My Nerd Husband
Episode 1
: ̗̀➛ ʜᴀᴋᴜɴᴀᴍᴀᴛᴀᴛᴀᴀ ᴘʀᴇsᴇɴᴛ :
Kita menemui lebih dari ratusan ribu manusia setiap harinya. Seperti angin dan hembusan nafas, tak semua orang bisa mengingat sesuatu yang telah dihampirinya bahkan dilewatinya
Jeju, pulau terbesar di Korea Selatan yang biasanya dijadikan destinasi bulan madu oleh pengantin baru
Park Joo Mi
Taruh itu disana
Park Sooyoung
[ menghela nafas ]
Jeon Wonwoo
[ berjalan diam ]
Lee Young Ae
[ menggenggam ]
Cabang hotel terbaru di Jeju adalah tempat favorite ayahnya. Berhasil mendirikan hotel di pulau mahal ini, promosi berjalan dengan baik
Lee Young Ae
[ merapikan dasi Wonwoo ]
Jeon Wonwoo
[ menatap Young Ae ]
Park Sooyoung
[ menaruh piring ]
Sooyoung terus bulak balik berjalan kesana kemari untuk mengganti piring lama dengan piring yang sudah diisi oleh lauk baru
Sedangkan Wonwoo, ia duduk ditengah-tengah orang dewasa yang membosankan. Ia berharap kakak laki-lakinya ada disini untuk ikut. Namun Hyung Sik sedang sibuk dengan perkuliahannya
Jeon Jin Hee
Hahahaha tentu
Jeon Wonwoo
[ mengambil puding ]
Wonwoo memakan puding kecil itu dengan suapan tanpa selera. Ia lelah dengan lampu-lampu dan piring mengkilap ini, ia lelah dengan senyuman munafik disini
𝙎𝙧𝙖𝙠𝙠 𝙨𝙧𝙠𝙠 didalam kamar hotel dengan nama suite room itu, Wonwoo mengganti seluruh baju, jas, dasi itu dengan kaus biasa. Bahkan ia sudah membawa sendal dari rumah
Lee Young Ae
[ melihat Wonwoo ]
Wonwoo berlari keluar dari hotel itu tanpa membawa apapun. Ketika ayahnya sedang tak mengawasi, dan ibunya sedang tidak ada, ia akan selalu pergi
Jeon Wonwoo
[ melihat sekitar ]
Park Joo Mi
Pulang sebelum makan malem. Kalo nggak, mama kurangin uang jajan kamu
Park Sooyoung
Kemarin itu cuma mistake ma, lagian wajar kalo anak SMP kelas 3 karaokean
Jeon Wonwoo
[ melihat pantai ]
Udara murni memang berbeda jauh dengan kota besar terutama seperti Seoul. Wonwoo menghirup udara pulau Jeju ini dengan senang hati
Park Sooyoung
[ mencoret kertas ]
Jeon Wonwoo
[ melompat lompat ]
Tidak sampai, ia ingin melihat buku astronomi disana namun tidak sampai. Apakah disekitar sini ada tangga?
Kasihan sekali, adik manis itu tidak sampai karena tubuhnya yang kecil. Haruskah ia bantu?
𝙏𝙧𝙖𝙠𝙠 Sooyoung menaruh tangga kecil didekat kaki Wonwoo lalu mundur perlahan untuk mempersilahkannya
Jeon Wonwoo
[ melihat tangga ]
Park Sooyoung
Pake itu supaya bisa ambil, atau mau nuna ambilin juga?
Park Sooyoung
[ naik tangga ] mau ambil buku yang mana? Yang ini atau yang ini?
𝙂𝙧𝙚𝙗 Sooyoung ambilkan buku tebal berwarna biru tua dengan sampul tebal, kemudian ia turun dari tangga kecil disana lalu memberikannya
Untuk apa anak SD membaca buku berat dan besar seperti itu? Sok pintar sekali, padahal wajahnya sangat polos
Jeon Wonwoo
[ membungkuk hormat ]
Park Sooyoung
[ memberi hormat ]
Jeon Wonwoo
[ berjalan pergi ]
Park Sooyoung
( dia ngerti cara pinjem buku nggak ya? Harusnya ada tempelan prosedur yang bisa dibaca anak SD )
Jeon Jin Hee
Dari mana kamu?
Jeon Jin Hee
[ menarik ] baju apa ini? Dari mana kamu dapat baju kusam seperti ini?
Jeon Jin Hee
Hari ini itu acara penting untuk KA Group. Tidak ada respect-respectnya kamu dengan usaha ayah
Lee Young Ae
[ melepaskan ] dia cuma main keluar, ga perlu dilarang. Dan juga terserah Wonwoo mau pakai baju apa, yang penting senyamannya
Jeon Wonwoo
[ mundur perlahan ]
Jeon Jin Hee
Kalau yang lain lihat gimana? Mau taruh dimana muka aku?
Jeon Jin Hee
[ melepas dasi ] percuma bayar pelayan mahal-mahal. Besok, jangan keluar kamu dari sini
Jeon Wonwoo
[ hanya diam ]
Episode 2
Berciuman di atas piano, suasana malam ini terasa istimewa. Namun tidak untuk semua orang, Wonwoo cukup syok melihat skenario ini didepan matanya sendiri
Jeon Wonwoo
[ kebingungan ]
Jeon Hyung Sik
Udah bangun?
Park Boyoung
[ menutup bibir ]
Jeon Wonwoo
[ memberi hormat ]
Wah canggung sekali, cepat-cepat Boyoung turun dari piano itu kemudian merapikan rambut dan bajunya. Ia tidak tahu jika di apartemen Hyung Sik ada orang lain selain mereka
Park Boyoung
[ melihat Wonwoo ]
Jeon Wonwoo
[ membuka bungkus ]
Jeon Hyung Sik
[ tawa pelan ] ga perlu khawatir, Wonwoo nggak sejahat itu untuk buka mulut kemana-mana
Jeon Hyung Sik
Dia penyimpan rahasia yang baik, makanya aku biarin aja dia dikamar dari tadi. Kamu ga perlu khawatir
Jeon Wonwoo
[ membuka kulkas ]
Diatas meja makan, Wonwoo menyeruput ramyeonnya pelan dengan gestur tipis lalu meminum kuahnya
Boyoung terus melirik ke arahnya dan penasaran. Betul-betul pendiam, berbeda sekali dengan Hyung Sik yang selalu terbuka dan ceria
Jeon Wonwoo
[ menatap ] mm
Jeon Hyung Sik
Umm ini Boyoung nuna, umm gimana ya. Mirip temen, tapi-
Jeon Hyung Sik
Oke, masalah beres. Kadang aku lupa kalo anak ini udah besar, masih kiyowo ya
Jeon Hyung Sik
Dulu waktu kecil, badan aku juga sekecil ini. Jadi bahan ledekan, liat sekarang uwahahaha
Park Boyoung
[ tawa manis ] kayanya nanti Wonwoo bisa setinggi Hyung Sik juga ya, kalo ga males makan sayur
Jeon Wonwoo
[ mengangguk ]
Jeon Hyung Sik
Kaya kamu, cebol
Park Boyoung
[ menjitak ] augh jinjja
Jeon Wonwoo
[ memperhatikan ]
Manis sekali, apakah rasanya berpacaran akan seindah itu? Ia tidak tahu karena ia tak memiliki teman gadis yang dekat atau semacamnya
Sejak tadi mata kakaknya itu terus berbinar-binar. Boyoung juga terlihat baik dan lembut. Itu sudah jelas, mungkin karena biasanya ia melihat nenek sihir dikantor dan hotel
Jeon Wonwoo
Hyung, ga ikut ke Jeju untuk grand launch room itu?
Jeon Hyung Sik
Hmm, gapapa. Hyung juga lagi kejar CPL sekarang-
Jeon Wonwoo
Jadi pilot, seru?
Jeon Hyung Sik
Umm, seru. Ada banyak yang bisa kita-
Jeon Wonwoo
Hyung ga suka, kan?
Park Boyoung
[ melirik Hyung Sik ]
Jeon Hyung Sik
Kalau terbiasa, pasti nanti suka. Lagian gajinya banyak
Jeon Wonwoo
[ meniup ramen ]
Lagi-lagi Jeju, ia berdiri dipinggir gedung lalu bertanya-tanya. Bagaimana rasanya jatuh dari sini? Apakah akan sesakit itu, atau tidak akan terasa sama sekali
Jeon Hyung Sik
[ bersiul pelan ]
Jeon Wonwoo
[ senyum ] hyung
Jeon Hyung Sik
Hyung disini
Ternyata Hyung Sik menyusulnya kemari. Akhirnya ia memiliki teman mengobrol. Berdua bersama ibunya memang nyaman, namun ibunya terlalu kaku
Park Sooyoung
Ahh maaf maaf, umm pengurus perpus disana mau tutup gedung, soalnya ini sudah jam 5
Jeon Wonwoo
[ melihat sekitar ]
Park Sooyoung
( wahh! Dia baca ini semua, apa apaan, padahal masih SMP )
Jeon Wonwoo
[ menutup buku ]
Wonwoo merapikan buku itu kemudian berdiri. Ia mengambil satu buku untuk ia bawa, besok akan ia kembalikan jika sudah dibaca
Sebagai anggota club perpustakaan dari SMA nya disebelah, Sooyoung memang magang disini untuk merapikan buku
Park Sooyoung
Maaf lagi, karena udah lewat jam 5, ga bisa pinjem
Jeon Wonwoo
[ berhenti berjalan ]
Park Sooyoung
Maaf, tapi mau gimana lagi. Kalo dipinjemin, waktunya kecatet di basis data
Jeon Wonwoo
[ memberikan buku ]
Park Sooyoung
[ mengambil ] oo' kita...pernah ketemu...nggak ya, mungkin nggak
Park Sooyoung
Ahh iya, anak pendek yang ambil buku tentang space dulu. Ternyata masih pen...dek
Park Sooyoung
Ahh maaf, soalnya biasa jadi yang paling tinggi dikelas, jadi liat anak lain itu suka nunduk
Jeon Wonwoo
[ menatap Sooyoung ]
Park Sooyoung
Bukan maksud ngejek, aduh kesinggung ya. Bukan gitu, ahh maaf...
Jeon Wonwoo
[ berjalan pergi ]
Park Sooyoung
( dia marah... )
Park Sooyoung
( aishh Sooyoungaa! )
Jeon Wonwoo
[ berbalik ] tapi, memangnya kelas berapa?
Kedua mata Wonwoo pun lesu begitu saja karena mereka sepantaran. Hanya karena tinggi badan dan wajahnya yang polos, bukan berarti ia masih kecil dan bisa direndahkan
Wonwoo menghela nafas pelan lalu berjalan pergi keluar dari perpustakaan umum ini. Lebih baik ia kembali ke hotel dan meladeni amarah ayahnya nanti
Episode 3
Cha Eunwoo
[ mengirim foto ]
Park Sooyoung
[ melihat pesan ]
Jeon Wonwoo
[ melepas jaket ]
Wonwoo pun berdiri dibagian pinggir. Tinggal satu lap akhir yang harus dilewati, dan ternyata ramalannya benar. James Rolando memenangkan trophi musim ini
Lee Young Ae
[ menggeleng ] aku nggak mau hal yang sama terulang. Aku mau Wonwoo bahagia
Park Joo Mi
Dari pada fikirkan itu, dan kalau suami kamu sudah tau, memangnya dia setuju?
Jeon Wonwoo
[ menggigit apel ]
Park Sooyoung
[ melihat foto ]
Sooyoung pun tersenyum manis melihat foto yang dikirimkan oleh Eunwoo. Seperti biasa, selalu tampan dan bersinar tanpa ada celah sedikit pun
Jeon Wonwoo
[ melepas kaca mata ]
Lee Young Ae
Asal tetap pilihan aku, aku akan berjung mati-matian. Jadi, kamu harus tolong aku Joo Mi
Park Joo Mi
[ menatap khawatir ] itu bisa nanti. Kamu sakit sekarang, bukannya dan harusnya kamu dirumah sakit sekarang
Jeon Wonwoo
[ mengangkat telfon ]
Kwon Hoshi
📞 : oddiyaa imma! Bahkan Mingyu ada disini. Kakak lo kawin lusa, masih juga lari kemana-mana kaya lalet
Jeon Wonwoo
📞 : James Rolando menang Hoshiyaa, ga seneng?
Kwon Hoshi
📞 : daebak! Jinjja!!
Jeon Wonwoo
📞 : mm, mau foto?
Sudah semakin gelap, lebih baik ia kembali ke hotel sekarang. Karena penerbangan selanjutnya akan dilanjutkan dipukul 4 subuh
𝘿𝙧𝙧𝙧𝙩𝙩 𝙙𝙧𝙩𝙩𝙩𝙩 Wonwoo membiarkan telfonnya berdering didalam kantung jaketnya karena ia sedang tak berselera, ia merasa lelah dengan lingkup sosial
Go Younjung
Ga diangkat? Wah keterlaluan. Dia tau kan lo itu siapa
Lee Dabin
Yang gue denger ya, dia sekarang lagi transit di Abu Dhabi
Lee Dabin
Jadi wajar dong kalo ga diangkat. Mungkin dia sibuk, atau nyiapin flight lain
Lee Dabin
Secara, dia kan supir
Go Younjung
Supir pesawat hahaha
Park Sooyoung
📞 : kapan pulang...
Cha Eunwoo
📞 : besok, tunggu ya
Park Sooyoung
📞 : ada kupon baru buat table depan, ga mungkin ga dipake kan?
Cha Eunwoo
📞 : kali ini ga usah ajak Sejeong nuna, dia selalu rusuh kalo mabuk
Jeon Wonwoo
[ melihat kontak ]
Wonwoo melihat kontak dengan nama "Hyung Sik hyeong" disana yang tak akan pernah bisa lagi ia telfon sejak kala itu
Mereka menikah, namun tidak ada satu pun dari pihak Hyung Sik yang datang. Semua masa lalu itu, masih terasa menyakitkan tiap ia termenung dan sendirian
Lee Young Ae
[ 𝙩𝙚𝙧𝙞𝙨𝙖𝙠 ] 𝙉𝘼𝙆!! 𝘼𝙎𝙏𝘼𝙂𝘼!
Jeon Wonwoo
[ 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙩𝙖𝙥 𝙃𝙮𝙪𝙣𝙜 𝙎𝙞𝙠 ]
Lee Young Ae
𝙃𝙔𝙐𝙉𝙂 𝙎𝙄𝙆 𝙏𝙊𝙇𝙊𝙉𝙂 𝙎𝙏𝙊𝙋! 𝙆𝘼𝙈𝙐 𝙅𝙐𝙂𝘼 𝙎𝙏𝙊𝙋 𝙋𝙐𝙆𝙐𝙇 𝘼𝙉𝘼𝙆 𝘼𝙆𝙐!
Jeon Wonwoo
[ mematikan hp ]
Sudah selesai mandi dan memakai seragam, ia keluar dari kamar hotel itu dengan langkah kaki santai beriringan dengan koper hitamnya yang terseragam dan tersusun rapi
𝙏𝙖𝙠𝙠 tombol auto pilot pun ditekan. Ia memeriksa navigasi lagi, rasa dirasa sudah aman dan melaporkannya kepada ATC secara berkala, akhirnya ia bisa bersantai
Captain Ryu
Ada acara minggu ini? Atau mau ikut saya mancing di Gangwon?
Jeon Wonwoo
Hadiah boxer itu memang jadi hadiah yang terbaik untuk pengantin baru?
Captain Ryu
Tenang aja, pilihan saya ga pernah salah. Bahkan saya mungut kamu dari kewaspadaan yang merajalela
Jeon Wonwoo
Tapi warnanya kuning...
Captain Ryu
Orang Timur memang suka yang ada emas-emasnya
Jeon Wonwoo
Itu agak...ambigu
Captain Ryu
Emas mahal, bukan temannya kloset, jangan begitu dong
Jeon Wonwoo
[ melihat awan ]
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!