NovelToon NovelToon

HELL WALKER

Bab 1: GEVARIEL YANG MALANG

Kota M, suatu tempat di tengah hiruk-pikuk konstruksi.

Gevariel terlihat agak menyedihkan, ia mengenakan rompi proyek, menampakkan kulit kecokelatannya yang sehat dan otot-otot yang kuat. Ia membawa empat atau lima kantong semen di pundaknya.

Ini tugasnya pagi ini, di mana ia bisa mendapatkan 100 ribu rupiah sebagai imbalan untuk memindahkan semua semen dari truk besar di pintu masuk lokasi konstruksi ke tempat yang ditentukan.

Di sisinya, seorang wanita cantik berambut pendek sedang mengikutinya, Dengan gerakan tangan yang lugas, ia tak henti-hentinya menjelaskan sesuatu kepada Gevariel dengan penuh semangat.

"Tuan Gevariel, mohon percayalah pada saya, saya bukanlah pembohong. Anda memegang peranan penting dalam pasukan misterius kami yang disebut 'Hell Walker'. Anda adalah senjata terkuat dari Hell Walker, namun tiga tahun yang lalu Anda hilang, dan tampaknya Anda mengalami luka parah selama misi itu sehingga kehilangan ingatan. Karena itulah Anda tidak bisa mengingat apa pun dari masa lalu," ungkap wanita itu dengan penuh keyakinan.

Gevariel melanjutkan langkahnya dengan mudah, memikul beban yang hampir mencapai 300 kilogram. Ia berhenti sejenak, menatap wanita itu, dan berkata, "Jangan mengganggu pekerjaanku, pergilah!,"

Wanita itu benar, ingatan Gevariel hanya mencakup tiga tahun terakhir, dan ia tidak dapat mengingat apa pun dari masa lalu.

Wanita misterius itu terpaku. Melihat Gevariel yang sedang memindahkan semen, hatinya terasa sedikit sakit. Gevariel, yang pernah menguasai dunia dan dikenal sebagai kekuatan tempur terkuat dari Hell Walker, terpaksa bekerja sebagai pekerja kasar di lokasi konstruksi!

"Tuan Gevariel, jika Anda bersedia mengikutiku, kami akan mencari cara untuk membantu Anda mengingat semuanya. Anda tidak perlu bekerja keras di tempat ini lagi, dan Anda akan memiliki kekayaan yang tak terhitung..." Gevariel tidak memperdulikan ocehan wanita itu.

Wanita cantik itu mengerutkan bibirnya, dan berkata, "Tuan Gevariel, pikirkanlah dengan baik, dan aku akan datang kepadamu besok!" Gevariel Mengabaikan wanita cantik itu,

Gevariel membawa semen ke tempat yang telah ditentukan, melempar semen di tanah, dan memercikkan air yang tak terhitung jumlahnya. Debu jatuh menimpanya, membuatnya tampak semakin kotor.

Namun, ia sudah terbiasa dengan situasi seperti ini sejak lama. Ia menyeka keringat di dahinya, sambil merencanakan untuk terus berjalan menuju pintu. Pada saat itu, tidak jauh dari situ, sebuah mobil berhenti, dan seorang wanita paruh baya dengan pakaian mencolok keluar dari mobil tersebut. Ia berjalan menuju Gevariel dengan hati-hati, seolah-olah takut sepatu hitamnya menjadi kotor!

"Ibu!" Melihat sosok tersebut, Gevariel berkata dengan sedikit kegugupan di wajahnya.

Orang tersebut adalah ibu mertuanya, Ratna!

"Jangan panggil aku 'ibu'!" Ratna menatap Gevariel yang kotor dengan jijik, lalu mengeluarkan dokumen dari tasnya dan berkata, "Ini adalah perjanjian perceraian antara kamu dan Akness, segera tandatangani!" Ekspresi Gevariel memucat.

Ketika Gevariel kehilangan ingatannya, ia diselamatkan oleh ayah Akness dan suami Ratna, yaitu Rudi Utomo. Entah karena apa, saat itu Rudi Utomo sangat ingin menikahkan Gevariel dengan Putrinya, dengan paksaan dari Rudi Utomo ahirnya Gevariel menikah dengan wanita yang sekarang menjadi istrinya, yaitu Akness.

Dalam seketika, suasana menjadi sunyi. Gevariel menatap Ratna dengan penuh kebingungan. Hatinya berdebar kencang, mencoba mencerna kata-kata yang baru saja diucapkan.

"Akness... Ingin menceraikanku?" gumam Gevariel dengan mata yang membulat.

Ratna menatap Gevariel dengan tegas. "Ya, itu adalah keputusan yang harus diambil. Kalian berdua sudah tidak cocok lagi. Aku tidak akan membiarkan Akness terus menderita di dalam pernikahan yang tidak bahagia."

Gevariel merasakan darahnya mendidih. Ia mencoba mengumpulkan keberanian untuk menolak. "Tapi... kita bisa memperbaiki hubungan kita, bukan? Kita bisa mencoba lagi, kan?"

Ratna tertawa sinis. "Tidak ada gunanya, Gevariel. Kalian sudah terlalu jauh terpisah. Perjalananmu yang penuh luka dan kehilangan ingatan telah mengubahmu. Aku tak ingin Akness terus menderita bersamamu."

Ekspresi wajah Gevariel semakin pucat. Ia merasa kehidupannya hancur berkeping-keping. Semua yang pernah ia bangun selama ini, lenyap dalam sekejap.

Mona yang berada di sebelahnya, tidak bisa menahan rasa iba. "Kenapa... kenapa kamu melakukannya, Ratna?"

Ratna menatap Mona dengan dingin. "Kamu takkan mengerti, Mona. Aku melakukannya demi kebahagiaan Akness. Gevariel harus menanggung akibat dari masa lalunya yang terlupakan."

Gevariel merasa seperti ditikam di bagian dalam hatinya. Ia mencoba menenangkan diri.

"Baiklah... aku akan menandatangani perjanjian itu," ucap Gevariel dengan suara yang gemetar.

Ratna tersenyum puas. "Baiklah. Akness akan bebas dari beban ini dan kalian berdua bisa melanjutkan hidup kalian masing-masing."

Dalam diam, Gevariel menandatangani perjanjian itu. Setiap tinta yang jatuh di atas kertas terasa seperti memupuskan secercah harapan yang tersisa dalam dirinya.

Ketika Gevariel kehilangan ingatannya, ia diselamatkan oleh ayah Akness, Rudi Utomo. Di bawah paksaan Rudi Utomo, Gevariel dan Akness pun menikah. Namun, sekarang segalanya berubah, semenjak kematian Rudi Utomo, Gevariel tidak pernah di perlakukan dengan baik oleh istri dan juga ibu mertuanya.

Bab 2 : Bukan Menantu kaya

Tetapi tiga bulan setelah menikah, Rudi Utomo meninggal dunia.

Dalam tiga tahun terakhir, Ratna dan Akness tidak pernah memandang Gevariel sebagai seorang suami dan menantu yang baik !

Padahal mereka tidak pernah pergi berkerja, mereka semua mengandalkan Gevariel untuk menopang biaya hidup mereka, tetapi mereka masih memiliki banyak ketidakpuasan terhadap Gevariel, Mereka selalu berpikir jika Gevaiel adalah seorang pemalas.

"Kenapa? Tidak ada alasan, hanya saja kamu tidak bisa memberikan kehidupan yang kita inginkan. Katakan padaku, apa yang kamu miliki selain jadi kuli bangunan?" Ratna memutar matanya dengan sinis, lalu berkata, "Pacar baru Akness adalah anak dari keluarga kaya, apakah kamu melihat tas ini? Harganya Seratus Juta rupiah, itu adalah hadiah dari menantu baruku, dan hari ini dia akan memberikan mobil BMW kepada Akness. Bagaimana denganmu? Berapa banyak uang yang bisa kamu hasilkan dengan bekerja jadi kuli seperti ini? Biarlah aku memberikan contoh tas mewah..."

Gevariel merasa marah. Selama tiga tahun ini, dia telah bekerja keras dan memberikan setiap rupiah yang dia peroleh untuk Ratna dan Akness, tetapi... tetap saja tidak cukup untuk mendapatkan sedikit suport Dalam tiga tahun pernikahan mereka, Gevariel bahkan belum pernah menyentuh jemari Akness.

"Berhenti bicara yang tak penting, ayo tandatangani sekarang!" Ratna memandang Gevariel dengan tatapan sinis, "Setelah kita menandatangani perjanjian ini, tak akan ada lagi hubungan antara kita. Aku sudah mengemasi barang-barangmu dan mengirimnya ke pos penitipan di pintu masuk lokasi konstruksi tadi. Ambillah sendiri!"

"Aku memberikan segala uangku pada kalian, dan sekarang aku tak punya uang. Apakah kamu ingin mengusirku?" Wajah Gevariel semakin buruk.

"Bukankah rumah yang kamu tinggali saat ini adalah rumah yang aku beli ?!" ucap Gevariel sambil menggertakkan giginya.

Ratna tersenyum sinis, "Namun, itu adalah hakku dan Akness, tak ada hubungannya denganmu. Jadi, cepatlah cerai. Setelah perjanjian ini ditandatangani, jika kamu tetap tinggal rumahku, kamu hanya akan menjadi aib bagi keluarga kami, jadi jangan pernah kembali kerumah kami,!,"

"Fiuh!" Gevariel berusaha keras menekan kemarahan di dalam hatinya!

Selama tiga tahun ini, dia telah bekerja keras untuk menjaga janji pernikahannya. Bekerja keras untuk mendapatkan hati Ratna dan Akness, dan berjuang mati-matian untuk mempertahankan pernikahan ini!

Namun... sekarang, itu tak lagi diperlukan!

Gevariel mengambil surat perjanjian itu, menandatangani, dan menekan sidik jarinya!

"Kamu memang pintar!" Ratna melirik Gevariel dengan pandangan sinis dan berkata, "Demi keberuntungan Akness, sudah selayaknya kami memiliki kehidupan tanpa kamu dalam di dalamnya. Akhirnya, semua ini berakhir sekarang, dan anakku dapat meneruskan perjalanan hidupnya. Aku sangat bahagia."

"Dia hanya akan bahagia jika memiliki menantu orang kaya!" Gevariel mencibir dalam hatinya.

"Baiklah, tak akan ada lagi ikatan antara kita mulai sekarang dan seterusnya, janganlah mengganggu kehidupan kita berdua. Aku akan merasa jijik jika melihatmu!" sebelum pergi, Ratna tak bisa menahan diri untuk tidak melemparkan kata-kata pedas.

Melihat Ratna pergi, Gevariel merasa kesal dan cukup frustasi..

Dunia ini memang kejam, di mana uang menjadi penguasa segalanya!

Sambil teringat pada wanita cantik tadi, Gevariel menggertakkan giginya dan dengan cepat berlari menuju gerbang lokasi konstruksi. Di pintu gerbang, wanita cantik itu masih berdiri di tepi jalan, sibuk menjawab telepon.

"Baiklah, bos. Aku akan naik taksi dan segera bergabung!" ucap wanita cantik itu saat menutup teleponnya. Lalu, dia memanggil Gevariel dengan sopan, "Tuan Gevariel!"

Bab 3 : Kartu Ruby

Gevariel merasa lega. "Apakah kamu tidak berbohong padaku?"

"Tentu tidak!" jawab wanita cantik itu dengan wajah berbinar, "Apakah kamu akan kembali bersamaku?"

"Tidak. jika kamu tidak berbohong, buktikan itu padaku. Kamu bilang selama aku kembali, akan ada kekayaan yang melimpah. Tunjukkan padaku dengan mengirimkan Puluhan juta ke rekening bankku!" Gevariel menatap wanita cantik itu dengan tegas.

Wanita cantik itu mengerutkan kening, berpikir sejenak, lalu berkata, "Aku masih punya tugas yang harus segera kuselesaikan. Di dalam barang-barangmu, ada kartu Rubi dari Bank IBC. Kata sandinya adalah tanggal ulang tahunmu. Kamu bisa mengetahui jumlah saldonya saat kamu pergi ke bank!"

Wajah Gevariel berubah, memang dia memiliki kartu semacam itu, tapi kartu tersebut berbeda dari kartu bank biasa. Dia bahkan tidak menyadari bahwa itu adalah kartu bank. Kartu bank selalu ada di sana, tapi tidak pernah disentuh!

Dia memandangi wanita cantik itu, lalu berbalik dan bergegas menuju pos security.

"Gevariel, ada seorang wanita yang membawakanmu paket, dia bilang itu milikmu!" kata penjaga keamanan dengan senyum tipis saat melihat Gevariel.

Meskipun disebut sebagai paket, sebenarnya itu hanya sebuah kantong sampah besar. Saat Ratna mengusir Gevariel, dia bahkan tidak memberikan sebuah kotak!

Gevariel tersenyum sinis, lalu mengobrak-abrik isi kantong sampah tersebut.

Di dalamnya, hanya ada beberapa helai pakaian. Setelah mencari sebentar, dia menemukan sebuah kartu Merah pudar dengan gambar Rubi yang tercetak di atasnya.

"Om, tolong simpan barang-barang ini di sini sebentar. Aku akan keluar dan kembali nanti!" ucap Gevariel dengan senyuman pada penjaga keamanan.

"Tidak masalah, tapi jangan terlalu lama. Masih ada satu truk semen yang harus kamu pindahkan. Jika kamu telat, kamu akan dimarahi oleh mandor lagi," paman penjaga kemanan kembali mengingatkan Gevariel.

Gevariel tidak menjawab, karena saat itu penjaga keamanan masih sibuk dengan urusan semen.

Dia mengambil kartu tersebut dan berlari menuju Bank IBC !

Gevariel menghela nafas berat saat melangkah ke dalam gedung megah Bank IBC. Bank yang misterius ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang kaya, dengan nasabah berskala kecil dan ambang batas simpanan setidaknya satu miliar.

Kehadiran Bank IBC selalu menyimpan aura misteri. Rahasia di balik bank ini telah membuatnya menjadi tujuan pilihan bagi orang-orang kaya. Gevariel pun berusaha mencari jalan untuk menyelesaikan masalah yang membelitnya.

Tiba di pintu Bank IBC, Gevariel dihadang oleh seorang satpam yang mengerutkan kening curiga. "Bank IBC hanya diperuntukkan bagi orang-orang Kaya Orang miskin tidak diizinkan masuk!" tegur satpam dengan tegas.

Gevariel berusaha meyakinkan dengan cepat, "Aku di sini untuk melakukan transaksi ."

Satpam menatapnya skeptis, "Kamu tahu betul seperti apa Bank IBC? Transaksi apa yang akan kamu lakukan di sini?"

sebagai penjaga keamanan Bank IBC ia sering kali menyaksikan nasabah yang glamor dengan simpanan melimpah, mobil mewah, dan pakaian bermerk. Namun, Gevariel?

Gevariel baru saja keluar dari lokasi konstruksi. Tubuhnya terlihat kotor, penuh debu semen, dan penampilannya seperti gembel. Bahkan rompi putihnya nyaris berubah menjadi hitam. Ia hanya mengenakan sepatu kets lusuh, tampak seperti seorang pengemis.

Transaksi macam apa yang akan di lakukan oleh seorang gembel sepertinya?

"Tunggu, Gevariel?" suara seorang wanita yang akrab terdengar di belakangnya.

Gevariel terkejut mendengar suara itu. Suara yang begitu akrab dan mengandung sejuta makna.

Dia perlahan berbalik, dan tak jauh dari situ, sebuah mobil BMW i-800 baru berhenti. Dari dalamnya turun seorang pria dan seorang wanita yang memancarkan pesona. Wanita itu terlihat cantik dengan riasan tipis yang menonjolkan kealamian wajahnya. Dan ketika mereka berjalan turun, mereka saling menggandeng lengan, menunjukkan kedekatan yang intim.

Gevariel, yang penuh emosi dan kecurigaan, menyadari bahwa mereka mungkin telah bersama cukup lama.

Wanita itu adalah Akness, mantan istrinya. Gevariel tak pernah bisa menyentuhnya sekalipun setelah tiga tahun menikah.

"Ini Gevariel." Mereka berdua mendekat, dan pria itu melirik Gevariel dengan setengah senyum, dengan sedikit kesombongan, "Mantan suamimu?" "Ya," Akness mengangguk dengan bibir melengkung.

Ia menatap Gevariel dengan tatapan jijik dan menyatakan, "Dia bahkan belum pernah menyentuh jariku sekalipun, jadi jangan harap bisa memikirkan itu!"

Lalu, ia menatap Gevariel dan memperkenalkannya, "Gevariel, ijinkan aku memperkenalkanmu. Ini pacarku, Rio, kamu pasti sudah pernah mendengarnya."

Gevariel memang pernah mendengar tentang Rio, sosok anak orang kaya dari Kota M. Reputasinya cukup dikenal di seluruh Kota M, meskipun tidak selalu dalam hal yang positif.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!