Menikah Dengan CEO Amnesia
1
Seorang lelaki tampan sedang menunggu kepulangan Kirana di depan loby kantornya.
Tuan Muda Alan
Istrikuuuuuuu ...!
Dia berteriak bahagia setiap kali melihat Kirana.
Tuan muda Alan namanya,lelaki tampan yang menikah dengan Kirana enam bulan yang lalu.
Dulunya Tuan Muda Alan adalah calon suami dari Kaka Kirana.
Namun nasib buruk menimpa mereka menjelang hari pernikahanya.
Mobil yang di tumpangi Kaka Kirana
dan calon suaminya jatuh ke jurang. Kaka kirana langsung meninggal ditempat kejadian, beruntung calon suaminya masih dapat di selamatkan.
Namun Tuan Muda Alan mengalami amnesia, dia tidak mengingat apapun, yang dia ingat hanyalah istrinya.
Dia terus mencari-cari keberadaan calon istrinya yang sudah meninggal. Bahkan Alan tidak mengingat nama istrinya sama sekali. Namun dia ingat bahwa mereka akan segera menikah.
Karena sebuah kesalahpahaman akhirnya Alan mengira bahwa Kirana adalah calon istrinya.
Setelah melalui banyak hal, akhirnya Kirana mau menikah dengan Alan.
Mengingat Alan adalah sosok pria yang baik dan romantis menurutnya.
Maka menikahlah mereka. Semua itu dilakukan demi kebaikan Alan.
Kirana
Sayang kamu tidak perlu repot-repot menjemputku seperti ini. Aku bisa naik taksi online. Kondisi di luar kurang baik untuk kesehatan kamu.
Tuan Muda Alan
Tidak masalah. Menjemput istri tercinta sudah menjadi kewajibanku sebagai suami yang baik. Lagian aku bosan di dalam rumah seharian.
Tuan muda Alan tadinya adalah seorang yang gila kerja. Namun semenjak sakit ia diistirahatkan, semua urusan kantornya diambil alih oleh sekertaris setianya sampai ia benar-benar pulih.
Mereka berdua masuk ke dalam mobil.
Kirana
Sayang, jangan disini!
Kirana mencegah tangan nakal suaminya yang terus menggerayanginya. Ada pak supir yang pura-pura menjadi batu, alias tidak melihat apa-apa.
Tuan Muda Alan
Aku sangat merindukan kamu, Kirana.
Kirana
Kita hanya berpisah kurang dari sehari, jangan berlebihan.
Tuan Muda Alan
Tapi aku memang sangat merindukanmu, Kirana.
Kamu merindukan Kakaku, bukan aku. ucap Kirana dalam hatinya.
Tuan Muda Alan
Aku sudah memasakan banyak makanan enak untukmu, sayang.
Kirana
Sudahku bilang, jangan terlalu baik kepadaku.
Tuan Muda Alan
Memangnya kenapa? tidak ada yang salah berbuat baik pada istri sendiri.
Tentu saja salah. Aku bukan istri yang kamu cintai. Aku hanyalah istri pengganti. Ucap Kirana dalam hatinya.
Kirana
Terima kasih sayang.
Kirana mencium pipi suaminya agar mau diam.
Mobil mulai masuk ke dalam kawasan apartemen mereka.
Tuan Muda Alan
Sayang, apa sebaiknya kamu berhenti bekerja saja.
Tuan Muda Alan
Aku tidak mau kamu kelelahan.
Kirana
Aku suka melakukan pekerjaan ini.
Tuan Muda Alan
Menjadi resepsionis?
Tuan Muda Alan
Kalau begitu kenapa tidak bekerja di perusahaanku saja. Kamu bisa menjadi apa saja disana.
Kirana
Bagaimana kalau mengantikanmu menjadi seorang CEO?
Tuan Muda Alan
Silahkan, saja. Jika kamu mampu, aku akan dengan senang hati memberikanya.
Tuan Muda Alan
Iya sayang. Kamu adalah orang yang sangat aku cintai.
Bukan Alan. Yang kamu cintai adalah Kaka ku. Bukan aku. ucap Kirana dalam hatinya.
Kirana
Kalau begitu cintailah aku seumur hidupmu, wahai suamiku.
Tuan Muda Alan
Tentu saja. Itu sudah pasti akan aku lakukan.
Tuan Muda Alan
Bukan-nya malu di lihat pak supir?
Kirana
Ikhhh. yasudah tidak usah saja. Kamu menyebalkan.
Kemudian Alan memeluknya dengan buas.
Menciumi semua bagian wajahnya.
Abaikan pak supir. Anggap saja ia mahluk tidak kasat mata.
Kirana
Sayaaaang, stop. Kamu terlalu berlebihan.
Tuan Muda Alan
Kamu dulu yang memancing.
Kirana
Huh. Kamu menyebalkan.
Tuan Muda Alan
Kamu menyenangkan.
Tuan Muda Alan
Aku sangat mencintaimu.😘
Kirana
Kamu jangan membalikan perkataanku, dong.
Tuan Muda Alan
Kamu jangan menyaimai perkataanku, dong.
Kirana
Ikkkkh. aku sebel sama kamu Tuan Muda Alan.
Tuan Muda Alan
Aku sayang kepadamu Nona Kirana.
Tuan Muda Alan
Memang. Memang aku gila karenamu.
Mobil terparkir rapi di baseman. Mereka berdua masuk kedalam apartemenya. Akhirnya pak supir dapat bernafas setelah kehilangan setengah oksigenya sedari tadi.😂
Miranda kekasih Alan yang sudah meninggal.
Anarita
Buat yang malas pencet pencet.
Anarita
klik satu kali agak lama chat nya...
terus tahan.... nanti akan muncul semua, kalian bisa scroll... aja... dan lebih cepat ya....
2
Berbagai makanan enak tersaji di di atas meja makan.
Semua itu adalah hasil kreasi suami Kirana. Alias pria yang seharusnya menjadi calon suami Kakanya kalau tidak meninggal.
Kirana
Ya ampun sayang. Banyak sekali masakan kamu?
Tuan Muda Alan
Itu semua makanan kesukaan kamu bukan?
Kirana
Bagaimana kamu bisa tahu kalau aku menyukai semua makanan itu.
Tuan Muda Alan
Aku telah menanyakan semua hal tentang kamu pada ibumu.
Tuan Muda Alan
Biarpun aku lupa ingatan, aku tetap harus tau semua tentang istriku.
Kirana
Ya ampun. Aku benar-benar tidak percaya. Apa kau sebegitu mencintaiku?
Tuan Muda Alan
Jangan menanyakan hal yang sudah jelas jawabanya apa. Makanlah, aku tahu kamu pasti sangat lapar.
Kirana mulai menyantap makanan yang ada di meja satu-persatu.
Maafkan aku Kak, tidak seharusnya aku menerima perlakuan baik dari suamimu. Maaf Kak, aku berdosa padamu. Ucap Kirana dalam hatinya.
Kirana
Masakan kamu kenapa bisa enak begini sih, Sayang?
Tuan Muda Alan
Kamu menyukainya? Kalau begitu aku akan memasakan banyak makanan enak untukmu setiap harinya.
Kirana
Please, jangan lakukan itu. Jangan terlalu baik kepadaku sayang.
Tuan Muda Alan
Hei, kau berbicara hal itu lagi. Jangan pernah mengatakanya di depanku. Kau menyakiti gendang telingaku, Sayang.
Kirana
Hehehe. Maafkan aku sayang.
Tuan Muda Alan
Aku sangat mencintaimu. Jadi jangan pernah sungkan kepadaku.
Kirana
Sumpah Makanan ini enak sekali.
Kirana terus mengunyah dengan begitu bahagia.
Tuan Muda Alan
Makan lah semuanya. Jangan sampai kamu kehabisan tenaga nanti malam.
Kirana
Jangan membahas hal seperti itu di meja makan.
Alan mengelap noda saos yang menempel di bibir Kirana.
Tuan Muda Alan
Kenapa? ada laranganya, kah?
Kirana
Tidak ada, hanya saja aku malu membahas hal intim seperti ini.
Tuan Muda Alan
Hei, aku sudah melihat semua tentang kamu. Kenapa pula harus malu.
Kirana
Alan stop! berhenti membahas hal memalukan seperti itu. Atau aku benar-benar tidak akan memberimu jatah nanti malam.
Tuan Muda Alan
Woooow. Aku sangat takut. Jangan menghukumku seperti itu wahai tuan putriku.
Tuan Muda Alan
Tega, aku tidak akan sanggup.
Malam hari mereka hendak pergi tidur.
Alan sudah bersiap-siap untuk memulai pertarungan malamnya.
Tuan Muda Alan
Aku sudah sangat menantikan hal ini, Kirana.
Kirana
Kamu sudah sering melakukanya setiap hari. Apakah kamu tidak pernah merasa bosan?
Tuan Muda Alan
Mana mungkin itu terjadi.
Tuan Muda Alan
Iya sayang. Aku harap yang kali ini akan berhasil. Aku sudah tidak sabar ingin memiliki anak darimu.
Kirana
Buru-buru sekali. Kita baru menikah enam bulan. Masih banyak waktu sayang....
Tuan Muda Alan
Tidak akan ada kata menunda demi sebuah kebahagiaan. Benarkan?
Alan mulai membuka satu-persatu piama Kirana.
Kirana
Berjanjilah padaku sesuatu.
Alan menghentikan kegiatanya sejenak.
Kirana
Apapun yang terjadi, jangan pernah meninggalkanku.
Kak, maafkan aku. Sepertinya aku benar-benar sudah jatuh cinta pada suamimu. Aku terjatuh pada setiap kelembutan yang ia berikan padaku, Kak.
Maafkan adikmu yang telah menghianatimu.
Aku sayang kamu Kak, tetapi aku juga tidak dapat berbohong. Aku mulai memiliki rasa padanya.
Kirana berargumen dengan pikiranya sedari tadi.
Tuan Muda Alan
Hei, mengapa melamun. Apa yang sedang kamu pikirkan. Jangan mengatakan hal bodoh itu lagi. Aku tidak mungkin meninggalkanmu.
Kirana
Aku hanya takut sayang.
Tuan Muda Alan
Jangan takut, itu tidak mungkin terjadi.
Kirana
Aku sayang kamu Alan.
Mendaratkan sebuah ciuman di bibir Alan.
Tuan Muda Alan
Aku lebih mencintaimu Kirana.
Mereka berdua menuai cinta pada malam itu.
Melakukan sebuah kegiatan indah bagi pasangan suami dan istri.
Melakukanya lagi dan lagi sampai waktu hampir menjelang pagi.
3
Seperti biasa. Setelah sarapan pagi Alan mengantar istrinya pergi ke kantor.
Tuan Muda Alan
Sayang. Selamat bekerja, ya. Aku akan selalu merindukanmu di rumah.
Alan mencium kening istrinya. Banyak kariawan yang lalu lalang di depan gedung tempat Kirana bekerja.
Kirana
Hei, aku malu. Jangan lakukan itu.
Tuan Muda Alan
Kenapa? aku ini suamimu
Mencium kening istrinya sekali lagi.
Beberapa kariawan wanita yang melihat kejadian itu nampak iri.
Alan sangat tampan, tentu saja semua wanita melirik ke arahnya.
Kirana langsung tidak senang menyikapi hal itu.
Kirana
Lihatlah, banyak sekali wanita yang melihatmu. Aku tidak suka.
Tuan Muda Alan
Kamu cemburu? aku tidak akan melirik satupun wanita selain kamu, sayangku Kirana.
Kirana
Cepat masuk dan pulanglah. Aku tidak tahan melihat suamiku di lirik banyak wanita cantik.
Alan mendaratkan sebuah ciuman singkat di bibir Kirana.
Kirana
Hei, beraninya kamu, Alan.
Tuan Muda Alan
Hanya sekali.
Lalu masuk ke dalam mobil.
Tuan Muda Alan
Selamat bekerja istriku sayang, jangan manyun begitu.
Kira tersenyum bahagia. Pipinya merona sembari memegangi bekas ciuman Alan di bibirnya.
Kirana
Aku sayang kamu Alan. *Lirihnya dalam hati.
Sahabat Kirana datang menghampiri.
Kirana
Astaga Via, bagaiman kalau aku jantungan?
*Sambil memegangi dadanya
Kirana mencebik kesal pada sabatnya itu.
Via
Aku melihatnya, Kirana.
Via
Melihat adegan romantis kalian berdua, aku juga sudah merekamnya. Hahahaha....
*Via menyeringai licik.
Kirana
Eh, kamu. Tolong hapus, please!
Via
Tidak mau, aku akan menyebarkanya di grup kariawan kita.
Kirana
Tolong jangan membuatku malu seperti itu.
Via berlari riang sembari memamerkan ponselnya.
Kirana
Tolong jangan lakukan hal itu Via. Aku mohon.
Kirana
Aku akan memberikan apapun yang kamu mau. Tolong jangan di sebarkan, aku malu.
Via
Eh, jangan menangis. Aku ini hanya bercanda. Hentikan tangisanmu itu. Aku akan menghapus video ini segera.
Via segera menghapus Video yang tadi di rekamnya.
Kirana menjulurkan lidahnya.
Via
Wahhh, kamu pura-pura menangis ya?
Via
Ah, sial. Aku tertipu oleh mu
Mereka berdua masuk ke dalam ruang ganti.
Setiap harinya Kirana dan Via bekerja sebagai resepsionis.
Alan sudah sering menyuruh Kirana untuk berhenti bekerja atau pindah ke kantor Alan.
Namun Kirana selalu bersikeras untuk bekerja.
Alasanya karena Kirana sudah terlanjur nyaman dengan teman-teman sesama kariawan lainya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
