NovelToon NovelToon

BestFriend Till Jannah

Prolog

Hidup adalah anugerah bagi manusia yang paham akan ilmu bahwa ini adalah waktunya mengumpulkan amal ibadah kepada Allah. Namun, hidup adalah hukuman bagi mereka yang tidak paham ilmu agama dan tidak memiliki iman dihatinya. Iman itu erat kaitannya dengan ilmu. Semakin kau tau agamamu semakin kau tenang dalam menjalani hidup walau di terpa badai sekalipun. Karena orang yang memiliki ilmu agama akan selalu memiliki kesadaran akan kekuasaan Allah yang ia sembah.

Awalnya aku adalah orang-orang yang mempertanyakan mengapa aku harus hidup didunia yang penuh dengan orang-orang jahat? Orang-orang yang egois? Orang-orang yang selalu menyakiti hati lainnya? Bahkan mengapa aku harus menjadi bagian dari orang-orang itu sendiri?

Itulah isi pikiranku dulu. Aku tak pernah mempertanyakan itu kepada orangtuaku karena aku pikir suatu saat aku akan menemukan jawabannya sendiri. Karena dari kecil aku pun sudah befikir bahwa aku bisa menciptakan pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Maka aku harus mencari tau sendiri jawabannya.

Aku tidak akan memberitaukan kalian secepat ini. Aku akan menceritakan kisah aku bertemu dengan 4 karakter yang senang membahas agama bersamaku. Bagaimana aku bertemu mereka. Kurasa aku akan membuat ini jadi lebih berbeda dari pada yang sebenarnya. Aku harap ini akan selesai sebelum reuni kami berlangsung nantinya.

Author!! Kau dengarkan? Aku ingin novel ini selesai sebelum waktu reuni kita dengan teman-teman yang lain!!. Aku yakin dia tau yang kubicarakan. Baiklah! Kisahku akan dimulai dari hari ini!!!

"Thooooooorrrrrrr!!"

^^^"Ya?!"^^^

"Bagaimana kalau di prolog kamu kenalkan dulu the main Characters nya!!"

^^^"Cerewet amat dah!! Bentar!!"^^^

...****************...

"Apaan tuh tanda bintang?"

^^^"Buat pemisah sudut pandang sama.. adegan.."^^^

"Ooooh.. oke oke!"

^^^"Iye.. entar! Ini yang punya novel antum atau ana?"^^^

"Ah.. hahaha.. maap! Lanjutkan thor.. monggo!"

^^^-_-^^^

...****************...

^_^ Oke semuanya author ambil alih yah. Sebelumnya makasih buat Nidah dah antusias. Baik jadi dinovel BestFriend Till Jannah ini author memiliki 5 pemeran utama.

Nidah Maulidiyah

Nidah sendiri merupakan nama yang author ambil dari novel author yang tak jadi author terbitkan. Nidah sebenarnya terinspirasi dari.. gak ada sih.. muncul aja diotak (^_^). Tapi setelah dicari di bahasa arab ada Nida yang artinya Permohonan atau Do'a. Dan Maulidiyah berarti Perlindungan. Jadi, berdasarkan namanya Nidah diharapkan menjadi gambaran gadis yang selalu suka berdo'a dan selalu alam lindungan. Nah, Nidah sendiri memiliki tema berwarna kuning sesuai dengan cover.

Saridia Nafisah

Sari diambil dari nama seseorang yang menjadi alasan novel ini dibuat. Nah, Sari sendiri itu diambil dari nama sahabat author yang memiliki nama belakang Sari. Dalam bahasa Karakteristik Sari artinya Menarik dan setia. Untuk "Dia" nya itu cuman tambahan aja sih. Terus arti nama Nafisah itu sendiri adalah permata yang sangat berharga. Karena Sari merupakan teman berharga yang dimiliki oleh Nidah. Kalau gak ada Sari gak tau tuh Nidah bakal jadi apa:v. Warna tema Sari adalah merah hati dan coklat jika di cover novel dia yang berada ditengah.

Anjani Syafakillah

Anjani itu diambil dari nama temen juga sama seperti Sari. Anjani itu nama kedua dari teman author. Anjani sendiri adalah bahasa sansekerta yang artinya diberkati. Sementara Syafakillah pasti pada tau kan. Tepatnya kata ini sering kita gunakan ketika teman kita sakit (semoga Allah menyembuhkanmu). Nah, sesuai namanya karakter ini akan menjadi karakter yang selalu dipuji atas kerja kerasnya dan bisa menghibur kesedihan semua orang yang ia kehendaki untuk dihibur. Tema warna karakternya sesuai di cover adalah Pink magenta (maaf kalau salah author kurang update soal warna)

Dilla Raffah

Nah kalau ini namanya diambil dari nama panggilan temen author juga. Arti nama Dilla yang dari bahasa latin ini adalah 'yang bersayap kecil' sementara Raffah sendiri dari bahasa arab 'rafah' artinya menyenangkan atau kemewahan. Sesuai namanya, Dilla akan menjadi karakter penyayang seperti kakak tertua bagi 5 sekawan ini yang menyenangkan dan juga Alhamdulillah orang kaya dia mah. Kita juga kok.. kaya hati hehe.. tema warna Dilla sendiri adalah ungu nih.

Ramani Andhara

Ramani dari bahasa hindi yang artinya perempuan yang cantik. Sementara Andhara diambil dari bahasa inggris yang artinya 'cahaya kecantikan dan kesempurnaan'. Nah dari nama dapat dilihat karakter Rama adalah gadis cantik yang sempurna. Dalam hal ini dia itu cerdas dibidang akademis. Dan dia juga calm nih, idaman para kaum adam. Tapi, tetep kalau udah berlima calm nya ilang hahaha.. tema warna Rama sendiri adalah Biru yah..

Nah, lumayan kan? Untuk biodata 5 main character kita nyusul yah.. doa'in author sehat selalu supaya bisa up terus..

Assalamualaikum.wr.wb

Hari pertama di sekolah

"Ummi.. teman sd ada yang ke sini juga mi.." Ucap Nidah turun dari honda.

"Yaudah.. coba cari katanya Windy juga kesini.. kemarin mamanya ngasih tau ummi lewat fb.." Ucap Ummi.

"Tapi.. gimana kalau Nidah gak dapat teman seperti di Sd?" Ucap Nidah dalam hati tak ingin membuat ummi hawatir.

"Yaudah.. ummi pulang yah.. mau ke ladang lagi.." Ucap Ummi dengan Nidah tersenyum dan melihat umminya pulang. Nidah menghela nafas dan melihat sedikit keramaian yang menakutkan itu. Kembali terngiang dikepalanya saat ia akan dikucilkan. Tak berapa lama ia melihat teman sd nya yang melambaikan tangan. Dia tidak pernah menganggap bahwa teman sdnya adalah teman dekatnya. Karena, akan menyakitkan bila orang yang ia anggap dekat adalah orang yang menyebarkan hal buruk yang ada padanya. Dia hanya seorang pengecut yang takut pada manusia.

Saat Nidah menghampiri teman sdnya yang bernama Vinnah dia memulai semua topeng yang ia miliki. Ketakutannya ditutupi oleh sifatnya yang sangat bersemangat dan ceria itu. "Kira-kira bakal dapat teman baru seperti apa yah?" Tanya Nidah melihat Vinnah sedang mengobrol dengan siswi baru yang menghampirinya.

...****************...

"Rama.. gimana kalau kita gak sekelas nantinya?" Tanya Anjani yang tengah berdiri memperhatikan sekitar dengan Ramani.

"Kalau gak sekelas kan bisa main pas kluar main.." ucap Rama.

"Humph! Gak seru kek gitu.." Ucapnya.

"Permisi.. maaf yah.. numpang lewat.." Ucap Nidah tersenyum lewat bersama teman sdnya dibelakang Anjani. Anjani dan Rama bingung karena gadis itu memiliki sopan santun. Rama tersenyum dan sedikit mengangguk. Nidah kembali mengobrol dengan teman-teman sdnya.

"Mereka sudah akrab.." Ucap Anjani memperhatikan.

"Mungkin mereka dari sd yang sama seperti kita.." Ucap Rama tersenyum yang kemudian melihat sosok gadis yang sendirian dan mata mereka bertemu satu sama lain. Namun, gadis itu langsung menunduk malu. Rama bingung dan ingin menghampiri namun..

"Diberitahukan kepada seluruh siswa-siswi baru agar segera baris dihalaman sekolah.. karena kita akan langsung membagi kelasnya.." Ucap salah satu guru yang memegang mik.

"Ayo! Ma.." ucap Anjani menarik Ramani yang melihat ke arah gadis tadi. "Sepertinya dia tidak punya teman.." Batin Rama.

...****************...

"Duh.. kenapa sebanyak ini.. kira-kira berapa kelas yah.. aku gak punya kenalan disini..." Ucap Sari yang mengikuti arahan guru. Dengan rasa cemas namun, wajahnya menunjukkan seperti mengatakan 'jangan ajak aku bicara..'

Guru mulai menyebutkan nama-nama agar masuk ke kelas. "Untuk lokal A langsung aja ikuti kakak diujung yang pakai almamater merah. Baik, namanya ibu sebutkan.. ..Ananda Hawa, Noffa Yohanna, Sri Wahyuni, Laila Hasanah, Nidah Maulidiyah, Vinnah Musafirah, .." Dan seterusnya. Nidah dan Vinnah melambai duluan ke kelas dipandu senior ber-almamater merah.

Sesampainya dikelas terlihat beberapa bangku masih kosong dan guru masih membacakan nama-nama pembagian kelas. Terlihat anak laki-laki bernama ilham yang sangat menonjol dikelas dan memperlihatkan kecerdasannya. Tapi, Nidah hanya terpaku pada salah satu seniornya yang menggunakan topi dan almamater merah itu. Sesekali dia mendengarkan speaker pengumuman karena dia berharap agar Sari tetangganya itu juga di kelas A.

Namun, sayang lokal A sudah selesai disebut dan beralih ke lokal B. "Baiklah berikutnya lokal B... Meri Yanti, Puspita Annisa, Sari.."

"Ah.. itu nama Sari! Lokal B.." Ucap Nidah.

"Oh.. maaf.. ada lanjutannya ternyata.. Saridia Nafisah.." Ucap guru di speaker dengan Nidah menundukkan kepala ke meja. "Nama Sari dari tadi kagak di sebut.. nih jangan-jangan dia lokal E lagi.." Keluh Nidah.

"Windy juga.." Ucap Vinnah.

"Berikutnya lokal C Khairani, Ilham ahmad, Muhammad ridwan, Sari Putrianni.."

"Nah!!! Itu dia.. lokal C.." Ucap Nidah.

"Windy lagi kan?" Ucap Vinnah dengan Nidah mengangguk

"Mulailah weh.." Ucap salah satu senior dengan nama Akbar. "Tunggu dulu.. itu guru masih makai mik.. ribut gak enak.." Ucap senior bernama Tino.

"Lokal E lagi tuh.. abis selesai langsung yah.." Ucap Akbar.

"Iya iya ketua.." Ucap Tino.

"Siapin kata-kata untuk perkenalan yah.. nama, asal sekolah, alamat, sama tanggal lahir" Ucap Tino dengan Nidah menghela nafas malas.

"Itu yang berdua disana kenapa menghela nafas? Gak senang?" Tanya Tino melihat Nidah gelagapan menggeleng.

"Nggak kok.. cuman menghela nafas aja emang gak boleh?" Tanya Vinnah balik.

"Wah.. wah ngelawan.." Ucap Tino dan kelas mulai berisik. Nidah hanya melihat kedinding dengan penanya dan menggambar walau gambarnya itu benar-benar.. seperti gambar anak tk.

"Windy perdana, Anjani Syafakillah, Farhan Hakim, Azzahra Sabrina, Aulia Fadilla.." Nidah langsung menulis di kertasnya nama Windy di lokal E dan Sari di lokal C.

Para senior pun mulai memperkenalkan diri. Begitupun anak Lokal A memperkenalkan diri. Semua acara dijalankan oleh para senior ber-almamater yang tak lain adalah anak OSIS. Nidah pun tertarik masuk Osis nantinya. Sepulang sekolah Nidah kerumah Sari dan menceritakan apa saja keseruan dikelas.

"Sebenarnya aku takut.." Ucap Sari.

"Kenapa?" Tanya Nidah antusias.

"Gimana kalau aku gak dapat teman?" Tanya Sari dengan Nidah yang sedang berusaha melawan rasa takutnya akan dikhianati nantinya. "Aku yang gampang lupa nama orang baru nih gimana?" Tanya Nidah tersenyum.

Dan tak berapa lama abang Sari keluar bersama teman-temannya. Nidah terkejut karena yang ada dihadapannya adalah Tino. Senior bertopi yang menarik perhatiannya. "Sar.. disana yok.." Ucap Nidah.

Mereka bercerita banyak keseruan. Dan tiba-tiba Nidah terpikirkan Saridia Nafisah yang sebelumnya dia kira adalah Sari. "Keknya banyak jumpa sama yang namanya Sari gak sih?" Tanya Nidah.

"Iya tuh.. kalau gak Sari, Nisa juga banyak tuh.." Ucap Sari.

"Di lokal b ada kukira tadi itu kamu loh.. namanya Saridia Nafisah.." Ucap Nidah.

"Aah.. iya.. aku kira aku dilokal B juga gara-gara dia.. dilokal kalian juga ada namanya Sari kan?" Tanya Sari.

"Adasih.. si Sarikha rajabi.." Ucap Nidah.

"Pasaran banget dah.." Ucap Sari dengan Nidah tertawa kecil.

"Dahlah aku pulang yah.. besok MOS lagi.. hari kedua kan.." Ucap Nidah.

Permulaan

Hari-hari di sekolah seperti biasa mendengarkan guru. Mengerjakan tugas. Dan waktu istirahat. Semua bermain sementara Nidah dan Vinnah biasanya hanya berdiri didepan kelas dan melihat semua orang lalu lalang. Nidah juga tidak terlalu fokus pada pertemanan. Dia hanya fokus pada nilai dan terus belajar. Beberapa teman dikelas ingin mengenalnya namun dia yang terlalu takut berteman itu tanpa sengaja abai pada teman-teman yang tertarik padanya. Hingga teman-temannya berfikir Nidah mungkin dari keluarga kaya dan tak ingin berteman dengan mereka yang beda kasta. Padahal Nidah berasal dari keluarga sederhana.

Dia cukup sedikit memberi perhatian pada teman-temannya. Ketakutan untuk menambah kedekatan dengan orang lain dia atasi dengan mengerjakan tugas dan melewatkan istirahat dengan membaca buku pelajaran. Namun, dia tau benar siapa yang membutuhkan perhatiannya.

"Refli.." sapa Nidah karna hanya mereka berdua dikelas. Bedanya Nidah tengah belajar namun, refli sepertinya sedang menghayal punya kekuatan. Atau.. dia memang punya. "Hei.. apa yang kau lakukan?" Tanya Nidah dengan senyum lucu melihat tingkah teman sekelasnya itu.

Refli yang semula mengarahkan tangannya seperti memegang kekuatan magis ditangan melihat Nidah sebentar lalu melanjutkan hayalannya. Nidah sedikit kesal karena dia tak dihiraukan dan berakhir kembali mengerjakan tugasnya.

...****************...

"Teman... Sulit banget dapat temen.." triak Saridia dalam hati.

"Tapi mungkin bukan rezekiku.. duduk makan mie sendiri disini.. sementara yang lain bareng-bareng.." Keluh Saridia.

"Astagfirullah.. gak boleh gitu sari.. semua pasti ada masanya.."

"Si Nidah kemana Vin??" Tanya Sari

"Biasa Sar.. dia ngerjain tugas.." Ucap Vinnah.

"Segitunya ama pelajaran yah.." Ucap Sari.

"Eh.. dia.."

"Oh.. hi.." Ucap Sari melihat Saridia melihatnya Sari tersenyum kaku.

"Kenalin Sari.." Ucap Sari dengan Saridia yang tersedak. "Nama aku Sari juga.." Ucap Saridia.

"Saridia naf.. naf.. naf apa?" Tanya Sari.

"Nafisah.." Ucap Saridia yang bingung karena Sari langsung duduk.

"Saridia nafisah.. ah iya bener.. Nidah kemarin bahas kamu loh.. dia tumben tuh ingat nama orang.. padahal spertinya dia belum ketemu kamu tuh.." Ucap Sari.

"Masa sih? Eh.. si Rama aja lama banget diinget namanya Sama si Nidah.." Ucap Vinnah duduk.

"Ah.. hahaha.." Ketawa garing Saridia bingung menanggapi.

"Eh.. Vinnah.. Si Nidah gak ikut istirahat lagi?" Tanya Ramani datang bersama Anjani.

"Nggak.." Ucap Vinnah yang kemudian melihat Anjani.

"Kenalin Anjani.. satu sekolah sama aku sebelum masuk kesini.." Ucap Ramani.

"Anjani.." Ucap anjani mengulurkan tangan dengan Vinnah dan Sari mengulurkan tangan bersalaman satu persatu.

"Ini siapa?" Tanya Ramani.

"Saridia Nafisah.. anak lokal B.. dia diinget loh namanya sama Si Nidah.." Vinnah.

"Sar.. ayok.." Ucap teman Lokal C sari.

"Duluan weh.." Ucap Sari.

"Weh.. ini kok aku disini sih.." batin Saridia.

"Wah.. bagus dong.. nama aku aja kagak diinget sama si Nidah.." Ucap Ramani tersenyum namun Saridia merasa tercekam.

"Tapi keren sih.." Ucap Anjani.

"Kenapa?" Tanya Vinnah.

"Nidah itu ... Dia sebenarnya perhatian kesemua orang berarti.. cuman ketutup sifat dia yang kek bodoh amat.." Ucap Anjani.

"Tapi.. kamu yang waktu itu di.." Ucapan Ramani di sela.

"Ngomongin orang didepannya langsung dong.." Ucap Nidah muncul.

"Eh..." Semua melihat Nidah membawa piring dan Mie goreng ingin duduk meja itu.

"Makan jangan sendiri.. gak enak.." Ucap Nidah dengan senyum tipis.

"Makan weh.. kalian gak belik makanan?" Tanya Nidah hampir memasukkan mie namun dihentikan oleh Anjani.

"Belum bismillah.." Ucapnya.

"Astagfirullah.. iya lupa.." Ucap Nidah tersenyum dan mengucapkan bismillah.

"Eh.. iya.. kalian mau berdiri terus? Gak duduk?" Tanya Nidah.

"Bentar lagi masuk loh Nid.." Ucap Vinnah.

"Guru rapat.." ucap Nidah santai dan memesan minuman.

"Serius?!" Tanya Vinnah

"Tugas yang aku kerjakan tadi tugas dari ibuk.. mangkanya kukerjakan dulu.. kalau mau nyontek ambil aja dilaci.." Ucap Nidah.

"Vin.. ke kelas aja dulu ambil bukunya kasih contekan satu kelas kalau mau.. yang mau aja.. gak usah maksa.." Ucap Nidah dengan Vinah langsung ke kelas.

"Yah.. kok gitu.. mu gak masalah kalau di contek Nid?" Tanya Ramani.

"Iya.. bukannya capek ngerjainnya?" Tanya Anjani.

"Emang.." Ucap Nidah dengan mereka yang diam. Lalu dilanjutkan Nidah "Capek sih.. tapi aku malas cari musuh.. dulu aku dimusuhi cuman gara-gara ngasih tau ke guru siala yang nyontek dan juga dimusuhi gara gak ngasih contekan.." Ucap Nidah santai.

Semuanya terdiam mendengar itu. "Tapi kita di MTS Nid.. kan gak boleh gak jujur gitu.." Ucap Saridia.

Nidah melihatnya dan tersenyum hambar. "Aku tau.. tapi kau tau? Didunia ini hal menyontek sudah lumrah.. jadi ketika kau jujur dalam mengerjakan tugas ataupun ujian itu tak menjadi urusan yang lain. Mereka hanya ingin menyontek kalau mereka gak dapat contekan mereka akan memusuhimu. Aku tidak masalah soal itu sebenarnya. Tapi, aku ingin menghindarinya.. menghindari memiliki musuh" Ucap Nidah yang kemudia meminum minumannya.

"Kau tau sendirian selama 6 tahun itu menyebalkan. Aku merasa tak pantas berteman dengan siapapun. Tapi, benar adanya semakin kau berilmu semakin kau paham. Ternyata orang-orang itu yang tak pantas berteman denganku. Namamu.. Saridia Nafisah kan? Arti namamu itu permata berharga.. namaku Nidah... Sebenarnya jika kau tidak mau berteman tidak apa.. entah kenapa.. saat melihat kalian perasaan tak pantas berteman kembali muncul.. bedanya jika dulu karena takut.. namun, aku melihat kalian secara hormat.." Ucap Nidah selesai makan dan membayar.

"Aku rasa kalian masih tak mengerti dengan yang aku katakan.. maaf yah.. lanjutkan saja obrolan kalian.. kurasa kalian juga ragu tuk berteman dekat denganku.." Ucap Nidah lagi.

"Kamu mau kemana Nid?" Tanya Anjani.

"Mencari udara segar.. sendirian.." Ucap Nidah.

"Dia.. apa tidak apa dia sendirian?" Tanya Saridia.

...****************...

*Nidah Pov

Kembali aku melihat langit dari atap sekolah Melihat langit yang luas. Otakku terus berbicara mengenai kehidupanku ini...

Sendirian.. apa yang salah dengan itu? Pada dasarnya manusia juga terlahir sendirian. Semuanya hanya titipan.. Teman, keluarga, harta.. bahkan usia dan kehidupanku ini hanya milik -Nya.

Pada dasarnya aku hanya seorang pengecut yang takut ditinggalkan. Ayahku sudah pergi lebih dulu meninggalkanku menemuiMu ya Allah. Lalu bagaimana aku tidak takut jika yang lainpun akan Engkau ambil kembali? Karena bahkan ayahku hanyalah titipan. Hari dimana ayahku Engkau ambil aku bahkan melawanmu seakan aku kuat dan bisa-bisanya aku mengatakan hal bodoh. Seakan aku hebat sampai berkata bahwa aku lebih senang kau mengambil nyawaku dibanding ayahku.

Sekarang.. aku hanya akan menjalani semua sesuai alur yang Engkau buat. Aku dari dulu tak akan menangis untuk orang lain. Karena, sebenarnya aku menangisi diriku sendiri yang tak bisa menentang Engkau yang maha kuasa. Aku menangisi kisah hidupku yang terlihat naas ini. Lahir dari keluarga yang ekonominya sulit? 6 tahun di sd seperti sendirian tak memiliki teman yang benar-benar teman. Lalu.. Engkaupun mengambil Ayahku yang sangat dekat denganku?. Apalagi yang akan Engkau berikan padaku?

Sejak SD aku bahkan berfikir tuk mengakhiri hidup. Namun, prasangka baikku kepada-Mu membuatku gagal mengakhirinya. Yah, masalahnya aku percaya adanya siksa kubur dan neraka. Kalau aku bunuh diri tidak menyelesaikan masalah. Hidup susah masa diakhirat susah juga. Jadi... Aku hanya memohon padaMu. Ya Allah karena tiada tuhan selain Engkau ya Allah. Berikan, aku kekuatan untuk menghadapi segala kesulitan yang Engkau siapkan..

Itu saja..

"Hah.. (menghela nafas) otak!!! Apa kau tak bisa diam!! Sudahlah.. hiduplah.. jalani hidup! Jangan banyak ngeluh! Masih syukur hidup! Dapat makanan enak masakan ummi! Sekolah.. dapat ilmu! Punya cita-cita! Banyak yang iri sama kehidupanmu sekarang!!!" Ucap ku lagi membuat pikiranku ini diam sejenak. Sangat menyebalkan terkadang saat otak mulai berbicara.

"Satu satunya yang bisa bikin otak diam memang cuman mulut.. tapi kalau aku ngomong disini kek orang gila yang ada!!" Ucapku diterpa hembusan angin lembut.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!