NovelToon NovelToon

KARMA AKIBAT PERSELINGKUHAN

Bab 1. Permulaan

"Mas apa maksud mu memberikan ku surat cerai?" Tanya Andin tak percaya ketika Samuel memberikan surat gugatan perceraian.

"Maafin aku Din, aku terpaksa melakukan itu aku harus menurut kata mama, ini semua demi kebaikan kita berdua!" Jawab Samuel tanpa beban

"Aku tau mas, kamu anak yang sangat patuh pada mama mu, aku tak melarangnya! jika itu masih dalam batas wajar. Tapi apa ini benar, mama yang suruh kamu menceraikan ku? Tanya Andin tetap tidak percaya.

"Iya Din, maaf kan aku. Mama sangat ingin mempunyai cucu. tapi, kamu belum hamil juga sampai saat ini, jadi aku tidak ada pilihan lain." Keluh Samuel.

"Tapi mas, Aku belum hamil bukan karena aku tidak mau, bukan karena kehendak ku mas. Kamu tau sendiri kalau aku tidak mandul, kita berdua subur semua, aku dan kamu sehat mas. Mungkin memang yang di Atas sana belum memberi kepercayaan pada kita untuk menjadi orang tua. Kita harus gimana lagi mas? Aku juga mau kita mempunyai anak mas! Segala doa dan upaya sudah aku lakukan! Kita harus sedikit lebih bersabar lagi." Sanggah Andin

"Iya, aku tau Din, aku juga sudah coba kasih pengertian ke mama, tapi mama terus terusan mendesak ku untuk menceraikan kamu!" ucap Samuel.

"Masa kamu gak mau perjuangin aku mas, Seharusnya kamu bisa bicarakan dulu tentang ini." Tutur Andin kecewa pada sikap Samuel.

"Maksud kamu Din, Aku harus menentang perintah mama? Aku gak mau Din, Aku takut jadi anak durhaka karena melawan omongan mama!" Seru Samuel.

"Mas, gak gitu konsepnya! Kamu sudah menikah dan menjadi kepala rumah tangga, kamu juga harus bisa membuat keputusan sendiri sesuai hati nurani kamu tanpa campur tangan mama. Kamu laki-laki mas, masa kamu gak punya prinsip sendiri? Semuanya diatur oleh mama kamu, mau bagaimana masa depan kita nanti." Ucap Andin terisak. dia tak percaya jika suaminya secepat itu akan menceraikannya padahal mereka baru menikah 2 tahun.

"Akh, Aku pusing Din. kenapa semuanya jadi mendesak ku! Samuel memegang kepalanya yang pusing dan menghempas tangannya.

"Kamu tidak perlu pusing mas, kamu hanya punya prinsip dan keputusan sendiri, untuk menghindari Tekanan sana sini!" Teriak Andin.

Sreet!

Andin merobek kertas itu didepan Suaminya.

"Andin!" teriak Samuel.

"Sudahlah mas, lupakan tentang itu. Kita tak boleh menyerah begini saja, Mas. Aku yakin kita akan segera mempunyai anak! "Ucap Andin yang berusaha meyakinkanSamuel.

Samuel memejamkan kedua matanya dan berpikir logis. Diluar sana banyak pasangan yang menikah sampai 10 tahun. Bahkan lebih, mereka belum mempunyai anak dan masih mempertahankan pernikahan mereka dengan baik. Pernikahan ku baru berjalan 2 tahun tetapi sudah mau menyerah, memang rasanya terlihat tidak adil bagi Andin jika diceraikan karena masalah anak.

"Maafkan aku Din, aku keliru, tolong maafkan aku." Ucap Samuel mengatup tangan nya kedepan dada. Dia telah menyadari kekeliruannya.

Andin dengan mudahnya memaafkan kesalahan Samuel. Andin terlalu bucin pada Samuel. Mereka berpelukan berusaha melupakan apa yang terjadi diantara mereka.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Flashback 1 Tahun yang lalu

Mama Arum~Mamanya Samuel selalu ikut campur dalam masalah rumah tangga mereka berdua. Sebagai anak yang Notabennya penurut dan patuh, Samuel selalu menuruti kehendak mamanya meskipun itu bertentangan dengan hati nuraninya. Awalnya Andin berpikir menikahi seorang laki-laki yang menyayangi ibunya pasti juga akan menyayangi serta memperlakukannya dengan baik, akan tetapi Andin salah besar mengenai itu. Samuel adalah suami yang tidak punya prinsip, walaupun sudah menjadi kepala rumah tangga. Bahkan, dalam urusan rumah tangganya pun keputusan ada ditangan ibu mertuanya.

Mertua adalah mertua, berbeda dengan orang tua sendiri, itulah yang Andin rasakan.

Andin memperjuangkan Rumah tangganya dengan keras agar pernikahannya tetap utuh. Dia meminta kepada mertuanya agar sedikit lebih bersabar, Andin berjanji akan segera melahirkan cucu untuknya.

Bahkan mengengenai gaji pun, Samuel selalu memberikan mamanya diam-diam, Andin tidak masalah mengenai hal itu. Yang penting kebutuhan rumah tangga, Cicilan rumah, biaya maintanance, semua terpenuhi.

Pernah suatu hari Andin tanpa sengaja mendengar obrolan mertua dengan temannya.

"Iya Sis, Sepertinya menantu ku itu mandul, deh! masa iya sudah 2 tahun menikah belum juga hamil. Samuel itu ya bener-bener kebangetan sis, masih saja mempertahankan wanita mandul. kalau aku jadi Samuel, sudah ku tinggalkan dan menikah lagi dengan wanita lain yang bisa memberiku anak Iya gak, sis?" ucap mama Arum cekikikan.

Andin merasa dunianya runtuh saat itu, dirinya sebegitu tidak diharapkan oleh mertuanya. Dadanya menjadi sesak tidak terasa jatuh butiran air bening membasih pipinya. Andin berharap Samuel akan membelanya jika dia menceritan semuanya. Tetapi sekali lagi Andin harus menelan Pil pahit.

"Andin, mama tidak mungkin berbica seperti itu, Walaupun mama sekarang tidak menyukaimu akan tetapi kamu itu menantunya. Kamu jangan menghasutku untuk membenci mama. Kamu juga kenapa sekarang jadi baperan sih!" Ucap Samuel tanpa memikirkan perasaan Andin pada saat itu.

"Sabaaaaar!" Andin mengelus dada, mungkin ini adalah ujian pernikahan.

Terkadang, terlintas di kepala Andin, "Apakah aku harus disakiti, direndahkan dan dicaci? Aku hanya mempertahankan pernikahanku, Andin menyadari jika Samuel adalah laki-laki yang berlindung dibawah ketiak mamanya yang ditusuk lubang hidungnya sehingga sangat penurut. Andin juga menyadari jika mertuanya tidak menyukainya, tetapi Andin tidak mempunyai siapa siapa lagi selain keluarga Samuel. Andin berharap semoga suatu hari mertuanya bisa menerimanya dan kekurangan yang dia miliki.

...Flashback Selesai....

...----------------...

Sudah beberapa bulan ini Andin berpergian keluar kota disetiap minggunya. Dia ditugaskan oleh atasannya untuk menangani beberapa masalah mengenai proyek barunya.

" Mas, Aku pamit ya, Kenapa ya akhir akhir ini bos ku selalu menugaskan ku keluar kota, huh!, padahal kan karyawan yang bisa handle masalah proyek itu bukan cuma aku aja mas!" ujar Andin pamit sambil mengeluh, Dia memeluk Samuel

"Iya sayang, Mas tidak apa-apa, Kamu kan disana kerja!" Jawab Samuel membalas pelukan Andin.

"Nanti kamu bisa jemput aku gak mas? Aku juga pengen dijemput suaminya superti teman-temanku mas!" Pinta Andin penuh harap.

"Sepertinya gak bisa Din, tadi mama telpon, katanya mau nginap disini nemenin aku, dia tau kamu mau pergi, makanya mau nemenin aku disini biar gak sendirian, Gak enak kan, kalau mama aku tinggal sendiri!" Tolak Samuel halus.

"Oh gtu, ya udah mas. tapi nanti Next time janji jemput aku ya, Daaaaah mas!" Ucap andin sambil melambaikan tangan dibalas oleh Samuel.

"Kamu hati hati disana sayang," Pesan samuel sebelum Andin menghilang dibalik pintu.

"Iya mas" Jawab Andin sambil tersenyum manis.

Begitu Andin menghilang dari jangkauan pandangan mata samuel, Dia segera mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya.

"Beb, Andin sudah pergi, kamu bisa datang kerumah ku sekarang!" Ucap Samuel melalui telpon.

**Duh siapa ya yang ditelpon Samuel?

To Samuel :

Selingkuh?? Minimal Lunas dulu lah cicilan rumah hehehe 🤗 baca bab selanjutnya juga ya~

Bab 2. Di Khianati

"Hai beb." Samuel langsung memeluk dan menciumi bibir wanita sexy itu dan membawanya kekamar.

Terdengar suara rintihan mesra sepasang kekasih yang sedang memadu kasih, Samuel benar -benar mabuk kepayang. Dia lupa bahwa sudah menikahi Andin.

""Ah, Kau membuat ku gila sayang." Ceracau wanita yang bersama Samuel.

""Kau sangat Nikmat, Honey!" Ucap Samuel tetap melanjutkan aksi tak senonohnya.

Sementara itu, Andin batal pergi keluar kota, karena tugasnya telah digantikan oleh sahabatnya. Andin pikir tidak apa-apa jika, sesekali dia bertukar kerjaan dengan sahabatnya. Toh yang penting sama-sama beres. Andin sengaja tidak memberi tahu Samuel jika dia batal pergi, dia ingin memberikan kejutan untuk suaminya.

Sesampai dirumah, Andin terkejut mendengar suara Erangan nikmat berasal dari kamar yang biasa dia pakai dengan Samuel. Jantungnya berdegup kencang, aliran darahnya berdesir hebat, wajahnya berubah menjadi merah.

Andin berjalan perlahan dengan mengendap-endap menghampiri kamarnya. Jantungnya terasa berhenti berdetak, dadanya bergemuruh, matanya melotot mendapati Suaminya sedang bercinta diatas ranjang dengan wanita lain.

Tidak tahan melihat pergumulan mereka, Andin berteriak.

" Mas!" Pekiknya

Samuel yang saat ini sedang berada diujung kenikmatan tidak mendengar teriakan Andin. Samuel dengan gencar melakukan aksi maju mundur dengan cepat. Karena dia sudah berada dipuncaknya dan akan mengeluarkan cairan kenikmatannya. Tidak memakan waktu lama akhirnya pasangan Pezina itu mencapai kepuasan bersama.

Andin masih terdiam mematung tak bergerak didepan pintu, suara napasnya tak beraturan, raut wajahnya memerah menahan amarah.

"Mas Samuel, kalian sedang apa? Teriaknya lagi. Kali ini teriakannya sukses membuat pasangan yang baru saja memadu kasih itu terkejut, mereka dengan cepat melepaskan tautan tubuhnya. Suaminya bercinta dengan wanita lain, ditempat yang sama dengannya. Andin mengira jika, Samuel masih mencintainya karena selama ini Samuel masih begitu hangat diatas kasur. Aktivitas bercinta mereka juga tidak pernah terganggu. Ternyata Andin salah besar, Andin terduduk lemas tak berdaya, dunianya hacur.

"A...Andiin" ucap Samuel gagap syok

Andin juga sangat terkejut ketika melihat wanita

Yang berada diatas ranjangnya adalah teman sekantornya.

"Apa yang kalian lakukan?! Kalian mengkhianatiku!" Ucap Andin putus asa.

Andin benar benar merasakan sakit yang amat sangat dalam, double kill! suaminya berselingkuh dengan teman sekantornya.

Amel-adalah teman sekantor Andin mereka berada di divisi yang sama. Keduanya lumayan dekat, Andin tak menyangka Amel akan menghancurkan rumah tangga yang selama ini Andin pertahankan.

Amel dengan tak tahu malunya mengambil pakaian dan berpakaian dihadapan Andin tanpa merasa bersalah sedikitpun. Begitu juga dengan Samuel berpakaian dengan cepat dan bergegas mendekati Andin..

"Stop! Jangan mendekatiku mas. Aku tidak mau disentuh oleh tangan kotormu itu! Aku jijik." Menyingkirlah dariku pekik Andin. Andin tak menyangka niatnya untuk memberi kejutan pada suaminya, malah berujung Dia yang mendapati kejutan yang sangat luar biasa, perselingkuhan suami dan temannya.

"Andin, Aku minta maaf atas kejadian ini, aku bersalah padamu!" mohon Samuel dengan nada lemah

Plak!

Plak!

"Diam! Jangan mengatakan apapun."

Dua tamparan mendarat dengan mulus pada pipi Samuel. Entah dari mana datangnya keberanian itu, Andin menampar pipi Samuel. Andin tidak menyangka bahwa lelaki yang berstatus Suami selama 2 tahun ini tega menghianatinya.

"Aku pulang dulu ya mas," Pamit Amel pada Samuel santai tanpa merasa bersalah. Amel melewati Andin begitu saja.

"Berhenti kamu, Wanita murahan!" Seketika Amel menghentikan langkahnya, Dia tidak suka disebut wanita murahan. Amel menatap tajam kearah Andin dan mendekatinya. Dengan sigap Andin segera menjambak rambut Amel dengan kuat.

"Dasar ******, Pelacur, Wanita murahan, Pelakor!" Maki Andin menggila.

"Lepaskan tanganmu, dasar wanita Mandul" balas Amel tak mau kalah. Amel pun menjambak rambut Andin. Hingga terjadi aksi saling jambak menjambak. Andin menjambak sangat kuat, Kepala Amel sudah mulai perih, Dia sudah kewalahan menghadapi Andin. Tenaga Andin sangat kuat pikirnya.

"Mas, Tolong aku mas, kepala ku perih"! Ucapnya meminta pertolongan pada Samuel. Samuel yang terdiam melihat adegan jambak menjambak bingung harus membela siapa ?

Samuel takut pada Andin karena merasa bersalah terhadapnya.

"A...Andin.. Andin, Mari kita bicarakan baik baik, bisakah kalian berhenti." Bujuk Samuel, Andin menatap tajam kearah Samuel membuat nyali Samuel menciut.

"Coba saja kalau berani" Andin memberi peringatan.

"Andin, Amel, Cukup hentikan! kita bicara bertiga!" Perintah Samuel setelah keberanian nya kembali. Samuel melerai mereka berdua, rambut keduanya terlihat acak acakan dengan napas tak beraturan. Keduanya menatap Samuel dengan tajam kemudian saling bertatapan tidak suka.

"Apa? Duduk bertiga katamu Mas? Aku tidak sudi! Ogah! " Sahut Andin.

'"Andin.,Please kali ini aja, setelah itu terserah kamu mau bagaimana?" Bujuk Samuel.

"Aku sudah mengatakannya dengan jelas, Aku tidak sudi!" Andin mengatakan setiap kata dengan jelas. Dia memilih keluar dari rumah, dia terus berjalan tanpa punya tujuan. Sampai dia menyadari tengah berada ditaman. Andin duduk dikursi taman sambil mengingat kejadian yang menimpanya. Andin meratapi nasibnya, meratapi pernikahan yang dia perjuangkan dengan sekuat tenaga. Andin merasa sia-sia saja selama ini dia bertahan.

Andin teringat kembali penghianatan Samuel padanya, dia tidak tahan lagi kemudian menangis sejadi-jadinya. Pernikahan seumur jagung tetapi bayang bayang perceraian didepan mata. Andin tertawa, Dia mentertawakan kebodohannya, Dihina mertua, di cap sebagai wanita mandul, diselingkuhi oleh suaminya. Ternyata Andin tidak pernah merasakan kebahagian yang nyata, selama ini yang dia rasakan adalah penderitaan Neraka berkedok Pernikahan. Andin menangis kemudian tertawa lagi, menangis lagi. Entah berapa kali Andin melakukan itu.

Sudah cukup selama 2 tahun ini dia merasakan penderitaan Neraka berkedok Pernikahan itu. Terlebih lagi, dia mengetahui Samuel berselingkuh dengan teman kantornya. Mereka tertangkap basah sedang bercinta didepan mata kepalanya. Sebuah penghianatan ini tidak akan dia lupakan seumur hidupnya. Andin menyeka bulir-bulir bening yang membasahi pipinya. Andin sudah memantap kan hati untuk bercerai dari Samuel. Andin juga berniat untuk membalas penghianatan Suaminya itu.

Andin pulang kerumah. Hatinya kembali teriris-iris, air matanya pun jatuh menetes. Buru-buru dia menghapusnya.

" Tidak,Tidak! Aku tidak boleh lemah, aku harus kuat, aku tidak boleh lemah hanya karena ini, aku tidak bersalah, merekalah yang bersalah padaku?" Ucap Andin mencoba menguatkan dirinya sendiri.

Dia masuk kekemarnya tempat dimana sang suami bercinta dengan wanita lain. Dia menatap nanar kearah tempat tidur yang dipakai oleh suaminya untuk berbuat zina. Darahnya mulai berdesir lagi, napasnya terdengar kasar. Andin berusaha meredakan amarah yang sedang berkobar didalam dadanya. Andin tiba-tiba murka, Dia menarik selimut dan seprei yang tadi dipakai mereka berdua. Hatinya benar-benar hancur.

"Dasar penghianat, Sialan!, Brengsek!" Teriak Andin sambil membuang selimut dan seprei ke tempat sampah kemudian di injak injaknya.

~Begitulah hati wanita, sangat rapuh. Dunia mereka akan hancur, jika pusat dunia tidak menginginkannya lagi~

Oke , Lanjut baca bab selanjutnya

mohon dukungan nya untuk karya ku ya~

Like, Komen, Share dan juga Follow!

.

Bab. 3 Menemui Pelakor

"Brengsek.. Dasar Bajingan!". Maki Andin sambil terus menginjak seprei yang sudah berada dalam tong sampah. Setelah emosinya mereda dia segera keluar dari kamar tersebut. Andin merasa jijik melihat ranjang yang biasa dia tempati itu..

"Tunggu saja Mas. Aku akan balas penghianatan ini. Tunggu saja Karma menjemputmu!." Kutuk Andin, dia terlampau sakit hati karena dihianati.

...----------------...

Pagi harinya, Andin sedang bersiap untuk pergi ke Pengadilan Agama, Dia sudah memikirkan semuanya dengan kepala dingin, emosi yang stabil. Dia akan mengajukan perceraian, Andin sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankan pernikahannya. Sudah cukup dia mengalah dan bertindak bodoh selama 2 tahun ini. Bahkan Andin siap untuk menjadi Janda. Rumah tangganya benar benar tidak bisa dipertahankan lagi, Andin menyerah.

Andin datang ke Pengadilan Agama dengan membawa bukti perselingkuhan suaminya. Andin memiliki bukti Video dari CCTV rumahnya.

"Selamat pagi, Pak". Sapa Andin pada Penjaga bagian Informasi

"Selamat pagi Ibu, Ada yang bisa saya bantu?". Ucap petugas dengan ramah.

" Begini pak, Saya berencana mau melakukan Gugatan Perceraian. Bisa tolong dibantu untuk prosedurnya bagaimana Pak?. Ucap Andin

"Apa Ibu sudah yakin untuk Bercerai ?" Tanya petugas itu lagi.

"Sangat yakin Pak. Suami saya Berselingkuh, Jadi sangat tidak mungkin untuk saya mempertahankannya. Lebih baik bercerai saja ". Jawab Andin cepat.

"Baik Bu, akan saya jelaskan. Ada beberapa Tahapan Prosedur yang harus Ibu ikuti". Jelasnya. " Nanti Ibu akan dihubungi oleh Panitera untuk pelaksanaan sidang Mediasi. Ibu dan suami diharuskan untuk hadir. Ibu bisa menyampaikan semua informasi yang ibu ketahui pada saat Sidang Mediasi. Biasanya Hakim akan menyarankan pasangan Suami Istri untuk Rujuk lagi, Tetapi jika Ibu sudah yakin dan bersikeras untuk dilanjutkan, nanti akan ada sidang selanjutnya. Jelas Petugas Informasi

Andin mengangguk, dia mendengarkan dengan Saksama penjelasan Petugas tersebut. "Baik, Saya mengerti, Pak!."

" Gugatan Ibu sudah saya daftarkan. Nanti Panitera akan menghubungi ibu untuk memberi tahu jadwal Sidang". Ucap petugas.

"Baik, Terima kasih. Pak". Jawab Andin. Setelah mendaftarkan Gugatan Cerai, Andin datang ke Kantor.

"Andin, Kok masuk kantor. Bukannya masih jadwal libur?. Tanya rekan kerja Andin.

"Ada urusan mendesak, jadi aku mampir kesini". Jawab Andin. Dia melihat ke Ruangan Amel. Dia terlihat Santai. Andin mendekati ruangan Amel dan masuk kedalam.

"Hai. Perempuan Dajjal ". Sapa Andin tersenyum sinis.

Amel tidak terima dikatain Perempuan Dajjal oleh Andin, muka Amel memerah dia menatap tajam kearah Andin.

" Jaga mulutmu, jangan kurang ajar ya!. Siapa yang kau maksud Perempuan Dajjal". Teriak Amel.

" Ya Kamulah!. Selain Dajjal, Wanita Murahan, dan kamu juga Pe-La-Ko-R, Tidak lebih terhormat dari pada Pelacur. Itu panggilan yang cocok untuk Perempuan seperti mu " Ujar Andin mengatai Amel puas.

"Andiiiiiiiin!!". Pekik Amel. Dia benar benar tidak terima oleh ucapan Andin.

"Apa!. Berteriak lah sekencang-kencangnya. Aku mengharapkan mereka semua datang kemari. Sehingga dengan mudah aku membongkar Perselingkuhan kalian berdua." Tantang Andin.

Amel tidak bisa berkutik, amarahnya hampir meledak. Ingin rasanya dia membalas Cacian Andin, tapi dia takut jika Andin membongkar perselingkuhannya. Berbanding terbalik dengan Andin, Dia terlihat lebih santai karena dia sudah tidak mau menyiksa dirinya lagi, dengan memikirkan perselingkuhan suaminya. Toh, dia sudah mendaftarkan gugatan Perceraian. Hanya tinggal menunggu waktu saja semuanya akan segera berakhir.

"Cukup! Katakan saja apa mau mu lalu keluarlah dari ruangan ku!." Usir Amel

"Kau mengusir ku??". Tanya Andin.

"Sebaiknya kau cepat pergi, sebelum aku memanggil Security untuk mengusir mu!". Ancam Amel

" Panggil saja, aku tidak takut. Aku hanya perlu mengatakan pada Security, bahwa aku sedang menemui Perebut Suamiku!. Ancam balik Andin

"Keluar dari sini!. Aku bisa menuntutmu atas Tindakan menggangu Kenyamananku dan membuat Keributan". Ancam Amel lagi.

"Wow.. Kau bahkan mau menuntutku hanya karena aku mengataimu!. Lalu, Kau pikir aku tidak bisa menuntut mu juga. Aku juga bisa menyebar luaskan Video Perselingkuhan kalian hanya dengan Sentuhan Jariku!. Ayo kita lihat siapa yang paling dirugikan ? Aku sebagai Istri Sah atau kamu sebagai Pelakor." Tantang Andin juga. Kali ini emosi Andin mencuat lagi.

Amel terkejut melihat sikap Andin yang begitu berani. Biasanya Andin tidak seberani itu tapi sekarang Andin seperti bisa melahap orang, Menyeramkan. Sejujurnya, Amel takut jika Andin benar-benar akan menyebarkan video perselingkuhannya dengan Samuel.

"Kenapa, Kamu takut? Kamu takut jika Perselingkuhan mu terbongkar? Apa kamu tidak takut Karma akibat perselingkuhanmu itu? Apa kamu juga tidak takut bagaimana menakutkannya sanksi sosial? Mana ? Mana kesombongan mu beberapa yang menit lalu?." Teriak Andin.

Amel menciut dia berusaha untuk meredam Amarahnya. "Andin.. Jika kamu sebegitu terlukanya karena aku berselingkuh dengan Suamimu. Aku minta maaf, aku bersalah. Kami berdua memiliki ketertarikan satu sama lain. Aku tidak membenarkan perbuatan ku, dan aku juga tidak sepenuhnya bersalah. Aku diberi tahu mertuamu bahwa kamu dan Samuel akan segera bercerai. Jadi aku pikir tidak apa-apa, karena kalian akan segera berpisah sebelum aku masuk ke pernikahan kalian." tutur Amel menjelaskan panjang lebar.

"Apa! Mertuaku mengetahui Hubungan Kalian? Dan dia mendukung perselingkuhan anaknya?. Tanya Andin. Amel mengangguk membenarkan pertanyaan Andin.

Andin benar-benar kehabisan kata-kata. Anak dan Ibu sama-sama menusuknya dari belakang. Bagaimana mungkin seorang ibu mendukung sebuah Perselingkuhan anaknya? Sebegitu besarnya ketidaksukaan nya pada Andin.

"Kalian bertiga benar-benar Jahat. Kalian Iblis berwujud Manusia. Kalian manusia Busuk!". Andin tidak kuat menahan tangis.

Teman-Teman Andin kali ini benar-benar penasaran dengan pembicaraan Andin dan Amel. Itu karena mereka melihat Andin menangis dihadapan Amel.

"Sepertinya mereka berdua bertengkar. Mungkin ada masalah yang cukup serius". Kilah teman Andin

"Iya, mereka bertengkar ". Kilah yang lainnya.

Mereka pura-pura Sibuk dengan pekerjaan mereka, Tetapi telinga mereka berusaha dipasang sebaik baiknya untuk mendengarkan pembicaraan mereka didalam.

"Sekarang apa mau mu?" Tanya Amel

"Aku akan melaporkan Peselingkuhan kalian ke Atasan. Kalian harus di Hukum. Karena sudah melakukan perselingkuhan". Jawab Andin

"Jangan.. Andin Aku mohon jangan lakukan itu. Jangan sampai Paman ku mengetahui hal ini, Jika itu terjadi aku bersumpah akan membunuhmu!. " Ancam Amel

"Hahahahaha, Kamu mau membunuhku? Lakukan lah". Tantang Andin. Lalu Amel membuka tas mengambil sebuah Cek lalu menulis Jumlah Nominal Uang 100 juta.

"Andin.. Ambil lah Cek ini. Tolong maafkan aku". Pinta Amel. Aku ini tidak bisa mengembalikan keadaan hatimu, paling tidak kamu bisa pakai untuk menyembuhkan rasa sakitmu."

* Apakah Andin akan mengambil cek tersebut?

Ikuti dan baca Bab selanjutnya~

Qoutes Chapter ini;

~Selingkuh itu Pilihan bukan Kesalahan. Setia Itu Tanggung Jawab bukan Pilihan~

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!