NovelToon NovelToon

Cerita Masa SMA

BAB 1

Bel tanda pulang sekolah sudah berbunyi,sorak sorai para murid sudah riuh terdengar.Tak terkecuali dari kelas 2 IPA 1,terlihat di sudut kelas gadis manis itu memasukkan buku dan alat tulis lainnya ke dalam tas gendong berwarna hijau tua.Setelah guru mata pelajaran terakhir keluar dari kelas,semua murid pun ikut melangkah keluar membubarkan diri.

"Mau langsung pulang Yen?" tanya zhea

"maen satu putaran dulu ya" jawab Yenni dengan tatapan mata memutar ke segala arah seolah mencari sesuatu.

"Nggak bosen loe" sahut Mita remeh

Yenni hanya cuek mendengar ejekan dari sahabatnya itu,ketiga gadis itu langsung menuruni tangga dari kelas menuju lapangan basket di tengah halaman sekolah.

Saat berada di tengah lapangan, tiba-tiba ada seorang cowok menghampiri mereka.

"halo gadis,hari ini mau tanding nggak" sapa Bayu yang sedikit mengagetkan mereka bertiga.

Ketiga sahabat itu hanya saling pandang dan terdiam tidak menjawab pertanyaan kakak kelasnya itu.Yenni malah sibuk mengambil bola basket yang berada di pinggir lapangan dan meletakkan tas gendongnya di kursi yang ada di sana.Sambil merapikan ikat rambut dan membuatnya lebih kencang.

Mita dan Zhea pun menyusul Yenni ke pinggir lapangan dan duduk bersebelahan.Yenni lalu memulai memainkan benda bulat itu dan memasukkan ke dalam ring basket berulang kali,seakan tidak menghiraukan kehadiran Bayu yang sedari tadi berdiri menunggu jawaban dari mereka.

Tak kunjung mendapat respon dari tiga gadis itu,Bayu pun melenggang pergi menuju kelasnya di ujung lapangan basket.Disana sudah ada para sahabat Bayu dari kelas 3 IPS 2.

Para sahabatnya seolah mengerti dari raut wajah Bayu,jika dia sedang merasa kecewa.

Setelah Bayu gagal, akhirnya Doni yang beranjak menghampiri tiga gadis itu.

Semua tampak serius melihat kepergian Doni,langkah kaki Doni seolah mempunyai irama merdu yang membuat semua seakan terhipnotis akan dirinya.

Ketika Yenni sedang serius ingin memasukkan bola ke ring basket,secara tiba-tiba Doni menyambar bola dan memutar tubuh di depan Yenni lalu memasukkan bola membelakangi ring,tatapan mata Doni malah beradu pandang dengan manik mata Yenni.

Bola yang dilempar Doni masuk ke ring dan menyadarkan Yenni dari lamunan ketika menatap mata Doni.

Doni tersenyum manis,membuat Yenni jadi salah tingkah dengan perasaan yang tidak karuan.

"Kak Doni hebat" gumam Yenni

Sorak teriakan Mita dan Zhea pun terdengar diiringi tepuk tangan yang membuat Doni sedikit malu di tatap ketiga gadis adik kelasnya itu.

"B aja Yen" ucap Doni serius

"maksudnya?" tanya Yenni bingung

"Biasa aja" jawab Doni sambil tertawa

"Nggak pake telur donk" sahut Mita

Akhirnya mereka semua tertawa dengan percakapan aneh itu.Berbeda dengan yang terlihat di depan kelas 3 IPS 2,mereka terlihat heran kenapa ketiga gadis itu bisa begitu tertawa girang dengan Doni yang notabene adalah cowok dingin yang jarang sekali bercerita apalagi tertawa.

...****************...

Satu tahun lalu ketika Yenni,Mita dan Zhea jadi siswa baru di SMA Harapan.Hanya siswa biasa yang tidak terkenal sama sekali, karena selain tidak terlalu cantik,mereka pun juga tidak terlalu pintar,jadi bisa di bilang siswa pas-pasan.Tapi karena suatu kesalahan, akhirnya membuat mereka menjadi bulan-bulanan para kakak kelasnya,menjadi terkenal seantero sekolah karena hal yang memalukan,bahkan sangat memalukan menurut Yenni,sampai nyaris putus asa dan memutuskan pindah sekolah.

Sama seperti siswa-siswi lainnya, orang bilang masa SMA adalah masa-masa paling indah,sama halnya yang terjadi pada Yenni dan 2 sahabatnya itu.Yenni dan Mita sama-sama naksir kakak kelas.Berawal dari hanya sering bertemu,walau tidak saling mengenal,sampe-sampe mereka mencari tahu nama dan berada di kelas mana idamannya itu.

Akhirnya seperti pemuja rahasia yang diam-diam mengagumi tanpa berani mengungkapkannya.Hari demi hari berlalu sampe pada suatu hari Yenni mengetahui bahwa pujaan nya itu bernama Panji.Dan pujaan Mita bernama Dio,anehnya lagi Panji dan Dio berada di kelas yang sama 2 IPS 2.

Berbulan-bulan berlalu dengan tetap menjadi pengagum dari jauh,hanya dengan melihat wajah dan senyum nya dari persembunyian yang tidak ingin di ketahui.Karena selain sadar diri,Yenni dan Mita juga hanya menganggap ini hanya sekedar lucu-lucuan buat mereka.

Tapi entah mengapa,apakah dewi fortuna sedang berpihak pada mereka.Yang awalnya hanya lelucon malah mendapat respon yang tidak terduga.Mita yang sering salah tingkah ketika bertemu Dio, akhirnya membuat Dio menyimpulkan kalo Mita jatuh hati padanya.

Seperti gayung bersambut,Dio seperti memberi harapan pada Mita.Yenni dan Zhea pun ikut bahagia melihat kedekatan mereka.Semakin hari Mita pun tidak lupa menitipkan salam atas nama Yenni untuk Panji lewat perantara Dio.Karena Mita tahu selain Panji dan Dio satu kelas,mereka juga lumayan dekat, walaupun Panji memang terlihat lebih dingin dan garang.

Berita kedekatan Mita dan Dio pun mulai tersebar,bahkan sudah ada yang mengira mereka akan jadian.Berbeda dengan Yenni,dia merasa Panji terlihat menaruh kebencian terhadapnya.Jangankan menyapa,saat tidak sengaja bertemu saja,Panji selalu mengalihkan pandangan dari Yenni.

Tidak heran sih,mungkin Panji merasa risih dengan keberadaan Yenni.Dengan penampilan fisik Panji yang di atas rata-rata membuatnya bebas memilih siswi mana saja yang dia kehendaki.

Yenni sempat kena labrak teman sekelas Panji yang bernama Nuna,gadis mungil yang identik dengan dandanan menor untuk ukuran anak sekolah seperti dia.Nuna bilang kalo Yenni harus bangun dari mimpi buat dapetin Panji.Ya jelas hari itu Yenni sangat syok,kenapa Nuna bisa tahu hal itu.

Tidak sampai di situ saja,Nia gadis cantik lemah lembut dari kelas 2 bahasa yang menjadi senior dia di ekskul basket juga sempat tiba-tiba diam dan menjauh darinya, setelah tahu berita tentang Yenni menjadi pengagum rahasia dari Panji.

Yenni jadi sangat malu,kenapa berita yang beredar malah tentang dirinya.Padahal dia sama sekali tidak mengharapkan sesuatu yang lebih dari Panji.Parahnya lagi ketika Yenni tahu bahwa ada salah seorang gadis yang kini sedang dekat dengan Panji di kelasnya yang bernama Tya.Jika di bandingkan dengan Tya,Yenni memang sangat kalah jauh dari segi manapun hahaha.

Karena tidak ingin memperpanjang masalah, akhirnya Yenni hanya membiarkan berita yang beredar disekolah dan berharap semua akan segera berlalu.Sekolah berjalan seperti biasa,tidak ada yang spesial selain setiap pulang sekolah melihat Panji mengantar Tya pulang.Dan melihat tatapan sinis Nia saat ekskul basket,juga kejadian-kejadian tidak terduga dari Nuna yang membuat Yenni semakin tidak nyaman berada di sekolah.

BAB 2

Tidak terasa hari ini hari pertama masuk sekolah setelah sekitar dua minggu libur akhir semester.

Yenni,Zhea dan Mita sudah berada di kelas baru.Mencari tempat duduk yang pas buat mereka,setelah di kelas satu duduk di deretan paling depan,di kelas dua kali ini mereka memilih deretan paling belakang,disudut kelas.

Di kelas dua ini,sudah masuk kelas penjurusan sesuai minat dan nilai yang diperoleh para siswa.Mereka bertiga berada di kelas yang sama,karena selain minat yang sama,mereka juga tidak ingin terpisah.

Kelas 2 IPA 1 adalah kelas mereka yang baru.Kelas yang akan mereka tempati selama satu tahun ke depan.

"hello girls!!" tiba-tiba ada seorang gadis berambut sebahu yang datang dan mengagetkan mereka dengan suara cempreng nya

"Ya ampun Lindi,kaget gue" sahut Mita yang memegang dadanya sambil melotot ke arah cewek tadi

Lindi yang mendapat pelototan dari ketiga gadis di depannya malah tertawa girang.Terlihat wajah kesal dari ketiga sahabat yang secara aneh saling pandang satu sama lain.

Lindi adalah teman satu kelas mereka dulu di kelas satu.Tapi jarang mau nongkrong bareng karena dia lebih suka menghabiskan waktunya di perpustakaan,sedangkan tiga gadis lainnya lebih suka di kantin atau di lapangan basket.Sebenarnya hanya Yenni sih yang suka dengan benda bundar itu,kalo Mita dan Zhea hanya sekedar tim hore saja dan sebagai bentuk solidaritas persahabatan.

"Udah diem,nanti ngompol lage" ucap Yenni

Spontan saja Lindi langsung terdiam mendengar ucapan Yenni,berbeda dengan Mita dan Zhea yang malah tertawa girang mendengar celetukan dari Yenni.

"Kalian jahat" ucap Lindi sewot sambil menduduki kursi di sebelah Yenni dengan kasar

Tapi kelakuan Lindi itu malah membuat yang lain semakin tertawa dengan bahagia.

"Kita udah nggak sekelas ya girls,main-main ya ke kelas bahasa" kata Lindi yang sedikit menampakkan raut wajah sedihnya.

"Oo loe di kelas bahasa,selamat ya...Pas sesuai minat loe,ya kan?"sahut Zhea

Lindi hanya mengangguk dan tersenyum,seolah mengiyakan ucapan Zhea.Tapi ada sedikit rasa keharuan dimana mereka sudah tidak sekelas lagi, pasti akan berbeda suasananya.Tapi ini semua demi perjuangan di masa depan.Sejenak mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing,memory satu tahun lalu waktu masih di kelas satu mulai terekam kembali.Saat mereka pertama kali bertemu dan saling berkenalan satu sama lain, sampai terjalin persahabatan seperti sekarang.Semua dilalui bersama.

...****************...

Bel tanda istirahat kedua sudah terdengar,semua siswa mulai sibuk dengan kegiatan masing-masing.Ada yang ke kantin,ada yang ke musholla atau sekedar menyandarkan kepalanya diatas meja.Yenni dan Zhea melangkahkan kaki berjalan keluar kelas,sekedar duduk di koridor untuk melepas penat.Ruang kelas dua memang terletak di lantai dua jadi mereka lebih leluasa melihat pemandangan dari atas.Dilantai paling atas ada ruangan kelas satu dan di lantai dasar ada ruang kelas tiga, jadi bisa dibilang ruang kelas dua berada diantara ruang kelas satu dan kelas tiga.

"Yen...yen" teriakan seorang cowok yang berlari kearah mereka.

Cowok tinggi,kurus dan sedikit berkulit sawo matang itu bernama Darren,teman satu angkatan mereka.Darren berhenti tepat didepan mereka dan mencoba menetralkan nafasnya yang terengah-engah sambil sesekali membungkukkan badan untuk mengusir rasa lelah yang mendera.

"Tarik nafas... keluarkan.... tarik lagi.... keluarkan...ayow terus!!" perintah Zhea pada Darren.

"Loe pikir Darren mau lairan ap Zhe" sahut Yenni sambil menonyor kepala Zhea pelan.

"Lha Darren ngikut aja" sahut Zhea lagi

Akhirnya kedua gadis itu tidak bisa untuk menahan tawa yang sudah berada di ujung mulut mereka.Darren sedikit kesal dengan tingkah dua gadis itu,tapi dia tidak ingin berdebat lebih jauh.Setelah merasa mulai tenang,Darren lalu menatap dua gadis di depannya secara bergantian.

"Loe kenapa sih?" tanya Yenni heran

Yenni dan Zhea pun saling pandang, menatap aneh pada Darren yang terlihat ragu-ragu untuk mengatakan sesuatu.

"Mita...eh...anu...Mita" ucap Darren masih kebingungan

Kedua gadis itu pun baru tersadar kalo Mita dari tadi tidak bersama mereka.Ditengah kebingungan tentang keberadaan Mita,secara bersamaan dua gadis itu melempar pandang ke arah Darren yang mungkin tahu dimana Mita berada.Darren yang di tatap kedua gadis itu lalu secara perlahan menjelaskan.

"Mita ada dikelas 3 IPS 2,Mita bakal jadi bahan bulan-bulanan mereka" kata Darren serius

"Darimana loe tau" sahut Zhea cepat

"Tadi waktu ditoilet cowok,gue denger Dio mau kenalin cewek barunya ke Mita,sedangkan kita tau kan Mita sama Dio kek apa" jelas Darren

"Tadi dari toilet cowok,gue ketemu Mita,tapi belum sempat gue jelasin,Mita udah buru-buru ke kelas Dio" tambah Darren lagi

"Sial...." ucap Yenni yang langsung menarik lengan Zhea untuk mengikuti langkahnya

Dua gadis itu mempercepat langkah kakinya menuju kelas yang dimaksud.Sudah terlihat kerumunan siswa-siswi di koridor ruang kelas itu.Yenni mencoba mendekat dan membelah kerumunan siswa-siswi disana.Mereka berharap Dio belum mengatakan apapun.

"Loe pengen jadi cewek gue" terdengar suara Dio yang sedikit agak keras.

Tatapan sinis dan senyum licik terlihat dari wajah Dio,Yenni mulai merasakan sesuatu yang memalukan akan terjadi pada sahabatnya.Belum sempat Mita menjawab pertanyaan Dio, tiba-tiba cowok itu menarik seorang cewek dari kerumunan siswa disitu,merangkul pinggang cewek itu dengan sangat mesra.

"Sorry tapi gue udah punya cewek, cantik kan" kata Dio lagi

Hanya terlambat sepersekian detik saja setelah Dio memperkenalkan pacar barunya,Yenni baru berhasil membelah kerumunan siswa.Tapi percuma, sahabatnya itu mungkin sudah benar-benar malu.Yenni berada tepat di belakang Mita,dia merasakan jika punggung Mita mulai bergetar dan sahabatnya itu hanya mampu menundukkan kepalanya.

Yenni tidak menghiraukan siapapun yang berada disitu,dia hanya peduli dengan Mita.Dia mencoba menetralkan amarah dihatinya,lalu berjalan perlahan mendekati Mita dan menggenggam salah satu jemari tangan Mita.Tak berbeda dengan Yenni,Zhea yang ada di belakang mereka pun mulai mendekat dan merangkul lengan lainnya dari Mita.

Mita memandang kedua sahabatnya itu dengan cairan bening yang sudah berada dipelupuk mata gadis itu.Yenni dan Zhea sangat trenyuh melihat keadaan Mita yang sangat menyedihkan.

"Gue nggak butuh cewek cengeng ya,jadi bawa sahabat kalian itu jauh-jauh dari sini" ucap Dio sambil tersenyum sinis pada mereka bertiga

Bagai api yang disiram minyak tanah,Yenni tidak bisa lagi mengendalikan diri ketika mendengar ucapan Dio.Yenni yang sedari tadi membelakangi Dio, tiba-tiba berbalik dan langsung melayangkan tinjunya pada pipi kiri Dio"

Sontak siswa-siswi yang melihat adegan itu berteriak,mereka semua kaget dengan apa yang di lakukan Yenni.Tak terkecuali Mita,ada sedikit rasa tak tega dengan perlakuan Yenni pada Dio.Sedang Zhea pasti akan melakukan hal yang sama dengan Yenni.

Dio merasakan panas menjalar dari pipi kirinya,dia tersulut emosi dan ingin membalas apa yang dilakukan Yenni.Tatapan mata Dio sangat tajam menatap Yenni.Cewek baru Dio pun tidak bisa menenangkan,dia hanya terdiam tidak berani berkutik.

BAB 3

Hawa panas masih terasa disekitar kerumunan di depan ruang kelas Dio.Semua terdiam seolah-olah menunggu kelanjutan dari kejadian yang sangat menegangkan ini.

Ketika Dio mendekat ke arah Yenni dan mulai mengangkat tangan kanannya ke atas,seakan ingin menampar gadis yang ada di hadapannya itu.

Yenni pun tak kalah garang, tatapan matanya tajam dan tidak merasa gentar sama sekali.

"Apa...hah,mau nampar gue.Ayo lakuin...kenapa diem!!!" tantang Yenni ke Dio dengan menyodorkan pipi kirinya ke arah Dio.

Dio hanya diam mematung,seakan merasa malu kalo sampai dia benar-benar menampar Yenni.Seperti tidak punya harga diri harus bertengkar dengan seorang wanita.

Setelah tidak terjadi apapun,Yenni lalu membalikkan tubuhnya menghadap Mita dan Zhea lalu mengajak mereka pergi meninggalkan kelas Dio.Setelah keluar dari kerumunan,langkah mereka terhenti kembali karena adanya sosok yang selama ini Yenni rindukan.Sosok pria yang dia kagumi selama ini,sosok yang membuatnya bersemangat untuk pergi ke sekolah,sosok yang selalu mengacaukan pikirannya.

"Kak Panji" gumam Yenni lirih

Panji menatap tajam pada Yenni,tatapan matanya menyiratkan rasa tidak suka.Panji melangkahkan kakinya mendekati ketiga gadis itu,tapi tetap saja matanya tidak berpaling dari sosok Yenni.

Yenni tidak berani menatap Panji secara terang-terangan.Dia mencoba menetralkan kekacauan hatinya.Tatapan Panji membuat bulu kuduk gadis itu berdiri, seolah dia merasa ngeri dan merasakan sesuatu akan terjadi padanya.

Panji berhenti tepat di depan Yenni, menatap gadis yang tingginya tak lebih dari bahu lelaki itu.Dengan sedikit mencondongkan tubuh,membuat wajah Panji dan Yenni benar-benar berhadapan dengan jarak yang sangat dekat.Sudah bisa di bayangkan betapa campur aduk perasaan Yenni dengan jarak sedekat itu.

"Apa loe juga pengen jadi pacar gue??" tanya Panji yang membuat Yenni kaget

Seolah tidak membutuhkan jawaban apapun, tiba-tiba Panji berkata lagi.

"Lihat gue,apa loe juga berharap gue membalas cinta loe".

Bagai tersambar petir di siang bolong, sungguh kata-kata Panji membuat Yenni ingin segera bersembunyi dari semua ini.Sangat memalukan, orang yang dia kagumi selama ini,tega mempermalukan dia di depan umum.

Yenni tidak menyangka Panji akan berkata seperti itu,seolah telah merendahkan harga diri seorang wanita.Hampir runtuh pertahanan diri Yenni,tapi dia harus kuat.Dua sahabatnya pun tak kalah kaget mendengar ucapan Panji.

Setelah puas mempermalukan Yenni,Panji pun melangkah melewati tubuh Yenni yang hanya diam mematung.Dan sedikit meninggalkan senyum sinisnya pada gadis itu.

Terlihat Dio,Nuna,Tya dan Hellen pacar baru Dio tersenyum puas melihat perlakuan Panji pada Yenni.

Sebelum terlalu jauh Panji melangkah, tiba-tiba gadis manis itu menahan langkah Panji dengan suara sedikit tercekat.

"Tunggu.."

Panji yang mendengar suara berat dari belakang tubuhnya pun berhenti tanpa membalikkan badan.Yenni mencoba menetralkan perasaannya kembali.Ada suara dari hati kecilnya,yang menginginkan dia untuk tetap kuat.Yenni kembali memutar tubuhnya dan perlahan melangkah menghampiri Panji.Setelah benar-benar berhadapan dengan Panji,gadis manis itu menarik nafas panjang dan mengeluarkanya perlahan untuk membuang rasa grogi didalam dirinya.Dia sedikit berjinjit mendekatkan wajahnya ke wajah Panji.

"Situ Ok "

Ucapan Yenni terbilang konyol tapi cukup lumayan membuat lawannya menjadi kesal.

Akhirnya Yenni memposisikan tubuhnya normal kembali tanpa berjinjit karena memang pegal kalo kelamaan.

"Mengagumi bukan berarti Mencintai bukan juga ingin memiliki" ucap Yenni sarkas

"Jika mengagumi itu suatu kesalahan,maka mencintai adalah suatu dosa"

"Gue memang jadi pengagum loe selama ini,tapi tidak sedikitpun gue bermimpi untuk jadi pacar loe... karena gue sadar,gue hanya sebatas ME-NGA-GU-MI".

"Camkan itu kak Panji yang terhormat"

Semua terdiam mendengar ucapan Yenni, seolah-olah mencerna apa yang di ucapkan gadis manis itu.Ada rasa kesal yang tidak bisa disalurkan oleh Panji ketika Yenni telah mengskakmat dirinya. Begitu selesai bicara,Yenni lalu pergi meninggalkan Panji yang sekarang diam mematung dihadapannya,tak lupa Yenni meninggalkan senyum sinis pada pria tampan itu.

Mita dan Zhea yang sedari tadi diam mematung tanpa membalikkan tubuh pun merasa lega dan tidak menyangka Yenni akan mengeluarkan kata-kata ajaib dari mulutnya.

Mereka bertiga lalu pergi meninggalkan kelas Dio itu dengan perasaan puas karena bisa membalas kakak kelas mereka dengan cara yang elegan walau disisipi sedikit drama.

Terlihat dari kumpulan siswa-siswi disitu,ada salah satu pria yang tidak sedikitpun mengalihkan pandangannya dari Yenni,dari saat Yenni tiba-tiba datang menghampiri Mita sampe saat Yenni membalas ucapan Panji.Pria itu bernama Doni,teman satu kelas Panji dan Dio juga.Doni ikut tersenyum saat Yenni berhasil membuat Panji tidak berkutik sama sekali.Selama ini tidak ada yang berani melawan Panji,walaupun sering berbeda pendapat tapi semua teman sekelasnya selalu mendukung apa yang dilakukan Panji meskipun itu suatu kesalahan.Doni adalah sahabat Panji dari kecil,jadi Doni tahu bagaimana selama ini kehidupan yang dijalani Panji.

"Orang yang tepat " ucap Doni dalam hati

...*************...

...Satu bulan berlalu setelah kejadian itu,baik Mita atau pun Dio sudah tidak saling mengunjungi.Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing,dan mulai saling menjauhkan diri.Mita lebih sering diam,mungkin dia merasa malu kepada kedua sahabatnya itu....

"Kantin yuk" ajak Yenni

Kedua sahabatnya itupun menganggukkan kepala tanda setuju.Tidak terdengar percakapan apapun lagi yang mengiringi mereka menuju kantin,semua sibuk dengan pikiran masing-masing.

Kejadian satu bulan lalu masih menjadi topik hangat di kalangan siswa SMA Harapan.Tapi ketiga sahabat itu hanya cuek dan tidak menghiraukannya,mereka membiarkan opini itu berkembang menurut imajinasi si pembuat cerita.

Setelah sampai di kantin,Yenni memilih tempat duduk yang agak di sudut ruangan dan di ikuti Mita yang mengekor di belakangnya.Sedangkan Zhea yang bertugas membeli minum dan Snack,tak berapa lama pun Zhea sudah bergabung dengan Yenni dan Mita.Duduk memutar sambil menikmati minuman dan snack yang dibawa oleh Zhea.

Ketika sedang asyik mengobrol,mereka di kagetkan dengan kedatangan Panji and the gank.Diantaranya ada Panji,Dio dan Bayu.Tidak lupa Hellen yang bergandengan mesra dengan Dio,juga Tya yang ada di sebelah Panji.Mita masih terpaku pada sosok yang selama satu bulan ini menjauh darinya.Tapi jika mengingat kejadian itu Mita sedih dan marah,dia merasa kasihan pada Yenni yang harus ikut menanggung semua.

"Loe kenapa Mit" tanya Yenni

Seolah mengikuti arah pandangan Mita,Zhea tahu kenapa Mita tidak menjawab pertanyaan Yenni.

"Pantes...tuh liat" ucap Zhea sambil mengarahkan dagunya ke arah pintu masuk kantin.

Yenni yang posisinya membelakangi pintu masuk kantin,baru menyadari kedatangan Panji and the gank setelah Zhea memberi tahu.

Yenni sekilas menengokkan kepalanya tapi tidak lama,setelah tahu siapa yang berada disitu.Yenni malah khawatir terhadap Mita,dia takut Mita gagal move on karena Dio.Seakan tahu kekhawatiran kedua sahabatnya itu,Mita malah tersenyum manis pada Yenni dan Zhea.

"Gue nggak papa"

Hanya kata itu yang terucap dari bibir Mita,diiringi senyum yang mengembang.Yenni dan Zhea merasa aneh sih dengan sikap Mita tapi mereka mencoba ikut tersenyum walau sedikit merasa bingung.

Doni dan Eldro yang baru datang pun langsung bergabung di meja Panji.Belum sempat duduk,Doni yang sedang mengamati keadaan sekitar di ruangan yang cukup luas itu, tiba-tiba terpaku pada meja yang berada di sudut ruangan.Senyum Doni mengembang ketika melihat keberadaan Yenni dan para sahabatnya disana.Entah mengapa Doni sungguh terkesan pada mereka,terutama Yenni.Setelah kejadian satu bulan lalu,Doni merasa penasaran dengan gadis manis yang sedikit tomboy dan hobi bermain basket itu.

"Sebentar ya" ucap Doni pada para sahabatnya

"Mau kemana loe"

Seakan tidak menghiraukan pertanyaan dari Panji,Doni langsung saja menuju sudut ruangan, dimana Yenni dan sahabatnya berada.

"Hay girls...boleh gabung" ucap Doni setelah sampai di meja Yenni

Mita dan Zhea menatap arah sumber suara itu,lalu secara bersamaan mengembangkan senyumnya kearah Doni.Berbeda dengan Mita dan Zhea,Yenni terlihat lebih cuek dan tidak menghiraukan keberadaan Doni.

Doni mengulurkan tangannya yang di sambut Mita dan Zhea dan sama-sama saling memperkenalkan diri.

"Yenni...dia emang gitu" ucap Mita memperkenalkan sahabatnya itu karena Yenni tak kunjung membalas uluran tangan Doni.

Doni mengangguk tanda mengerti dan mulai duduk,bergabung di meja Yenni.

"Kakak dari kelas mana" tanya Mita

Memang diantara mereka bertiga,Mita lah yang paling antusias berkenalan dan paling banyak bicara.

"3 IPS 2"jawab Doni sambil tersenyum

Seolah menelaah jawaban Doni,Mita pun langsung lemas mengetahui kalo Doni berada di kelas yang sama dengan Panji dan Dio.

"Kenapa harus di kelas yang sama sih" ucap Mita lirih tapi masih terdengar jelas oleh orang di sekitar nya.

Panji merasa kesal melihat Doni ternyata menghampiri Yenni.Dia baru sadar kalo Yenni dan sahabatnya juga berada di situ.Ada perasaan aneh yang membuat Panji tidak nyaman dengan dirinya.Entahlah tapi dia mencoba menyembunyikan dari para sahabatnya.

"Gue balik ke kelas" ucap Yenni tegas

Dia langsung berdiri meninggalkan Doni yang masih menatap dirinya.Mita dan Zhea pun ikut berdiri dan tak lupa sedikit menganggukkan kepala tanda permisi pada Doni.

Doni masih duduk terdiam dan tanpa sadar sedikit senyuman mengembang di bibirnya.

Yenni,Mita dan Zhea berlalu begitu saja saat melewati meja Panji yang berada di depan pintu masuk kantin.Yenni terlihat lebih cuek dari biasanya,begitu juga Panji yang mengarahkan pandangannya ke arah lain.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!