Kesibukan yang dijalani oleh seorang pengusaha sukses seperti Arthur. mungkin tidak bisa disamakan dengan pebisnis lain yang ada di mana-mana.
Karena, Arthur tidak menjalankan bisnis itu dari nol melainkan sebuah warisan turun temurun.
Sejak dia lahir sebagai anak tunggal dan satu-satunya cucu sah dari keluarga Andersen, dia sudah di bebani dengan tanggung jawab yang sangat besar.
Sehingga ia dididik untuk menjadi pria yang benar-benar tangguh untuk menjalankan semua itu.
Sejak Arthur lahir dan masuk sekolah, dia langsung dimasukkan ke sekolah formal khusus para cikal bakal pengusaha sukses, karena memang semua keturunan Andersen di didik di sana.
Sebuah asrama yang jauh dari bingar bingar perkotaan namun pendidikan di tempat tersebut bertaraf internasional dan juga tidak hanya itu Arthur dan kawan-kawan nya ditempa dengan berbagai macam jenis olahraga untuk melatih ketahanan fisik dan masih ada lagi pendidikan moral dan etika dan lain sebagainya sudah satu paket di sana.
Hingga saat Arthur, lulus SMA di sekolah tersebut dia kuliah di luar negeri sambil mengurus perusahaan yang ada di sana.
Sejak usianya delapan belas tahun setelah lulus SMA, pria itu sudah dilibatkan untuk mengurus perusahaan milik keluarga.
Arthur tidak berhak memilih tapi dia hanya bisa menerima pilihan orang tuanya.
Begitu juga dengan Ririn. wanita itu merupakan jodoh yang harus Arthur terima suka ataupun tidak.
Pria itu tidak punya pilihan lain. karena menolak pun percuma kedua orang tua nya akan tetap menjodohkan dirinya dengan wanita itu.
Satu tahun pernikahan mereka masih memperlihatkan keharmonisan. tidak bisa di pungkiri oleh Arthur saat dirinya lelah bekerja dan saat pulang akan disambut oleh istri yang cantik dengan senyuman manis. Arthur atau pria manapun pasti menginginkan hal itu.
Begitu juga dengan Arthur.
Pria itu bahkan sudah tidak pernah mempermasalahkan tentang perjodohan itu karena hingga satu tahun berlalu Arthur menikmati pernikahan itu.
Hingga suatu hari, saat Arthur tengah meeting penting di sebuah restaurant hotel, dia memergoki istrinya tengah bermesraan di hadapan nya.
Arthur tidak menegur istrinya di tempat umum. dia mengirim pesan pada istrinya itu untuk segera pulang.
Dia masih mengingat nama baik keluarganya jika sampai dia mengamuk di sana.
Dengan alasan kesepian wanita itu berhasil mengelak. karena Arthur juga sadar akan kesalahannya yang jarang memberikan waktu lebih banyak untuk istrinya itu.
Tapi tetap saja sejak kejadian itu, bahkan dia merasa sangat ragu untuk melakukan hubungan intim dengan istrinya itu.
Sampai puncaknya satu bulan kemudian, saat Arthur baru kembali dari perjalanan bisnis wanita itu kedapatan tengah di tunggangi oleh pria lain.
Arthur benar-benar murka, saat itu dia langsung menghajar pria itu hingga akhirnya pria itu lari terbirit-birit.
Sampai saat ia menghampiri wanita yang sudah berkhianat padanya. wanita itu kini tengah berusaha menghindari kemarahan Arthur hingga saat dia ingin berkata.
"Kau tidak punya kesempatan untuk membela diri lagi semua sudah jelas dan tunggu balasan untuk istri yang tidak pernah setia istri penghianat seperti mu!."ujar Arthur.
"Tidak aku mohon jangan ceraikan aku!, aku mohon aku tidak ingin Ayah tau tentang semua masalah ini setidaknya tolong kasihanilah dia aku tidak ingin terjadi apa-apa padanya."kilah wanita itu.
"Apa? aku tidak salah dengar heuhhhhh! kau bilang aku harus mengasihani dia sementara putrinya sendirilah yang sebenarnya telah melukai dia!."ujar Arthur yang kini murka.
Arthur mengusir Ririn saat iitu juga dari rumah. tidak perduli dengan kondisi kesehatan mertuanya yang merupakan sahabat dekat dari ayah Arthur.
Kini Arthur benar-benar muak dengan sikap Ririn yang selalu menjadikan ayah mertuanya sebagai alasan.
Demi menjaga kesehatan ayah mertuanya itu Arthur harus mempertahankan pernikahan mereka. tapi sekarang tidak lagi.
Arthur tidak akan memberikan toleransi apapun lagi atas apa yang telah istrinya lakukan saat ini.
Tidak perlu waktu lama kini wanita cantik yang dijodohkan oleh keluarganya itu tengah memunguti barang-barang nya yang di lemparkan oleh asisten rumah tangga mereka.
Bukan, hanya Arthur yang marah tapi juga para Art yang selama ini diperlukan semena-mena oleh Ririn.
Dia adalah Ririn Dwi Ariyanti, wanita yang Arthur terima sebagai jodoh mutlak dari keluarganya satu tahun setengah yang lalu.
Awalnya Arthur mengira dia Ririn adalah wanita baik-baik hingga saat malam pertama. Arthur mendapat kenyataan bahwa istrinya sudah tidak perawan lagi.
Arthur masih berlapang dada masih mau menerima wanita itu.
Kini setelah berulang kali berbuat kesalahan Arthur sudah tidak ingin memaksakan diri, hatinya sudah terlanjur mengeras tidak perduli sekalipun dia harus dibuang oleh keluarganya nanti setelah perceraian itu terjadi.
Yang jelas Arthur tidak ingin terus terbelenggu oleh aturan keluarga yang seolah memperbudak dirinya.
Arthur pun memutuskan untuk pergi dari rumah yang menurutnya. sudah seperti neraka itu.
Pria berusia 27 tahun itu kini pergi ke sebuah negara dimana disitu adalah tempat kelahiran ibu kandung nya.
Dia tiba di Indonesia tepat pukul tujuh malam, saat ini dia di jemput oleh sopir pribadi keluarga ibu kandungnya yang sudah lama berpisah dengan sang Ayah Daniel Andersen.
Wanita paruh baya yang terlihat masih sangat awet muda dan cantik itu menyambut putra semata wayangnya dengan pelukan.
Ibu Arthur yang bernama Jeny itu. dia tidak menikah lagi setelah memutuskan bahwa ia menyerah dari aturan keluarga Daniel yang mengharuskan putranya untuk menikahi wanita lain agar mendapatkan tambahan keturunan tapi Jeny tidak bisa menerima itu dia lebih memilih untuk berpisah dengan Daniel ketimbang harus dimadu.
Tepat saat Arthur dimasukan ke sekolah khusus tersebut, Jeny memutuskan untuk pulang ke Indonesia.
Wanita itu bahkan tidak membawa harta pemberian Daniel sepeserpun. rasa sakit yang ia alami atas pernikahan Daniel dengan Tiana, masih sangat terasa hingga saat ini.
Meskipun permohonan gugatan cerai itu ditolak mentah-mentah oleh Daniel dan juga pihak pengadilan.
Bukan tanpa alasan Daniel melakukan semua itu karena dia sangat mencintai Jeny.
Wanita cantik yang sungguh telah membuat nya jatuh cinta pada pandangan pertama, hingga dia berani mengajukan syarat pada kedua orang tua nya.
Yaitu dia akan menikahi wanita pilihan kedua orang tua nya, tapi setelah ia menikahi Jeny dan itu benar-benar terjadi.
Tepat di malam pertama mereka, setelah pernikahan kedua Daniel wanita itu pergi hanya membawa baju-baju lama yang pernah ia bawa ke negara tersebut.
Jeny bahkan tidak menunda kepergian nya tepat di malam yang sangat menyakitkan itu.
Sampai saat ini, Jeny tidak pernah bisa tidur dengan nyenyak. semua itu selalu terbayang di dalam benaknya.
Dan kini dia terlihat sangat bahagia putra nya pulang ke hadapannya.
Jeny berharap semoga Arthur bisa menetap bersamanya meskipun mungkin itu hanya ada dalam khayalan saja.
...**********...
"Kau sudah tumbuh dewasa putra ku, Bunda selalu merindukan mu... dalam setiap hembusan nafas Bunda selalu berdoa semoga kamu selalu dalam lindungan nya."ucap nyonya Jeny sambil mengelus kepala Arthur yang kini membaringkan di pangkuan ibunya.
Arthur merasakan ketenangan jiwa yang teramat sangat saat ini, saat bisa bermanjamanja pada ibu kandungnya.
Tidak ada lagi peraturan yang mengharuskan dia bersikap seolah robot yang hanya akan mengikuti perintah dari kedua orang tua nya yang berada di luar negeri.
Arthur membenamkan wajahnya di perut sang Bunda yang sedari tadi mengelus puncak kepala nya dengan penuh sayang, hingga akhirnya Arthur terlelap di atas ranjang miliknya.
Dirumah yang bergaya minimalis modern itu, cukup luas memiliki dua lantai, dan desain interior yang sangat unik menambah kesan estetik di setiap ruangan nya.
Jenny tinggal hanya dengan para asisten rumah tangga.
Dan kini didalam kamar yang cukup luas itu Jenny menidurkan anaknya seperti saat dia kecil dulu.
Sampai saat Jeny mendengar suara dengkuran halus dari putra semata wayangnya dia pun mengganti pangkuan nya dengan bantal.
Tubuh Arthur yang tegap dan tinggi itu memiliki ketampanan yang begitu paripurna, perpaduan antara Daniel dan Jeny. wajah tampan itu cukup membuktikan bahwa cinta mereka itu abadi dan tergambar jelas di wajah putranya itu.
Sampai saat ini Jeny masih tidak percaya dengan pengkhianatan Daniel yang tega menduakan cinta nya.
Jeny pun menyelimuti tubuh putranya itu, dia mengecup puncak kepala Arthur seperti saat putranya kecil dulu.
Setelah itu dia mengganti lampu terang dengan lampu temaram.
Jeny pun keluar meninggalkan putranya yang terlelap.
Sampai pagi hari disaat mentari sudah menyapa bumi dan penghuni kamar tersebut tepat dari celah gorden, pria tampan itu membuka matanya.
Dia pun bangun saat gorden kamar yang menjulang tinggi itu terbuka secara otomatis.
Pria itu berjalan ke arah jendela yang menampakkan pemandangan sangat indah dimana terdapat sebuah padang rumput nan hijau dan seorang wanita cantik tengah memberi makan tiga anjing.
Dia begitu telaten memberikan ketiga anjing itu makan sambil sesekali mengusap kepala anjing tersebut.
Wanita yang menggunakan hotpants dan t-shirt kebesaran itu, membuat Arthur tidak bisa lepas memandangnya.
"Dia adalah tetangga kita.... seorang janda suaminya kembali ke pelukan istri tuanya satu tahun yang lalu.
Dar pernikahan nya itu dia memiliki ketiga anak anjing yang kini sudah tumbuh besar.... apa? putra ku tertarik dengan nya."tanya Jeny yang sedari tadi memperhatikan tingkah putranya itu.
"Heumm,,, Bunda."ujar Arthur.
"Cepat mandi bunda akan siapkan baju ganti untuk mu, keburu dia pergi mengajar di taman kanakkanak."celetuk Jeny lagi.
"Bunda,,,"Lirih Arthur pria tampan itu tersenyum manis pada Bundanya sambil mengecup pipi wanita yang sudah melahirkan dirinya ke dunia ini.
Arthur pun mengikuti saran sang Bunda dia pergi menuju kamar mandi setelah melirik ke arah wanita itu.
Ternyata kamar itu bisa memperlihatkan view yang sangat bagus.
Arthur seakan mendapatkan nafas baru yang masuk melalui mata hatinya.
"Siapa? dia kenapa? ada wanita sesempurna itu selain Bunda ku."ujar Arthur lirih sambil berdiri di atas guyuran shower.
Sampai saat ia selesai mandi dan masih menggunakan bathrobe, wanita itu terlihat tengah menyiram bunga mawar yang ada di atas pembatas balkon tersebut.
"Masih belum selesai heumm."ujar sang Bunda sambil tersenyum.
"Bunda,,, Arthur hanya ingin menghirup udara segar."kilah Arthur.
"Putra ku sayang,,, kamu mungkin tidak dibesarkan oleh Bunda, tapi Bunda tidak pernah melupakan semua tentang mu. naluri seorang ibu sangat lah kuat."ujar wanita cantik itu.
"Bunda, tidak perlu bersedih karena semua itu bukan keinginan kita berdua. aku tau andaikan saja Bunda bisa memilih mungkin selama ini Bunda akan membawa serta diriku bersama dengan mu."ujar Arthur.
"Terimakasih sayang ku, kamu memang putra ku satu-satunya harta paling berharga di dunia ini."ujar wanita paruh baya itu.
"Sudah, sekarang kamu cepat pakai baju dan setelah itu sarapan pagi. mungkin setelah nya kamu bisa menawarkan tumpangan padanya sekalian mengenal lingkungan di sini."ujar nya.
"Bunda kenapa? seperti ingin sekali menjadikan dia sebagai menantu."ujar Arthur.
Wanita cantik di hadapannya itu terkekeh kecil. setelah itu dia kembali mengelus lengan putra semata wayangnya itu.
"Mommy tidak suka menjodoh-jodohkan putra Mommy.... tapi Mommy melihat ada ketertarikan di sini, dan Mommy tidak keberatan jika kamu benar-benar tertarik pada wanita itu. karena Mommy tau siapa? dia."ujar Jeny sambil tersenyum manis.
"Baiklah-baiklah Bunda ku tersayang sekarang aku jujur... aku penasaran dengan wanita cantik kedua setelah Bunda ku yang paling cantik ini sekarang bisa tolong ceritakan siapa? wanita itu."ujar Arthur.
"Heumm,,, tentu."ujar Jeny.
"Dia adalah Alina, gadis cantik berusia sembilan belas tahun itu dulu dia dijodohkan oleh keluarganya."
"Namun sayang,,, setelah beberapa hari pernikahan itu berlangsung. tiba-tiba. seorang wanita cantik yang tengah hamil tua dan membawa seorang anak laki-laki berusia tiga tahun datang dengan membawa keributan besar. dia mengatangatai Alina sebagai seorang Pelakor dan juga bilang akan menuntut dia di pengadilan."
"Tapi gadis itu tidak pernah melawan atau pun membalas makian yang dilontarkan oleh wanita hamil itu. bertepatan dengan itu suami Alina datang. pria itu tidak bisa berkilah saat Alina menanyakan kebenaran tentang semua itu."
"Dan akhirnya dia pun meminta cerai tepat di hadapan wanita itu meskipun saat itu suaminya menolak untuk menceraikan Alina karena dia sudah terlanjur cinta pada gadis itu tapi Alina tetap dengan pendiriannya dia tetap meminta cerai karena tidak ingin menjadi orang ketiga di dalam hubungan mereka."
"Alina memang menyayangi suaminya meskipun mereka menikah hanya beberapa hari tapi rasa itu tidak pantas untuk dipertahankan."
"Alina bahkan tidak mengambil harta pemberian suaminya termasuk rumah yang ia dapatkan sebagai mahar pernikahan itu. dia hanya meminta tiga ekor anjing yang pernah diberikan suaminya sebagai kado ulang tahun nya."
"Dan sejak perceraian itu. kedua orang tua Alina meninggal dunia karena sebuah kecelakaan, dan rumah itu adalah rumah peninggalan kedua orang tuanya. dia hidup dengan tiga anjing itu dan dia bekerja sebagai guru taman kanakkanak. dia sebatang kara dan Mommy tau dia sejak masih bayi dan besar di sini."ujar Jeny panjang lebar.
"Nasibnya lebih malang dariku."lirih Arthur.
"Kau tidak malang sayang. kau hanya tidak punya hak untuk menentukan hidupmu."ujar wanita cantik itu.
"Ah sudah ayo segera bersiap, nanti sarapan pagi nya keburu dingin."ucap wanita cantik itu .
A atur dan juga jenny kini tengah menikmati sarapan paginya sambil mengobrol ringan tentang kehidupan Arthur yang ia jalani selama ini tanpa jenny disisinya.
Arthur tidak banyak membahas tentang masa lalunya yang sedikit bermasalah dengan kedua orang tua nya yang berada di negara tersebut. dia tidak ingin ibunya membenci ayahnya yang selama ini Jenny kagumi.
Arthur tahu Jenny masih mencintai suaminya Meskipun mereka kini sudah tak tinggal satu rumah lagi.
Namun, Jenny selalu berharap suaminya mau menandatangani surat gugatan cerai. yang sampai saat ini tidak pernah ada kejelasan meskipun mereka sudah berpisah selama belasan tahun lamanya.
Dan secara agama mereka sudah resmi bercerai.
"Sarapan sudah selesai, sekarang terserah putra ku yang tampan ini mau lanjut mencari tahu tentang wanita cantik dengan tiga anak anjing itu atau akan berdiam diri semua bebas."ujar Jenny sambil terkekeh kecil.
"Bunda, sepertinya sudah tidak sabar untuk mendapatkan menantu sayang sekali wanita gila itu tidak bisa di percaya."ujar Arthur.
"Arthur sayang,,, semua memang kadang tidak seperti yang kita harapkan tapi hidup harus terus berjalan. Bunda yakin putra bunda adalah pria yang tegar dan tangguh jadi semua itu bisa kamu lewati dengan baik."tutur Jenny lembut.
Jenny, pun mengusap lengan kekar milik putra kesayangannya itu.
"Heumm,,, sepertinya dia akan segera berangkat sebaiknya putra bunda segera beraksi."ujar Jenny yang kembali terkekeh kecil.
"Bunda."ujar Arthur yang terlihat begitu manja pada Jenny, mungkin selama ini ia terlalu merindukan Bundanya itu.
"Nina, tolong bilang pada pak Dudi siapkan mobil milik putra ku."ujar Jenny.
"Bunda ayo jalan-jalan bersama."ajak Arthur.
"Heumm,,, baik'lah Bunda bantu untuk mempermudah jalannya."ucap Jenny.
"Aku hanya ingin jalan-jalan sama Bunda."ujar Arthur.
"Baiklah putra ku."ujar Jenny.
Wanita paruh baya itu pun mengambil dompet miliknya dia tau jika putranya itu tidak miliki mata uang rupiah.
"Arthur ambil dompet Arthur dulu Bunda."ujar pria itu.
"Tidak usah sayang, bawa handphone mu saja Bunda yakin Daddy mu sedang mencari keberadaan mu saat ini."ujar Jenny.
"Tidak akan Bunda,,, Arthur yakin wanita licik itu tidak akan pernah mau berkata jujur tentang hubungan kami saat ini. karena jika dia berani melakukan hal itu dia harus siap kehilangan semuanya termasuk ayahnya yang kini tengah sakit keras."ujar Arthur.
"Apa? mertua mu sakit keras."ujar Jenny.
"Sepertinya begitu Bunda, aku tidak perduli dengan hal itu."
"Dia sudah berani melakukan kesalahan maka dia yang harus menanggung akibatnya."ujar Arthur lagi.
Jenny terdiam, dia sebenarnya tidak ingin ikut campur. tapi sebagai orang tua dia wajib memberikan putranya nasihat yang baik.
Arthur pun kembali ke dalam kamar yang ada di lantai teratas rumah besar itu, saat akan mengambil dompet dia melihat wanita itu kembali ke tempat dimana halaman rumah yang luas itu terdapat tiga ekor anjing peliharaan nya.
Wanita yang bernama Alina itu tengah mengusap ketiga anjing tersebut mungkin dia sedang pamit karena terlihat sudah rapih saat ini.
"Heumm sungguh menarik."lirih Arthur.
Pria itu pun buru-buru turun dan menemui sang Bunda yang sudah menunggu di teras rumah nya bahkan dia terlihat tengah memperhatikan wanita tadi.
"Ayo Bunda."ujar Arthur seakan tau bahwa Bundanya tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mendekati tetangga nya itu.
"Tentu sayang."jawab Jenny.
"Heumm."lirih Arthur yang langsung menutup pintu mobil bekas ibunya masuk.
Arthur langsung tancap gas, saat itu juga namun bukan melewati pagar rumah wanita cantik itu dia langsung pergi menuju jalan raya komplek perumahan tersebut.
"Sayang kamu tidak jadi mendekati dia?."Jenny bingung.
"Tidak perlu melakukan hal itu Bunda,,, lagipula urusan Arthur belum selesai."jawab Arthur.
"Lalu kita mau kemana?."tanya wanita paruh baya itu.
"Mendatangi perusahaan dan membereskan semua yang berantakan."jawab Arthur serius.
"Bunda sudah terlalu tua sayang biarkan semua itu ditangani oleh mereka saja."ujar Jenny.
"Mereka sudah menipu Bunda, apa? akan dibiarkan terus menerus seperti selama ini."ujar Arthur.
"Arthur.... Bunda membiarkan perusahaan itu begitu saja karena Bunda tidak punya siapa-siapa lagi untuk meneruskan semua itu."ujar Jenny.
"Aku masih ada,, Bunda."ujar Arthur.
"Setelah kepergian kakek mu dan Bunda menikah, perusahaan itu sudah hampir hancur karena tidak ada yang bisa mempertahankan semua itu. hingga saat Bunda kembali dan mengurus semuanya perusahaan kembali stabil hanya saja kini Bunda sudah lelah Arthur juga sudah memiliki tanggung jawab begitu besar sejak Arthur lahir oleh karena itu Bunda tidak punya harapan lagi dengan itu. bunda tidak ingin menambah beban mu lagi nak."tutur Jenny lembut.
"Sekarang Bunda tidak perlu khawatir Ada Aku disini. aku akan memperbaiki semuanya semoga semuanya belum terlambat, dan setelah nanti aku kembali untuk mengatasi masalah di sana Aku akan menetapkan seseorang untuk untuk menjaga kestabilan perusahaan. jika sewaktu-waktu aku harus kembali ke sana tapi semoga saja aku tetap bersama dengan Bunda selamanya." kata Arthur sambil tersenyum manis pada sang Bunda.
Sementara itu di kediaman Tuan Daniel di negara kelahiran Arthur, mantan istri Arthur kini tengah menghabiskan malam bersama dengan dua pria sekaligus.
Wanita yang memiliki kelainan **** sejak masih gadis itu kini tidak ubahnya seperti ****** yang yang tengah menjual diri.
Otaknya selalu berfantasi liar. maka dari itu dia tidak tahan jika Arthur lebih menyibukkan diri dengan pekerjaan nya.
Bahkan sampai saat ini Arthur tidak pernah tau akan hal itu.
"Kau sungguh wanita yang tangguh honey."ujar salah satu pria yang kini bahkan sudah berkali-kali merasakan puncak kenikmatan, karena wanita itu sungguh jago untuk urusan itu.
Kegilaan itu terus berlanjut hingga pagi, entah terbuat dari apa? tubuh wanita itu hingga kedua pria itu kewalahan.
"Kenapa? kau tidak menjual hasil karyamu saja sayang aku yakin kamu akan mendapatkan banyak penghasilan tanpa harus mengemis pada pria bodoh itu."ujar pria berkulit coklat tua itu. dia mengatangatai jika Arthur adalah pria bodoh.
Tanpa mereka tahu siapa? Arthur yang sebenarnya.
"Apa? kau pikir aku sudah gila, dengan melakukan itu akan mencabut nyawa Daddy ku sendiri."ujar Ririn.
"Aku heran kenapa? kau bisa dicampakkan oleh nya."ujar pria itu.
"Bukan urusan kalian ambil bayaran kalian ."ujar wanita itu yang langsung melempar uang pada kedua pria itu.
Wanita itu pun kembali ke rumah kedua orang tua nya.
Ririn beralasan bahwa dirinya kini tengah ditinggal pergi untuk urusan bisnis oleh Arthur padahal wanita itu akan segera bercerai dengan Arthur secara diam-diam tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya karena sakit jantung yang diderita oleh ayahnya itu membuat Ririn takut jika semua keburukan yang diketahui olehnya.
...*********...
Sementara itu di sebuah kantor pusat perusahaan yang sudah hampir bangkrut dan sulit untuk berkembang itu. Arthur datang menapakkan kaki bersama sang sang Bunda.
Dia akan membereskan semuanya bukan tanpa alasan perusahaan itu tidak berkembang . karena di dalamnya terdapat banyak koruptor yang selalu menggerogoti uang perusahaan secara perlahan.
Arthur mengetahui itu saat dia diam-diam menjadi investor asing melui orang kepercayaan nya itulah kenapa? hingga saat ini perusahaan itu masih bertahan karena suntikan dana yang Arthur gelontorkan.
Dia menemukan kejanggalan itu ia sejak memimpin perusahaan milik Daddynya. sementara itu semua karyawan dan staf perusahaan tertinggi di perusahaan itu tidak menyangka Jika ternyata Jenny memiliki Putra yang begitu tampan dan gagah dan sedikit membuat mereka gemetaran.
Karena Arthur terlihat sangat dingin, dan terkesan sangat kejam. jangankan memberikan senyuman. bahkan saat para karyawan menyapa mereka berduanya tidak sedikitpun Arthur memberikan respon terhadap karyawan yang kini menyambut mereka berdua secara dadakan.
Dia tampak dingin dan sangat tegas hingga membuat semua yang ada di sana ketakutan karena sejak awal Arthur masuk sampai mereka menyambut mereka berdua. udara dingin yang sangat mematikan itu sungguh menusuk jiwa mereka.
Sampai Arthur tiba di ruangannya. seorang asisten pribadi kepercayaan dari Jenny. datang menghampiri menyambut CEO perusahaan tersebut.
"Siapkan ruang meeting sekarang juga. sekaligus meminta mereka semua datang tidak boleh ada yang terlewat sedikitpun."ucap Arthur tegas.
"B.. baik tuan."ujar pria itu sedikit gelagapan.
"Sementara seisi kantor semua orang tengah sibuk mempersiapkan diri, karena seperti yang mereka tahu saat ini akan ada pembersihan untuk karyawan yang tidak pernah bekerja dengan jujur hingga mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan.
"Sayang,,, Bunda jadi ikutan tegang jika melihat kamu seperti ini, rileks lah agar semua lancar."ujar wanita cantik itu.
"Bunda cukup duduk dan lihat Arthur membereskan semua."ujar Arthur lembut.
Dia tidak bisa bicara dengan nada dingin pada wanita cantik yang telah melahirkannya ke dunia.
Sampai saat asisten pribadi mereka memberitahu bahwa semua sudah siap. Arthur dan sang Bunda langsung pergi menuju ke sebuah ruangan yang sangat luas terlihat deretan kursi yang berbaris rapi dengan meja panjang dan lebar itu sudah terisi peserta rapat hari ini.
Semua orang langsung berdiri menyambut mereka kini Jenny sudah menempati kursi kebesaran nya.
Dia langsung memperkenalkan Arthur, putra semata wayangnya yang akan menggantikan posisinya mulai saat ini.
"Mungkin anda semua tidak pernah menyangka bahwa saya memiliki seorang penerus bagi kelangsungan perusahaan ini. tapi saya ingin memperkenalkan putra semata wayang saya dia adalah Arthur Andersen. dia juga pemilik perusahaan Andersen group di Eropa."ujar Jenny.
Semua orang melotot tak percaya seorang pebisnis muda tersukses di sana datang ke perusahaan yang bahkan akan mengalami kebangkrutan.
"Saya yang akan menggantikan posisi CEO perusahaan ini yang tak lain adalah Bunda saya sendiri."ujar Arthur dingin.
Rapat pun dimulai, sejak pertama rapat itu di mulai Arthur sudah melihat apa dan siapa saja yang menjadi biang kehancuran perusahaan tersebut.
"Saya tidak mau tau mulai sekarang pecat pegawai yang tidak berkompeten dan terutama bagi yang sudah mengambil uang perusahaan saya persilahkan untuk mengembalikan semua itu, jika tidak maka bersiaplah untuk membusuk di penjara."ujar Arthur tegas.
Namun tidak satupun yang mau mengakui hal itu, hingga Arthur meminta asisten pribadi sang Bunda untuk menyalakan layar proyektor yang ada di belakang nya.
Arthur membuka ponselnya dengan cepat dan semua terpampang jelas di sana berapa kerugian perusahaan dan juga siapa saja yang telah mengkorupsi uang perusahaan tersebut hingga semua terlihat kaget dan ketakutan.
Sampai saat, mereka bersujud dan meminta maaf kepada Arthur namun tua itu tidak sedikit bergeming.
"Panggilkan polisi sekarang juga! jika tidak aku sendiri yang akan menyeret mereka ke dalam penjara." ujar Arthur tegas.
"Tidak Tuan saya mohon maaf saya berjanji akan mengembalikan uang itu meskipun harus menyicil saya mohon jangan penjarakan saya saya masih punya anak istri di rumah yang masih membutuhkan biaya hidup."ujar pria yang sangat gemuk dengan perut buncit itu.
Dia adalah manager keuangan di perusahaan tersebut, dan beberapa staf lainnya. yang bekerja sama dengannya selama ini.
Mereka tengah bersujud dan meminta pengampunan kepada Arthur. namun Arthur tidak pernah memberikan toleransi pada orang-orang yang sudah sekian lama menggerogoti uang perusahaan yang diwariskan oleh kakeknya kepada sang Bunda.
"Pecat semua karyawan yang telah bekerja sama dengan mereka sekarang juga! dan berikan mereka peringatan jika tidak mengembalikan uang itu dalam waktu 1 minggu maka mereka akan membusuk di penjara. dan denda yang mereka harus bayarkan tidak hanya itu black list semua karyawan yang sudah membuat perusahaan ini hampir bangkrut."ujar Arthur tegas.
"Baik tuan."ujar pria paruh baya itu.
Setelah semuanya selesai Arthur kembali ke ruangannya bersama sang Bunda yang selalu senantiasa mengikuti dia kemanapun seharian ini.
Arthur langsung meminta laporan keuangan dari setiap tahun kepada asisten pribadinya itu setelah itu dia dapatkan dia pun langsung membawa berkas berkas tersebut untuk dibawa pulang ke rumahnya.
Sampai di perjalanan, Jenny pun bertanya kepada putranya itu.
Sejak kapan kamu tahu jika perusahaan ini selalu bermasalah."ujar Jenny.
Wanita itu sebenarnya masih sangat bingung setelah melihat kinerja putranya secara langsung dia bahkan dengan berani membersihkan perusahaan itu dalam waktu sehari.
Entah bagaimana hari esok, mungkin perusahaan akan diliburkan untuk sementara. sampai mereka mendapatkan pengganti karyawan yang sudah di pecat tersebut.
Sementara waktu, Arthur sendiri yang akan bekerja untuk pemilihan karyawan dan staf kantor lainnya.
Sementara Jenny hanya bisa mendukung putranya dari belakang.
Dia percaya, putranya mampu melakukan semuanya.
Terbukti saat Arthur memimpin perusahaan milik sang ayah di luar negeri dia bisa berhasil bahkan membawa nama perusahaan semakin melambung tinggi. dengan kerja kerasnya selama ini.
Sampai mereka tiba di rumah tersebut, Jenny melihat janda muda yang ada di sebelah rumahnya. dia kembali menggoda putranya itu.
"Sayang sepertinya dia sudah kembali dari aktivitasnya. sekarang kamu bisa menemuinya anggap saja sebagai pelepas rasa lelah."ujar Jenny sambil terkekeh kecil.
"Bunda jangan lagi lagi mengganggu konsentrasi ku aku baru saja menyetir, ini belum nyampe itu garasi mobilnya masih jauh."balas Arthur sambil tersenyum kepada sang Bunda yang selalu menggoda dirinya dengan alasan janda muda yang ada di samping rumahnya tersebut.
Arthur langsung masuk ke dalam kamar nya sesampainya di sana.
Tepat saat ia akan melangkah menuju walk-in closed mata Arthur melihat kearah dinding kaca yang memperlihatkan pemandangan yang indah. dimana seseorang wanita tengah berlarian dan berguling-guling di rerumputan hijau yang luas itu dengan ketiga anjing kesayangannya itu.
Sayang dia tidak bisa mendengar suara tawa dari wanita cantik yang kini tertawa lepas saat ketiga anjing berbulu lebat itu berebut ingin dipeluk oleh nya.
Hingga wanita itu berbaring di rerumputan hijau bersama ketiga anjing tersebut.
Usapan tulus itu terlihat sangat nyata ketika wanita itu mengusap ketiganya.
Hingga saat seorang laki-laki datang . wanita itu langsung bangun dari rerumputan hijau itu dan berdiri sedikit mundur dari pria yang ingin menyentuh wajah cantik itu wanita itu menepis tangan pria itu.
Arthur semakin dibuat penasaran hingga lagi-lagi Arthur dikagetkan dengan suara lembut dari sang Bunda.
"Dia adalah mantan suaminya yang sering datang untuk meminta dia rujuk. sepertinya pria itu masih sangat mencintai wanita cantik itu hanya mungkin luka dari sebuah kebohongan itu tidak bisa disembuhkan hanya dengan waktu, apalagi setelah mereka berpisah kedua orang tua Alina meninggal dunia."ujar Jenny.
"Aku melihat itu untuk berjaga-jaga jika pria itu berbuat kasar padanya."kilah Arthur yang lagi-lagi ketahuan tengah memperhatikan tetangga sebelah nya itu.
"Bunda tau putra bunda memang sangat perhatian terutama pada dia yang sungguh menggoda."ujar Jenny.
Arthur langsung pergi meninggalkan sang Bunda yang kini terus menggoda dirinya.
"Nak lihatlah ternyata yang kamu takutkan terjadi juga."kata Jenny.
Arthur yang kaget dia langsung berlari menghampiri Bundanya yang seolah berekspresi mencemaskan sesuatu yang tengah ia lihat.
Tapi saat Arthur sampai di sana dia tidak melihat yang disebutkan oleh sang Bunda justru yang dia lihat adalah mereka tengah berpelukan, lebih tepatnya pemaksaan.
"Tapi bohong."ujar Jenny sambil terkekeh geli karena berhasil membuat anak semata wayangnya itu cemas.
"Bunda."ujar Arthur protes sambil melonggarkan dasinya. pria itu langsung berbalik pergi namun tiba-tiba ibunya menjerit keras.
"Ahhhhhh,,, tidak."teriak wanita paruh baya itu saat melihat penusukan itu terjadi di depan matanya.
Seseorang tiba-tiba datang dan menusuk perut wanita itu.
"Ada apa! Bunda?"teriak Arthur yang langsung berlari menuju ke arah bundanya dia melihat wanita itu tergeletak bersimbah darah sambil memegangi perutnya di atas pangkuan mantan suaminya yang berteriak meminta tolong .
"Jenny yang syok tidak bisa berkata apa-apa dia hampir terjatuh lemas dan Arthur segera menelpon polisi lewat bantuan pelayan dan tidak hanya itu dia juga bergegas menelpon bantuan darurat Arthur berlari menuju rumah sebelah dia tidak perduli dengan keadaan sekitar yang sudah ramai dengan para tetangga yang bahkan tidak berani menolong mereka.
Arthur langsung menerobos dan langsung mengambil alih wanita itu dari pangkuan mantan suaminya yang juga terlihat syok.
"Kalian manusia macam apa? bukanya menolong malah di tonton bagaimana jika dia tewas."ujar Arthur dengan logat bule nya yang medok.
Saat Arthur membawa Alina keluar gerbang depan rumahnya tibalah sebuah ambulans dengan anggota polisi yang langsung membantu Arthur menolong Alina.
Sampai saat Alina dibawa ke IGD, disana dia ditangani dengan cepat hingga seorang dokter meminta persetujuan Arthur untuk segera melakukan tindakan operasi pada Alina.
Arthur langsung menandatangani persetujuan tersebut sementara mantan suaminya Alina kini diamankan polisi, untuk dimintai keterangan.
Sampai saat Alina di operasi dan sudah menghabiskan waktu sebanyak dua jam Arthur masih berada di rumah sakit.
Sementara Jenny menyusul dengan membawa baju ganti dan keperluan Arthur saat ini termasuk makan malam.
Jenny meminta Arthur untuk membersihkan diri di ruang rawat VVIP yang nanti akan digunakan oleh Alina sesuai permintaan Arthur.
"Bersih-bersih lah dulu sayang urusan masih sangat panjang,,, dan Alina juga belum keluar dari ruang operasi."ujar wanita itu.
"Baiklah Bunda, apa? bunda mau menunggu di sini."ujar Arthur.
"Tentu nak calon menantu bunda ada di dalam sana."ujar Jenny sambil tersenyum teduh.
"Owh ayolah Bunda ini bukan saatnya main-main."ujar Arthur.
"Bunda tidak main-main sayang."ujar wanita cantik itu.
"Oke terserah Bunda saja yang penting Bunda ku yang cantik ini senang."ujar Arthur sambil tersenyum manis.
"Sudah sana lihat kamu sudah seperti korban peperangan,,, putra Bunda kacau balau beruntung masih sangat tampan hingga para suster menatap kearah mu sedari tadi."ujar bundanya Arthur yang menunjukkan bahwa putranya itu tengah menjadi pusat perhatian.
"Arthur hanya geleng-geleng kepala, dia tidak habis pikir dengan kaum hawa yang kini tengah berjamaah mengintip Arthur dari balik dinding yang ada di sudut ruang operasi tersebut termasuk para suster.
Arthur langsung menuju ruang rawat yang sudah ia booking tersebut untuk nanti di pakai oleh Alina, sekarang dirinya hendak membersihkan diri di sana.
Sampai tiga puluh menit berlalu kini Jenny masih menunggu di depan ruang operasi menunggu kabar Alina. sambil menunggu buah hatinya selesai membersihkan diri.
Arthur yang kini sudah selesai bersih-bersih dia pun membawa baju bekas dengan noda darah tersebut, untuk di jadikan bukti nanti jika diperlukan.
"Bagaimana Bun?."tanya Arthur saat melihat Bundanya tengah mondar-mandir bagai setrikaan.
"Alina belum keluar juga."ujar wanita paruh baya yang kini terlihat cemas tersebut.
"Bagaimana dengan pelaku apa? sudah tertangkap."ujar Arthur.
"Sepertinya segera karena rekaman Cctv yang ada di samping rumah kita sudah diambil oleh pihak kepolisian untuk barang bukti."ujar Jenny.
Saat mereka hendak bicara tiba-tiba lampu ruangan tersebut mati dan kini keduanya tengah menatap kearah pintu ruangan tersebut yang akhirnya terbuka.
Tim dokter pun keluar disusul dengan para perawat dan satu orang dokter yang mendorong bed pasien.
"Bagaimana dokter."tanya Jenny.
"Operasi berhasil dilakukan nyonya sekarang tinggal menunggu nyonya Alina siuman. dan tidak perlu ada yang dikhawatirkan karena luka nya tidak sampai terkena organ dalam hanya sedikit kendala tadi kami kehabisan stok darah dan sedikit menunggu lama karena sedang dalam perjalanan."jelas dokter tersebut.
Keduanya saling tatap lalu mengucap syukur.
Alina langsung dibawa ke dalam ruangan rawat VVIP, diikuti oleh Arthur dan juga Jenny.
Keduanya yang bertanggung jawab membiayai biyaya rumah sakit karena setahu Jenny. Alina tidak punya siapa-siapa lagi.
"Bunda sebaiknya pulang dan istirahat biar Arthur yang menunggu disini sampai dia sadar."ujar Arthur.
"Tidak nak besok kamu juga akan bekerja."ujar Jenny.
"Arthur bisa istirahat Bunda."ujar Arthur.
"Baiklah setelah Alina siuman kamu hubungi Bunda."kata Jenny.
Arthur pun mengangguk.
...*************...
Sementara itu di bagian dunia lainnya, Ririn istri Arthur kini tengah berkunjung ke rumah tuan Daniel untuk mengadukan sikap Daniel yang telah mengusir dia dari rumah dengan mempersiapkan rencana yang matang dia ingin menghasut pria itu.
Sesampainya di sana dia disambut hangat oleh wanita paruh baya ibu sambung Arthur. yaitu nyonya Tiana.
Wanita paruh baya yang selalu menampakkan senyum teduh itu menyambut menantunya dengan kehangatan seakan semua terlihat sangat nyata bahwa wanita itu benar-benar seorang yang sangat baik hati.
Tiana, yang kini memegang kendali rumah besar itu setelah kepergian Jenny, istri pertama tuan Daniel yang tidak lain adalah Bunda dari Arthur cucu sah keluarga Andersen.
Tiana adalah seorang janda beranak satu, yang kini menjadi kakak tiri Arthur dia adalah Nick Andersen.
Setelah Tiana menikah dengan Daniel dia memberikan nama belakang keluarganya itu pada putra sambungnya hanya karena terbuai tangis Tiana yang mengatakan bahwa Nick sering dihina orang gara-gara dia menjadi anak tiri dari keluarga Andersen.
Dan oleh karena bujuk rayu Tiana, akhirnya Daniel pun luluh. pria itu sudah sedikit melupakan Jenny yang menjadi cinta pertamanya hanya karena Tiana selama ini memperlihatkan sikap lemah lembut seperti yang Jenny miliki.
Tidak hanya itu, perlakuan dan servis wanita itu untuk Daniel saat di ranjang membuat pria yang saat itu baru berusia tiga puluh lima tahun itu tergila-gila.
Jika dulu bersama dengan Jenny dia tidak banyak bertingkah saat berhubungan intim, tapi setelah menikah dengan Tiana pria itu dibuat mabuk dengan percintaan yang heboh yang sering dilakukan oleh Tiana sendiri dengan berbagai gaya ranjang.
Jadi wajar saja, jika posisi Jenny tergeser oleh Tiana. dan jalan yang diambil oleh Jenny sudah sangat tepat yaitu pergi untuk melindungi diri dari luka.
Sampai saat ini Jenny masih trauma pada pernikahan nya, hingga wanita cantik dengan usia empat puluh sembilan tahun itu tidak ingin membuka hati untuk siapapun.
Padahal hingga saat ini Jenny masih sangat cantik dan awet muda bahkan mengalahkan Tiana entah apa? sebenarnya yang Daniel dan keluarganya cari bahan hingga saat ini Tiana tidak kunjung bisa memberikan keturunan.
Dan tuan Andersen dan nyonya Andersen sendiri masih tetap baik-baik saja pada Tiana. sementara pada Jenny tak ayal seperti musuh dalam selimut.
Seluruh keluarga nya akan bersikap baik jika Daniel berada di samping Jenny. tapi jika pria itu sedang berada di luar, Jenny tak ubahnya seperti seorang pelayan yang diperlukan semena-mena dan jika sudah begitu Jenny hanya akan menangis mengingat kata-kata dari kedua orang tua nya yang tidak pernah merestui pernikahan mereka.
Jenny bukan orang susah dia adalah anak seorang pengusaha sukses di Indonesia.
Namun sejak dia memutuskan untuk menikah dengan Daniel yang jelas-jelas berbeda keyakinan dengan nya. keluarga besar Jenny menentang hal itu hingga tidak mau memberikan restu pada pernikahan itu.
Namun setelah kabar kehamilan Jenny terdengar lama kelamaan kedua orang tua Jenny luluh juga mereka pun mulai berhubungan baik.
Jenny sering berkunjung ke Indonesia untuk bertemu dengan kedua orang tua Jenny meskipun Daniel tidak pernah ikut serta karena kesibukan nya.
Hingga saat usia Arthur genap tujuh tahun, mereka pun akhirnya memasukkan Arthur ke sekolah khusus tersebut.
Sampai saat Arthur beberapa bulan berada di asrama pendidikan itu, barulah kedua orang tua Daniel pun mengutarakan bahwa dia akan kembali menagih janji Daniel untuk menikahi wanita yang saat itu sudah berstatus janda dengan anak usia sepuluh tahun.
Jenny terangang-terangan menolak semua itu, tapi Daniel menutup perdebatan itu dengan berkata jujur bahwa dulu sebelum menikahi Jenny. pria itu pernah membuat janji untuk menikahi wanita itu setelah menikahi Jenny.
Bagai disambar petir di siang bolong . dada Jenny merasakan sakit yang teramat sangat hingga dia berteriak"Kau! boleh menikah dengan nya, tapi ceraikan aku terlebih dahulu!." teriak Jenny.
Namun Daniel hanya bisa menggeleng tanpa bisa berkata apa-apa, sebenarnya dia pun tidak ingin mengkhianati cinta Jenny. apalagi sudah ada Arthur di antara mereka namun apalah daya pria itu tidak bisa melawan kehendak kedua orang tua nya.
Dan Jenny pun pergi tepat di hari pernikahan di sore hari pada saat mereka semua sibuk melakukan upacara pernikahan di gereja.
Jenny pergi untuk bertemu Arthur, saat dia akan pergi meninggalkan negara tersebut dan Jenny hanya bilang jika Arthur harus menjadi putra yang baik sampai mereka kembali bertemu suatu saat nanti.
Kata-kata itu yang menjadi pegangan bagi Arthur selama ini.
"Masukkan menantuku."ujar Tiana lembut.
"Mommy,,, Ririn bawakan buah segar untuk Mommy dan Daddy."ujar Ririn sopan dan sangat lembut.
"Owh,,, tidak perlu repot-repot menantu ku sayang kamu datang saja sudah membuat kami bahagia."ujar Tiana.
"Mommy memang sangat baik."ujar Ririn yang kini terlihat sendu.
"Ada apa? heumm apa? ada masalah kenapa? kau tampak sedih begitu."ujar Tiana.
"Ririn hamil Mommy tapi Arthur mengusir ku dari rumah dengan tuduhan perselingkuhan."ujar wanita licik itu.
"Apahhh,, dimana Arthur saat ini?." tanya tuan Daniel yang kaget.
Pria itu langsung menghampiri Ririn yang hanya bisa menjawab dengan gelengan kepala.
"Arthur!."geram tuan Daniel.
"Dia bilang tidak ingin bertanggung jawab atas bayi yang aku kandung Daddy karena dia pernah melihat ku sedang mengobrol di restaurant hotel bersama dengan teman ku. dia bilang aku pengkhianat."ujar Ririn yang masih menangis sesenggukan dengan air mata buaya nya itu.
Daniel langsung pergi untuk menelpon orang-orang kepercayaannya untuk menanyakan atau mencari tahu tentang dimana putra semata wayangnya kini berada.
Sementara itu di rumah sakit, tepatnya di Indonesia.
Alina baru saja membuka mata, tepat di pagi hari, bertepatan saat Arthur baru selesai membersihkan diri.
"Siapa? kamu,,, dan dimana aku."lirih Alina.
Suara lembut itu baru terdengar oleh Arthur.
"Hi,,, Nona saya Arthur putra dari nyonya Jenny tetangga Anda.
"Aunty."ujar nya yang sedikit meringis kesakitan.
Tunggu sebentar aku akan panggilkan dokter."ujar pria itu.
"Heumm,,, terimakasih."ujar wanita itu lirih hampir tidak terdengar karena kini dia tengah menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa nyeri di bekas luka operasi.
Arthur langsung memencet tombol emergency yang ada di atas kepala raja bed pasien tersebut.
Tidak sampai satu menit seorang perawat dan dokter jaga di sana berdatangan Alina langsung diperiksa kembali.
Dokter hanya menyuntikkan obat pada selang infus setelah itu mereka pun berkata kepada Arthur bahwa semua baik-baik saja hanya obat pereda nyeri yang dia butuhkan hingga lukanya mengering.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!