NovelToon NovelToon

Kekasih Sang Idola

Pacar kontrak

"Jangka waktunya 1 tahun, apa nggak terlalu lama?" Tanya Shifa sambil membaca surat kontrak di tangan nya.

"Gue ini publik figur, kalau setelah mengumumkan hubungan percintaan gue, lalu nggak lama kemudian harus mengumumkan putus, reputasi gue bisa jatuh" Jawab Calvin santai sambil memainkan ponsel di tangan nya.

Shifa memicingkan mata nya sebal "Yang lo fikirin itu selalu aja reputasi ya, nggak capek apa hidup lo harus akting 24 jam sehari"

" Bukan urusan lho!" Jawab calvin jutek

"Cihh" Shifa berdecih kesal

Shifa lanjut membaca surat kontrak nya "Apa maksud nya ini? kontak fisik di perbolehkan, jika di perlukan?" Tanya Shifa memandang Calvin curiga

Calvin meletakan ponsel nya di meja lalu menatap Shifa "Ya namanya juga pacaran Fa, pasti sekedar, pegang tangan, atau pelukan itu kan udah biasa" Jawab Calvin santai

'Biasa buat lo, gue enggak' Batin Shifa kesal

"Seperti itu saja di tanyain, kayak nggak pernah pacaran aja lo" Tambah Calvin yang ternyata tepat sasaran.

Shifa yang merasa malu karena perkataan Calvin yang tepat sasaran memilih membuang muka dari Calvin "Sialan!" Umpat Shifa pelan.

Melihat reaksi Shifa yang mencurigakan Calvin menyeringai licik "Jangan bilang lo beneran nggak pernah pacaran Fa?" Tanya Calvin sambil tersenyum licik.

"Berisik lo No, gue cantik gini mana mungkin nggak pernah pacaran"Bantah Shifa tidak mau mengakui, jika diri nya sudah jomblo dari lahir.

Mendengar Shifa menyebut nama asli nya, langsung membuat Calvin melotot kesal "Sudah gue bilang berkali-kali nama gue sekarang Calvin! stop panggil gue Nono!" Kata Calvin kesal

"Nama lo kan Sarwono tanjung wijaya, wajar donk kalau gue panggil lo Nono" Ucap Shifa yang memang sengaja menyebut nama asli Calvin untuk membuat nya kesal.

"Nama gue sekarang Calvin oke, inget C-A-L-V-I-N" Ucap Calvin mengeja nama panggung nya yang sekarang dengan penuh penekanan

Shifa mendengus kesal "Dosa lo No orang tua lo susah-susah buatin nama buat lo, sekarang lo seenak nya aja mau ganti" Kata Shifa sok menasehati.

"Berisik lo! pokok nya mulai Sekarang panggil gue Calvin" Ucap Calvin tidak mau mengalah

"Nggak bisa gitu donk! gue sudah terbiasa dari dulu panggil lo Nono, mana bisa sekarang di ubah gitu aja" Bantah Shifa yang juga tidak mau mengalah.

"Bohong banget lo, jelas-jelas 2 minggu yang lalu lo masih dengan senang nya panggil gue Calvin, udah gitu tatapan lo udah kayak mau Nerkam gue Hiii"Kata Calvin hiperbola sambil menyilang kan kedua tangan nya di dada seolah-olah sedang melindungi dirinya.

Shifa mendengus kesal "Mana gue tau kalo Calvin itu ternyata Nono, kalian itu beda banget. Ngaku deh lo, lo operasi plastik kan?" Tuduh Shifa sambil menunjuk wajah tampan Calvin.

Calvin yang tidak terima langsung berdiri dan berjalan mendekati Shifa "Lo lihat baik-baik wajah gue" Ucap Calvin sambil mendekat kan wajah nya kearah wajah Shifa.

'Deg' jantung Shifa berdetak dengan cepat, terkejut! karena tiba-tiba Calvin mendekat kan wajah nya.

"Wajah tampan gue ini asli! mana ada wajah hasil operasi sealami ini" Ucap Canvin tanpa menjauh kan wajah nya.

Untuk sejenak terasa hening, Shifa membeku, wajah tampan Calvin terlalu dekat. Membuat Shifa gugup dan tidak bisa bergerak. Sedangkan Calvin yang awal nya sengaja mendekat kan wajah nya untuk menjahili Shifa justru terpaku menatap bibir Shifa yang berada sangat dekat di hadapan nya, entah kenapa bibir Shifa terlihat sangat menarik di mata nya. Dia hanya perlu memajukan sedikit wajah nya pasti dia bisa merasakan bibir Shifa, yang entah kenapa terlihat sangat menggiurkan. Shifa yang merasa wajah Calvin semakin mendekati wajah nya, mengumpulkan kembali kesadaran nya, dan dengan cepat mendorong dada Calvin menjauh.

"Jangan dekat-dekat!" Seru Shifa setelah mendorong Calvin, Shifa berusaha menenangkan jantung nya yang terus berdetak kencang

'Sialan! Wajah tampan Nono yang sekarang tidak baik untuk kesehatan jantung nya' Gerutu Shifa dalam hati

"Sudah tahu kan sekarang kalau wajah gue ini memang sudah tampan tanpa oplas!" Seru Calvin berusaha terlihat tenang.

'Sial padahal tadi tinggal sedikit lagi' Gerutu Calvin yang menyayangkan tidak sempat merasakan bibir Shifa

'Kayak nya gue sudah gila!' Tambah Calvin lagi dia sudah banyak bertemu Aktris yang lebih cantik dari Shifa tapi entah kenapa bibir Shifa telihat lebih menarik dari mereka. Dengan perasaan yang berkecamuk Calvin kembali duduk di tempat nya.

Shifa menatap lekat-lekat surat kontrak di hadapannya. Shifa benar-benar kalut, haruskah dia menandatangani surat kontrak ini? Tapi jika tidak dia tanda tangani, dari mana lagi dia bisa mendapatkan uang sebesar 500 juta. Shifa melirik lelaki tampan yang sedang duduk di hadapannya.

'Coba lihat betapa sombong nya cara duduk lelaki ini mentang-mentang banyak duit' batin Shifa

Shifa memandang tidak suka lelaki tampan yang sedang duduk menyilangkan kaki sambil mengelus dagunya itu.

'Cckk Sok Tampan banget sih nih bocah' Batin Shifa tidak suka, meskipun pada kenyataan nya lelaki di depannya memang luar biasa tampan tapi Shifa enggan mengakui nya.

"Gue tau Gue Tampan, tapi nggak usah mandangin Gue sampe segitunya juga kali" Ucap Calvin sombong.

"Gue kan jadi takut, kalo lo mandang gue kayak mau menerkam gue gitu" Tambah Calvin. Sambil memandang shifa, seolah Shifa adalah seorang predator yang harus di waspadai.

"Cihh" Shifa berdecih

"Nggak minat Gue sama lo, Cover lo aja yang keliatan bagus, tapi kelakuan lo minus" Ejek Shifa sambil memutar bola matanya malas.

Calvin yang tersinggung langsung menegakkan duduknya "Selera lo aja yang buruk, gue ini Calvin pacar idaman yang paling sempurna se-Indonesia" Jawab Calvin tidak terima.

"Cckk mereka juga kalo tau kelakuan minus lo pasti pada kabur" Ucap Shifa membantah.

"Emang susah kalo ngomong sama cewek buta kayak lo, nggak bisa bedain antara batu sama berlian" Jawab Calvin mengejek.

Shifa tersenyum sinis, "Kalo lo berlian itu pasti adalah berlian imitasi" Balas Shifa mengejek.

"Dasar lo ya cewek buta" Kata Calvin kesal, menatap Shifa jengkel.

"Dasar lo cowok tukang pencintraan!" Balas Shifa sambil menatap Calvin tajam.

Sedangkan Budi yang sedari tadi menyaksikan kelakuan kedua orang di hadapannya menghela nafas lelah. Kedua orang ini sejak bertemu tidak ada hentinya berdebat. Budi sampai heran 'nggak capek apa ngoceh terus' Batin Budi lelah, Mereka bahkan mungkin melupakan keberadaan budi di ruangan ini.

"Jadi ini mau tanda tangan atau nggak?" Tanya Budi menyela.

"Tanda tangan!"

"Tanda tangan!" Jawab Shifa dan Calvin serentak.

"Ehh busyet!" Ucap Budi terkejut karena bentakan kedua orang di hadapannya.

'Sabar sabar, ini udah resiko kalo jadi budak uang' batin Budi sambil mengelus dadanya pelan.

'Ayah gue bisa masuk penjara kalo gue sampai nggak bisa dapetin uang 500 juta itu' Batin Shifa sambil dengan terpaksa menanda tangani surat kontrak di hadapannya.

'Karir yang udah susah payah gue bangun bisa hancur kalo sampai gue nggak tanda tangan, Luna juga pasti bakal bunuh gue' Batin Calvin ngeri membayangkan betapa kejamnya Luna , Ceo menejemen yang menaunginya. Calvin dengan berat hati menanda tangani surat kontrak di hadapannya.

Rumor buruk

Beberapa hari yang lalu...

Calvin sedang dengan santai nya bermain game lewat ponsel nya sambil tiduran di sofa. Terdengar suara bel berkali-kali dari pintu rumah nya. Namum dengan sengaja Calvin mengabaikan nya. 'Nanti juga berhenti sendiri' Batin Calvin yang malas membuka pintu.

"Calvinnnnn!!!!!!" Teriak nyaring seorang wanita.

Calvin yang terkejut terlonjak dari sofa bahkan ponsel nya juga hampir terlempar.

"Apaan sih teriak-teriak" Kesal Calvin marah tapi setelah mendongak melihat ekspresi seram wajah Luna sepupu sekaligus CEO menejemen nya membuat Calvin langsung diam dan menunduk

'Sial masalah apa lagi yang gue perbuat' Batin Calvin ketakutan, Luna ini sangat seram. Semua ini salah mama nya, saat Calvin bilang ingin menjadi penyanyi, mama nya menyuruh nya masuk ke perusahaan menejemen Luna karena mama nya merasa Luna sebagai kakak sepupu nya pasti akan mejaga Calvin dengan baik. Tapi yang terjadi justru sebalik nya Luna ini sangat menakutkan, Calvin berkali-kali merasa sangat tertindas oleh nya.

"Apa-apaan ini semua!" Teriak Luna sambil melempar majalah berisi artikel-artikel tentang rumor buruk Calvin

Calvin dengan pelan mengambil majalah yang di lempar Luna. Calvin membaca artikel-artikel itu dengan serius.

"Ini nggak benar Lun waktu itu kan kita lagi syuting, Amera memang sempat masuk ke kamar hotel yang gue tempatin, tapi kita cuma membahas dialog yang akan di gunakan di esokan harinya" Ujar Calvin menjelaskan tentang Foto yang memperlihatkan Amera, aktris yang sedang membintangi film yang sama dengan nya.

"Lalu bagaimana dengan yang ini?" Tanya Luna galak sambil menunjuk artikel rumor kencan Calvin dengan seorang gadis yang keluar dari mobilnya, namun gadis itu keluar menggunakan jaket Calvin yang di berikan oleh Fans nya.

"Jaket itu pemberian Fans lo, dan sekarang Fans lo sedang marah-marah karena Jaket pemberian mereka lo kasih ke orang lain" Ucap Luna menuntut penjelasan.

"Itu Staf di lokasi syuting, gue nggak sengaja nabrak dia dan tanpa sengaja bajunya ketumpahan kopi yang gue pegang. Karena merasa bersalah gue terpaksa pinjemin jaket itu. Tapi sekarang jaket nya sudah di kembalikan kok" Jelas Calvin panjang lebar

"Lo itu ya pinter banget ngeles nya, tapi gimana dengan yang ini? jelas-jelas kalian lagi pelukan" Tuntut Luna menunjuk foto Calvin dengan seorang penyanyi pendatang baru yang sedang berpelukan dengan Calvin

Calvin menggaruk kepala nya frustasi "Itu dia mau jatuh, gue cuma berusaha nolongin dia aja. Gue sama sekali nggak ada hubungan apa-apa sama dia" Jelas Calvin frustasi

"Lo itu bego ya? Lo nggak sadar lo sekarang itu siapa. Lo harus lebih hati-hati, sekarang itu dinding aja bisa jadi mata, jangan sembarangan. Karir lo itu lagi ada di puncak-puncaknya kesalahan sekecil apapun akan langsung jadi pusat perhatian" Omel Luna panjang lebar

Calvin hanya diam tidak berani membantah

Luna berkacak pinggang "Lo tau apa julukan lo sekarang?" Tanya Luna kesal

Calvin menggelengkan kepala pelan.

"Playboy, mata keranjang, tidak menghargai Fans" Jelas Luna jengkel.

"Susah payah gue bikin image lo jadi calon mantu idaman, si tampan yang baik hati dan sekarang dengan mudah nya lo hancurin gitu aja" Omel Luna kesal

"Lun tapi gue benar-benar nggak ada hubungan apa-apa, ini bukan salah gue" Bantah Calvin tidak mau di salahkan

"Diem Lo!!!" Bentak Luna marah

"Kalo lo lebih hati-hati semua ini nggak akan terjadi" Tambah Luna marah

"Ta..."Belum sempat Calvin membantah Budi terlihat masuk ke dalam rumah Calvin dengan panik

"Gawat! Bos Gawat!" Teriak Budi panik sambil berlari menghampiri Luna dan Calvin

"GAWAT KENAPA LAGI?" Tanya Luna berteriak

"Ada Artikel baru di internet, katanya Calvin merayu Fans sampai hamil dan nggak mau bertanggung jawab" Jawab Budi panik

"APA?"

"APA?" Teriak Luna dan Calvin secara bersamaan

Luna langsung melotot dan menatap Calvin tajam

"Gue nggak ngelakuin itu Lun sumpah!" Jawab Calvin panik

"Mana mungkin gue hamilin anak orang, gue ini masih perjaka!" Bantah Calvin tidak terima

Luna memijat kepala nya yang pening "Perduli setan! sama keperjakaan lo itu. Sekarang itu sudah nggak penting lagi" Ucap Luna emosi

Calvin hendak membantah namun melihat Luna yang sedang terbakar amarah membuat nya tidak berani membuka mulut.

"Bagus sekarang bukan cuma dapat julukan playboy, sekarang lo bahkan bakal dapat julukan sebagai penjahat kelamin!" Kesal Luna, habis sudah kesabaran nya menghadapi Calvin si pembuat onar

"Gimana cara menyelesaikan semua masalah ini" Ujar Luna frustasi

Tidak lama ada telpon dan banyak pesan yang masuk ke ponsel Luna. Luna menatap ngeri, melihat nama penelpon yang tertera di ponsel nya. Luna menarik nafas panjang berusaha meredakan amarahnya, dan berusaha untuk bisa tersenyum, setelah itu baru Luna mengangkat telpon nya.

"Halo iya Pak Aji... Ah itu hanya rumor, itu semua tidak benar. Pihak kita akan menyelidiki kebenaran nya dan segera akan mengklarifikasi di publik... Iya pak Maaf, bapak tenang saja kami pasti akan dengan segera mengatasi semua ini.... Iya pak tenang saja, masalah ini tidak akan mempengaruhi peluncuran film yang di bintangi Calvin. iya pak kami janji... Iya sampai jumpa lagi Pak Aji" Kata Luna mengakhiri panggilan telpon nya dengan ramah. Tidak jauh dari situ Budi pun terlihat sibuk menerima panggilan telpon dari media dan membantah semua rumor tentang Calvin

Baru saja Luna mematikan panggilan nya ponsel nya lagi-lagi berdering, kali ini telpon dari investor penting

"Aaaaaa siallll!!!" Teriak Luna kesal membuat Calvin dan Budi terlonjak kaget.

"Halo pak Bima, maaf pak semua itu tidak benar... iya pak anda tidak perlu khawatir kami akan segera mengklarifikasi semua nya" Ujar Luna lalu memilih pergi menjauh dari Calvin karena banyak sekali panggilan yang masuk. Melihat wajah Calvin hanya akan menyulut emosi nya

Calvin menggaruk kepala nya frustasi, Calvin tidak mengerti kenapa semua ini bisa terjadi. Padahal kemarin semua nya masih baik-baik saja. Kenapa sekarang dia sial sekali, padahal ini sudah tahun ke 5 sejak dia memulai karir nya. Apakah karena selama ini karir nya berjalan terlalu lancar, karena itu tuhan memberi nya ujian. Tapi bagaimana jika dirinya tidak bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik, apakah karir yang sudah susah payah di bangun nya selama 5 tahun akan hancur begitu saja. Banyak sekali idola dan Aktris yang karirnya hancur hanya karena sebuah rumor. Calvin sudah sangat menyukai pekerjaan nya dia tidak mau karir nya hancur.

"Kalo sampai karir gue hancur, gue pasti bakal di seret pulang dan disuruh ngurusin perusahaan. Mana sanggup gue tenggelam dalam berkas-berkas yang rumit itu" Calvin mengusap wajah nya frustasi

Tiba-tiba ponsel Calvin berdering, ada panggilan masuk dengan nama 'Ibunda Ratu' Calvin menatap ngeri ponsel nya.

"Mampus gue!" Ujar Calvin ketakutan

Farhan Bakery

Dengan terpaksa akhirnya Calvin mengangkat panggilan telpon dari Ibunda Ratu tercinta

"Halo Ma" Sapa Calvin dengan perasaan was was

"Calvinnnnn!" Teriak mama nya di seberang telepon, dengan cepat Calvin menjauh kan ponsel nya dari telinga. Jika tidak, bisa rusak gendang telinga nya mendengar kan teriakan mama nya yang menggelegar

"Apa-apaan berita itu, Kamu benar-benar menghamili anak orang?" Tanya mama nya dengan nada suara yang keras

"Ma itu semua nggak benar, Calvin di fitnah Ma" Bantah Calvin tidak terima

"Kamu mau mencoreng nama baik keluarga Kita? Jadi lelaki itu harus bertanggung jawab, jika memang itu semua benar kamu harus berani mengakui perbuatan kamu sendiri" Kata mama nya tidak mendengarkan bantahan Calvin

"Ma Calvin benar-benar nggak bersalah, jangan kan menghamili, Calvin bahkan nggak kenal sama wanita itu" Jelas Calvin tidak mau mengakui apa yang memang tidak pernah di lakukan nya

"Kamu tidak perlu takut, seperti apapun wanita yang kamu bawa pulang, Mama pasti akan tetap terima. Apalagi wanita itu mengandung Cucu Mama. Mama nggak mau tau, secepatnya Kamu bawa wanita itu pulang" Kata Mama Lisa tegas

"Ma Calvin benar-benar tidak kenal siapa wanita itu!" Ujar Calvin frustasi sambil menggaruk kepalanya kesal

"Kamu nggak perlu takut Sama Papa dan Kakek Kamu, Mereka biar Mama yang menanganinya. Kamu hanya perlu membawa calon mantu, dan cucu Mama pulang dengan tenang" Kata Mama Calvin tidak mendengarkan penjelasan Calvin sama sekali

'Tuttt tutttt' Mama Calvin mematikan sambungan telepon nya begitu saja

"MAAAA" Teriak Calvin frustasi, Calvin kesal Mama nya mematikan telepon nya begitu saja

"Kenapa sih Mama nggak mau percaya sedikit saja sama omongan gue" Ujar Calvin kesal lalu membanting ponsel nya ke sofa "Sial!!!!" Umpat Calvin kesal

Tidak lama setelah itu Luna dan Budi kembali menghampiri Calvin yang terlihat sedang sangat frustasi

"Gue sama Budi akan kembali ke kantor dulu sekarang untuk menangani semua rumor itu. Dan lo mulai sekarang jangan respon atau komentar apapun, tentang rumor lo di sosial media. Tunggu keputusan dan konfirmasi dari perusahaan, lo juga di larang keluar rumah, kalau butuh apapun lo tinggal hubungin Budi, biar dia penuhi semua kebutuhan lo. Ingat baik-baik jangan pergi kemanapun!" Ujar Luna memperingatkan

"Kalau sampai lo berbuat onar dan menambah masalah untuk gue, gue habisin lo" Ancam Luna dengan ekspresi menakutkan.

Calvin hanya mengangguk patuh, dia tidak berani membantah. Karena aura luna terlihat sangat menyeramkan, jangan sampai dia salah kata, jika tidak bisa habis dia di tangan Luna. Masih tertanam kuat di ingatan Calvin, dulu Calvin sempat membuat masalah dan membuat Luna marah besar, alhasil luna menyeret nya untuk bermain tinju, dengan alasan mengajak olahraga untuk mengurangi setres. Alhasil yang terjadi, Calvin berakhir babak belur, karena menjadi samsak tinju Luna. Sejak saat itu Calvin menjadi sangat patuh kepada Luna. Mengingat hal itu membuat Calvin bergidik ngeri, jangan sampai dia kembali menjadi samsak tinju luna.

******

1 hari kemudian..

Farhan Bakery adalah sebuah toko kue yang cukup terkenal karena pemilik nya adalah seorang patissier yang pernah memenangkan juara patissier tingkat internasional membuat toko kue ini memilik reputasi yang bagus tempat nya juga sangat setrategis karena dekat dengan perkantoran, sekolah SMA dan juga universitas. Membuat toko kue ini sangat ramai setiap harinya, sebagian besar pelanggan yang datang adalah pemuda pemudi. Meski begitu karena terkenal enak dan memiliki reputasi yang baik farhan bakery juga sering mendapatkan pesanan kue untuk pesta-pesta besar

Waktu baru menunjukkan pukul 9 pagi tapi harum nya kue sudah tercium sangat kuat di farhan Bakery

"Untuk pesanan cake hari ini gimana Fa sudah jadi semua kan?" Tanya Sita manager Farhan Bakery kepada Shifa

"Sudah hampir selesai mbak tinggal menunggu cake yang sedang di panggang Mila, setelah itu semua pesanan untuk hari ini sudah selesai" Jawab Shifa, Mila adalah rekan kerjanya yang juga seorang patissiere

Shifa sudah 3 tahun bekerja menjadi seorang patissiere di farhan bakery, dan Shifa sangat menyukai Suasana kerja disini. baik pemilik dan rekan kerja semuanya membuat Shifa sangat nyaman. Saat bekerja semuanya bersikap sangat profesional, dan setelah pekerjaan mereka selesai mereka bersikap bersahabat seperti teman dan keluarga, tanpa membedakan di bagian apa pekerjaan mereka dari manajer sampai pelayan di farhan bakery ini. Bos mereka Ibu Rahma selalu menekankan, karena mereka adalah rekan kerja dan berjuang di tempat yang sama maka mereka adalah 1 keluarga dan satu tubuh maka mereka harus bersikap baik dan saling mendukung satu sama lain.

Shifa sangat mencintai pekerjaan nya yang sekarang, bagi Shifa menjadi seorang patissier bukan hanya sekedar sebuah profesi tapi juga merupakan dunia nya. Saat sedang membuat kue Shifa bisa melupakan semua beban berat dalam hidupnya, saat mencium harumnya kue yang sedang di panggang membuat Shifa tersenyum bahagia seolah semua masalah di hidupnya pasti bisa di selesaikan dengan baik. Impian Shifa adalah memili toko bakery milik nya sendiri. Entah kapan impian itu bisa tercapai meskipun mungkin membutuhkan waktu, Shifa tidak akan menyerah untuk mencapai impiannya tersebut.

"Shifa roll cake pesanan Ibu Lisa kamu yang membuat nya kan?" Tanya Sita kepada Shifa

"Iya Mbak sudah jadi kok tinggal menunggu di ambil saja" Jawab Shifa tersenyum

"Bagus!" Ucap Sita senang

"Ibu Lisa ini sangat suka kue buatan kamu, setiap kali pesan kue selalu saja menekankan pesanan kue nya harus Shifa yang membuat, saya sampai heran jangan-jangan ada pelet nya ya kue kamu" Ucap Sita bercanda

Shifa tersenyum "Mana mungkin mbak, kalo benar ada pelet nya mungkin bukan hanya Ibu Lisa saja yang kepincut" Jawab Shifa tersenyum

"Mungkin Bu Lisa serius Fa mau menjadikan Kamu menantunya, katanya kan dia ingin sekali menjodohkan kamu sama putra nya. Bagaimana kamu sudah bertemu putra nya Ibu Lisa belum?" Tanya Sita penasaran

"Belum mbak, Bu Lisa memang beberapa kali menawarkan untuk berkenalan sama putra nya tapi saya menolak" Jawab Shifa

"Kenapa di tolak? Bu Lisa kan selalu membanggakan betapa tampan nya Putra nya kenapa nggak ketemu saja dulu, siapa tau dia sesuai sama kriteria lelaki yang kamu suka" Ucap Sita menyayangkan

"Bertemu dulu saja kan tidak masalah, siapa tahu memang berjodoh" Tambah Sita lagi

"Bu Lisa memang baik mbak orang nya, tapi putra nya kan belum tentu. Jika memang putranya setampan dan sebaik itu nggak mungkin sampai sekarang belum punya pasangankan. Kalau benar ternyata tampan mungkin saja kepribadian nya yang bermasalah, makanya sampai sekarang belum punya pasangan" Jawab Shifa berpendapat

Sita mengangguk setuju, setelah di pikirkan lagi apa yang Shifa katakan cukup masuk akal

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!