NovelToon NovelToon

Berjuang Bersama Sistem

Bab 1

"Aiih.. Beginikah suasana di negara C?" ucap Ryan setelah keluar dari pesawat yang telah membawanya dari negara I.

Setelah mengurusi beberapa hal yang harus dilakukan di bandara tersebut, Ryan pun pergi menuju ke sebuah hotel yang terdekat di tempat itu dengan menunggangi taksi.

'Untung saja aku telah menguasai bahasa dari negara C ini karena telah memiliki skill peretas yang membuatku memahami semua bahasa di dunia ini. Jadi aku tidak terlalu khawatir akan seperti orang bodoh di tempat ini!' batinnya sembari melamunkan sesuatu.

Ryan masih ingat sekali apa yang dikatakan oleh seorang guru yang pernah mengajarnya di waktu dia masih berada di sekolah dasar. Guru itu mengatakan bahwa jika kamu tidak ingin diperbudak saat berada di suatu tempat yang baru kamu pijaki, maka kuasailah bahasa dari tempat tersebut.

[Ehem.. Tuan, harusnya Tuan berterima kasih kepadaku bukan?] ujar Sistem yang tiba-tiba saja bertanya kepada Ryan.

"Cih! Aku tidak akan memberikanmu poin sistem seperti kemarin-kemarin lagi! Lama-lama aku bisa bangkrut karena kamu terlalu boros dan serakah sekali dalam meminta poin!" kesal Ryan karena dia masih ingat atau lebih tepatnya akan selalu ingat ketika sistem meminta uang jajan kepadanya saat dirinya membutuhkan bantuan Sistem padahal saat itu tidak ada tugas atau misi dari sistem untuk menyelesaikan masalahnya tersebut.

[Ayolah Tuanku yang paling tampan dan ba-]

"Tidak! Sekali tidak, yaa tidak! No debat!" seru Ryan saat Sistem bahkan belum selesai mengucapkan kata-katanya.

[Cih! Dasar pelit! Ingat Tuan, orang pelit sama dengan kuburan sempit! Dan itu akan jepit-jepit!] cibir Sistem dengan pelan.

"Sial! Kau malah buat rumus apaan itu? Dasar konyol! Pakai kata jepit-jepit pula. Kayak apa saja!" ujar Ryan dengan kesal.

Di saat Ryan sedang melamun dan mengobrol dengan sistem melalui pikirannya, tiba-tiba mobil taksi yang membawanya dengan kecepatan yang lumayan tinggi mengerem dengan mendadak sehingga membuatnya terjungkal ke depan dan wajahnya membentur belakang kursi sopir.

Gludak!

"Aduh.. Sialan! Apa yang kau lakukan sopir bodoh? Mengapa kau mengerem mendadak?" seru Ryan dengan nada sedikit membentak.

Sopir taksi itu tidak menjawab sedikitpun apa yang diserukan oleh Ryan. Wajahnya malah justru menjadi pucat pasi seperti kertas dan tatapannya terus menuju ke depan mobilnya.

Ryan pun mulai dibuat penasaran oleh sikap sopir tersebut dan dirinya juga melihat ke arah bagian depan mobil. Alangkah betapa terkejutnya Ryan saat melihat sesosok mayat yang dalam kondisi sangat mengenaskan tergeletak di kaca depan mobil taksi itu.

"K-kau.. Kau menabrak orang supir bodoh?" tanya Ryan dengan ekspresi yang tidak menentu.

Sopir itu masih saja terus diam dan tidak menjawab pertanyaan dari Ryan. Namun kepalanya terus menggeleng-geleng tanda bahwa dirinya tidak melakukan hal yang seperti Ryan juga.

Tiba-tiba Rian melihat sekaligus dikejutkan oleh sekelompok orang yang terdiri dari beberapa pemuda dan para pria berumur 30-an mendekati mobil taksinya dan menyeret mayat yang tergeletak di depan mobil itu dengan cara yang sangat kasar dan tidak manusia.

Dibelakang punggung masing-masing kelompok yang baru datang itu juga tertenteng sebuah pedang samurai yang memiliki corak sama ataupun seirama.

"Sebenarnya, apa yang terjadi? Mengapa tidak ada satupun tugas keamanan yang bertindak atas apa yang telah mereka lakukan kepada pria yang mati itu?" tanya Ryan kepada si sopir taksi dan ekspresi wajah yang penuh keheranan.

Setelah sekelompok orang yang menyeret sosok pria mengenaskan itu telah benar-benar menghilang dari pandangan mata, barulah si sopir taksi yang Ryan tunggangi menghela nafas panjang dan dapat mengendalikan kembali emosional yang bergejolak di dalam hatinya sebelumnya.

"Mereka adalah orang-orang Geng Samurai Mawar. Bisa dikatakan mereka adalah penguasa mutlak di Kota Z ini. Tidak ada satu orang pun yang mau berurusan dengan mereka!" ujar si sopir taksi dengan nada gemetaran.

"Hoo.. Begitukah?" tanya Ryan sembari mengangkat satu alisnya.

"Negara C sebenarnya adalah negara yang paling tinggi tingkat kriminalitasnya. Setiap kota di negara ini hampir secara keseluruhan telah dikuasai oleh geng-geng atau kelompok tertentu. Sedangkan untuk pemerintahan hanyalah menjadi kedok belaka yang sebenarnya tidaklah memiliki pengaruh apapun!" jelas si sopir taksi.

"Hmm.. Sangat menarik!" ujar Ryan sembari menganggu-anggukkan kepalanya.

Sebenarnya Ryan sebelumnya ingin memberikan pelajaran kepada kelompok Geng Samurai Mawar karena telah semena-mena mencabut nyawa seorang manusia padahal jelas mereka bukanlah malaikat pencabut nyawa.

"Lalu apakah kamu mengetahui di kota mana kelompok Geng Kapak Maut berkuasa?" tanya Ryan lagi yang mulai sedikit ingin mencari informasi mengenai Geng Kapak Maut yang merupakan misi dari Sistem yang harus dia selesaikan.

Namun, bukannya menjawab apa yang ditanyakan oleh Ryan, itu malah justru langsung membuka pintu mobil dan berlari dengan wajah ketakutan yang teramat mendalam.

"Eh? Tunggu!" teriak Ryan, namun si sopir taksi itu sama sekali tidak menggubrisnya.

Ryan yang ditinggal di dalam mobil taksi sendirian hanya bisa berdejak kesal karena gagal mendapatkan informasi yang sangat ia butuhkan.

"Menurutmu, apakah Geng Kapak Maut di Negara C ini sebegitu mengerikannya sehingga seolah menyebut kata-kata atau nama dari kelompok itu merupakan suatu hal yang seperti ditabukan?" tanya Ryan kepada Sistem.

[Ya, begitulah adanya Tuan. Geng Kapak Maut memang bisa dikatakan sebagai pemegang puncak rantai makanan yang ada di negara C ini,] jawab Sistem dengan santai.

"Apaaa! Pantas saja sopir itu sangat ketakutan padahal aku hanya menyebutkan namanya saja!" Ryan mendengarkan informasi yang baru saja dia ketahui dari Sistem.

"Hmm.. Pantas saja kamu memberikan hadiah yang sangat besar untukku jika menyelesaikan misi. Ternyata misi ini seperti seorang yang hendak bunuh diri!" keluh Ryan.

[Hahaha.. Ayolah, Tuan! Mengapa Tuan begitu lembek seperti ini? Bagaimana Tuan bisa menjadi kuat dan yang terhebat jika tidak mendapatkan misi yang beresiko?] kata Sistem dengan tertawa terkekeh.

Ryan sedikit termenung saat mendengarkan penuturan yang disertai oleh kekehan tawa dari Sistem. Memang benar apa yang dikatakan oleh sistemnya itu. Jika dirinya saat ini tidak dapat menyelesaikan misi seperti ini, maka dia benar-benar tidak dapat dikatakan sebagai orang yang kuat atau pun hebat.

"Baiklah.." ujarnya sembari menghela nafas panjang.

"Hm.. Tapi ngomong-ngomong, ini mobil taksi ditinggal begitu saja oleh sopir itu. Yahh.. akan sangat mubadzir jika aku tidak memakainya! Selagi masih ada gratisan, buat apa membeli? Hahaha.." ujarnya lagi sembari tertawa terkekeh-kekeh sendiri, kemudian dia pun berpindah tempat duduk di kursi kemudi dan mulai menyalakan mobilnya lagi.

"Baiklah.. Lebih baik jalan-jalan saja dulu!" katanya lalu menekan gas dengan kuat dan mobil taksi itu pun melaju dengan sangat cepat.

Bruummmm...

Bab 2

Aksi yang di lakukan oleh Ryan tentu saja langsung menarik banyak perhatian dari orang-orang yang berada di tempat itu dan di lewatinya. Banyak di antara mereka yang merasa tersinggung akibat laju mobilnya di salip oleh kendaraan yang di kemudi Ryan.

Ya, memang ada-ada saja alasan mereka itu. Intinya, mereka tidak terima dan ingin membuat masalah dengan orang yang mengemudikan mobil taksi itu. Beberapa di antara pengendara ada yang langsung membuntuti atau mengejar Ryan. Dan tentu mereka adalah orang-orang yang berasal dari kelompok Geng Samurai Mawar.

'Hehehe.. Sepertinya aksiku cukup untuk menarik banyak anggota Geng Samurai Mawar. Baguslah kalau begitu!' batin Ryan sembari tersenyum sinis. Itu karena dia telah sengaja melakukan aksi kebut-kebutan ini dan berniat membuat masalah dengan anggota Geng Samurai Mawar.

Ryan melakukan ini tentu saja bukan tanpa alasan. Dia ingin memberikan pelajaran bagi orang-orang yang berasal dari kelompok Geng Samurai Mawar karena telah berbuat semena-mena dengan mencabut nyawa tepat di depan matanya.

Terlihat ada sekitar lima mobil mewah dan dua motor besar melaju mengikutinya dari belakang. Dengan skill pengemudi yang dia miliki Dan dapatkan dari Sistem, Ryan dengan sangat lincah mempermainkan mereka semua meskipun mobil yang dia bawa hanyalah sebuah mobil taksi saja.

"Sialan! Orang ini benar-benar sangat lincah dalam mengendarai mobil!" seru salah satu anggota Geng Samurai Mawar berdecak dengan kesal karena tidak dapat mengejar ketertinggalan mereka meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dengan segenap kemampuannya dalam berkendara.

"Aku pastikan akan mencabik-cabik orang yang telah berani mempermainkan sebelum akhirnya aku makan membunuhnya dengan tanganku!" serunya lagi, kemudian menekan pedal gas lebih dalam lagi.

Brruuummm...

Dia merasa bahwa orang yang mengemudikan mobil taksi itu benar-benar telah menantangnya. Tentu saja sebagai anggota geng yang menguasai kota ini tidak akan dapat menerima begitu saja. Dia melajukan mobilnya dengan begitu kencang.

Namun, secepat apapun mobil itu melaju, tidak pernah sedikitpun dapat mempersempit jarak antara mobilnya dan juga mobil taksi yang dikendarai Ryan. Hal itu sungguh membuatnya begitu frustasi dan marah besar.

"Sial! Sial! Sial! Siapa sebenarnya orang itu? Mengapa dia begitu handal dalam berkendara?" tanya orang itu dengan ekspresi wajahnya yang frustasi.

Dia kemudian memberikan kode kepada temannya yang berada di sebelahnya untuk dua orang yang memakai kendaraan bermotor agar mendahului dirinya dan mengejar mobil taksi sialan itu.

Dengan tanggap kedua orang pengendara motor itu langsung menganggukkan kepala dengan serentak seraya menarik gas lebih kuat lagi sehingga motor besar yang mereka tunggangin masa dengan kecepatan yang sangat tinggi mendahului orang yang mengendarai mobil mewah.

"Awas saja sampai kau tertangkap sialan! Aku pasti akan menyiksamu sampai kau akan lebih memilih mati daripada hidup!" ucap orang yang mengendarai mobil mewah dengan nada penuh kebencian.

Ryan tersenyum saat mobil mewah yang sebelumnya terus mengejar kini kecepatannya melambat. Dia sangat yakin bahwa orang yang ada di dalam mobil itu saat ini sedang frustasi karena mobil mewahnya sama sekali tidak berguna hanya untuk mengejar mobil taksi saja. Ini benar-benar tekanan mental atau penghinaan yang luar biasa yang diberikan olehnya kepada orang yang mengendarai mobil mewah itu.

"Hehehe.." tawa Ryan dengan terkekeh-kekeh.

Namun tawanya itu tidak berlangsung cukup lama karena dia melihat dari spion mobilnya terdapat dua pengendara motor besar yang melaju dengan cepat mendekati dirinya.

"Hohoo.. Jadi begitu.." ujarnya lalu mulai fokus lagi dalam berkendaranya.

Ryan menggunakan skill pengemudi terbaik yang lalu mulai membelok-belokkan mobilnya sehingga kedua pengendara bermotor yang ingin menyalip dibuat sangat kesal. Bagaimana tidak? Ketika salah satu diantara mereka berdua menarik gas untuk mendahului mobil taksi yang dikendarai oleh Ryan, mobil taksi itu tiba-tiba berbelok ke arah orang tersebut sehingga dengan terpaksa dia menurunkan kembali kecepatannya untuk menghindari kecelakaan yang akan dialaminya ketika tertabrak oleh mobil taksi.

"Sial!" gerutu salah satu pengendara bermotor.

Mereka berdua terus membuntuti Ryan sehingga sampailah mereka di tempat yang sepi atau bisa dikatakan sebuah hutan kecil. Ketika salah satu dari kedua pengendara bermotor itu masih fokus dengan jalan, tiba-tiba saja mobil taksi yang sedang mereka kejar berhenti secara tiba-tiba sehingga dia sangat terkejut dan sebisa mungkin ikut mengerem motornya agar tidak menabrak bagian belakang mobil taksi itu.

Namun, sehebat apapun dia dalam mengendalikan rem di tangan dan juga kakinya, dia tetap gagal dan moncong motornya itu segera menabrak dengan sangat kuat bagian belakang mobil taksi yang membuat dirinya terlempar ke depan hingga menabrak kaca belakang mobil taksi.

Brakkk!

Salah satu pengendara bermotor langsung terkejut melihat kejadian yang menimpa salah satu temannya. Dengan cepat dia juga menghentikan motor dan turun hendak menghampiri temannya. Namun dia menghentikan langkah karena tiba-tiba melihat sosok pemuda yang sangat tampan yang mengendarai mobil taksi keluar dari dalam mobil.

Ryan keluar dari dalam mobil dengan senyuman indah yang terukir dari sudut bibirnya. Dia lalu berjalan mendekati bagian belakang mobilnya dan melihat sosok pria berpakaian hitam tergeletak di sana dengan darah yang berceceran di mana-mana.

Ryan yakin bahwa sosok itu pastilah mengalami kepala pecah dan juga beberapa tulangnya yang patah. Ryan kemudian memegang kaki pria tersebut lalu menariknya dengan kasar dan menjatuhkannya di atas aspal.

Dia mempraktikkan hal yang sama seperti yang dia lihat sebelumnya yang para anggota Geng Samurai Mawar lakukan kepada seseorang tepat di depan matanya.

"Bagaimana perasaanmu saat melihat orang yang kau anggap saudara aku perlakukan seperti ini?" tanya Ryan dengan wajah datar kepada salah satu dari pengendara bermotor yang hanya mampu berdiri membeku menatap perlakuan Ryan kepada temannya.

Beberapa saat kemudian, sebelum pria yang berdiri mematung itu menjawab pertanyaan Ryan, 5 mobil mewah yang sebelumnya paling antusias mengejar Ryan pun tiba ditempat itu. Delapan pria dengan wajah terkejut keluar dari dalam mobil.

"Apa yang terjadi?" tanya orang yang sebelumnya dibuat begitu kesal dan frustasi oleh Ryan.

Satu pengendara bermotor yang tersisa segera tersadar dari lamunannya. Dia segera menjawab apa yang ditanyakan oleh pria itu dengan jujur dan sikap mengingat jabatan yang dimiliki oleh pria itu cukuplah tinggi di dalam kelompok mereka.

"Kau Benar-benar tidak dapat di maafkan!" teriak orang itu yang bernama Wu Han.

"Kepung dia!" lanjutnya.

7 orang yang bersama dengannya dan ditambah satu orang berkendara motor segera mengikuti seruan dari Wu Han. Masing-masing dari mereka juga segera mengeluarkan pedang katana dari sarungnya dan mengacungkannya ke arah Ryan.

Sedangkan untuk Ryan sendiri, dia hanya tersenyum saja saat ke-8 orang itu mengepungnya. Tidak ada raut wajahnya yang ketakutan ataupun khawatir sama sekali akan keselamatannya.

"Majulah!" ucapnya dengan santai.

Bab 3

Melihat orang yang telah membuat salah satu diantara mereka terkapar tidak berdaya dengan bersimbah darah serta sikap arogansi yang ditunjukkan membuat 9 orang yang berasal dari kelompok Geng Samurai Mawar tersulut emosi.

Mereka tidak menyangka akan menjumpai seseorang yang berani membuat masalah dengan anggota geng dari penguasa sesungguhnya di kota ini. Delapan orang segera mengepung Ryan dengan pedang katana masing-masing telah terhunus. Sedangkan satu yang lainnya yang merupakan orang yang sebelumnya kesal akibat perbuatan yang mengemudikan mobil dan tidak dapat dia kejar hanya sebagai penonton saja.

"Kau terlalu berani dengan membuat masalah dengan kami, bocah!" ucap seseorang yang sebelumnya menggunakan motor sebagai kendaraannya.

Ryan hanya tersenyum menanggapi ucapan dari orang tersebut. Tiba-tiba dari telapak tangan yang muncul seberkas cahaya yang tidak terlalu menyelaukan namun secara refleks membuat 8 orang termasuk orang yang memiliki pangkat lebih tinggi menghadirkan mata mereka saat bersamaan.

Saat cahaya itu telah menghilang dan pandangan mereka telah kembali, mereka cukup terkejut dengan sebilah pedang katana yang terlihat sangat tajam sudah terpegang oleh tangan dari pemuda yang akan mereka lawan itu.

Ya, tentu saja itu adalah pedang katana miliknya yang telah diperbaiki oleh seorang penumpang yang tidak sengaja Ryan temukan saat mengunjungi sebuah negara ketika dalam urusan bisnis.

Saat ini pedang itu memiliki kualitas yang luar biasa dan hampir mendekati tingkatan pusaka. Sebenarnya Ryan ingin menjajal senjata barunya yang berupa rotan yang telah berhasil ia luruskan karena sebelumnya merupakan sebuah kursi yang didapat dari keluarga Ayu.

Namun menurut Sistem, hal itu sangatlah berlebihan mengingat musuh yang akan dia lawan hanyalah orang-orang yang memiliki kekuatan sedikit lebih tinggi daripada manusia biasa saja.

[Tuan! Alangkah baiknya Tuan tidak menghabisi mereka!] ucap suara Sistem yang tiba-tiba tergedeng ada di dalam pikirannya.

"Maksudmu?" Ryan masih belum memahaminya.

[Lebih baik Tuan menjadikan mereka sebagai bawahan seperti halnya yang Tuan lakukan kepada Geng Motor Tengkorak Hitam! Tuan perlu tempat atau pijakan awal di negara ini! Dan sangat mustahil jika Tuan ingin mengalahkan Geng Kapak Maut tanpa campur tangan dari orang lain!] ujar Sistem menjelaskan.

"Hmm.. Kamu benar sekali!" ucap Ryan sembari mengangguk-anggukkan kepalanya faham.

Di sisi lain, kesembilan orang yang berasal dari kelompok Geng Samurai Mawar sangat terkejut dengan kemunculan pedang katana dari ruang hampa dan dilakukan oleh pemuda di hadapan mereka.

"Sihir!" ucap salah satu diantara mereka.

Secara reflek ketujuh orang yang sebelumnya mengepung Ryan langsung mundur satu langkah saat mendengarkan ucapan dari teman mereka. Mereka memiliki spekulasi yang sama bahwa memang yang dilakukan oleh pemuda yang sedang mereka kepung merupakan sebuah sihir yang nyata.

Sedangkan untuk Ryan, dia hanya tersenyum main-main saja saat mendengarkan penuturan dari orang itu. Memang yang dilakukannya merupakan sebuah sihir bagi orang yang tidak mengetahui keberadaan Sistem serta tata kerja brankas sistem.

Perlahan Ryan mulai membuat kuda-kuda bela diri yang terlihat sangat kokoh sehingga membuat kesembilan orang yang berada dari Geng Samurai Mawar itu mengerutkan keningnya. Mereka pernah melihat sekali kuda-kuda bela diri melihat sangat kokoh seperti itu dananya satu orang yang dapat melakukannya yang tidak lain adalah pemimpin tertinggi mereka.

"Kenapa kalian hanya bengong saja? Cepat habisi kamu udah sialan itu!" teriak orang yang sebelumnya dibuat kesal oleh Ryan.

Seketika 8 anak buahnya pun langsung bergerak maju dan mulai menyerang Ryan dengan segenap kemampuan serta teknik berpedang yang mereka kuasai.

Tring! Tring!

Trank! Trank! Trank!

Dengan bekal keahlian kungfu yang telah mencapai titik maksimal atau tingkat tinggi, Ryan dapat dengan mudah menghindar ataupun menepis setiap serangan yang diluncurkan oleh kedelapan anggota Geng Samurai Mawar.

Ryan belum ingin membalas serangan mereka. Dia masih ingin melihat sampai sejauh mana kehebatan bertarung yang mereka miliki, sehingga dirinya hanya terus dalam mode bertahan dan tetap bertahan.

Hal itu tentu dengan cepat disadari oleh 8 orang yang menyerang Ryan. Mereka menganggap bahwa pemuda di hadapan mereka itu terlalu meremehkan kekuatan sekaligus kemampuan yang mereka miliki.

Emosi dan kemarahan yang sangat besar tentu langsung meledak dari dalam hati mereka yang membuat tekad untuk membunuh pemuda lawan mereka semakin melonjak.

Namun, dengan perasaan yang demikian itu, mereka melupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah pertarungan. Sesuatu itu tentu saja adalah ketenangan. Dan barang siapa yang sedang bertarung dan tidak dapat mengendalikan ketenangannya atau emosinya yang meledak-ledak, makasih udah dipastikan dia akan memperlihatkan sebuah kelemahan yang mungkin berupa sebuah celah yang dapat membuat lawan menyerangnya serta tidak dapat dia bendung atau gerakannya yang tidak lagi efisien.

"Apa hanya ini saja kemampuan yang kalian miliki? Cih! Benar-benar mengecewakan untuk kelompok yang menguasai sebuah kota besar seperti ini!" ejek Ryan yang membuat mereka semakin emosi dan menatap Ryan dengan penuh kebencian.

"Keparat!" teriak salah satu anggota Geng Samurai Mawar yang tidak lagi dapat membendung amarahnya yang berkobar.

Orang itu bergerak maju dan mengayunkan pedang katana miliknya ke arah Ryan dengan cara yang membabi buta sehingga beberapa temannya pun dengan terpaksa bergerak menghindar atau menjauh agar tidak terkena sabetan pedang katanya yang kemungkinan secara tidak sengaja dapat melukai mereka.

"Matilah kau sialan!" teriak orang tersebut sembari terus mengayunkan pedangnya.

Trank! Trank!

Trank!

Ryan hanya tersenyum menanggapi kebrutalan dari salah satu anggota Geng Samurai Mawar. Dengan gerakannya yang sangat pasti dan gesit, dia dapat menghindar sekaligus menghalang setiap serangan pedang yang jika mengenainya maka sudah dipastikan akan dapat membahayakan nyawanya.

Tring! Tring!

"Masih mengecewakan!" ucapnya yang terus memprovokasi lawannya.

"Bisakah mulut busukmu itu diam, keparat?" teriak anggota Geng Samurai Mawar itu yang merasa sangat terganggu dan terprovokasi sekali dengan setiap untaian-untaian kata yang keluar dari mulut Ryan.

"Hahaha.. Namanya juga aku yang dalam posisi lebih kuat darimu, jadi wajar saja jika aku mengejekmu karena memang itu adalah kelemahanmu!" tawa Ryan dengan terbahak-bahak lalu tersenyum mengejek dan terlihat sangat menjijikkan sekali bagi orang-orang Geng Samurai Mawar.

Ryan yang sudah di awal memang tidak ingin membunuh mereka lalu tiba-tiba bergerak dengan kecepatan tinggi sehingga mengejutkan semua orang khususnya yang saat ini sedang berhadapan dengannya.

Orang itu sangat terkejut dengan kecepatan dari permainan pedang yang dilakukan secara tiba-tiba oleh lawannya. Dengan segenap kemampuan yang ada, dia mencoba untuk bergerak menghindar ataupun menjaga jarak dengan Ryan.

Namun, akankah Ryan membiarkannya begitu saja? Tentu saja jawabannya adalah tidak! Ryan justru langsung bergerak dan lagi serta terus meningkatkan kecepatan serangan yang akhirnya membuat orang yang sebelumnya sangat brutal kepadanya menerima beberapa tebasan darinya dan itu berada pada titik khusus yang sengaja Ryan melakukannya.

Srett! Srett! Srett!

"Aaaakkhh.."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!