"Areksa, kamu akan papi jodohkan dengan anak teman bisnis palu. Iya kan Mi?" ucap Tuan Abriel Sight pada Putra semata wayangnya.
Areksa Gabriel Sigh. Lelaki itu langsung menoleh ke arah Papi dan Mami. Mereka sedang makan malam hari ini
"Pi, Areksa gak mau nikah sama anak teman bisnis Papi" tolak Areksa geram.
ini bukan kali pertamanya orang tuanya mengatakan hal ini. bahkan hampir terus menerus orang tuanya meminta Areksa segera menikah. karena saat ini Areksa sudah cukup usianya untuk menikah.
Tetapi Areksa saja yang belum siap untuk menikah, saat ini usianya sudah 25 tahun. ia hanya anak tunggal dari keluarga Abriel Sigh.
Bahkan Rita Mami Areksa ingin memiliki cucu, entah apa alasan Areksa tidak ingin menikah sebelum kemauannya sendiri.
"Tapi Areksa! Kamu sudah cukup umur untuk memiliki istri dan Papi juga Mami ingin menggendong cucu" ucap Tuan Abriel
Areksa berdiri dari duduknya, lalu melangkah keluar dari mansionnya. ia muak mendengar permohonan kedua orang tuanya untuk menikah dan menikah.
"Pi... gimana dong ini? Areksa anak satu-satunya dan... Mami juga ingin segera mempunyai cucu seperti yang lain" lirih Rita
Abriel menatap istrinya sendu, lalu beralih menatap sang putra yang kini sudah tidak terlihat. Entah kemana lelaki itu pergi.
******
Sedangkan di sisi lain, seorang gadis bercadar malam ini akan menghadiri suatu acara. ia agak menyikap gamisnya yang menjulur ke bawah.
ia turun dari mobilnya, lalu menyebrang jalanan malam ini yang terasa sunyi. padahal baru jam 9 malam tetapi sudah sepi saja.
Saat ia menyebrang jalan, ada motor sport yang tiba-tiba melaju ke arahnya. Sontak membuat gadis itu membulatkan matanya.
"Aaaaaaaaa" teriaknya seraya berjongkok lalu menutup kedua telinganya dengan tangannya, ia memejamkan mata.
’Tunggu... kalau tertabrak kok tidak sakit y?‘ batinnya.
Sontak gadis bercadar itu membuka matanya perlahan. lalu ia melihat ke arah motor sport yang mengerem mendadak, sedikit lagi gadis itu tertabrak.
"Minggir" ucap seseorang yang berada di atas motor sport itu, masih menggunakan helm full face-nya.
gadis itu alias Zayna Aghnia langsung berdiri lalu menatap orang yang berada di motor sport itu.
"Hehh..... Nyawa gue hampir melayang gara-gara Lo" kesal Zayna menunjuk lelaki yang masih duduk di motornya.
Lelaki itu langsung membuka helmnya lalu menata rambut yang agak berantakan. Zayna terdiam sejenak, mengagumi ciptaan Tuhan yang begitu indah di hadapannya. tetapi ia segera menggelengkN kepalanya.
’Apa sih yang Lo pikirin Na’ batin Zayna
lelaki itu turun, lalu berjalan ke arah Zayna
"Sifat Lo nggak sesuai dengan penampilan Lo" ketus lelaki itu yang tak lain adalah Areksa
Ya, tadi Areksa malas di mansion mendengar orang tuanya yang ingin menjodohkan dirinya. Maka dari itu ia memutuskan untuk mencari udara malam ini. Tetapi ia malah bertemu dengan gadis bercadar yang sifatnya sedikit bar bar
"Apa maksud Lo ngomong kek gitu?" tanya Zayna
"Nggak" ketus Areksa
"Hehh Zayna ayoo masuk.. Acaranya mau di mulai" tiba-tiba ada suara yang memanggilnya
Zayna segera berbalik dan ternyata itu sahabatnya yang sedari tadi sudah menunggunya "Iyaaa" ucap Zayna
"Ehh Na, itu pacarnya gak Lo ajak ke dalam sekalian? Kasian tau" ucap temannya lagi.
Membuat Zayna dan Areksa saling tatap, lalu mereka membuang ke arah lain.
"Dia bu---" ucapan Zayna terpotong kala tangannya langsung di tarik oleh Areksa menuju tempat tersebut.
Gadis itu melotot, kenapa cowok asing ini tiba-tiba menariknya masuk?
Areksa adalah lelaki yang memiliki sifat kejam, dingin, datar, dan cuek. satu lagi, ia sama sekali tak tersentuh yang namanya wanita.
Tapi mengapa dengan Zayna begitu antusias?
Entahlah author juga nggak tau 🤷
Zayna dan Areksa masuk ke dalam acara itu, ternyata Zayna menghadiri acara ulang tahun temannya.
"Good Night Zay" sapa Nabil teman Zayna yang sedang meminum jus. Zayna hanya mengangguk, lalu atensi semua para pengunjung itu langsung beralih menatap Zayna dan Areksa.
"Ehh itu bukannya Tuan Areksa ya?" bisik-bisik mulai terdengar
"Tuan Areksa? Siapa?"
"Pemilik perusahaan Areksa“Group yang terkenal itu loh! Ahh Lo ketinggalan jaman kali"
"Ohh iya, itu yang banyak incaran para wanita kan?"
"Iya, lihatlah itu.. parasnya sangat tampan seperti opa-opa Korea.."
"Tapi kok jalannya sama Zayna ya?"
"Apa mungkin Zayna kekasihnya tuan Areksa?"
"Aaaaaaaaa... Sakit hati ku melihatnya dengan gadis lain" ucapnya lebay
Seperti itulah bisik-bisik yang menghadiri acara itu. bahkan ada juga yang memotretnya secara diam-diam.
lalu mereka semua membungkukkan badan. Zayna yang melihat itu mengernyitkan dahinya. pasalnya semua orang menusuk kepada Areksa.
ia tidak tau jika lelaki di sampingbya ini CEO di perusahaan Areksa“Group
Ia tidak tau jika lelaki yang ada di sampingnya ini adalah CEO di perusahaan Areksa“Group
"Hehh... Ngapain kalian nunduk sama dia?" Ketus Zayna melirik sekilas ke arah Areksa.
Mereka sontak mendongak "K-karena Tuan Areksa adalah CEO di perusahaan Areksa“Group" jawab salah satu dari mereka.
Zayna langsung menoleh ke arah Areksa "Areksa?" Gumamnya.
"Hallah.. bukan artis kok sampek segitunya kalian! Apa kalian ini nge-fans banget sama cowok menyebalkan ini?" Tanya Zayna membuat semua orang yang ada di sana ternganga mendengar ucapan Zayna.
Kenapa Zayna berani mengatakan seperti itu pada Areksa? Pikir orang-orang yang ada di sana.
Areksa menatap dingin Zayna. Lalu ia tersenyum miring tanpa di sadari Zayna.
"Zay! D-dia Tuan Areksa" bisik Stela di telinga Zayna
Sedangkan Zayna hanya acuh, lalu duduk bersama teman-temannya mengabaikan keberadaan Areksa.
'Gue gak akan lepasin Lo setelah berani mengabaikan gue' batin Areksa, lalu ia ikut duduk di sofa samping Zayna. Sedangkan Zayna malah asik mengobrol dengan teman-temannya.
"Ehh Zay, itu loh Tuan Areksa duduk di samping mu" bisik Karen pada Zayna. Membuat Zayna menoleh dan mendapati Areksa yang sedang bermain ponsel.
"Biarin" ketus Zayna seolah tidak peduli
"Lo ada hubungan apa sama Tuan Areksa" tanya Karen sedikit berbisik
"Gue? Gue gak ada hubungan apa-apa tuh" jawab Zayna santai seraya mengambil minuman yang ada di depannya.
Tiba-tiba terdengar suara mikrofon "Acara ulang tahun malam ini akan segera di mulai, jadi semua di harap untuk mengikuti acara ini dengan baik" ucap pembawa acara.
Memang Zayna sedang menghadiri acara temannya. Malam ini acara akan di mulai, mereka mengadakan acara ulang tahun ini di malam hari agar meriah, karena malam ini malam minggu, jadi besok hari weekend.
"Lo mendingan balik aja sana gih! Lo kan gak di undang" ketus Zayna berbisik pada Areksa.
Sedangkan Areksa hanya diam saja. Lalu menatap manik mata Zayna. Ya, karena hanya matanya saja yang terlihat, Zayna menggunakan cadar jadi Areksa hanya bisa menatap manik mata Zayna.
"Kalau gue gak mau?" bisik Areksa
"Terserah Lo" ketus Zayna
Entah mengapa, Zayna ini sangat berbeda dengan gadis lain. Ia tidak terpesona dengan ketampanan yang Areksa miliki. Ya walaupun pertama kalinya memang terpana sedikit hihihi 😁
Tak lama acara pun di mulai, pertama adalah berdoa bersama agar acara di berikan kelancaran. Dan kedua, pemotongan kue.
Zayna memeluk sahabatnya yang sedang ultah malam ini "Happi birthday to you Salma" ucap Zayna sembari memeluk Salma yang sedang ulang tahun.
"Thanks Na" ucap Salma membalas pelukan Zayna
Lalu Zayna melepas pelukannya, ia mengeluarkan sebuah paper bag kecil dari dalam tasnya. Lalu ia berikan kepada Salma.
"Apa ini Na?"
"Ada deh, nanti di buka ya?"
"Okey, Thanks"
Lalu Zayna kembali duduk di mana Areksa berada. Semua teman-teman Salma memberi ucapan ulang tahun dan kado untuknya.
Kue pun sudah di potong oleh Salma, untuk yang pertama, ia berikan kepada kedua orang tuanya terlebih dahulu, lalu setelah itu teman-temannya.
Kini Zayna sedang menikmati kue ulang tahun Salma, sedangkan Areksa? Ia sama sekali tidak memakan kue itu.
Zayna kini membuka sedikit cadarnya di mulutnya untuk memakan kue-nya. Ia melirik ke arah Areksa yang malah fokus bermain pada ponselnya.
"Kenapa nggak Lo makan?" Tanya Zayna
Areksa tidak menjawab, ia tetap fokus pada ponselnya.
"Sini, gue suapin yah! Kalau Lo gak cobain, ntar Lo nyesel loh" Zayna mengambil kue milik Areksa, lalu mengambil sendok plastik khusus kue itu lalu menyuapi Areksa.
"Buka dong mulutnya"
Areksa pun langsung menoleh ke arah Zayna, 'ngapain juga Zayna nyuapin dirinya segala?' Pikirnya
"Gak! Gue nggak suka kue" tolak Areksa.
Zayna mendengus kesal, tetapi bukan Zayna namanya jika tidak berhasil "Ayoo dong! Lo ini tampan, kaya, terus.. katanya CEO lagi, Aduuuhhh cowok idaman banget! Sekarang di makan yah kue-nya, nanti kue-nya sedih tau kamu nggak di makan" ucap Zayna seperti sedang menyuapi balita 😂
Areksa hanya menatap datar gadis di depannya ini, dengan terpaksa, Areksa menerima satu suapan dari Zayna.
Areksa hanya menatap datar gadis di depannya ini, dengan terpaksa, Areksa menerima satu suapan dari Zayna.
********
Setelah acara ulang tahun selesai, Zayna pulang ke rumah. Sedangkan Areksa? Ia juga sudah pulang.
Kini Zayna sedang berbaring di atas kasur miliknya. Lalu menatap langit-langit kamarnya.
"Kok bisa sih, gue ketemu sama cowok kek dia" gerutunya
Sedangkan di sisi lain, di tempat yang berbeda. Tetapi dengan pikiran yang sama. Seorang cowok sedang berdiri di balkon kamarnya.
"Siapa sebenarnya Lo? Akkhh ngapain juga gue mikirin cewek gaje kek dia" kesalnya, lalu ia berjalan ke arah ranjang dan menghempaskan tubuhnya di sana.
*******
Keesokan harinya, Areksa selesai mandi. Hari ini ia tidak masuk ke kantor karena hari minggu. Dia sih enak jadi CEO bisa libur kapan saja. Ia pun turun menuju meja makan.
Ia mengernyitkan dahi ketika ada tiga orang di sana bersama dengan kedua orang tuanya.
Areksa melangkah mendekat, ternyata itu teman bisnis Papinya.
"Ehh, Areksa kamu udah bangun! Sini-sini duduk deket Fanya" ucap Rita
Sedangkan Areksa memilih duduk di kursi single yang jauh dengan Fanya.
"Lohh.. kok malah duduk di situ Sa?"
"Ini loh deket Fanya masih ada kursi kosong satu" ucap Rena ibunya Fanya
Sebenarnya Areksa sangat muak sekali melihat wajah Fanya, seperti ondel-ondel jalanan saja wajahnya. Berdandan berlebihan agar cantik, malah terlalu menor.
"Ayoo silahkan di makan, ambil yang kalian inginkan" ucap Abriel mempersilahkan
"Terima kasih Tuan Abriel" ucap Aris
Fanya mencuri-curi pandang terus ke arah Areksa. Sedangkan Areksa yang sadar, langsung balik menatap ke arahnya.
Areksa menatap tajam ke arah Fanya, sedangkan Fanya malah senyum-senyum tidak jelas, bibirnya yang merah seperti habis makan ayam mentah.
"Ekheemm.. lirik-lirikannya nanti saja, sekarang fokus makan dulu" goda Rita
Fanya malah senyum-senyum tidak jelas. Areksa hanya memutar bola mata jengah lalu ia beranjak dari duduknya.
"Mau kemana Sa?" Tanya Abriel
"Kamar"
Areksa lalu melangkah dan masuk ke dalam kamarnya. ia duduk di tepi ranjang, entah mengapa ia malah memikirkan gadis bercadar malam tadi.
Walaupun ia belum lihat seluruh wajahnya karena tertutup cadar, tetapi dari bola matanya yang warna abu-abu itu membuat Areksa penasaran dengan wajahnya di balik cadar.
Ceklek
Areksa menoleh saat pintunya di buka tanpa di ketuk terlebih dahulu. Lalu datanglah gadis sexy dan wajah yang menor sedang tersenyum ke arahnya.
Gadis itu masuk ke dalam kamarnya Areksa. Sedangkan Areksa sudah menahan amarahnya, lalu ia menatap tajam ke arah gadis itu yaitu Fanya.
"Ngapain Lo masuk ke kamar gue hahh?" Bentak Areksa, tangannya sudah terkepal kuat ingin meninju wajah ondel-ondel di depannya ini, tetapi yang ada di hadapannya saat ini wanita.
Tanya yang mendengar bentakan itu berekspresi seolah-olah sedih, ia menunduk.
"Lo pikir gue gak tau Lo cuma sandiwara?"
Fanya mendongak menatap wajah lelaki yang ada di depannya, ia menelisik wajah tampan Areksa, keadaan seperti ini ia malah menatap wajah Areksa.
‘Gue harus bisa dapetin elo! Udah tampan, kaya lagi‘ batin Fanya
Areksa yang merasa di tatap pun langsung membuang muka ke arah lain.
"Areksa, gue tuh ke sini karena ingin melihat kamar Lo"ucapnm Fanya meraih tangan Areksa
Dengan kesal Areksa menepisnya, lalu menatap ku tajam gadis di depannya ini.
"KELUAR DARI KAMAR GUE" bentak Areksa dengan suara baritonnya.
Fanya terkejut dengan suara lantang Areksa, mata Fanya sudah berkaca-kaca.
"GUE BILANG PERGI" bentak Areksa murka
"G-gue gak mau! Gue i-ingin di sini sama Lo" ucap Fanya bergetar
Areksa sudah habis kesabarannya. Ia menarik tangan Fanya.
"Aauuuhhh.. s-sakit Sa" rintih Fanya saat pergelangan tangannya di tarik kuat oleh Areksa.
Lalu Fanya di hempaskan di depan pintu kamar Areksa "jangan pernah Lo injakin kaki kotor Lo lagi di kamar gue" peringat Areksa menatap tajam ke arah Fanya
"Hiks... Hiks... L-lo jahat Sa! G-gue itu calon tunangan Lo! Lo tega sama gue.. hikh..."
Areksa tidak memperdulikan Fanya. Menurutnya itu cuma sebuah sandiwara.
"FANYAA" Pekik seseorang
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!