Dahulu kala ada sebuah legenda tua yang dipercaya sebagian masyarakat Ethland. Sebuah legenda mengenai manusia-manusia bertato hijau.
Tidak seperti kebanyakan manusia biasa, manusia bertato hijau atau yang dikenal dengan bangsa Leaflin memiliki kemampuan spesial, ialah kemampuan berkomunikasi dengan tumbuhan. Karena keistimewaan mereka ini, tak pernah sekali pun mereka menyakiti tumbuhan, malah mereka begitu menyayangi tumbuhan layaknya keluarga mereka sendiri.
Dengan kemampuan ini, para ras Leaflin dapat mengetahui perasaan dan ada apa yang dipikirkan oleh tumbuhan entah itu perasaan senang, gembira, sedih, marah, cemburu, sakit dan masih banyak lagi. bahkan anak-anak ras Leaflin sudah menumbuhkan kemampuan komunikasi mereka dengan tumbuhan sejak mereka masih balita, tak heran apabila melihat anak-anak ras Leaflin sudah mulai saling berbicara dengan tumbuhan.
Berkat kemampuan istimewa inilah hasil bumi dari ras Leaflin jauh lebih bagus dan berkualitas tinggi, tidak ada satupun yang habisnya jelek. terlebih pertumbuhan ekonomi ras Leaflin meningkat jauh lebih pesat.
Tetapi kemampuan ras Leaflin ini mengundang ras iri dan dengkir manusia lain, sehingga para manusia yang memiliki hawa negative tersebut mengfitnah para ras Leaflin dengan sebutan penyihir, ada pula yang menyebut mereka manusia terkutuk.
Berbagai tuduhan tak mendasar terus dilontarkan manusia pada ras Leaflin, tuduhan-tuduhan tak mendasar tersebut membuat mereka dijauhi oleh manusia lain, dan yang lebih parah tak segan-segan mereka juga menyakiti para ras Leaflin hingga menyebabkan korban tewas. sehingga ras ini pun memilih untuk mengisolasi diri dihutan.
Namun mengusir ras Leaflin saja belum cukup mengilangkan hawa negatif manusia. Hingga pada keputusan akhir para manusia membantai habis ras Leaflin tanpa tersisa, tak peduli itu anak-anak maupun perempuan, jika mereka adalah ras Leaflin. setiap jalan, gerbang desa, perbatasan kota termasuk dikota itu sendiri selalu saja ada pos pemeriksaan, mereka akan memeriksa setiap orang yang lewat memiliki tato hijau atau tidak. tidak ada tato bisa lewat, jika ada tato mereka akan langsung dibunuh, kalaupun beruntung ras Leaflin akan dikurung tetap mereka yang dikurung nasibnya tidak ada yang tau.
Sampai keputusan paling parah dibuat oleh manusia, manusia memutuskan menyerang kota-kota atau desa dimana ras Leaflin hidup. mereka yang selamat bisa melarikan diri kehutan atau menjauh sejauh mungkin, tapi bagi mereka yang tidak selamat berakhir tewas ditempat. Tragedi berdarah tersebut terjadi selama 10 tahun hingga kota terakhir ras Leaflin berhasil dihancurkan manusia.
Tumbuh-tumbuhan sedih dan marah karena tindakan bodoh manusia tersebut, para tumbuhan penghasil sayur dan buah berhenti menghasilkan cadangan makanan mereka selama lebih dari 20 tahun, bahkan di daerah tertentu pohon-pohon tiba-tiba mengering tanpa sebab dan menciptakan lahan tandus.
Lalu siapa yang disalahkan karena bencana ini? Tidak ada? Tentu saja ada? Keluarga Meisya. Kenapa? Semua orang menyalahkan keluarga Meisya, dalang dari pembantaian ras Leaflin. Tetapi memang keluarga Meisyalah yang mengawali pembunuhan ras Leaflin hingga berujung ke pembantaian. Tapi apakah menyalahkan satu kelompok cukup menghentikan bencana? Mau menyalahkan siapapun tidak akan merubah keadaan apapun. Tetapi ada seseorang yang berhasil menyelamatkan semuanya dari bencana tersebut. dia adalah Stefen Yugan.
Stefen Yugan berhasil membuat para tanaman menumbuhkan kembali buah dan sayuran dan menghentikan fenomena pohon mengering tanpa sebab. Karena itulah orang-orang mulai membuat teori tak mendasar. Ada yang bilang Stefen Yugan dulu punya teman ras Leaflin atau enggak Stefen Yugan Half Leaflin dan masih banyak lagi. Semua teori tersebut tak satupun ditepis sama Stefen Yugan sehingga semakin kesini teori orang-orang mulai percaya akan teori tersebut.
Riyla menatap tajam kearah cermin ruang makan, berkali-kali dia terus mencubit pipi atau merabah rambut panjang coklat batang lurus tak bergelombang, dia terus mengedipkan matanya berkali-kali dengan perasaan tak percayaan. Kulit putih, pupil mata hitam. Tahi lalat dibawah mata kanan. Bibir merah kecil, hidung lancip. Lirik ke kanan, kiri semua terkesan aneh dan baru. Struktur wajah muda seperti umur belasan. Semuanya terkesan janggal bagi Riyla.
Padahal dia ingat betul semalam, dia bergadang sedang mengerjakan skripsi kampus bab akhir. Tapi pagi dia bangun sudah ada di bangunan sederhana tanpa ada bola lampu. Semua unsur modern tidak ada yang terlihat. Dapur saja masih pake tunggu. Berkali-kali dia berusaha mengingat apa yang terjadi semalam hingga dia bisa berada didalam bangunan ini entah bagaimana. Tapi satu kepastian, dia tidak mengingat namanya sendiri, dia hanya mengingat nama sekarang 'Riyla'.
Kilasan ingat muncul, saat Riyla duduk dikursi dapur. Kilasan ketika dia sibuk mengerjakan skripsi tengah malam. Tiba-tiba saja dinding dan lantai disekelilingnya berguncang hebat, langit atas runtuh..........
Riyla meninggal ketiban atap bangunan saat gempa terjadi.
Kilasan lain muncul. Ingatan kehidupan sekarang. Dari dia bayi, balita, anak-anak, usia sekarang. Moment orang tuanya meninggal karena kecelakan kereta kuda. Dia mulai hidup mandiri didesa, dan ingatan penting akan pembicaraannya dengan ayahnya disuatu tempat. Itu adalah ingatan penting bahkan Riyla merasa ingatan tersebut tak boleh dilupakan olehnya.
Secangkir teh dan sepotong roti plus telor mata sapi, sarapan utamanya sebelum dia memulai hari. Tak pernah terpikir oleh Riyla atau bisa dibilang tak pernah terbayang oleh dirinya kalau dia akan berreingkarnasi kedunia lain. Dia pikir semua itu hanyalah karangan fiksi dari komik online, tapi sekarang dia mengalaminya sendiri. walau tidak seperti cerita-cerita komik dimana orang yang berengkarnasi akan mengalami kehidupan mewah sepanjang hidupnya. Hidup Riyla bisa dibilang sederhana, bahkan keluarga dia hanyalah seorang petani sayuran.
Kalau pun dia berengkarnasi, pasti akan masuk kedalam cerita-cerita gitu. Sepanjang dia ingat tak ada cerita komik mengenai gadis desa bernama Riyla. Itu berarti ini adalah kehidupan baru bagi Riyla tanpa ada sangkut paut cerita apapun. Bila dia pikirkan baik-baik justru bagus seperti ini. Banyak cerita soal reingkarsi dimana sang tokoh utama berengkarnasi menjadi antargonis dicerita dan mengharuskan mereka mencari cara agar terbebas dari bad ending. Dikarenakan kehidupan Riyla tidak ada sangkut paut dalam cerita apapun. Dia merasa bebas dari masa depan buruk.
Selesai sarapan Riyla langsung berangkat keluar rumah untuk memulai hari sebagai petani sayur. Lahan milik keluarganya memiliki ukuran terbilang cukup besar. Ditumbuhi berbagai sayur seperti wortel, tomat, selada dan masih banyak lagi. Bukan hanya Riyla, masih banyak warga desa lain yang berprofesi sebagai petani disini. Hasil panen akan dijual oleh pedagang, pedagang nantinya akan menjual kembali sayuran hasil panen kebun Riyla dikota-kota terdekat.
Hidup Riyla yang sekarang memang lebih berat dari kehidupan dia sebelumnya, namun dia sudah cukup mensyukurinya, dia punya rumah, tanah, kebun dan hasil buminya. Tidak seperti masih hidup sebagai mahasiswa akhir, dia harus belajar sambil bekerja, uang yang didapat dari kerja hanya cukup untuk biaya hidup dan uang kuliah saja, tetapi untuk kehidupan sekarang, walau sebagai petani yang hidup dirumah sederhana gaya eropa jaman dulu, penghasilannya jauh lebih besar dari waktu dia hidup dikehidupan dulu, sehingga ini sudah membuat dia merasa sangat senang.
Ada satuhal membuat Riyla kebingungan selagi dia memanen tomat-tomat. Dunia ini memiliki latar eropa jaman dahulu, bukan itu saja., ada kisah aneh dulu pernah ibu Riyla ceritakan kepadanya sebagai dongeng pengantar tidur. Tentang manusia bertato hijau dan bisa berbicara dengan tumbungan, dulunya Riyla menganggap itu menarik karena yaaa dia masih kecil. Tapi sekarang, apakah manusia bertato hijau tersebut benar-benar ada?, sampai sekarang manusia yang Riyla lihat sama saja tidak ada bedanya.
Lagi pula bagi Riyla itu hanyalah dongeng pengantar tidur anak-anak, yang pastinya tidak mungkin adanya seorang manusia bertato dan bisa berbicara pada tumbuhan. Apalagi dalam benak Riyla orang-orang bertato sih, tatonya aga seram, selain itu tato mereka juga biasanya warna hitam, tetapi dalam dongeng dari ibunya, manusia bertato yang dimaksud memiliki tato warna hijau, dan tato tersebut begitu indah hingga membuat siapa saja yang melihat tato tersebut seperti melihat mutiara ditepi pantai.
Sebelum sinar matahari semakin meninggi, Riyla bergegas pergi kekebun, memanen wortel-wortel yang telah matang. Satu persatu, dia menarik setiap batang wortel yang menancap kedalam tanah, hasil panen wortel kali ini begitu banyak, selain itu ukurannya lumayan besar. Tapi sayangnya tanaman lain belum panen, dia hanya bisa memanen wortel untuk kali ini.
Menanam benih, menyirah kebun, memberi pupuk, membersihkan tanaman lair. Itu semua adalah keseharian dia selama ini. Didunia asalnya, dia tidak memiliki pengalaman apa-apa soal berkebun. Berkat ingatan dari kehidupan dia yang sekaranglah dia bisa menjalankan kehidupan ini lancar tanpa ada kendala. Terbukti tubuh dia saja ditidak kelelahan sama sekali padahal dia sudah berkerja hampir 4 jam seorang diri.
Selagi dia berkebun, terlihat juga aktivitas orang-orang diladang sekitar, ada yang berkebun sayuran, buah-buahan, bahkan ada juga yang sedang menggembala domba didekat ladang. Anak-anak didesa ini juga ikut membantu pekerjaan orang tua mereka ketika selesai sekolah, kadang jika tidak ada kerjaan mereka akan memilih bermain.
Sebuah bola sepak warna coklat masuk begitu saja kedalam ladang, diikuti sekumpulan anak-anak sekitar umur 8 atau 9 tahun muncul dari balik gerbang. Bola tersebut mendarat tepat didekat kaki Riyla
"kak Riyla, kak Riyla" seoang anak laki-laki memanggil dari balik gerbang.
Riyla berbalik kearah sumber suara "John ngapain mau ambil bola?"
John tampak malu, diikuti 3 temannya yang terlihat merasa tidak enak
"iya kak, boleh?" Tanya John terdengar seperti malu
Riyla menggelengka kepala dan langsung menendang bola tersebut kearah John dan teman-temannya, tendangan bola Riyla ditangkap oleh salah satu teman John, mereka bergitu terpana melihat tendangan Riyla begitu melambung dan mendarat pas ditangan teman John.
"waaahh kak Riyla keren" kata John begitu terpana melihat tendangan bola Riyla.
Riyla tersenyum "dah dah, mainnya jangan dekat kebun, tar ngerusak kebun orang repot urusannya"
"baik kak" ucap keempat anak laki-laki berbarengan.
Dengan begitu semangat keempat anak laki-laki tersebut meninggalkan kebuh Riyla dan bermain aga jauh sesuai saran dari Riyla.
Dimalam hari, Riyla tidak ingin langsung bergegas tidur, dikarenakan ini adalah jaman bohlam lampu belum ditemukan, maka langit malam pasti jauh lembih indah dari yang biasa dia lihat.
Benar saja, baru saja dia keluar rumah sambil membawa sicangkir teh, pemandangan jutaan bintang-bintang sudah menyambutnya. Pemandangan ini tidak pernah dia lihat dikehidupannya sebelumnya karena dia hidup dikota. Tetapi disini dia bisa melihatnya dengan begitu jelas, andai saja ada teropong, mungkin saja galaksi diluar sana bisa terlihat dengan jelas.
"meeeowww"
Seekor kucing gendut warna abu tiba-tiba saja muncul dari samping, tampangnya terlihat lesuh karena lelah. Riyla membiarkan kucing itu,karena dia pasti lelah setelah habis berburu tikus didesa, tetapi dengan tubuh gemuknya entah berapa ekor tikus yang berhasil dia tangkap. Karena tubuh dia aga gendut plus lelah, baru juga nyampe teras rumah, kucing tersebut langsung berbaring terlentang dan mendengkur. Riyla tergoda membelai sikucing, tapi dia urungkan takut kucing itu terbangun.
Riyla kembali melihat langit, kali ini dia melihat 2 bintang yang warnanya berbeda dari bintang mana pun, bahkan bisa dibilang cukup mencolok. Warna kedua bintang tersebut hijau cerah aga samar. Dia yakin sekali kedua bintang tersebut hijau, tetapi belum pernah dia dengar ada bintang dengan warna hijau.
"hoaaamm ngantuk" guman Riyla.
Pelan-pelan Riyla gendong sikucing "mpuss masuk yuk, diluar dingin"
Dikucing terlalu nyenyak tidurnya dan tidak terganggung sekali pun walau Riyla sedang menggendongnya.
Riyla kembali melirik kearah langit, sosok dua bintang hijau tersebut, tampak berbeda, seperti menandakan sesuatu.
Jauh diselatan desa,dalam kesunyian malam, seorang pemuda tampak pingsan tak berdaya dibawah langitmalam. Tidak ada yang menyadari sosoknya tersebut karena sebelumnya dia tidakada disana[]
Entah mengapa terik matahari disini begitu menusuk kulit, tidak henti-hentinya keringat bercucuran membanjiri tubuh Riyla ketika dia sedang berladang. Padahal waktu belum menunjukan tengah hari, tetapi panas terik matahari disini begitu panas. Sepertinya ini menandakan kalau musim semi akan berakhir dan berganti musim panas.
Walau begitu harusnya tidak sepanas ini. Mungkin saja ini efek dari kesahalan masa lalu yang masih membekas dialam, itu yang dikatakan ibu Riyla. Beliau pernah bilang kepada anak gadisnya, kalau alam mengingat beberapa kesalahan manusia dimasalalu bagaikan trauma, sehingga terkadang ada beberapa iklim yang seharusnya tidak muncul dimusim tertentu tiba-tiba saja muncul karena alam masih mengingat kesalahan manusia.
Riyla sendiri waktu kecil menelan bulat-bulat ucapan ibunya, tetapi karena sekarang dia memiliki ingatan dikehidupan sebelumnya, ucapan ibunya dulu menjadi seperti mitos, karena beberapa kejadian aneh dialam pasti bisa dijelaskan secara fakta bukan tahayul.
"meeeeoowwww"
Kucing gembul abu tiduran manis didekat kaki Riyla, sejak kemarin kucing ini terus saja mengikuti kemana Riyla pergi, padahal tubuhnya gendut begitu tapi tidak lelah berjalan dan terus mengikuti Riyla, tapi sesekali kucing itu akan duduk manis dipinggir ladang dan memperhatikan Riyla seperti seorang bodyguard.
"kamu kok jadi betah"
"meeeoowwww"
"kalau mau tinggal boleh saja, aku jadi aga teman"
"meow" seperti mengerti, ekor kucing tersebut bergoyang-goyang karena senang.
"tapi aku harus kasih kamu nama, masaku panggil mbul terus"
"meeoww"
"tar deh aku kasih nama pas selesai kerja"
Sikucing tidak protes atau mengeluh sekalipun setiap Riyla memindahkan kakinya hanya sekedar untuk berpindah memeriksa satu tanaman ke tanaman lain. Malah sikucing akan menghampiri Riyla setelah dia selesai groming, bahkan Riyla sesekali akan mengelus sikucing dikala dia senggah.
Selesai bekerja (sudah tidak kuat karena panas), Riyla duduk manis dibawah pohon dekat rumahnya. Saking panasnya cuaca, membuat Riyla sangat ingin masuk kedalam rumah mengambil seember penuh air dan langsung membasuhnya keatas kepala Riyla, tak peduli sekujur tubuhnya bahas yang penting dia tidak merasa gerah.
"Kak Riyla"
Riyla melirik keasal suara, itu ternyata John dan teman-temannya.
"loh John, dan kalian anak-anak mau kemana?"
"kita mau keair terjun, kakak mau ikut?" ajak John.
Pekerjaan dia sudah selesai, didalam rumah tidak ada yang perlu dibersihkan, Riyla terima ajakan John dan anak-anak desa. Dia meminta anak-anak untuk menunggunya masuk kedalam rumah karena ada beberapa barang yang ingin dia bawa.
Tidak menunggu waktu lama, Riyla keluar membawa sekeranjang piknik, tak luput baju yang dia kenakan juga sudah diganti, menjadi baju simple lengan pendek warna kuning, dan rok biru tua sepanjang lutut.
"ayo"
Anak-anak desa yang terdiri dari 3 laki-laki (termasuk John) dan 2 anak perempuan begitu senang Riyla ikut bersama mereka, seakan-akan kalau Riyla ikut menambah personil untuk bermain.
Lokasi air terjun yang mereka tuju letaknya tak jauh dari desa, untuk kesana mereka harus berjalan melewati rumah-rumah dan kebun milik warga. Setiap warga yang mereka dilewati pasti akan menyapa dengan senyuman lewar, bahkan tak jarang dari mereka memberikan Riyla dan anak-anak cemilan untuk dimakan kala sedang bermain.
Desa tempat tinggal Riyla, desa Natrila, memiliki penduduk desa yang ramah kepada semua orang, penduduk yang menghuni pun tidak terlalu banyak, sehingga jika anak-anak sedang bermain pasti suara mereka akan terdengar jelas. Selain itu penghasilan desa ini yang berupa pertanian begitu melimpah, semua itu karena tanah didesa ini begitu subur dan terjaga dengan baik.
"ngomong-ngomong kak" Tanya John "kenapa kucing itu ngikutin kita"
"kucing?"
Riyla melirik kebelakang, sikucing mbul sedari tadi mengikuti dia, padahal tuh kucing gemuk tapi kok dia kuat-kuat saja.
"kucingnya lucu" kata salah satu anak perempuan "ini kucing kak Riyla"
"begitulah, baru sehari dia dirumah ternyata betah"
"namanya?" Tanya anak cewek lain.
"dia belum ada nama"
Itu kucing tidak masalah dielus anak-anak, malah dia terlihat begitu nyaman, tetapi kalau memang dia mau ikut sih Riyla tak masalah.
Air terjun sudah didepan mata, semua langsung berlari kegirangan, anak cowok membuka bajunya, sedangkan anak cewek melipat lengan baju mereka. Riyla mencari tempat enak untuk duduk santai, sambil mempersiapkan cemilan untuk semuanya. Si kucing gembul, malah asik tiduran tak peduli cipratan air mengenai dia, kucing aneh.
Tak mau kalah sama anak-anak, Riyla juga ikut bermain air bersama, melompat kedalam sungai dan saling lomba berenang. Begitu asiknya dia bersenang-senang sama anak-anak desa sampai lupa kalau hari ini begitu panas dan gerah.
Sudah terlalu lama bermain, Riyla memanggil anak-anak untuk istirahat makan cemilan. Anak-anak perempuan membantu Riyla menyiapkan beberapa piring yang disi cemilan berupa buah-buah segar, cookie dan pai.
"Kak Riyla"
John tiba-tiba saja memanggil Riyla dari bawah air terjun.
"ada apa?" balas Riyla.
"ini kak" suara John terdengar pelan, bahkan hampir tidak terdengar sampai tersapu suara air terjun "ada orang"
Riyla terkejut dengan ucapan John, dia meminta anak-anak untuk tetap diam dipinggir sungai selagi dia berenang menghampiri lokasi John. Seperti ucapan bocah itu. Ada orang pingsan diatas batu dekat air terjun. Dia terlihat seperti sebaya dengan Riyla, kulit putih, rambut hitam, lalu mengenakan baju lengan panjang warna gading dan celana hitam.
"Hei hei kamu tidak apa-apa?" Riyla mencoba membangunkan laki-laki tersebut.
"Apa dia sudah..." ucapan John langsung dipotong Riyla.
"tidak mungkin, lah....," Riyla memeriksa hidung si laki-laki, dia masih bernapas.
Dibantu John, mereka berdua membawa laki-laki misterius tersebut ke pinggir sungai, Riyla memegang kedua pundak, sedangkan John mendorong kaki. Samar-samar dari robekan lengan baju, Riyla melihat ada sebuah garis hijau, garis hijau melengkung diikuti motif daun.[]
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!