Hari ini adalah hari pertama Safira bekerja, dia mengambil kerja part-time di sebuah Hotel bintang lima. Fira berjalan di sebuah lorong, dia baru saja membereskan sebuah kamar.
Tiba-tiba saja ada seorang pemuda gagah, tinggi menjulang, bahkan sangat tampan mengungkung tubuhnya di tembok. Pemuda itu maraup wajahnya dengan rakus dan kasar. Dia tidak peduli Fira yang meronta, tenaganya jauh lebih besar dari gadis kecil ini.
" Tolong aku..." Suara berat keluar dari bibir pemuda ini.
Fira terus meronta minta di lepaskan, tapi tenaga nya kalah besar oleh sosok pemuda tersebut.
Pemuda tersebut mendorong Fira sampai masuk ke dalam kamar hotel yang masih gelap, melemparkannya ke ranjang empuk kamar itu.
" To-toloong, ampun tuan, lepaskan sa_" Pemuda itu menutup mulut Fira dengan mulutnya, menraupnya dengan rakus.
Hingga akhirnya dia menyalurkan naluri bejatnya, Fira merasa tubuhnya sakit yang amat sangat, saat belalai gajah itu memasuki intinya Fira terus meronta, tapi pria di atasnya seolah tak peduli.
Dia terus memompa dirinya dengan cepat dan ganas, sampai akhirnya cairan hangat memenuhi dinding rahimnya.
Setelah pelepasannya, pemuda tadi ambruk di sisi Fira, dia mungkin tertidur. Fira segera bangun dari ranjang setan itu, berjalan tertatih memunguti setiap helai pakaiannya, memakai nya kembali dan keluar dari sana.
Fira berjalan tak tentu Arah dia hancur sekarang, kesucian yang di jaganya selama ini telah di renggut paksa oleh orang tak di kenal, hujan deras turun dari langit, seperti tahu akan kesedihan Fira.
" Ya Tuhan, dosa apakah yang sudah hamba lakukan, hingga kau memberi ku cobaan seberat ini." Fira menangis dibawah guyuran hujan malam, berjalan menuju rumah ibunya.
Dulu Fira tinggal bersama sang ayah, karena perceraian mereka, dirinya di bawa sang ayah, dan Nadira saudara kembarnya di bawa oleh sang ibu.
setahun yang lalu ayah Fira meninggal, kini dirinya ikut bersama ibu.
Tapi kasih sayang ibunya sangat berbeda, antara untuk diri nya dan Nadira. Fira harus membayar sendiri biaya kuliahnya, kalau dia ingin kuliah, sementara ibu membiayai sekolah Dira yang mengambil jurusan permodelan.
Fira berjalan lesu masuk ke dalam kamarnya, ibu dan saudara kembarnya sudah tidur mungkin, karena keadaan rumah sudah gelap dan sepi.
Ternyata Nadira belum tidur, dari tadi saudara kembarnya itu melihat Fira keluar dari sebuah kamar VIP di Hotel, dengan penampilan yang berantakan.
Dira juga melihat Fira berjalan terseok Seok di bawah hujan. Bibirnya menyeringai tipis, dia kembali ke hotel Dan mencari tahu siapa pemilik kamar tersebut.
Sebuah identitas yang luar biasa yang Dira temukan. Disana tertera nama Rayhan kusuma Wijaya, dalamdata hotel tersebut.
" Sial kenapa perempuan kampung itu bisa bersama tuan Ray, diakan incaran gue sejak lama," kesal Dira.
Perempuan cantik itu kembali ke rumah nya dan menceritakan semuanya pada sang ibu. Nadira memasuki rumahnya dengan sangat kesal. Dira langsung menuju ke kamar ibunya. Nadira menceritakan Semua yang dia lihat pada sang ibu.
" Ma- Ma, Mama tahu tidak kalau malam ini anak kampung itu baru melakukan itu, mah!" kata Nadira. Dengan kesal dia meletakkan pantatnya di ujung ranjang milik Ibunya.
"Anu apa bicara yang jelas!" sentak Sinta.
Ibu dia anak itu sangat penasaran dengan kata kata Dira barusan.
" Itu Safira, sudah melakukan anu, itu lho bermain yang enak enak, mah, " jawab Nadira.
Sinta kaget mendengar penuturan dari putrinya tersebut.
"Lakukan itu apa maksud kamu, Dira? " tanya mama Sinta yang makin penasaran.
" Mama , ya itu mah yang enak-enak yang dilakukan sepasang suami istri!" jawab Dira. "Jadi perempuan itu sudah menjual tubuhnya ke orang lain gitu? ngomong yang jelas dari tadi anu anu saja, ya bagus lah dengan begitu kita punya alasan yang tepat untuk mengusirnya dari sini." Sinta tersenyum miring.
" Dengan siapa dia menjual diri-Nya? om-om gendut kah, hahaha...?" tanya Sinta lagi.
" Tadi Nadira melihat Vira keluar dari sebuah kamar hotel yang mewah rambutnya acak acakan , dia buru-buru keluar dari hotel tersebut dan menangis, jalannya juga terseok - Seok, sepertinya dia baru saja di perkosa!" Nadira marah dan menghentak hentakan kakinya di lantai kamar Sinta.
" Kenapa kamu yang marah, seharusnya senang dong, sebentar lagi tidak ada yang akan menyaingi kamu, dan menyamai kamu, lihat wajah kalian begitu mirip, orang lain akan kesulitan membedakan kalian, " Kata Sinta, sambil memprovokasi putrinya.
" Iyalah, Dira marah Wong dia melakukannya dengan mr Rayhan, penguasa baru nomor satu di Asia, mana orangnya gantengnya kebangetan lagi, Dira sangat menyukai dia dan selalu bermimpi menjadi pasangan hidupnya, hiks hiks..." Nadira menceritakan siapa orang yang sudah tidur dengan Fira barusan.
Nadira menceritakan semuanya sampai kejadian dimana Fira menangis di tengah hujan itu.
Sinta faham kalau Dira sangat menyukai dan terobsesi terhadap Mr Rayhan itu, dia sangat sulit terjangkau, apalagi oleh model abal-abal seperti Nadira. " kamu tenang saja, Sayang. Besok kita usir saja dia, tak peduli mau di perkosa apa karena jual diri, seumpama tuan Ray mencari Fira, maka kamu yang akan maju, sayang. Mama akan bilang kalau kau adalah putri tunggal mama bagaimana? Sinta bahkan sudah punya ide cemerlang untuk mendapatkan pemuda hebat tersebut.
" Jadi aku akan mengaku sebagai Fira begitu, ma? ogah ah kalau harus menjadi dirinya. " kata Dira.
" Ih ya enggak lah, kau akan tetap menjadi Nadira bukan Fita, tapi seolah- olah kau adalah dia buat serapi mungkin kalau kamu adalah perempuan yang tuan Ray perkosa malam itu.
Nadira langsung tersenyum puas, ibunya memang ratu drama yang terbaik, dia memang sangat bisa diandalkan.
Seperti waktu dulu ketika Nadira masuk ke Akademi modeling, kalau bukan karena usaha mamanya belum tentu hari ini dia bisa kuliah di tempat tersebut.
Pagi ini Safira, tidak juga keluar dari kamarnya wajahnya sangat lusuh matanya bengkak bahkan badannya menggigil kedinginan, karena terlalu lama diguyur air di kamar mandi.
Sinta dan Nadira mengetok pintu kamar Fira dengan keras sehingga Fira mau membukakan pintu tersebut untuk mereka. "Buka pintunya Woi dasar jalank kecil! " kata Nadira dari luar.
Tak lama kemudian Fira keluar dengan gontai dan lesu. " Iya ma Kak ada apa? " tanya Fira. "Sekarang juga kemasi barang-barang kamu dan pergi dari rumah ini, aku tidak mau ada pelacur di rumah ku Ini! " kata Sinta dengan penuh amarah.
Dia mengusir anaknya tanpa Memberitahukan apa penyebabnya. " Aku bukan pelacur, mah. Apa maksud Mama mengusirku? apa kesalahanku, hiks hiks...." Fira menangis pilu. Sudah jatuh tertimpa tangga pula.
"Halah jangan sok suci kamu, perbuatan busuk lama -lama akan terendus tetangga, dan membuat malu nama keluarga kita, aku tidak mau itu terjadi! " Kata Sinta. Sedangkan Dira tersenyum dengan puas.
" Aku tidak berbuat apa-apa di sini, aku juga tidak menyusahkan Mama, aku mencari uang sendiri untuk biaya kuliah aku, mah. please biarkan aku tinggal di sini ma, aku mau menjadi pembantu kalian, memasakkan untuk kalian, mencuci dan melakukan semua pekerjaan rumah tangga, tapi mengapa kalian membenciku? " Safira mencari tahu apa yang salah pada dirinya.
" Mau tahu apa kesalahan lu? kau itu pelacur, lu baru tidur kan dengan om om gendut , di hotel bintang lima di sebuah kamar mewah, lu pikir gue tidak tahu apa, gue melihat lu dari kamar itu! " Nadira memojokkan Fira dan memfitnahnya.
" Maaf Kak apa yang kakak lihat itu semua tidak benar." Fira membela dirinya.
" Halah Bilang saja kau mau menjual diri kan, untuk biaya kuliah Kamu itu mana ada pelayanan restoran bisa membiayai kuliahnya, apalagi tiap malam pergi ke hotel, kalau tidak untuk menjual diri untuk apa lagi huh?!" Nadira makin kesal dan makin menghina Fira.
" Saya bukan pelacur, saya ke hotel itu untuk bekerja, tapi tidak untuk menjual diri saya, saya cuma kerja part time, bersih-bersih dan mengantarkan barang-barang ke kamar pelanggan hotel." Jawab Fira. Dia berkata dengan jujur.
" Jangan percaya dengan jalank kecil ini mah mana ada maling mengaku, kalau maling mengaku penjara penuh, Ma." Nadira memprovokasi ibunya. Yasinta sangat percaya kepada Putri tertuanya itu.
Safira segera berlutut di bawah kaki ibunya untuk memohon supaya jangan diusir dari rumah itu, tapi Sinta tidak perduli.
" Pergi! "
Shinta tidak mendengarkan permohonan Fira, dia bahkan menarik tangan Safira keluar dari kamar nya.
" Halah sekali pelacur ya pelacur, seret dia ma, dia akan mempermalukan dan menyengsarakan hidup kita nanti." Rira memprovokasi Sinta supaya makin membenci Fira.
Sinta menyeret dan mendorong anak kandungnya tersebut keluar rumah, mereka membuang semua pakaian-pakaian dari lemari Shafira.
Pakaian tersebut berserakan di teras rumah. Mereka ngusir Safira dari sana.
" Pergi dari rumah ini aku tidak mau punya anak seorang pelacur, muka saja yang sama tapi kelakuan kalian jauh sangat berbeda, contoh tuh Nadira saudara kembar kamu yang selalu membuat Mama bangga , bahkan dia punya banyak medali, sebentar lagi dia juga akan menjadi model terkenal, lalu kamu Apa, kamu hanya mencoreng muka mama, membuat aib bagi keluarga, lebih baik mama kehilangan salah satu anak! "
" Mulai sekarang tidak ada namamu dalam keluarga ku, mulai sekarang kita orang asing, ingin rasanya aku cabik cabik muka kau itu, cuih! " Sinta meludahi Fira dengan sengaja.
Ibu dan anak itu bertos ria, masuk dengan rumah dengan tertawa riang. Mereka tidak peduli dengan Fira yang masih menangis di teras rumah. Sinta dan Nadira menutup rumah mereka dengan keras, dan menguncinya rapat-rapat. Sementara Safira hanya bisa menangis, memasukkan pakaian-pakaian lusuh itu ke dalam tas. Dulu mama Sinta Meminta cerai kepada ayahnya karena c seorang kuli bangunan, Sinta merasa kurang dengan nafkah yang yang diberikan Ayah Safira. Sekarang kejadian itu terulang lagi mereka mengusir Fira karena telah dituduh sebagai pelacur.
" Apakah seorang yang diperkosa tidak bisa mendapatkan keadilannya, hiks hiks...," ucap Fira di sela sela tangisnya.
Bahkan dia tidak tahu siapa lelaki tersebut Fira hanya mengingat sekilas wajah pemuda itu. Dia memang sangat tampan, rahangnya kuat tubuhnya tinggi tegap, rambutnya hitam dan tebal. Fira hanya sekali melihatnya di luar kamar.
Setelah masuk dalam kamar VIP, semua nampak gelap. Firaa tidak bisa memperhatikan wajah dari pemuda tersebut. Ada tertinggal darinya , sebuah kalung yang jatuh ke badan Safira, menyangkut di rambut panjang Fira, mungkin terjatuh di ranjang kamar tersebut.
" Kemana aku harus pergi ya Tuhan? semuanya sudah hancur, aku hancur hancurnya ya Allah, bahkan mahkota yang selama ini aku jaga direnggut dengan paksa oleh orang yang tidak aku kenal. Ibuku yang seharusnya menjadi tempat ternyaman bagiku, menerima curhatan hatiku, Malah mengusirku keluar dari rumah..." ucap Fira dengan litih. Air mata Fira masih keluar dari beranak sungai dari matanya.
Fira melangkahkan kalinya keluar dari rumah sederhana itu, dia tidak tahu ke mana kaki harus melangkah.
Di depan pintu gerbang Fira bertemu dengan Salma, teman kuliah serta teman kerjanya. Salma merasa sangat khawatir kepada Vira karena tadi malam dia menghilang begitu saja. Salma memeluk tubuh Fira Yang kelihatan lesu dan letih.
" Ya Allah Fir, aku semalaman mencari kamu, tapi tidak ada, kamu ke mana saja? " tanya Salma. Fira tidak menjawab tapi langsung memeluk Salma dengan erat dan menangis sejati jadinya.
" Aku kotor Ma, aku hina, Aku hanya sampah, hiks hiks...," ucap Safira. Salma yang tidak tahu apa-apa merasa heran dan bingung, apa yang terjadi pada sahabatnya tersebut.
Salma embawa Fia pulang ke kontrakannya. Meminta Fira menceritakan semuanya.
Fira menceritakan semua kejadian itu secara detail mulai awal kejadian sampai ibu dan saudara kembarnya mengusir dirinya.
" Dasar keluarga egois kok bisa-bisanya mereka melakukan itu padamu, Lalu siapa pria bajingan itu? " tanya Salma.
" Aku tidak tahu, semua terjadi tiba-tiba dan kamar itu sangat gelap, aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Tubuhnya tinggi besar, aku menemukan kalung ini yang tersangkut di rambutku." Fira menunjukkan sebuah kalung bergambar bintang berwarna merah delima pada Salma.
" Simpan kalung itu! itu akan menjadi bukti dan petunjuk untuk mencari identitas laki laki brengsek itu." Salma mengepalkan buku-buku tangannya.
Salma meminta Fira untuk istirahat serta meminta dirinya untuk tinggal di sana saja. Salma akan membantu Fira mencari tahu tentang pemuda tersebut.
Di lain tempat. Rayhan bangun dari tidurnya, dia mengingat dengan perempuan yang dia gagahi tadi malam. Rayhan bangun dan mencari cari keberadaan Fira. Rey melihat nona merah yang mengering di kasurnya.
" Gadis itu masih perawan aku sudah menyakitinya tadi malam, siapa gadis itu? dia memakai baju pelayan hotel ini. Aku telah memperkosa anak perawan orang. Ah ini akibat obat perangsang sialan itu!" Rayhan sangat geram banyak relasi bisnisnya yang menginginkan jalan pintas. Rayhan meminta anak buahnya untuk mencari tahu siapa wanita yang telah diperkosanya itu. Ray mengecek CCTV kamar hotel. Di dalam CCTV tersebut Rehan melihat seorang anita cantik memakai pakaian Hotel berjalan di lorong hotel. wanita berpapasan dengan Reyhan. Rayhan membawa Gadis itu dengan kasar ke kamarnya. Reyhan masih ingat kenikmatan yang belum pernah dia rasakan walaupun bersama jalank termahal. Meskipun di bawah pengaruh obat itu dia merasakan bagaimana dia menikmati tubuh kecil itu. Ray mengingat juga gadis itu menangis pilu di bawah kungkungan nya.
Aroma tubuhnya masih dia ingat dalam otaknya. " Seorang perawan beda dengan yang sudah bolong, ah aku harus temukan gadis itu, " gumam Reyhan.
Reyhan memanggil pengawalnya ke kamar .
" Cari tahu perempuan yang ada di video tadi, dan bahwa dia kemari! " perintah Reyhan. Para pengawal langsung keluar dan melaksanakan perintah dari tuannya perintahkan. Mereka mencari tahu data diri dari gadis yang ada di video itu. Mereka menemukan data diri tentang Nadira, bahkan wajahnya pun sama dengan yang di video. mereka menganggap Nadira si modelling itulah yang telah tidur dengan Reyhan. pengawal mencari Nadira hingga ke rumahnya.
" Ada yang bisa saya bantu, tuan? " tanya Dira padanya.
" Saya di perintahkan tuan Reyhan untuk membawa anda pada beliau." ucap pengawal.
" Mr Reyhan mencari saya? memangnya apa yang sudah saya lakukan, tuan? " tanya Dira pura pura tidak tahu. Padahal dalam hati, Dira sangat bersorak kegirangan." Yes usahaku berhasil," batin Dira.
" Anda tanyakan Tuan Reyhan saja nona, saya hanya melaksanakan perintah beliau saja. jjawab pengawal.
Lalu mereka berangkat ke hotel. Dira berdandan dengan sangat cantik, supaya Reyhan terpana melihat kecantikan dia. Dira lupa kalau di dalam video itu, sosok Dira atau Fira yang asli hanyalah gadis polos bahkan aroma tubuhnya tidak berasal dari parfum mewah.
Sekarang yang datang adalah seorang Fira yang seksi, seorang mahasiswi permodelan. Apa itu tidak akan membuat Rey curiga ya?
Anak buah Rey juga tidak bisa di salahkan karena yang mereka temukan adala Nadira, data dirinya juga cocok dari penyidikan mereka. Menurut keterangan Sinta, putrinya hanya satu yaitu Nadira.
Janga lupa like dan tinggalkan jejak ya kak! "
Rey menunggu di restoran hotel. Dia menghabiskan makan siangnya. Sebelum berangkat ke Malaysia, Rayhan ingin bertemu dengan perempuan yang sudah dia tiduri semalam, bahkan membuatnya melayang. Bahkan aroma tubuhnya akan dia ingat selalu. Rey juga tidak memakai pengaman malam itu. Rey juga sudah memerintahkan orang untuk mencari tahu dan menghukum orang yang sudah memberinya obat perangsang tersebut.
Dua pengawal mengantar Nadira ruang VIP restoran hotel.
" Tuan, ini nona Nadira yang anda cari ,tuan! sesuai dengan video yang anda kirimkan, kami berahsil menemukannya. Beliau bernama Nadira umur 19 tahun , mahasiswi modeling di universitas x .'' Anak buah Rey melaporkan semua hasil penyelidikan mereka.
''Hemm, kalian boleh pergi! " perintah Rey.
Setelah kepergian kedua anak buahnya, Rey memperhatikan Dira dengan intens, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Lelaki tampan itu merasa ada yang aneh dengan gadis yang berdiri di depannya tersebut. Kenapa malam itu penampilannya sangat sederhana.
'' Duduk! " perintah Rey dengan dingin. Ray masih memperhatikan gerak gerik Dira.
'' Siapa kau ? " tiba tiba Rey bertanya siapa Dira, membuat Dira juga bingung, apa maksud dari pemuda tapan itu.
" Maksud anda tuan? " tanya Dira dengan gugup.
''Siapa dirimu?" Rey mengulang pertanyaannya, tidak ada lembut lembutnya sama sekali.
'' Saya Nadira tuan, umur 19 tahun seorang mahasiswi model, baru semester dua, tuan..." jawab Dira perlahan dan lirih.
'' Kenapa kau ada di hotel ini malam-malam? " tanya Rey to the point.
''Saya kerja tambahan tuan untuk membayar uang semester kuliah, ibu saya single parent dan sayanunggak satu semester." jawab Dira memakai kondisi Fira yang sesungguhnya.
'' Apa yang kau inginkan sekarang? " tanya Rey lagi.
'' Tentu saja pertanggung jawaban anda, tuan! anda telah mengambil harta yang paling berharga dalam diri saya.'' jawab Dira.
'' Oh ya, memang anda yakin masih perawan? '' pancing Leo, dia ingin tahu apa jawaban Dira, tapi gadis itu licik dia sudah mempersiapkan semuanya.
''Hiks hiks.., meski saya sekolah di modeling, bukan berarti saya mengobral harta saya, tuan. Anda telah mengambilnya dengan paksa dari saya.'' Dira bersandiwara dengan bagus
Rey merasa heran baru di perkosa kok tak ada sedih sedihnya sama sekali.
''Bagaimana jika kau hamil, apa yang akan kau lakukan? Bukankah kau baru saja mengawali karir kamu, bahkan masih jauh? " Tanya Rey semakin mendalam.
Dira berfikir sejenak apa jawaban yang terbaik jika dia beada di posisi Fira.'' Saya akan mempertahankannya tuan, dia tidak bersalah dalam hal ini, tapi saya juga mau pertanggung jawab anda, sebagai ayah dari anak yang saya kandung nanti.'' Jawab Dira dengan bagus. Dira yakin kalau ini yang akan Fira lakukan nanti kalau dia hamil, perempuan bodoh itu tidak mungkin menggugurkan kandungannya.
'' Tapi saya tidak mau terikat pernikahan yang akan menyusahkan dan ribet jadinya. Jika kau nanti hamil hubungi saya di sini, kita bicarakan solusinya tapi selama sebulan ini kamu tidak boleh berhubungan dengan pria manapun juga, untuk memastikan apakah anak itu adalah anak saya atau bukan! '
Ray menegaskan hal tersebut. Ray tidak mau rugi.
'' Oh ya parfum apa yang kau pakai saat ini? " Ray mencoba mencari tahu parfum itu, karena Rey belum menemukan aroma yang dia cari saat ini.
'' Oh parfum ini, parfum yang sekarang lagi viral tuan, banyak model besar yang memakai, untuk menambah skill saya sebagai model saya harus mengikuti gaya mereka.'' Jawab Dira sudah mulai kemana mana.
Reyhan mengerutkan kedua alisnya dia jadi makin aneh dengan Dira ini.
" Oh, ini kartu nama saya, kau bisa mencari saat benar benar hamil, sebelum itu, jangan pernah mencari saya,sebulan lagi kita bertemu di sini, saya akan memberikan kamu kompensasi, karena kesalahan saya." Rey beranjak dari tempatnya serta membenahi jas yang dia kenakan lalu laki laki gagah itu. Ray pergi meninggalkan Dira sendiri di tempat itu.
" Wah deg degan gue, Mr Rey sangat tampan tapi juga sangat dingin, gila senyum sedikit saja tidak padahal gue sudah maksimal tadi." Gumam Dira.
Rey bukan orang yang bodoh, dia tidak akan percaya begitu saja dengan apa yang di katakan Dira barusan.
Ray menghubungi asistennya yang bernama Rudi, meminta mencari tahu tentang Nadira atau Lebih tepatnya gadis yang sudah dia perkosa tadi malam.
Di Kontrakan Salma, Fira tidak punya gairah hidup, dia hanya melamun dan melamun, air matanya masih terus menetes tanpa henti. "Gue harus bantu Fira dan mencari tahu siapa laki laki itu, enak saja mau manisnya doang."
Salma yang merasa kasihan dengan Fira. Salma menuju ke hotel tempat dia dan Fira bekerja tadi malam. Salma mencari sahabatnya yang asli karyawan hotel.
''Mbak Naura, please tolong dong mbak, carikan data orang yang berada di kamar president kemaren malam, please ini penting sekali mbak untuk kehidupan sahabat gue.'' Salma memohon pada Naura tentang identitas Reyhan dengan sangat melas menjadikan Naura tidak tega melihatnya.
'' Akan gue katakan siapa orang itu tapi ini rahasia dan jangan ada yang tahu kalau info ini berasal dari gue.'' jawab Naura.
Salma berjanji akan diam dan tidak akan menyangkut pautkan nama Naura tentang apa yang terjadi nanti.
'' Lu tahukan pemilik hotel ini?'' tanya Naura. Salma mengangguk mengerti.
'' Jadi itu kamar tuan Reyhan? Lalu apakah tuan Rey masih ada di sana? "tanya Salma sekali lagi. Dia harus menemui Reyhan apapun resikonya.
Sebenarnya Salma sangat kaget siapa yang sudah memperkosa sahabatnya tersebut.
" Sebenarnya ada hubungan apa kau dan mr Rey? " tanya Naura dengan heran dan penasaran.
'' Ada hal penting yang harus aku sampaikan pada beliau, apapun resikonya aku harus bertemu dengan beliau.''
Salma tidak mau nama Fira tercoreng karena ada orang luar yang mengetahui musibah yang dia dapat.
'' Sori, tapi mr Reyhan paginya langsung cek out dan langsung ke Malaysia, jadi beliau tidak ada di sini, nex saja kalau gue ada kabar kepulangannya gue kabari lu.'' Naura menghibur syifa.
Naura berjanji kalau mr Rey sudah pulang dia akan menghubungi Salma.
Akhirnya Salma keluar dari hotel dengan perasaan kecewa.Duav belum bertemu dengan mr Rey, tapi paling tidak dia tahu siapa pria brengsek yang sudah mengambil kesucian dari sahabat terbaiknya itu.
'' Bagaimana ini, bagaimana nasib Fira nanti kalau mr Rey tidak mau bertanggung jawab, karena banyak gadis lain yang malah menawarkan diri untuk menjadi teman tidur dari Reyhan wijaya itu.
Salma berjalan dengan gontai menuju ke teras kontrakannya, dia sangat kasihan saat melihat Fira yang masih aja bersedih di kamarnya, bahkan sudah seharian tidak makan.
Salma segera mengetuk pintu kamar tersebut dan masuk ke dalamnya karena tidak di kunci. Hari ini Salma merasa sedikit lega makanan yang di siapkannya sudah berkurang walau tidak habis.
'' Fir aku punya kabar bagus untukmu, aku sudah tahu pemilik kamar hotel tersebut.''
Begitu mendengar kata kata Salma langsung meloncat dari tempatnya.
Apakah yang akan terjadi?
Jangan lupa Like dan sri dukungan sebanyak-banyaknya, 💖💖
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!