Kota Sidni.
Perusahaan pengembangan game, ruang pertemuan perusahaan.
"Bastian, apa yang kamu lakukan? Bukankah kamu mengatakan bahwa rencanamu bisa memuaskan investor? Lihat! mereka hampir menolak dan mundur!"
"Untung saja, Zidane mengajukan proposal baru yang bagus, mampu menenangkan kemarahan investor! Apakah kamu ingin mengatakan sesuatu untuk hal itu?"
Di ruang konferensi, seorang pria dengan wajah tegas, memarahi seseorang dengan keras, wajahnya di penuhi dengan amarah yang tidak bisa di tutupi.
Di depannya ada seorang pemuda tampan dengan temperamen yang tenang.
Wajah Bastian agak suram. Jelas tidak ada masalah dengan perencanaanya, tapi Zidane, si gendut jelek, memberinya perubahan pada perencanaan utamanya. Dan dia membuat semuanya kacau.
Sekarang dia tidak hanya mendapat pujian, tetapi juga menggunakan perencanaan asli milik Bastian untuk menyenangkan investor menggunakan namanya.
Bastian akhirnya tidak bisa menahan kekecewaannya. Dia mengangkat kepala dan membela diri.
"Bos, yang merubah perencanaan awalku itu Zidane. Yang dia keluarkan tadi perencanaan asli milikku!"
Di sebelahnya seorang pria setengah botak dan perut buncit, wajah Zidane berubah dan dia membentak.
"Bastian! Maksudmu apa! Maksudmu itu salahku?! Bukannya merenungkan kesalahanmu sendiri malah masih ingin menfitnahku!"
Zidane memandang ke samping ke arah bosnya dan membuat senyum palsu walau ada sedikit ketakutan di wajahnya.
"Bos, maafkan saya tidak bisa mengatur bawahan. Anda tidak seharusnya mendengarkan omong kosongnya itu."
"Hm!"
Bosnya mendengus dingin, wajahnya masih seperti gunung es yang tidak mencair sama sekali.
"Bastian! Sudah jelas perencanaan yang kau pegang itu salah dan kamu masih berani menfitnah atasanmu. Jika kamu terus seperti ini, perusahaan tidak akan segan memecatmu."
Darah dan amarah Bastian melonjak.
Bastian mengepalkan tangannya erat erat, tapi akhirnya memaksakan senyumannya.
"Maaf bos, saya terbawa emosi..."
Bos pergi dengan wajah dingin.
"Kamu akan mengemasi barang barang dan keluar Jika kamu mengacau lagi, Bastian!"
Sekarang hanya ada Zidane dan Bastian yang tersisa di ruang konferensi.
"Yah Bastian, apa kamu sudah berani sekarang? Berani kau menjelekkan aku di depan bos!"
Zidane mencibir, matanya penuh tatapan jijik.
"Kenali posisimu Bastian! Bekerjalah lebih keras untukku, Jika tidak? Kau tahu apa yang terjadi!"
'SIALAN! Jika bukan karena otak binatangmu yang selalu ingin menjilat bos dan merubah semua isi perencanaanku, tidak mungkin ini terjadi!'
Gigi Bastian gatal, ingin rasanya mengatakan itu.
Dengan itu, Zidane berencana untuk meninggalkan ruangan, tetapi setalah beberapa langkah dia tiba tiba berbalik dengan ekspresi aneh di wajahnya,
"Ngomong ngomong sebenarnya aku ingin memilihmu menjadi karyawan terbaik bulan ini, tapi karena mulut bocormu itu dengan terpaksa aku akan mencari kandidat lain."
BANG!
Pintu ruang konferensi di tutup dengan keras.
Bastian terdiam beberapa saat masih terpaku di tempatnya, dan akhirnya memukul meja dengan keras.
"SIALAN KAU BAJINGAN GENDUT"
Matanya memerah karena marah. Namun pada akhirnya dia meregangkan tinjunya dan menundukkan kepala dalam dalam.
***
Di sebuah jembatan.
Kota Sidni, salah satu kota besar di negara Kangaro, sebagai kota yang berada tepat di bawah pemerintah pusat dengan populasi 10 juta jiwa dan ekonomi yang maju serta megah dan terlihat lebih megah di bawah sinar sinar lampu di malam hari.
Bastian memegang pagar jembatan dan menatap kota yang terang benderang. Dia memegang sebatang rokok di tangannya, menghisap dan perlahan lahan menghembuskan asap dari mulutnya.
Dia sekarang dalam suasana hati yang sangat buruk. Pada siang hari tadi dia di seret ke dalam masalah untuk di salahkan atas kesalahan orang lain dan di marahi habis habisan oleh bos besarnya.
Ketika masa sekolah dulu, dia dianggap sebagai pria terbaik di sekolah. Dia tegap dan tinggi, dengan rambut hitam, fitur wajah halus, garis rahang tegas dan senyum yang menawan. Dia termasuk tipe yang paling mudah merebut hati gadis remaja. Selama kuliah, dia bahkan pernah mendapat julukan selebriti kampus. Sangat keren.
Di bidang olah raga pun juga, setiap kali bermain basket di lapangan kampus, selalu bisa memancing teriakan sekelompok gadis. Tapi sekarang, itu sudah di hapus oleh kenyataan hidup, meletakkan martabatnya di posisi yang konyol dan memilih untuk tunduk pada orang lain. Menghabiskan uang untuk hidup, untuk sewa, air, listrik dan yang lainnya. Menelan setiap penghinaan terus menerus dan tidak pernah berhenti.
Untuk sekarang ini sangat susah untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan gaji yang baik. Mendapat pekerjaan cocok belum tentu gajinya bagus dan begitupun sebaliknya. Dan Bastian memilih opsi ke dua. Dengan gaji yang lumayan menutupi kebutuhan sehari hari namun kewarasannya dipertaruhkan setiap hari. Jika ingin tetap hidup, dia harus bertahan.
Yang Bastian harapkan saat ini hanya kehidupan yang layak dan baik, masalah masa depan, berkeluarga, belum ada di otaknya, menghidupi diri sendiri saja dia masih kewalahan.
"Hufff, sebenarnya belum terlambat untuk membalas nasib buruk selama sepuluh tahun ini! Sampai kapan aku bisa bertahan? Aku saja tidak percaya kalau aku bisa bertahan sampai nanti."
DING!
[Selamat anda telah terpilih untuk mendapatkan sistem Elang Baja, apakah anda menerimanya?]
Bersamaan dengan munculnya suara asing, sederet kata kecil berkedip kedip muncul di depan wajah Bastian. Dia terkejut.
"Apakah ini sistem yang itu? Apakah bisa membantuku berkembang?"
Dia tiba tiba merasa sedikit haus, tenggorokannya tercekat, langsung bersemangat berteriak.
"Aku terima!"
DING!
[Mendapatkan persetujuan penerima, sistem Elang Baja sedang dalam proses sinkronisasi tubuh penerima.]
[Proses sinkronisasi 56%...]
Menunggu sistem selesai menyatu dengan tubuhnya, jantung Bastian sudah melonjak. Sistem Elang Baja? Dari namanya saja sangat keren, ini pasti sesuatu yang hebat.
"Sebelumnya, aku banyak menderita! Hinaan karena gaji kecil! Keadaan selalu memaksaku untuk menahan hinaan itu! Tapi sekarang semua itu akan berakhir!"
Bastian tersenyum tipis, mengeluarkan ponselnya dan membuka grup obrolan kantor yang dia benci, kantor yang tidak pernah ada hari libur!
[Proses sinkronisasi 86%...]
Ada pesan di obrolan grup kantor.
[Bastian, susun perencanaan baru! Jika tidak selesai, hari minggu kamu tetap masuk!] Zidane.
[Eh? Bastian apa kau buat masalah lagi?] Tony.
[Lembur Lembuur... Hahahaha!] Bastian
[Matamu!] Bastian
Bastian tersenyum dingin. Jari jarinya cepat mengetik dan mengirim pesan pesan absurd.
[Teman teman. jangan gitu, masalah apa? Aku sebenarnya orang kaya, setidaknya sekarang aku punya pengalaman menjadi pegawai biasa, sekarang saatnya untuk kembali mewarisi milyaran dollar.]
[Tunggu senin nanti, aku akan datang untuk mengajukan pengunduran diri.]
[Oiya apa kalian tahu? Aku setara dengan Rey Demonforge dari Jamkha di benua Yelo!]
Untuk pesan terakhir, Bastian memang agak melebih lebihkan, dia sendiri tidak yakin bisa melebihi pebisnis legendaris dari Jamkha itu. Akhirnya Bastian secara langsung menyerang Zidane.
[Hey Zidane, ini untukmu =Emot Jari Tengah=.]
Ada keheningan sejenak di grup obrolan itu, sedetik kemudian grup itu meledak.
[Bohong! Bastian sudah gila!]
[Sungguh? Bukankah keluargamu berasal dari pedesaan? Bagaimana dia bisa menjadi generasi kedua yang kaya? Bastian Apakah kau baru habis di hajar seseorang?]
[Bastian apa kau bercanda?! Jelaskan! Adakah yang menganggapnya serius?!]
[Aku tertawa sampai hampir mati!]
[HAHAHAHA Kau terlalu banyak baca novel!]
Tapi Bastian telah mematikan ponselnya.
[Proses sinkronisasi 98%...]
Dia membuka lengannya lebar lebar seolah ingin memeluk dunia dalam pelukannya.
Kota yang terlihat dekat dan ribuan lampu seperti batu mulia, menunggu orang untuk menggenggamnya.
"Cepat atau lambat, aku akan berada di puncak kota ini. Tidak, bukan hanya itu. Aku akan menjadi yang teratas di seluruh dunia!"
Hati Bastian dipenuhi dengan perasaan nyaman.
[Proses sinkronisasi 100%...]
[Memuat sistem...]
[Penyatuan Sistem Elang Baja sukses.]
Huruf huruf kecil itu berubah melebar, menjadi sebuah layar bercahaya.
Nama : Bastian Sharga.
Umur : 24 tahun.
Konstitusi : 12. [Normal 10].
Pesona : 86/100. [Normal 50].
Properti : 68671
Industri : Belum tersedia.
[Selamat kepada anda karena berhasil membuka sistem Elang Baja. Tujuan dari sistem adalah untuk membantu anda menjadi pebisnis berkualitas, anggun, menawan, cerdas, kuat, memiliki banyak industri dan suka pura pura di paksa.]
Bastian sangat terkejut. Meskipun pendahuluan tampaknya di campur dengan beberapa kata yang tidak biasa tapi tampaknya tetap menarik.
"Bagaimana mungkin pebisnis yang memenuhi syarat tidak memiliki sedikitpun uang?"
DING!
[Selamat tuan, anda mendapatkan 233,3 juta dollar. Dapat di gunakan sesuka hati, dan kartu bank universal telah di tempatkan di ruang penyimpanan.]
Bastian tercengang. 233,3 juta dollar? Ini beneran kan? Bagaimana tidak terkejut, dia saja tidak pernah memiliki uang banyak, bahkan sering kekurangan uang di saat saat tertentu.
Bastian memejamkan mata dan menemukan sebuah ruang penyimpanan di pikirannya. Luasnya sekitar satu meter. Di sana dia melihat sebuah kartu bank hitam dengan pola ungu.
Dia membayangkan sedang mengambil kartu itu. Dan secara ajaib kartu tadi sudah berada di tangannya. Di otaknya juga secara langsung masuk beberapa informasi penting seperti nomor rekening dan yang lainnya. Dia tidak paham, nomor nomor itu tiba tiba saja ada di ingatannya.
Bastian memandangi kartu itu lekat lekat. Dia belum percaya di kartu itu terdapat uang sebesar lebih dari 200 juta dollar. Kartu itu tidak tertera nomor atau logo apapun. Dia ragu apakah itu asli atau palsu. Tapi pikiran itu segera di tepisnya, karena sistem sudah menjamin keamanan transaksinya.
Bastian menarik nafas dalam dalam.
"Tenang, ini hanya 200 juta dollar. Dengan sistem ini bukan tidak mungkin aku menjadi orang terkaya di dunia di masa mendatang. Aku harus mengubah mentalitasku. Jangan terlalu sering terkejut. Tenang tenang."
DING!
[Tugas Utama : Sistem akan memutar roulette acak. Silahkan anda bilang stop untuk mengekstrak bonus properti anda.]
"Misi? Cepat sekali."
Property? Ada apa saja? Apakah sebuah vila di kepulauan kecil Pamsa? Sebuah perkebunan liburan di benua biru? Atau sebuah rumah besar di Tirba? Bastian berpikir dengan sangat senang.
Muncul hologram roulette di depan Bastian sedang berputar dengan cepat.
"Stop!"
Kecepatan putar roulette itu mulai berkurang dan akhirnya berhenti. Tanda panah menunjuk ke bagian hijau yang sangat kecil yang hampir tidak terlihat dengan mata telanjang.
[Selamat anda mendapat sebuah kabin di hutan. Sertifikat dan dokumen yang berhubungan telah di masukkan ke dalam ruang penyimpanan.]
[Tuan, anda telah menyelesaikan langkah pertama dari tugas utama dan memperoleh properti acak dengan peluang untuk mendapat properti ini sebesar 0,000004%.]
Sebuah gambar tiba tiba muncul di pikiran Bastian. Gambar sebuah rumah bambu yang tampak seperti kediaman suku primitif berdiri di tengah hutan bambu yang rimbun.
Apa apaan ini? Pondok kecil di tengah hutan? Dimana vila mewahnya? Kemana perginya vila besarnya? Kembalikan!
Pikiran Bastian berkecamuk.
"Peluang 0,000004% ini sebenarnya baik atau buruk?" pikir Bastian.
Bastian kembali masuk ke ruang penyimpanan yang ada di dalam otaknya. Disana dia melihat memang ada beberapa berkas dan sertifikat. Ada sertifikat properti, kontrak transaksi tanah, sertifikat konstruksi bangunan, dan semuanya lengkap. Bahkan ada peta yang menjelaskan lokasi secara rinci.
Bastian melihat lebih dekat. Dia membaca sertifikat properti dengan hati hati. Tiba tiba wajahnya berubah menjadi kesal dan mengumpati roulette tadi. Jarak properti ini...
[Tuan, untuk memulai langkah misi selanjutnya, anda perlu membawa sertifikat yang valid ke kota Feret dalam waktu 10 hari dengan lokasi seperti tertera pada peta terlampir untuk menyelesaikan penerimaan properti anda.]
Bastian menggelengkan kepala tanpa daya.
"Ah sudahlah, yang pasti aku punya 200 juta dollar di rekeningku, lagipula sistem tidak mengharuskan aku tinggal di sana. Tapi bagaimanapun, aku harus kesana untuk menyelesaikan misinya." kata Bastian dalam hati.
DING!
[Tuan, karena peluang untuk mendapat properti ini sebesar 0,000004%, anda termasuk orang yang beruntung, semakin kecil angka peluang, semakin sulit untuk mencapainya. Anda berhak mendapatkan penghargaan untuk pencapaian dalam peluang kecil ini.]
[Selamat! Anda mendapatkan Rolls-Royce Silver Shadow sebagai penghargaan.]
[Rolls-Royce Silver Shadow senilai 98 juta dollar telah di parkir di area parkiran East Lake Park. Kunci serta barang terkait telah di masukkan ke dalam ruang penyimpanan.]
"APA!" Bastian terkejut, tersenyum dan tertawa bahagia.
"Ternyata keberuntunganku tidak terlalu buruk."
Bastian menghirup udara dalam dalam. Setelah di kejutkan dengan 200 juta dollar. Dia di kejutkan dengan hadiah lain. Dia pernah mendengar tentang Rolls-Royce Silver Shadow. Ini adalah mobil sport terbaru. Harganya yang tinggi telah menhentikan banyak orang untuk memilikinya. Menurut informasi jumlahnya sangat sedikit karena mobil ini adalah mobil edisi terbatas.
Mobil dengan edisi terbatas seperti ini, walaupun orang kaya dan banyak uang belum tentu bisa mendapatkannya. Tanpa bantuan sistem, walau mobil ini harganya hanya 100 juta dollar, dan Bastian yang memiliki uang 200 juta dollar pun belum tentu mendapatkannya. Mobil ini tidak hanya mewakili kekayaan tetapi juga perwujudan identitas dan status sosial.
Meskipun Bastian tidak memenangkan sebuah mansion dari roullete, dia cukup beruntung mendapatkan mobil spot mewah Rolls-Royce Silver Shadow ini sebagai hadiah. Bastian memikirkan sesuatu dan kunci mobil mewah itu muncul di tangannya.
Jantung Bastian berdebar kencang dan dia segera berlari menuju ke East Lake Park. Ini adalah romansa dan godaan yang tidak akan ditolak sama sekali oleh semua pria.
East Lake Park terletak tidak jauh dari jembatan penyeberangan tempat Bastian berdiri. hanya sekitar beberapa ratus meter jauhnya. Saat ini, banyak orang berkumpul di tempat parkir East Lake Park, banyak di antaranya berfoto dengan ponsel mereka.
Di sana terparkir Rolls-Royce Silver Shadow. Body mobil perak cerah memantulkan cahaya lampu jalan yang dingin. Memperlihatkan kegagahan yang sangat besar. Bentuknya penuh dengan aura futuristik. Sejumlah besar garis sudutnya berhias. Seluruh sayap depan terlihat sangat tajam dan penuh dengan suasana garang, seperti meniru hiu putih besar. Hanya dengan sekali pandang membuat darah seseorang bisa mendidih.
"Wow! Mobil jenis apa ini?"
"Aku tidak tahu tapi sepertinya ini Rolls-Royce Silver Shadow. Ah iya benar! Harganya sekitar 98 juta dollar!"
"Apa apaan? Orang seperti apa yang membeli mobil hampir seratus juta dollar? Aku akan menyembahnya!"
"Ya Tuhan, apakah dia dewa? Atau seorang bangsawan?"
"Keren sekali! Aku benar benar ingin naik dan mencobanya, hatiku bergejolak!"
"Kenapa kau tidak naik dan mencobanya? Pecahkan kacanya dan jual!"
"Mobilku ada di dekat sini, dan aku langsung merasa sangat rendah. Membayangkannya saja aku tidak berani. Menyewanya pun pasti ratusan ribu dollar!"
"Hentikan! Ini hanya mobil sport! Empat roda dan satu setir!"
"Bung, kamu seperti keracunan! Aku akan meminjamkan sapu tangan untukmu, hapus air liurmu itu!"
Mata semua orang terfokus pada mobil sport keren yang di parkir dengan tenang di depan mereka, dan banyak orang sudah dengan heboh mengambil foto dan mengunduhnya ke media sosial dan lingkaran pertemanan mereka.
Saat ini, seorang pemuda berlari dari luar taman, bergegas ke kerumunan dan menerobos dengan sebuah dorongan ke depan.
"Permisi! Permisi!"
Beberapa orang tidak senang dan mendengus kesal.
"Apa yang kau lakukan! Kau hanya ingin melihat mobil mewah! Tidak usah dorong dorong!"
"Betul! Kami di sini dari tadi! Minggir."
Bastian tidak berkata apa apa, nafasnya sedikit terengah engah. Dan tiba tiba menyeruak mendorong kerumunan itu. Seorang pemuda berkacamata hitam dengan bersemangat mengambil foto dari berbagai sudut dengan ponselnya. Melihat Bastian masuk kerumunan, dia meliriknya dan tersenyum.
"Kau datang untuk melihat mobil mewah juga?"
"Hah? Ya, kurang lebih begitu."
Bastian memang datang untuk melihat mobil itu, ya karena memang mobil itu miliknya. Melihat mobil di depannya dengan seksama, Bastian langsung kaget dan heboh. Rolls-Royce Silver Shadow ini terlalu keren. Dia belum percaya bahwa ini adalah mobil miliknya sendiri.
Pemuda berkaca mata hitam itu tampaknya adalah pecinta mobil mewah, dengan wajah bersemangat dan sedikit sombong, dia berkata.
"Bung, aku beritahu, Rolls-Royce Silver shadow menggunakan body serat karbon dan di lengkapi dengan mesin twin-turbo terbaru yang bisa mencapai 810 tenaga kuda. Hanya perlu 2,1 detik untuk akselerasinya, yang benar benar-----,,,"
Kemudian dia melihat Bastian berjalan menuju Rolls-Royce Silver Shadow.
"Hey. bung! Jangan mendekat ke sana! Mobil itu harganya lebih dari 90 juta dollar! Jangan kau sentuh!" seru pria berkacamata hitam itu cemas seperti hampir menangis karena panik.
Orang orang di kerumunan juga memperhatikan Bastian hanya memakai pakaian kasual murahan.
"Apa yang pemuda itu lakukan?"
"Hey! Kau menutupi foto ku! Minggir!"
"Bung! Jangan sentuh mobil itu! Jika rusak, nyawamu bisa jadi taruhannya!"
Bastian mengangkat bahu, mengeluarkan kunci mobil dari saku celananya, menekan tombolnya dan tersenyum lebar.
"Tuan tuan, saya permisi!"
"APA!"
Rolls-Royce Silver Shadow seperti terbangun dari tidurnya yang nyenyak dalam sekejap. Lampu berkedip, membuat orang melebarkan matanya. Pintu mobil yang mengkipal terbuka perlahan ke atas seperti sayap burung, menunggu pemiliknya masuk.
"Apa apaan ini!"
Semua penonton tercengang. Pemuda berpakaian lusuh itu ternyata pemilik mobil ini! Luar biasa! Ada beberapa gadis mulai tersadar dari kepalanya yang sempat kosong. Mata mereka berbinar binar dan berkelap kelip lalu berteriak.
"Pria tampan! Apakah kau butuh kasur yang hangat!"
Pria lusuh itu tiba tiba berubah menjadi sempurna di mata mereka. Tampan dan kaya raya! Bastian tidak perduli, dia masuk ke dalam mobil, hatinya sendiri tidak tenang, jantungnya berdebar. Dia merasakan kursi yang lembut dan nyaman dengan hati hati. Dia juga menyentuh panel instrumen yang halus dan berwarna warni. Hanya ada dua kata, Sangat Keren!
BRUM!
Mesin dengan turbo ganda dinyalakan, suara gemuruh yang menggelegar, dan dengungan yang dalam seperti binatang buas membuat nafas orang seakan berhenti. Bastian menginjak pedal gas, mobil itu langsung beranjak, seperti kilat perak yang tiba tiba keluar dan perlahan meninggalkan tempat parkir.
Dalam tatapan keajaiban dan kecemburuan semua orang, mobil itu menghilang dari pandangan. Pemuda berkacamata hitam itu terpaku di sana.
"Mobil itu miliknya..."
Mengingat adegan yang baru saja dia pamerkan, wajahnya tidak bisa menahan rasa merah menyala. Dia merasa benar benar malu. Untuk beberapa saat dia menghela nafas berat.
"Dia itu ternyata orang kaya sejati, tidak hanya tampan dan kaya,, ternyata dia juga rendah hati..."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!