NovelToon NovelToon

He Mine

Prolog

Aina Senja Maheswari

24Tahun

Evan Mahendra

34 Tahun

...****************...

...****************...

” jadi kau akan menerimanya? ”

Evan meletakkan cangkir kopi nya.

” Kenapa harus di tolak, bukankah perjodohan ini menguntungkan satu sama lain ” Jawab senja

Ini adalah pertemuan awal antara Senja dan Evan. Mereka berdua akan di jodohkan oleh kedua orang tua mereka, dan pastinya tanpa ada kata tolak menolak.

Evan menatap Senja dengan sangat dalam, begitu sebaliknya Senja menatap laki laki itu dengan tajam, mereka sedang bergelut dengan fikiran mereka masing masing.

” Lalu untuk pribadi, apa yang akan aku dapat dari pernikahan ini ” Tanya Evan tanpa mengalihkan pandangannya

” kebebasan ” Jawaban yang sangat singkat dan jelas.

...----...

Hotel ternama di Jakarta kini penuh dengan tamu undangan Keluarga Maheswari, mulai dari anggota politik, pemimpin perusahaan ternama di setiap penjuru negeri pun juga hadir.

Pernikahan dari Keluarga Maheswari dan keluarga Mahendra memang sedang menjadi sorotan media dan masyarakat. Bagaimana tidak, siapa yang tidak kenal 2 keluarga yang memiliki nama besar dan terkenal dalam kalangan bisnis.

Mempelai perempuan masuk ke dalam gedung aula, ia di gandeng dengan seorang laki laki yang sudah berumur, laki laki itu adalah Bagas Maheswari ayah dari Senja.

Pernikahan yang cukup mewah dan megah itu di saksikan oleh tamu tamu penting dan liput oleh media.

Gandengan tuan Bagas dilepaskan, dan senja pun di serahkan kepada Evan. Mereka pun melangsungkan ikatan pernikahan yang sakral.

Setelah mereka melangsungkan pernikahan. Evan dan Senja memasuki kamar hotel.

Jangan tanya bagaimana suasana di dalam kamar hotel tersebut dan jangan berharap bahwa ada adegan romantis dalam malam pertama mereka. suasana di dalam kamar begitu sepi sangat sepi, tidak ada percakapan dalam kamar hotel tersebut. Hingga setengah jam kesepian dalam kamar tersebut Evan membuka suara.

” Setelah ini, besok kita akan tinggal di mansionku ” Evan berbicara tanpa menghadap senja

Senja yang sedari tadi membersikan mek-up pun menghentikan aktivitas nya. Senja menoleh

” Kita tidak akan pisah kamar, Aku tidak mau semua orang tau apa yang terjadi dalam rumah tangga kita, wanita itu pasti akan selalu datang ke mansion untuk melihat dan menyelidiki pernikahan kita ” balas Senja

” Aku tidak masalah, atur semua permainan yang kau buat ” Evan pun berdiri dan pergi masuk dalam kamar mandi.

Senja pun terdiam dan melihat pantulan dirinya di kaca.

”Permainan? Apakah aku sendiri yang membuat permainan ini ? ”

Pagi hari, Evan dan Senja pun bersiap pergi untuk meninggalkan hotel.

Mereka berdua berpamitan dengan kedua orang tua mereka masing

” Evan... Jaga putri ku, aku serahkan semua tentang putriku ke padamu ” Ucap ayah Senja

” Baik om.. ” Jawab Evan

” Jangan panggil Om dong Evan, bagaimana pun skrang kamu juga adalah bagian keluarga dari Maheswari. Jadi panggil dia Ayah ” mama tiri Senja pun menyauti.

” Iya ayah, mama ” Sambung Evan.

"cihh wanita racun itu terlalu ikut campur" Batin Senja

Kedua orang tua Evan pun menghampiri Senja, Mama Rita pun memegang dan menggenggam tangan Senja.

” Kalau begitu senja pun harus memanggil ku mama, seperti Evan memanggil ku mama ” Ucap mama Rita dengan tulus

Senja pun tersentuh hatinya, sudah 16 tahun lamanya dia tidak pernah merasakan kehangatannya genggaman tangan dari seorang ibu. tanpa dia sadari air matanya pun terjatuh.

” ehh menantu mama kok nangis ” ucap mama Rita dan menghapus air mata Senja.

” tidak apa apa ma, hanya saja saya sangat rindu ibu saya ” Jawab Senja

Mama Rita pun tersenyum dan memeluk Senja dengan sangat hangat, mama Rita pun mengelus dan membelai rambut Senja dengan sangat penuh kasih sayang.

” Katakan pada mama kalau Evan nakal, mama akan menjewernya dan memarahi nya ” ucap mama Rita

Senja pun hanya tersenyum

” Van Jaga menantu cantiknya mama, jangan buat menangis. Mengerti!” Ucap mama Rita

” Iya maa ” jawab Evan

Evan dan senja pun masuk ke dalam mobil dan dan para bodyguard dan asisten Evan Dan Senja pun turut masuk ke dalam mobil masing masing.

Mobil pun pergi menuju Mansion, tidak ada obrolan dalam mobil itu, sunyii...heningg begitulah suasana dalam mobil.

Bersambung.....

Episode 1

Setibanya Evan dan Senja di mansion, mereka turun dari mobil. para pengawal dan para asisten rumah tangga pun berjejer menyambut tuan mereka.

Evan dan Senja pun berjalan berdampingan ke dalam mansion. Evan menghentikan langkahnya dan

” Tidak perlu aku perjelas siapa wanita di sampingku. dia adalah istriku, nona muda disini. layani dia dan hormati dia ” ucap Evan.

” baik tuan ” jawab kompak semua para pelayan.

Assisten Senja, Ela pun maju untuk menanyakan dimana kamar nona muda nya.

” Dimana kamar nona Senja tuan, biarkan saya mengantar nona ke kamar” Tanya Ela

Evan pun langsung memberikan kode kepada kepala pelayan agar mengantarkan mereka berdua.

Kepala pelayan pun mengerti dan langsung menunjukan arah untuk Ela dan Senja menuju kamar.

Salsabiela Hanum

24 tahun

Salsabiela Hanum dalam Asisten pribadi Senja, Ayah Ela, Prayoga adalah tangan kanan dan sekaligus orang yang sangat di percayai Tuan Bagas Maheswari. Ela dan Senja adalah teman mulai dari mereka Kecil, dan saat ibu kandung Senja pun tiada, Ela lah yang menjadi tempat dimana Senja menangis dan meluapkan semua perasaan yang ia pendam. Ela menjadi asisten pribadi Ela saat masih SMK dan Senja sendiri yang merekrut Ela menjadi orang kepercayaan nya. Mereka tumbuh bersama bersekolah bersama hingga masuk kuliah pun bersama .

Para pelayan membawa semua barang barang Senja masuk ke dalam kamar, mereka menata satu persatu baju senja ke dalam wardrobe. Bukan hanya baju, tas dan sepatu branded pun mereka tata dengan sangat rapi.

Ela pun mengamati satu persatu pelayanan yang ada di kamar itu, dan Ela sendiri yang memberikan arahan tatanan tersebut.

” Apa pun yang menyangkut nona Senja itu harus melalui ku terlebih dahulu, mengerti semua ” Ucap Ela

” baik nona ” jawab serentak pelayan

” kalian bisa keluar sekarang ” perintah Ela.

Para pelayan pun keluar dari kamar tersebut, kini hanya tinggal Senja dan Ela yang berada dalam kamar tersebut.

” Apa seperti ini yang kau mau ” Tanya Ela

” aku pun tidak tau ” jawab Senja dengan datar

” lalu kenapa kau mengambil keputusan seperti ini ” tanya Ela lagi

Senja hanya diam tidak menanggapi pertanyaan Ela, senja hanya membaca buku yang dia bawa dari rumahnya sebelum acara pernikahan.

”Keluarlah, dan istirahat lah. Kau pasti juga lelah ” ucap Senja

Ela pun hanya membuang nafas pelan, dan Ela pun membungkuk kan badan nya, Ela sangat profesional dalam pekerjaan nya, walau pun terkadang Senja tidak suka dengan sikap formal nya, dan menyuruh nya untuk bersikap informal ketika hanya berdua, tetapi Ela tetap profesional. Ela pun keluar dari kamar tersebut.

" keputusan ku sudah benar bukan " tanya senja dalam hati sendiri

Ela keluar dari kamar dan berpapasan dengan Evan dan Asisten nya, Ela pun membungkuk kan badan nya,

” istirahat lah, kamar mu ada di bawah ” suruh Evan

” baik tuan ” Jawab Ela

Ela pun turun dan memasuki kamarnya. Evan dan asisten nya hanya beradu pandang.

” Apa ini keputusan yang sangat tepat Arnold? ” tanya Evan ke asisten nya

” tuan muda, mungkin ini adalah keputusan yang bagus untuk anda, Mungkin nona Senja memang adalah takdir dari tuhan untuk anda ” Jawab Arnold

Arnold Mahendra

30 Tahun

Arnold Mahendra adalah asisten pribadi dari Evan, Kenapa nama belakang nya Mahendra, Arnold adalah anak yang di adopsi oleh mama Rita, Arnold yang kecil waktu itu sedang berteduh di dalam gubuk kecil, tubuh kecil nya yang kedinginan karena hujan yang lebat dan angin yang kencang, ketika mobil mama Rita lewat, mama Rita melihat Arnold sedang meringkuk kedinginan, dia sedang meringkuk menghangatkan badan nya, dan mama Rita pun langsung mendekat kan diri nya lalu membawa Arnold pulang, di situlah Arnold di asuh dan besar kan. Arnold di besarkan dan diangkat menjadi anak dan adik dari Evan. Evan sendiri pun memiliki seorang adik kandung yang bernama Steven Mahendra yang sedang berada di luar negeri untuk melanjutkan S2 nya, tapi Evan justru yang lebih dekat dengan Arnold.

...----------------...

Malam ini dikamar, Evan dan Senja sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Evan yang bergelut degan laptopnya dan senja pun asyik dengan tabloid nya. Evan yang sedari tadi mata nya fokus ke laptop Kini mengubah pandangan nya ke arah kasur, arah dimana istri nya Senja sedang duduk manis dengan tabloid majalah di tangan.

Merasa ada yang memandang, Senja pun membuka suara.

” Katakan, ada apa ” Tanya Senja tanpa mengubah pandangan nya di majalah

” Aku akan keluar sebentar lagi, jadi kau tidur saja dulu ” Jawab Evan

” Kau tidak akan pulang? ” tanya Senja yang menoleh ke arah Evan

” Aku pulang, setelah menyelesaikan pekerjaan ku ” Jawab Evan

Evan pun berdiri dan memungut jas nya. Evan pun keluar dari kamar tersebut. Senja hanya menatap kepergian Evan.

Senja menaruh tabloid majalah nya dan bergegas untuk tidur.

Saat dimana malam hari itu... Sorang wanita cantik sedang berjalan di pinggir pantai dengan menggandeng tangan mungil seorang putri, dia menggandeng dan tertawa begitu bahagia. dia melihat putri nya berlari lari, dia melihat putrinya tersenyum dengan sangat bahagia.

” Sayang jangan lari jauh jauh ” teriak rantih

” ayo ma kejar senja ” teriak Senja kecil

Ratih dan Senja berlarian di pinggir pantai hingga tertawa lepas

” aah kena... hhmm putri mama skrang mau main apa lagi ” tanya Rantih

” Aku mau mama tutup mata dan aku bersembunyi ” ucap Senja

” hhmm bermain petak umpet? ” tanya Rantih

” iyaa maa ” jawab Senja dengan mengangguk-anggukkan

” Oke siap, mama hitung sampe 10 yaa. ” tawar Rantih

” iya ma ” jawab Senja

” satu , dua ,tiga ,empat , lima ”

Senja berlari mencari tempat persembunyian, Senja berlari ke arah semak semak untuk bersembunyi.

” enam, tujuh , dela --”

Dor. Dor. Dor

” MAMA..... ” Teriak Senja

Senja terbangun dengan tubuhnya yang bergetar hebat,wajah nya penuh dengan keringat dengan nafas yang memburu. Di melihat sekitar kamarnya gelap.

” Ela....Ela...Ela....” Senja berteriak histeris

” AHHKK MAMA.. MAMA ”

...----------------...

...----------------...

Saat ini Evan dan Arnold sedang berada di hotel, dia bertemu dengan klien nya, Evan pun melihat arloji nya yang menunjukkan waktu sudah pukul 23:00. Evan dan kliennya pun mengakhiri percakapan mereka.

” Tuan Evan senang bisa berbincang bincang dengan anda dan semoga semua rencana kerjasama kita bisa Segera berjalan ” ucap klien

” Pasti tuan Reno, anda tidak perlu khawatir dengan kerja sama kita, setelah ini kontrak kerja kita akan segara saya kirim ke kantor anda ” balas Evan

” dan satu lagi tuan Evan, saya ucapkan selamat atas pernikahan anda, maaf saya tidak bisa hadir di waktu pernikahan anda, saya sedang berada di jepang ” ucap tuan Reno

” Tidak apa apa tuan Reno, saya tau anda adalah orang sibuk, terimakasih atas ucapan anda ” Jawab Evan

Evan dan Reno pun berjabat tangan pertanda telah mengakhiri pertemuan tersebut, Evan dan Arnold mengantarkan tuan Reno keluar dari hotel.

” Apa kita langsung pulang tuan ” tanya Arnold

” heem iya, kita langsung pulang ” jawab Evan

Evan dan Arnold pun masuk ke dalam mobil dan menuju ke mansion, di perjalanan Evan hanya memejam kan mata nya.

Sesampainya di mansion Evan pun langsung masuk ke dalam rumah, langkah Evan dan Arnold terhenti ketika mendengar teriakan di kamarnya.

Evan dan Arnold langsung berlari, dan sampai nya di tangga dia bertemu dengan Ela berlari dari arah kamarnya, Ela berlari ke arah atas menuju kamar Senja. Evan dan Arnold pun berlari menuju ke atas.

Pintu terbuka dan suasana kamar yang gelap, Ela pun langsung menyalakan nya. Evan yang baru sampai depan kamar begitu kaget melihat keadaan Senja yang menangis histeris dengan wajah yang penuh keringat dan air mata.

Evan pun mendekatkan dirinya dan langsung memeluk Senja, senja memberontak dan masih berteriak histeris.

” Senja tenang, hustt tenang Senja kau aman disini, tenang ” Evan menenangkan Senja dalam pelukannya

Beberapa menit Senja pun tenang dan jatuh pingsan dalam pelukan Evan. Evan pun langsung membopong tubuh Senja atas atas kasur. Evan merasakan tubuh Senja yang masih bergetar hebat dalam keadaan pingsan.

” ada apa ini ” tanya Evan

” Gelap. Nona Senja benci gelap dan takut gelap ” jawab Ela yang masih menatap Senja

” lalu kenapa lampu di matikan ” tanya Evan dengan sedikit membentak

Ela tanpa menjawab pun langsung keluar kamar, Ela turun dan memanggil semua para pelayan.

Dikamar Evan dan Arnold masih terdiam melihat keadaan Senja yang berantakan, Senja yang jauh dari kata Angkuh dan dingin itu, Senja yang ini terlihat begitu memprihatinkan.

” Tuan apa perlu saya memanggil dokter putra untuk datang ke mansion ” tanya Arnold

” heem panggil dia kesini ” jawab Evan yang sambil membenarkan selimut

” Baik tuan ” ucap Arnold

Evan masih memandangi Wajah pucat Senja, wajah yang menyimpan begitu banyak penderitaan. Evan pun berdiri dan keluar kamar, dia turun dan melihat para pelayan yang sudah berkumpul.

” Siapa yang mematikan lampu kamar nona Senja ” Tanya Ela dengan begitu Emosi

” sa- saya nona ” jawab pelayanan yang di belakang

Ela pun maju dan menampar pipi pelayan tersebut

plak.. plak..plak..plak

” BUKANKAH AKU SUDAH BILANG, APA PUN YANG MENYANGKUT NONA SENJA, SEMUA HARUS BERTANYA DULU PADAKU ” Sentak Ela.

” Maaf nona ” ucap pelayan dengan tertunduk

Arnold yang melihat kejadian tersebut pun mendekat dan menahan tangan Ela yang akan menampar pelayan lagi.

” Cukup..” Cegah Arnold

Ela manarik tangan nya yang di tahan oleh Arnold

” Jangan ikut campur ” ucap Ela

” Apa kau tidak menghargai tuan Evan yang melihat kelakuanmu ” tanya Arnold

Ela pun menoleh ke arah tangga melihat Evan yang berdiri di sana. dan Ela pun pergi ke arah kamar nya.

” bubar semua ” perintah Arnold

para pelayan tersebut pun bubar. Arnold pun menghampiri Evan yang berdiri di tangga.

” saya sudah telfon dokter putra tuan, mungkin 15 menit lagi dokter putra akan Sampai ” lapor Arnold

Evan hanya menjawab dengan anggukan. Ela yang keluar dari kamar nya pun langsung menaiki tangga dan berhenti di depan Evan.

” Nona Senja tidak perlu dokter, nona Senja hanya perlu ini ” ucap Ela dan menyodorkan sebotol obat

” Apa ini? ” tanya Evan yang mengambil botol tersebut

” obat penenang ” jawab Ela dan mengambil alih botol obat

Ela pun langsung naik dan menuju ke arah kamar, Evan dan Arnold pun mengikuti Ela.

Dengan telaten Ela membangun kan Senja dan nahan nya agar duduk, dia memasukkan 1 butir obat ke dalam mulut senja dan langsung memberikan air putih untuk mendorong obat masuk kedalam tenggorokan nya. setelah selesai Ela menidurkan kembali tubuh Senja dan Merapikan rambut dan selimutnya.

” Saya mohon jangan bercerita apa pun tentang kejadian malam ini kepada nona Senja tuan ” pinta Ela

” kenapa? ” tanya Evan

” Nona tidak suka ada orang lain yang melihat sisi dirinya yang seperti ini ” jawab Ela

” kalau begitu kau ceritakan semuanya padaku ” ucap Evan

Ela hanya menjawab dengan anggukan.

Bersambung.....

Episode 2

Kini Evan, Arnold dan Ela berada di taman belakang, mereka bertiga berkumpul di taman belakang untuk membahas kejadian yang baru saja terjadi. Evan duduk dan menghadap Ela yang masih diam. Ela hanya masih duduk dan belum membuka suaranya.

” Apa kau masih akan tetap diam ” tanya Evan

” Apa yang tuan ingin tau ” Tanya balik Ela

” Semua ” jawab Evan

Ela membuang nafas panjang lalu dia menatap lurus ke depan.

” Apa tuan tau PTSD ? ” Tanya Ela

” Post Traumatic Stress Disorder ” jawab Evan

Ela mengangguk.

” Nona Senja mempunyai PTSD ” Ucap Ela

Evan yang sedari tadi menyenderkan tubuhnya pun kini langsung menegapkan tubuhnya, tak kala Arnold pun ikut terkejut dengan pernyataan Ela.

” Apa maksudmu ” Tanya Evan

” Nona memiliki trauma berat atas kegelapan, nona membenci gelap, nona tidak suka gelap ” tutur Ela

” Lalu apa yang membuat dia takut kegelapan ” Tanya Evan

” Itu bukan kapasitas saya untuk memberitahu semua tuan, saya hanya berharap tuan mengerti dan saya juga berharap untuk kejadian malam ini untuk tidak perlu di ungkit ungkit ” Ucap Ela

El pun berdiri dan membungkukkan badan nya

” selamat malam tuan ” Ucap Ela yang lalu pergi masuk ke dalam rumah.

Evan hanya masih diam, dia tidak tau apa yang terjadi dengan istri nya yang sebenarnya, bagaimana dia tau, Dia hanya bertemu dengan istrinya satu kali pertemuan, walau pun dia tau siapa seorang Aina Senja Maheswari selain dia putri tunggal keluarga Maheswari, Senja juga sorang balerina yang terkenal. Tapi untuk kehidupan nya, Evan sama sekali tidak tau menahu apa apa.

” Tuan, bagaimana kalau saya yang akan mencari tau tentang nona muda ” tanya Arnold

Arnold yang mengerti dengan isi Kepala Evan pun menawarkan diri untuk mencari tau masa lalu Senja.

” Selidiki diam diam jangan sampai tercium oleh Senja, aku tau dia sangat pintar ” perintah Evan

” Baik tuan ” jawab Arnold

” pergilah dan istirahat lah, aku akan kembali ke kemar ” ucap Eva sambil berdiri

Evan masuk dan menaiki tangga menuju kamar nya, dia membuka pintu dan melihat sorang wanita yang tertidur dengan sangat pulas di atas kasur nya, Evan pun mendekatkan diri nya, dia melihat bagaimana wajah yang tadi nya penuh dengan ketakutan kini berubah begitu tenang.

Tanpa Evan sadari dia pun mengelus dan menyingkap kan rambut rambut senja.

” apa sebenarnya yang terjadi padamu senja, kenapa kau begitu sangat misterius, bahkan Tampa berfikir dua kali kau tidak menolak perjodohan kita. apa sebenarnya yang ada dalam pikiranmu ” Batin di evan

...----------------...

Cahaya matahari yang masuk menerobos jendela kaca yang baru saja di buka lebar lebar itu membangunkan seorang yang sedang tidur dengan nyenyak.

” aaghh ” Raung Senja tanpa membuka matanya

Ela membuka setiap gorden yang ada di kamar itu untuk membiarkan cahaya matahari masuk.

” Bangun nona, nona harus bangun sekarang ” perintah Ela

” why? It's too early Ela ” jawab Senja

” nona ada latihan hari ini ” Tegas Ela

Senja pun membuka mata nya dan dia menoleh ke arah Ela, Senja duduk dan memandangi Ela begitu lama,

” Apa yang terjadi tadi malam ” tanya Senja

” Tidak ada yang terjadi non, silahkan bangun ” jawab Ela.

” tapi aku merasakan bahwa semua-

” itu adalah mimpi nona, tidak terjadi apa pun semalam ” selat Ela

Senja pun mengangguk-anggukkan kepala nya, dia turun dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mndi. Setelah selesai Senja mandi Ela pun mulai mengurus senja, mulai dari atas hingga bawah, Ela begitu telaten mengurus Senja.

” Apa dia pulang tadi malam ” tanya Senja

” tuan sudah di bawah sekarang nona ” jawab Ela

senja pun hanya menganggukkan kepala nya pertanda dia mengerti apa yang di maksud Ela. Setelah selesai Senja dan Ela pun turun dari kamar nya.

Senja melihat Evan dan Arnold sudah duduk di depan meja makan, Senja turun dan mengambil tempat duduk tepat di sebelah kanan Evan.

” Selamat pagi nona muda ” Salam Arnold membungkuk

Senja hanya menganggukkan kepala nya.

” Duduklah sebelah ku ” perintah Senja untuk Ela

Ela pun langsung menarik kursi dan duduk disebelah kiri Senja. ke empatnya pun makan tanpa ada yang membuka suara. hingga nada dering telepon Senja pun berbunyi

” Nona tuan Bagas ” Lapor Ela.

Senja mengambil dan mematikan telepon nya, Senja menyudahi sarapan nya dan bangkit dari kursinya.

” aku akan menghubungimu ketika sudah di perusahaan ayah, dia mengajak mu menantu nya untuk makan siang bersama ” Ucap Senja

” Baiklah ” Jawab singkat Evan

Senja pun pergi dan di ikuti Ela. sopir yang sudah siap untuk mengantarkan mereka pun membukakan pintu mobil, Senja masuk di kursi bagian belakang dan Ela duduk di kursi depan. Mobil pun melaju keluar mansion.

Disisi lain Evan yang masih duduk di meja makan dengan Arnold membahas tentang tugas yang dia berikan kepada Arnold.

” apa yang kau dapat ” tanya Evan

” saya masih belum mendapatkan apa apa tuan, semua informasi tentang nona Senja di tutup rapat rapat oleh tuan Bagas ” jawab Arnold

” Segera cari tau, tapi jangan sampai ayah mertuaku tau ” Perintah Evan

” Baik tuan ” jawab Arnold

...----------------...

Senja dan Ela telah sampai di kantor perusahaan keluarga Maheswari. MAHESWARI GROUP perusahaan dalam bidang industri yang terkenal. Langkah Senja dan Ela menjadi pusat perhatian di kantor, setiap orang yang berpapasan dengan Senja mereka selalu memberikan salam hormat Namun sama sekali tidak balas Senja.

pintu lift terbuka di lantai 24. Tepat dimana ruangan ayah nya berada, kedatangan Senja pun di sambut oleh Sekertaris cantik.

” Selamat pagi nona Senja, selamat pagi nona Ela ” sapa Eva

Eva adalah sekertaris ke 2 ayah nya. usia Eva 32 tahun, dia cantik dan pintar, banyak desas-desus gosip yang beredar di perusahaan bahwa Eva bukan hanya sekertaris di kantor, melainkan dia juga teman tidur ayah nya.

” Tuan sedang memimpin rapat, di dalam sudah ada nyonya-- ”

Tanpa menunggu lama Senja pun membuka pintu dan masuk ke dalam kantor, Benar bukan di dalam sudah ada ibu tiri nya yang sedang asyik menikmati teh hangat nya.

” hallo sayang ” sapa ibu tiri

Tanpa membalas sapaan Ibu tirinya Senja pun langsung duduk di depan ibu tirinya.

” Kau masih masih saja bersikap tidak sopan kepada ibumu ini ” Sindir Mayang

Mayang Maheswari adalah Ibu tiri dari Senja, dia dinikahi oleh tuan Bagas tepat 1 tahun kepergian ibu kandung senja. Mayang memiliki seorang putra yang sudah berumur 35 tahun yang bernama Deon Maheswari. Dia memiliki putra dari pernikahan pertama nya dengan mendiang mantan suaminya.

Mayang Maheswari

” Apa kau juga akan bersikap seperti ini kepada ibu mertuamu ” Tanya Mayang

” Jangan kau bandingkan dengan Mama mertuaku, Sudah pasti kau tidak bisa di bandingkan dengan beliau bukan ” Jawab Senja

” hhmm benarkah, apa yang membuat kita berbeda sayang ” Tanya Mayang sambil meletakkan cangkir teh nya

” Cihh apa perlu ku buka siapa dirimu sebelumnya ” Ejek Senja

” Seorang kepala pelayan yang merangkak naik ke atas kasur majikan nya, apa kata kata seperti itu mampu membuatmu sadar ” ucap Senja

Raut wajah Mayang kini sudah tidak bersahabat lagi, Dia ingin sekali menampar mulut Senja, tapi dia tahu batas bagaimana pun sekarang dia berada di dalam perusahaan suaminya.

” Ela apa kau tidak mengajari dia cara bicara sopan kepada orang tua? apa saja yang kau lakukan selama ini ” Sindir Mayang

Ela hanya diam dan tidak menanggapi ocehan majikan nya, dia hanya berdiri dan melihat Senja dan Mayang yang sedang beradu mulut.

Pintu terbuka dan masuklah Tuan Bagas. dia melihat putri nya bersama istri nya sedang duduk berhadapan.

” Kau sudah sampai ” tanya Bagas

Ela yang melihat tuan Bagas pun membungkuk kan badan nya dan memberi salam. setelah itu Ela keluar dari ruangan tersebut.

Tuan Bagas pun menuju kursi singgah Sanah nya dan duduk di tengah tengah antar Senja dan Mayang.

” Ada apa ayah menghubungiku ” tanya Senja tanpa basa-basi

” Aku sedang mengeluarkan produk baru, jadilah model nya. aku kan mengatur jadwal pemotretan mu ” ucap Bagas

” Dan bagaimana dengan suami mu, bagaimana dengan rumah tangga mu ” tanya Bagas

” apa yang ingin ayah tau ” tanya Senja

” Senja sampai kapan kau akan mengibarkan bendera Perang kepada ayahmu sendiri ” Tanya Bagas dengan nada lemah

” Aku? Bukan kah ayah sendiri yang mengibarkan bendera perang terhadap kita berdua ” Jawab Senja

” Jika jadwalnya sudah di atur, kirim saja ke Ela, dan satu lagi Evan sedang sibuk, tidak bisa makan siang, aku pun sibuk” Bohong Senja

Senja pun berdiri dan keluar dari ruangan ayahnya.

Bersambung......

Bagas Maheswari

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!