NARA AURELLIA
Nara Aurellia berusia 23 tahun merupakan gadis biasa, yang bercita-cita menjadi seorang desainer hebat, tapi sekarang bekerja di sebuah butik untuk membantu keuangan keluarga nya. Karakter Nara lembut dan sederhana.
MIKA MAHESWARI
Mika Maheswari juga berusia 23 tahun, dia merupakan sahabat Nara yang merupakan anak orang kaya. Karakter Mika sangat manja dan hidup nya sangat glamor, karena merupakan model ternama.
MIRSA PUTRA ALEXANDER
Mirsa putra Alexander berusia 27 tahun, yang merupakan pewaris dari perusahaan keluarga nya Alexander Group. Karakter Mirsa cukup tegas dan penuh wibawa.
KENZO PUTRA ALEXANDER
Kenzo putra Alexander berusia 25 tahun, yang merupakan adik kesayangan Mirza, Kenzo merupakan penyanyi terkenal dan mempunyai bayak fans fanatik. Karakter Kenzo terbilang tengil dan selalu berbuat sesukanya.
GAVIN FERNANDO
Gavin Fernando berusia 27 tahun, adalah sahabat Kenzo yang merupakan asisten pribadi Kenzo juga. Karakternya cukup humoris.
DARIO ALEXANDER DAN NAURA YUNITA adalah orang tau Mirza dan Kenzo.
REZA DAN DANIA adalah orang tua Nara.
Cerita di mulai
Nara dan Mirsa merupakan sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan kurang lebih enam bulan, hubungan mereka cukup suci karena tidak ada hubungan intim yang terjadi selama ini, hubungan mereka sangat sehat dan normal.
Mirsa memang seorang pria yang sangat menghargai wanita dan dia merasa Nara wanita yang di cari nya salam ini, hingga membuat hubungan mereka cukup harmonis.
Sore itu Nara sedang berjalan keluar dari tempat kerjanya, tiba-tiba sebuah mobil berhenti di samping nya.
Nara langsung tersenyum, karena dia sudah mengenal mobil tersebut yang merupakan mobil sahabat nya, yang bernama Mika.
Mika menurunkan kaca mobil nya, “Hai Nara, ikut denganku yuk” ucap Mika.
“Baik tuan putri” ucap Nara kemudian naik di mobil Mika.
Kedua sahabat itu langsung bercanda gurau dan saling tertawa.
“Mau kemana Mika?” tanya Nara.
“Ke apartemen aku, gimana?” jawab Mika.
“Ide yang bagus” balas Nara.
Beberapa saat kemudian, mereka sudah sampai di apartemen Mika dan langsung berbaring di atas kasur seperti biasa.
Nara melihat sahabatnya sedikit gelisah, “Ada masalah apa Mika?” tanya Nara.
“Kamu memang sahabat yang paling mengerti perasaan ku” jawab Mika.
“Ayo cerita ada apa?” sambung Nara.
“Kamu tau kan, pernikahan bisnis di keluarga ku adalah hal yang biasa, jadi orang tua ku ingin menikahkan ku dengan seorang pria, yang akan memperkuat kerja sama bisnis” cerita Mika.
“Gimana yah Mik, aku tidak bisa membantu dan hanya bisa mendengarkan” timpal Nara.
Mika langsung melempar Nara dengan bantal, “Dasar yah, mentang-mentang kamu punya pacar yang baik dan aku harus mengalami perjodohan dengan pria yang tidak ku kenal” tutur Mika.
“Terima saja Mika, setidaknya dia kaya dan akan memenuhi kebutuhan mu yang glamor itu” balas Nara berterus terang, karena mereka memang sangat akrab dan saling terbuka satu sama lain.
**
Malam telah tiba, Nara masi ada di apartemen Mika, Mika kemudian mengajak Nara ke sebuah klub malam, untuk menghilangkan pikiran nya tentang perjodohan yang sudah di atur keluarga nya.
Malam ini Nara memakai baju Mika, karena dia tidak mempunyai baju yang seksi seperti Mika.
Keduanya pun masuk ke sebuah klub malam ternama yang ada di kota itu, Mika langsung di sapa dengan teman-teman nya, karena dia memang sering ke tempat itu, tapi lain halnya dengan Nara yang pertama kali datang ke tempat itu, kedatangan nya ke tempat itu hanya untuk menghibur sahabat nya.
Tidak ada yang berani mengganggu kedua sahabat itu, karena Mika sangat di hormati di tempat itu.
Mika kemudian pamit ke toilet, sementara Nara tinggal sendirian dan pelayanan datang membawa pesanan Mika.
Nara melihat sekeliling dan merasa sangat haus karena kebisingan tempat itu, secara tidak sengaja dia meminum wine pesanan Mika.
Mika datang dari toilet, sangat terkejut melihat sahabat nya yang sudah berada dalam pengaruh alkohol.
Mika melihat gelas wine yang sudah kosong dan sangat yakin kalau Nara sedang mabur.
“Mika kamu sudah kembali, kenapa kepalaku berputar dan kamu terlihat banyak” ucap Nara.
“Aduh..aku harus ngapain, orang tua Nara pasti marah kalau aku bawa pulang ke rumah nya” pikir Mira.
Ponsel Nara tiba-tiba berdering dan Mika segera melihat nya, Mika langsung bernafas lega ketika melihat yang menelpon adalah pacar Nara.
“Halo aku sahabat nya Nara, dan saat ini Nara butuh bantuan mu” ucap Mira.
“Kirim lokasi nya sekarang” suara dari sebrang.
Mika secepatnya mengirim lokasinya pada pacar sahabat nya itu, yang belum pernah di lihatnya selama ini, karena Nara belum pernah memperkenalkan nya.
Beberapa saat kemudian, Mirsa yang merupakan pacar Nara sudah datang dan langsung mencari keberadaan Nara.
Mirsa kemudian menghubungi nomor Nara dan Mika memberitau keberadaan nya pada Mirsa, akhirnya Mirsa menemukan mereka.
Mirsa menatap penampilan pacarnya yang cukup seksi, kemudian duduk di samping nya.
“Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Mirsa pada Mika, membuat tatapan mereka bertemu.
“Maafkan aku, seharusnya aku tidak membawa Nara ke tempat seperti ini” ucap Mika dengan penuh rasa bersalah.
Sejak saat itu, pandangan Mirsa terhadap Mika langsung negatif.
Mirza kemudian membawa Nara pergi dan tidak mempedulikan Mika.
Setelah kepergian Nara dan Mirsa, Mika membayangkan tatapan Mirsa yang tidak asing bagi nya.
“Apa yang sedang ku pikiran” gumam Mika sambil menepuk kepala nya.
**
Mirsa kemudian membawa Nara ke sebuah hotel milik Alexander Group, karena apartemennya cukup jauh dari tempatnya berada sekarang.
Mirsa merangkul pinggang Nara masuk, untuk membantu Nara berjalan karena kondisi nya sedang mabuk.
Seorang pria yang memakai hoode dan topi, sedang memperhatikan Mirsa dan Nara dari kejauhan.
Pria itu adalah Kenzo adik nya Mirsa, “Sejak kapan kak Mirsa bermain dengan wanita di hotel, sifat seseorang memang susah di tebak” pikir Kenzo kemudian berjalan pergi.
**
Pagi harinya, Nara mulai sadar dan samar-samar melihat Mirsa yang duduk di depan nya.
“Selamat pagi sayang” ucap Mirsa.
Nara mengucek matanya untuk memperjelas pandangan nya, “Mirsa, kok kamu di sini, aku di mana sekarang?” tanya Nara sambil memegang kepala nya yang masi pusing.
“Kita sedang di hotel” jawab Mirsa.
Nara langsung membulatkan matanya dan mengingat ke jadian semalam, “Ya ampun dasar Mika” gumam Nara.
“Sayang aku harus pulang sekarang, ibu dan bapak pasti mencariku” ucap Nara dan ingin berdiri, tapi di tahan oleh Mirsa.
“Tunggu sayang, biar ku antar” cegah Mirsa.
“Jangan sayang, nanti orang tuaku salah faham dengan kita” ujar Nara.
“Aku kan pacar kamu Nara, apa salah menemui mereka” balas Mirsa.
“Pokoknya jangan dulu sayang” tegas Nara.
“Kamu belum yakin dengan hubungan kita” tanya Mirsa.
“Iya” jawab Nara seenaknya dan ingin berdiri.
Mirsa langsung menahannya, membuat Nara berbaring kembali di atas kasur, kemudian Mirsa mulai mendekatinya dan menahan satu tangannya di kasur.
“Apa katamu sayang? ” tanya Mirsa dengan menatap Nara tidak berkedip.
Nara tersenyum menggeleng, “Maaf sayang, aku bercanda” ucap Nara.
“Lain kali jangan katakan itu, bagaimana pun aku akan memperjuangkan hubungan kita” balas Mirsa.
Nara kemudian mendorong tubuh Mirsa ke samping, membuat Mirsa berbaring di samping nya.
“Bagaimana caranya kamu, bisa memperjuangkan hubungan kita yang bagaikan langit dan bumi?” tanya Nara.
“Aku akan membuktikannya nya” Jawab Mirsa.
Nara bangun dan duduk di sudut ranjang, “Mirsa, aku bukan lah wanita yang tidak tau apa-apa, tentang keluarga kaya seperti kalian, yang pada akhirnya pernikahan kalian akan di atur, dalam pernikahan bisnis” tutur Nara.
Wajah Mirsa berusaha menjadi sedih, karena sebenarnya saat ini pernikahannya sudah di atur oleh keduanya orang tuanya.
Mirsa kemudian bangun dan duduk di samping Nara, lalu merangkul pundak nya, “Sayang, apa kamu bisa percaya dengan cinta kita?” tanya Mirsa.
“Sebenarnya aku ingin percaya, tapi takdir belum tentu bisa mendukung cinta kita” jawab Nara.
“Kalau begitu, kenapa kamu mau berpacaran denganku, tapi tidak bisa memperjuangkan nya sampai akhir?” Mirsa kembali bertanya.
“Aku bisa saja bertahan dengan mu Mirsa, tapi aku tidak yakin kamu bisa bertahan hidup dengan ku di luar sana, tampah status Alexander yang ada di belakang namamu itu” jelas Nara.
Mirsa terdiam dan tidak bisa membalas kata-kata Nara, membuat Nara menahan air matanya yang ingin terjatuh.
“Aku pergi dulu Mirsa” ucap Nara dan berjalan duluan.
“Tunggu sayang, sopir akan mengantar mu pulang” ucap Mirsa.
“Aku bisa naik kendaraan umum” balas Nara, lalu membuka pintu hotel.
Mirsa tidak dapat mencegah Nara, dia lalu mengusap rambutnya frustasi.
****
Pagi hari di kediaman Alexander, semua pelayan sibuk dengan kegiatannya masing-masing, terutama menyiapkan sarapan untuk tuan rumah.
Dario Alexander dan Naura Yunita turun dari tangga, beliau adalah orang tua Mirsa dan Kenzo, mereka masih sangat mesra meski usia nya tidak lagi muda.
Dario dan Naura menuju meja makan dan tidak lama kemudian di susul oleh Mirsa yang sudah rapi, dengan stelan jasnya.
Naura mengambil makanan ke piring suaminya, sementara Dario melihat Putra sulungnya.
“Di mana Kenzo, apa adik mu itu belum bangun” tanya Dario pada Putra nya.
“Aku sudah bagus Pah” sahut Kenzo yang berjalan kemeja makan, dengan wajah khas bagus tidur nya.
Dario menatap tajam pada Putra bungsu nya itu, “Sampai kapan kamu begitu terus, asik dengan dunia mu sendiri, kamu harus datang ke perusahaan untuk membantu kakak mu” ujar Dario.
“Aduh pah, kan sudah ada kak Mirsa yang hebat, jadi tidak perlu lagi aku ke sana” balas Kenzo, sambil menarik kursi untuk duduk.
“Pah, jangan terlalu keras padanya” sahut Naura.
Mirsa diam saja, karena dia sangat tau watak adik nya yang tidak ingin di atur.
Semuanya menikmati makanan nya, kemudian Dario kembali menatap Mirsa.
“Mirsa pernikahan mu sudah di tetap kan, apa kamu ingin bertemu calon istri mu” tanya Dario.
Mirsa langsung menghentikan makan nya dan meletakkan sendoknya, “Pah, sudah ku katakan, aku tidak akan menikahi wanita pilihan papah” tegas Mirsa.
“Mirsa!, berani sekali kamu menentang keinginan Papah” balas Dario.
“Pah, aku punya pacar dan aku akan menikahinya” jelas Mirsa.
“Mirsa berulang kali Mamah katakan, kamu bisa berpacaran dengan wanita mana pun, tapi untuk pernikahan kami yang akan mengatur nya” sahut Naura.
“Sekarang akan Papah beri pilihan, apa kamu akan mempertahankan pacar mu itu, atau keluarga ini” ucap Dario.
“Baik Pah, ini adalah pilihan yang sulit, tapi aku akan memutuskan untuk pergi dari rumah ini” balas Mirsa sambil berdiri.
Dario langsung memegang dadanya, “Mirsa, susah payah papah membangun perusahaan Alexander Group hingga menjadi sebesar ini, hanya karena satu wanita, kamu akan mengorbankan perjuangan Papah dan para pegawai yang menggantungkan hidup nya pada perusahaan kita” tutur Dario, sedikit sesak karena penyakit jantung nya.
Kenzo sangat khawatir melihat Papah nya, membuatnya berdiri ke samping Dario, sementara Naura mengusap bahu suaminya agar bisa lebih tenang.
“Kak Mirsa, aku harap kamu bisa mempertimbangkan ucapan Papah” ucap Kenzo.
Mirsa juga sangat khawatir dengan kesehatan papah nya, yang memang mempunyai riwayat penyakit jantung.
“Aku akan menikahi wanita pilihan papah” ucap Mirsa, kemudian berjalan pergi.
***
Siang hari nya, Nara dan Mika makan siang bersama di sebuah kafe.
Mika hanya mengaduk-aduk minuman, membuat Nara menatap nya. “Ada apa sih Mik” tanya Nara.
“Pernikahan ku sudah di tetapkan” jawab Mika.
Nara yang sedang minum langsung tersedak dan membuatnya terbatuk-batuk, “Apa?”.
“Secepat itu, apa kamu sudah pernah melihat pria itu?” tanya Nara.
“Untuk apa aku melihat nya, apa dengan melihat nya bisa membatalkan pernikahan kami” tutur Mika.
“Hmmm benar juga sih, kalau begitu selamat yah” ucap Nara.
“Nara! Seharusnya kamu menghibur ku” timpal Mika.
“Tuan putri jangan sedih, entar lagi pangeran kamu akan datang” canda Nara lalu tertawa.
Mika memasang wajah jemerut, “Aku tidak mau tau, kamu harus jadi pengiring ku” ujar Mika.
Nara belum menjawab tiba-tiba ponselnya berdering, Nara melihat nya ternyata telepon dari Mirsa.
“Halo sayang” ucap Nara.
“Nara kamu di mana sekarang?” tanya Mirsa.
“Di tempat biasa” jawab Nara.
“Aku akan ke sana sekarang” ujar Mirsa lalu mematikan panggilan.
“Aku iri padamu Nar kamu punya pacar yang mencintaimu dengan tulus” sahut Mika.
Ekspresi Nara berubah menjadi sedih, “Dia mamang mencintai ku, tapi hubungan kami tidak akan Happy Ending” ungkap Nara.
“Kok bisa sih Nar?” tanya Mika serius.
“Dia berasal dari keluarga kaya seperti mu, yang kemungkinan besar pernikahan nya akan di atur oleh orang tuanya” cerita Nara.
Pandangan Mika tertuju pada Mirsa yang baru datang di belakan Nara, “Nar, aku duluan yah, soalnya pacar kamu sudah datang” ucap Mika sambil berdiri.
Mika berhenti di dekat Mirsa, membuat tatapan mereka kembali bertemu “Jaga sahabat ku dengan baik” ucap Mika dan di balas anggukan pelan oleh Mirsa.
Mika kemudian berjalan pergi dan Mirsa duduk di depan Nara, yang tersenyum sedikit di paksakan.
Mirsa menarik nafas nya berat, kemudian memegang kedua tangan Nara di atas meja, “Nara, aku ingin mengatakan sesuatu” ucap Mirsa dengan serius. Nara terdiam menunggu apa yang akan di katakan Mirsa.
Mirsa kembali bicara, “Pernikahan ku sudah di tetap kan, maafkan aku tidak bisa mempertahankan mu di sisi ku” ungkap Mirsa.
Nara langsung meneteskan air matanya, “Akhirnya hubungan kita harus berakhir sampai di sini” ucap Nara.
“Tidak Nara, hubungan kita tidak boleh berakhir, aku memang akan menikahi wanita lain, tapi cinta ku padamu tidak akan berubah dan kita masih bisa menjalin hubungan” tutur Mirsa.
Nara menarik tangannya yang di genggam Mirsa dan menggeleng tidak percaya, dengan pernyataan Mirsa, “Mirsa kamu kira aku ini wanita apaan, yang masih ingat menjalin hubungan dengan pria yang sudah menikah” ucap Nara, kemudian berlari pergi.
“Sayang tunggu” teriak Mirsa, sambil mengejar nya sampai di luar.
Di saat yang bersamaan, Kenzo yang sedang di kejar penggemar nya, melihat kakaknya bersama wanita yang sama, yang di lihatnya di hotel.
Kenzo melepas kacamata hitam nya untuk memperjelas, “Kak Mirsa” gumam Kenzo, sementara penggemarnya hampir mendekati nya.
Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di samping nya, ternyata mobil Mika, “Kenzo ayo naik, ikut dengan ku” panggil Mika.
Kenzo langsung bernafas lega dan secepatnya naik ke mobil Mika, mobil pun melaju pergi.
Kenzo dan Mika memang akrab karena sama-sama bekerja di dunia intertain dan kerap kali di gosip kan berpacaran, tapi manajer mereka selalu membantahnya.
Mika mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi, sementara Kenzo hanya bisa memegang dengan erat di samping nya.
“Mika pelankan mobil nya, kita bisa mati bersama” ucap Kenzo.
“Bagus dong, besok akan terbit berita nasional, seorang penyanyi ternama dan seorang model ternama mengalami kecelakaan mobil, yang merupakan sepasang kekasih” canda Mika dan mengurangi laju mobil nya.
“Apa kamu tidak risi dengan berita kita selama ini, yang di rumor kan berpacaran? “ tanya Kenzo.
“Sebenarnya sih aku risi karena rumor kita, karena itu para pria tidak berani mendekati ku, dan mengira standarku adalah pria berprestasi seperti mu” tutur Mika.
“Katakan saja jika ingin memuji ku” timpal Kenzo dengan percaya dirinya.
“Tapi kamu tenang saja, setelah hari ini tidak akan ada lagi rumor tentang kita, karena aku akan segera menikah” sambung Mika, sambil menyetir dengan santai.
“Benarkah, siapa pria beruntung itu? ” tanya Kenzo.
“Aku serius Ken, dan aku tidak tau siapa pria itu, karena pernikahan ku di atur oleh orang tuaku” jawab Mika.
“Kenapa yah nasib orang kaya seperti kita, tidak bisa menentukan pendamping hidup nya, tapi nanti aku akan menikahi wanita yang ku cinta” pikir Kenzo.
“Berhayal lah Kenzo” sambung Mika.
Mika kemudian mengantar Kenzo ke studio rekaman nya dan melajukan mobil pulang.
***
Nara sedang berjalan masuk ke rumah nya, sambil membayangkan kata-kata Mirsa yang meminta nya tetap menjalani hubungan setelah menikah.
Ibu Nara yang bernama Dania, melihat kedatangan putrinya langsung menyambutnya, “Nara sayang, makan dulu bersama kami” panggil Dania.
“Aku kenyang Bu” ujar Nara, lalu berjalan masuk ke kamar nya.
“Anak itu kenapa?” Sahut Ayah Nara yang bernama Reza.
“Mungkin kurang enak badan Pak” timpal Dania.
*****
Tibalah hari pernikahan Mirsa dan Mika, Mika belum tau kalau dia akan menikah dengan pacar sahabat nya dan begitu pula sebaliknya pada Mirsa.
Pernikahan berlangsung sederhana dan hanya di hadiri oleh keluarga inti saja, dan Nara juga di undangan ke acara inti tersebut.
Nara mengelilingi tempat itu, untuk mencari kamar Mika, tapi tidak bisa menemukan nya.
Di tempat yang sama, Kenzo juga berada di tempat itu dan melihat Nara, membuat Kenzo salah paham, dia berfikir Nara akan mengacaukan pernikahan kakaknya.
Kenzo kemudian menghampiri Nara dan pura-pura tertarik padanya, “Hai cantik” panggil Kenzo dengan berdiri di depan Nara.
Nara tidak mengenal wajah Kenzo yang merupakan penyanyi terkenal, Nara hanya mengetahui lagu-lagunya, karena Nara tidak mengikuti dunia hiburan.
Nara memutar matanya malas, karena mengira Kenzo adalah pria penggoda yang sedang mengganggu nya.
“Maaf yah, anda bisa minggir dan jangan menghalangi jalan ku” ucap Nara jutek.
Kenzo sedikit terkejut, karena Nara tidak mengenal dirinya sebagai penyanyi terkenal.
“Boleh kenalan” ujar Kenzo.
“Maaf aku sedang sibuk” balas Nara jutek sambil berlalu pergi.
“Sombong sekali wanita itu, ini pertama kalinya ada wanita yang mengabaikan ketampanan Kenzo Putra Alexander” ucap Kenzo sambil memegang dagunya.
**
Acara akad akan segera di laksanakan, Mirsa terlihat sangat tampan dengan baju pengantin yang di pakaiannya hari ini, tapi wajahnya terlihat di tekuk karena memikirkan Nara.
Dari arah belakang datang lah Mika, yang terlihat sangat cantik dan anggun dengan gaun pengantinnya.
Mika melirik sekeliling mencari keberadaan sahabat nya, tapi tidak melihat nya.
Mika berjalan duduk di samping Mirsa, tapi dia tidak melirik calon suami nya itu, begitu pula dengan Mirsa, dia sama sekali tidak tertarik lagi dengan wanita lain, selama mengenal Nara.
Acara akad pun berlangsung hikmat dan akhirnya Mirsa dan Mira sudah resmi menjadi suami istri.
Nara sedang berdiri di belakang para tamu, menyaksikan pernikahan sahabat nya, sambil tersenyum bahagia.
Kenzo juga berdiri sejajar dengan Nara dan menyaksikan pernikahan Kakak nya.
Tatapan Kenzo kemudian tertuju pada Nara, “Wanita itu ternyata ada di sini juga, aku harus tetap mengawasi nya” pikir Kenzo.
Mirsa dan Mika kemudian sama-sama menoleh, membuat keduanya sama-sama terkejut, dengan yang di lihat nya
“Pacar nya Nara”,“Sahabat nya Nara” ucap mereka bersamaan.
Kedua nya melihat kearah lain, “Bagaimana kalau Nara tau, kalau aku menikah dengan pacarnya, bisa-bisa dia membenciku seumur hidup nya” batin Mika.
“Nara harus tau, kalau aku menikah dengan sahabat nya, dengan itu kami akan tetap menjalin hubungan seperti dulu” batin Mirsa.
Mirsa dan Mika kemudian saling memasang kan cincin pernikahan, di susul tepuk tangan para tamu undangan.
Nara tidak dapat melihat jelas, wajah suami sahabat nya itu karena hanya terlihat dari samping.
Sementara Kenzo selalu mengawasi gerak gerik Nara.
**
Sekarang Mika sudah berada di kamar pengantin nya, karena sebentar lagi resepsi pernikahan akan segera digelar dengan mewah.
Mika mondar-mandir sangat gelisah memikirkan sahabat nya, tiba-tiba pintu kamar terbuka, ternyata Mirsa yang datang.
Tatapan keduanya bertemu, tapi Mika selalu merasakan sesuatu saat menatap mata Mirsa.
Mirsa mengalihkan pandangan nya dan berjalan santai keranjang, “Tidak ku sangka ternyata kamu menghianati sahabat mu” ucap Mirsa sinis.
Mika tidak terima di bilang penghianat, kemudian mengdekati Mirsa, “Dengar yah, seperti halnya kamu, aku juga tidak tau, kalau aku akan menikah dengan mu” tutur Mika.
Mirsa menoleh menatap tajam pada Mika, “Benarkah, kalau begitu aku akan berterus terang padamu” ujar Mirsa.
“Kata kan saja” timpal Mika.
“Ingat yah, pernikahan kita hanya status bagiku, aku tidak akan mencintai mu, karena cinta ku hanya untuk Nara dan tidak akan pernah berubah” ucap Mirsa dengar tegas.
Mika langsung terdiam, sebagai istri yang sah, dia sangat sesak mendengar pria yang baru saja menjadi suaminya mengatakan itu, tapi di sisi lain dia juga senang karena pacar sahabat nya, sangat mencintai sahabat nya.
Mika tidak menjawab, dia langsung masuk ke kamar mandi.
**
Sementara itu, Kenzo sedang mencari keberadaan Nara, tapi tidak melihat nya.
Kenzo kemudian melihat beberapa media yang datang, ingin meliput pernikahan Mika yang merupakan model ternama.
“Untuk apa para wartawan datang, di pernikahan kak Mirsa” batin Kenzo.
“Sudah lah, untuk apa aku memikirkan wartawan itu, lebih baik aku mengawasi pacar kak Mirsa” ucap Kenzo.
Kenzo menelusuri tempat acara tersebut dan melihat manajer Mika yang sedang berbicara dengan orang-orang dari keluarga Alexander.
Pikiran Kenzo langsung terlintas siapa istri kakaknya, dan membayangkan kata-kata Mika yang akan menikah karena perjodohan, lalu teringat para media yang sedang berada di luar.
Kenzo segera mencari kamar pengantin kakaknya, karena ingin mengetahui siapa sebenarnya kakak ipar nya, apakah sesuai pikiran nya, kalau Mika lah wanita yang menjadi istri kakak nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!