NovelToon NovelToon

Cinta Klasik Pemuda Desa

Pengenalan Tokoh

Hai - Hai pembaca setia Ana Al Qassam di novel kali ini kita akan menceritakan tentang kisah cinta terselebung putra Gus Izdi yang kolot akan keglamoran dunia remaja pada seorang putra Dokter Rangga yang terkenal bebas tanpa batas tapi tau batasan dong tentunya.

Zilvana Florencia Khan adalah putri pertama dokter Rangga bersama Dokter Rubi. Kecantikan gadis ini memang sedikit di atas rata-rata. Sampai dewasa Flo panggilan keren-nya dia tak memakai hijab layaknya mom dan adiknya. Benar-benar Fix dokter Rubi banget. Tapi sebagaimana pun keluarga Flo tak sering mengunjungi cucunya di indonesia bukan berarti darah mereka terputus begitu saja. Flo adalah keturunan Pakistan - Indonesia darah pakistan dalam darahnya masih kental. Wajahnya yang seperti aktris pakistan seperti kekasih salman Khan itu kerap kali membuat Flo menjadi primadona di kampusnya. Flo adalah Flo dia tak tertarik berpacaran dengan siapapun. Namun dia dekat dengan seorang pemuda pebisnis kuliner di negara ini. Tampan, berdedikasi penting di dunia kuliner, dewasa bahkan sangat mapan. Note ya hanya dekat belum berkomitmen no more.

Zafindra Athaya Al Qassam adalah putra kembar Izdi dengan Zea Athayana Al Qassam. Pemuda ini terlahir di dunia tak mengurangi sifat ayahnya yang dingin dan cuek namun Zafin memiliki karakter yang kuat. Pemikirannya tentang dunia cinta sangatlah kolot tetapi jika tentang ilmu dan kemajuan teknologi sangatlah berguna dengan baik. Zafindra tak mengikuti profesi ayahnya yang seorang dokter. Dia memilih menjadi seorang ahli teknologi. Tak tertarik baginya untuk menjadi seorang dokter seperti ayahnya cukup adik kembarnya dan kakaknya yang mengikuti jejak. Sosok Zafin sedari remaja sudah mengangagumi seorang Flo di hatinya. Tapi beda di mulut yang sangat pedas hingga Flo sangat membencinya pemuda tengil satu ini.

Kita kupas nanti lagi ya tentang pemuda yang dekat dengan si Flo. Hayuuukkkkk stay tune kita mulai kisah mereka yang menarik sekali. Cussss.

Pagi ini nampak si cantik Flo menaiki mobil sportnya dengan sangat anggun. Bahkan primadona kampus yang sebelum Flo lewat begitu saja seperti lalat yang belum nemplok udah lolos aja ke bawah hahaha. Flo turun dari mobilnya yang sudah di tunggu oleh teman-teman.

" Kalian! Selalu saja tak ada pekerjaan menungguku di luar mobil," keluh Flo pada teman-temannya. Mereka hanya nyengir kuda. Karena bersama Flo mereka sangat menikmati semenjak dari SMA.

" Flo ... Tadi Kak Dannis mencarimu," ujar Pingky yang membuat Flo menoleh.

" Untuk apa?" tanya Flo bertanya. Pingky menatap sahabatnya dengan serius.

" Yakin kamu gak ada janji sama dia??? Dia hari ini main basket Loh! Ntar cewek-cewek pada ngintilin dia Flo," ujar pingky lagi. Flo menghela nafasnya panjang.

" Ya ... Aku berjanji melihat pertandingannya hari ini. Aku sedikit melupakannya," jawab Flo dengan entengnya.

" Flo ... Dia Pemilik Perusahaan Food terbesar di negara ini. Kau menolaknya sedangkan dia memilihmu?" tanya pingky dengan kesal.

" Aku tak menolaknya pingky sayang. Tapi aku masih enggan berkomitmen dengan siapapun karena aktivitasku sangatlah membuatku antusias dan enggan berpacaran. Paham? Sampai sini paham?" Flo mengulangnya lagi.

" Terserah ... Kau memang tak terkalahkan pesonanya. Inilah yang membuat Dannis mencintaimu," gerutu pingky lolos begitu saja. Flo hanya terkekeh di buatnya.

Dannis Putra Prayoga adalah putra dari CEO perusahaan Food and Drink terbesar no. 2 di negara ini. Namun pemuda itu sangatlah hamble dia tak sombong karena keluarganya dari deretan keluarga ternama. Dia memiliki karakter tersendiri dia pun memiliki restoran kuliner atas dirinya sendiri tanpa bantuan siapapun. Dia merintisnya dari bawah bahkan hingga sesukses ini. Dia tak begitu membutuhkan uang dari orang tuanya. Di kampus dia adalah ketua Badan Eksekutif mahasiswa. Namun tahun depan sudah harus lengser karena sudah titik akhir dari perkuliahannya. Tapi jabatan tak dia gunakan untuk semena-mena.

Hai - hai pembaca cukup sampai sini dulu ya kenalannya ya kita skip dulu ambil nafas dalam-dalam hembuskan. Daaaa ... Besok lagi ya sayangkuuu. Semoga author sehat selalu biar bisa menyapa kalian semuaaaq. Makasih loh yah!!!!! Hihihihi.

Gemuruh Lapangan Basket

Dengan langkah sedikit terpaksa namun memang karena Dannis yang baik Flo mau menonton pertandingan basket kali ini yang di adakan pihak kampus. Flo dan Pingky dan teman-teman lainnya sudah duduk deretan bangku penonton paling depan.

Dannis! Dannis! Dannis!

Teriakan itu membuat hati Flo malu sekali. Bagaimana tidak mereka meneriaki orang di tengah umum dengan ketawa - ketiwi ke sana kemari sangat menggelikan.

" Kalian! Kenapa membawaku di bangku bagian depan??? Lihatlah perempuan-perempuan ini mereka berteriak di dekat telingaku," protes Flo dengan kesal.

" Sayangku Flo ... Dannis berpesan agar kamu berada di barisan depan. Kata Dannis hari ini akan ada personil baru di teamnya," jawab pingky.

" Terus hubungannya denganku apa ping? Wah, sudah mulai menjalar kemana-mana," jawab Flo sudah mulai jengah duduk di depan.

" Supaya kamu ingat-ingat bahwa Dannis memilih kandidat terbaik setelah dia out dan satu lagi kata Dannis jangan sampai kamu naksir dia," jawab pingky asal. Flo jadi membeo.

" Gak mungkin Dia mengatakan hal seabsurd itu. Dannis orang paling bijak yang aku temui ping jangan ngadi-ngadi Loh," sergah Flo sambil menoyor pundak sahabatnya. Pingky terkekeh bahagia saat melihat Flo kesal.

" Gue denger-denger ada anggota baru Flo katanya sih tampan dingin pula dia anak teknologi," jawab pingky jujur.

" Terus? Loh mau gimana ping? Kenalan atau mau salto di depannya. Ya ... Allah temen gue norak amat sih," cerocos flo.

" Kali aja laku flo .... Gesrek loh! Gak mikiran gue yang jomblo bertahun-tahun," protes pingky. Flo menatap nanar Pingky.

" Terserah!" seru Flo pada akhirnya. Pingky hanya nyengir kuda dengan wajah kepo.

Flo berusaha tenang menikmati pertandingan basket di salah satu unit milik kampus ini. Flo sesekali fokus pada ponselnya dan matanya juga melihat aksi Dannis.

Tampan sih kamu Dannis. Tapi aku masih ragu aja jika harus berpacaran. Kamu juga baik, dewasa bahkan mandiri. Entahlah ... Batin Flo saat melihat Dannis beraksi di lapangan.

Saat Flo asik menatap Dannis semua perempuam juga meneriaki seseorang lagi termasuk sahabatnya pingky.

" Atha ! Atha! Atha !" teriak pingky membuat telinga Flo gedek.

" Diam gak loe ping! Telinga gue sakit Ping ... " teriak Flo kesal sekali.

" Tanggung Flo! Lihatlah pemuda itu sama tampannya dengan Dannis hanya saja dia lebih cool dan macho!" teriak pingky pada Flo. Manik mata tajam Flo segera mengunci pemuda yang di maksud pingky.

Deg.

Flo tercengang namun mencoba menguasai dirinya. Pasalnya manik mata elangnya pun membalas tatapan Flo.

Apakah dia pemuda tengil itu? Mirip sih tapi mana mungkin di ngampus di sini. Dia gak pernah mampir ke rumah. Seharusnya kan dia sering berkunjung jika memang berkuliah di sini. Sepertinya bukan dia mungkin hanya mirip. Batin Flo saat ini. Saat Flo asik melamun permainan pun di lanjutkan. Flo tanpa peduli yang terjadi di lapangan. Akhirnya pertandingan itu di menangkan oleh kampusnya. Gemuruh suara Dannis dan Atha menggema di ruangan itu. Di saat ramainya penonton terdengar suara Dannis yang menggunakan microfon sedang mengatakan sesuatu. Tapi Flo tak begitu memperhatikan karena dia mendapat pesan dari pihak laboraturium bahwa produknya sudah lulus uji kelayakan kosmetik.

" Flo ... Maukah kamu menjadi kekasihku?!" tanya Dannis sedikit berseru karena jarak yang tak begitu dekat.

Flo nampak melongo dengan fokusnya yang tadinya hanya pada ponsel kini malah di shoot di depan banyak orang membuat Flo menoleh ke pingky.

" Ping ... Ini ada apa?" tanya Flo. Pingky mengedikkan bahunya.

" Kali ini ... Aku tidak tahu Flo," jawab pingky.

Flo menghela nafasnya panjang. Ini di depan umum dan dia harus menjawab pertanyaan Dannis.

" Terima ... Terima .. Terima!" Gemuruh suara kemenangan kini berganti gemuruh suara untuk menerima cinta Dannis. Flo akui dia agak tertarik tapi apakah dia bisa menjalaninya. Secara dia tak pernah mencintai siapapun.

" Kemarilah Flo!" pinta Dannis. Flo pun bagaikan jadi sorotan akhirnya dia berjalan mendekati Dannis di tengah lapangan.

Skandal baru. Batin seorang pemuda.

Setelah Flo di depan Dannis pemuda itu menggamit tangan Flo dengan lembut.

" Flo ... Aku benar-benar mencintaimu. Maukah kamu menerimaku?" tanya Dannis untuk kesekian kalinya. Flo menghela nafas dengan panjang supaya mendapat ruang dalam dadanya.

" Hmmm .... Baiklah satu tahun ya Dannis. Aku memberimu kesempatan selama itu untuk membuatku jatuh cinta padamu. Selebihnya kita lihat ke depannya," jawab Flo. Dannis pun tersenyum. Suara sorak penonton pun ramai di sana. Hari ini juga merupakan hari patah hati baginkaum hawa yang mengagumi Dannis. Pasalnya dia telah memiliki kekasih.

Manik mata Flo tak sengaja bertemu dengan pemuda bernama Atha itu. Pemuda itu terlihat sangat dingin dan tak peduli dengan apa yang terjadi. Namun di tengah keramaian dia bergumam yang membuat Flo merasa hatinya tercubit.

Tidak Cinta kok ya memaksakan pacaran. Kayak halal saja pacaran. Yang bener tuh nikah bukan pacaran. Gumamnya sambil melangkah menjauhi lapangan.

.

.

.

Wihhh, udah ke bab 2 aja nih up-nya jangan lupa likeeeee-nya y sayangkuuu makasih.

Pesona Atha

Gemuruh lapangan basket masih terdengar sampai di telinga Atha yang sudah beranjak. Atha panggilan populernya di kampus sedangkan di rumah dan keluarga mereka memanggilnya Zafindra. Prasangka Flo tepat namun dia tepis. Zafindra pun tahu jika Flo adalah putri dokter Rangga. Ketika Zafindra sudah keluar dari ruang ganti.

" Atha ... Kenalan dong!" pinta gadis cantik di hadapannya. Gayanya yang sudah menarik membuat sudut bibir Atha tertarik.

" Bukankah sudah tahu namaku? Kenapa masih ingin berkenalan," tanya zafindra sedingin es balok. Gadis di hadapannya ini tersenyum.

" Kamu kan belum kenalan sama aku," jawabnya dengan melipat tangan di dada suapay dia mau berkenalan.

" Hmmm ... Aku belum tertarik. Minggirlah aku ada kelas 15 menit lagi," tolak Atha. Dia memang tak berbelit-belit. Ketika dia bilang A maka akan jadi A. Di buat tak serumit mungkin. Semua yang di lakukan sudah di luar logika orang lain tapi baik bagi perempuan. Menurut versi Zafindra. Tapi real-nya para perempuan- perempuan ini selalu menganggunya bak lalat kemana nempol mulu.

" Sombong ... Gak seperti kak Dannis. Baru juga gini doang udah gak hamble," gumam di gadis. Namun atha benar-benar tak mempedulikannya. Pendapat orang lain mah bebas bagi atha. Tak ada larangan bagi orang membencinya.

Hari ini cukup melelahkan bagi Atha. Seusai main basket dengan lelahnya masih harus melihat drama korea di hadapannya dan lanjut bertemu dengan perempuan entah siapa itu Atha gak paham karena memang tak tertarik bertanya. Fisik dan Otaknya lelah travelling kemana-mana gak fokus satu tujuan.

" Tha ... Kita ada proyek nih di sebuah rumah sakit bisa gak kita kerjain? Waktu kuliah loh padat gak?" tanya sahabatnya yang menjaga bisnisnya.

" Projek apa Rif?" tanya Zafindra dengan serius.

" Pembangunan IPAL fin," jawabnya dengan semangat. Zafindra diam sebentar dan menjawabnya.

" Nanti malam aku ke sana cek proposal ya," ucap Zafin serius. Arif mengiyakan ucapan zafindra.

Dengan langkah yang tegas Zafindra yang lelah itu harus berupaya lebih keras untuk hidup di kota. Bukan berarti orang tuanya tak mampu tapi dia tak ingin menyusahkan mereka. Dia ingin setelah menemukan jati dirinya dia telah siap dengan segala konsekuensi dalam kehidupannya.

Saat dia berjalan melewati anak-anak perempuan di kampus. Beberapa dari mereka menatap mengerikan seperti ingin menerkam ada yang lainnya seperti udah yanh mau nangis aja.

Sebenarnya mereka ini kenapa? Lebay banget aja mereka. Gimana kalau lihat ketampanan Nabi Yusuf. Lihat aku aja udah kayak gini. Batinnya melewati mereka. Tiba-tiba saja gadis tadi yany mengumpatnya sudah berada di hadapannya.

" Stop Atha!" serunya membuat Atha menge-rem langkah kakinya.

" Kenapa lagi?" tanya Atha menelisik ke arah gadis di hadapannya ini.

" Bagi nomor ponselnya. Ketika kami butuh tentang kampus biar kami muda terakses," jawabnya basa basi. Atha paham maksud gadis ini.

" Nona yang baik dan budiman. Jika membutuhkan tinggan contact team kita aja. Semua pasti beres," jawab Atha dengan entengnya. Namun gadis itu tak menyerah begitu saja.

" Ayolah Atha sekali ini aja," goda si gadis. Atha pun yang mau pergi dari sana malah di tabrak seseorang dari Arah belakang hingga gadis itu hampir terhuyung berkenalan dengan marmer kampus.

Aaaahhhhhhhhh.

Dengan sigap Atha menahan pinggangnya dengan lengan tanpa memeluk. Dia tak mau di anggap bersikap tak sopan jika memeluk tak melakukan hal lain. Bahkan waktu berasa slow motion membuat para oerempuan di sana saat Atha yang dingin itu terlihat memeluk si gadis.

" Maaf .. " lirihnya. Atha tersenyum tanpa menatap lawan. Mereka saling berpaling kemudian.

" Lain kali ... Hati-hati! Kalau nabrak aku masih mending tapi kalau nabrak lainnya entah bagaimana nasibmu itu. Minggirlah!" seru Atha dan beranjak pergi dari sono.

" Mulutnya pedas pisan ya? Kasar amat," tanya Flo masih terdengar walau samar di telinga Atha. Pemuda itu tak menaggapinya. Dia harus segera ke basecamp miliknya. Teryata gadis yang menabraknya adalah Flo.

" Hai! What is Yout name?" tanya pingky. Sempat-sempatnya bertanya. Tapi Atha malah tersenyum pada pingky membuat para gadis di sana kembali terbengong.

" Udah tahu dong harusnya tadi. Bukankah kamu berdiri di paling depan?" tanyanya membuat pingky tersipu malu.

" Tidak lega kalau gak langsung gini," jawab pingky manyun.

" Zafindra Athaya AQ ... Udah puas? Minggirlah aku harus segera pergi," jawabnya dingin sekali.

Zafin??? Ternyata beneran dia. Idih Soak Amat sih dia. Kayak yang anak konglomerat aja gayanya. Sok cool, sok jaim , sok yang paling kalem abis. Ngeselin banget. Masih sama kayak dulu. Gerutu Flo dalam diam sambil menatap kepergiannya yang hanya terlihat punggungnya yang berperawakan gagah.

Sedangkan Pingky malah senyum-senyum kek orang gila baru. Semenjak Atha mau senyum dan jawab. Sedangkan gadis cantik yang sedari tadi berkenalan benar-benar di cuekin habis sama Atha.

" Pingky!!!" teriaknya. Namun pingky malah melambaikan tangan seperti meledek.

Mereka semua terpesona oleh ketampanan Atha dan kejutekannya. Bak pangeran turun dari langit. Eh, malaikat dong ya heheheh.

Nah, author kasih 1 bab lagi sebagai pengantar tidur. Semoga mimpi indah bobok yang cantik ya maksih loh likenya. ^_^

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!