" Dirga , lihat dulu wajahnya , kamu akan suka dengannya " ucap seorang ibu yang sedang membujuk anaknya untuk melihat sebuah foto yang ia bawa " Tidak ibu , aku tidak ingin dijodohkan dengan dia " jawab sang anak yang bernama Dirga Prananda , ia anak dari seorang petani. Ayahnya bernama Suryanto Suhaini dan ibunya bernama Mina Sunantri.
Mereka adalah keluarga biasa yang bekerja keras demi sesuap nasi. Suryanto terkadang meminjam uang ke saudara tertua , namanya Aris Cahyono. Ia adalah orang yang mampu namun sangat sombong akan hartanya itu.
Saat Suryanto meminjam uang , ia hanya memberinya 50 ribu sambil melontarkan kata-kata yang membanggakan hartanya.
Dirga terlihat sedang membereskan barangnya , Mina bingung dengan apa yang dilakukan oleh Dirga dan ia pun bertanya
" Nak , kamu mau kemana beres-beres barang seperti ini? "
" Dirga mau merantau Bu "
" Kamu yakin ingin pergi merantau? Kamu akan melihat kesulitan hidup yang besar. apakah kamu yakin, Dirga? " tanya sang ayah,
" Aku yakin ayah , tenang saja , aku akan mengirimkan kalian uang untuk membayar utang saudagar kaya itu , tapi jangan menjodohkan aku dengan anaknya hanya karena untuk melunasi hutang " jawab Dirga ,
" Hhhuuuffft , baiklah kalau seperti itu. Ini , ibu hanya ada ini sebagai bekal
perjalanan kamu "
Mina memberikan sebuah kalung emas miliknya kepada Dirga untuk dijadikan biaya ongkos untuk dia merantau. Dirga menerima barang dari ibunya itu dan berkata
" ibu , aku janji akan membuat ibu dan ayah bahagia dan hidup enak saat aku kembali "
" Iya , kamu pasti bisa , ibu do'akan semoga kamu sukses "
Dirga mencium tangan ibunya dan berpamitan dengannya , ia juga menemui ayahnya yang sedang bersiap untuk berangkat kerja ,
" Ayah , Dirga berangkat dulu ya , ayah yang sehat disini jangan sampai sakit " ucap Dirga kepada ayahnya , " Iya nak , kamu juga jangan sampai lupa makan disana , hati-hati dengan tindakan yang kamu lakukan " Sang ayah menanggapi,
Dirga mencium tangan ayahnya dan berangkat merantau , ia juga menyapa orang-orang yang biasa membantu keluarganya maupun orang yang lewat.
Ia pergi ke tempat penjual emas untuk menukar kalung yang diberikan oleh ibunya
" Permisi pak , mau jual kalung "
" Iya nak , mari-mari "
Dirga diajak masuk ketempat itu. Didalam mereka berdua melakukan perdagangan
" Ini pak kalungnya , berapa kira-kira kalau dijual ke bapak? " tanya Dirga sembari mengeluarkan kalung emas ,
" Ini dapet 700 ribu dek. Karena kamu mau merantau , saya kasih tambahan buat kamu dek , anggap saja ongkos dari saya " jawab bapak itu , " Terimakasih banget pak....saya pergi dulu pak " Dirga berpamitan dengan bapak itu , " Iya dek , yang sukses!! " bapak itu memberikan semangat kepada Dirga.
Dia berangkat menuju kota bernama Purnamasari , di perjalanan ia mengingat kembali dengan nasib keluarganya yang susah. Tak jarang pula ia dihina karena statusnya disekolah pada saat masih SMA ,
hinaan bagaikan sarapannya di sekolah menurut Dirga.
" Aku akan membalas kalian semua dengan kesuksesan ku dimasa depan ! " gumamnya.
Singkat cerita , ia sampai di desa Curuguyang. Karena lelah dalam perjalanan yang lumayan panjang , ia memutuskan untuk beristirahat di sebuah toko kecil , " Dek , kamu orang baru yah? " tanya pemilik toko membuka obrolan ,
" Iya pak , saya baru sampai di desa ini ", jawab Dirga
" umur berapa dek? "
" Umur 19 pak "
" Wuih hebat pisan Eui , baru lulus SMA udah merantau "
" Iya pak , saya mau bantuin orang tua saya "
" Hebat banget Eui. Di Curuguyang bisa dengan mudah mencari kerja asalkan niat dan komitmennya ada " jelas Pemilik toko ,
" Iya pak , niat saja udah siap banget ini.... ngomong-ngomong nama bapak siapa yah? " tanya Dirga , " Hahaha, saya lupa memperkenalkan diri. Nama saya Jaka Kusumo , kalau kamu? " tanya-nya balik ,
" nama saya Dirga Prananda pak " jawab Dirga ,
" Oh nak Dirga , kamu sudah ketemu tempat tinggal? , kalau belum , saya bisa bicara dengan pak RT untuk membiarkan kamu tinggal di gudang rumahnya....kamu mau? " Jaka menawarkan , " Saya mau pak , terimakasih atas bantuannya " Dirga menerima tawaran itu , " Baiklah , saya akan berbicara dengan pak RT sekarang " ujar Jaka.
Selagi menunggu pak Jaka , Dirga melihat toko pak Jaka yang agak berantakan , ia pun membersihkannya selagi pak Jaka pergi.
Pak Jaka pergi lumayan lama , sekitar setengah jam-an.
" Nak Dirga , kata pak RT kamu boleh tinggal di gudangnya , dia juga sedang membereskan gudangnya "
Jaka terkejut melihat tokonya yang bersih tanpa debu sedikitpun.
" Ini kamu yang bersihkan? " tanya-nya bingung , " Iya pak. Saya bosan menunggu pak jaka jadi saya membersihkan toko selagi pak Jaka pergi " jelas Dirga ,
" Terimakasih banyak nak Dirga. Ini saya ada makanan untuk kamu , sebagai ucapan terimakasih " ucap Jaka sopan , Dirga menerima barang dari Jaka dengan sopan pula " terimakasih pak "
Jaka menunjukkan jalan kearah gudang pak RT. Sesampainya di gudang , mereka masuk dan melihat gudang itu sudah bersih. Ada tempat tidur , kamar mandi , dan alat olahraga rumahan yang terletak di samping pintu.
" Wah . Pak RT baik banget sudah mau meminjamkan tempat tinggal untuk saya.
Sekali lagi terimakasih pak Jaka karena sudah membantu saya " Ucap Dirga ,
" Tidak apa nak. Yasudah , kamu istirahat disini , saya mau ke toko lagi " ucap Jaka yang di balas dengan anggukan kepala Dirga.
Jaka pergi dari situ. " Hah , orang-orang Curuguyang baik-baik banget , aku bersyukur datang kesini " gumamnya sambil merebahkan tubuhnya di kasur. Ia pun tertidur dengan pulas di sana.
Esok harinya, Dirga bangun dan mandi untuk sholat subuh di gudang itu. Setelah selesai sholat, Ia berlari pagi berkeliling desa Curuguyang. Ia menyapa orang-orang yang ia temui di desa.
Ia mengambil nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan.
" Haaaaah, segar sekali rasanya. Aku akan melihat baliho lamaran pekerjaan seperti yang di bilang oleh Pak Jaka kemarin " Gumamnya.
Sesampainya di baliho yang di maksud oleh pak Jaka.
" Hm , banyak pekerjaan yang bisa di ambil disini. Mungkin aku akan menjadi pegawai Indomaret untuk permulaan "
Ia mengambil brosur tersebut dan memberikannya kepada Pak RT. Atau yang biasa dikenal dengan Pak Abdul Darta.
" Pak RT , saya mau mengambil pekerjaan ini "
Dirga memberikan brosur yang ia bawa dari baliho desa.
" Oke lah nak Dirga , nanti siang sudah boleh mulai kerja "
" Baik pak , terimakasih "
Ia pun pergi ke warung kopi Bu Wati untuk sarapan dan ngopi. Melihat sampah yang berserakan di halaman warung kopi Bu Wati ,
Ia berinisiatif membersihkannya. Sebelum itu dia memesan nasi goreng dan juga secangkir kopi.
" Bu Wati , saya mau nasi goreng sama kopinya Bu "
" Siap dek Dirga "
Ia membersihkan halaman warung sambil menunggu makanannya.
Sreeet Sreeeet
Bu Wati mendengar suara sapu lidi yang sedang di gunakan untuk menyapu , ia terkejut melihat Dirga yang menyapu halaman warungnya sampai bersih.
Dirga yang melihat Bu Wati membawa pesanan yang ia pesan buru-buru menyelesaikan menyapu halaman warung.
" Huh , selesai. Bu sudah pesanan saya? " tanya Dirga sembari meletakkan sapu lidi yang habis ia pakai , " Eh , iya dek , ayo makan dulu sini " ajak Bu Wati.
Dirga memakan nasi goreng itu ,
" Nak Dirga , tidak usah repot-repot menyapu halaman warung saya nak. Jadi merepotkan nak Dirga jadinya kan " ujar Bu Wati
" Tidak apa Bu , sembari menunggu pesanan saya , mending saya nyapu , karena kebetulan tidak enak dilihat "
" Yaudah , maaf karena sudah merepotkan nak Dirga "
" Tidak merepotkan kok Bu "
Dirga menghabiskan makanannya
" Bu , saya mau jalan Gym dulu yah " Dirga berpamitan sembari membayar makanan yang ia pesan ,
" Iya nak Dirga , hati-hati dijalan "
Ia pergi kesebuah tempat olahraga bernama
" GymBro " untuk berolahraga.
Disana ia melihat abang-abang dengan tubuh yang kekar. Kemudian ia menyapa abang-abang itu
" Assalamualaikum bang , lagi olahraga juga nih "
" Waalaikumsalam Dek , iya nih. Kita harus menjaga kesehatan tubuh kita agar tidak mudah terkena penyakit " Sahut abang-abang itu.
" Namanya siapa bang? " tanya Dirga
" Nama saya Irfan Gunawan , kamu dek? " tanya balik Irfan
" nama saya Dirga Prananda bang , badan Abang bagus banget , udah lama Gym di sini bang? "
" iya dek , kamu juga harus Gym di sini agar badannya bagus seperti Abang. Ngomong-ngomong , kamu orang baru yah? "
" Siap lah bang....iya bang saya merantau dari kampung halaman saya ke kampung Curuguyang ini "
Mereka berbincang-bincang sambil berolahraga. Setelah beberapa 2 jam berolahraga , Dirga berpamitan dengan Bang Irfan untuk pergi kerja
" Bang , saya duluan yah , mau kerja soalnya "
" Iya dek , mari-mari "
Karena masih jam 10:05 , ia pulang ke gudang pak RT untuk pergi membersihkan diri. Seusai mandi ia pergi ketempat kerja , ia melihat wajah partner kerjanya yang cantik.
Ia bernama Putri Wulandari. Tampak ia sedang menghadapi para pelanggan yang sangat banyak dan terlihat kesulitan ,
Dirga masuk dan membantunya.
" Hah ! , hari pertama ini sangat melelahkan "
Dirga menghela nafas.
" Terimakasih mas karena sudah membantu putri "
" Tidak apa , sudah seharusnya. Baiklah Karena sudah sepi , aku akan mengambil stok barang di belakang "
" Iya mas , saya akan menjaga kasir "
Dirga pun pergi mengangkat stok barang dari belakang Indomaret dan menyusunnya di lemari yang kosong.
" oke , yang kosong sudah di isi , sekarang kita kembali ke kasir " Gumam Dirga.
Di meja kasir , Dirga melihat orang yang tampaknya sedang mengganggu Putri
" Nona cantik~ boleh minta nomornya? " ucap salah satu dari mereka
" maaf , mohon jaga sopan santunnya " Ucap Putri sopan
" Ih kamu~ , jangan pelit gitu dong~ "
pria itu ingin menyentuh lengan Putri namun di tepis olehnya.
" Tolong jaga sopan santun anda sebagai pembeli ! " Putri mulai berbicara tegas namun orang itu malah memaksa untuk memegang tangan Putri , untungnya Dirga datang dan menahan tindakan orang itu.
" apa yang kau lakukan kan!!!? "
" Maaf , kami tidak menerima pelanggan yang tidak tahu tata krama "
Dirga ingin di hajar oleh orang itu , namun Dirga mengunci tangannya yang membuatnya tidak bisa melakukan apapun selain berteriak kesakitan.
" Argg , sakit !! " ia mengerang kesakitan.
Dirga mendorong tubuhnya keluar Indomaret.
rombongannya yang melihat hal itu malah ikut keluar dan tidak berani melakukan kekerasan karena ada CCTV yang mengawasi.
" Terimakasih mas , mas gapapa kan? " tanya putri khawatir
" Tidak apa , mereka berandalan yang gajelas masuk ke Indomaret , mungkin karena melihat mbak Putri yang sendirian "
mereka melanjutkan pekerjaannya sampai jam kerja selesai.
Mereka berdua pulang sekitar jam 20:00.
Karena takut para berandalan datang untuk mengganggu Putri , Dirga mengantar Putri kerumahnya terlebih dahulu.
Wajah Putri merona , keadaan mereka sangat canggung.
" I-ini , makasih banyak mas , sudah mau mengantar Putri " Putri membuka obrolan.
" Iya , tidak apa , aku hanya takut berandalan tadi mengganggu kamu "
Perjalanan mereka tampak aman sampai di depan rumah Putri.
" Baiklah , sudah sampai , aku pulang dulu "
" Iya mas , sekali lagi terimakasih banyak "
Dirga melambaikan tangan dan pergi dari situ. Dirga sudah menebak apa yang akan terjadi kedepannya. Benar saja , ia di cegat oleh berandalan tadi. Mereka tampak membawa senjata tumpul.
Senyuman yang sangat gembira terpampang jelas di wajah mereka karena mereka mengira akan menghajar Dirga sampai babak belur.
" Hajar dia !!! "
Semua orang maju mengeroyok Dirga.
Namun mereka tak tahu kalau Dirga bisa beladiri.
Bang!! Bruuuk!!! Tung!!
Terdengar dengan jelas suara pukulan di telinga , namun bukan Dirga yang terkena pukulan , melainkan para berandalan itu yang babak belur karena dihajar oleh Dirga.
" Ini tidak mungkin... " Ucap Rio yang tak percaya dengan apa yang ia lihat. [ Rio adalah orang yang menggangu Putri di Indomaret ]
Dirga mendekat kearah Rio. Rio panik ketakutan , kakinya lemas dan tidak dapat berdiri.
" Kumohon , jangan pukul aku.... "
Dirga tidak menjawab. Bukannya memukul Rio , ia malah mengulurkan tangannya untuk membantu Rio berdiri sembari berkata
" Jangan lakukan hal semacam ini ya...? "
Rio terkejut dengan tindakan Dirga. suaranya gemetar karena menahan tangis
" Ma-maafkan Sa-saya Ba-ng , Hiks "
" Iya , jangan lakukan kejahatan lagi lain kali...ayolah , kamu kan laki-laki , masa menangis "
Rio menyeka air matanya.
" Sudah-sudah , lebih baik kamu bantu teman-teman kamu yang kesakitan itu , aku mau pulang , besok masih harus kerja "
" Ba-baik bang , nama Abang siapa yah? "
" Nama ku Dirga Prananda "
" Oh bang Dirga , nama saya Rio Febrian "
" Baiklah , aku pulang dulu , jangan ulangi kelakuan kalian hari ini "
Dirga pulang ke gudang pak RT untuk beristirahat. Sebelum , tidur ia menyambar handuk dan pergi membersihkan diri.
Dan ia pun merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya untuk beristirahat.
Keesokan harinya seperti biasa , ia mandi dan pergi berlari pagi berkeliling desa , menyapa orang-orang disekitarnya dan pergi sarapan di warung Bu Wati.
" Bu Wati , seperti kemarin yah...? "
" siap dek Dirga "
Bu Wati segera menyiapkan pesanan yang Dirga minta.
Dirga melihat sekitar , tampak warung Bu Wati sangat bersih dan segar.
" Yahhh. Udah di bersihin , harusnya biar aku saja yang bersihin agar tidak bosan menunggu pesanan "
Ia menunggu pesanan yang ia pesan.
" Dek Dirga , ini pesanannya "
ucap Bu Wati sembari menyuguhkan kopi dan nasi goreng.
Dirga makan dengan lahab. Saat sedang makan , Dirga melihat wajah Bu Wati merengut karena melihat sesuatu , Dirga melihat kebelakangnya dan menyadari bahwa Rio datang ke Warung Bu Wati , melihat wajah Bu Wati yang merengut Dirga pun bertanya
" Kenapa Bu? "
" Ini , si Rio datang kesini , takutnya dia mau membuat masalah "
" Tenang saja Bu , dia adalah teman saya , jangan khawatir "
Rio masuk kedalam warung dan menyapa Dirga
" Assalamualaikum bang "
" Waalaikumsalam , Tumben pagi-pagi udah kesini , mau sarapan? "
" Iya bang , sekalian beresin urusan sama Bu Wati "
Bu Wati datang dan Rio langsung berdiri dan membungkukkan badannya
" Bu Wati !!! Saya minta maaf karena selama ini sudah banyak mengacau di warung ibu "
Bu Wati terkejut dengan tindakan Rio yang tidak biasa. " I-iya dek Rio , saya maafkan. Jadi dek Rio mau pesan apa? "
" Saya mau pesan Nasi goreng dan teh hangat nya Bu "
" siap dek "
Dirga dan Rio berbincang-bincang santai sambil makan.
" Nah , tindakan ini yang aku suka. Kalau ada salah , minta maaf sama yang di salahkan "
" iya bang , saya udah tobat , tapi kemampuan Abang semalam sih hebat banget. Belajar di mana bang? "
" Ah , itu aku diajarkan oleh ayah di kampung halaman "
" Hebat sekali ayah kamu bang "
Setelah makan , Dirga melanjutkan lari paginya dan menuju ke tempat GymBro.
Disana sudah ada bang Irfan yang sedang berlatih. Ia menyapanya dan berlatih bersama.
" Assalamualaikum bang "
" Waalaikumsalam Dek Dirga , wah badan kamu bagus juga yah , ideal pula "
" Haha, bang Irfan bisa aja "
Sama seperti biasanya , mereka berlatih sambil berbincang-bincang santai.
Setelah 1 jam berlatih , Dirga menyudahi latihannya dan berpamitan dengan Bang Irfan
" Hah , bang saya duluan yah "
" Iya dek , hati-hati di jalan "
Dia pulang ke gudang pak RT dan mandi lagi untuk berangkat bekerja.
" Huh , sudah jam 10:50 , aku harus cepat " Gumam Dirga sembari berlari mengejar waktu yang mepet.
Sesampainya di Indomaret , ia melihat pria yang memakai baju Indomaret yang sama dengan Dirga , ia tidak terlalu mengenal orangnya karena dia baru bertemu hari ini.
Orang itu berbalik badan mendepani Dirga ,
ternyata dia adalah Rio yang baru masuk kerja di Indomaret. Rio menyapa Dirga
" Assalamualaikum bang "
" waalaikumsalam , Haha gini dong , kerja tuh yang berfaedah "
" Haha , iya bang. Ngomong-ngomong , pacar Abang mana? Kok belum Dateng...? "
" Pacar apanya....siapa yang kamu maksud? "
" itu lho yang aku goda kemarin , aku mau minta maaf sama dia "
Dirga menyadari bahwa itu adalah Putri.
" Belum datang "
Mereka berbincang-bincang di Indomaret itu karena masih sepi pelanggan.
Putri pun datang , ia menatap Rio dengan tatapan yang jengkel.
Menyadari Putri sudah datang , Rio bergegas mendekat dan meminta maaf
" Mbak , maaf atas kejadian kemarin , saya khilaf "
" Eh...? Ti-tidak apa "
Dirga mengacungkan jempol kearah Rio,
dan momen itu berakhir saat pelanggan masuk ke Indomaret tersebut.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!