NovelToon NovelToon

pritty face or ugly?

BAB 1 ULANG TAHUN

Dijalan yang penuh dengan keramaian, pohon-pohon berguguran jatuh ketanah. angin yang berhembus menerbangkan rambut seorang gadis yang terurai panjang. Suasana yang tidak panas dan tidak hujan pagi ini.

Aku berjalan menuju sekolah yang sudah tidak terlalu jauh dimata.

" yuk bareng capek orang cantik jalan sendirian." ucap seorang pria yang aku kenal.

"Nga usah bentar lagi nyampe."ucapku menolak tawarannya. Baru kali ini aku berjalan kaki menuju sekolah,karena mobil mama ku yang tiba-tiba saja bocor tidak jauh dari sekolah. Aku memilih untuk berjalan.

Baru saja aku ingin ketenangan dijalan seorang diri,sudah banyak yang menawarkanku tumpangan. Padahal sudah hampir dekat kesekolah. Aku tidak mengerti dengan semua itu mereka menyukaiku atau hanya obsesi pada wajah ku.

Claudia mahendra, seorang gadis yang memiliki wajah yang cantik,rambut panjang dan lurus,hidung mancung dan bola mata besar.itulah claudia hampir seluruh pria disekolah menyukainya.

Aku merasa dibelakang ku seperti ada yang mengendap- endap menghampiriku. Iya secentil yang mendekatiku karena ingin populer juga. Haha, tidak berkelas.

"Hai clau, bareng yuk." ucapnya sambil mengandeng tangan ku menuju keruang kelas. Berhubung ruang kelas kami sama.

Aku tidak suka dengannya selain suka memaksa ia juga centil.

kepribadian yang tidak aku sukai.

Claudia yang hanya menatap datar wajahnya sekilas, lalu diam tampa mengucapkan kalimat apapun. ia melihat dari ujung pintu masuk sekolah orang- orang yang sudah berdiri berkerumunan sejauh mata memandang. Sarah sicentil sudah stand by dengan raut wajah yang bahagia untuk menghampiri mereka. Sementara itu,

aku yang tadinya disamping sarah pindah tepat dibelakannya.

"Elo didepan gue deh, maleh ladenin meleka." ucap claudia dengan wajah yang agak takut melihat banyak kerumunan itu.

Ih gue seneng banget deh pasti mereka memberi hadiah buat lo, karna gue udah bilang kalau lo hari ini ulang tahun. Pasti gue dapet juga. sahut sarah dengan wajah sumringah.

"Apa" claudia berhenti dan memutar badan sarah menghadapnya.

"ngapain lo bilang kayak gitu, gue nga mau nerima hadiah apapun." aku meninggalkannya tapi pastinya ia mengikuti tampa tau diri.

"Tungguin dong, main ninggalin aja lu clau."ia berlqri kecil menujuu caludia yang sudah hampir sampai tepat dikeramaian itu.

Tanpak rangga sudah berdiri di barisan paling depan menghadapku dengan membawakan bunga mawar merah ditangannya. Seketika aku tampa sadar menaikan kedua sudut bibir ku setelah melihat rangga dibarisan paling depan.

Sarah yang sudah ada di sampingku meledekku dengan senyuman menyenggol bahuku.

"Senengkan." ucapnya pada claudia.

Aku yang mulai menyukainya karena perilaku perhatiannya terhadapku. Namun munggkin aku berfikir dia sama saja diantara keramaian itu. Hanya menyukai kelebihanku tampa tau kekurangan ku.

Pria-pria yang menatapku sebanyak itu sampai orang tampan dan paling populer berdiri ikut dikerumunan itu. Kalau mau bisa tinggal pilih. Namun aku tidak mau seperti itu, aku ingin membukakan hati pada orang yang benar-benar mencintaiku apa adanya dan menerima kekuranganku tampa melihat kecantikan, baru menyukaiku.

Rangga pria tampan,tinggi,rambut yang berwarna blonde seperti bule,hidung mancung. Siapa yang tidak kepincut kecuali claudia mahendra.

Yang pada awalnya ia mendekatiku aku cuek dan tidak menanggapinya. Tapi seiring berjalannya waktu kenapa perasaan ini mulai tumbuh dengan pria dengan tampang bad boy itu.

Aku yang berfikir dalam otakku. Aku takut ia akan menghianatiku walaupun sekarang ini perkataan manis, perhatian yang sedikit berlebihan sampai orang pun tidak bisa menolaknya. Aku tidak bisa hanya memilih kado diantara banyak orang itu. Claudia mengambil semua hadiah nya yang dibantu oleh sarah yang selalu mengikutinya. Dan yah sarah juga mendapatkan sedikit kado untuknya. Itulah keuntungan sarah setelah 6 bulan mendekatiku selama sekolah.

Suarah riuh yang ada situ,cewe- cewe semuanya iri padaku. Cibiran dan pujian semua mengawasi hidupku. Aku tidak senang denga hidup seperti ini, aku ingin hidup tenang tampa drama dibalik layar. Semua orang ingin menjadi diriku, tapi aku tidak ingin menjadi diri ini.

---------

Kado hadiah claudia sudah mengisi meja belajarnya serta para wanita yang berkumpul di mejanya.

" claudia kamu beruntung banget sih. Ulang tahun aja banyak banget yang memberi kado. Dari murid kelas X-XII hampir semua cowo khususnya". Ucap sherly

"Iya jelas lah dengan wajah secantik ini, pastilah semua orang kepincut"sambung lula sambil memegang bahuku menyuruh ku untuk duduk.

'Aku tau mereka menghampiriku hanya ingin memanfaatkan ku.perkataan manis yang keluar dari mulut mereka semua fake(palsu), aku tidak suka kepalsuan, bermuka dua. Berapa banyak topeng yang dipakai untuk menyembunyikan topeng itu.' Batin ku.

'Aku tidak boleh begini,harus bisa senang dengan momen dalam hidupku.' Masih seara didalam hati

"Teman-teman, aku akan membagikan hadiah ini pada kalian semua yang ada disini. "ucap ku dengan berdiri dari tempat duduk.

Diruangan kelas yang belum terdengar bel berbunyi tanda kelas dimulai. Claudia membagikan dengan semua cewe masing-masing satu untuk mereka.claudia hanya mengambil sedikit untuknya. Karena berhubung belum terlalu ramai dikelas itu hanya para cewe.

Mereka senang dan langsung duduk dibangkunya masing- masing dan sibuk membuka kadonya itu. Sedangkan aku melipat tangan diatas meja dan meletakan kepala diatannya.

Tampa sadar aku terbangun ketika bel istirahat berbunyi. Aku heran mengapa setiap aku tertidur dikelas tidak ada yang membangunkanku. Batin gadus berambut panjang itu.

" kenapa aku nga dibangunin sih." ucapku kepada teman sebangku rasya cowo berkacamata, aku mendapatkan kado juga darinya.

"Selamat ulang tahun ya. Tadi aku nga sempat ngucapin rame banget tadi." Ia mengambil tanganku diatas meja dan bersalaman denganya. Aku yang hanya diam menatapnya.

"kamu tadi nanyak kan kenapa nga ada yang membangunkanmu karena aku nga tega bangunkannya."

"Hah...." senyum sinis ku terpancarkan sengaja.

"baru aja bangun tidur dah buat bad mood." gumam claudia.

tepatnya bisa dibilang fansnya sudah ada didepan pintu kelasnya tampa ia hanya menghiraukannya dan menyambung tidur.

---------

Ditaman tidak terlalu ramai dan fans claudia tidak mengikuti sampai ketaman berhubung istirahat semuanya kekantin untuk makan. Hari ini cuaca yang sama seperti dipagi hari.claudia sedari tadi membaca buku dan mendengarkan musik dengan earpods yang ada ditelinganya. Inilah yang diinginkan oleh seorang claudia mahendra.

Ia merasa dirinya seperti idol kpop korea yang memiliki banyak penggemar. "apa begini rasanya menjadi artis."gumamnya sambil menatap menatap buku yang dipegangnya.

Claudia yang tidak ditemani siapa-siapa karena sarah yang juga kekantin. Ia besyukur tak ada yang mengganggunya. Biasanya sarah memaksanya untuk makan bersama. Namun kali ini tidak.

Dibalik pohon dibelakang kursi panjang seseorang dengan jalan mengendap-endap menuju kearah ku.

"nga usah ngendap-gendap sarah gue dah tau itu lo." ucapku

Tapi yang muncul dibalik pohon bukan sarah melainkan Rangga.duduk disebelahku dan menatap ku.

Disinilah aku memulai hubungan dengannya tampa banyak berfikir aku langsung mengiakan ajakan pacarannya,selain aku suka padanya tapi juga bisa menjauhkanku dengan para fans itu.

Setelah kejadian pacaran itu, ntah kenapa sarah mulai menjahuiku .

tapi aku kalaupun ia terus menempel padaku aku tidak suka.

" apa ia suka dengan Rangga." batin ku

-----------

Dilapangan olahraga semua para cewe berkerumun ingin dekat denganku. Aku heran kenapa lagi ini. Namun keheranan ini memudar setelah Rangga cowo tampan yang menuju kearahku.

Dengan mata sinis melihat mereka, aku agak sedikit kesal. 'Enak aja melihat pacar orang.' batin dalam hati gadis bernama claudia itu.

Mereka sudah tau kalau rangga adalah pacar claudia tapi mereka masih cari perhatian terhadapnya.

Rangga menghampiriku dan membawakan membawakan ikat rambut yang digenggamnya.

Tiba tiba saja memutar badan claudia,mengikat rambut panjang gadis itu yang hampir sepinggang. Hatiku langsung berbunga-bunga. Kali ini pertama kali aku percaya kalau aku memang menyukainya semoga tidak ada keraguan kepadanya.

hai pembaca semoga suka sama ceritanya🤗

BAB 2 KERAGUAN

Hari-hari berlalu, sudah 1 bulan kami berpacaran dan menggemparkan seluruh sekolah,tapi tetap saja para fans masih menggangu kehidupan sekolahku.

Dan keraguan mulai muncul dihatiku. Rangga Herenata seorang yang sangat perhatian dan perduli menjadi berubah dingin kepadaku.

Claudia yang baru merasakan berpacaran, bertanya-tanya dalam hatinya." Apa aku ada salah padanya."batinku.

Aku memang terkenal cuek tapi aku tetap menghargainya dan membalas cintanya padaku.terbesit dalam pikiran bahwa dia sama saja dengan yang lain. Pikiran itu musnah ketika Rangga yang mendekat kearah cafe yang sering kami kunjungi bersama. Aku sedari tadi sudah menunggunya,biasanya ia tak pernah terlambat,

selalu aku yang terlambat datang dicafe itu. Kenapa kali ini berbeda?

Kali ini ia membawakanku buket bunga mawar putih,"bunganya cantik," ucapku sambil menyium aroma bunga yang harum.

"Maaf aku terlambat." Rangga duduk berhadapan denganku. Berbincang biasa menceritakan keluh-kesah masing-maaing sambil memesan makanan dan minuman.

Namun ntah kenapa raut wajah lelaki itu kali ini berbeda ia tidak sebahagia saat hari-hari sebelumnya.

Aku menanyakan itu kepadanya,tapi jawabanya.

"nga papa kok, aku nga enak badan aja."

"kalau memang sakit ayo aku antar pulang, jangan maksain kayak gini."aku bangkit dari duduk dan memengang tangannya mengajak pulang, tapi rangga menepis tanganku.

Aku heran kenapa? Sebelumnya ia tak perna begini.

"Aku bisa sendiri."ucapnya lalu memasuki mobilnya yang terparkir didepan cafe, berhubung claudia naik taksi datang kecafe itu. Jadi mereka pulang bareng.

kearah jalan pulang, aku menyandarkan kepala kejendela disamping Rangga. Rangga yang berdih kukuh menyetir dan mengantarku pulang padahal lagi sakit. Raut wajah yang tidak berubah saat didalam cafe.

"Makasih ya udah anterin. Kalau ada masalah curhat ya." ia hanya mengangguk dan berlalu pergi.

Daun yang berterbangan dipinggir jalan mengikuti angin itu berhembus.aku menatap langit sore itu sendu, mungkin awan akan meneteskan air matanya membasahi permukaan bumi yang kupijak ini. Mengapa aku merasa akan sama seperti awan?

Dan benar ketika memasuki rumah. Berbaring dikamar, hujan turun membasahi bumi, aku beranjak dari ranjangku, duduk disamping jendela memandangi hujan deras sori ini. Walaupun tidak ada senja yang muncul.

Kesepian menghantui hari-hariku.mengapa aku berfikir Rangga menyembunyikan sesuatu dariku.

Hari ini gadis itu tidak meneteskan air matanya. Ia adalah orang yang kuat dan cuek. Biasanya banyak cowo dingin, tapi kali ini ada cewe dingin. Baru pertama kali claudia membalas perasaan seseorang dari sekian banyak orang yang mengaguminya.

----------

Pagi yang cerah dengan matahari yang muncul dari arah timur.

"CLAUDIA BANGUN, MAMA UDAH NYIAPIN SARAPAN BUAT KAMU. MAMA BURU-BURU KEKANTOR, KAMU NAIK TAKSI AJA YA."terdengar jeritan dari lantai satu. Yaitu clara, mamanya claudia.

"mama aku dah siap bareng dong." ucapku sambil menuruni tangga menuju meja makan.

"kamu sarapan dulu sayang, ini uang naik taksi dan uang saku kamu." meletakan uang seratus ribu 2 lembar dimeja makan.

" papa mana mah?" ucapku sambil memengang sepotong roti dan memasukanya kedalam mulut.

" papa pagi-pagi tadi berangkat ke solo,katanya ada meeting dadakan. Papa bakal pulang seminggu lagi. Mama pergi yaa."mama clara berlalu pergi.

"sendirian lagi, kapan ada waktunya untuku."batin gadis itu dan melanjutkan makannya.

Claudia bergegas ke sekolah,menyalami bi inem karena selain pembantu rumahnya, claudia sudah menganggap bi inem sebagai ibunya.

---------

Ia tidak menuruti kata ibunya. Dari pada naik taksi claudia memilih naik bus angkutan umum.

Halte bus tidak jauh dari rumahnya. ia hanya perlu berjalan 5 menit untuk sampai kesana.

Baru saja claudia keluar dari gerbang rumahnya, orang-orang yang lalu lalang melewati rumahnya tampa sadar melihat kearahnya dengan tatapan terpesona.

claudia yang tau itu hanya cuek, mau bagaimana lagi memang wajahnya terlalu cantik sampai sudah terbiasa walaupun dalam lubuk hatinya tidak nyaman untuk seseorang yang introvert.

bus yang sudah menunggu dihalte itu segera menancapkan gasnya. Gadis dengan rambut panjang yang berterbangan itu medikit berlari agar tak ketinggalan oleh bus. "Sebenarnya dia tidak mau mengundang perhatian banyak orang. Tapi kayaknya seru juga."batinnya.

Bus yang sudah dipenuhi dengan penumpang seperti melihat idol naik kedalam bus yang 90 % murid sekolahan.

" wah bidadari turun dari bus, gaes."

"ih cantik banget sih."

"itu kan murid populer disekolah kita."

" eh dia dah punya pacar tuh."

Riuh para murid yang ada didekat halte sekolah SMA PERWIRA.

sekolah SMA PERWIRA adalah sekolah pepuler dijakarta, sekolah yang 70 % muridnya cantik dan tampan serta cerdas. Sekolah yang diisi oleh murid kalangan atas. Namun, beasiswa untuk murid kalangan bawah juga disediakan.

Claudia mahendra sebagai seorang murid populer dan tercantik. Rangga herenata murid populer dan tampan. Pasangan yang sempurna dimata orang-orang.

Setiap tahun pasti ada murid terpopuler baik segi fisik maupun kecerdasan.

Seperti biasa dikelilingin dengan keramaian itu. aku tak menghiraukannya dan masuk kekelas. Sarah,sherly,dan emily hanya menatap sekilas kearah ku dengan wajah sinis. Obrolan dilanjutkan oleh mereka bertiga setelah aku duduk dibangku dibarisan kedua sesudah mereka.

Menatap langit yang kembali cerah pagi ini dari balik jendela.

"Kamu udah dateng." tanya pria berkacamata itu yang duduk disampingku.

"pertanyaan nga berbobot, kalau gue udah disini berarti gue udah dateng." gerutu dalam hatiku

"iya." jawab ku singkat.

"semangat ujiannya," senyum khas pria itu terpancarkan. Aku hanya menaikan sudut bibirku.

"Kenapa aku nga pacaran sama dia aja ya." pikir claudia

hari ini adalah dimana murid SMA PERWIRA memulai ujian semester 1 .pelajaran berlangsung selama 2 jam dengan 2 mata pelajaran.

kegiatan ekstrakulikuler dihentikan sementara bergubung dengan pelaksanaan ujian semua murid pulang cepat saat ujian.

Aku menunggu bus dihalte dengan memegang hanphone ditanganku.

Rangga

"maaf, hari ini kamu pulang sendiri ya. Aku ada urusan. 😊" chat yang dari tadi ditunggu-tunggu oleh gadis itu.

Sedari tadi ia mencarinya dikelas rangga tapi ia sudah pulang. rasa kecewa didalam hatinya. Rangga tidak pernah seperti ini. Ia benar- benar berubah.

"aku kesepian lagi." gumamnya

"kamu nunggu bus ya? . Nga usah nunggu sama aku aja yuk." ajak Rasya dan memberhentikan motornya tepat didepan halte.

"nga usah bentar lagi busnya dateng kok." dengan senyum terpaksa aku menolaknya.

"eh elo jangan ganggu pacar orang. nanti cowoknya marah mampus lo." ucap seorang gadis yang mendekat berjalan kearah aku dan rasya.

"anter gue aja yuk,please! Ajak gadis itu memohon.

Gue males naik bus, berkurang duit gue. Sambungnya lagi.

Akhirnya mereka pergi tepat bus ke arah rumahku sampai.

Cuaca tidak menentu kadang hujan dan kadang cerah. Aku tidak langsung pulang kerumah melainkan kecafe yang baru buka dan populer didaerah ini. Dengan mengeluarkan hoodie hitam didalam tas.Ia memilih kesana dari pada harus pulang kerumah. Dirumah yang ada ia hanya kesepian. Semuanya sibuk dengan urusan masing-masing.

--------

Sampai dicafe kenangan itu yang baru buka 1 bulan yang lalu. "sebenarnya aku juga ingin mengajak rangga kemari." batinku.

Suasana didalam cafe adem dan asthetic.Namun setelah masuk kekafe itu aku terkejut dengan melihat seseorang yang tidak asing menghadap kearah berlawanan berdua dengan seorang gadis.

"Siapa itu?"

Hai pembaca. Jangan lupa like dan komen.

maaf kalau banyak typo😁

BAB 3 PUTUS

Belakang punggung yang sering aku lihat, kini bersama wanita lain. Eskpresi claudia yang tadinya datar berubah menjadi penuh kemarahan. Kedua tangan mengepal sembari melangkah pelan mendekati pasangan itu yang sedang berpegang tangan.

langkahnya terhenti tepat dibelakang mereka, mendengar apa yang mereka bicarakan.

"sayang, kapan sih kamu putusin si cewek sok jual mahal itu?. Mentang-mentang dia populer jadi songong tuh anak. "

"Sabar sayang, sebentar lagi setelah ia cinta mati sama aku dan sejak itu aku akan putusin dia, agar dia tau rasanya sakit hati ditolak mentah-mentah selama ini."

rangga yang selalu mengejar- gejarnya ketika SMP dan mendapatkan banyak penolakan dari claudia.sekarang ia ingin membalas dendamnya.

"aku juga cuman taruhan aja sama teman aku untuk pacarin si cuek itu."sambungnya lagi

"ihh tapi aku cemburu kamu sama dia terus.ucap gadis itu manja sambil mengandeng tangan pria itu.

"kamu tenang aja besok aku akan mutusin dia. Karena dia kayaknya udah mulai curiga sama aku yang akhir- akhir ini jadi cuek dengannya."

Percakapan antara dua sejoli itu sukses membuat claudia terkejut,marah,sedih, semua bercampur aduk menjadi satu.

claudia tak tahan dengan mereka yang tak lain adalah Rangga dan Sarah. Ternyata mereka hanya ingin menusukku dari belakang. Mengapa sampai sebenci itu padaku.

Gadis dengan memakai hoodie dan rambut yang tergerai sedikit berantakan tertiup angin diluar cafe menjadi semakin cantik. Gadis itu berjalan tepatnya menuju meja disamping jendela mengarah kejalan raya.

Prakk.......

sebuah tangan melayang dipipi kanan pria bernama rangga itu. Sontak semua para pengunjung cafe kaget,sorot mata langsung tertuju pada mereka bertiga.

"kita putus." ucap claudia dengan wajah yang menahan marah.

"ENAK AJA LO NAMPAR RANGGA." sambung yang kaget pacarnya ditampar sampai kedua tangannya memukul meja.

"DIAM MULUT LO, ATAU ELO JUGA GUE TAMPAR!! .DASAR PENGHIANAT," claudia meninggalkan tempat itu yang penuh kehebohan, para pelayan menenangkan semua pengunjung yang riuh dicafe itu.

"SIALAN LO, Arrrgh," sarah mengacak-acak rambutnya,sementara itu rangga hanya diam membeku tampa suara.

Bukan itu yang mereka berdua inginkan, mereka ingin membuat malu claudia agar tidak sok jual mahal, tapi malah berbanding terbalik dengan kemauan.

Sarah yang pada awal mulanya sudah berpacaran sejak SMP dengan rangga. Tapi tidak ada yang tau teman SMP nya kecuali claudia.

ia tidak tau lagi bagaimana harus percaya pada orang lain. Orang yang membuatnya membuka hati dia juga yang melukai hati ini. Hatinya hancur dengan kenyataan. Sulit untuk percaya dengan orang lain lagi.

-----------

Berjalan sendirian dengan cuaca yang sudah mulai gelap. mungkin hari ini akan hujan. Menatap kearah langit, "huh, hujan lagi." wajah yang masih kesal atas kejadian tadi.

Tak lama hujan turun deras membasahi tubuh claudia Dengan baju yang sudah basah kuyup. Tidak melanjutkan perjalanan untuk pulang. Gadis itu memilih menjadi tempat berteduh walaupun baju dan tas nya yang sudah basah.

Duduk didepan minimarket, berhubung ada kursi panjang tepat didepan minimarket itu. Membuka hoodie yang sudah basah, untung saja baju sekolah yang dikenakannya tidak ikut basah.

Bukannya masuk membeli sesuatu ia malah duduk sendirian dengan menundukan kepala dengan tatapan kosong.

Tampa sadar air mata mengalir dengan diikuti oleh derasnya hujan petang itu.

Seseorang keluar dari minimarket menghampiriku dan meletakan jaket cream nya ditubuhku. "cuacanya lagi dingin, jangan pakai baju tipis," suara lambut terdengar ditelingaku. Aku hanya menunduk malu karena takut ia akan melihat wajah ku satelah menagis.

Pria itu pergi berlari kecil menuju serbang jalan dengan tangan yang diletakkan dikepalanya agar tidak terkena air hujan.

Aku menatap punggungnya yang sudah pergi menjauh dan menghilang dari mata, tapi aku masih duduk disitu.

"Orang yang baik, semoga kita bertemu lagi untuk mengembalikan jaket ini." gumamku dengan wajah yang kembali tersenyum.

-----------

Tepat pukul 20.00 malam di BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG.seorang pria tinggi turun dari bandara dengan sejumlah orang yang sudah menunggunya.

"Gimana sayang kamu udah ketemu tante dara kan? Ucap seorang wanita paruh baya dengan anaknya yang baru sampai dari jakarta.

wanita paruh baya itu masih terlihat cantik walaupun sudah punya anak 3.

"iya ma, om Arman udah mulai pulih," ucap anaknya itu.

Astrela, kenzi. Kalian juga ikut jemput kakak? Sambung pria itu lagi.

" Diajak mama." jawab kenzi , namun adiknya yang satu lagi hanya menganggukkan kepalanya.

"Yaudah ayo kita balik kerumah. Ceritanya sambung lagi nanti ya. "

sahut pria paruh baya yang sedari tadi berdiri samping astrela.

_kembali ke claudia_

Pulang dengan jaket cream yang diberi pria baik itu. Claudia jalan kaki menuju rumahnya karena rumahnya sudah dekat dengan tempat berteduh ia tadi.

jam menunjukan pukul 19.00 malam. Claudia baru sampai dirumahnya.diluar hujan sudah berhenti, suasana hening rumah claudia karena bi inem yang sudah pulang sore tadi. Biasanya ia yang mengingatkan claudia untuk makan malam walaupun makannya sendirian juga.

Claudia melakukan ritual mandinya dan memilih untuk tidur diranjangnya tanpa berfikir untuk memakan sesuatu sebelum tidur.karena sejak tadi belum ada makanan yang masuk kemulutnya.

suara pintu kamar terbuka. Wanita paruh baya yang menatap putrinya sedang tidur nyenyak,mengelus rambut panjangnya.

"Maaf sayang,mama tidak ada waktu untukmu, sampai makanan diatas meja tidak tersentuh sedikitpun."

Setelah mengecek ternyata claudia demam, dengan sigap mama clara mengambil kompres dan melatakan di dahi putri tunggalnya.

Ibunya tahu bahwa claudia tidak menyentuh makanan yang sudah disiapkan bi inem.

----------

Malam itu pukul 02.00 pagi, tiba-tiba rasa sakit pada perut caludia sampai ia terbangun."lambungku kumat". aku meremas perutku agar tidak terlalu sakit, lalu bangkit dari ranjang.

Suasana masih gelap didapur, menyalakan lampu dan memanaskan makanan yang sudah dingin. Setelah makan ia menyambung tidurnya dengan keadaan masih lemas.

--------

Kring....kring......kring

suara alarm berbunyi membangunkan gadis itu. Belum saja bangkit, mama clara melarangnya untuk masuk sekolah karena demam yang belum juga turun.

Mengiakan perintah mamanya dan hanya berbaring dikasur. Mama clara yang sudah siap dengan kemeja kantornya memegang mangkuk sup dam susu.

"Sayang jangan lupa makan, mama pergi kerja dulu hari ini mama akan pulang lebih awal, janji deh. Ucapnya

"iya ma." jawabku dengan bibir yang masih pucat.

"kita akan kerumah sakit kalau kamu belum sembuh juga." wanita itu pergi keluar kamar claudia.

Ia sudah biasa dengan janji mama nya yang sering diingkari.

Dengan mata yang melihat kearah luar jendela yang kini sudah memunculkan mataharinya, sinar matahari yang sudah menusuk tulang-tulang.

Claudia menatap jaket cream yang ada disebelah mejanya, ia teringat oleh sosok lelaki asing itu. Ia tidak sempat melihat wajahnya namun lelaki itu sudah pergi.

kini ia memegang hanphone yang sudah banyak chat masuk dari fansnya. Caludia mengbiarkan chat semua orang kecuali satu. Tepatnya teman sebangkunya Rasya.demi apapun sebenarnya ia tidak ingin membalasnya tapi ini sangat mengganggu, pasalnya sudah beberapa kali pria itu menelpon dan mengirim pesan pada gadis itu.

" hah merepotkan." gumam dengan nada kesal.

Rasya:

"kamu kenapa ngga sekolah hari ini?"

"kamu sakit ya?"

"hari ini kita masih ujian, kalau kamu nga datang harus ujian susulan dong."😔

claudia:

"iya gue sakit. Gue nanti gue ujian susulan aja."

Rasya:

" aku udah pulang sekolah, mau kerumah kamu."

"shareloc😊"

Claudia:

"nga usah, gue udah sehat kok ngga perlu repot-repot jenguk

claudia mematikan handpone nya dan melanjutkan memakan bubur sambil menatap langit.ia tidak mau ada yang tau rumahnya.

"kalau aku kasih tau yang ada semuanya bakal tau rumah aku."gumamnya dengan wajah datar.

hallo pembaca jangan lupa like,komen, dan vote ya

maaf kalau banyak typo😁

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!