NovelToon NovelToon

Jodoh Memang Tidak Kemana

EPS.1 PROLOG

Assalamu'alaykum

Perayaan kelulusan SMA Negri 1 Balikpapan, yang berlangsung sangat meriah. Para tamu dan orang tua banyak yang berdatangan dan masuk kegedung yang dimiliki sekolah tersebut, sebagai tempat perpisahan, isra' mi'raj, maulid dan acara-acara lainnya. Yah, walaupun sekolahnya terbilang negri tetapi agamanya tetap dijaga dan sekolah ini adalah sekolah yang terbilang populer dan elit di kalimantan.

Tak lama, tiba gadis cantik yang memakai baju yang sama, seperti yang digunakan siswa lainnya didalam ruangan, dan dengan rambut yang terurai. Tetapi dia agak terlambat datang.

"Untung pembawa acaranya baru ucapin salam pembuka," kata Atika sambil mengusap-usap dadanya.

"Coba bukan karna jalannya macet, pasti gak terlambat kaya gini," gumam Atika, dengan raut wajah yang agak kesal dan tetap berjalan.

"Yah sudah, biarlah. Kan gak terlalu terlambat juga. Tuh sana, pergi samperin teman-teman kamu," kata papa Atika, sambil menunjuk segerombolan para siswa-siswi .

Diapun bergegas dengan cepat, masih dengan wajah yang cemberut. Papa dan mama Atika yang melihat tingkah anak perempuannya ini hanya menggelengkan pelan kepalanya.

"Muka apa tuh yang dipasang atika mah?.... " gumam papa Atika. Mama Atika yang mendengar suaminya berbicara hanya tersenyum dan kembali melihat putrinya yang duduk dikursi dengan raut wajah yang senang, mungkin karna sudah bertemu dengan teman-temannya.

"Anak manja mama dan papa yang dulu rengek kalau papa mau berangkat kerja. Biar gak nangis lagi harus dijanjiin dulu belikan hadiah, ini, itu, kalau papa pulang kerja baru berhenti nangis, yang selalu minta di gendong sama papa dan mama, yang gak mau pisah sama mama dan papanya, selalu curhat tentang isi hatinya, hehehe.... Dan yang dialami sehari-hari. Eh sekarang sudah dewasa, tapi walaupun dewasa mama tetap menggapnya sebagai putri kecil yang manja. Dan sekarang sudah mau lanjut kuliah dibelanda. Walaupun tempat mama tapi mama harus temanin papa disini. Iya kan pa," ucap mama Atika setelah duduk. Sambil bergelayut manja dilengan suaminya, lalu menapa wajah suaminya.

"iya ma..... Kan harus gitu. Atika kan sudah dewasa, harus mandiri, dan nanti kalau sudah ada suami, dia sudah bisa ngurusin dirinya sendiri dan suaminya nanti. Kalau mama temanin Atika, nanti Atikanya malah tambah manja. Dan kalau papa ditinggal, nanti cari mama baru buat layanin papa. Mama mau?" kata papa Atika sambil menggoda istrinya itu dan tertawa pelan. Mama Atika yang mendengar kata yang dilontarkan suaminya, sontak langsung melepaskan genggamanya dilengan suaminya dan mencubit pinggang suaminya.

"Awuh" jerit kesakitan papa Atika sambil tertawa pelan.

"Apasih papa, kan mama gak bilang mau temanin Atika. Disana ada Garnny dan granddad nya atika," sanggah mama Atika dengan raut wajah yang kesal sambil memayunkan bibir bagian bawah.

"Hehehe yah gak lah cari yang lain, pokonya mama satu-satunya," kata papa sambil tersenyum dan menggenggam tangan istrinya yang tadi sempat terlepas dari lenganya akibat ulahnya sendiri.

"Iya pah," ucap mama singkat sembari tersenyum.

Acara terus berjalan dengan lancar, yang diarahkan oleh pembawa acara. Hingga sampai waktunya untuk memberikan kejutan untuk para siswa yang berprestasi mendapatkan beasiswa.

Sebenarnya ini dilakukan setiap tahun tapi kali ini berbeda. Beasiswanya Bukan lagi satu anak yang akan mendapatkan beasiswa tetapi lima orang yang akan diberikan beasiswa. Semua murid yang duduk diatas kursi dengan rapi kelihatan tegang dan penasaran. Tak lama pembawa acara membacakan yang akan mendapatkan beasiswa.

"Yah penasaran bukan siapa yang mendapatkan beasiswa?.... Nah yang mendapat beasiswa tahun ini adalah Atika Arumi Nasha Razeta," ucap pembawa acara dan mempersilahkan Atika naik kepanggung. Atika seketika kaget mendengar pembawa acara menyebut namanya.

"Gak salah sebut pembawa acaranya har?.... Lo dengar kan apa yang dia bilang. Dia bilang nama gue kan? " Atika bertanya kepada Mahar dengan raut wajah kebingungan.

"Syukur Tika, lo dapat besiswa loh, jarang-jarang orang dapat beasiswa kaya gitu," gumam Mahar sambil tersenyum kerah Atika.

"Iya har...." ucap Atika singkat.

"Untuk selanjutnya masih ada beasiswa..... Sekolah memberikan besiswa kepada murid yang berprestasi. Penasaran bukan???...... Inilah yang mendapat besiswa Bonita Sahrani al rean, Nasywa Ramadani Ramdan, Mahader alfat, Adinda Nur Zanah. Dipersilahkan naik kepanggung," kata pembawa acara. Meraka pun kaget, termasuk Atika. Karena mereka adalah sahabat atika mulai dari sekolah menengah pertama, tapi pas sekolah menengah keatas, kita berbeda kelas dengan Adinda. Tak lama guru pun naik kepanggung bersalaman kepada murid-murid yang berprestasi dan foto bersama. Setelah melakukan foto bersama, pembawa acara pun mempersilahkan guru terlebih dahulu turun dan duduk kembali ketempat mereka masing masing.

"Baiklah kita persembahkan atika berpidato selaku siswa yang paling tinggi nilainya," ucap pembawa acara dan mempersilahkan Atika naik kembali kepanggung.

"Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarokatuh," ucap Atika.

"Wa'alaykumussalam waramatulllahi wabarokatuh." jawab serentak orang muslim yang hadir digedung.

"Pertama-tama saya ucapkan terimah kasih kepada mama dan papa saya yang telah sabar membimbing saya, dan terucapkan juga kepada guru saya yang telah melanjutkan untuk membimbing saya sampai mengerti akan hal yang belum pernah saya pelajari kepada orang tua saya. saya sangat berterimah kasih kepada teman teman saya yang mendukung saya dari belakang. Makasih yh semua, Thank's for all....." kata perkatapun terus terlontar dan tanpa terasa butiran jernih dari ujung mata atika terlihat dan perlahan jatuh menyentuh lantai. Hingga akhirnya Atika menutup pidatonya karena isakannya yang kedengaran karena mic.

Atika menangis bangga dan terharu tidak menyangka karena biasanya atika selau berada diposisi kedua atau ketiga tapi sekarang malah diposisi pertama, biasanya atika itu selau dibawah Mahar dan juga Bonita.

Atika pun dipersilahkan duduk kembali kekursinya karena sudah selesai berpidato. Dan sekarang adalah acara terakhir yaitu penutup.

"Sebelum menutup acara marilah kita mendengarkan do'a yang akan disampaikan oleh ustadz Aqlan Harith Ridauddin, yang diundang oleh kepala yayasan sekolah," ucap pembawa acara. Kala itu Atika sedang kebelet mau buang air kecil, karena tadi gugup dan tidak sempat ke toilet sesaat dipanggil lagi naik kepanggung. Ia pun izin kepada guru yang bertugas untuk menjaga siswa agar tetap rapi dan kelihatan sopan.

Dia pun berlari kecil sambil melihat orang yang ada dihadapannya agar tidak bertabrakan. Pada saat Atika hampir sampai didepan pintu toilet iya menoleh ke bawah melihat hpnya yang sedari tadi berbunyi notif.

"Entah apa yang dirumpikan anak-anak lainnya digrup," ucap Atika. sambil terus berjalan dengan cepat karna sudah ngak tahan.

"Bruaakk" Atika menabrak orang yang berada didepannya itu.

"Maaf,,,, saya gak liat, malah fokusnya ke hp saya, bukan fokus kedepan. Maafkan saya yah, tuan," ucap Atika tanpa melihat wajah tuan yang telah ditabraknya itu, dan begegas mengambil hpnya yang jatuh kelantai.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

bersambung

Assalamu'alaykum

sekedar info

Atika Arumi Nasha Razeta

Farhan abqary Nasha Razeta~ kakak laki² pertama

Fathir el Nasha Razeta ~ kakak laki² kedua

Angela Hilya Nasha ~ mama

abdiel justin Gilbert ~ papa

Alberd Nasha ~ Granddad

Elzatta Hilya ~ Granny

Aqlan Harith Ridauddin

Salsabila putri Ridauddin ~kakaka pr pertama

Ammar Fathee Ridauddin ~ adik lk

Abida Daniyah ~ ummi

Alim Shafiyyur Ridauddin ~ abi

Rahmawati fathita arslan**

itu pemeran yang lumayan pentingnya aja yh hehehe😁 sekian eps 1 nya

yang suka silahkan like, komen and vote jangan lupa beri rate yh🙏🙏🙏

Wassalamu'alaykum

EPS.2 Tidak Bertemu

"Iya,,, saya juga minta maaf, karena telah menjatuhkan ponsel anda nona," ucap laki-laki itu kemudian berjongkok ingin membantu mengambilkan hp atika yang terjatuh, tetapi keduluanan diambil oleh atika, dia pun berdiri tegak lagi. Atika juga berdiri mengangguk kan kepalanya, lalu dia permisi untuk ketoilet tanpa menoleh ke arah orang yang ia tabrak tersebut.

******

Setelah lama didalam wc, akhirnya Atika keluar dari wc.

"Huh leganya," ucap Atika sambil memegang perutnya. Dia pun berjalan kedepan cermin dan menyeka wajahnya dengan air.

Samar-samar Atika mendengar suara lantunan Ayat Al-Qur'an dari luar toilet. Suaranya begitu merdu dengan tartil yang bernada jiharka . Setelah itu dilanjutkan dengan do'a penutup.

"Masyaa Allah, indahnya lantunan ayat yang dibawakan ustadz itu. Kedengaran penyebutannya sangat fasih dan suara yang merdu,,,,,,, pengen liat ah," gumam Atika dalam hati. Lalu bergegas keluar dari toilet berharap bisa melihat ustadz yang tadi melantunkan ayat suci al qur'an yang merdu tadi. Tetapi pada saat sampai di tempat duduk, ustadz yang tadinya membaca al qur'an sudah tidak ada di panggung lagi. Wajah atika langsung kebingungan.

"Cepat sekali ustazdnya turun dari panggung," gumam Atika dalam hati dan duduk di tempat duduknya yang semula dia duduki. Yaitu disamping sahabatnya yang bernama Mahar.

"Haittz, Ustadznya sudah menghilang dari atas panggung," keluh Atika disamping Mahar. Mahar yang mendengar itu langsung berfikir buat ngerjain Atika, karena Atika itu orangnya, kalau sudah penasaran pasti ingin tahu sekali.

" Iya,,, Tadi ustazdnya lagi ada job ditempat lain, jadi cepat-cepat turun dari panggung. Tapi tadi ustadznya tampan loh, gue kira kiayi-kiayi," ucap Mahar sambil ketawa pelan.

"Siapa yang sangka ustadznya tadi tampan, suaranya bagus, tinggi, gagah, putih, masih mudah kalihatannya, tapi gak yakin masih lajang, kan biasanya ustadz-uztadz kaya gitu cepetan nikah, tapi kalau mau cari istri kedua gue siap kok berada didepan antrian, cocok sekali sama kriteria yang gue impikan,,,," kata Mahar sambil menghayal akan ustadz tersebut.

Yah, itulah Mahar cewek yang bar-bar, gahar, tapi lucu. Suka nyerocos sana sini mulutnya dan mantannya berhambur-hambur. Mantannya memang banyak, karna dia adalah cewek yang populer di sekolah, cantik dan selalu kelihatan bahagia tapi didalam kebahagiannya itu ada rasa sakit yang dia pendam tapi tidak diperlihatkan. Dia hanya memperlihatkan ke teman-teman dekatnya.

lanjut ke atika lagi,,, pengenalannya sudah selesai😆

"Ah, masa?....Gue kira om om. Soalnya ustadz kan biasanya berjenggot-jenggot," ucap Atika sambil tertawa kecil.

"Itu sudah, gue tadi malas mau liat penampilan ustadz itu, lebih baik gue ikut sama lo ke toilet tapi, ada guru penjaga pasti dilarang keluar bersamaan apalagi cuman mau temanin ketoilet. Tapi pas ustadznya naik panggung mata gue dan hampir semua perempuan langsung terbelalak liatnya. Tampan banget," ucap Mahar dengan mata yang berbinar-binar.

"Kalau benar ustadznya kaya gitu,,,,,, kenapa tadi gue gak ketemu, gue kan jadi penasaran habis dengerin cerita lo, apalagi lo jarang-jarang puji cowok, dan cowok yang lo suka itu pasti kualitasnya tinggi. Tapi gue bingung yah sama lo. Semua orang yang ngungkapin perasaannya ke lo, semua lo terima. Padahal banyak tuh yang ngak ganteng-ganteng amat," ucap Atika dengan penasaran sambil sedikit menyindir. Tapi Mahar tidak menggubris pernyataan Atika, karena pernyataan itu sering kali dia dengar melalui mulut sahabat-sahabatnya terutama atika.

"Gini aja kalau mau liat wajahnya nanti gue kerumah lo, gue deskripsikan wajahnya terus lo lukis deh wajahnya. Sekalian ngasah tangan lo supaya gak kaku lagi. Lo kan gak pernah melukis lagi selama kelas tiga SMA," ucap Mahar sambil tersenyum. Sebenarnya Mahar beralasan seperti ini supaya tidak mendengar pertikain yang di

ada dirumahnya. Mahar pasti yakin orang tuanya bertikai lagi karna ingin menentukan tempat kuliahnya nanti.

"Ok lah, nanti pas sudah pulang dari sini,,,,,tapi kirimin gue pesan dulu kalau mau kerumah. Siapa tau papa gue ngajakin keperusahaannya," ucap Atika

"Ok mbak atikanya akoh yang paling manja, banyak maunya, jomblo dari lahir," ucap Mahar dan langsung tertawa keras.

"Iya sebutin aja semua. Tapi satu hal yang gak pasti, gue itu bukan jomblo, tapi belum ada yang cocok buat gue,,,,, camkan itu," ucap Atika sambil melototkan matanya kearah Mahar. Mahar pun pura-pura bungkam dan merangkuh pundak Atika mencoba menenangkannya karna memang dari dulu Atika tidak suka dibilang jomblo, memang banyak yang suka Atika, tapi Atika menolak karna merasa belum siap buat pacaran dan dia merasa tidak cocok. Tapi, tadi setalah denger kriterianya si ustazd malah penasaran memang atika seperti itu tapi kalau sudah ketemu sama orang aslinya pasti ditinggalkan ditengah jalanan kalau Atika tidak merasa cocok.

"Sudahlah ka, kan tadi gue cuman bercanda doang. sudah dong merajuknya, nanti gue gak ungkit-ungkit kaya gituan lagi deh. Janji," ucap Mahar sambil menaikkan jari kelingkingnya. Atika pun seketika langsung meraih jari kelingking itu dan tersenyum kepala sahabatnya itu.

"Janji yh"

"Iya janji"

Setelah itu mereka melepaskan jarinya satu sama lain.

Acara pun sudah selesai.

Atika dan orang tuanya pulang kerumah, dan diperjalanan tidak ada macet lagi, jadi jalanan sebentar saja di lalui untuk sampai dirumah. Dirumah, Atika disambut hangat oleh kedua kakak laki-lakinya itu dan mengucapkan selamat karena sudah dapat beasiswa dan nilainya yang paling tinggi disekolah.

Kebetulan kakak laki-lakinya itu baru pulang dari kuliahnya dan kakak pertama baru sampai kemarin. Kalau kakak kedua sudah satu minggu yang lalu.

Saat mereka sekeluarga duduk diruang keluarga, tiba-tiba ponsel papa berdering suara azan, menandakan bahwa waktunya sholat dzuhur,,, papa mengajak anak-anaknya dan istrinya untuk sholat dan mengambil wudhu.

Memang baru kali ini dia sholat berjamaah lagi satu keluarga, semenjak papa Atika sering pulang larut dari kerjaannya dan kakak-kakaknya sekarang kuliah jauh. Sedangkan Atika dan mamanya jarang sekali sholat, mereka akan sholat ketika ada papa Atika yang jadi imam.

Dan sewaktu kecil Atika didik oleh mamanya karna papanya fokus keperusahaan. Sedangkan kakak-kakak atika didik oleh papanya karna pada saat itu perusahaan papa masih kecil-kecilan jadi belum terlalu sibuk, tapi setelah Atika lahir perusahaan papa langsung meningkat pesat makanya dari itu, papa atika tidak bisa lagi mendidik putrinya itu. Sekarang kakak-kakak Atika mengikuti jejak papa mereka sedangkan Atika mengikuti jejak mama Atika.

****

Setelah sholat selesai mereka pun pergi kekamar masing-masing dan Atika pun pergi juga kedalam kamarnya. Atika berada diatas kasurnya dan mengambil ponselnya, dia melihat ada pesan yang masuk dari Mahar.

"Ka, kapan geu kerumah lo katanya mau gue deskripsikan wajah ustazd itu,,, hehehe. gue sudah senggang nih sekarang, gak tau kalau nanti malam atau besok besoknya lagi karena harus ngurus kuliah"

" Gue tadi mau kerumah lo langsung tapi, gue ingat pesan lo supaya beri kabar dulu ke lo kalau mau kerumah . Iya kan????? Gak lupa kan gue hehehe," Pasan dari Mahar.

Yah, memang mahar adalah raja pikun. Suatu ketika di sekolah dia sudah putus sama pacarnyanya lalu, pacaran lagi sama cowok yang lain. Eh besoknya malah mantannya yang dia ingat sebagai pacarnya,,, sedangkan pacarnya malah ngejar-ngejar dia daru belakang, mulai dari parkiran sekolah sampai kelas malah tidak dihiraukan. Malahan yang dia cari mantan pacarnya, sedangkan mantan pacarnya juga sudah ada pengganti yang baru. Saat Mahar bertemu dengan mantan pacaranya dengan terang-terangnya dia memnggil mantan pacarnya dengan sebutan sayang dan merangkulnya, di depan kekasih mantan pacarnya lagi.

Saat kemudian mantan pacarnya pun menepis tangan Mahar dan menjelaskan bahwa mereka kemarin baru saja putus. Sesaat dia diam dan mencerna apa yang diucapkan mantan pacarnya dan sekarang baru dia ingat😂

Malunya bukan main. Lalu pergi dan menggandeng pacar barunya kekelas... dengan rasa malu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

bersambung

Assalamu'alaykum

terus ikuti cerita dila yh,,,,,,,

jangan lupa like bagi yang suka, like, komen, vote dan beri rate yah Okokokokokokokokok 😁

tunggu episode selanjutnya yh

Wassalamu'alaykum

EPS.3 Curhat

Lanjut ke pesannya lagi 😁

"Pergi aja sekarang,, gue juga lagi senggang dan gak ada kerjaan lagi, selain rebahan. Dirumah juga bosan banget, kakak-kakak gue malah tiduran semua dikamarnya, adiknya yang ini malah ditinggal sendiri" pesan Atika

"Manjanya, masa iya kakak lo harus temenin lo terus, kan kakak lo harus istirahat juga". pesan Mahar

"Wait,,waitt,, kakak-kakak lo?... Dua-duanya ada dirumah lo yah? " pesan Mahar

"Yah,,,,,, semua ada dirumah tapi terkunci dikamar mereka masing-masing" pesan Atika

"Wah hari ini gue beruntung banget ke rumah lo, bisa ketemu sama kakak-kakak lo yang ganteng itu hehehe" pesan Mahar

"Eh,,,,gak sudih ah gue kalau lo ngejar-ngejar kakak gue , gak bakalan gue restui" pesan Atika

"Terserah deh,,, kan yang pilih pendamping bukan lo tapi kakak lo😝, gak butuh persetujuan lo juga kali😜"

"Sekarang gue kerumah lo yah,, bye" pesan Mahar

Atika melihat pesan terakhir yang dikirim Mahar, tetapi dia tidak mengubrisnya karena dia tau kalau Mahar pasti sedang ganti baju.

.

Ting tong ting tong

Bell berbunyi,,,,,,,

Saat Atika hendak mengambil Snack dan minuman didapur. Langkanya terhenti sesaat mendengar bell rumahnya berbunyi. Ia pun mengurungkan niatnya untuk mengambil snack dan minuman, lalu dia pergi menghampiri pintu yang sedari tadi tertutup.

"Mahar?,,,,cepat banget lo datang," ucap Atika, merasa bingung karena baru saja dia memberitahu kalau baru mau berangkat.

"Kenapa?. Lo gak senang?"

"Sebenarnya tadi gue udah dijalan, pas gue kirimkan pesan itu hehehe," celoteh Mahar sambil tertawa kecil.

"Pantes," kata Atika. Atika mempersilahkan Mahar masuk dan mengambil cemilan bersama untuk dimakan di dalam kamarnya.

D*i dalam kamar**

"Har,,,,, sebenarnya lo ada masalah lagi kah sama orang tua lo, gak biasanya tinggalin rumah begitu capat?" tanya Atika saat duduk disofa dekat jendela kamarnya tersebut.

"Hem,,,,, tau aja lo hehehe," ucap Mahar dengan raut wajah yang sedih.

"Yah sebenarnya orang tua gue ribut lagi. Mama gue mau gue kuliah disini aja, tapi kata papa gue kalau disini pengetahuan yang di ajarkan gak terlalu banyak dan gak ada pengalaman yang baru, malahan itu-itu aja terus. Gue sih setuju aja sama papa tapi, mama tetap teguh sama pendiriannya. Elo taukan gue anak satu-satunya perempuan. Kata papa maunya diluar negri, kalaupun kejauhan bisa aja didalam negri tapi jangan lah diprovinsi sendiri, sedikit aja pengalaman yang didapatkan. Itu terus perdebatan dari tadi malam sampai sekarang, pusing gue ka," ucap Mahar sambil menundukkan kepalanya menahan tangisannya keluar.

Atika yang melihat sahabat dari kecilnya itu bersedih, dia juga ikut sedih seakan merasakan apa yang dirasakan oleh sahabatnya itu. pasti pusing sekali kalau pilih satu yang satunya pasti bakal kecewa.

"Eh har gue punya ide,,,,,, 😊" ucap atika

"Gimana kalau kita sama-sama kuliah di belanda aja. Ambil jurusan yang sama dan tempat tinggal yang sama. Kita ambil jurusan desainer, kan lo juga mau jadi desainer kan. Terus kita tinggal di rumah granny gue aja. Gimana? " ucap Atika berharap teman kecilnya itu setuju akan idenya.

"Tapi tika, lo kan tau mama gue orangnya kaya mana,,,, tegasnya minta ampun, " ucap Mahar sambil memegang kepalanya.

"Sebenarnya sih rencana lo bagus, papa pasti setuju. tapi mama?" ucap Mahar tapi di potong sama Atika

"Tenang masalah mama lo, kan ada mama gue, mungkin mama gue bisa urus. Ingat mama lo sama mama gue sudah kenal lama sekali, malahan sebelum kita lahir. hehehe," ucap Atika.

"Yasudah, itu gue serahkan sama lo. Gue sudah putus asa sama keputusan mama gue, " ucap Mahar dengan frustasi.

"Ok,, nanti kita omongin itu. Bukannya yang kita bicarakan kemarin untuk medeskripsikan wajah ustadz itu," ucap Atika berharap temannya tidak memikirkan lagi masalahnya itu.

"Oh iya yh hehehe jadi lupa,,,, malah gue pergi curhat. Elo sih malah nanya, jadi gue jawab lah, " ucap Mahar sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

"Yah sudah,,, ayo sini ceritakan bagaimana mana wajahnya," ucap Atika sambil menarik tangan mahar ke meja belajarnya. Lalu Mahar menyebut semua bentuk wajah ustadz itu tanpa terkecuali.

2 jam sudah berlalu akhirnya gambar pun sudah jadi.

"Kaya gitu? " tanya Atika

"Yah lumayan mirip tapi, gantengan aslinya. Hahaha," ucap Mahar sambil terbahak-bahak, karna lucu melihat lukisan temannya itu😂

"Ngehina yah?.... Ini belum seberapa har, kalau gue udah ketemu orangnya nanti gue lukis yang lebih bagus. Emeng sih ini lukisannya kaya kelihatan tua banget," ucap Atika dengan wajah kesal lalu ngikut terbahak karena Mahar tidak berhenti ketawa.

"Sudah-sudah...... Nanti orangnya bersin bersin kita omongin terus. Perut gue juga sakit tau ketawa kaya gini," ucap Mahar sambil memegang perutnya.

"Siapa juga yang suruh lo ketawa. Ngehina lukisan gue lagi, padahal sekuat tenaga gue buat," ucap Atika kesal

"Iya, iya gue udah berhenti ketawa kok. Tuh liat wajah lo , jeleknya kalau cemberut kaya nenek nenek," ucap Mahar dengan tertawa kembali, tapi volume suaranya tambah lagi satu tingkat. Atika yang melihat sahabat kecilnya itu, yang ia anggap saudara sudah terlihat bahagia lagi, Sudah melupakan sebentar masalahnya. Walaupun sebentar atika tetap bahagia melihat sahabatnya itu tertawa kembali.

Mereka melanjutkan makan cemilan sambil bercerita.

Ditengah ceritanya itu kadang terselip yang lucu mereka terbahak lagi. Yah mereka memang dekat sekali disekolah kadang dibilang saudara.

***

Waktu terus berlalu, mereka tidak sadar kalau hari mulai gelap.

tok tok

"Mama boleh masuk gak? " tanya mama Atika

"Boleh ma" ucap atika. Mama Atika pun masuk dan berdiri didepan putrinya dan sahabat putrinya.

"Har, mama kamu tadi telpon, tanyain kamu. terus kamu disuruh pulang secepatnya. Katanya ada urusan yang penting" ucap mama Atika

"Baiklah tante. Mahar pulang dulu yah tante". ucap Mahar dan hendak keluar kamar Atika tapi kakinya terhenti saat Atika memanggilnya.

"Yah tika, kenapa? " tanya Mahar

"Tunggu. Biar gue temanin lo, sampai depan pintu yah"

Mahar mengagukkan kepalanya

"Ma aku antar mahar sampai depan pintu dulu yah ma," ucap Atika

"Iya sayang, sana kedepan"

Mereka pun keluar dan menuruni tangga,,,,, mereka menunggu taksi yang dipesan oleh mahar. Sebenarnya Mahar sudah boleh pakai mobil tapi mamanya belum mengizinkan mahar menggunakan mobil, makanya sekarang masih menggunakan taxi.

Taxinya pun datang dan Mahar meninggalkan rumah Atika. Saat Atika melihat mobil yang di tumpangi sahabatnya itu sudah tidak terlihat lagi. dia langsung masuk kedalam rumah dan langsung menuju tujuan utamanya yaitu kamarnya, karena disitulah dia dapat ketengan tersendiri. Dia membaringkan dirinya diatas kasur.

"Dikamar memang tempat yang paling nyaman," ucap Atika sambil memeluk bonekanya.

Atika

Mahar

Aqlan

.

.

.

.

.

bersambung

Assalamu'alaykum

tetap ikuti novel dila yah yang suka bisa like, komen, vote dan beri rate yh,,,,

terim kasih yang sudah mengikuti novel dila😊.......... eps selanjutnya ditunggu yh

gambarnya itu aja yang bisa dila dapat di google hehehe nanti lah cari yang lebih bagus

Wassalamu'alaikum

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!