NovelToon NovelToon

My Perfect Wife

Episode 01

"bagaimana hasilnya?"Tanya seorang wanita paruh baya, yang sedari tadi sudah menunggu di depan pintu kamar mandi di rumah sederhana tersebut.

"Ya, bagaimana?"Ucap seorang wanita muda yang ada di sebelah wanita paruh baya itu.

"Bu, Ayu, aku sudah bilang, aku ini hanya masuk angin, dan kalian malah memaksa ku untuk melakukan tes kehamilan, lihat lah ini hanya garis satu, maaf kan aku."Jawab seorang wanita cantik dengan wajah lesu nya.

"Benar-benar tidak berguna! Kapan kau akan memberikan anak ku keturunan? Kapan aku bisa memiliki cucu!"Ucap wanita paruh baya tersebut yang ternyata adalah mertua dari wanita cantik tersebut.

"Kau ini sial ya? Kami sudah berharap!"Ucap perempuan muda itu lagi.

"Ayu, jaga bicaramu, aku ini kakak ipar mu, bisa kah kau sopan sedikit dalam berbicara?"Tanya Moza kepada Ayu, adik ipar nya.

Plak ... Plak ...

Baru saja Moza sedikit meninggi kan nada bicara nya, sang mama mertua malah langsung melayangkan dua tamparan keras kepada Moza.

Mozarina Fernando yang kerap di panggil Moza, oleh orang sekitar nya, Dia cantik, tinggi, putih, memiliki rambut sebahu yang lurus, dan juga Bentuk tubuh nya sangat ideal, bisa di bilang Moza ini adalah spek wanita idaman, atau bisa di bilang dia adalah wanita istimewa atau dalam kata lain dia perfect.

Namun ada satu hal yang tidak bisa di miliki oleh Moza, dia tidak bisa hamil, bukan tidak bisa, tapi entah apa yang membuat dia tidak kunjung hamil padahal sudah dua tahun menikah dengan Ferdi.

Sampai saat ini dia tidak tau di mana letak kesalahan tubuh nya, padahal dia merasa tidak ada yang salah dan merasa cukup sehat dan juga subur.

"Ibu, kau lagi-lagi menampar ku, apa salah ku?"Tanya Moza sambil memegang pipi nya yang sudah memerah karena tamparan dari mama Yani. Mama mertua nya, ibu dari Ferdi suaminya.

"Itu karena kau berani membentak ku!"Ucap Ayu dengan tatapan tajam.

"Ada apa ini?"Tanya Ferdi yang saat itu baru saja pulang dari kantor.

"Kak, lihat lah istri mu ini, bagaimana dia menginginkan suaranya di depan ibu, dia juga hampir mendorong ibu, karena dia marah, ibu meminta nya untuk melakukan tes kehamilan dan dia tidak mau."Ucap Ayu mengitari Moza.

"Tidak, itu tidak benar, mas, aku tidak pernah melakukan itu, malah ibu lah yang menampar ku, hiksss."Ucap Moza sambil menangis.

"Beraninya kau melakukan itu kelas ibu? Mengapa kau selalu membuat masalah! Aku baru pulang dan lelah, sudah menghadapi masalah seperti ini! Ayo ikut aku ke kamar, aku akan memberikan mu pelajaran!"Ucap Ferdi kepada Moza.

"Tidak! Mas jangan lakukan itu!"Ucap Moza ketakutan.

Namun Ferdi tidak peduli, dia menarik tangan Moza, membawa nya ke kamar dan kemudian seperti biasanya dia akan memukuli Moza secara berutal karena ulah ibu dan adik nya itu.

"Hahaha, mampus lah dia Bu, aku senang jika kak Ferdi menyiksanya sepanjang hari, agar tubuh mulus dan bagus nya itu rusak "Ucap Ayu yang selalu iri dengan Moza.

"Iya, jika dia mati, kita bisa mencarikan istri yang baru untuk kakak mu yang jelas tidak mandul seperti dia."Jawab mama Yani ikut tertawa.

Begitu lah setiap hari nya, Ayu dan mama Yani akan selalu membuat kakacauan di rumah, sehingga Ferdi selalu menumpahkan semua kekesalan itu kepada Moza, tidak hanya itu, mereka juga rutin menghasut Ferdi untuk menceraikan Moza agar Ferdi bisa menikah dengan perempuan lain.

Hari berikutnya.

"Sudah lama menikah, masih juga belum hamil, apa gunanya cantik tapi tidak bisa melahirkan anak."

"Itu lah, tau begitu aku tidak akan setuju kakak ku menikah dengan wanita seperti dia."

Itu lah pembicaraan yang selalu di dengar kan oleh Moza sepanjang hari di rumah mertua nya.

Rasanya dia benar-benar sudah tidak tahan, namun karena dirinya cukup mencitai suaminya dia tak mampu untuk pergi dari kehidupan penuh siksaan ini.

Namun hari ini, dia sudah bertekad untuk pergi ke dokter untuk melakukan pengecekan, dan untuk menanyakan kepada dokter apa penyebab dirinya yang sudah lama menikah tidak kunjung hamil.

"Mau kemana kau?"Tanya mama Yani yang membuat langkah Moza terhenti.

"Aku ijin keluar sebentar bu."Ucap Moza.

"Cih, palingan juga berbelanja dan menghabiskan uang kakak ku, itu lah yang kau bisa."Sindir Ayu.

Sementara itu Moza malas untuk menangapi nya, karena jika salah berkata dirinya akan menjadi orang yang bersalah padahal hanya ingin membela diri saja.

Moza pun memutuskan untuk keluar dari rumah tersebut dan menaiki taxi menuju rumah sakit, memang sebelumnya dia tidak pernah melakukan pengecekan ini, tapi karena sudah tidak bisa menahan semua kekacauan yang terjadi dalam rumah tangga nya karena dia belum bisa memiliki anak, jadi Moza pun meyakinkan diri untuk ke RS.

Dia bahkan berjanji kepada dirinya sendiri, jika dokter mengatakan bahwa semua kesalahan tidak bisa punya anak ini datang dari dirinya,maka dia akan meminta Ferdi untuk menceraikan nya.

Karena hidup nya sudah cukup menderita atas kelakuan mama Yani dan Ayu, apalagi Moza ini adalah anak yatim-piatu sejak kecil dia tidak memiliki saudara, dan awalnya dia merasa, masuk ke keluarga Ferdi bisa membuat nya merasakan bagaimana kehangatan sebuah keluarga, namun ternyata dia malah merasakan rasanya neraka dunia.

"Bagaimana hasilnya dok?"Tanya Moza kepada dokter yang saat ini sudah duduk di hadapan nya sambil memegang sebuah kertas yang seperti nya hasil tes kesehatan Zoya.

"Nona, tidak ada yang salah, kau benar-benar memiliki kondisi yang baik dan juga subur, ada apa? Mengapa kau sampai melakukan tes kesehatan secara mendetail seperti ini?"Tanya dokter itu kepada Moza.

Moza teridam, tak di sangka, ternyata hasil tes kesehatan nya begitu sempurna, dan dokter juga menyerahkan kertas yang membuktikan kondisi kesuburan rahim nya.

***

ja,jadi aku benar-benar baik-baik saja dok? Aku tidak mandul dan aku sehat?"Tanya Moza lagi untuk memastikan.

"Ya, Anda bisa membaca hasil tes nya dengan teliti, tidak ada kesalahan dalam kondisi tubuh mu."Ucap dokter itu lagi yang kemudian mulai paham dengan permasalahan yang sedang di hadapi Moza saat ini.

"Jadi mengapa aku tidak bisa hamil dokter? Aku sudah menikah dua tahun."Tutur Moza lagi.

"Hm, banyak wanita yang datang kepada ku untuk melakukan pengecekan ini, dan setelah dia mengajak suaminya untuk ikut cek kesehatan juga ternyata suami nya lah yang bermasalah, aku rasa kau tidak bisa hamil sampai sekarang ini juga karena suami mu, karena kondisi mu baik-baik saja, mungkin suami mu, maaf aku harus bicara sedikit kasar mungkin dia mandul."Jelas sang dokter tampa rasa ragu.

Dokter tersebut juga melihat Moza dari ujung kaki sampai ujung rambut dia terlihat wanita yang perfect, memiliki tubuh sehat dan sang dokter juga yakin jika wanita seperti Moza ini sangat mudah untuk hamil jika tak ada kesalahan dari laki-laki.

Bersambung ....

Episode O2

Lama terdiam, akhirnya Moza tau ternyata dirinya yang di tindas selama ini sama sekali tidak bersalah, Ferdi lah yang tak mampu membuat nya bisa hamil tapi malah dirinya yang di hujat habis-habisan.

"Terima kasih banyak dokter, kalau begitu, aku permisi dulu."Ucap Moza kepada sang dokter.

Mereka bersalaman dan sedikit berbincang sebentar lalu Moza pun meningal kan RS tersebut.

"Bagaimana jika mereka tau jika mas Ferdi lah yang bermasalah? Apa mereka akan masih terus menyiksa dan membenci ku?"Tanya Moza kepada dirinya sendiri.

Di dalam taxi, Moza terus menatap hasil tes kesehatan nya, dan itu benar-benar normal dia bahagia, namun juga sedikit sedih karena harus menerima jika suaminya mandul, tapi dia sama sekali tidak berniat untuk meningal kan Ferdi.

Sementara itu di sisi lain.

"Hari ini, aku naik pangkat menjadi menejer di perusahaan ini,dan aku akan menetraktir kalian untuk party di bar depan perusahaan sepuas nya!"Ucap Ferdi kepada para bawahannya.

"Wahhh! Asik!"Sorak para bawahan ferdi yang saat itu cukup bersemangat karena akan di traktir untuk party bersama di bar depan perusahaan.

Benar saja, malam itu mereka benar-benar mengadakan party bersama di bar depan perusahaan.

Ferdi bahkan minum begitu banyak bir.

"Mas Ferdi, selamat ya atas kenaikan jabatan nya, aku cukup senang."Ucap Naya yang kemudian duduk di sebelah Ferdi.

"Ya, ini berkat bantuan mu Naya, karena kau sudah berhasil membuat papa mu percaya kepada ku dan menaikan jabatan ku, kau benar-benar perempuan yang hebat dan sempurna, tidak seperti istri ku, sama sekali tidak berguna."Ucap Ferdi.

"Moza? Dia masih belum hamil mas? Padahal kalian sudah dua tahun menikah? Sayang sekali ya, andai saja saat itu aku lebih kekeh mengejar mu, pasti kau bukan menikah dengan Moza tapi menikah dengan ku dan mungkin sekarang kita sudah memiliki dua anak."Ucap Naya dengan penuh percaya diri.

Ya, Naya ini adalah anak dari pemilik perusahaan tempat Ferdi bekerja dan juga sahabat masa kecil nya Moza, Naya juga wanita yang memiliki muka dua, di hadapan Moza dia sangat baik, namun di belakang dia berniat untuk merebut Ferdi dari Moza.

"Naya, maaf kan aku, aku terlambat untuk memandang mu, aku benar-benar menyesal."Ucap ferdi yang sudah mulai larut dalam godaan Naya.

"Jika mas mau, itu tidak terlambat, mas bisa menceraikan Moza dan menikah dengan ku."Ucap Naya mengalungkan tangannya ke leher Ferdi.

Ferdi pun akhirnya mulai tergoda dengan Naya, jujur saja selama ini dia juga sudah mulai menaruh perasaan terhadap Naya akan tetapi karena Naya anak bos nya dia belum berani untuk bertindak, namun malam ini, semua yang dia inginkan pun akhirnya terjadi juga.

Sementara itu di sisi lain.

Beberapa kali Moza menatap jam dinding di kamar nya, yang saat ini sudah menujukkan pukul 12:20 malam.

"Di mana mas Ferdi? Mengapa jam segini masih belum pulang dari kantor? Biasanya dia tidak seperti ini."batin Moza gelisah.

Prang ... Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba saja foto pernikahan Moza dan Ferdi yang tergantung di dinding kamar itu jatuh dan hancur berkeping-keping.

"Astaga, perasaan ku jadi tidak enak,ada apa ini?"Batin Moza.

Moza pun menepis semua pikiran buruk itu, dan akhirnya mulai membereskan pecahan bingkai foto tersebut dan kemudian bersiap-siap untuk tidur.

Keesokan harinya.

Zzz ... Zzz.

Suara getaran dari ponsel Moza, membangun kan Moza yang saat itu masih tertidur pulas di antar ranjang nya.

Zoya dengan mata sedikit rabun karena baru bangun tidur pun mengambil ponsel tersebut dan membuka nya, ada sebuah motivasi wa yang masuk ke ponsel tersebut, Moza pun tampa ragu mengklik notifikasi tersebut dan masuk ke dalam sebuah pesan nya Ferdi yang ternyata mengirimkan sebuah foto.

Moza yang awalnya masih dalam keadaan setengah sadar, alangkah kagetnya dia melihat foto yang di kirim kan oleh Ferdi tersebut, itu adalah foto Ferdi yang tidur dengan Naya di dalam sebuah kamar tampa mengunakan sehelai benang pun.

Bagaikan di sambar petir, hati Moza kini hancur berkeping-keping, setelah melihat orang yang di cintai nya, malah berselingkuh dengan sahabat masa kecil Moza sendiri ya itu Naya, bahkan Ferdi mengirim kan foto itu kepada nya.

"Hikss, hiksss, keterlaluan! Ternyata ini alasan nya tidak kembali? Aku bahkan belum sempat mengatakan tentang hasil tes ini kepada siapa pun! Masalah lain malah sudah muncul."Tangis Moza sambil mengigit bibir nya menahan rasa sakit di hatinya.

Bertepatan di saat itu, pintu kamar nya terbuka dan terlihat Ferdi yang baru saja pulang ke rumah dengan penampilan yang acak-acakan.

"Ada apa dengan mu?"Tanya Ferdi kebingungan melihat Moza dengan tatapan tajam dan air mata yang mengalir tiada habis-habisnya.

Moza berdiri dari duduknya dan kemudian mendekati Ferdi lalu.

Brak ...

Moza mendorong Ferdi keluar dari kamar itu dan kemudian melempar kan ponsel nya kepada Ferdi.

Dengan cepat Ferdi menangkap ponsel tersebut agar tidak jatuh."Ada apa dengan mu? Apa kau sudah gila? Beraninya kau mendorong dan kasar kepada ku!"Marah Ferdi.

"Ck, ada apa kata mu? Lihat foto di ponsel itu! Ini kau? Pantas saja kau tidak pulang mas, ternyata kau sedang main-main dengan perempuan lain ya!"Ucap Moza sambil menyeka air matanya.

Ferdi pun menatap layar ponsel tersebut, benar saja, ternyata terlihat jelas foto dirinya dan Naya tadi malam.

"Moza ini, ini tidak seperti, bukan aku yang mengirim kan ini kepada mu."Ucap Ferdi kebingungan karena itu nomer ponsel nya.

"Bukan kau? Lalu siapa? Aku tidak menyangka, kau ini adalah laki-laki bejat! Beraninya kau selingkuh dariku! Selama ini aku sudah menahan semuanya tapi mengapa kau selingkuh!"Ucap Moza kini memberanikan dirinya untuk melawan Ferdi karena hatinya benar-benar sudah sangat hancur karena Ferdi.

Sontak Bu Yani dan Ayu yang mendengar kegaduhan tersebut pun bergegas keluar dari kamar mereka masing-masing dan menghampiri Moza dan Ferdi.

"Ada apa ini? Mengapa pagi-pagi sudah berantem seperti ini?"Tanya Bu Yani kepada anak nya.

"Ibu, lihat ini, ini adalah foto yang di kirim kan mas Ferdi kepada ku,dan pantas saja, tadi malam dia tidak pulang ke rumah, semua karena ini!"Ucap Moza menujukkan foto tersebut kepada Bu Yani dan juga Ayu.

Namun reaksi Ayu dan juga Bu Yani, malah terlihat sangat bahagia setelah melihat foto tersebut.

Ferdi, apakah ini benar?"Tanya Bu Yani.

"Kak, aku senang kau sudah mendapatkan wanita baru."Ucap Ayu bersemangat.

"Bu, Ayu! Ferdi itu sudah beristri dan aku adalah istri nya! Mengapa kalian malah membela perselingkuhan ini?"Ucap Moza semakin tak percaya atas respon ibu mertua dan adik mertua nya.

Bersambung ....

Episode 03

"Lalu apa aku harus membela mu? Dari kakak ku? Tentu saja tidak, aku malah bahagia kakak ku akhir nya terbuka mata dan hati nua untuk memilih perempuan baru di bandingkan wanita mandul seperti mu!"Ucap Ayu.

"Ya, aku sependapat dengan Ayu, Ferdi, sudah seperti ini, sebaik nya kalian berpisah saja, daripada kau terus bertahan dengan perempuan yang tidak berguna ini."Ucap bu Yani.

"Kalian benar-benar Keterlaluan! Apa kalian yakin aku yang tidak bisa hamil?!"Ucap Moza dengan emosi berapi-api.

"Cukup! Jangan sesekali kau menginginkan nada suara mu di hadapan kami, Moza, sudah aku putuskan, sebaiknya kita bercerai saja. Aku juga sudah muak dengan mu, walaupun kau cantik tapi kau tidak bisa memberikan aku keturunan!"Ucap Ferdi yang mendengar kan hasutan ibu dan adiknya.

"Ya kak, keputusan yang bagus."Ucap Ayu.

"Benar Ferdi,kau adalah anak laki-laki di keluarga ini, kau juga harus meneruskan keturunan keluarga ini, mama lebih setuju jika kau dengar wanita di foto itu."Ucap Bu Yani lagi.

"Baik, baik jika itu yang kalian inginkan, secepatnya kita akan bercerai!"Ucap Moza yang kemudian masuk ke dalam kamar nya dan mengambil koper.

Moza pun mulai membereskan barang-barang nya dan kemudian kembali keluar dari kamar itu.

"Suatu saat, kalian akan menyesali perbuatan kalian!"Ucap Moza yang kemudian berjalan keluar dari rumah tersebut.

Bu Yani dan Ayu pun lega, akhirnya keinginan mereka tercapai, Moza sudah pergi dari rumah itu dan Ferdi akhirnya terbebas dari Moza yang menurut mereka adalah perempuan mandul.

Sementara itu Ferdi tak ada rasa menyesal sedikit pun, dia malah merasa lega atas kepergian Moza.

Hanya tinggal menunggu persidangan penceraian mereka, maka Ferdi akan secepatnya untuk melamar Naya.

Sementara itu di sisi lain.

"Nona, kau mau ke mana? Kita sudah berkeliling beberapa kali dan kau masih belum tau di mana tujuan mu?"Ucap sopir taxi kepada Moza yang sedari tadi hanya menagis di dalam taxi tersebut.

"Maaf pak,aku tidak punya tempat tinggal, dan aku juga tidak tau akan ke mana."Ucap Moza dengan sesenggukan.

"Astaga, begini saja, bagaimana jika aku mengantar kan mu ke sebuah kontrakan, aku tau kosan kosong di sekitar sini."Ucap sopir taxi tersebut prihatin, karena dia melihat saat ini Moza dalam masalah berat.

"Benar kah? Apa itu murah? Aku takut uang ku tidak cukup."Ucap Moza.

"Nona, seperti nya kau sedang mendapat masalah yang begitu besar, jangan khawatir, aku akan membantu mu, kemarin aku juga membantu seseorang untuk menyewa kontrakan di sini, karena kosan itu milik saudara ku jadi kau tenang saja, kau bisa membayar separuh harga dia adalah pemilik kosan yang baik."Jawab sopir taxi tersebut.

Mendengar itu, Moza pun sedikit terhibur, karena ada juga orang baik seperti pak sopir taxi yang peduli dengan nya.

Tidak lama kemudian, mereka pun akhirnya tiba di kontrakan itu, kontrakan nya agak sedikit kecil tapi lokasinya cukup nyaman dan bersih.

Setelah membantu Moza untuk nego dengan pemilik kosan, pak sopir itu pun ijin pamit.

"Pak, terima kasih, aku tidak akan melupakan kebaikan mu."Ucap Moza kepada sopir taksi itu.

"Sama-sama nona, semoga masalah mu segera teratasi, jangan bersedih, dan jangan sungkan dengan ku, kau mengingat kan aku dengan putri ku yang sudah meningal mungkin jika masih ada dia akan secantik diri mu, kalau begitu aku pergi dulu."Ucap pak sopir itu sambil tersenyum.

Moza lagi-lagi terharu dengan kebaikan sang sopir taksi tersebut, ternyata dia melihat Moza seperti anak nya yang sudah lama tiada, ternyata begitu besar rasa sayang orang tua kepada seorang anak, andai saja Moza bisa merasakan rasa sayang tersebut.

"Moza, nak, ayo masuk lah ke dalam, kosan mu, ini kunci kamar mu, kau bisa istirahat sekarang,ini sudah larut, ayo ibu antar.", Ucap pemilik kosan.

"Terima kasih Bu,aku berjanji, saat sudah mendapatkan pekerjaan aku akan membayar lunas uang kosan nya."Jawab Moza.

"Jangan pikir kan hal itu dulu, tadi adiku mengatakan jika di sepanjang perjalanan kau terus menangis apa masalah mu nak?"Tanya Bu kos tersebut.

"Pak sopir menceritakan hal ini kepada ibu?"Ucap Moza.

"Ya, kau jangan heran, dia adalah adiku, yang kehilangan anak perempuan satu-satunya, anak perempuan satu-satunya meninggal karena sakit. Mungkin dia melihat mu seperti anak perempuan nya jadi karena itu dia menolong mu."Ucap Bu kos sambil tersenyum.

"Pak sopir benar-benar berhati mulia Bu, aku berterima kasih sekali lagi, aku harap pak sopir tidak akan sedih lagi."Ucap Moza.

"Ya, sebaiknya sekarang kau istirahat ya, aku di sini juga sendirian anaku sedang sekolah di luar negeri dan jarang kembali aku harap kau betah kos di sini dan anggap aku seperti keluarga mu ya."Ucap Bu kos sama baiknya dengan pak sopir.

Moza mengangguk kan kepala nya sambil tersenyum.

Malam itu Moza tidur di kosan baru nya, rumah baru nya, tempat tinggal baru nya di sana lah dia akan memulai kehidupan baru nya, jauh dari keluarga Ferdi yang jahat, meskipun nanti mereka akan kembali bertemu di pengadilan agama, namun ini adalah malam pertama bagi Moza tidur dengan nyenyak di kosan tampa ada sindiran, omelan, pukulan dari Ferdi dan mama mertua nya serta Ayu adik ipar nya, lebih tepatnya mantan kelurga.

Keesokan harinya.

Moza bangun dari tidur nya dengan tubuh yang sedikit lebih segar dari biasanya, dia bahkan merasa malam ini tidur dengan nyaman tidak ada lagi air dingin di pagi hari yang di siram kan oleh Ayu atau Bu Yani ke wajah nya saat dia tertidur.

"Aku harus kuat, meskipun sekarang aku belum punya apa-apa, tapi aku harus bisa membuktikan kepada mereka, kalau aku bener-bener bisa merubah kehidupan ku, dan suatu saat giliran aku, yang akan membuat mereka menderita di dalam genggaman tangan ku."Ucap Moza dengan semangat berapi-api serta rasa dendam yang tertanam dalam diri nya.

Pagi itu setelah selesai mandi, Moza keluar dari kosan nya, untuk segera mencari pekerjaan, dia tidak ingin berlama-lama diam di dalam kos tampa melakukan pekerjaan apapun, karena dia juga butuh uang uang untuk menyambung hidup.

"Astaga, sudah berapa banyak perusahaan aku datangi? Tidak ada satupun yang mau menerima ku? Menyebalkan ini pasti ulah Ferdi dan juga Naya, dia pasti meminta papa nya untuk melakukan keinginan nya agar aku menderita."Batin Moza menyeka keringat nya.

Rasanya cukup kesal, hari ini Moza terpaksa harus pulang ke kosan lagi, karena jam sudah menujukkan pukul 05:20, dia akan melanjutkan nya besok saja.

Bersambung ....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!