NovelToon NovelToon

KUPU-KUPU KAMPUS

Makanan apa ini

Leni lemes sekali hari ini ke kampus, karena kelas hari ini sampai sore karena ada mata kuliah tambahan.

" Bunda, minta uang jajan dong, hari ini Leni pulang sore kuliahnya." Ucap Leni sambil melihat Bunda Nya, yang lagi siapin bekel untuk Leni.

" Maafin Bunda, hari ini Bunda tidak bisa memberikan uang jajan, karena Ayah kamu tidak ada uang lebih. Bunda sudah siapin bekel untuk kamu bawa Nak." Ucap Bunda Nya Leni, langsung kasih lihat makanan yang sudah disiapkan.

" Makanan apa ini? Bunda selalu saja membuat Leni malu dengan makanan seperti ini!." Tanya Leni kesal, Leni keluar dari ruang makan dan langsung berangkat ke kampus, dengan perasaan kesal.

Dilain sisi, Arka kesal sekali, karena mobilnya masih pagi, sudah mogok tiba-tiba dipinggir jalan.

" Sial! Ini mobil kenapa sih? Perasaan tadi dirumah baik-baik saja." Tanya Arka kesal, karena mobilnya tiba-tiba berhenti begitu saja.

Arka berusaha hubungi karyawannya, Untuk datang ke tempatnya Arka supaya Bisa bantuin Arka untuk melanjutkan perjalanan ke kantor.

Dilain sisi, Leni merasa lapar sekali, karena tadi dirumah tidak sempat untuk sarapan pagi.

" Ya Tuhan! Lapar sekali rasanya, tidak sarapan dirumah, uang cuman cukup untuk naik bus saja." Ucap Leni kesel dan sedih, karena orang tuanya tidak memiliki uang lebih.

Leni berhentiin Bus, yang lewat didepannya dan langsung masuk kedalam bus, untuk berangkat ke kampuas.

Dilain sisi, Arka merasa lega, akhirnya Raka tiba juga, Membuat Arka langsung masuk kedalam mobilnya Raka.

" Tolong urus mobil saya, jika kamu sudah selesai tolong dibawa ke kantor yah." Ucap Arka melihat Wahyu, yang sengaja diajak Raka untuk urus mobilnya yang tiba-tiba mogok.

" Baik Tuan. Ya sudah saya permisi dulu." Ucap Wahyu, langsung keluar dari mobilnya Raka Untuk urus mobilnya Arka.

" Raka, hayo kita ke kantor sekarang." Lanjut Arka, melihat Raka Asistennya yang selalu bisa diandalkan.

" Siap."Ucap Raka langsung melajukan mobilnya, menuju kantornya Arka, yang lumayan jauh jaraknya.

Dilain sisi, Leni berusaha untuk tidak menunjukan didepan, temen-temennya kalo sekarang Leni lagi nahan lapar dan tidak ikutan protes karena pulang sore.

" Kesal yah! Dosen minta kita pulang sore, padahal saya ingin sekali ke Mall padahal." Protes Ririn kesal, karena rencana nongkrong dari siang batal, karena tiba-tiba Dosen minta mata kuliah sampai sore.

" Bener sekali, padahal kan enak tuh siang-siang ke Mall buat makan dan juga ke salon untuk luluran." Ucap Cristy sudah Membayangkan, betapa ademnya di dalam Mall.

" Kalo saja tidak masuk kuliah, dibolehkan pasti saya sudah dirumah deh sekarang!." Protes Usi kesal, karena mahasiswa tidak boleh ada yang jjin sama sekali hari ini.

" Leni, kamu kenapa diam saja? Kenapa tidak ikut protes juga?." Tanya Riska melihat Leni yang diam saja, dari tadi.

" Malas protes, karena percuma saja tidak merubah keadaan juga. " Ucap Leni, berusaha hemat tenaga, karena badannya mulai lemes karena tidak makan sama sekali.

" Betul juga sih, yang bisa kita lakukan yah pasrah saja sampai sore." Lanjut Riska setuju, karena banyak protes juga sia-sia jadinya.

Dilain sisi, Arka melihat seketarisnya, hari ini berpakaian seksi, membuat Arka senyum melihatnya.

" Belum waktunya kasih berkas untuk aku kan? Kenapa kesini masih pagi padahal?." Tanya Arka, langsung melihat bukit kembar.

"Bos ganteng aku, maunya aku ngapain sayang." Ucap Lulu manja, Lulu langsung peluk Arka dengan manjanya.

" Dasar yah kamu, baik lah. Sekarang kita lanjut dikamar pribadi aku kalo begitu." Lanjut Arka yang merasa sudah on, karena tingkahnya Lulu yang berusaha menggoda Arka masih pagi.

Arka langsung kunci pintu ruangannya, dan langsung ajak Lulu jalan ke kamar pribadinya.

Dilain sisi, Ririn melihat Leni terlihat pucat, langsung menuju mejanya Leni untuk diledekin.

" Dari pagi, wajah kamu pucat sekali?." Tanya Ririn senyum sinis melihat Leni, temen paling kere dan tidak pernah melihat Leni ke kantin.

" Len, sudah jam makan, ke kantin yuk kata Bu kantin mereka buat menu baru katanya, dan wajib kita coba." Ucap Usi siap-siap untuk ke kantin.

" Kamu saja sana, saya puasa Usi." Ucap Leni bohong, Andaikan bisa jujur jika Leni sudah menahan haus dan lapar dari pagi.

" Rajinnya puasa, tapi wajah kamu pucat seperti itu loh, tapi yah sudah lah tidak peduli juga." Lanjut Ririn langsung pergi, Ririn merasa sudah cukup basa-basinya.

" Len, kamu yakin melanjutkan puasa kamu? Tapi bener, apa kata Ririn kalo wajah kamu terlihat pucat sekali. Lebih baik batalkan saja, yuk ke kantin sebelum kehabisan dan sebelum bel masuk kelas. Jangan paksakan untuk melanjutkan puasa?." Tanya Usi yang peduli dengan kondisinya Leni.

" Beneran, sudah sana kamu ke kantin, keburu makanan barunya keburu habis loh." Lanjut Leni yang juga, ada keinginan untuk mencoba, tapi apa daya Jika Leni tidak ada uang sama sekali.

Dilain sisi, Arka minta Raka carikan perempuan muda, karena Arka sudah bosan dengan seketarisnya dan malas untuk cari sendiri.

" Raka, carikan perempuan masih muda dong, saya mulai bosan dengan Lulu, saya mau coba yang lain." Ucap Arka, sambil memainkan pulpennya dan kedua kakinya ada diatas meja.

" Kenapa bosan? Bukannya servicenya bagus kan?." Tanya Raka heran, karena Arka baru merasakan bosan sekarang.

" Sudah lah jangan banyak tanya, carikan sekarang juga dan jika sudah dapat. Kamu akan saya berikan imbalan jika kamu berhasil. Saya mau mahasiswa kalo bisa untuk temani saya bersenang-senang." Lanjut Arka yang ingin mencoba perempuan lain Untuk kebebasannya.

Dilain sisi, Ririn, Cristy, dan Usi. Akhirnya menikmati aneka makanan masakan Jepang, menu makanan baru di kantin kampus.

" Usi, Temen kere kamu kenapa pucat tadi?." Tanya Cristy menikmati sushi.

" Pucat karena lagi puasa dia, mungkin badannya tidak kuat menahan tidak makan dan tidak minum." Ucap Usi berusaha berfikir positif.

" Saya sih, jika badan seperti dia tidak kuat untuk puasa, yah tidak akan melanjutkan puasa lagi, karena menyiksa diri juga." Ucap Ririn yang selama ini tidak pernah puasa, jika badannya terasa tidak enak.

" Tapi, kita saja tidak pernah tuh melihat, si kere ke kantin sama sekali. Jadi saya kurang percaya jika dia lagi puasa. " Lanjut Cristy yang tidak percaya jika Leni lagi puasa, karena Cristy tidak pernah melihat Leni beli makanan dan minuman sama sekali.

Dilain sisi, Leni memanfaatkan waktu istirahat satu jam, untuk tidur siang karena perutnya semakin sakit rasanya.

" Mumpung sendirian, lebih baik tidur siang deh, lumayan juga tidak membuat saya ngantuk." Ucap Leni, langsung memejamkan matanya untuk istirahat sebentar.

Kenapa tidak makan

Arka dan Raka jalan-jalan, sebelum pulang ke rumah dan Arka minta Raka berhenti di halte bus untuk nongkrong sebentar.

" Raka, didepan kita berhenti yah." Ucap Arka sambil melihat halte bus.

" Mau ngapain kesana? Katanya mau cari temen kencan yang baru?." Tanya Raka merasa aneh, karena Arka mau nongkrong di halte bus.

" Disana banyak mahasiswa, yang nunggu angkutan umum mau pun taxi online. Sudah lah kita sekalian minum kopi dipinggir jalan." Lanjut Arka, langsung keluar dari mobil.

" Dasar! semangat sekali mencari daun muda." Protes Raka, sebelum turun dari mobil dan ikutin Arka untuk nongkrong bareng.

Dilain sisi, Leni tidak kuat lagi menahan rasa lapar, ingin sekali cepet sampai rumah untuk minum dan makan.

" Ya Tuhan! Rasanya tidak kuat sekali, menahan lapar seharian seperti ini." Batin Leni, Leni merasa tenggorokan benar-benar kering dan perutnya semakin terasa sakit.

" Leni, jalan-jalan yuk ke Mall, kita mau ke salon nih, apa kamu mau ikut?." Tanya Usi, yang ingin sekali ajak Leni ke Mall.

" Usi, ngapain sih ajak dia ke Mall? Dia saja tidak pernah beli makanan sama sekali ke kantin kampus kan? Memangnya kamu mau bayarin dia?." Tanya Cristy melihat Leni, yang terlihat pucat karena di kirain puasa.

" Saya sih, malas sekali yah, bayarin temen ke salon dan belanja. Pemborosan dan pasti akan kebiasaan loh." Ledek Ririn yang tidak akan pernah, mau bayarin temen untuk belanja.

" Tidak usah Usi, saya mau pulang saja." Lanjut Leni langsung pergi, dari pada semakin malu dan marah karena mendengar hinaan yang diucapkan oleh Cristy dan Ririn.

" Temen kere, apa sih yang diharapkan Usi? Tidak akan pernah bisa diajak jalan sama sekali kan?." Tanya Ririn sambil senyum sinis melihat Leni jalan.

Usi cuman bisa diem saja, mendengar ucapan Cristy dan Ririn, karena apa yang mereka ucapkan benar.

Dilain sisi, Dari kejahuan Arka melihat Leni, berjalan sempoyongan dan seketika dia pingsan tubuhnya membentur jalan. Membuat Arka langsung lari untuk menolong Leni.

" Kita bawa ke rumah sakit sekarang, kasihan sekali dia jalannya sudah lemah dan tiba-tiba pingsan." Ucap Arka, langsung gendong Leni dan jalan menuju mobilnya Raka untuk dibawa ke rumah sakit.

" Untung yang dibantu Arka cantik, pasti akan ada pahlawan kesiangan nih nanti." Ucap Raka, sambil jalan menuju mobilnya.

Raka kaget melihat Arka yang tidak bisa diam, bisa-bisanya naik-naik kepuncak gunung.

" Dia cocok, untuk saya jadikan temen kencan. Buruan ke rumah sakit untuk berikan dia pertolongan." Ucap Arka, Arka merapihkan kembali bajunya Leni yang sempet berantakan.

" Dasar yah! Bisa-bisanya mencari kesempatan dalam kesempitan, baik lah kita ke rumah sakit sekarang." Ucap Raka, melihat Leni yang rebahan dipangkuannya Arka karena masih pingsan.

Leni perlahan membuka matanya dan betapa kagetnya, melihat dirinya ada didalam mobil orang yang tidak dikenal.

" Kalian siapa? Kenapa saya ada didalam mobil kalian? Saya mau dibawa kemana?." Tanya Leni merasa takut, karena tiba-tiba ada didalam mobil.

" Tadi kamu pingsan, saat kamu jalan menuju halte bus. Kita panik dan berniat tolongin kamu mau dibawa ke rumah sakit, kalo boleh tahu kenapa kamu pingsan? Sepertinya kamu tidak sehat yah?." Tanya Arka memperhatikan Leni, yang kelihatan lemah dan ketakutan karena ada didalam mobilnya.

" Maaf merepotkan kalian, saya pingsan bukan karena sakit tapi karena saya merasa lapar sekali, dari pagi belum makan dan minum." Lanjut Leni merasa malu, karena pingsan belum makan sama sekali.

" Raka, kita sekarang cari restoran untuk makan bersama gadis cantik Ini." Lanjut Arka, yang tiba-tiba punya ide untuk manfaatin Leni, dengan melihat kondisinya Leni yang tidak makan dari pagi.

Raka nurut saja apa kata Arka, Raka merasa kasihan melihat Leni karena menahan lapar dari pagi sampai sore.

Dilain sisi, Citra, Ririn, dan Usi. Setelah dari salon, langsung jalan menuju toko kosmetik untuk  belanja bareng.

" Kalian juga beli makeup?." Tanya Usi yang melihat Ririn dan Cristy jalan bareng, ke toko kosmetik.

" Iyah dong, kosmetik saya sudah habis dan kebetulan ada di Mall, ya sudah sekalian saja belanja." Ucap Cristy yang tidak ingin, telat beli kosmetik karena tidak ingin terlihat pucat karena tidak makeup sama sekali.

" Yah sudah, kita jalan bareng ke sana kalo begitu." Ucap Ririn senang, belanja kosmetik bersama temen-temen kampus.

Dilain sisi, Arka tidak menyangka jika Leni, orang sederhana sekali, untuk makan saja kesulitan apa lagi untuk gaya hidup anak remaja seusianya yang tidak bisa terpenuhi.

" Apa kamu mau saya kasih uang belanja setiap hari? Selain untuk makan, kamu juga bisa belanja apapun yang kamu inginkan, Apa mau menerima uang pemberian saya?." Tanya Arka, Arka senyum melihat gunung kembar yang mini.

" Seriusan Bang? Mau sekali Bang, apa syaratnya? Tidak mungkin kan memberikan secara cuma-cuma?." Tanya Leni yang yakin, tidak ada orang yang memberikan uang tanpa syarat sama sekali.

" Sekarang ikut saya, nanti kamu akan tahu, apa yang harus kamu lakukan." Lanjut Arka, yang sudah tidak sabar bersenang-senang bersama Leni.

" Saya pulang naik taxi online saja, sekalian ambil mobil Kamu, dan besok dikantor kita tukeran lagi." Ucap Raka, yang mengerti kalo Arka tidak ingin membuat Leni takut, dan risih dengan adanya Raka.

" Bagus, sampai jumpa besok." Lanjut Arka senang, karena punya sahabat pengertian sekali.

Leni melihat temennya Arka pergi, jadi penasaran sebenarnya apa yang mau dilakukan oleh Arka berduaan dengan Leni dan Leni bahagia sekali karena akhirnya bisa makan enak gratis.

Dilan sisi, Usi setelah selesai jalan-jalan bersama Ririn dan Cristy, langsung pulang dan kepikiran dengan Leni yang seharian terlihat tidak sehat.

" Apa benar Leni puasa ya?, Tapi terlihat pucat dan lemah serti tadi, Andaikan tahu rumahnya Leni pasti ke rumahnya sekarang untuk tahu kebenaran kondisi dia?."  Taya Usi, Usi merapihkan makeup yang dibelinya ke meja rias.

Cara lain

Leni kaget saat melihat Arka, tiba-tiba menciumnya, membuat Leni takut dengan apa yang akan Arka lakukan selanjutnya.

" Original, Saya suka sekali dan apa kamu mau lebih dari ini?." Tanya Arka, sambil melihat Leni yang ketakutan.

" Apa tidak bisa cara lain? Apa Abang, memberikan saya uang?." Tanya Leni, Leni berusaha melepaskan pelukannya Arka.

" Manis sekali, Mana ada sih cara baik-baik untuk mendapat uang banyak? Saya tidak akan kasar karena saya lebih suka cara seperti ini, lebih baik menikmatiiii sampai akhir, jika sampai selesai kamu oke selanjutnya saya akan rutin memberikan uang, berapapun yang kamu mau." Lanjut Arka, yang pelan-pelan m3r3m45 gunungg kembar dengan pelan, supaya Leni merasa nyaman.

" Baik lah Bang, Tidak ada pilihan lain yang bisa saya lakukan, demi saya bisa punya uang untuk merubah gaya hidup dan bisa makan enak juga." Lanjut Leni, yang merasa merinding, setiap sentuhannn yang diberikan Arka.

Arka senyum senang melihat Leni, tidak ada penolakan sama sekali. Arka bermain-main dulu sebelum menuju puncak kenik matan yang sesungguhnya.

Dilain sisi, Lilis Bunda Nya Leni, melihat jam dinding, sudah menunjukan pukul enam malam. Membuat Lilis merasa cemas karena anaknya belum pulang sama sekali.

" Ayah, Leni sudah jam segini belum pulang Ayah, anak kita kemana yah? Kata Leni selesai kelas jam empat sore dan seharusnya jam segini sudah sampai rumah?." Tanya Lilis cemas, karena Leni belum sampai rumah.

" Mungkin kejebak macet Bunda, berfikir positif saja. Lagian Leni tidak punya handphone sama sekali, jadi kita mana bisa tahu kabar anak kita selain menunggu kedatangan Leni." Ucap Haris Ayah Nya Leni, berharap anaknya dalam keadaan baik-baik saja selama diluar rumah.

Dilain sisi, Arka setelah selesai foreaplay, pelan-pelan menggerakan pinggangnya dan tangannya menuju puncak, sambil melihat Leni yang cuman diam saja dan Arka berusaha memahami Leni yang tidak mengeluarkan suara merdunya.

" Nama kamu siapa manis? keluarkan suara merdu kamu, setiap kamu mera sakan setiap gerakan yang saya berikan cantik dan manis?." Tanya Arka, yang senang melihat Leni yang tidak melakukan penolakan setiap sentuhaannn yang Arka lakukan.

" Nama saya Leni Bang, suara merdu apa yah maksud Abang?." Tanya Leni yang merasa sensasi luar biasa, yang tidak pernah Leni ra sakan sebelumnya.

" Nama yang cantik, suara merdu yang saya maksud. Aaaaa Bang Arka, dan kalimat diakhir panjat pinang, Luar biasa Bang Arka." Lanjut Arka yang berusaha menjelaskan ke Leni, mewajarkan jika Leni belum mengerti maksud suara merdu yang Arka maksud.

" Oh seperti itu. Aaaaa Bang Arka." Desa han Leni pertama kali, membuat Arka senyum senang karena Leni nurut apa kata Arka dan membiarkan Arka melakukan panjat pinang sepuasnya Arka.

Dilain sisi, Raka senang sekali, mendapatkan bonus dari Arka. Walaupun tidak sengaja mendapatkan teman kencan baru tapi Arka tetep memberikan bonus sesuai janjinya.

" Arka memang temen pengertian, walaupun tadi mendapatkan mahasiswa yang malang, tapi dia tetep menempati janji, untuk memberikan saya bonus." Ucap Raka senang, karena Arka memberikan bonus yang tidak sedikit.

" Hai ganteng, mau saya temani?." Tanya Osa dengan manja, Osa dengan percaya dirinya langsung peluk Raka dari belakang.

" Boleh saja, temani saya minum sampai selesai, jika sudah habis baru kita bersenang-senang yah." Lanjut Raka sambil melihat Osa, yang selalu berpenampilan seksi dan membuat Raka senang melihatnya.

Dilain sisi, Leni merasa badannya pegel semua, Leni setelah selesai mandi langsung duduk disebelah Arka yang sibuk dengan handphone.

" Besok kamu kuliah atau libur? Saya senang dengan kamu, yang tidak menolak apapun yang saya lakukan tadi? Ini untuk kamu." Tanya Arka sambil merangkul bahunya Leni dan memberikan uang tunai untuk Leni.

" Besok, Saya libur kuliah dan memangnya kenapa? Gawat ini, sudah jam sembilan malam dan belum pulang lagi. Bagaimana ini Bang, bisa-bisa dimarahin nih?." Tanya Leni panik saat melihat handphonenya Arka, dan takut dimarahin.

" Bilang saja, setelah pulang kuliah kamu nginep dirumah temen, jadi pulangnya besok dan sebelum kamu pulang. Kita akan belanja hanphone dan kamu beli makeup supaya wajah cantik Kamu, semakin cantik dengan merias diri. Jadi kita lanjutin kesenangan kita sampai pagi yah." Lanjut Arka dengan santai, Arka langsung minta Leni untuk rebahan di sofa dan melanjutkan panjat pinangnya, setelah istirahat beberapa menit.

Leni pasrah saja, turutin keinginannya Arka lagi, berusaha menikmati apa yang harus dilakukannya apa lagi sampai pagi.

Dilain sisi, Lilis pasrah, Leni tidak juga pulang ke rumahnya, padahal sudah jam sembilan malam.

" Tuhan. Lindungi lah Leni, dimana pun anak hamba berada, repot juga Leni tidak bawa handphone jadi tidak tahu dimana Leni berada sekarang." Ucap Lilis pasrah, karena ini pertama kalinya Leni belum pulang sama sekali.

" Ikhlas ya sayang, kita tidak bisa lakukan apapun, yang kita lakukan cuman bisa ikhlas dan besok berharap anak kita pulang dalam keadaan baik-baik saja." Ucap Haris berusaha berfikir positif dan berusaha menenangkan istrinya yang kwatir, karena Leni sampai sekarang belum pulang sama sekali.

....................................................

Leni melihat Arka, bawa paparbage setelah keluar dari kamar tadi dan menerima paparbage yang diberikan Arka.

" Sayang, setelah makan kita panjat pinang, setelah itu kamu mandi dan pakai baju itu yah. Kita akan jalan-jalan sampai makan siang yah." Ucap Arka senang, melihat Leni yang menerima pemberiannya.

" Iyah sayang, Terimakasih yah sayang, aku suka sekali bajunya bagus sekali dan terimakasih ada sandal baru, dan beberapa kosmetik juga." Ucap Leni merasa bahagia, menerima barang-barang pemberian Arka.

" Sama-sama sayang, yuk sarapan sayang karena aku sudah tidak sabar mau melanjutkan panjat pinang lagi.Sebelum kamu pulang." Lanjut Arka yang langsung buka kotak makan, yang sudah dibelinya tadi.

Leni langsung peluk Arka dan menciumnya karena merasa bahagia sekali, karena Arka sedikit-sedikit memberikan barang-barang mewah untuk Leni pakai hari ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!