baby mendengar suara aunty berbibir hatinya.
"Hai sayang, aunty minta maaf. Aunty hanya menjahili baby saja, tidak ada baby baru. Aunty hanya menyayangi baby." Ucap perempuan berbibir hati. Namun, baby masih tidak bergeming. Bahkan baby menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya dan menutup matanya. Yang artinya dia benar-benar tidak ingin melihat dan mendengar aunty Chu nya.
Tidak kehabisan akal, perempuan berbibir hati itu akhirnya memperlihatkan paperbag yang dia pegang di tangan kanannya. Dan dibantu dengan perempuan berambut pirang untuk melepaskan kedua tangan baby dari telinga baby dengan lembut. Hal itu membuat baby membuka matanya dan melihat siapa yang melakukan itu. Namun, penglihatnya sudah terlebih dahulu di suguhi dengan paperbag yang di pegang aunty Chu nya. Hal ini tidak di sia-siakan perempuan berbibir hati untuk mengajak baby berbicara.
"Ini, untuk babynya aunty yang paling aunty sayang. Sebelum baby mengambilnya, dengarkan aunty terlebih dahulu. Aunty minta maaf karena menjahili baby dan membuat baby menangis. Aunty hanya menyayangi baby. Dan baby adalah orang cantik, dan yang terpenting baby memiliki hati yang baik. Oleh karena itu aunty menyayangi baby. Baby baru yang aunty maksud adalah diri baby, bukan orang lain sayang. Oh, baby tahu di dalam paperbag ini khusus aunty cari kan langsung isinya untuk baby. Karena kemarin aunty lihat baby benar-benar happy ketika melihatnya. Semoga baby suka dan aunty minta maaf sayang." Sesal perempuan berbibir hati yang menyesali perbuatannya dan memberikan paperbag itu padababy, yang beruntungnya diterima dengan baik oleh baby. Setelah melihat respons baik baby, perempuan berbibir hati itu pun mencium kepala dan kedua pipi kesayangannya.
Apa kabar mommy baby? Ya, sedari tadi mommy baby hanya menyimak obrolan putri dan saudarinya. Mommy baby tidak ikut campur dalam obrolan, karena dia masih di posisi memeluk dan mengusap punggung putrinya. Di rasa mood sang anak sudah mulai membaik dan unnienya juga sudah meminta maaf, dia pun membuka suara.
"Wah, baby dapat hadiah dari aunty Chu. Baby pasti ingin melihat isinya kan, jadi boleh kan kita duduk di sofa
ruang TV sayang untuk melihat apa yang aunty Chu bawa?" Tanya sang mommy kepada baby, karena jujur saja dia sudah mulai terasa pegal pada bagian kakinya. Bagaimana tidak pegal jika dia sedari tadi berdiri dan di tambah menopang berat badan anaknya. Tawaran itu dijawab dengan anggukan dari putrinya. Dan berakhir lah keempat perempuan cantik itu duduk di sofa. Dengan baby yang duduk di pangkuan mommynya.
"Terima kasih aunty Chu. Baby suka boneka rabbitnya, ini lucu dan bulunya halus. Baby memaafkan aunty, tetapi jangan jahili baby seperti itu lagi, karena baby tidak terbayangkan kalau aunty meninggalkan baby dan pergi bersama orang lain. Mengapa semua orang dewasa ingin cepat-cepat meninggalkan baby, kemarin mommy, tadi aunty Chu, apa besok aunty osi juga? Apa baby nakal, baby menyusahkan mommy dan aunty?" Tanya baby sambil menatap sang mommy dan para auntynya satu per satu, dengan wajah sendunya.
Ungkapan isi hati baby, mampu membuat ketiga hati perempuan dewasa merasa hati mereka di timpa batu besar. Belum sanggup menanggapi pertanyaan dari baby, ketiga perempuan itu memilih untuk memeluk baby secara bersamaan. Dan berakhirlah mereka dengan saling berpelukan satu sama lain. Hingga di rasa cukup memiliki tenaga untuk menjawab pertanyaan baby, sang mommy pun akhirnya membuka suara.
"Baby, jangan berpikir dan berkata seperti itu lagi sayang. Mommy dan aunty sangat menyayangi baby. Baby adalah anak yang penurut dan sama sekali tidak menyusahkan mommy dan aunty. Baby cukup selalu simpan kata-kata mommy, mommy dan aunty selalu menyayangi baby". Ucap mommy yang diakhiri dengan mencium lama kening sang anak. Sedangkan kedua auntynya sudah memalingkan muka karena tak mampu menyembunyikan air mata yang mengalir, tidak ingin dilihat baby.
Setelah drama kejahilan yang mengakibatkan mengalirnya air mata dan diakhiri dengan rasa haru. Keempat perempuan itu saat ini sedang menonton TV yang menayangkan film kartun. Untuk memulihkan mood baby dan tidak lupa berbagai macam cemilan yang sudah tersedia di depan dan samping mereka. Sementara baby lebih memilih untuk menyandarkan tubuhnya pada mommynya. Setelah beberapa saat perempuan berambut pirang merasa curiga dengan baby, karena sedari tadi baby hanya diam tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Hingga akhirnya dia menyentuh jemari tangan baby, dan betapa terkejutnya dia ketika mendapati baby yang sudah menutup kedua matanya dengan suhu tubuh yang panas.
"Unnie, tanganku yang terasa panas atau suhu tubuh baby yang tidak normal?" Tanya perempuan berambut pirang
pada kedua unnienya. Hal itu berhasil membuat rasa khawatir pada keduanya, terlebih lagi pada mommy baby yang langsung menempel kan punggung tangannya pada kening baby, dan benar saja baby demam.
"Ya Tuhan, baby." mommy yang langsung membalikan tubuh anaknya dan putrinya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!