NovelToon NovelToon

Pria Terakhir Di Dunia

Bab 1: Gelang Aneh

Di sebuah rumah kecil di tengah padatnya pemukiman Kota Jakarta.

Kamar tidur yang berantakan, dengan berbagai jenis sampah dan bau aneh yang beterbangan.

"Gelang aneh, aku belum pernah melihat gelang yang serupa dengan ini."

Seorang pemuda yang jelek dengan wajah yang kotor dan tubuh kurus kering, berusia dua puluhan sedang melihat-lihat gelang yang dia pakai di tangan kirinya.

Bisa dilihat sesuatu di depannya, selain terdapat sampah tisu kering yang memiliki bau amis, ada monitor komputer yang menyala menampilkan sebuah gambar.

Di pojok kiri atas layar monitor komputer terdapat nama akun media sosial, itu bertuliskan nama Elvino Zane.

Elvino sedang menonton sebuah video panas terbaru yang tengah viral di salah satu media sosial. Namun, fokusnya tiba-tiba saja teralihkan pada gelang di pergelangan tangannya.

Gelang yang sedang dia amati adalah gelang yang baru saja tadi sore dia temukan di jalan sepulang kerja.

Tidak tahu kenapa dia mengambil gelang ini dan langsung memakainya tanpa berpikir lebih dahulu. Akibatnya, dia tak bisa melepaskan gelang ini dari tangannya.

Penyesalan terbesar kedua yang dialami Elvina setelah pindah ke dunia paralel ini.

Benar, dia adalah seorang pelancong atau seorang jiwa yang pergi ke dunia lain. Jiwanya melakukan perjalanan ke tubuh seseorang yang punya nama dan nama keluarga yang sama, bahkan nasib kehidupannya hampir mirip.

Dia telah berada di dunia ini lebih dari 6 bulan lamanya. Kebiasaannya yang di dunia sebelumnya terbawa hingga akhirnya Elvino melanjutkan kebiasaannya mengocok Jeno setiap hari meski alasan dia dapat ke sini karena terlalu sering mengocok sesuatu.

Ingatan terakhir sebelum penyebrangan ke dimensi lain adalah dirinya tengah menonton video panas artis wanita yang terkenal dan itu tokoh favoritnya.

Saat dirinya tersadar, dia sudah berada di tubuh seseorang yang memiliki nama dan tubuh yang mirip. Waktu berpindah pemilik tubuh asli ini telah mati akibat serangan jantung di tengah-tengah dirinya bekerja membersihkan kamar mandi Mall. Pria ini bekerja sebagai Office Boy atau OB.

Elvino yang datang dari kehidupan lain atau dunia lain melanjutkan kehidupan Elvino di dunia paralel ini dan terus bekerja sebagai OB.

Bekerja sebagai OB sangat Elvino sukai karena dia bisa bertemu banyak wanita cantik di mall.

Tahun ini adalah tahun 2023. Elvino baru berumur 20 tahun.

Tidak ada perbedaan di dunia paralel ini, semuanya sama, entah itu dari segi sejarah, pembangunan, orang penting, dan segi lainnya.

Maka dari itu, Elvino cukup kecewa dengan kehidupan ini karena tidak ada bedanya dengan dirinya di dunia sebelumnya.

Hari ini ada sesuatu yang menarik, dia menemukan sebuah gelang aneh yang sepenuhnya berwarna hitam dan terbuat dari material logam yang Elvino juga tidak tahu pasti bahannya.

Gelang ini memiliki bentuk bulat pada batang atau tubuh gelangnya, tidak pipih atau memiliki bentuk unik lainnya. Sejujurnya, gelang ini sangat biasa terlebih tak ada corak ataupun hiasan yang memperindah tampilannya.

Hal yang membuatnya aneh adalah gelang ini tak bisa dibuka dan dilepas, seakan-akan gelang aneh ini tak mau dipisahkan dari tubuhnya.

Tidak peduli seberapa banyak dirinya mencoba melepaskan gelang ini dari tangannya, gelang ini tidak akan pernah lepas.

Elvino sadar diameter dari gelang ini mengecil dari ukuran sebelum dia pakai. Hal itu membuat gelang ini tak bisa dibuka.

Sudah dirinya coba dengan cara dipotong menggunakan tang atau alat pemotong besi, itu sama sekali tidak membantu, gelang ini sangat-sangat keras.

"Aku tidak peduli denganmu lagi, Gelang Aneh. Paling penting kamu tidak mengganggu hobiku menonton video," kata Elvino yang sudah tidak sabar untuk melakukan hal yang disukainya.

Mengambil selembar tisu, mencari video yang bagus di situs biru, Elvino mencari posisi enak sebelum memutar video yang telah dipilih.

Pada saat video diputar, Elvino melakukan kegiatan mengocoknya yang sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari.

Tidak lebih dari 5 menit menonton, dia akhirnya tidak tahan dan memuntahkan cairannya.

Elvino tidak sadar beberapa tetes cairan benihnya memercik tepat di gelang aneh dan sesuatu terjadi.

Saat berikutnya, tubuh Elvino membeku sejenak karena terkejut ketika melihat sesuatu yang tiba-tiba muncul di depan wajahnya.

Sebuah layar tipis melayang di udara menampilkan sebaris informasi mengenai sesuatu.

[Sistem Peran telah diaktifkan!]

[Terdeteksi keberadaan Anda tidak diperlukan di dunia ini!]

[Sistem akan memindahkan Anda ke dunia yang seharusnya membutuhkan Anda!]

[Hitungan mundur dimulai dari 10 detik!]

[10 detik ... 9 detik ... 8 detik....]

Elvino menggelengkan kepalanya dengan cepat, menatap layar yang menampilkan hitungan mundur dengan kaget.

"Hei, tunggu! Aku belum mengenakan celana!"

Mengabaikan tentang keanehan dan ketidakmengertiannya dengan sesuatu yang sedang dia alami ini, Elvino bergegas mengambil celananya dan membersihkan cairan yang ada di kedua kakinya sebelum hitungan mundur habis.

[3 detik ....]

[2 detik ....]

[1 detik ....]

[Pemindahan dilakukan!]

"Tunggu!!"

Lampu putih meledak dari gelang yang dikenakan oleh Elvino, membungkus seluruh tubuh Elvino hingga wajahnya yang terlihat panik langsung ditutupi.

Bola cahaya putih terus mengembang menyelimuti tubuh Elvino, benar-benar membentuk bola raksasa yang terbuat dari sinar putih.

Selanjutnya, bola putih menyusut makin kecil sampai berukuran lebih kecil dari kelereng. Bola putih yang terang menghilang dari kamar Elvino tanpa meninggalkan jejak sedikit pun.

Di sebuah bangunan rusak yang ada di kota asing dan gelap, seberkas cahaya muncul di dalam salah satu kamar gedung tinggi rusak tersebut.

Saat cahaya menghilang, sesosok manusia berdiri tepat di tengah-tengah kamar dengan keadaan linglung.

Orang itu adalah Elvino yang berhasil dipindahkan oleh Sistem secara mendadak tanpa izin darinya terlebih dahulu.

"Di mana aku sekarang?!" Elvino bertanya dengan ekspresi wajah yang cemas.

[Ding! Anda telah berada di Planet Biru yang sedang mengalami hari akhir!]

[Sistem mengirimkan Anda ke sini dalam rangka menyelamatkan kehidupan yang ada di dunia ini.]

[Di dunia ini sudah tidak ada pria yang hidup. Semua pria yang ada di dunia ini telah mati akibat serangan makhluk yang telah terkontaminasi oleh suatu virus.]

Mendengar pernyataan Sistem, Elvino terkejut dan menatap Jendela Sistem dengan tatapan yang tidak percaya.

Sebagai orang yang pernah membaca novel, dia tidak asing dengan namanya Sistem, tetapi ia masih tidak menyangka dia akan dipindahkan oleh Sistem ke dunia lain untuk tujuan menyelamatkan kehidupan yang ada di dalamnya.

Adapun Elvino sendiri seorang pria lemah yang cepat lelah saat menggendong galon air beberapa langkah.

Orang seperti dia sangat mustahil untuk bisa menyelamatkan manusia.

"Kamu pasti sedang bercanda, Sistem. Kamu salah memilih orang. Aku tidak sanggup memenuhi permintaanmu," Elvino berkata dengan sadar diri.

[Ding! Sistem akan membantu Anda untuk menyelamatkan dunia ini!]

[Sistem ini memiliki fungsi Misi yang dapat memberikan Anda hadiah berupa Peran.]

[Hadiah Peran atau Role yang didapatkan bisa digunakan oleh Anda secara permanen. Peran ini bukanlah sesuatu yang biasa, semua Peran memiliki kemampuan super masing-masing.]

[Misi yang diberikan Sistem adalah menaklukkan wanita di dunia ini. Sistem berpikir Misi ini cocok untuk tuan rumah.]

"Aku menarik kembali ucapanku tadi. Aku juga merasa cocok. Kalau begitu, aku menerima permintaan ini!"

Mengingat kembali ucapan Sistem yang bilang bahwa tidak ada pria lain selain dirinya. Elvino merasa ini adalah momen dan kesempatannya untuk mewujudkan cita-citanya.

Jiwa Harem sekejap menyala-nyala dengan semangat juang yang membara.

[Ding! Hadiah Pemula telah diberikan berupa 1 kali kesempatan untuk mengundi Peran!]

[Apakah Anda ingin memutar Mesin Peran sekarang?]

Bab 2: Peran Pertama

Sudut mulut Elvino terangkat naik, perasaan gembira meletus dari hatinya begitu mendengar pengingat dari Sistem satu ini.

Hadiah yang tak diduga dan dipikirkan oleh Elvino sebelumnya.

Awalnya dia kira dirinya harus menyelesaikan misi pertamanya terlebih dahulu untuk mendapatkan hadiah memutar peran atau job yang dikatakan oleh Sistem, ternyata Sistem ini sangat baik, seperti yang dia harapkan.

Tanpa perlu berpikir lagi, Elvino memilih untuk memutar peran di kesempatan ini.

"Putar! Segera putar, Sistem!" seru Elvino penuh semangat dan antusias yang tinggi.

Wajahnya memerah saking senangnya. Bagaimana tidak senang, jika dirinya akan mendapatkan sesuatu yang hampir mustahil untuk manusia dapatkan, yakni kekuatan super.

[Ding! Mesin Pengocok Peran sedang diputar ....]

Segera, di layar tipis di sisi retinanya menampilkan sebuah gambar 3 dimensi berupa mesin lotere berbentuk bola yang di dalamnya terdapat banyak sekali bola-bola kecil berwarna-warni.

Bola-bola yang memiliki banyak warna itu terombang-ambing oleh sesuatu, itu sedang diacak-acak agar bola yang keluar dari mesin undian itu benar-benar acak dan sembarang.

Tidak lama Elvino menunggu mesin undian diputar, satu buah bola kecil berwarna merah.

Layar tipis yang baru muncul di depan Elvino dan memberi tahu sebuah informasi tentang hadiahnya.

[Selamat Anda telah mendapatkan peran Magic Knight – Red Knight!]

[Apakah Anda ingin mengintegrasikan peran?]

Elvino menggelengkan kepalanya, dan membalas, "Mengapa kamu bertanya? Tentu saja aku ingin!"

Bahkan orang bodoh pun tahu jawaban dari pertanyaan Sistem ini.

[Proses integrasi telah dimulai ....]

"Sial! Ini sangat sakit!"

Semburan rasa sakit yang luar biasa menyelimuti seluruh bagian tubuh Elvino.

Perlahan Elvino meringkuk di atas lantai yang kotor dan berdebu dengan air keringat yang keluar dari sekujur tubuhnya.

Getaran hebat terjadi pada tubuh Elvino seakan di dalamnya terjadi sesuatu yang hebat sedang diubah.

"Ahhh!!"

Perasaan sakit yang Elvino alami benar-benar di luar kemampuan tubuhnya dalam menerima rasa sakit yang besar.

Rasa sakit yang parah membuat Elvino tak bisa lagi menahan kesadarannya, seolah terdapat ribuan pisau yang menusuk-nusuk semua anggota tubuhnya dengan kejam tanpa perasaan, menjadikan daging di tubuhnya daging cincang yang dijual di pasar.

Mengepalkan tangannya, mencoba untuk menahan untuk tidak pingsan meski seluruh otot-ototnya hampir runtuh.

Kalau dia pingsan, dia akan pingsan di sini selamanya dan takkan pernah bangun.

Jeritan aneh terdengar dari luar ruangan yang Elvino tempati, kemungkinan besar suara itu berasal dari makhluk yang terkontaminasi virus yang dibilang oleh Sistem.

'Aku akan menahan ini! Aku bisa! Aku bisa!' teriak Elvino di hatinya.

Matanya kini memerah, bahkan kukunya hampir menusuk ke dalam daging telapak tangannya karena terlalu erat mengepalkan tangan.

Lebih dari 1 menit berselang yang terasa seperti 10 tahun bagi Elvino, gelombang rasa sakit berangsur-angsur menghilang.

Keringat di tubuhnya berhenti mengucur dan Elvino terbaring telentang dengan napas yang terengah-engah.

"Bisakah kamu menginformasikan bahwa integrasi ini akan sangat menyakitkan sebelumnya?" tanya Elvino yang mencoba untuk duduk.

[Maaf, Sistem tidak memperhatikan tentang itu.]

"Sialan."

Elvino berdiri dengan wajah yang muram, tetapi ekspresinya berubah saat dia sadar akan sesuatu.

Menurunkannya pandangannya, Elvino melihat bajunya yang basah mencetak bentuk dari perutnya sekarang, dan itu terlihat samar-samar garis di bagian perutnya.

Begitu dia membuka bajunya, dia melihat perutnya telah berubah menjadi roti sobek yang bisa disobek menjadi delapan bagian.

Perutnya secara instan muncul beberapa kotak otot yang kuat, setelah dihitung itu ada 8 kotak otot perut. Bukan lagi 6 pak, melainkan 8 pak atau eight pack.

Selain itu, dia juga sadar bahwa baju dan celananya menjadi kecil, bajunya bahkan terangkat dan memperlihatkan pusat pada perutnya.

Dia menjadi lebih tinggi dari sebelumnya, tingginya sekarang mungkin lebih dari 180 cm. Jauh lebih pendek dari sebelumnya yang hanya 172 cm.

Segera Elvino merobek bajunya yang basah dan membiarkan dirinya hanya mengenakan celana panjang yang sempit.

Elvino bisa melihat lebih jelas bentuk tubuh atasnya yang ternyata dipenuhi oleh otot-otot yang ramping dan keras.

Ukuran otot pada tubuhnya tidak berlebihan seperti seorang binaragawan atau pun pencinta otot.

Saat mengepalkan tinjunya, ledakan aliran kekuatan yang besar terus mengalir keluar dari tubuhnya.

Merasakan kekuatan ini, Elvino tersenyum sangat puas. "Hehe, tubuh ini sangat kuat, aku tak perlu khawatir untuk mengeluarkan cairan ratusan kali sehari."

Tubuhnya sudah ditingkatkan, tetapi otaknya tidak.

Pada saat yang bersamaan, suara pintu hancur terdengar dan kilatan cahaya merah melintas di dalam pandangannya.

Swoosh!

Dengan refleks yang cepat, Elvino menghindari sesuatu yang melesat ke arahnya sembari melihat rupa dari sesuatu tersebut..

Di matanya, sosok manusia yang aneh tengah mencoba melukainya dengan mengarahkan cakar panjang yang kotor dan tajam.

Tanpa Elvino sadari, tiba-tiba tangan kanannya bergerak dengan sangat cepat dan memukul wajah orang aneh ini tepat di kepalanya.

Bang!

Sosok orang itu terpelanting jauh dan menabrak tembok di kejauhan.

Melihat ini, Elvino menatap tangannya dengan ekspresi tidak percaya dan meragukan dengan apa yang dilakukannya barusan.

"Apa yang aku lakukan tadi?" gumam Elvino dengan wajah yang bingung dan terkejut.

Tiba-tiba Sistem muncul bersama dengan layar melayang yang memberi informasi yang berbeda.

[Informasi dasar telah dibuat!]

[Informasi Dasar]

Nama: Elvino Zane.

Ras: Manusia.

Job: Magic Knight.

Fisik: 20 poin (1 poin adalah rata-rata fisik manusia).

Kecepatan: 600 km per jam.

Stamina: 20 poin.

Kemampuan: - Magic Sword Skill Advanced.

Item: none.

[Manusia dengan kekuatan super yang mampu membunuh ratusan manusia.]

Wajah Elvino berseri-seri dengan hati yang senang, informasi dasar tentang dirinya ternyata ditulis sangat hebat dan kuat.

Setelah membaca layar virtual di depannya, Elvino baru sadar bahwa ada pengetahuan baru di kepalanya selain pengetahuan tentang mencari video panas wanita di internet.

Pengetahuan ini berisikan mengenai ilmu pedang yang dapat mengoperasikan pedang sehingga bisa dibalut dengan sebuah energi yang kuat.

Sayangnya, Elvino tak memiliki pedang yang mendukung kemampuannya ini. Mau tak mau dia harus mencari dahulu pedangnya, dan untuk sementara waktu dia akan terus memakai tinjunya untuk melawan makhluk-makhluk yang berbahaya di dunia ini.

Mengabaikan suhu dingin di dalam ruangan, Elvino berjalan menghampiri orang yang menyerangnya tadi tengah terbaring di dekat dinding ruangan.

Ketika ia mendekat, dia melihat bahwa orang yang menyerangnya bukanlah manusia normal, melainkan orang aneh dengan banyak bagian anggota tubuh yang abnormal.

"Bukankah ini Zombie?!" Elvino mundur selangkah sembari memasang kewaspadaannya.

Elvino adalah orang yang suka sekali dengan film yang bertemakan zombie atau kiamat manusia sehingga dia tidak asing dengan makhluk yang sekarang dilihat.

Namun, setelah dia amati lebih lama, zombie ini telah mati akibat sebagian kepalanya tenggelam oleh sesuatu dan mengalir banyak darah dari lubang hidungnya.

Hal ini membuat Elvino terpana sekaligus kaget, kepala zombie yang penyok ini disebabkan oleh pukulannya yang tak disengaja diluncurkan.

"Apakah aku sekuat itu?"

Elvino masih belum menerima tentang kenyataannya saat ini.

Saat berikutnya, beberapa suara terdengar lagi, jeritan dan langkah kaki yang banyak muncul di luar ruangan.

Elvino baru sadar dia ada di dalam sebuah kamar hotel, tetapi telah rusak dan kotor.

Dari pintu kamar yang telah hancur didobrak zombie sebelumnya, muncul tiga zombie yang berjalan dengan kedua tangan direntangkan ke depan.

Cakar panjang yang tajam diperlihatkan ke arah Elvino, juga osok tubuh zombie ini terlihat mengerikan.

Kraah!

Melihat mereka bertiga hanya berjalan, Elvino dengan mudah menghindari setiap serangan yang datang ke arahnya.

Semua cakaran tidak ada yang mengenai tubuh Elvino, pria ini mengelaknya dengan mudah.

Berikutnya, dia menggunakan tinju dan sikutnya untuk melumpuhkan mereka, disertai dengan gerakan yang gesit dan lincah.

"Kupikir akan mudah menyelesaikan misi jika monster di dunia ini semuanya seperti zombie ini," ucap Elvino yang berhasil mengalahkan 3 zombie sekaligus.

[Ding! Misi terdeteksi!]

[Misi: Selamatkan wanita di kamar 13 hotel ini.]

[Hadiah: 1x kesempatan memutar peran, 1x undian acak.]

Bab 3: Membunuh Banyak Zombie

"Eh, ada orang di tempat ini?"

Tak disangka masih ada orang di hotel yang rusak dan berantakan ini.

Sudah Elvino duga tempat dirinya muncul di adalah kamar dari sebuah hotel. Bisa dilihat ada jendela di kamar ini, tetapi Elvino belum sempat untuk melihat pemandangan di luar jendela.

[Ding! Disarankan untuk tuan rumah segera bergerak dan menyelamatkan target.]

Elvino mengangguk cepat. "Oke-oke, aku akan pergi sekarang."

Sistem mendesaknya untuk segera pergi dan menyelamatkan wanita pertama.

Jelas, Elvino takkan menolak karena dia juga sudah tidak sabar untuk melihat wanita yang ada di dunia ini.

Akankah itu seburuk yang dia pikirkan? Mengingat di dunia ini tidak aman, orang-orang di sini harusnya tidak sebersih yang ada di dunia normal yang aman dan tentram.

Elvino berjalan secara perlahan dan hati-hati, melangkahi barang-barang rusak yang tergelatak di sekitar lantai, dia juga menghindari tubuh zombie yang bau ini. Selain bau busuk busuk dari zombie, di kamar ini dipenuhi bau lembab yang tak enak dihirup.

Setelah itu, Elvino menggerakkan kepalanya ke bawah untuk melihat pintu kamar yang rusak.

Terdapat angka 44 yang terbuat dari besi, tampaknya angka itu adalah nomor kamar di mana dirinya muncul.

Elvino menjulurkan kepalanya ke luar kamar sedikit demi sedikit, mengintip pemandangan yang ada di luar ruangan kamar.

Ternyata terdapat lorong panjang di luar kamar dan itu begitu gelap.

"Tunggu, bukankah kamu menunjukkan ada kolom item di jendela informasi tadi?" tanya Elvino kepada Sistem di dalam hati.

Saat melihat jendela status sebelumnya, sempat Elvino lihat ada kolom yang bertuliskan Item atau barang, artinya Sistem mempunyai alat ataupun fitur penyimpanan.

[Ding! Fitur Penyimpanan Ruang Angkasa telah dibuka!]

[Luas Penyimpanan Ruang Angkasa saat ini adalah 100 meter kubik.]

Mengetahui ini, Elvino terkejut sekali lagi. "Terlalu luas!"

Penyimpanan dengan ruangan yang memiliki ukuran seluas itu bisa menyimpan 2 lapangan sepak bola di dalamnya.

Dengan wajah yang mekar, Elvino bertanya, "Lantas, ada apa di dalamnya?"

[Kosong.]

Elvino menjadi stagnan dengan senyum kecut di wajahnya. "Ayolah, aku hanya butuh senter, di sini terlalu gelap, aku tidak bisa melihat."

Tujuan Elvino bertanya tentang hal itu adalah ingin meminta senter, siapa tahu di dalam penyimpanan ruang angkasanya ada senter dan benda yang diperlukan.

[Ding! Gelang memiliki fitur senter, Anda hanya perlu mengaktifkannya dengan hati.]

"Mengapa kamu tidak beri tahu aku dari awal?"

Elvino makin lama makin kesal dengan Sistem. Informasi yang penting seperti itu tidak langsung diberitahukan kepadanya di awal-awal.

Menekan kekesalannya, Elvino mencoba untuk mengaktifkan senter dari gelangnya.

Memusatkan konsentrasinya, gelang hitam tanpa corak dan hiasan ini menyala di sekujur tubuh gelang, mengeluarkan cahaya yang cukup terang.

Cahayanya tidak menyilaukan dan menusuk mata, lembut dan nyaman saat dilihat.

Setelah itu, Elvino mencoba untuk keluar dengan penerangan yang berasal dari gelangnya.

Lorong di hotel ini sangat-sangat kotor dan tidak terawat, cahaya gelangnya menyinari datang laba-laba yang menempel di sudut langit-langit lorong.

Banyak sekali darah dan noda aneh di lantai, menciptakan bau yang tak enak. Barang-barang rusak pun memenuhi lorong ini membuat Elvino agak terganggu ketika melangkah.

Elvino sudah memiliki rencana untuk pergi ke lantai bawah karena Sistem memberi tahunya target penyelamatan ada di kamar nomor 13 yang bisa dipastikan ada di lantai bawah.

Akan tetapi, Elvino berpikir ini tidak semudah yang ia bicarakan karena banyak sekali zombie yang berkeliaran dan berjalan-jalan di lorong ini.

Entah lantai berapa dirinya berada, zombie di sini cukup banyak, muncul dari kamar-kamar yang ada di lantai ini.

Kraah!

Krieet!

Berbagai suara dari zombie-zombie ini terdengar dan menggema di lorong. Dia lihat tidak hanya ada zombie berjalan, melainkan ada juga yang merangkak.

Dilihat-lihat, zombie yang merangkak ini punya kecepatan gerak yang lambat, tidak begitu berbahaya, asalkan jangan dekat-dekat dengan jangkauan serangannya.

Elvino bersiap-siap untuk melawan zombie jelek ini. Kedua tangannya sudah membentuk tinju yang kuat.

Menatap gerombolan zombie di depannya, kaki Elvino menekuk, kemudian menendang lantai untuk menerbangkan sosoknya ke depan dengan cepat.

Whoosh!

Sosok Elvino menghilang di detik berikutnya, dan muncul di beberapa meter di depan mencoba melayangkan tinju ke zombie terdekat.

Bam!

Dengan pukulan yang keras, Elvino mampu menerbangkan zombie sejauh 5 meter hingga menabrak zombie-zombie yang ada di belakangnya.

Bisa dilihat jejak pukulan Elvino di dada zombie yang membentuk kepalan tangan yang dalam.

Jikalau manusia mendapatkan pukulan Elvino, tidak yakin manusia itu bisa hidup.

Tulang rusuk yang melindungi organ dalam bagian dada tak bisa menahan kuatnya pukulan tinju Elvino.

Dengan mengandalkan kecepatan dan kekuatan tubuhnya, Elvino berhasil membunuh belasan zombie kurang dari 1 menit.

Sosok Elvino berdiri di tengah lorong dengan penampilan yang keren. Di sekitarnya terlihat adan banyak mayat zombie yang berserakan bersama darah yang punya bau menyengat.

Dada Elvino sedikit terlihat naik-turun, dia sebenarnya tidak lelah, hanya sedang menstabilkan mentalnya melihat pemandangan yang sadis.

Baru pertama kalinya Elvino banyak membunuh makhluk hidup. Di Bumi dia adalah orang yang baik dan jauh dari perilaku pembunuhan. Wajar saja dia terkejut ketika membunuh banyak makhluk hidup meski itu adalah kumpulan zombie.

Pembunuhan awal yang di kamar tidak begitu sadis karena mayat zombie tak begitu banyak mengeluarkan darah.

Serangannya yang merupakan tinju tumpul tak menyebabkan luka robek atau sayatan, melainkan luka dalam yang tidak terlihat jelas.

Akan tetapi, di lorong ini Elvino mengerahkan hampir seluruh kekuatan fisiknya sehingga mayat zombie ini banyak yang tidak utuh.

Pukulannya mampu meledakkan kepala zombie, menembus dada zombie, dan memutuskan lengan atau kaki zombie yang membuat banyak darah berceceran.

Tampilannya yang berdarah membuat Elvino tampak sangat garang dan menakutkan.

Matanya yang awalnya terlihat culun dan lemah, kini berubah menjadi kejam dan tajam.

Pandangannya bisa membuat takut orang dewasa.

Gelang di tangan Elvino memunculkan sebuah layar tipis yang menyala di depan wajahnya.

[Zombie yang telah Anda bunuh memiliki jenisnya masing, yakni Walker Zombie dan Crawler Zombie, keduanya adalah zombie level 1. Masih ada zombie dengan jenis yang lebih kuat, tuan rumah harus lebih berhati-hati.]

"Baik, aku mengerti." Elvino mengangguk mengiyakan ucapan Sistem.

Memang disarankan untuk berhati-hati karena Elvino belum mengetahui kekuatan dari keseluruhan zombie di dunia ini.

Informasi yang diberikan oleh Sistem sangat berguna.

"Pantas saja zombie-zombie ini lemah, ternyata zombie level terendah," gumam Elvino sembari melihat-lihat mayat zombie.

Dengan penerangan dari gelangnya, perjalanan Elvino berlanjut menuju ke lantai bawah.

Elvino langsung pergi mencari tangga darurat di lorong ini, dia tahu lift di hotel ini tak mungkin masih berfungsi melihat kondisi dalam hotel yang rusak dan hancur seperti ini. Mustahil masih aktif.

Untuk menemukan tangga darurat ternyata tidak begitu sulit, dia bisa menemukan letak tangga darurat tidak lama setelah dirinya berjalan.

"Sangat bau di tangga ini."

Elvino mengibaskan tangannya di depan hidung, mencegah udara yang tercampur bau busuk masuk ke dalam hidungnya.

Kaki Elvino terus melangkah menuruni tangga dengan hati-hati. Bentuk tangga darurat ini memiliki ruang di antara tangga naik dan turun sehingga ada ruang kosong di tengah-tengahnya.

Dari ruang kosong di antara tangga Elvino bisa langsung melihat ke bawah, tetapi itu sangat gelap.

Mengulurkan tangan kirinya, Elvino mencoba untuk mengarahkan sinar lampu dari gelangnya ke bawah.

Saat sinar terang menyinari ke area bawah, Elvino melihat banyak sekali zombie yang berdiri di tangga lantai bawah, tidak hanya 1 lantai, melainkan hampir semua lantai.

Namun, Elvino tidak tahu bahwa zombie ini tidak buta, semua zombie yang ada di tangga lantai bawah mulai bergegas ke atas menuju tempatnya berdiri.

KRAAH!!

"Sial," kata Elvino dengan wajah muram.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!