NovelToon NovelToon

Terjebak Pernikahan Dadakan.

CEO duda

Jonathan, seorang CEO yang berdedikasi dan penuh semangat, sedang duduk di meja kerjanya di dalam kantor yang modern dan elegan. Kantornya terletak di lantai paling atas sebuah gedung perkantoran tinggi, memberikan pemandangan yang menakjubkan dari kota yang sibuk di bawahnya.

Meja kerjanya teratur dan rapi, dengan komputer canggih dan berbagai perangkat elektronik yang siap digunakan. Jonathan dikelilingi oleh buku-buku dan laporan terkini, menunjukkan dedikasinya terhadap pekerjaan dan niatnya untuk terus belajar dan berkembang.

Saat ini, Jonathan sedang menikmati makan siangnya. Dia memiliki piring porselen putih yang indah di hadapannya, terhiasi dengan berbagai hidangan yang disajikan dengan presisi. Makan siangnya dirancang dengan baik, mencerminkan citra profesional dan pengetahuan tentang gaya hidup sehat.

Menu makan siangnya mencakup hidangan gourmet yang seimbang dan bergizi. Ada salad segar dengan sayuran organik yang berwarna-warni, diberi topping biji-bijian panggang dan saus vinaigrette bercitarasa. Sebagai hidangan utama, Jonathan menikmati sepotong ikan panggang dengan rempah-rempah yang lezat, disajikan dengan sepasang sayuran panggang yang harum. Semua hidangan ini disajikan dengan presentasi yang indah, menunjukkan perhatian terhadap detail dan standar kualitas yang tinggi.

Di sebelah piringnya, Jonathan memiliki segelas air mineral dingin yang ditempatkan di atas bejana kristal dengan es batu yang segar. Air tersebut memberikan sentuhan penyegaran di tengah kesibukan kantor.

Jonathan menikmati makan siangnya dengan hati-hati dan dengan kesadaran penuh. Sambil menikmati hidangan yang lezat, ia juga memanfaatkan waktu tersebut untuk merenung dan merencanakan langkah-langkah strategis berikutnya dalam bisnisnya.

Kombinasi antara suasana kantor yang elegan, makan siang bergizi, dan pemikiran fokus yang dimiliki oleh Jonathan mencerminkan sikapnya sebagai seorang CEO yang sukses dan berorientasi pada prestasi.

Adegan:

Jonathan duduk di meja kerjanya di kantornya yang megah, sedang menikmati makan siangnya. Piring porselen putih di depannya terlihat menarik dengan hidangan yang indah dan lezat. Sebuah jendela besar di belakangnya menawarkan pemandangan kota yang gemerlap.

Tiba-tiba, pintu kantor terbuka perlahan, dan Sari, asisten Jonathan, masuk dengan berjalan anggun. Dia membawa sebuah notepad di tangannya, tampak siap memberikan kabar penting.

Sari tersenyum ramah pada Jhonatan"Permisi, Pak Jonathan."

Jonathan segera menoleh dan tersenyum pada sari "Halo, Sari. Ada yang bisa aku bantu?"

"Maaf mengganggu makan siang Anda, Pak. Saya hanya ingin memberitahu bahwa rapat dengan tim eksekutif sudah akan dimulai dalam 10 menit." katanya.

bukannya Sari berniat untuk kurang ajar tapi sebenarnya ini sudah jam 02.00 siang di mana sebenarnya sudah lewat dari waktu makan siang.

Jonathan memang memiliki kebiasaan yang sedikit unik dia sering melewatkan waktu makannya entah kenapa.

Jadi ini bukan salah Sari jika jadwal pertemuannya sedikit bertabrakan dengan waktu Pak Jonathan sedang menikmati menu makan siang

"Ah, baik. Terima kasih, Sari, sudah mengingatkan saya." kata Jhonatan pada sari.

Meskipun makanan ini menggugah selera tapi sebenarnya Jonathan tidak memiliki nafsu makan sedikit pun dia hanya makan karena takut maag-nya bakalan kambuh.

"Tidak masalah, Pak. Apakah Anda butuh sesuatu sebelum rapat dimulai?"tanya Sari lagi dengan sopan.

Hari ini sebenarnya adalah asisten dari papah Jonathan. Walaupun papa Jonathan tidak lagi menjabat sebagai CEO tapi Sari tetap diperkerjakan sebagai asistennya karena dia cocok di posisi situ dan lebih banyak tahu dibandingkan daripada Jonathan sendiri.

Bahkan terkadang ada situasi di mana Sari yang mengambil alih pekerjaan sehingga Jonathan bisa sedikit santai Itulah kenapa Sari menjadi sosok yang penting di sisi Jonathan saat ini meskipun usianya tidak lagi muda.

Jika dipikir sehari lebih cocok pensiun, karena usianya hampir kepala Lima.

"Hmm, sebenarnya, bisakah Anda mungkin mengatur untuk menyediakan minuman segar untuk peserta rapat? Sajikan air mineral dingin dan juga teh herbal untuk beberapa opsi."

"Baik, saya akan segera mengurusnya. Ada yang lain yang perlu saya siapkan untuk rapat nanti?" tanya Sari lagi.

"Tidak, itu saja yang perlu disiapkan. Terima kasih, Sari."

"Tidak masalah, Pak Jonathan. Saya akan segera menyediakan minuman dan pastikan semua berjalan lancar."

"Bagus. Sekali lagi, terima kasih, Sari."

"Sama-sama, Pak Jonathan. Saya selalu siap membantu."

Jonathan berbicara sambil melanjutkan makan siangnya. ini adalah rapat penting jadi dia tidak bisa memandang remeh dengan rapat ini "Baiklah, saya akan segera datang ke ruang rapat. Beritahu saya jika ada perubahan atau tambahan apa pun."

"Baik, Pak. kalau begitu saya akan permisi dulu sampai jumpa sebentar lagi pak Jonathan"kata Sari dengan hormat.

"Oh satu lagi pak Jonathan kapan rencana pengunduran diri saya diterima bapak kan tahu saya sudah tua dan tidak cocok lagi dengan posisi ini"kata Sari yang mengingatkan masalah pengunduran dirinya sekali lagi.

Bukannya Sari tidak ingin bekerja di perusahaan ini lebih lama, tapi dia sudah terlalu tua. Masih banyak anak muda yang bertalenta di luar sana jika Pak juragan mau dia bisa mengajari mereka dalam bagaimana cara menjadi seorang asisten CEO yang baik.

"Sari Bukan aku tidak mau tapi kurasa tidak ada pengganti yang cocok untuk posisimu. jadi maaf sekali lagi surat pengunduran dirimu tidak bisa diterima"kata Jonathan yang menolak pengunduran diri Sari.

50 tahun di usia itu memang tidak cocok untuk menjadi seorang asisten tapi Sari membuat Jonathan merasa nyaman berada di sekitarnya.

tidak banyak orang yang menyadari jika sebenarnya Jonathan memiliki sebuah penyakit yang tidak diketahui oleh banyak orang tapi sehari mengetahuinya dengan akurat.

Jonathan sedikit elergi dengan wanita, walaupun pada kenyataannya Jonathan tidak lagi mengalami alergi seperti yang dulu Tapi pada dasarnya Jonathan sudah menolak untuk mencari wanita bahkan menolak secara sadar kedekatannya dengan yang namanya wanita.

Jonathan adalah seorang duda dengan dua anak kembar yang saat ini anak-anak diasuh oleh mantan istri di Amsterdam.

jika ditanya Mengapa itu karena semuanya salah Jonathan sendiri. pada saat itu dia terlalu mempercayai firasatnya sendiri tanpa berpikir tentang apa yang dirasakan oleh mantan istri.

Akibat dari perceraian itu Jonathan jadi trauma tentang yang namanya pernikahan. Dia tidak ingin menikah lagi dan fokus pada bisnisnya saja.

Jika Jonathan mencari asisten yang baru. Bukankah itu artinya dia harus membuka aibnya sendiri. Itulah mengapa surat pengunduran diri Sari tidak kunjung di Aminin olehnya.

Jonathan kembali menikmati makan siangnya, sementara Sari keluar dari kantor dengan langkah anggunnya. Dalam beberapa menit, rapat pun akan dimulai, dan Jonathan siap untuk memberikan arahan kepada timnya dengan semangat dan dedikasi yang selalu ia tunjukkan dalam perannya sebagai seorang CEO.

Asisten tua Jhonatan

Jonathan berdiri di ujung ruangan rapat yang luas. Ruangan tersebut dilengkapi dengan layar besar di dinding depan dan meja bundar yang dikelilingi oleh kursi kulit empuk untuk para anggota tim eksekutif. Pemandangan kota dari jendela tinggi menambah kesan elegan ruangan tersebut. Suasana di dalam ruangan terasa serius namun santai, mencerminkan atmosfer profesional yang diinginkan oleh Jonathan.

"Selamat pagi, semuanya. Terima kasih telah hadir di rapat hari ini. Pertama-tama, saya ingin mengucapkan selamat kepada tim penjualan atas pencapaian luar biasa kita bulan lalu. Kinerja yang kuat tersebut telah membantu perusahaan mencapai target pendapatan tahunan kita lebih awal dari yang diharapkan."

Plok ..plok.. plok...

"Terima kasih, Pak Jonathan. Kami berusaha untuk terus meningkatkan dan memberikan hasil yang lebih baik lagi ke depannya."

"Bagus sekali. Mari kita terus pertahankan semangat ini. Sekarang, saya ingin membahas proyek baru yang tengah berjalan. Apakah ada yang ingin berbagi perkembangan terbaru?"

"Tentu, Pak. Kami sudah selesai dengan tahap penelitian pasar dan sekarang berfokus pada perencanaan pemasaran." kata seseorang yang namanya tidak disebutkan

"Suarakan jika ada tantangan atau bantuan yang diperlukan. Kami ada di sini untuk saling mendukung."

"Pak Jonathan, saya memiliki pertanyaan tentang anggaran untuk proyek ini. Apakah ada kemungkinan untuk mengalokasikan lebih banyak dana agar kami bisa memperluas strategi pemasaran?" tanya pria itu lagi.

"Itu adalah pertanyaan yang bagus. Mari kita pelajari lebih lanjut dan pertimbangkan opsi-opsi yang memungkinkan. Anggaran tetap menjadi hal yang krusial, tetapi kami akan mencari cara untuk mendukung upaya pemasaran dengan bijaksana."

Jonathan: "Kami selalu terbuka untuk ide-ide baru yang dapat meningkatkan efisiensi dan menghemat biaya. Silakan ajukan ide Anda lebih lanjut dan mari diskusikan bersama."

Rapat berlanjut dengan presentasi, diskusi, dan pertukaran ide di antara anggota tim. Jonathan memimpin dengan bijaksana, mendengarkan masukan dari semua pihak, dan memberikan arahan yang jelas untuk mencapai tujuan perusahaan. Suasana rapat berlangsung penuh semangat dan kolaboratif, mencerminkan budaya perusahaan yang inklusif dan berorientasi pada hasil.

Beberapa waktu kemudian...

Ruang rapat yang elegan dan penuh semangat mulai terlihat kosong ketika rapat telah berakhir. Para anggota tim eksekutif meninggalkan ruangan dengan senyuman di wajah mereka, menunjukkan kepuasan dengan hasil yang dicapai. Jonathan tetap berada di ujung meja, mengambil napas dalam-dalam sambil menatap layar besar yang menampilkan ringkasan hasil rapat.

"Terima kasih atas kontribusi dan kerja keras kalian semua. Saya sangat bangga dengan kemajuan yang kita buat hari ini. Proyek baru ini semakin terarah dan kami telah mengidentifikasi solusi untuk berbagai tantangan yang dihadapi.

" Jika ada pertanyaan lebih lanjut atau masukan tambahan, jangan ragu untuk menghubungi saya atau tim manajemen. Kami ingin memastikan bahwa kita semua bergerak maju dalam arah yang tepat."Kata Jhonatan lagi.

"Pak Jonathan, saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk berbagi ide-ide saya. Saya merasa didengarkan dan dihargai."

Segera semua orang membubarkan diri dan ruang rapat mulai terasa sepi ketika semua anggota tim telah meninggalkan ruangan, kecuali Sari yang menunggu di pintu. Jonathan menyadari kehadirannya dan membalikkan tubuhnya ke arahnya.

"Terima kasih telah menunggu, Sari. Kita bisa melanjutkan pembicaraan di kantorku."

"Tentu, Pak Jonathan. Saya senang melihat hasil yang memuaskan dari rapat tadi."Kata sari, asisten pribadi nya yang sudah akan pensiun ini.

Jonathan berjalan keluar dari ruangan rapat dengan Sari mengikutinya. Mereka berjalan bersama melalui koridor yang tenang, diskusi mereka meliputi rencana tindak lanjut setelah rapat.

Jonathan dan Sari tiba di ruangan kantor Jonathan setelah meninggalkan ruang rapat. Udara kantor terasa tenang dan suasana kerja yang fokus terasa hadir di sekitar mereka. Sari dengan cepat memperhatikan piring makan siang yang hanya tersentuh sedikit oleh Jonathan. Dia memilih untuk tidak bertanya tentang hal itu dan melanjutkan dengan topik lain.

"Apakah ada lagi yang bisa saya bantu, Pak Jonathan?"

Jonathan mengangkat kepalanya , dia terkadang merasa sari memang sudah layak untuk pensiun tapi mau Bahau lagi kan.

"Ah, terima kasih, Sari. Saya hanya perlu beberapa menit untuk menyelesaikan beberapa tugas yang tertunda. Tapi sebenarnya, ada sesuatu yang ingin saya diskusikan denganmu."

"Tentu, Pak Jonathan. Saya siap mendengarkan."

Jonathan memperhatikan sikap profesional Sari,ini yang sulit di cari untuk talenta muda.

"Sari, saya ingin berbicara tentang rencana strategis jangka panjang perusahaan ini. Kami perlu merumuskan langkah-langkah berikutnya dan saya ingin melibatkanmu dalam proses tersebut. Kamu telah menunjukkan dedikasi dan keahlian yang luar biasa dalam pekerjaanmu."

Sari: (tersenyum) "Terima kasih, Pak Jonathan. Saya merasa terhormat dapat ikut berkontribusi dalam merumuskan rencana strategis perusahaan ini. Saya akan meluangkan waktu dan energi untuk memastikan hasil yang maksimal."

Jonathan: "Sangat baik, Sari. Saya yakin kontribusimu akan memberikan dampak positif bagi perusahaan ini. Kita akan mengatur waktu untuk pertemuan lanjutan dalam beberapa hari ke depan untuk membahas detail lebih lanjut."

Sari: "Baik, Pak Jonathan. Saya akan menyesuaikan jadwal saya dan siap untuk pertemuan tersebut. Apakah ada hal lain yang ingin Anda diskusikan?"

Jonathan: (tersenyum singkat) "Hmm, tidak ada yang mendesak saat ini. Terima kasih atas kerjamu dan dedikasimu, Sari. Aku benar-benar menghargainya."

Sari: "Sama-sama, Pak Jonathan. Saya selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan ini."

Jonathan: (terdiam sejenak) "Sari, jika boleh aku bertanya, mengapa kamu tadi bertanya tentang kapan aku akan menikah lagi?"

Sari: (terkejut dengan pertanyaan tersebut) "Maaf, Pak Jonathan. Itu adalah pertanyaan yang kurang pantas untuk saya ajukan. Saya tidak bermaksud untuk menyentuh hal pribadi Anda."

Jonathan: (tersenyum lembut) "Tidak apa-apa, Sari. Saya menghargai kejujuranmu. Sejujurnya, aku belum berpikir tentang menikah lagi. Saat ini fokus utama saya adalah mengelola perusahaan ini dengan baik. Tetapi siapa tahu apa yang masa depan bawa, bukan?"

Sari mengangguk "Saya mengerti, Pak Jonathan. semua orang memiliki masalah masing-masing seperti saya saat ini. usia saya sudah hampir kepala lima tapi lihatlah anak saya baru saja tamat SMA, hahaha baru sekarang menyesal tidak menurut pada perintah orang tua untuk menikah lebih awal kan"

"Kita semua punya kehidupan pribadi yang berbeda, bukan?" kata Jhonatan.

di dalam perusahaan ini hanya ada sehari yang mengerti dia dan apa yang terjadi dengan urusan pribadinya. Dia menghabiskan waktu lebih dari 12 jam sehari bersama sehari bagaimana mungkin sehari tidak mengetahui dirinya secara pribadi dan tentu saja hal yang sama berlaku untuk Jhonatan.

Dia tahu apa yang terjadi di dalam kehidupan sari.

Mereka saling bertukar pandangan yang penuh pengertian dan kembali ke tugas masing-masing dengan semangat yang tinggi. Jonathan menghargai profesionalisme dan penghargaan Sari terhadap privasi pribadinya, sementara Sari tetap fokus pada pekerjaannya dengan mengedepankan kesetiaan dan dedikasinya terhadap perusahaan.

Kisah sari

Sari adalah seorang wanita yang cerdas, berbakat, dan ambisius. Kehidupannya telah ditandai dengan pencapaian akademik yang luar biasa sejak usia muda. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana di salah satu universitas terkemuka, Sari memutuskan untuk melanjutkan studi magister di bidang manajemen di usia yang relatif muda, 25 tahun.

Pada saat yang sama, Sari memiliki keberuntungan untuk bertemu dengan ayah Jonathan, seorang tokoh bisnis yang sukses. Ayah Jonathan mengakui potensi dan dedikasi Sari serta mempercayainya untuk menjadi asistennya. Sari menerima tawaran ini dengan antusiasme dan melihatnya sebagai kesempatan langka untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman dalam dunia bisnis.

Sebagai seorang asisten, Sari menunjukkan dedikasi dan profesionalisme yang luar biasa. Dia mengelola jadwal ayah Jonathan, merencanakan rapat, mengatur perjalanan bisnis, dan melaksanakan tugas-tugas administratif dengan efisiensi yang tinggi. Sari juga berperan sebagai penghubung penting antara ayah Jonathan dan anggota tim eksekutif, memastikan aliran informasi yang lancar dan mendukung kelancaran operasional perusahaan.

Namun, Sari tidak hanya fokus pada pekerjaannya sebagai asisten. Meskipun sibuk dengan tanggung jawabnya, dia terus berusaha untuk meningkatkan dirinya sendiri. Sari mengambil kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya dan menyelesaikan gelar magister di bidang manajemen dengan keunggulan. Dia aktif dalam menghadiri seminar dan konferensi terkait industri serta berpartisipasi dalam program pengembangan diri untuk terus mengasah keterampilan dan pengetahuannya.

Selain itu, Sari menjaga keseimbangan dalam hidupnya dengan mengutamakan kesehatan fisik dan mental. Dia mengatur waktu untuk berolahraga, menjaga pola makan yang seimbang, dan meluangkan waktu untuk bersantai dan melakukan kegiatan yang ia nikmati. Sari adalah sosok yang tangguh dan teguh, mampu mengatasi tekanan dan tuntutan pekerjaan dengan sikap positif dan kepemimpinan yang kuat.

Dengan semangatnya yang tidak pernah padam dan tekadnya untuk terus berkembang, Sari memiliki visi yang jelas untuk masa depannya. Dia ingin terus naik pangkat dan mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam karirnya. Sari bermimpi untuk menjadi pemimpin yang inspiratif dan memberikan kontribusi signifikan dalam dunia bisnis. Dengan kecerdasan dan dedikasi yang dimilikinya, dia bertekad untuk meraih tujuan-tujuan tersebut dan mengukir namanya di industri yang kompetitif.

Setelah mencapai kesuksesan dalam karirnya, Sari tetap melanjutkan perjalanannya dalam mencapai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Meskipun dia telah mencapai banyak hal dalam karirnya, kehidupan pribadinya telah dihadapkan pada tantangan dan kehilangan yang berat.

Kepergian orang tua Sari dalam kecelakaan tragis telah memberikan kehidupannya pukulan emosional yang mendalam. Tapi dia tetap tegar dan menggunakan pengalaman tersebut sebagai motivasi untuk menjalani hidup dengan penuh keberanian dan ketabahan. Sari memutuskan untuk tidak menikah sampai usia 32 tahun karena wasiat dari kedua orang tuanya. Wasiat tersebut mengharuskan dia menikah dengan sepupunya sendiri. Meskipun hal itu menantang, Sari menghormati keinginan orang tuanya dan menjalani pernikahan yang penuh komitmen.

Saat berusia 34 tahun, Sari merasakan kebahagiaan menjadi seorang ibu. Meskipun memiliki anak pada usia yang sedikit lebih tua dari kebanyakan orang, dia dengan bangga menerima peran ibu dan memberikan cinta dan perhatian yang tak terbatas pada putrinya. Sari mengatur waktu dengan bijak, memastikan bahwa pekerjaan dan keluarga seimbang dengan baik.

"Sari jika kau tidak ingin menjadi asisten di perusahaan ini lagi maka aku jamin perusahaan akan bangkrut di tangan Jonathan jadi, teruslah menjadi asisten untuk Jonatan, Oke"itulah yang pesanan dari bapak Jonathan saat bapak Jonathan mundur menjadi CEO.

Jadi sampai sekarang sari sudah hampir kepala lima , tapi masih menjadi seorang asisten untuk dua generasi.

Meskipun ayah Jonathan mundur dari posisi CEO, Sari memilih untuk tetap menjadi asistennya. Dia memiliki hubungan kerja yang kuat dan saling percaya dengan Jonathan. Sari tetap menunjukkan dedikasi yang tak tergoyahkan dalam mendukungnya dan membantu menjalankan perusahaan dengan efisiensi yang tinggi.

Saat ini, putri Sari sedang menempuh pendidikan di bangku SMA. Sari dengan penuh semangat mendukung putrinya dalam mengejar impian dan mencapai potensinya. Dia adalah seorang ibu yang hadir secara emosional dan mendukung, selalu memberikan dorongan dan panduan kepada putrinya.

Dalam perjalanannya, Sari terus tumbuh dan berkembang sebagai individu yang kuat dan inspiratif. Meskipun mungkin terjadi perbedaan antara kesuksesan profesionalnya dan kehidupan pribadinya, Sari mampu menyeimbangkan kedua aspek ini dengan bijaksana. Dia terus bekerja keras untuk mencapai tujuannya dan memberikan yang terbaik bagi keluarga dan karirnya.

Jonathan pernah bertanya kepada Sari, apa hal yang paling disesali di dalam hidup ini.

Pada hari itu sehari hanya terkekeh dan berkata dengan jujur tanpa berniat untuk menyembunyikan.

"Apa yang paling aku sesali adalah aku yang telat menikah. pada usia yang hampir kepala 5 sebenarnya hanya memiliki satu Putri dan itupun masih sedang duduk di bangku SMA"begitu kata Sari saat itu.

"Ohh begitu, jika kau bisa memutar waktu apakah kau ingin meminta sesuatu sari?"tanya Jonathan yang saat itu sedang terpuruk di dalam hubungan pernikahannya yang kandas.

Jonathan bertanya dalam kapasitasnya sebagai pria yang akan bercerai tapi pada saat itu sering menjawabnya adalah posisinya sebagai seorang wanita.

"tidak perlu disesali hal yang sudah terjadi kita harus melihat masa depan. Aku ingin sebuah masa depan jika"

"Aku ingin melihat putriku menikah lebih awal daripada ketika aku dulu menikah. menurutku lebih cepat lebih baik" jawab sari jujur.

"Hah menikah? kita adalah kepribadi yang berbeda kau adalah orang yang selalu ingin melihat ke depan tapi aku adalah orang yang selalu ingin kembali ke masa lalu. jika bisa aku tidak ingin bercerai tapi masalahnya aku tidak bisa"bisik Jhonatan pelan.

"Hem kalau begitu prinsip kita dan pandangan kita tentang pernikahan seperti dua kutub. hahaha itu tidak akan pernah nyambung tuan " kata Sari terkekeh kekeh.

"Mungkin jodoh antara tuan dan nyonya sangat pendek. yakinlah jodoh yang sebenarnya akan datang dan itu akan berkekalan sampai mati .Pada saat itu Tuan juga akan berpikir seperti aku hari ini " tambah nya lagi.

"Hahaha berpikir itu mudah tapi melakukannya adalah sulit , tuanmu ini tidak akan pernah menikah lagi mengenai keturunan aku juga sudah punya dua, jadi untuk apa lagi Hem, secara aku juga tidak normal kan "kata Jhonatan.

Yap Jhonatan benar-benar bukan seorang pria normal. Jonathan memiliki sosok tubuh atletis yang sekali pandang tidak akan pernah menduga jika usianya hampir kepala empat.

Dulu Jonathan adalah pasien psikiater, Jadi sekarang dia benar-benar menjaga kondisi tubuhnya agar selalu fit , agar tidak kembali menjadi pasien seperti itu lagi.

Siapa yang ingin sakit jika benar-benar ada jalan untuk sembuh.

Mantan pasien penyakit mental.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!