Sweet But Psycho
*PROLOG*
Seorang laki-laki dengan bola mata yang sudah memerah, serta senyuman smirk di wajahnya menikmati kegiatannya. Hal gila yang menjadi kebiasaan. Pisau dan darah menjadi kedua benda kesukaannya dan selalu berteman dengan benda keramat itu. Otot-otot tangannya menguat. Mengangkat erat korbannya, dengan tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya menusuk perut korbannya. Suara tangisan korban tak dipedulikan. Intinya kesenangan harus didapatkan dengan cara seperti ini. Betapa menyenangkan hal gila ini untuknya.
Tanpa dia sadari seorang perempuan dengan tangan yang menutup wajahnya telah gemetaran dan ketakutan di tempatnya. Nyawanya seakan melayang setelah ini. Kenyataan yang dilihatnya sekarang ini tak mampu membuat dirinya mengatakan apa-apa.
"Wexario," ujarnya dengan suara gemetaran.
Wexario langsung menoleh ke sumber suara. Kaget setengah mati. Kekasihnya menyaksikan langsung tindakan pembunuhan.
Dilihat kekasihnya berlari, dia langsung membuang begitu saja korbannya. Langsung mengejar kekasihnya.
Melihat ke arah belakang, laki-laki itu mengejarnya hampir menggapainya.
"Kita putus." Ucapnya kuat dengan isakan tangis.
"Maaf," ujar laki-laki pembunuh.
"Tolong, jangan bicara seperti itu." Sambungnya sambil memeluk kekasihnya yang sudah dia gapai.
WEXARIO
Nama saya Wexario usia 21 tahun.
Hazella
Hai namaku Hazella usia 20 tahun.
WEXARIO
Pekerjaan Secret dan status orang kaya berat.
Hazella
Pekerjaanku sebagai penulis dan statusku orang kaya biasa.
WEXARIO
Saya pendiam saya selalu bersikap lembut kepada kekasih saya.
Hazella
Aku orangnya penakut apalagi kepada kegelapan dan juga kekerasan.
WEXARIO
Saya terlahir dengan segala kelebihan dan kekurangan.
Hazella
Aku di anugerahkan kelebihan dan juga kekurangan.
WEXARIO
Saya punya kekasih yang selalu bisa membuat saya tersenyum.
Hazella
Aku punya kekasih seorang laki-laki tampan tato di tangan kanannya.
*PRIA-PRIA MABUK*
Digelapnya malam dengan lampu jalanan sebagai penerang seorang perempuan berjalan seorang diri dijalanan yang sepi. Dinginnya udara mampu membuat tubuhnya mengigigil. Hazella namanya. Dengan langkah cepat lambat laun langkahnya melambat. Keringat bercucuran dan nafas ngos-ngosan. Hazella melihat kesana-kemari dengan waspada. Takut jika ada orang jahat.
Waktu demi waktu larut malam semakin menjadi, tidak ada orang lain. Dia merapalkan doa supaya tenang.
Tidak ada dipikirannya bahwa pria-pria mabuk terdapat dijalan.
Hazella takut. Dan berlari. Ketika pria-pria mabuk itu melihatnya.
Pria Mabuk
Hey cantik, jangan lari.
Pria Mabuk 2
Cepat, ayo kejar perempuan itu.
Hazella
Tolong, tolong aku.
Sepertinya tidak ada yang mendengarkan teriakan itu.
Hazella berlari sekencang mungkin.
Pria Mabuk 2
Menyerahlah manis.
Hazella
Kenapa kalian mengincarku?
Aku tidak punya uang banyak.
Pria Mabuk 2
Nona manis, bukan itu yang kami mau.
Pria Mabuk
Yang kami mau hanyalah tubuhmu. Tenang saja kau akan merasakannya.
Walupun tenaga sudah mereda untuk berlari. Hazella tetap memaksa. Jika tidak dirinya akan menjadi santapan pria-pria mabuk.
Dia tidak ingin melakukan itu. Menyayangkan saja sudah membuat Hazella jijik.
Menemukan bangunan tua yang sudah tidak berpenghuni. Hazella lantas masuk.
Banyaknya serangga kecil membuatnya untuk menjaga diri.
Pria Mabuk
Kemana kau nona manis. Keluarlah kami tidak akan melakukannya. Tadi itu hanyalah bohong.
Air mata Hazella menampakkan bekas diwajahnya.
Hazella
Dewi Fortuna tolong aku.
*HERO*
Seorang laki-laki yang baru saja selesai dengan kegiatan malam harinya. Menyaksikan tingkah laku pria-pria di sebuah bangunan tua. Lantas Wexario mendekati.
"Sepertinya cocok untuk permainan." Ucapnya dengan terkekeh.
Dia mendekat.
Pria Mabuk
Hey, sedang apa disini?
Wexario tersenyum.
Tidak takut dengan pria itu.
WEXARIO
Wah, wah berani sekali Anda. Terserah saya mau melakukan apa di tempat ini.
Pria Mabuk 2
Biarkan dia. Perempuan itu yang harus kita cari.
Tidak ingin berlama-lama Wexario langsung menusuk tubuh kedua pria dengan pisau kesayangannya.
WEXARIO
Rasakan ini. Ingin bermain-main. Hmm.
Setelah itu, Wexario langsung membereskan semuanya. Tidak ada jejak yang tertinggal.
Mendengar ada suara orang lain. Hazella keluar.
Dengan mengendap-endap.
Wexario tidak sengaja memperhatikan Hazella.
Hazella
Apakah kamu melihat pria-pria mabuk disini?
WEXARIO
Mereka telah pergi.
Hazella
Kau yang menyelamatkan kan ku?
WEXARIO
Bisa dibilang seperti itu.
Hazella
Terima kasih banyak.
Merogoh sakunya. Dan menemukan permen Kopiko. Hazella memberikan kepada laki-laki itu.
Hazella
Untukmu sebagai ucapan terima kasih.
Wexario menerima dan memasukkan ke dalam saku celananya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!