NovelToon NovelToon

KU IKHLAS 2

Episode 01 Berkumpul Kembali

Assalamualaikum pembaca setia karya ku, kini hadir KU IKHLAS 2, tapi gak lengkap jika belum baca KU IKHLAS 1 , jangan lupa like, comen , di tunggu jejak nya oke ...

🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏😙😙🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

"Abiiiiiii, baju Umik dimana , handuk umi juga?" Teriak Raesa dari dalam kamar mandi.

"Hahahah cepat lah keluar aku merindukan mu bidadari ku." Jawab Sandy dari tempat tidur nya.

"Sungguh Abi telah membuat ku tidak ingin keluar dari kamar mandi." Jawab Raesa yang pura pura kesal

"Umik kita sudah 26 tahun menikah kenapa Umik masih malu malu kepada ku,"

"Dasar Abi nakal, Oke kalau Abi tidak keluar Umik akan berendam semalaman di kamar ini."

"Cepatlah Umik buang malu itu, anak gadis kita sudah menunggu sayang."

Tidak ada jawaban yang keluar dari kamar mandi, Sandy tertawa terkekeh kekeh.

"Dasar sudah tua masih nakal," Ujar Raesa menarik telinga Sandy.

"Auuuw ampun Umik, wah sexi benar benar sempurna." Ujar Sandy menatap Raesa yang tidak memakai baju satu helaipun.

Raesa langsung mengambil handuk di lemari nya dan memakai nya.Tapi Sandy menarik handuk itu sambil tertawa.

"Hahahah aku perkosa kamu sayang."

"Abi, gak capek apa tiap hari mintak jatah, anak saja sudah dua."

"Selama masih kuat untuk apa tidak di gunakan." Ledek Sandy sambil tertawa

Tok tok tok

"Daddy hurry and come down, don't tease mom, we'll be late to pick up sister."

( ayah cepat lah turun, jangan menggoda mami, kita akan terlambat menjemput kakak ) Teriak Syafira anak kedua Raesa dan Sandy.

Raesa segera mengambil pakaiannya dan cepat memakai nya, Sedangkan Sandy pergi kekamar mandi untuk meredam nafsunya.Raesa membuka pintunya dan menyapa anak Gadis nya yang cantik.

"sorry baby, Daddy is still in the bathroom, coming out soon." ( maaf sayang , Ayah masih di kamar mandi , sebentar lagi keluar )

"Mommy, can it be even faster?" ( mami, bisakah lebih cepat lagi )

Tak lama kemudia Sandy keluar menemui putri nya Syafira.

"sorry, dad is still taking a shower." ( maaf , ayah masih mandi )

"this always happens, mom and dad always look for reasons because they are still making out."

( ini selalu terjadi , ibu dan ayah selalu mencari alasan karena masih bermesraan ) . ujar Syafira sambil menggelengkan kepalanya, Raesa dan Sandy saling Pandang dan tersenyum.

" Come on, speedy dad." ( Ayo ayah cepatan ) Syafira melangkah pergi meninggalkan Kedua orang tuanya.

"Lihat anak mu pasti kita akan di ledekin, cepatlah kasian Rendra sebentar lagi pesawat nya akan mendarat."

"Oke aku berangkat Umik sayang, cup," Lalu pergi setelah mencium pipi Raesa. sebuah kebiasaan yang tidak pernah Sandy lupakan mencium pipi Raesa ketika hendak bepergian, meskipun ada pak Anas dan Ibu Ani.

Jam menunjukkan pukul sembilan malam, seorang pria tampan dengan kemeja berwarna hitam, melambaikan tangannya kearah Sandy dan Syafira.

"Assalamualaikum Abi, Syafira." Sapa Muhammad Rendra Fathullah. yang di kenal Rendra

"Waalaikum salam Rendra." Jawab Sandy lalu memeluk anak nya .

"how are you brother, miss you so much, we have been separated for six years." ( apa kabar kakak, kangen sekali , kita sudah enam tahun berpisah ) Sapa Syafira yaang sangat modern sekali, hidup di Rusia, dan tidak terlalu fasih bahasa Indonesia, sedang kan Rendra hidup sederhana, karena tinggal di pesantren An najah selama enam tahun , kuliah di jurusan ekonomi syari'ah . dan memanggil Sandy dengan panggilan Abi, dan panggilan Umik untuk Raesa.

"Hei adik cantik,Kapan kamu akan pergi ke pesantren dan ubah penampilan mu yang terbuka itu!" Ujar Rendra dengan bahasa Indonesia nya.

"sorry it's me, the most important thing is I did not follow the wrong path." (maaf ini lah aku , yang terpenting aku tidak mengikuti jalan yang salah)

"Oke terserah anda saja, yang pasti saudara mu di Indonesia semua memakai hijab."

"so we better go home, it's very late." (jadi kita lebih baik pulang, ini sudah sangat malam)

"Abi hanya jadi penonton saja lihat kalian berdebat, sungguh Abi pusing melihat kalian sudah dewasa tapi tidak mau berdamai , ayo kita pulang, Umik mu pasti bahagia kita sudah berkumpul kembali."

"Kenapa Umik tidak ikut Abi?" Rendra sangat sopan dalam berbicara

"you are not a favorite child." ( kamu bukan anak kesayangan) Syafira melirik kearah Rendra.

"Ya karena kamu iri makanya aku di bilang bukan anak kesayangan." Rendra mencubit pipi Syafira

" Auw," Syafira merasa sakit di pipinya , dan memukul lengan sang kakak.

Mereka tertawa, dan akhirnya pergi meninggalkan bandara itu.

Kebahagiaan bagi keluarga Sandy dan Raesa karena kedua anak nya sudah berkumpul di rumah nya.

Tapi keluarga Sandy sudah tidak ada , karena Bapak Samuel dan Ibu Vely sudah meninggal dunia 7 tahun silam. Faktor usia kerena umur yang sudah tua. Tetapi ibu Ani dan Bapak Anas masih ada di antar Sandy dan Raesa.

■ RENDRA FATHULLAH putra pertama Sandy dan Raesa

■ Aulya Natasya Zakkiyatus Syafira putri kedua Sandy dan Raesa

Episode 02 Laki laki tidak di kenal

" Ya Allah hujan begitu lebat sekali, angin sangat kencang, dimana harus ku tinggal sekarang, di pinggir jalan raya yang sepi ini kah " Seorang gadis desa berparas cantik menangis karena merasa sangat sedih tidak dapat menemukan Alamat yang dia cari di kota besar itu.

Zulfatun Nisa , yah gadis itu bernama Zulfatun Nisa yang akrab di sapa Zulfa, Dia menangis tersedu sedu bagaimana dia harus bertahan karena dia hanya membawa uang pas untuk angkot dan uang itu hanya tersisa 50 ribu , Alamat yang dia simpan pun ternyata sudah basah terkena hujan.

" Ibu, seandainya ibu masih hidup, Zulfa tidak akan pergi meninggalkan desa , pergi ke kota mencari Alamat rumah teman ibu, tapi berakhir begini, Alamat yang di kertas tidak bisa lagi di lihat" Zulfa menggigil kedinginan, dalam hitungan detik

BRUUUK

Badan Zulfa tergeletak di pinggir jalan raya, di bawah hujan yang begitu deras.

" Tidaaaaaaak " Zulfa menjerit dia merasa sangat takut, yang Zulfa tahu dia tadi di pinggir jalan raya , tapi tiba tiba dia sudah berada di dalam kamar yang sangat luas, kamar yang bernuansa hitam, tapi terlihat mewah sangat mewah.

Zulfa duduk di tepi ranjang, dia juga merasa sangat takut , tapi tidak lagi bersuara, Zulfa hanya melihat di sekeliling kamar itu, warna tempat tidur pun bernuansa hitam.

ketika Zulfa melihat dirinya di cermin Zulfa terkejut, mata nya melotot.

" Aku di perkosa, Hiks hiks aku di perkosa hiks hiks hiks " Zulfa duduk di lantai menangis sedih, melihat dirinya yang sudah berganti baju kaos dan bawahannya celana kolor yang sedikit kebesaran.

Ckrek suara pintu terbuka, Zulfa gemetar, dia tetap duduk di lantai bersembunyi di dekat tempat tidur.

" Permisi Nona " suara perempuan paruh baya , Zulfa mengangkat kepalanya dan berdiri

" Saya dimana " Tanya Zulfa membuat wanita paruh baya itu terkejut.

" Eh nona kenapa di situ "

" Saya takut, jangan sakiti saya, jangan jual saya " Zulfa meneteskanair mata nya

" Nona tidak di jual, justru nona di tolong tuan, karena tadi malam nona tidak sadarkan diri di pinggir jalan raya " Ujar perempuan paruh baya itu

" Jadi saya pingsan? "

" Iya non, tadi malam nona di bawa tuan dengan pakaian yang basah, karena saya sudah pulang tuan menelfon saya dan menyuruh mengganti baju nona "

" Alhamdulillah, terimakasih Bibik sudah menolong saya "

" Panggil saya bik Narsih "

" Saya Zulfa Bik "

" Oh iya Nona makan dulu ya, ini obat nya, setelah makan tolong obat nya di minum "

" Bik terimakasih ya "

" Maaf kalau boleh tahu Nona Zulfa mau kemana, sepertinya nona dari kampung "

" Iya bik, saya mencari teman ibu saya tapi sayang nya Alamat nya malah terkena hujan dan tidak bisa di baca bik, saya tidak tahu lagi setelah ini kemana, saya tidak ada teman di jakarta ini bik, pulang ke kampung juga tidak mungkin, karena ibu sudah meninggal satu bulan lalu " Zulfa menangis karena mengingat hidup nya yang begitu sulit karena tidak lagi punya keluarga

" Nona jangan menangis, nanti coba nona kasik tahu tuan, siapa tahu butuh pembantu "

" Bik jangan panggil nona, Panggil Zulfa saja, orang miskin tidak pantas di panggil nona bik "

Ibu Narsih dan Zulfa tersenyum, ibu Narsih iba sekali mendengar cerita tentang Zulfa.

" Ayo makan dulu bibik tungguin "

" Iya bik "

Zulfa pun makan, dengan lahap sekali, Bik Narsih yang melihat nya tersenyum, gadis cantik yang terlantar, dan tidak tahu kemana akan pergi.

" Bik terimakasih ya, Zulfa kenyang sekarang "

" Syukurlah, Nak Zulfa umur berapa "

" Zulfa umur 21 tahun Bik "

" Oh iya tunggu tuan disini ya jangan kemana mana sebentar lagi tuan datang melihat mu, dia orang nya cuek, tidak ada senyum, tapi baik "

" Jadi takut Bik sama tuan " Zulfa merasa takut

" Sudah jangan hawatir tuan baik kok orangnya "

" Bik sekali lagi terimakasih "

" Tidak apa apa, bibik keluar dulu ya "

" Bik baju saya dimana ya bik yang satu tas ? "

" Ada di rumah bibik , bibik masih cuci karena semua basah "

" Bik saya mau sholat , dan mau pakai hijab , saya tidak biasa bik tidak berhijab "

" Nanti sore bibik ambil ya , tapi kalau mau sholat ada kok mukenah, bibik bawa mukenah "

" Saya pinjam ya bik "

" Bibik ambil dulu ya "

Bik Narsih mengambil mukenah nya setelah itu datang membawa mukenah, lalu Bik Narsih keluar dari kamar Zulfa dan menutup kembali kamar nya.

Zulfa melihat jam di dinding kamar itu, karena sudah masuk waktu solat dhuhur, Zulfa segera ke kamar mandi, betapa terkejut nya Zulfa melihat kamar mandi yang begitu mewah dan sungguh luar biasa mewah nya, Sungguh Zulfa sangat suka dengan suasana itu, tapi Zulfa masih ingin bertemu dengan tuan nya Bik Narsih yang menolong nya itu.

Zulfa pun berwuduk menggunakan shower, setelah selesai Zulfa keluar dari kamar mandi.

" Aaaauuuu" Zulfa menjerit dengan sosok laki laki yang berdiri di jendela kamar itu.

" Hei berhenti berteriak "

" Maling kamu maling kan, kalau ada tuan disini kamu pasti akan di marahi Toloooong bibik Toloooong " Teriak Zulfa ketakutan.

" Diaaaam" teriak laki laki itu marah dan menatap mata Zulfa tajam

" Kamu mau apa di kamar tuan " Zulfa gugup dan ketakutan.

Laki laki itu tidak menjawab dia menatap Zulfa dengan tatapan membunuh , tubuh Zulfa gemetar tampa ada aba aba Zulfa tidak sadarkan diri lagi, karena merasa takut melihat laki laki itu.

■ Naila Zulfa Azkiya

Episode 03 Salah Sasaran

" Tidaaaaaaak, Toloooong " Teriak Zulfa ketika sadar dan membuka matanya, Mulut Zulfa langsung di tutup oleh laki laki itu, dengan tangan nya.

" Aku bilang diam, ini rumah ku, yang membawa kamu ke rumah ini adalah aku, dasar gadis gembel " Bentak Laki laki muda itu

Fabyan Syaifullah Arief Yang Akrab di panggil Fabyan putra tunggal Ahsan Malik Syaif ( Syaif ), Tinggi , gagah, ganteng yang pasti banyak cewek cewek mengejarnya.

Fabyan tinggal di apartemen seorang diri, karena ingin belajar mandiri, setelah berhasil mendirikan perusahaan sendiri setahun lalu, Syaif dan Fatma sang orang tua, sangat kesepian karena Fatma tidak bisa mempunyai anak lagi.

Fabyan laki laki dingin, tidak pernah peduli yang namanya cinta di umur nya yang ke 26 tahun dia masih sendirian tidak memikirkan pernikahan, meski dingin dan cuek, tapi Fabyan baik, dan paling menurut yang di perintah oleh kedua orang tuanya.

FEBYAN SYAIFULLAH ARIEF

Zulfa duduk dan turun dari tempat tidur itu, Zulfa menundukan kepalanya.

" Ma aaf kan saya tuan, saya fikir yang menang saya sudah tua, karena kalau di kampung di panggil tuan itu sudah tua " Nada Zulfa gugup, bahkan tidak berani menatap Fabyan.

" kalau kamu sudah sadar silahkan pergi dari apartemen saya " Fabyan langsung melangkah keluar dari kamar nya.

Zulfa mengejar Fabyan, yang berjalan ke arah ruang keluarga.

" Tuan ampunilah saya yang sudah lancang, tapi saya mohon biarkan saya bekerja pada tuan, karena saya tidak punya siapa siapa di kota ini " Zulfa memohon dengan linangan air mata.

Fabyan merasa iba melihat nya, tapi Fabyan sudah ada pembantu yang mengurus nya.

" Bik Narsih kemari " Panggil Fabyan

" Iya tuan " Bik Narsih langsung menghadap Fabyan

" Bik antar gadis ini ke rumah bunda, pasti di sana dia bisa bekerja, katakan pada bunda saya menemukan di jalan " Fabyan dengan nada dingin lalu pergi dari apartemen, Tampa senyum tampa basa basi sungguh berbeda dari Syaif sang papa.

" Nak Zulfa, ayo ke rumah nyonya besar, Nak Zulfa kerja di sana "

" Bik nyonya besar itu nanti mau gak nerima Zulfa Bik , dia kan belum tahu Zulfa "

" Nyonya besar itu baik, pastilah di terima "

" Terimakasih Bik "

" Sama sama, sudah ayo kita pergi, oh ya ini baju ku sudah bibik cuci dan di lipat , kamu ganti baju dulu"

" Bik, lagi lagi Zulfa bikin repot bibik ya "

" Tidak apa apa "

Zulfa pun berganti baju, setelah selesai ganti baju, Bik Narsih dan Zulfa pergi meninggalkan apartemen milik Fabyan.

Tak lama kemudian mereka sampai, Bik Narsih dan Zulfa masuk ke halaman rumah keluarga Ibu Nafisah yang kaya raya itu.

" Subhanallah bibik ini rumah nya Tuan yang tadi itu ya bik "

" Iya, kenapa ? "

" Besar banget " Zulfa seperti berada di dunia dongeng melihat rumah yang seperti istana

"Sudah ayo cepat "

Mereka menuju ke pintu dan memencet Bell rumah itu, tak lama pintu terbuka.

" Assalamualaikum Bik siti "

" Waalaikumsalam, masuk Narsih, tumben kesini , siapa yang kamu bawa"

" Nyonya besar ada "

" Iya ada , lagi nemenin nyonya sepuh "

" Saya di suruh ngantar Nak Zulfa bertemu nyonya besar"

" Mari silahkan masuk "

Mereka pun menuju ruang tamu menemui Fatma dan ibu Nafisah yang sudah di sebut nyonya besar dan ibu Nafisah di panggil nyonya sepuh.

" Assalamualaikum nyonya sepuh nyonya besar "

" Waalaikumsalam Bik "

" Mohon maaf nyonya besar, saya di suruh mengantar Nak Zulfa oleh tuan muda, kata tuan muda disuruh kerja disini "

" Loh kok Fabyan tidak telfon Saya bik "

" Mungkin Fabyan sibuk, sudah suruh saja dia kerja disini Nak" ujar Ibu Nafisah tersenyum, wanita yang sangat sepuh itu .

" Siapa nama mu nak " Tanya Fatma

" Zulfa nyonya "

" Kamu dari mana Nak "

" Saya dari bogor nyonya, kebetulan tuan menemukan saya di pinggir jalan raya " Zulfa pun bercerita tujuan nya datang ke kota.

Fatma yang mendengarnya nya ikut sedih dengan mata berkaca kaca, teringat akan nasib nya yang juga anak yatim piatu.

" Begini saja , bagaimana kalau nak Zulfa nemenin saya saja " Ujar Ibu Nafisah tersenyum karena merasa iba dengan nya.

" Boleh juga, mama kan juga tidak ada teman nya, soalnya bik Shofi tidak kembali lagi karena suaminya sakit , jadi Nak Zulfa yang nyiapin semua keperluan Mama ya " ujar Fatma

" Terimakasih nyonya besar dan nyonya sepuh " Zulfa sangat bahagia.

Malam hari setelah selesai sholat isyak Zulfa di antar ke kamar Ibu Nafisah oleh Bik Siti, setelah semua di sampaikan apa saja tugas Zulfa, akhirnya Zulfa pun di antar ke kamar ibu Nafisah.

Tok tok tok

" Masuk " Ibu Nafisah menyuruh masuk, karena pintu kamar memang tidak di tutup rapat

" Assalamualaikum nyonya "

" Waalaikumsalam Zulfa, masuk lah "

Zulfa pun masuk sedangkan bik siti langsung pergi karena harus cek semua Pintu di rumah itu.

" Nyonya mari saya pijat, biar nyonya bisa istirahat dulu "

" Kamu cantik sekali, apakah kamu pernah di pesantren ? "

" Iya nyonya, saya enam tahun di pesantren, lulus SMA saya pulang dan bekerja di toko perhiasan, karena sebelum ibu meninggal, saya di suruh mencari teman ibu, ya sebelum bertemu sudah hilang alamat nya "

" Sudah jangan bersedih, kamu tinggal disini jagain saya ya "

" Terimakasih nyonya sepuh " Zulfa sangat bahagia, sambil memijat kaki ibu Nafisah, dan sambil membaca sholawat

" Alhamdulillah pijatan mu enak, dan suaranya juga indah Nak , teruslah membaca sholawat, saya seneng sekali "

Zulfa dengan suara pelan membaca sholawat, sampai Ibu Nafisah tertidur, Zulfa pun tidur di samping ibu Nafisah karena perintah Ibu siti harus tidur di samping Ibu Nafisah.

Malam begitu larut, Zulfa juga tertidur dengan pulas, karena hawanya sangat dingin oleh Ac, Zulfa berselimut sampai menutupi wajah nya, Tubuh Zulfa terasa panas sekali, seakan ada pelukan yang meningkat di pinggang Zulfa.

Zulfa membuka matanya , terlihat Ibu Nafisah tidur dengan berselimut memunggungi Zulfa.

Jantung Zulfa berdetak kencang, bulu kudu nya berdiri, badanya menjadi dingin dan gemetar.

" Hantuuuu" Teriak Zulfa sambil bangun dan mendorong orang yang memeluk Zulfa.

Bruuuk

" Ada apa Zulfa " Tanya Ibu nafisah panik , tapi Zulfa tidak menjawab badan nya gemetar

Orang yang memeluk Zulfa melotot seakan matanya mau keluar .

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!