NovelToon NovelToon

The CEO Wants Me

Perkenalan tokoh

Halo semuanya, ini novel lanjutan dari 'Istri Kecil Tuan Muda' yang akan menceritakan kisah cintanya anak Shaerin dan juga Ziel yang menyukai seorang wanita yang usianya terpaut jauh darinya, biar gak bingung lebih baik kalian baca terlebih dahulu kisah cintanya Ziel dan juga Shaerin, novel dengan judul 'Istri Kecil Tuan Muda'.

...Σ(⊙▽⊙")...

...Nama: Dayn Nevalion...

...Usia: 20 tahun...

...Tinggi: 180 cm...

...Posisi: CEO Perusahaan Algio...

...Yang disukai: Berkas dan dokumen perusahaan, Xynerva Zylvanxa....

...Yang tidak disukai: Keramaian...

...Σ(⊙▽⊙")...

...Nama: Gray Juansara...

...Usia: 27 tahun...

...Tinggi: 186 cm...

...Posisi: Tangan Kanan Dayn, Asisten...

...Yang disukai: Perkelahian, pekerjaan dan olahraga...

...Yang tidak disukai: wanita?...

...Σ(⊙▽⊙")...

...Nama: Eden Maheswara...

...Usia: 23 tahun...

...Tinggi: 181 cm...

...Pekerjaan: Barista...

...Yang disukai: membuat kopi...

...Yang tidak disukai: Ruel...

...Σ(⊙▽⊙")...

...Nama: Ruel Rahaska Enrico...

...Usia: 25 tahun...

...Tinggi: 183 cm...

...Pekerjaan: Aktor...

...Yang disukai: wanita, permainan, dunia hiburan...

...Yang tidak disukai: Situasi yang membosankan dan menyebalkan...

...Σ(⊙▽⊙")...

...Nama: Tavisha Dashara Dyxie...

...Usia: 26 tahun...

...Tinggi: 168 cm...

...Pekerjaan: Manager Perusahaan Algio...

...Yang disukai: Laki-laki, uang, member TXT...

...Yang tidak disukai: Ruel, Dayn dan Gray...

...Σ(⊙▽⊙")...

...Nama: Xynerva Zylvanxa...

...Usia: 25 tahun...

...Tinggi: 164 cm...

...Pekerjaan: Manager Aktor dan koki restoran...

...Yang disukai: Makanan dan resep-resep makanan, member nct...

...Yang tidak disukai: Orang yang menyebalkan...

...Σ(⊙▽⊙")...

...Nama: Maia Yunezza...

...Usia: 25 tahun...

...Tinggi: 165 cm...

...Pekerjaan: Pelayan bar...

...Yang disukai: uang, laki-laki berduit...

...Yang tidak disukai: Amara?...

...Σ(⊙▽⊙")...

...Nama: Amara Veline...

...Usia: 25 tahun...

...Tinggi: 163 cm...

...Pekerjaan: Dokter...

...Yang disukai: Semua hal tentang Xynerva...

...Yang tidak disukai: Xynerva...

Sebelum lanjut, jangan lupa Like, Vote dan juga komen ya guys ><

01

Terkadang, aku tidak tahu siapa diriku, meragukan diriku lagi, tidak dapat menemukan cahaya dalam kegelapan. Dan aku menemukan diriku di tengah hujan, mencoba keluar dari rasa sakit, ketauhilah bahwa aku telah datang sejauh ini. Aku berjanji, tidak akan pernah lari dan bersembunyi. aku semakin kuat, bertahanlah sebentar lagi.

Dream Baby Monster

Enam tahun yang lalu...

Seorang gadis cantik yang kini sudah berusia sebelas tahun tengah menemani sang ibu yang sedang membersihkan rumah, rumah besar yang sekarang menjadi tempat kediamannya, mereka menumpang hidup di keluarga Algio. Xynerva Zylvanxa mengikuti kedua orang tuanya yang menjadi pekerja tetap disana.

"Nerva, kamu bantu ibu buat cuci piring ya, ibu mau menyiapkan makanan bersama bi Tiara."

"Kenapa orang-orang yang ada di rumah malah terlihat sibuk, apakah akan ada tamu yang datang?" tanya Xynerva yang kebingungan.

"Heem, anak dari kak Shaerin akan datang, maka dari itu semua orang yang ada disini sibuk untuk menyambut kedatangannya."

"Anak kak Shaerin... Dayn ya bu? terakhir aku melihatnya saat dia berusia delapan bulan, kak Shaerin malah membawanya pergi."

Sasa tersenyum, sedangkan Xynerva pun langsung mengambil alih tugas sang ibu, dengan telaten ia mencuci semua piring yang kotor. karena kondisi keuangannya yang tidak berkecukupan, Xynerva sudah diajarkan mandiri sejak usianya sembilan tahun. ketika teman-temannya membeli mainan yang sedang trend, Xynerva hanya menatap seraya mengaguminya diam-diam, ia tidak berniat untuk meminta dibelikan karena tahu dengan kondisi keuangan orang tuanya.

Tepat saat jam menunjukan pukul dua siang, Shaerin beserta suami dan anaknya sampai di kediaman keluarga Algio. Orang-orang yang ada disana menyambut hangat kedatangan mereka bertiga karena memang sangat merindukannya, saat usia Dayn yang ke 8 bulan, Ziel memutuskan untuk tinggal di mansion miliknya, ia ingin mengurus keluarga kecilnya sendirian tanpa campur tangan orang lain, apalagi agar Ziel membangun ikatan yang baik dengan sang anak.

"Cucu Oma sudah besar, sekarang kamu sudah sekolah ya?" tanya Revana sambil mencubit pipi Dayn dengan begitu gemas.

"Dayn masih kelas 2, Oma."

Kenan, Clarie dan juga Jayendra tertawa. mereka sangat senang begitu mengetahui Ziel akan menetap kembali di kediaman keluarga Algio, lengkaplah sudah keluarga mereka saat ini, walaupun Axton tidak bersama mereka.

"Apa yang Dayn suka di rumah ini? Om denger dari Mami, katanya kamu mohon-mohon sama dia buat pulang ke rumah Oma," tanya Kenan.

"Gazebo, aku suka tempat yang tidak terlalu ramai."

"Sekarang Dayn bisa bermain dengan puas di Gazebo yang ada di halaman belakang, Dayn juga bisa mengajak kak Ruel untuk bermain." seru Jayendra sambil tersenyum.

"Yaudah, kamu makan dulu. setelah makan, kamu bisa main ke Gazebo bareng bi Tiara." imbuh Revana yang mengajak Dayn untuk makan siang terlebih dahulu.

Mereka semua pun pergi ke ruang makan untuk memulai aktivitas makan siangnya.

Setelah cukup untuk mengisi perutnya yang kosong, Dayn dengan terburu-buru pergi ke Gazebo yang ada di halaman belakang rumah, tentu saja ia di antar oleh Tiara.

Dayn cukup menikmati dekorasi-dekorasi yang ada di rumah besar tersebut, apalagi ada beberapa foto keluarga yang terpajang di setiap dinding ruangan.

Setelah sampai, kedua netra Dayn fokus terhadap seorang wanita yang sedang duduk di kursi yang ada disana, dengan fokus wanita tersebut membaca buku seraya mendengarkan lagu menggunakan headset, entah kenapa Dayn begitu kagum terhadap sosok wanita tersebut.

"Tuan muda, kenapa melamun?" tanya Tiara yang menyadari jika Dayn sedang melamun.

"Bi, siapa dia?" tanya Dayn seraya menunjuk Xynerva yang sedang asik membaca buku, bahkan kehadiran mereka berdua masih tidak disadari olehnya.

"Oh itu Xynerva, kamu bisa memanggilnya kakak karena usia kamu dengannya berbeda, kak Xynerva itu anak dari bi Sasa yang melayani Mami mu, kamu bisa berteman dengan kak Nerva juga."

"Kak Xyna." gumam Dayn sambil tersenyum tipis.

***

Hari pertama Xynerva sekolah di SMP, setelah lelah dengan kegiatan pengenalan lingkungan sekolahnya minggu kemarin, hari ini ia bisa mengikuti pembelajaran dengan sedikit santai.

"Hai, bukannya lo Xynerva? kita pernah bertemu saat kegiatan pengenalan lingkungan sekolah minggu kemarin." seorang gadis yang terlihat cantik dan terlihat minim itu menghalangi jalan Xynerva.

"Oh hai, lo Amara'kan?"

Gadis itu menganggukan kepalanya dengan begitu bersemangat, bahkan saat ia tersenyum, pandangan laki-laki yang sedang lewat pun fokus melihat kearahnya.

"Ternyata lo ingat nama gue, bagaimana kalau kita berteman?" tanya Amara yang langsung memeluk lengan Xynerva tanpa ada rasa canggung sama sekali, berbeda dengan Xynerva yang saat itu hanya tersenyum canggung sambil mengangguk pelan.

"Sepertinya kita sekelas, lo kelas 7C?" tanya Amara yang kembali diangguki oleh Xynerva.

Langkah keduanya terhenti tatkala melihat segerombolan wanita yang sedang berkumpul sambil meneriaki nama seseorang, laki-laki yang baru saja turun dari mobil yang terlihat keren, dengan penampilannya yang mampu memikat para wanita, ia adalah Ruel Rahaska Enrico.

"Sepertinya sekolah kita bakal terus rame kalau ada dia," bisik Amara di telinga Xynerva.

Xynerva hanya diam sambil terus menatap Ruel yang kini sedang berjalan menuju ke aula sekolah, di belakangnya ada Tavisha yang memang bersekolah disana juga. Ruel yang menyadari keberadaan Xynerva pun langsung melambaikan tangannya dan hal itu tidak luput dari pandangan Amara.

"Wah, sepertinya dia ngelambai ke lo. apakah ada sesuatu diantara kalian berdua?" tanya Amara.

"Hah?" Xynerva tersadar lalu menggelengkan kepalanya, ia begitu tersihir dengan ketampanan Ruel barusan sehingga membuatnya tidak sadar, Xynerva pun bahkan lupa dengan pertanyaan Amara barusan.

"Gue tadi nanya, ada hubungan apa lo sama aktor itu?"

Xynerva terkekeh pelan sambil mengusap tengkuk lehernya yang meremang. "Gak ada hubungan apa-apa, dia cuman temen deket gue."

"Seperti itu, ya?" tanya Amara lagi dan Xynerva pun langsung mengangguk.

"Udah mau masuk, ayo kita cari kelas kita." ajak Xynerva yang lebih memilih untuk melangkah duluan.

Ruel Rahaska Enrico yang mengikuti jejak sang ibu untuk menggeluti dunia entertainment, di usianya yang menginjak 11 tahun, Ruel sudah terkenal karena beberapa drama yang ia bintangi sebelumnya. ketampanannya bahkan sering kali mencuri perhatian publik, selain membintangi beberapa drama, Ruel pun selalu tampil di beberapa iklan yang sekarang memiliki beberapa juta penonton. di rumahnya ia sering bermain dengan Xynerva, bahkan saat sekolah dasar pun, ia se-alumni dengan gadis itu.

Karena kebaikan dan perhatian yang seringkali Ruel tunjukan kepada Xynerva, membuat gadis itu jatuh hati, selama tiga tahun Xynerva memendam rasa kepada Ruel dan ia tidak berani untuk mengungkapkannya.

02

"Karena ini hari pertama kalian belajar disini, ibu ingin kalian memperkenalkan diri kalian masin-masing, dimulai dari meja depan yang ada di ujung kiri."

Amara tersenyum, ia pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke depan kelas untuk memperkenalkan dirinya sendiri. "Hallo, kenalin nama gue Amara Veline, semoga kita bisa berteman baik disini."

Para lelaki yang ada disana tidak berkedip sama sekali saat menatap Amara, salah satu laki-laki pun mengangkat tangan kanannya. "Gue mau nanya, apa lo udah punya pacar?" tanya siswa laki-laki tersebut.

Amara yang mendengar pertanyaan tersebut pun tersenyum malu. "Gue gak pernah pacaran sama sekali, bahkan berduaan dengan cowok aja gue gak berani," jawab Amara.

"Bohong lo, gak mungkin cewek secantik lo ini gak punya pacar." Xynerva yang melihat kehebohan para lelaki yang menanyakan sesuatu yang tidak jelas kepada Amara pun diam saja, berbeda dengan Tavisha yang mendelikan kedua matanya.

"Kayaknya dia bakal populer di sekolah kita." bisik seorang wanita yang duduk di sebelah Tavisha.

"Cih, dia cuman pamer muka aja." sahut Tavisha dengan begitu malas.

Amara masih tersenyum saat melihat kehebohan para lelaki yang memintanya untuk jujur, hingga guru yang harus turun tangan untuk meredakan kehebohan tersebut.

"Amara memang sangat cantik ya anak-anak, ibu yakin dia akan menjadi wanita populer di sekolah ini." kata guru wanita itu sambil terkekeh pelan.

"Ibu, jangan seperti itu, Amara sangat malu."

"Hahahaha baiklah, kita lanjut ke orang yang duduk di sebelahmu."

Amara mengangguk lalu kembali duduk di kursinya, kini bagian Xynerva lah yang maju kedepan untuk memperkenalkan diri.

"Halo semuanya, kenalin nama gue Xynerva Zylvanxa, kalian bisa panggil gue Nerva." tidak ada kehebohan seperti tadi, semuanya hanya mengangguk saja.

"Nerva, sepulang sekolah lo sibuk gak?" pertanyaan yang di lontarkan oleh Ruel seketika membuat semua orang yang ada disana terkejut, kecuali Tavisha yang hanya biasa saja.

"Emang si Ruel sama Xynerva deket ya?" tanya wanita yang ada disebelah Tavisha.

"Si Nerva anak pelayan di rumah gue, wajarlah Ruel deket banget sama dia, setiap hari bahkan mereka suka main bareng."

"G-gue sibuk," jawab Xynerva gugup.

"Sayang, tadinya gue mau ngajak lo makan bareng di warung pinggir jalan yang ada di pusat kota."

Xynerva hanya menanggapinya dengan senyuman, ia menghiraukan bisikan-bisikan yang ada disana. setelah selesai, ia pun langsung kembali duduk di kursinya.

Seorang laki-laki kini maju ke depan, tanpa basa-basi ia pun langsung memperkenalkan dirinya. "Nama gue Eden Maheswara, terserah kalian mau manggil gue apa." ucapnya lalu kembali duduk di kursinya.

"Wahh, kulkas pisan."

"Bukannya lo harus memperkenalkan diri dengan baik?" tanya Amara sambil tersenyum.

Eden menatap Amara yang tersenyum itu, tatapan laki-laki itu tidak terbaca sama sekali. "Bukan urusan lo, mau gue perkenalkan diri kayak gimanapun itu hak gue."

"Gue cuman..." Xynerva mengusap punggung Amara agar sedikit lebih tenang, gadis cantik itupun menghembuskan nafasnya pelan.

"Lo jangan kasar-kasar dong sama Amara!" teriak siswa laki-laki yang ada di meja belakang.

Eden pun menoleh kebelakang, "Urusan lo apaan? dia siapanya lo? seterah gue mau bersikap kayak gimanapun, gak usah ngatur hidup gue, urusin aja diri lo sendiri."

"Gila, dia tipe idaman gue banget." bisik wanita yang ada di samping Tavisha.

"Udah anak-anak, kenapa jadi ribut gini? sekarang kita lanjut perkenalannya." lerai guru yang ada di depan, semua siswa dan siswi pun kini terdiam.

Kini giliran wanita yang duduk di sebelah Tavisha, Xynerva mengamati wajah wanita itu dengan teliti, sungguh cantik, tapi sifat jutek yang ada di dalam wanita itu begitu melekat di wajahnya.

"Hai, kenalin nama gue Maia Yunezza, gue suka uang dan gue gak suka orang yang selalu cari perhatian." katanya lalu kembali menghampiri mejanya.

"Perkenalan atau apa boss?" tanya seorang siswa laki-laki tapi tidak dijawab olehnya.

Tavisha maju ke depan, dengan bersikap dada ia pun memperkenalkan dirinya. "Kenalin nama gue Tavisha Dashara Dyxie, gue paling gak suka sama orang yang gak enakan sama orang lain." katanya, tanpa di sadari oleh Xynerva, ucapan Tavisha tadi tertuju kearahnya.

"Visha, gue suka sama lo!" teriak siswa laki-laki.

Tavisha yang mendengarnya kini menatap siswa tadi dengan tatapan menyelidik. "Lo jauh dari tipe ideal gue," sahut Tavisha santai.

"Tipe lo kayak gimana?"

"Soobin TXT."

"Njing, gue kalah sama oppa-oppa korea," lirih siswa laki-laki itu.

"Hahaha, zaman sekarang banyak yang suka sama korea-korea gitu, makanya lo harus kayak dia dulu, gue jamin Tavisha nerima lo."

Setelah perkenalan Tavisha selesai, kini gilaran Ruel yang maju kedepan. belum perkenalan saja semua siswa perempuan berteriak memanggil nama Ruel, selain tampan ia memiliki karisma yang berhaga.

"Kenalin nama gue Ruel Rahaska Enrico, kalian bisa panggil gue El."

"Ruel, gue pengaggum berat lo!"

"Lo ganteng banget!"

"Lo udah punya pacar belum?" teriak para wanita yang ada di kelas itu.

"Cih, sebelas dua belas kayak si Amara." gumam Tavisha yang memang tidak menyukai Ruel.

Amara menghampiri Eden yang hendak mengambil porsi makanan siangnya, di kedua tangannya ia membawa minuman kaleng yang akan diberikannya kepada Eden.

"Eden... soal tadi gue minta maaf." ucapnya pelan sambil menyodorkan minuman tersebut kepada Eden.

"Untuk apa?"

"Mungkin gue terlalu ngatur lo, gue merasa bersalah."

Tatapan Eden beralih kepada Xynerva yang sedang makan, tanpa memperdulikan Amara, Eden melangkah mendekati Xynerva.

"Nerva, jangan lupa nanti sore kita harus kerja kelompok."

"Oh, iya." jawab Xynerva sambil mengangguk pelan.

"Ajak Tavisha sama Maia," katanya.

"Iya, gue pasti inget kok."

"Good." Eden pun pergi meninggalkan Xynerva dan juga Amara untuk ke stand makanan.

"Dia aneh banget, kok gue di cuekin."

"Mungkin dia lagi bad mood." kata Xynerva mencoba menenangkan Amara yang sedang overthingking.

Sorenya, setelah Xynerva melewatkan hari dengan pelajaran-pelajaran sekolah, Xynerva pun memilih untuk langsung pulang. tapi saat di gang yang dekat dengan perumahan, Xynerva melihat dua orang dewasa yang sedang menendang seseorang yang seumuran dengannya.

"Harusnya lo ngasih kita uang, udah sebulan lebih lo gak pernah ngasih!"

"Lebih baik lo mati, gak ada gunanya!" kata laki-laki dewasa yang sekarang sedang menendang Eden yang sudah tiduran di aspal.

Xynerva bingung, disisi lain Eden sudah merasa kesakitan karena tendangan yang begitu keras, gadis itu pun melihat sebuah tongkat besi di tong sampah, Xynerva langsung mengambilnya dan berlari kearah Eden yang sedang kesakitan.

"Pergi, kalau gak saya akan melaporkannya ke polisi!"

"Ada apa dengan gadis itu, menganggu saja!" ucap salah satu laki-laki dewasa yang ada disana.

"Pergi!" teriak Xynerva sambil melayangkan tongkat besi tadi ke arah kedua laki-laki tadi.

Mau tidak maupun, keduanya harus pergi, meninggalkan Eden yang sudah tidak berdaya lagi karena tendangannya memang sangat keras.

"Eden, lo baik-baik aja?" tanya Xynerva seraya membantu Eden untuk berdiri.

"Makasih."

"Tapi kenapa lo gak lawan mereka balik?" tanya Xynerva lagi.

"Mereka yang sering malak gue, kalau gue lawan mereka, yang ada gue kalah." jawab Eden sedikit meringis saat Xynerva tidak sengaja memegang luka yang ada di perutnya.

"Dan, jangan kasih tau orang-orang tentang hal ini." lanjutnya dengan suara yang pelan.

"Rahasia lo aman di gue."

Xynerva pun memapah Eden untuk berjalan, karena Eden berjalan dengan tertatih-tatih akibat luka yang ada di perutnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!