Disebuah kamar yang bernuansa pink hello Kitty itu terdapat seorang gadis yang lagi bersiap menuju perusahaannya sebenarnya itu bukan perusahaan yang ia bangun sendiri, itu adalah perusahaan papanya, awalnya gadis itu ingin sekali membangun perusahaannya sendiri dari nol cuman papanya sudah tua dan tidak sanggup jika harus mengurus perusahaannya sendiri, jadi gadis itulah yang membantu papanya kini.
Gadis itu tak lain adalah Vina, anak dari Halwa dan Kevin, gadis itu memiliki pribadi yang ceria dan gampang beradaptasi dengan orang sekitarnya.
Dia menuruni tangga dan melihat mamanya tengah membantu bi Minah memasak.
"Pagi bun, pagi bibi yang awet muda"Halwa dan bi Minah yang mendengar suara cempreng itu pun langsung berbalik dan mendapati Vina sudah rapi.
"Anak bunda harum banget sih, mau kemana?"tanya Halwa.
"Kekantor la bun, kemana lagi emangnya?"jawab Vina gugup.
"Yakin cuman kekantor, bunda serasa nggak percaya"ujar Halwa dengan senyum menyelidikinya.
"Kamu itu ya sayang selalu saja berpikiran negatif pada Vina, sapa tau kan anak kita itu mau harum didepan karyawannya"ujar Kevin yang tiba-tiba datang.
Huh, ayah memang penyelamatku, batin Vina.
"Benar yang dibilang ayah bun, aku kan sebentar lagi akan jadi direktur utama perusahaan, jadi harus harum la"ujar Vina sambil tersenyum.
"Makanan sudah siap"ujar bi Minah kemudian keluarga kecil itu pun makan bersama.
Kevin dan Halwa memang sudah tak tinggal bareng bersama orang tua lagi, itu bukan keinginan mereka berdua, tapi itu keinginan mama Kevin sendiri karena dia tak mau kembali ikut campur dalam rumah tangga anaknya, sedangkan kedua orang tua Halwa, mereka sudah meninggal akibat kecelakaan saat usia Vina beranjak 10 tahun.
Setelah sarapan Vina bergegas pergi setelah pamit pada Halwa dan Kevin dengan mengendarai mobil kesayangannya, tapi dia tidak langsung kekantornya, mobilnya menuju kesebuah taman.
Ditaman itu terlihat seorang pria tengah duduk sambil memandangi langit, Vina yang melihat itu pun langsung menutup mata pria itu dengan tangannya.
"Vina, aku tau ini kamu"Vina pun menurunkan tangannya dari mata lelaki itu dan duduk disamping lelaki itu.
"Huh nggak asik, kok kamu tau sih kalau itu aku"ujar Vina sedikit kesal pasalnya cowok itu selalu tau tiap Vina menutup matanya.
"Karena aku mencintaimu, jangan kan mengenali tanganmu bahkan jejak kakimu pun aku tau"ujar lelaki itu bercanda membuat Vina tertawa terbahak-bahak.
"Dasar gila"ujar Vina.
"Kapan aku bisa melamarmu?"tanya lelaki itu dan membuat Vina terdiam, bukannya Vina tak ingin menikah dengan lelaki yang sekarang berada didekatnya itu cuman dia ingin sekali mewujudkan segala impiannya dahulu yaitu dia ingin sekali menyelesaikan kuliah S2 nya di Jerman, tapi memakai uangnya sendiri, Vina juga sudah memikirkan bahwa jika dia sudah menjadi direktur utama perusahaan dia juga akan membuka toko kue kecil-kecilan pake uang tabungannya.
"Owh ya kamu udah makan?"tanya Vina mengalihkan pembicaraan.
"Selalu saja kamu seperti itu, apa salahnya sih hanya menjawab pertanyaan ku"ujar lelaki itu.
"Bukannya aku tak ingin menikah dengan mu Arga cuman impian ku belum terwujud"ujar Vina.
"Aku akan mewujudkan impianmu itu, lagi pula kamu kan bisa minta uang sama ayah dan bundamu"ujar Arga tak habis pikir dengan gadis yang mengisi hatinya itu.
"Bunda dan ayahku ku sudah membiayai kuliah S1 ku, aku ingin membiayai kuliah S2 ku sendiri Arga, tolong mengertilah"ujar Vina.
"Lebih baik tadi kita tak usah bertemu jika hanya ingin bertengkar seperti ini Vina, aku akan ke kantorku"ujar Arga lalu meninggalkan Vina sendirian ditaman itu.
Setelah kepergian Arga, Vina menghembuskan nafasnya kasar, dia tak tau harus bagaimana sekarang?, Arga tak pernah mengerti dirinya.
Dulu waktu Arga mempunyai impian ingin membangun perusahaan sendiri tanpa campur tangan ayahnya, Vina mendukung usaha Arga itu dan memberikan Arga semangat tinggi, akhirnya sekarang Arga mempunyai perusahaan sendiri tanpa campur tangan ayahnya, tapi kenapa disaat Vina punya impian, Arga seperti membuat semangatnya down.
**Sesuai janjiku kalau aku akan bikin season 2 hati yang kau sakiti, kali ini aku tepatin janji itu ya, yang belum baca hati yang kau sakiti season 1 dibaca dulu ya, supaya nanti nggak bingung kalau baca season 2 nya.
Makasih.
Jangan lupa like dan komen disetiap part untuk menghargai usaha Author.
Salam manis Auhtor💝😊**
Arga telah sampai dikantornya dan langsung masuk keruangannya, dia kembali ingat akan percakapannya ditaman dengan pacar tercinta nya, Vina.
"Kenapa kamu tidak ingin menikah denganku Vina, lalu untuk apa kita pacaran jika akhirnya kita tidak menikah"ujar Arga.
Tok..Tok..Tok
Suara ketukan pintu membuat Arga berusaha rileks kembali.
"Masuk"ujar Arga, pintu ruangannya pun terbuka dan masuk seorang wanita cantik yang tak lain adalah sekretaris Arga sendiri.
"Ada apa?"tanya Arga.
"Pak Rio sudah datang"ujar sekretaris Arga.
"Baik, suruh saja dia masuk"Sekretaris itu pun langsung meninggalkan ruangan Arga setelah mendapatkan perintah dari bosnya itu.
Tak lama setelah sekretaris itu keluar, masuklah seorang lelaki dengan tubuh kekar dan jas yang terlihat sangat mahal.
"Selamat datang dikantor saya yang tidak terlalu terkenal ini pak Rio"ujar Arga lalu bersalaman dengan Rio.
"Tidak masalah pak Arga. Saya senang bisa bekerja sama dengan anda"ujar Rio dengan senyumannya. "Owh ya ini surat pernjanjian kita dan ini uang yang perusahaan anda pinjam dari perusahaan saya"lanjut Rio.
Arga membaca dengan teliti setiap kata dalam perjanjian itu dan dia percaya bahwa Rio benar-benar membantunya karena disitu tidak tertulis kapan Arga akan mengembalikan uang itu, disitu hanya tertulis bahwa terserah Rio kapan mau mengambil uangnya.
"Terima kasih banyak pak Rio, saya yakin semua perusahaan yang bekerja sama dengan saya pasti semakin yakin karena saya bekerja sama dengan pak Rio, perusahaan dan orangnya juga terkenal sebagai pengusaha sukses"ujar Arga.
"Pak Arga ini terlalu berlebihan memuji saya, mudah-mudahan dengan saya bekerja diperusahaan pak Arga semua perusahaan mau bekerja sama dan menanam sahamnya diperusahaan pak Arga ini"ujar Rio.
Mereka membahas begitu banyak tentang pekerjaan hingga sore tiba, Rio pun pamit pergi karena masih ada urusan bertemu dengan kliennya nanti malam. Sampai saat ini pula Arga masih saja bingung karena orang seperti Rio yang memiliki perusahaan yang terbilang sangat bagus dan terkenal malah ingin berkerja sama dengan perusahaannya yang kecil dan tidak terkenal serta perusahaan Rio mau membantu Arga memperbesar perusahaan nya itu.
Kerja sama itu akan lebih banyak menguntungkan untuk Arga dan bisa saja Rio mengalami kerugian, itulah yang membuat Arga kepikiran alasan seorang Rio membantu perusahaannya, tetapi jika bukan karena pekerjaan, lantas karena apa?.
Arga membuang segala pikirannya tentang Rio dan mulai mengerjakan pekerjaannya, tapi baru saja dia membuka laptopnya, hpnya kembali berdering, tertera nama wanita yang ia cinta dan sayangi kedua setelah ibunya, siapa lagi wanita itu jika bukan Vina.
Dalam telfon.
"Arga maafkan aku"ujar Vina merasa menyesal.
"Sudahlah Vina, aku tutup telfonnya ya, aku banyak kerjaan ini"ujar Arga berusaha menghindari Vina.
"Arga nanti kita bisa dinner bareng kan?"ujar Vina antusias.
"Maaf, aku sibuk"Jawab Arga singkat lalu mematikan telfon dari Vina.
Vina tidak tau lagi harus bagaimana, kalau Arga sudah seperti ini berarti Arga benar-benar marah, sebab selama 3 tahun mereka menjalin hubungan Arga baru saja 2 kali menghindari Vina, yang pertama saat itu karena Vina terlalu akrab dengan sekretaris cowoknya Arga sehingga Arga memecat sekretaris nya itu dan menggantinya dengan wanita dan yang kedua saat ini.
💝💝💝
Sedangkan ditempat lain.
Rio Dewanto, itu namanya, lelaki itu tengah berada dirumah sakit jiwa guna menjenguk seseorang yang telah membuatnya menjadi seperti sekarang, karena uang orang itu Rio bisa membangun perusahaan sendiri dan dengan usahanya sendiri perusahaannya Rio sudah besar dan terkenal kemanca negara sekarang.
"Bagaimana kondisinya?"tanya Rio pada suster yang menangani orang penting dalam hidupnya itu.
"Masih seperti itu pak Rio, tak ada perubahan"jawab suster itu yang membuat Rio menghela nafasnya, suster itu pun pergi dari hadapan Rio.
Kau tenang saja kak, aku adikmu akan membalaskan dendam kakak pada keluarga mereka, aku janji itu, batin Rio sambil memandang kakaknya dari balik jendela kamar.
Setelah menjenguk kakaknya dirumah sakit jiwa, Rio segera pulang kerumahnya.
Sesampainya dirumahnya, dia lansung memasuki kamarnya dan mengingat tentang kerja samanya dengan perusahaan Arga.
"Sebentar lagi kamu akan hancur"ujar Rio disertai dengan senyuman liciknya. "Dan perempuan ini akan jadi milikku"lanjutnya lagi sambil melihat foto seorang gadis yang tersenyum sangat manis tanpa ada beban sedikitpun.
Hari-hari berlalu, Arga dan Rio sudah berkerja sama kurang lebih 3 bulan dan perusahaan Arga berutang banyak pada perusahaan Rio. Rio pun semakin merasa senang karena rencananya pada Arga akan cepat terlaksana. Selama itu pula Rio membuatkan Arga begitu banyak pekerjaan dan selalu ingin bertemu dengan Arga, itu ia lakukan agar Arga tidak punya waktu untuk bertemu atau bahkan sekedar telfonan dengan Vina.
Hari ini Rio akan menjalani aksinya, dia bergegas kekantor Arga.
"Selamat pagi pak Rio"ujar Arga lalu mempersilahkan Rio duduk.
"Arga selama saya bekerja sama dengan perusahaanmu, saya sama sekali tidak mendapatkan keuntungan apapun bahkan malah perusahaan saya mengalami kerugian, dan surat perjanjian kita menyatakan jika kamu akan melunasi utangmu sesuai waktu yang saya tentukan dan sekarang saya mau kamu lunasi utangmu pada perusahaan saya"ujar Rio yang membuat Arga panik.
"Pak Rio saya belum memiliki uang itu, saya pasti akan menggantinya, tapi sekarang perusahaan saya juga sedang bermasalah dalam ekonomi, semua orang yang berkerja sama pada perusahaan saya malah membatalkannya, saya tidak tau kenapa, beri saya waktu 1 Minggu lagi untuk melunasi utang-utang saya"ujar Arga walau tak terlalu yakin.
Jelas semua perusahaan membatalkan kerja samanya denganmu karena saya mengatakan jika perusahaan mu hanya akan merugikan mereka seperti kamu merugikan perusahaan saya, batin Rio dengan senyum liciknya.
"Saya akan memberikan kamu waktu lagi, tapi hanya 2 hari setelah itu saya akan kembali kesini dengan membawa polisi jika kamu belum melunasinya juga"ujar Rio lalu keluar dari perusahaan Arga.
Setelah kepergian Rio, Arga terduduk lemas di kursinya, jika dia minta uang pada ayahnya, itu namanya dia membebankan ayahnya lagi.
Arga juga kembali mengingat waktu ayahnya yaitu Rega menyuruhnya untuk melanjutkan bisnis Rega, Arga malah menolaknya dengan berbagai cara dan dia mengatakan pada Rega bahwa dia akan mengembangkan perusahaannya sendiri tanpa campur tangan ayahnya itu.
"Aku harus bagaimana, tidak mungkin aku memakan kata-kata ku sendiri jika aku meminta tolong pada ayah"ujar Arga.
Owh ya Maudy saat ini lebih fokus mengurus keluarganya semenjak insiden Rega selingkuh waktu itu, Maudy memutuskan karirnya sebagai model dan hanya menjadi ibu rumah tangga.
"Vina, iya apa aku minta tolong saja pada Vina, tapi aku kan sedang tidak ingin bicara dengan Vina"ujar Arga. "Ya Allah aku harus bagaimana?"lanjutnya lagi sambil meremas rambutnya.
💝💝💝
Sedangkan ditempat lain.
Vina juga tidak punya waktu untuk bertemu dengan Arga selama 3 bulan itu sebab dia sudah menjadi direktur utama perusahaan dan banyak yang harus dia urus, dia juga lebih sering keluar negri saat ini.
Sebenarnya Vina ingin sekali berbicara dengan Arga lewat telfon, tapi setiap kali Vina menelfon Arga, Arga pasti tidak mengangkat telfonnya, sedangkan jika Vina keperusahaan Arga dia tidak punya waktu.
Hari ini Vina mengundurkan semua pertemuannya dengan kliennya menjadi besok karena ia ingin menghampiri Arga diperusahaannya.
Ditengah jalan menuju perusahaan Arga, Vina tanpa sengaja menabrak mobil seseorang dan mobil orang itu mengalami kelecetan.
"Bisa bawa mobil nggak mba, liat mobil bos saya lecet"ujar seseorang sambil mengetuk kaca mobil Vina, dari pakaian orang itu bisa diprediksi bahwa dia adalah supir dari yang punya mobil yang ditabrak Vina.
"Maaf pak, saya tidak sengaja, saya akan tanggung jawab kerusakannya kok"ujar Vina yang sudah keluar dari mobilnya dan sudah berdiri didepan supir itu.
"Mba tau kalau mobil bos saya ini mobil keluaran terbaru, ini akan sangat mahal jika diperbaiki walau pun hanya lecet"ujar supir itu.
"Saya tau, saya akan ganti rugi semuanya"jawab Vina. Tiba-tiba lelaki dengan memakai jas mahal keluar dari mobil yang ditabrak Vina tadi, lelaki itu berjalan kearah mereka, Vina yakin betul jika lelaki itu adalah pemilik mobil yang ditabraknya.
pucuk dicinta ulan pun tiba, ternyata Vina yang menabrak mobilku, itu artinya aku tidak perlu repot-repot untuk membuatnya bertemu denganku sebelum aku menghancurkan kekasihnya, batin Rio.
"Maaf tuan muda, perempuan ini yang sudah menabrak mobil tuan muda"ujar supir itu sambil membungkukan dirinya.
"Perkenalkan saya Rio Dewanto, kalau nama kamu siapa?"tanya Rio dengan sopan membuat sang supir terkejut pasalnya Rio adalah lelaki yang tidak akan mengampuni siapapun yang mengusik ketenangannya walaupun itu wanita atau pria semua sama saja.
"Saya Vina Inaya Abiputra, saya mohon maaf dengan kejadian barusan, saya pasti akan ganti rugi, tapi bolehka saya pergi dulu, saya ada urusan penting bertemu seseorang"ujar Vina.
Dia pasti ingin bertemu dengan Arga, tidak, ini tidak boleh terjadi, Vina tidak boleh membantu Arga membayar hutangnya pada perusahaan ku, batin Rio.
"Saya tidak akan minta ganti rugi kamu untuk memperbaiki mobil saya, saya hanya ingin kita makan siang bersama, apa kamu mau?"ujar Rio yang membuat lagi-lagi supirnya kebingungan.
Ada apa dengan tuan Rio, tumben sekali dia berbuat baik pada seseorang yang baru dikenalnya, terlebih lagi orang itu sudah mengganggu ketenangannya, batin supir Rio kebingungan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!