"srak srek, srak srek "
Matahari belum juga menunjukkan dirinya, namun di dalam dapur di perumahan kumuh ,
Sudah terdengar suara suara berisik ,
Satu persatu , bawang , kentang , cabai,
Sudah ter iris dengan rapi .
seorang pemuda terlihat lihai memainkan pisau di sela jari jari nya.
Angin berhembus , menembus sela sela jendela yang terpasang di bagian dinding , membawa aroma lezat , dari campuran bumbu bumbu yang sudah mulai matang , harum manis, ada bau gurih khas bawang dan kentang, bau pedas juga lumayan menggugah selera setia orang yang menghirupnya.
" hemmmm , sepertinya lezat " . Ucap nay , dengan tubuh yang masih terbaring , sambil mengendus bau yang tercium harum semerbak , perlahan membuka kedua kelopak matanya yang indah , menyapu seisi ruangan dan kemudian terhenti , tepat di arah jam dinding ,yang sudah tertempel di bagian tengah dinding kamar nya, di bagian kanan .
Sontak jantungnya pun berdetak kencang , dia terdiam beberapa detik , sebelum ahirnya tersadar .
dengan tergesah gesah, wanita itu langsung melompat , mengambil handuknya kemudian berlari ke arah kamar mandi .
" aaahh ,,, aku kesiangan , kenapa si ifan tidak membangunkan ku" ngumang naya dalam hatinya , dia masih sempat melirik pemuda yang berada di dapur, namun hanya sekilas kemudian beranjak ke kamar mandi dengan cepat.
Ifan mengelengkan kepalanya , sambil melirik naya sampai tak terlihat lagi.
Setelah itu ifan melankanjutkan kegiatan memasaknya .
Tidak begitu lama, terdengar pintu kamar mendi yang terbuka , ifan sedikit menulehkan kepalanya lagi , dengan tangan masih ******* ***** adonan , benar saja seperti perkiraan ifan, naya yang berbalut handuk , berlari seperti anak kecil , membuat ifan tersenyum ,.
Naya yang sudah sangat gelisah karna merasa akan telat ke kantor, dia tidak sempat untuk memperhatikan kelakuan ifan , sebalik dia langsung ke kamar , memilih baju yang akan di pakainya.
Dengan setelan kemeja bercorak bunga mawar , dengan jas hitam , dia terlihat sibuk merapikan kemejanya , dengan sangat tergesah gesah, dia harus berangkat kerja , setelah hari ini pertamakalinya dia terlambat untuk bangun setelah hampir lima tahun bekerja.
Jadi dia sungguh sangat kesal , matanya terus saja menatap jam dinding .
"ifan " teriak naya yang masih merapikan kemejanya.
" ada apa " jawab ifan yang masih sibuk mengusap usap barang barang di bawah wastafel dapur.
" ayo cepat antar aku ke kantor , aku hampir terlambat " naya dengan tergesah gesah keluar dari kamar , dengan nada marah menoleh pada ifan .
" makan dulu " jawab ifan yang meninggalkan beberapa cucian yang belum selesai , ifan menghampiri wanita itu , yang sedari tadi sibuk dengan berkas di tangannya .
" sudah tidak ada waktu " menjawab nya dengan sangat kesal.
Ifan masih menatap wanita di depannya , dengan tatapan mendalam, dia adalah naya kusuma, yang berasal dari kelurga kusuma , yang merupakan keluarga atas di kota brumbung .
" apa yang kamu lamunkan , dasar kamu tidak berguna , cepat aku sudah terlambat " dia kembali memarahi ifan seperti seorang pesuruh .
" baiklah " ifan buru buru berjalan dengan cepat , menghidupan mesin motor suprafit miliknya ,
" ayo cepat naik " ucap ifan sambil tersenyum .
naya dengan terpaksa mennaik motor supra di depanya , dengan setatusnya sebagai putri dari keluarga kalangan atas , bahkan keluarga kusuma menempati 5 keluarga teratas,
Sangat tidak pantas , namun apalah daya , sejak dirinya menikah dengan ifan , dan sejak kakeknya meninggal , keluarga nya di asingkan oleh keluarga kusuma .
" kemana perginya pecundang tak berguna itu " suara nyaring terdengan dalam rumah sederhana itu, " dasar tak berguna , awas saja kalo sampai dia kembali , akan aku hajar " umpat merry .
" apa yang kamu biacarakan pagi pagi seperti ini , dia sudah pasti pergi mengantarkan putri mu ke kantor, " jawab dafit yang kebetulan sampai rumah setelah melakukan joging di pagi hari.
" diam " bentak merry
Mereka adalah orang tua naya , dan merupakan mertua dari ifan ,
Merry yang merupan wanita berumur , wajahnya tanpak lebih tua dari umurnya,
" jagan terus memarahi dia , kamu sendiri baru bangun bukan " jawab davit dengan sambil lalu duduk di meja makan , menuangkan air putih dan menguknya .
" terus saja membelanya , pecudang itu sampai dia menginjak nginjak kita " merry masih terus cemberut , mereka sarapan masakan ifan , dengan lahap , davit menggelengkan kepalanya , menatap merry .
Davit merasa aneh , selama hampir 5 tahun ini merry terus memarahi ifan , namun dia dengan santainya menikmati makanan yang di buat oleh ifan , davit tidak habis pikir , dengan sifat istrinya itu.
" nanti tidak usah di jemput , aku masih ada pertemuan dengan teman temanku, " ucap naya setelah turun dari sepeda mereka .
" baiklah , jagan terlalu malam untuk pulang ," jawab ifan yang masih mengamati wanita itu sampai tak terlihat, kemudian beranjak pergi dengan sepeda supra miliknya .
" dasar sampah , mengapa sampah seperti dia bisa mendapatkan permata terindah di kota ini " satpam di kantor kusuma terus menatap ifan dengan motor bututnya.
" itu nasip sial yang di derita nona naya , denger denger nona naya di paksa menikahinya ," ucap satpam di sampingnya.
Ifan langsung kembali ke rumah , dia berharap merry belom terbangun , ifan tau jika tugasnya belom selesai merry akan sangat marah, hal ini sudah berlangsung 5 tahun, namun ifan tak berdaya selain menerimanya, selain karna istrinya , dia juga tidak punya tempat selain di rumah itu .
" bagus , terus saja kelayapan " teriak merry setelah ifan sampai ...
" ibu , maaf , tadi........ " belum sempat berbicara banyak merry sudah memutong ucapan ifan .
" bereskan cucian , dan kamu haru menci baju,ngepel seluruh rumah , sebelum semua selesai , jagan pernah kelur rumah , mengerti " teriak merry , matanya meloto, seperti ingin memakan ifan , ifan hanya menunduk menghadapi mertunya .
" sudahlah ayo brangkat " ucap davit yang baru keluar dari kamar , davit berjalan menarik tangan merry .
Ifan kemudian membereskan satu persatu pekerjaan rumah itu , sudah 5 tahun , ifan sudah terbiasa dan sangat mahir mengerjakan semuanya , dia tidak pernah mengeluhkan pekerjaanya, setelah selesai bekerja ,biasanya ifan akan pergi keluar sekedar jalan jalan , ataupun melakukan amal, membantu orang orang di pinggir jalan yang butuh bantuan .
Ifan tidak pernah sekalipun mencari perkerjaan selama lima tahun ini, dia di asingkan , di hina dan selalu di cacimaki hampir di setiap penjuru kota berumbung, ifan memilih diam menikmati kepahitan hidup , setelah dia buang oleh keluarganya , dia masih ada uang di rekeningnya ,itu di berikan oleh kakek ifan , jadi ifan berfikir untuk tidak meng hambur hamburkan uang itu .
Seperti biasa ifan berjalan di lorong gang sempit , jalan yang hanya muat untuk berjalan dengan cara memiringkan tubuhnya , melangkah ke samping , lorong itu memeng jalan tercepat menuju perkantoran , pusat kota berumbung .
Industri industri besar , saling bersaing , tempat kerumunan manusia memadati jalan jalan , dan gedung gedung .
sosok pria paruh baya tiba tiba muncul di depanya , meng hadang jalan ifan .
Tatapan yang begitu tajam , aura yg dia keluarkan pun begitu mendominasi , ketegasa, dan berwibawa.
Pria parah baya yang menggunakan jas hitam , dengan jam tangan lebih dari seratus juta ,
Sepertinya pria itu bukan orang biasa .
Keduanya saling menatap , hingga pada ahirnya ifan memalingkan wajahnya , dan berjalan melewatinya tanpa berkata sedikitpun.
" tunggu" pria paruh baya itu memegang legan ifan .
Ifan berusaha melepaskan cengkraman pria paruh baya itu .
" pak munarwan lepaskan tangan mu " ucap ifan yang mentap ke arah pria paruh baya itu .
" panggil saya munarwan tuan muda " ucap nya hati hati , den melepaskan tangannya .
"tuan muda , anda harus kembali ke keluarga gunawan , anda satu satunya penerus utama keluarga gunawan tuan muda " munarwan mencoba menjelaskan .
Ifan menatap pria paruh baya itu dengan tatapan sangat tajam , membuat pria itu menundukkan kepalanya .
" pak munarwan , aku tidak bisa kembali ke keluarga gunawan " ifan menepuk bahu pria paruh baya itu .
" tuan muda ini nomer saya , jika butuh sesuatu , hubungi saya saja " gunawan tidak dapat berbicara banyak , beliau menyerahkan sesobek kertas yg telah di persiapkan sebelumnya.
Ifan ragu ragu sebentar, dan pada ahirnya dia mengambil kertas itu " baiklah terimaksih "
" kalo begitu saya kembali tuan muda " munarwan ahirnya pergi, dan lagi lagi gagal membujuk ifan untuk kembali pada kelurga gunawan .
Memang akan sangat sulit , sebab tragedi di masa lalu akan sangat menyakitkan bagi ifan .
Naya di perusahaan keluarga kusuma , setelah lolos, dari amukan karna terlambat ke kantor, pada faktanya tidak akan ada yg berani memarahi naya, karna dia adalah keluarga kusuma, nyatanya tidak ada kelurga kusuma yang datang sepagi itu, manajemen yg tidak karuan, para atasan seenaknya, membuat perekonumian keluarga kusuma turun drastis.
Pada awalnya kelurga kusuma menduduki pringkat 3 keluarga bangsawan, namun semenjak tuan besar kusuma tiada, kelurga kusuma terus mengalami kemunduran , hingga menempati peringkat 5 di kota berumbung yang sangat luas ini.
Ifan yang sedari tadi mununggu naya, mlm sudah larut, namun naya tak kunjung pulang, rasa kawatir menyelimuti hati ifan.
tiba tiba sebuah suara terdengar sangat familiar di telinga ifan " bagus begitu, dasar laki laki pecundang, kamu tidak lihat naya belom pulang, kenapa tidak pergi menjemputnya hah" teriak mery yang membuyarkan pemikiran ifan.
" ibu, naya tidak mau di jemput bu,"
" saya tidak mau tau, kamu jemput dia, atau kamu tidak usah tinggal di sini lagi , dasar tidak berguna " merry marah dengan mata yg melotot,
Mau tidak mau ifan harus pergi .
" baik bu "
Ifan bergegas menghidupkan motornya ,dan langsung bergegas .
" kemana aku harus mencari dia, kamu diamana naya " batin ifan yg sedang celingak celinguk di atas motor bututnya .
Jalanan telah sepi, Jam memang telah menunjukkan 23: 25 wib.
" di telfon pun tidak di angkat , " gumang ifan
Ifan trus mengelilingi jalanan, mencari di kafe , hotel , rumah makan , ataupun tempat karaoke, namun naya tak kunjung di temukan .
Naya di tempat pertemuan dengan teman temanya, yang telah setengah sadar, duduk lemas di sofa, matanya memerah,
Dia telah di jebak untuk meminum anggur yang juga telah di campur dengan obat perangsang .
sepertinya teman cowok nya memiliki niat buruk.
Meski begitu para wanita kebanyakan telah mabuk, ada yg telah di bawa masuk ke dalam kamar oleh kekasihnya,
Ada yg tidak ada kekasih namun di ****** oleh para cowok lainya,
Di sofa hanya tersisa naya yang masih melawan untuk tidak ke kamar.
Naya berusaha mengunakan setengah kesadaranya untuk tidak melakukan hal buruk .
" naya kamu cantik sekali, aku menginginkan tubuh mu yang sexsi itu " naya di kelilingi 5 cowok cowok namun tidak 1 pun dari mereka yg berani menyentuh naya,
Mario kembali mengeluarkan kata katanya " dasar wanita ******, aku mencintai kamu, aku ingin melakukannya, sudahlah biarkan saja kris, lagian dia tidak di sini "
Nama kris telah di sebut, ke empat cowok yang tadinya ingin menerkam naya, sekarang nyalinya menciut, seberapa mengerikanya se orang kris.
" sudahlah ayo puasin aku naya sayang " mario menarik tubuh naya, naya melawan meski tenaganya seperti semut yg melawan gajah.
" lepasin saya mario, saya sudah punya suami" ucap naya yg memelas agar mario tidak melakukan hal hal yg dia takutkan,
Suara suara srak srok, xxxxx , sudah terdengar sedari tadi, dengan suara suara lembut khas suara merdu sperti menikmati .
Menghiasi malam yg mulai sunyi.
" lepasin mario ,"naya masih mencoba melepaskan diri dari mario .
Matanya sudah berlinang air mata, namun bagi mario, semakin berontak semakin dia suka dan ingin bermain dengannya yg sangat cantik.
" tenang saja, malam ini saya akan pastikan kamu puas, aku jamin, kamu nurut saja yaa " mario terus meraba tubuh naya, meski terus di tepis dengan tangan naya.
" mario jagan jika kak kris tau kita bisa mati " sambil gemetar pemuda itu mengingatkan mario yg seperti kerasukan.
" aku tidak peduli, kali ini aku akan menikmati nya, lagi pula kris tidak di sini " ucap mario melototi pemuda di sampingnya .
Ke empat pemuda langsung menundukkan wajahnya, meski mereka sangat ingin , mereka tetap tidak berani menentang mario,
yang notabenya anak dari keluarga atas , mario terbilang anak terkaya yg ada di tempat ini untuk saat ini,
Dia berasal dari keluarga cengkelek, keluarga itu menempati posisi ke empat keluarga bangsawan .
Naya berlari sekuat tenaga , dia berlari kepintu, ingin melarikan diri , namun apalah daya , belom sempat pintu itu di buka , mario sudah menarik naya ,
" lapaskan saya"
" kamu terlalu cantik naya , aku tidak akan melepaskan mu "
Berapa pun naya melawan, naya hanyalah perempuan, yang tidak akan mampu mengimbangi kekuatan mario , apalagi dia sudah setengah sadar, berdiripun sempoyongan, apalagi melawan .
Kali ini naya mulai pasrah, kepalanya terasa sangat pusing, ruangan itu berputar . Kepalanya terasa berat .
Mario manarik naya dengan ganas, dia sudah tidak sabar, nafsunya bergebu gebu, menatap ke arah tubuh bagian atas naya, membuatnya tak mampu menahan nya lagi.
" lepaskan dia " tiba tiba suara terdengar dari sudut pintu yang mulai terbuka ,
peria itu menarik tangan naya, hingga nanya berada di pelukannya .
" kamu tidak apa apa ?!... "
" aku pusing, aku ingin pulang, kamu suamiku, ayo pulang "
" baiklah ayo pulang " ucap ifan dengan lembut.
Mario yang terjatuh, akibat tendangan ifan mulai bangkit, dia yg sudah mabuk dari tadipun mencoba merebut naya, namun dengan sigap ifan menapar nya hingga mario kembali tersungkur.
Ke empat teman maria begegas membantu mario.
Ifan sudah pergi dengan naya .
" dasar ******, pecundang mengapa mereka bisa bersama, pecundang aku akan membuat perhitugan dengan mu " mario terus saja menguceh, dia tidak pernah di permalukan dan direndahkan seperti itu,
Hanya kris yg pernah melakukannya , namun kali ini dia sangat tidak menyukai ke jadian itu .
Itu karna ifan bukan siapa siapa , bahkan ifan di anggap sampah oleh mario .
Se sampainya di rumah , ifan membaringkan istrinya di ranjang , ifan memandangi wajah cantik naya , menatap tubuhnya , ifan tergoda pada ke indahan di depannya , bagai manapun ifan lelaki normal.
Apalagi dia istris sahnya ifan .
" aahhh buang ifan , buang fikiran kotor mu , kamu di biarkan tinggal di sini sudah bagus , " ifan mengingatkan dirinya sendiri .
Ifan membuka sepatu naya dengan lembut , baginya ini pertama kalinya dia menyentuh naya . Meskipun dia istrinya . Ifan tidak pernah menyentuh naya sedikitpun, karna naya tidak pernah mengijinkan ifan .
Ifan menatap tubuh naya yg terbalut kaos hitam , dia ragu untuk membuknya , namun jika tidak di buka , naya akan sakit karna kaos itu basah ,
Ifan menjulurkan tangannya perlahan melepaskan kaos hitam di tubuh naya ,
ifan tertegun dengan keindahan di depanya , kemudian ifan melepas celana kerja naya.
sebagai pria normal ifan saling tonjok dengan otaknya ,
Antara nafsu , dan kepercayaan .
Ifan terus bimbang , matanya tak mampu di kendalikan , dia meperhatikan setiap keindahan keindahan itu .
Celananya belom juga terlepas ifan malah mematung .
" ifaan..... "
Tiba tiba suara teriakan membangunkan ifan yang terlelap di sofa kusut di ruang tamu .
Ifan masih mengucek ngucek kedua mata nya dengan santai dia menatap sang istri ....
" apa yang terjadi pada ku semalam, kamu...."
Naya terlihat malu , namun dia juga marah , kalo sampai beneran terjadi sesuatu , akan sangat memalukan baginya ...
" tiadak, tiadak terjadi apa apa " jawab ifan yang mencoba tenang dan menyembunyikan kebeneran yang terjadi .
Hati ifan sangat gugup , degup jantung semakin kencang , menghadapi tatapan naya .
" lalu siapa yang mengganti pakayan ku " naya mendekat kan tubuhnya pada ifan , menatapnya dengan tajam , dengan fikiran yang masih ber kecamuk .
" kamu sendiri yang mengganti pakayan itu , saya hanya menggendong mu ke kamar dan langsung keluar " ada sedikit senyum di bibir ifan
" sebenarnya memang aku yang mengganti baju mu " cerutu ifan dalam hatinya .
" kamu tidak bohongkan " naya masih ingin memastikan kebenaran tentang malam itu.
" tentu saja , kapan aku berbohong pada mu " tegas ifan.
naya mebalikan tubuhnya dan kembali ke kamar setelah memastikan tidak ada yang terjadi semalam dengan ifan suaminya itu .
" bagus lah, hidupkun hampir selesai jika saja terjadi sesuatu semalam " nayapun bersyukur dalam hatinya ..
Pagi itu berjalan sepeti biasanya , waktu berputar pada tempatnya , dengan merry yang tetap menyalahkan ifan, ifan membersihkan rumah , dan mengantarkan naya ke kantor .
Ifan telah menahan hinaan pada dirinya sejaka lama , namun setalah sebuah video yang di kirim olah pak marwan , ifan memutar video itu.
mata ifan beransur ansur memerah , tubuhnya gemetar , hatinya sangat marah , melihat istrinya di lecehkan , ifan tidak terima , mungkin ifan mampu menahan emosi ketika semua orang menghinanya , namun jagan menghina naya , wanita yang dia cintai .
" haruskah aku terima atau tidak " ifan masih dilema dengan ke adaan , namun dia membutuhkan kebangkitannya , untuk melindungi orang yang dia cintai .
tiba tiba telfon ifan berdering " ada apa pak marwan " setelah ifan mengangkat telefonya .
" apakah tuan masih belom ingin kembali " marwan tidak pernah berhenti berharap tuannya kembali .
" baiklah saya akan kembali, namun aku akan tetep menjadi ifan, bukan sanji gunawan " tegas ifan.
" baik baik tuan muda ifan, yang terpenting anda mau kembali " marwan sangat senang , ahirnya dia akan bisa menepati janjinya pada tuan besar gunawan .
Ifan langsung menutup telfonya dan kembali kerumah istrinya.
Ifan ingin membalas dendam atas penghinaan dan pelecehan yang di terima sang istrinya, namun semua membutukan waktu, mengingat yang akan di hadapi ifan adalah keluarga kalangan atas, sedang dirinya masih tidak punya kekuatan sedikitpun kecuali pak munarwan , satu satunya orang yang mendukungnya , dan satu satunya yang akan dia percaya .
sore hari ifan menemui marwan di hotel mawar cold .
Marwan sudah menyiapkan ruangan khusus vviv untuk ifan yang sebenarnya adalah pemilik hotel mawar cold itu sendiri .
Ifan tiba di hotel, dan langsung berjalan menuju kamar yang telah di tunjuk oleh marwan ....
Namun petugas menanyakannya.
" maaf tuan , anda ingin ke kamar berapa ?" ucapa petugas cantik yang memandan ifan sebelah mata , ifan jauh dari kata orang kaya , penampilanya , dan baju yang di pakai tidaklah mewah .
" saya akan ke kamar 12SV" ifan langsung mengucapkan seperti yang di tunjukan marwan.
Kedua perempuan yang bertugas saling pandang.
" bukannya itu ruangan vviv , dan sudah di kosongkan untuk pemilik " ucap sang petugas cantik itu yang terus di benarkan petugas di sampingnya .
" saya kurang tau , saya hanya ada janji dengannya di ruangan itu "
" maaf tuan ruangan itu kosong tidak ada yang membukingnya , ruangan itu di minta oleh pemilik untuk di kosongkan " dengan judesnya petugas itu menerangkan dengan wajah yang malaz .
ifan masih mencoba untuk masuk , karna dia yakin marwan tidak akan salah memberikan informasinya.
"Jagan memaksakan diri mu tuan , sebelum kami mengusir anda sebaiknya anda pergi !" usir perempuan cantik yang sibuk dengan riasan wajahnya .
" ada apa ribut ribut" tiba tiba suara terdengar dari belakang "
" pak riki" kedua perempuan itu langsung berdiri dengan tegap .
Riki adalah maneger hotel mawar , tak heran mereka langsung bersikap disiplin .
" ada apa ?" tanya riski sekali lagi
" ini pak ada orang miskin yang ingin bertemu temanya di ruangan 12SV" tutur perempuan cantik itu .
"hahaha ruangan 12SV , sadar diri dong , lihat bajumu , murahan dasar miskin , kamu bilang teman mu di ruangan 12SV , mimpi jagan di siang bolong tuan , sudah pergi sana kami sibuk dengan urusan kami "
ifan hanya menggelengkan kepalanya , ifan sudah terbiasa di hina jadi bagi ifan itu tidak lah mengejutkan sama sekali untuknya.
" tapi saya sudah punya janji di ruang itu " ucap ifan yang dengan santainya .
" jagan membual di sini , kamu bahakan tidah berhak memasuki hotel kami" ucap meneger itu sambil menunjuk nunjuk ifan .
Ifan mengambil ponselnya dan menelfon munarwan
" halo saya sudah sampai " hanya beberapa kata yang di ucapkan oleh ifan , kemudian langsung meng ahiri panggilan tefonnya .
" hahahah tidak usah derama di sini dasar sampah pergi sana " semua orang menertawakan ifan .
Ifan masih dengan wajah tenang tetap berdiri di tempatnya.
tiba tiba terdengar bunyi telfon yang ternya milik sang menager .
" halo pak , ada yang bisa saya bantu " ucanya dengan lembut
" teman saya sudah sampai cepat sambut dia dan bawa ke ruangan saya " tegas munarwan
" baik pak " menager itu menatap ifan ,
" mungkinkah " sang manager gemetar, dia sudah mendapat informasi jika pemilik yang asli akan datang hari ini , munarman masih tidak mempercai pria di depannya adalah tamu dari bos besar pak munarwan , menager itu mengelengkan kepalanya tidak percaya .
Dia menoleh sekeliling tidak ada orang lain lagi , mau tidak mau dia mencoba keberuntungan ,
" sudah boleh masuk " ucap ifan
Dengan meng hela nafas terpaksa , menager ahirnya meng iyakan , sekligus mengikutinya.
" baiklah " mari ikuti saya
Tiba tiba pintu terbuka dan munarwan keluar dari pintu . Sang meneger bubu menyapa dengan menundukkan kepalanya , munarwan tak meng hiraukan ataupun membalas sapaanya , iya memilih berjalan pada ifan sambil membukukkan badannya.
" silahkan tuan muda , maaf saya kurang peka atas kedatangan anda"
" iya" ifan berjalan ke dalam ruang vviv 12v dengan tangan di letakkan di belakang ,
Sampai ifan dan munarwan tak terlihat , barulah sang manager mengangkat kembali tuhuhnya , dengan keadaan tak percya dan masih gemetar ,
Manager sudah tau bahwa yang meng akusisi hotel tempat dia bekerja adalah tamu dari munarman, yang berarti itu adalah ifan ,
" sungguh orang yang benar kaya raya , untung saja pertaruhan ku tadi berhasil" celetuk nya dalam hati .
kemudian lekas pergi untuk menyelsaikan berkas peralihan yang masih di urusnya.
" silahkan duduk tuan muda " mengibaskan tanganya menyerat kursi agar ifan bisa duduk dengan baik .
" sudah pak marwan tak perlu seperti itu , saya duduk sendiri " ucap ifan yang sudah terbiasa hidup sederhana , munarwan tau sifan ifan , namun untuknya saat ini ifan adalah yang harus ia utamakan .
" tidak masalah tuan muda "
" bagaimana ke adaan kekuatan kita di sini? " ifan langsung ingin memastikan kekuatan yg dia miliki di bawah kendali marwan .
" tenang saja tuan muda , saya sudah mempersiapkan segalanya , saya sudah membangun lebih dari 16 cabang yang bergerah di berbagai bidang , namun tuan, kita berpusat di IFANTO NAYA NEW.
" ifanto naya new ?, itu perusaan mu " ifan terkejut, perusahaan IFANTO NAYA NEW adalah perusaan yang begitu kuat yang hadir dan mendominasi di segala bidang , menjadi kekuatan bisnis terbesar di kota BERUMBUNG.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!