NovelToon NovelToon

Mama,Aku Ingin Pulang!

Ajakan Menikah

" Kamu sayang tidak kepadaku? Kalau sayang tolong Ya, maksudnya kamu mau menerima lamaranku kali ini! Aku janji akan membuat kamu menjadi ratu di rumahku,dan juga selalu bahagia! " ujar seorang pria yang kebetulan hari itu merupakan jadwalnya bertemu dengan sang Pujaan Hati.

Wanita mana yang tidak akan klepek-klepek saat ada seorang pria yang menjanjikannya surga dunia seperti itu, sampai-sampai dirinya lupa jika saat ini dirinya hanyalah seorang wanita kampung yang tinggal bersama dengan mamanya.

Dirinya bahkan merasa bahwa apa yang dijanjikan oleh pria itu adalah sebuah kenyataan yang nantinya akan diterima setelah mereka menikah, padahal terkadang apa yang diucapkan tidak akan pernah menjadi sebuah kenyataan jika janji itu hanya sengaja dibuat untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

" Aku mau!" sahut Wanita itu sambil tersenyum membuat pria tersebut benar-benar merasa bahagia.

" kamu benar-benar mau menikah denganku, sayang? Wah ini adalah sebuah berita yang paling aku tunggu selama ini, Apakah saat ini juga kita harus pergi menuju ke rumah kamu maksudnya untuk meminta restu kepada Mama kamu? "tanya pria itu penasaran padahal sebenarnya hanya bertanya saja soalnya dirinya benar-benar tidak ada niatan untuk bertemu dengan ibu dari wanita tersebut karena menurutnya mereka itu tidak selevel sebagian diperlukan itu hanyalah anaknya.

" ah aku rasa tidak perlu karena sebentar lagi kan aku juga bakalan pindah dari rumah itu, dan dia juga sudah tidak punya hak untuk mengatur hidupku lagi jadi Biarkan saja nanti saat kita mau menikah baru aku akan memberitahukan secara langsung, "tolak wanita itu.

Mariana putri adalah seorang wanita yang berasal dari kampung tetapi jangan salah meskipun dari kampung dirinya adalah seorang wanita cantik mungkin karena selalu meminum ramuan asli yang diberikan oleh mamanya, meskipun terlahir dan juga besar dari seorang wanita single parent tetapi Mariana tidak pernah yang namanya kekurangan Kasih sayang hanya saja wanita itu memang sudah bosan harus hidup dalam lingkaran kemiskinan.

meskipun selama ini apapun yang diinginkan olehnya selalu dituruti oleh mamanya tapi wanita itu masih saja tetap merasa kurang, maka dari itu ketika ada Pemuda kota yang baru dikenalnya selama satu minggu mengajaknya menikah Siapa sih yang tidak mau apalagi pemuda itu datang dengan membawa sebuah mobil mewah dan juga penampilannya yang begitu keren bagi orang pedesaan seperti Mariana.

Naima dari tadi itu mencari putrinya ke sana kemari tidak bertemu membuat wanita itu merasa cemas, Memang sih Kalau di kampung tidak ada yang namanya kejahatan tetapi takutnya anaknya itunya nekat lari ke kota seperti ancamannya selama ini jika dirinya tidak memberikan uang untuk jajan.

" Ningsih , kamu lihat Mariana tidak, nak? Soalnya dari tadi tante cari ke sana kemari aku tidak ketemu ya, Siapa tahu mungkin kamu melihatnya Ya mungkin dengan begitu tante bisa menjemputnya? "jelas Naima yang merupakan Mama dari Mariana.

Ningsih adalah gadis yang selama ini selalu bersama dengan Mariana dan juga merupakan teman bermainnya maksudnya, wanita itu jelas saja tadi melihat Mariana bersama dengan seorang pria yang tidak pernah dikenalnya di pos ronda yang berada di ujung Kampung makanya Ia pun menunjuk ke arah sana siapa tahu mungkin Naimah bakalan bisa bertemu dengannya.

" Oh kebetulan tadi aku sempat melihatnya, Tante! Kalau tidak salah tadi dia itu ada di pos ronda Tapi sama siapa gitu aku juga tidak tahu, mungkin Siapa tahu tante bisa menyusul ke sana dan bisa bertemu dengannya! "saran dari Ningsih membuat Naimah langsung Segera pergi ke tempat yang dimaksud Siapa tahu mungkin anaknya masih di sana.

Sesampainya di sana Naimah benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya ketika anaknya itu yang biasanya lugu kemudian tidak pernah melakukan hal yang neko-neko, malah tengah berpelukan dengan seorang pria di tempat umum lagi di suasana yang terbuka tanpa merasa malu Padahal kalau diperkampungan itu kan merupakan sebuah hal yang sangat tidak wajar.

" Ya Tuhan ampun, Mariana Apa yang kamu lakukan di tempat ini dan kenapa sampai kamu tidak tahu malu seperti itu sebagai seorang wanita? "teriak Naima histeris.

Mariana yang mendengar teriakan Mamanya itu menatap tidak suka ke arahnya bahkan kali ini Gadis itu berdecak kesal, sebab Bayangkan saja sedang asyik-asiknya romantisan bersama dengan pujaan hati malah ada gangguan seperti ini kan seperti ingin melakukan sesuatu sudah di ujung tanduk tetapi dihalang-halangi dan akhirnya sengsara gitu.

" Aduh Mama apaan sih? Pulang sana nanti aku nyusul jangan mengganggu kegiatan orang lain deh, sudah tua juga Bukannya pulang istirahat di rumah malah hobinya keluyuran ke sana kemari! "omel Mariana tidak suka tetapi Naimah merasa jika dirinya pergi entah apa yang akan terjadi ke depannya kepada anaknya itu.

Naima tahu kalau anak sekarang itu ketika dibiarkan lebih bebas pastinya mereka bakalan lebih parah lagi daripada awalnya, Sebab mereka berpikir jika orang tuanya tidak peduli pertanda mereka memberikan izin dan Hal inilah yang terkadang merusak Generasi masa depannya menjadi rusak.

Mariana Adalah anaknya satu-satunya dan sebagai orang tua dirinya tidak mungkin membiarkan anaknya itu menjadi wanita yang tidak punya akhlak sama sekali, maka dari itu meskipun Mariana menolak keberadaannya dirinya akan tetap menarik anaknya itu pergi dari tempat ini sekarang.

" cukup status ibu yang sebagai seorang janda yang dicaci maki oleh warga selama ini jangan sampai kamu juga ikut-ikutan, Ayo kita pulang sekarang dan kamu jangan pernah mengajak anak saya menjadi wanita yang kurang ajar karena hidup di kampung itu adat istiadat dipegang dengan Teguh bukan seperti kalian! "ujar Naimah sambil menyeret Mariana pergi tetapi yang ada malah sebaliknya terlihat Mariana mendorong kasar tubuh Mamanya itu sehingga membuat wanita itu terjungkal di bawah tanah yang berkerikil alhasil perihnya minta ampun di ujung jari tangannya.

Ningsih yang kebetulan lewat benar-benar merasa terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Mariana kepada Mamanya itu, maka dari itu dengan segera dirinya turun dari sepeda kemudian menolong Naimah yang terlihat kesusahan untuk bangun sedangkan anaknya sendiri yaitu Mariana tidak ada niatan untuk membantu orang tuanya.

" Mariana! Kamu itu kenapa sih selalu kasar sama Tante Naimah Padahal dia selama ini selalu sayang sama kamu, membiarkan kamu menjadi ratu di dalam rumah dengan tidak menyentuh pekerjaan apapun tapi ini balasan kamu sebagai anak? "tanya Ningsih membuat Mariana ingin sekali tertawa.

Mariana merasa bahwa hal sesungguhnya yang membuat dirinya menjadi ratu adalah nantinya menikah dengan Kekasih Pujaan hatinya itu, bukan saat bersama dengan mamanya yang miskin kemudian tidak punya apa-apa yang bisa dibanggakan Dan intinya hidupnya pada kesusahan.

Menikah

Naima tidak tahu lagi harus bersikap bagaimana saat melihat anaknya itu keras kepala dan juga sepertinya sudah termakan dengan segala macam Janji Manis yang diberikan oleh pria yang ada di sampingnya itu, sebab terbukti mau dirinya mengatakan protes yang seperti bagaimanapun anaknya itu terasa sudah dibutakan maka hatinya dan juga tidak peduli sama sekali dengan apapun yang terjadi.

bayangkan selama menjadi orang tua dirinya tidak pernah dihargai tidak pernah maksudnya setiap perkataannya didengarkan oleh anak yang sudah susah payah dibesarkan olehnya tanpa kehadiran seorang ayah, Sebenarnya Naima itu minta tidak dihargai Tetapi hanya minta setiap anaknya melakukan sesuatu setidaknya Mendengarkan nasehat darinya Dan itu sudah lebih dari cukup.

akan tetapi apapun yang diinginkan olehnya Tentu saja tidak akan pernah bisa menjadi kenyataan, jika anaknya itu rasa-rasanya seperti sudah menulikan telinganya dan juga tidak mau mendengarkan apapun.

" kamu siapa? kenapa sampai kamu bisa bersama dengan anakku dan juga kenapa sampai dia mengatakan bahwa akan menikah, padahal kamu tahu sendiri kan dia itu punya orang tua dan Kalaupun kamu mau menikah dengannya Harusnya kamu masuk ke dalam rumahku dan memintanya secara baik-baik karena dia punya orang tua! "tegasnya Naimah sebab menurutnya tidak peduli dengan penampilan dari pemuda itu Meskipun dandanannya begitu necis tetapi sebagai orang tua dari Mariana jelas saja dirinya punya kekuatan untuk menolak ataupun menerima.

Mariana Mendengus kesal saat mendengar ultimatum yang diberikan oleh Mamanya itu kepada calon suaminya yang jelas-jelas sudah capek-capek dari Kota Malah diperlakukan seperti itu, padahal seharusnya nah Imah itu senang dengan kedatangan Elang ke kampungnya ya Otomatis anaknya itu bakalan berubah nasibnya kedepannya menjadi seseorang yang sangat kaya dan juga hidupnya bakalan bergelimangan harta.

Elang sebenarnya dalam hati merasa dongkol dengan perkataan dari Naimah tadi karena bisa-bisanya mengatakan hal itu kepadanya, Namun karena satu tujuan mau tidak mau membuat dirinya rela melakukan semua ini daripada nantinya tidak mendapatkan apa yang diinginkan.

mariana jelas saja tidak terima ketika melihat Mamanya itu sudah seperti seorang detektif dan juga seorang penyidik kepolisian jadi harus bertanya kepada tersangkanya sampai sedetail mungkin, harusnya wanita itu senang jika nasib anaknya sudah berubah jika nasib anaknya bakalan lebih bahagia dan juga keluar dari jurang kemiskinan yang sangat tidak disukai oleh Mariana selama ini.

"Elang itu adalah calon suamiku dan dia datang untuk melamarku sekaligus menikahiku besok, lebih baik Mama pulang ke rumah Terus persiapan pernikahan kami pokoknya aku tidak mau menikahnya biasa saja karena aku mau pernikahan itu megah dan juga mewah!" perintah Mariana tanpa peduli kalau misalnya Mamanya itu tidak mungkin melakukan apapun seperti yang diinginkan olehnya soalnya mau dapat uang dari mana.

Ningsih yang dari tadi berada di situ hanya bisa menggelengkan kepala, sebab dirinya merasa heran dengan pola pikirnya Mariana karena tidak nampak seperti seorang anak yang peduli dan juga sayang terhadap orang tuanya sendiri apalagi keadaan dari Naimah yang merupakan seorang single parentz.

"katanya calon suami kamu itu kaya Kenapa harus semua beban biaya pernikahan di berikan kepada tante nah Naimah, atau jangan-jangan dia itu sebenarnya hanya seorang miskin yang menumpang sama kendaraan orang lain terus datang membohongi gadis kampung seperti kamu berpura-pura sebagai orang kaya? "tanya Ningsih yang begitu tajam membuat Mariana menatap tidak suka ke arahnya sedangkan Elang dibuat kebingungan.

Elang jelas saja tidak mau kalau sampai kebohongannya terbongkar apalagi kalau bisa dibilang dirinya melakukan semua ini hanya untuk maksudnya meringankan orang tuanya, Bayangkan saja mereka Yang biasanya hidup senang malah Kini harus dibuat bekerja di dapur kemudian mengurus rumah karena tidak mampu lagi membayar asisten rumah tangga jadi Tujuannya ke kampung adalah mencari seorang wanita kampung yang lugu dan juga tidak tahu apapun dan juga mau disuruh-suruh ini dan itu tanpa Banyak mengeluh dan juga membantah.

" Kamu iri ya karena Suamiku itu kaya? kamu tenang saja deh karena kalau misalnya kamu dandan yang cantik kemudian penampilannya semok seperti aku ya Otomatis kamu pasti mendapatkan yang sama, itu sih kalau memang kamu rezeki kalau tidak malah nangis aja deh di pojokan saat aku nikah besok! "ujar Mariana yang tidak peduli jika saat ini perasaan Mamanya itu Tengah kalut saat anaknya itu menikah dan menuntut sesuatu yang tidak mungkin dilakukannya tapi karena selama ini dirinya tidak pernah membahagiakan Mariana ya Tidak ada salahnya juga kan kalau ya harus berusaha di saat anaknya itu memutuskan untuk mencari bahagianya sendiri.

Naima yang terlihat sangat kebingungan itu membuat Ningsih tahu apa yang dipikirkan oleh wanita paruh baya itu, dan dirinya juga ikutan kecewa dengan sikap Mariana yang tidak peduli sama sekali dengan keadaan mamanya yang serba kekurangan jangankan membuat sebuah hajatan mengundang orang lebih dari 3 saja mereka sudah tidak mampu memberi makan apalagi ini kalau pestanya super wow.

"tante, Sudahlah Jangan dipikirkan Bukankah suaminya itu kaya jadi jelas saja dong dia akan menanggung semuanya?" bujuk Ningsih maksudnya agar wanita itu jangan terlalu memikirkan segala sesuatunya tetapi terlihat Naima menggelengkan kepalanya.

" sepertinya apa yang dikatakan Mariana itu benar nak! kalau selama ini dia tidak pernah mendapatkan kebahagiaan yang diinginkannya seperti anak lain, hidupnya itu serba kekurangan Jadi mungkin di saat penting dalam hidupnya dia menginginkan sebuah pesta yang mewah dan juga megah rasanya tidak ada yang salah karena memang tanpa selama ini kan sudah gagal menjadi orang tua! "ujar Naimah dengan suaranya yang begitu sendu membuat Ningsih benar-benar tidak tega.

Mariana tersenyum bahagia sambil menatap ke arah Elang yang dari tadi sepertinya sudah mulai dibuat salah tingkah saat mendengar apa yang dikatakan oleh Ningsih, namun pria itu berusaha untuk bersikap biasa saja dan ketika Mariana duduk untuk beromantisan dengannya tiba-tiba ada panggilan masuk dari mamanya di kota.

"Sayang, kamu tunggu sini dulu ya soalnya ada panggilan dari mama! kamu tidak mau Kan dibilang sebagai menantu durhaka karena melarang aku untuk mengangkat panggilan dari mereka, pokoknya kamu tenang saja aku tidak bakalan pergi ke manapun Karena setelah menikah baru kita bakalan kembali! "Elang sengaja mengatakan hal itu maksudnya biar Mariana percaya jika dirinya benar-benar tidak akan bisa berpisah dari wanita itu sampai kapanpun.

Sundari tidak tahu lagi harus menghubungi anaknya pakai cara apa,soalnya ponselnya Elang itu susah dihubungi.

"Elang, akhirnya kamu angkat juga panggilan dari mama! asal kamu tahu saja Mama di sini sudah bingung mengerjakan pekerjaan rumah itu kayak bagaimana, Cepat bawa wanita kampung yang katanya bakalan mengerjakan semua pekerjaan kita ini tanpa meminta bayaran Soalnya mama sudah tidak sanggup lagi melihat Pakaian kotor yang menumpuk belum lagi cucian dan juga perut yang harus kelaparan karena setiap hari harus memesan go food! " ujar Sundari yang merasa kesal sekaligus lega dan juga penasaran kira-kira apa yang terjadi dengan anaknya di sana.

" ya mama tunggu saja pokoknya sedikit lagi! besok aku akan menikahi wanita itu dan akan membawa pulang ke sana untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah tanpa, Tapi tolong ya Mama kalau ada uang Tolong kirimkan aku 5 juta dulu soalnya aku harus meyakinkan dia kalau keluarga kita itu kaya karena dia di sini itu menuntut kami menikah harus mewah," jelas pria itu yang terlihat tidak tahu lagi harus bersikap Bagaimana di saat orang tuanya begitu perhitungan mengeluarkan uang dan disaat kini Mariana malah menuntutnya ini dan itu.

Astaga!

Sundari benar-benar merasa emosi dengan permintaan dari putranya itu untung saja ini semua juga demi kebaikan mereka semua, kalau tidak mah jangan harap dirinya mau mengikuti apa yang diinginkan oleh anaknya itu sebab jumlah yang diminta itu kalau bisa dibilang bukanlah jumlah yang kecil.

Elang terpaksa melakukan itu karena Biar bagaimanapun dirinya hanya harus bisa memastikan dan juga membuat keluarga dari Mariana itu percaya jika dirinya adalah seorang pria berada kemudian benar-benar bertanggung jawab dengan anak mereka itu, karena terbukti apapun yang diinginkan langsung dikabulkan oleh pria tersebut dan dengan begini kan mereka akan yakin jika dirinya tidak pernah bermain dengan pernikahan itu.

Naima tidak tahu lagi harus mencari pinjaman ke mananya soalnya semua tempat sudah didatangi dan mereka tidak bisa memberikannya karena Biar bagaimanapun hutang wanita itu yang lama saja belum dibayar masa iya sekarang mau mengutang lagi dalam jumlah yang begitu besar lagi, Sebenarnya ada yang sudah menawarkan kalau wanita itu mau yang lebih baik jual sawah peninggalan suaminya maka dengan begitu kan tidak ada lagi yang namanya utang dan juga tidak ada lagi wanita itu bakalan memikirkan Bagaimana caranya untuk mengembalikan uang yang dipinjam.

"Naima, saya itu bukannya tidak mau membantu kamu tetapi melihat ekonomi kamu yang seperti itu maka otomatis pikiran saya itu kadang-kadang merasa was-was jangan sampai kamu tidak bisa mengembalikannya sampai kamu mati! jadi lebih baik jual saja itu sawah peninggalan suami kamu lalu Nanti kamu pergi mengikuti anak perempuan kamu itu setelah dia menikah, Bukankah anaknya kamu itu kan hanya dia saja jadi tidak ada salahnya kan kalau misalnya dia mengurus kamu untuk menjalani masa tua bersamanya di kota nanti? "saran dari orang tua Ningsih yang memang benar-benar tidak bisa membantu kesusahan Naima kali ini.

sebenarnya mereka itu mau saja membantu kalau misalnya keperluan itu menyangkut soal diri Naimah sendiri, tetapi kalau soal Mariana mereka semua bakalan tidak akan pernah memberikannya sebab Bagaimana sikap anak itu selama ini terhadap ibunya kemudian Bagaimana pula cara bicaranya terhadap orang-orang Kampung maka dari itu mereka tidak akan pernah mau membantu jika anak Naimah mencari pinjaman hanya untuk membuat anaknya itu menikah dengan pesta yang lumayan meriah.

Naima mendesah nafasnya kasar bukan karena tidak ingin menjual tanah tersebut hanya saja itu merupakan satu-satunya peninggalan dari suaminya, dan juga merupakan sumber mata pencahariannya selama ini jadi kalau misalnya dijual pertanyaannya dirinya bakalan makan dari apa?

"Ya sudah nanti saya kompromi dulu sama Mariana kira-kira dia mau tidak kalau misalnya saya menjual tanah itu kemudian pergi ikut tinggal dengannya di kota, atau tapi kalau misalnya dia menolak Ya sudah tidak masalah nanti saya bakalan cari jalan sendiri!" jelas Naimah lalu segera pergi dari tempat itu sebab menurutnya Takutnya nanti kalau dirinya terlambat sedikit saja bisa dipastikan anaknya akan marah-marah.

Mariana terlihat begitu gemas dengan mamanya dan juga calon suaminya yang dari tadi sibuk urusan masing-masing sampai melupakan dirinya, wanita itu bahkan berjalan mondar-mandir ke sana kemari menunggu tanpa kepastian membuat mulutnya itu tidak pernah berhenti untuk menggerutu.

" Mama itu ke mana saja sih? dari tadi aku tungguin di sini tapi kau tidak ada yang muncul seolah-olah sedang mempermainkanku, Memangnya kalian pikir pekerjaan menunggu itu enak? "omel Mariana tidak suka saat melihat Naimah datang dengan wajahnya yang kurang semangat pertanda pastinya wanita itu tidak mendapatkan apa yang diinginkan olehnya.

Mariana paling tidak suka ketika apa yang sudah diinginkan lalu tidak dikabulkan maka itu rasa-rasanya seperti dirinya memang benar-benar memiliki orang tua yang tidak berguna, Padahal selama ini kan dirinya sudah mau diajak hidup susah bersama-sama meskipun setiap hari kerjaannya hanya mengomel saja namun kan ini untuk terakhir kalinya.

" Maaf tadi itu Mama sedang mencari pinjaman untuk biaya pernikahan kamu besok, tapi...

Mariana memicingkan matanya melihat ke arah Mamanya itu sebab dirinya yakin sebentar lagi ada pernyataan yang paling tidak disukai olehnya, Oleh karena itu sebelum wanita tersebut melanjutkan perkataannya lebih baik dirinya langsung memotongnya dengan segera biar nantinya Naimah sadar jika dirinya benar-benar sedang tidak bisa diajak kompromi untuk saat ini.

" aku tidak peduli Mau apapun itu yang penting aku tanya sekarang di mana uangnya, Memangnya besok aku mau menikah pakai daun kemudian nanti mau membeli perlengkapanku juga pakai apa? " tanya Mariana langsung Memotong pembicaraan Mamanya itu tanpa peduli apapun yang akan dijelaskan oleh wanita itu saat sekarang sebab menurutnya keinginannya itu mutlak tidak boleh ada yang membantah apalagi mencoba untuk mengajaknya berkompromi hanya agar keinginannya itu tidak bisa dipenuhi.

Naima terlihat menghela nafasnya secara perlahan sepertinya anaknya itu memang tidak akan pernah berubah pikiran dan juga tidak akan pernah mengerti dengan keadaannya, akan tetapi memang ini semua masuk akal karena tugasnya orang tua itu bukan hanya melahirkan dan juga membesarkan anak saja tetapi mereka harus menyediakan segala sesuatu yang membuat anak itu merasa bahagia apalagi di saat-saat seperti begini.

" Bagaimana kalau misalnya Mama menjual peninggalan dari papa kamu, tetapi setelah itu mama ikut kamu ya ke kota Soalnya mama sudah tidak punya apa lagi di sini kalau misalnya menjual tanah itu lagi! "tawar Naimah membuat Mariana membulatkan matanya sempurna karena jangankan ada bayangan berpikir untuk memboyong mamanya ikut serta dengannya berpikir ke arah situ saja tidak ada sama sekali dan kenapa wanita itu malah dengan beraninya mengatakan hal tersebut seolah-olah dirinya benar-benar akan mengizinkan.

" apa mama bilang? mau ikut tinggal denganku dan juga suamiku di kota, Wah kayaknya bukan hanya sudah tua dan juga miskin tapi gaya pemikiran Mama itu semakin ke sini semakin sempit ya? aku itu ke sana bukannya mau sengsara diri dengan mengurus orang-orang yang tidak berguna dan hanya menjadi beban bagiku dan juga suami, jadi jangan pernah berpikiran ke arah sana ya karena aku saja tidak pernah memikirkan hal itu dan bagiku tempatnya Mama itu di sini bukan mengikutiku ya yang hanya akan menjadi beban dalam kehidupanku saja," tolong Mariana bahkan kini dengan suaranya yang begitu meninggi sebab menurutnya permintaan dari Naimah itu Yang benar saja dan intinya hanya akan membuat dirinya merasa emosi sebab bisa-bisanya memiliki pemikiran yang tidak jelas seperti itu dan Kok bisa sih sampai-sampai ingin mengikutinya padahal dirinya saja sengaja menikah dengan orang kota biar maksudnya terbebas dari yang namanya jeratan kemiskinan dan juga ke kampungan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!