"Alex, apakah kamu pernah mendengar ungkapan hidup adalah tentang membuat pilihan?," tanya retoris Paul Wealthy menatap dari pantulan cermin kepada pemuda yang menunggunya dekat pintu yang menjadi ruang rawatnya selama lima tahun terakhir.
Alex menjawab, "Saya pernah mendengarnya itu tentang bagaimana manusia harus beradaptasi untuk dapat terus maju. Ungkapan itu menyatakan hanya mereka yang mampu menghadapi konsekuensi atas pilihan tersebut dapat bertahan hidup."
Paul menghela nafas dan tertawa miris, "Saya sangat menyukai ungkapan ini karena itu benar-benar fakta yang terjadi tak peduli apapun status dan kedudukanmu."
Siapa yang tak mengenal Paul Wealthy, ia adalah pria tersukses di abad ini. Keluarga Wealthy yang dikepalainya telah mempertahankan kekayaan dan kejayaan dari masa lalu. Di bawah kepemimpinannya, keluarga Wealthy mampu bertahan dari berbagai krisis yang telah menjatuhkan dinasti keluarga-keluarga besar lainnya. Namun, semua itu tak menghentikan insiden menerpa Paul lima tahun yang lalu. Publik mengetahui bahwa dalang dibalik insiden tersebut adalah pemuda yang menunggunya ini. Namun, kenyataannya sangat berbeda dengan apa yang dirumorkan. Pemuda ini menyelamatkannya namun tidak sepenuhnya, membuatnya benar-benar menggantungkan hidupnya kepada Alex. Paul yang cerdas tentu mengetahui bahwa Alex berencana menggunakan tangan Paul untuk membalas orang-orang yang telah menjebaknya lima tahun yang lalu. Seperti Paul yang harus menerima fakta bahwa keturunannya mengkhianatinya dan berniat membunuhnya karena ia lebih memilih fokus membesarkan dan mempertahankan nama keluarga Wealthy, mereka juga harus siap menerima pembalasan dendam Alex karena insiden lima tahun yang lalu.
Seorang wanita berparas cantik dengan rambut pirang sebahu mengenakan gaun sutra emas mendatangi kedua orang ini berpesan, "Helikopter kita sudah siap untuk berangkat, pesta jamuan itu akan segera dimulai."
Alex mengangguk dan memberikan kecupan pelan pada dahi wanita tersebut, "Terima kasih atas kerja kerasnya, Gwen."
Gwen tersenyum tipis dan meminta lebih dengan memberikan ciuman panas kepada Alex.
Paul memutar matanya melihat kelakuan pemuda yang dahulu merupakan cucu kebanggaannya ini. Alex sama sekali tak mempedulikan reaksi Paul berkata, "Mari berangkat pak tua."
Prinsip yang sama dipegang oleh Stephanie Birch. Wanita berusia 25 tahun dengan paras rupawan dan rambut hitam panjangnya mengukirkan kecantikan yang menyetarai para model papan atas itu menatap dari balkon villa mewah itu barisan orang-orang terkenal yang mulai memenuhi villa tersebut.
"Sayang, bisakah kamu membantu saya sebentar?" suara baritone yang berkharisma menganggu lamunan Stephanie. Pemilik suara ini adalah Dino, tunangan dari Stephanie
"Tentu," jawab Stephanie melenggang menuju Dino yang berdiri di hadapan cermin memegang dasi di tangan kanannya sementara tangan kirinya bertumpu pada tongkat sikunya untuk membantunya berdiri.
Stephanie membantu Dino memasang dasinya tak dapat menahan diri untuk menggoda tunangannya, "Hei, ada apa dengan wajahmu ? Mengapa cemberut begitu ?"
"Saya hanya sangat frustasi melihat tongkat menjengkelkan ini," Dino mengeratkan pegangan pada tongkat sikunya dan melanjutkan keluhannya, "Sudah lima tahun berlalu, namun tidak ada dokter yang dapat membenarkan kaki pincang saya dan terkadang saya masih dapat mengingat rasa sakit ketika bedebah Alex itu mematahkan kaki saya!"
Stephanie hanya diam dan melanjutkan tugasnya selagi mendengar tunangannya menggerutu tentang pria bernama Alex ini.
"Hei, jangan isi otak brilianmu dengan sampah tak berguna tersebut. Terakhir kudengar bukankah sampah ini telah tewas karena terlibat dengan perkelahian dalam penjara ?" Stephanie berusaha menenangkan tunangannya tersebut.
Usahanya itu berhasil. Dino tersenyum kecil, "Yah, saya bahkan menyimpan berita tentang hal tersebut. Setiap saya membaca berita itu, entah mengapa saya merasa sangat puas dan rasa sakit di kaki saya reda."
Dino memeriksa penampilannya lagi setelah dasinya dipasang dengan rapi oleh Stephanie. Secara keseluruhan, kesan tampan dan berkharisma merupakan hal yang patut untuk mendeskripsikan dirinya. Hanya saja kejadian lima tahun lalu yang membuat kakinya pincang dan sebuah luka memar permanen berwarna kebiruan di dahinya merusak kesan tersebut. Untuk memar itu, Dino masih dapat menutupinya dengan mengganti gaya rambutnya. Namun keadaan kaki pincangnya sama sekali tak dapat ditutupi. Hal ini membuatnya kembali ingin mengutuk Alex.
Stephanie yang sangat pandai membaca suasana hati Dino segera berkata, "Kamu harus segera bersiap. Jangan lupa, pesta tahun ini sangatlah penting."
Setiap tahunnya menjelang Natal, sudah menjadi kebiasaan untuk keluarga Wealthy mengadakan jamuan makan malam di kediaman mereka yang terletak di pulau pribadi 10 km dari kota Metro. Mereka yang hadir dalam jamuan tersebut sudah pasti merupakan orang yang berpengaruh di dunia. Mulai dari ilmuwan, politisi, pebisnis, selebriti, hingga pejabat dapat menikmati jamuan tiada duanya yang ditawarkan oleh keluarga terkaya di dunia tersebut. Bagi para tamu tersebut, undangan ke jamuan tersebut merupakan berkah karena pengaruh mereka telah menarik perhatian keluarga Wealthy dan memiliki kesempatan untuk terlibat dengan proyek-proyek dari keluarga tersebut. Anda perlu tahu bahwa setiap proyek dari keluarga Wealthy minimal dapat meningkatkan taraf hidup anda berkali-kali lipat. Selain untuk para tamu, jamuan ini juga akan menjadi rapat internal keluarga.
Dino mengangguk, "Tentu, setelah sekian lama akhirnya ayah akan secara sah memegang kuasa atas keluarga Wealthy."
"Ini karena peraturan bodoh tersebut, sayang kamu harus meyakinkan tuan Liam untuk mengubah peraturan ini," keluh Stephanie. Tuan Liam yang dimaksud oleh Stephanie adalah ayah dari Dino.
"Hal ini sedikit sulit karena peraturan ini berasal dari kepala keluarga sebelum kakek saya."
Stephanie menghela nafas dan tidak dapat berkata apa-apa lagi. Peraturan yang mereka bahas ini adalah terkait suksesi kepala keluarga Wealthy. Berbeda dengan keluarga lainnya, keluarga Wealthy yang telah membangun dan mempertahankan kekayaan dan kejayaan mereka selama beberapa generasi tak menganut sistem anak pertama kepala keluarga sekarang untuk menjadi kepala keluarga selanjutnya. Namun menitikberatkan kepada kompetensi. Oleh karena itu, setiap anggota keluarga Wealthy yang berkompeten akan memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat dalam suksesi kepala keluarga Wealthy.
"Hei, saya berpikir dengan adanya tragedi dari Alex ini dapat membantu untuk mengubah peraturan ini," keluh Stephanie.
Belum sempat Dino merespon keluhan Stephanie ini, seorang pelayan mengetuk pintu kamar mereka diikuti dengan memberitahu, "Tuan muda, anda diharapkan segara menghadiri rapat internal keluarga."
"Hei, kamu bisa turun dulu untuk menikmati pesta selagi saya menghadiri rapat ini," ujar Dino memberikan kecupan singkat pada dahi Stephanie dan meninggalkan kamar tersebut.
Stephanie mengikuti saran Dino dan bergabung ke aula di lantai dasar villa tersebut untuk menikmati pesta. Begitu Stephanie bergabung di aula, beberapa orang yang melihatnya tak berani untuk menahan diri untuk tak menyapanya. Status Stephanie sebagai tunangan Dino sudah sangat jelas bagi sebagian besar tamu pesta tersebut.
Untuk beberapa yang masih baru dalam dunia kalangan atas atau baru pertama kali mengikuti pesta ini, mereka hanya dapat bertanya kepada tamu lain yang lebih senior.
“Nona Stephanie Birch adalah sosok yang menginspirasi! Dia adalah wanita yang tak takut untuk berdiri di pihak keadilan dan kebenaran!”
“Apakah kau tak mendengar lima tahun yang lalu saat tragedi menimpa kepala keluarga Wealthy, nona Stephanie berperan besar dalam menangkap pelaku yang merupakan mantan tunangannya sendiri!”
“Tragedi yang menimpa kepala keluarga Wealthy ? Apakah ini tentang percobaan pembunuhan kepada tuan Paul Wealthy lima tahun yang lalu ?”
“Itu benar! Berita ini sudah sangat tersebar luas di publik, namun apa yang hanya kalangan atas ketahui adalah pelaku penyerangan ini tak lain dan tak bukan adalah Alex Wealthy!”
“Tunggu kenapa nama pemuda ini tak asing ?!”
“Bodoh! Alex Wealthy adalah talenta muda dan paling cerdas di kota Metro! Dia mendapatkan gelar Ph.d di usia 16 tahun dan sangat dihargai oleh tuan Paul sendiri. Oleh karena itu, ketika berita tentang pelaku percobaan pembunuhan ini adalah Alex, kalangan atas kota Metro benar-benar terkejut! Kami sama sekali tak menyangka talenta muda ini memiliki moral yang sangat buruk!”
“Tidak berhenti di sana, apakah kamu tahu bahwa Alex Wealthy awalnya hanyalah anak yatim piatu yang diangkat oleh tuan Paul ke keluarga Wealthy?”
“Apakah ini berarti Alex mengigit tangan orang yang membantunya?! Orang ini benar-benar tidak bermoral!”
“Jika itu membuatmu terkejut maka kau harus tahu bahwa dalam percobaan pembunuhan tersebut, tuan Dino, cucu laki-laki tertua tuan Paul yang datang menghentikan percobaan tersebut dengan mengorbankan kakinya!”
“Benar-benar langit dan bumi! Anak yatim piatu ini benar-benar tidak tahu diri namun mengingat dia dibesarkan di lingkungan panti asuhan sangat memungkinkan untuk tabiatnya jelek. Hal ini jelas tak bisa dibandingkan dengan tuan Dino yang tumbuh dan besar di lingkungan keluarga Wealthy!”
“Namun, apa hubungan hal ini dengan nona Stephanie ?”
“Ha! Nona Stephanie awalnya dipaksa menjadi tunangan dari bajingan Alex ini. Namun, setelah mengetahui rencana keji Alex, nona Stephanie segera melaporkan hal ini kepada tuan Dino untuk menghentikannya!”
“Ternyata begitu! Nona Stephanie benar-benar wanita yang menginspirasi! Sangat wajar jika wanita ini menjadi tunangan dari tuan Dino!”
Semua perbincangan tentang masa lalu Stephanie ini membuat Gwen tertawa kecil seakan mengejek semua ucapan fans Stephanie. Tanpa menghiraukan tatapan kebingungan dan kebencian dari gerombolan fans tersebut, wanita ini segera mendekati Stephanie.
“Hei, apa kau tahu siapa dia ?” tanya salah seorang wanita dari gerombolan fans Stephanie.
“Tidak, namun wajahnya cukup familiar.”
“Hei, apakah kamu menyadari bahwa wanita ini tidak kalah menawan dibandingkan nona Stephanie ?” bisik salah seorang tamu pria.
Beberapa tamu pria lain tidak menyangkal hal tersebut. Dalam pesta ini, dapat dikatakan Gwen dan Stephanie selayaknya dewi matahari dan bulan.
Tepat ketika Stephanie menyadari ada keributan di dekatnya, ia berpaling hanya untuk menemukan Gwen menawarkan jabat tangan, “Selamat malam nona Stephanie, perkenalkan saya Gwen White, dari perusahaan White.”
Perkenalan ini segera membuat keributan lagi.
“Gwen White, bukankah ini CEO dari perusahaan White yang sedang naik daun 3 tahun terakhir ini ?”
“Perusahaan White itu sangatlah luar biasa, hanya butuh 3 tahun untuk mereka terdaftar sebagai salah satu dari 10 perusahaan terbesar di dunia, di bawah Google dan Meta!”
Stephanie juga pernah mendengar perusahaan White dari Dino menerima jabat tangan Gwen, “Selamat malam juga nona. Saya telah mendengar tentang anda dari tunangan saya dan keluarga Wealthy lainnya.”
Stephanie sama sekali tidak berbohong. Tunangannya dan keluarga Wealthy telah beberapa kali mencari informasi tentang Gwen White dan bahkan mengirimkan orang untuk menawarkan pernikahan kepada wanita muda yang berhasil membangun bisnis dengan cepat tersebut.
Namun, segala macam cara mereka lakukan untuk menarik wanita bertalenta ini dijawab dengan tolakan. Hal ini membuat dirinya dan keluarga Wealthy tersinggung. Di dunia ini masih ada wanita yang menolak untuk bertunangan dengan anggota keluarga Wealthy ? bukankah wanita itu sangat bodoh. Namun, segala tindakan sabotase kepada perusahaan White tidak efektif sehingga keluarga Wealthy memilih untuk bersikap netral dengan perusahaan tersebut.
“Saya mendengar dari tamu-tamu lain tentang kisah anda dan sangat terpukau dengan pilihan tindakan anda,” Gwen mulai berbasa-basi, namun kata-kata berikutnya diucapkan dengan berbisik cukup untuk hanya didengar oleh Stephanie, “Namun, anda harus mengingat bahwa setiap pilihan akan ada konsekuensinya.”
Nada bicara ini membuat Stephanie membeku dan melihat ekspresi Gwen yang mengejeknya sekilas membuatnya semakin kesal. Namun, sebelum ia dapat bereaksi, Gwen terlebih dahulu pamit.
Untuk jamuan makan malam keluarga Wealthy, Gwen sebenarnya tidak memiliki keinginan datang jika bukan karena bujukan dari Alex. Pesta seperti ini selalu membuatnya sesak dan statusnya di publik yang masih lajang membuat banyak keluarga menawarkan putra-putra bodoh mereka kepada dirinya. Setiap kali para orang tua itu bertindak seakan menikahkan putra mereka kepada Gwen akan memberikannya wajah dan kejayaan membuat Gwen menahan diri untuk tidak meludah kepada orang tersebut. Untuk menghindari hal tersebut, Gwen menuju balkon dan tepat ketika itu, ponselnya berdering. Tanpa perlu mengecek, Gwen segera menerima panggilan tersebut, dalam keadaan seperti ini hanya ada kontak yang dapat menghubunginya.
“Alex, kau tak akan percaya bagaimana para mereka mengagungkan wanita ****** tersebut atas pengkhianatannya kepadamu,” Gwen segera mengeluh kepada Alex.
Alex dan Paul yang sebelumnya berpisah dengan Gwen kini berada di hadapan sebuah pintu besar di ruang bawah tanah villa tersebut. Paul telah terlebih dahulu masuk meninggalkan Alex yang merasa perlu untuk menghubungi Gwen sebelum ia memulai rencana balas dendamnya.
"Mereka hanyalah orang-orang bodoh yang mudah termakan dengan kebohongan. Kamu tidak perlu mempedulikan hal ini," balas Alex ringan, “Paul telah selesai membuat kaget para keluarga Wealthy. Saya akan segera memberikan mereka kejutan kedua. Tunggu saya 10 menit lagi, oke ?”
Gwen hanya bergumam dan sedikit menyesal tidak dapat mengikuti Alex sekarang.
Di ruang bawah tanah villa keluarga Wealthy, tempat diadakannya rapat internal tahunan keluarga Wealthy telah terjadi peristiwa yang sangat mengejutkan. Kepala keluarga saat ini, Paul Wealthy, yang telah berhasil menempatkan keluarga Wealthy kepada kejayaan jauh dibandingkan pendahuulunya menghadiri rapat tersebut pertama kalinya dalam lima tahun terakhir.
"Ada apa dengan wajah terkejut kalian ? Apa kalian berpikir saya sudah mati ?” tanya Paul dengan ekspresi datar dan berjalan menuju kursi khusus untuk kepala keluarga. Matanya menatap lurus pada putranya, Liam Wealthy, yang menempati kursi miliknya tersebut. Tatapan itu tentunya dimengerti oleh Liam yang segera bangkit dan pindah ke kursi di samping Paul, tempat miliknya lima tahun yang lalu.
“Jangan salah paham, ayah. Kami hanya terkejut dan senang dengan kesembuhan anda,” jawab Liam dengan tenang. Para anggota keluarga lainnya mengangguk.
“Itu benar ayah. Ini semua harus menyalahkan para dokter yang terus memperingati kami tentang kondisi anda yang terus menurun. Jika kami mengetahui kenyataan adalah sebaliknya, apakah kami masih memiliki hati untuk mengadakan rapat ini tanpa ayah ?” Priscilla, putri satu-satunya dan anak tertua Paul menambahkan untuk mengalihkan kesalahan atas reaksi mereka kepada para dokter dan perawat yang bertanggung jawab menjaga Paul.
Paul mengangkat tangannya menghentikan anggota keluarga lainnya untuk memberikan alasan. Jujur saja, pak tua itu tidak mempedulikan hal tersebut.
“Kondisi kesehatan saya memang tidak sebaik dahulu, terlebih dengan insiden lima tahun yang lalu. Oleh karena itu, saya berpikir untuk segera mengadakan suksesi!”
Tanpa mempedulikan reaksi dari sekitarnya, Paul menambahkan, “Salah satu calon yang akan saya ajukan sendiri adalah pribadi yang sangat bertalenta.”
Liam tersenyum tipis berpikir Paul mengatakan tentangnya, “Ayah, anda - “
“Alex! Segera bergabung kemari!” teriak Paul memotong ucapan Liam.
Hari ini para anggota keluarga Wealthy itu benar-benar tak diberikan kesempatan, kejutan demi kejutan terus berdatangan. Bukan hanya kedatangan Paul yang telah koma selama lima tahun, tapi nama yang pernah mencoreng keluarga Wealthy juga diteriakkan oleh Paul yang merupakan korban dari insiden lima tahun yang lalu.
Di hadapan ekspresi terkejut keluarga Wealthy dan penuh kebencian dari Dino, Alex dengan tenang masuk dan menyapa mereka, “Selamat malam semua. Senang berjumpa dengan kalian kembali!”
Setelah melihat reaksi orang-orang yang berperan besar dalam menjebak dan memaksanya menanggung dosa atas perbuatan bukan miliknya lima tahun yang lalu, Alex dapat dengan bangga dan bahagia menyatakan bahwa usaha dan perjuangannya selama lima tahun ini tidaklah sia-sia. Selain itu, sebuah suara mekanik dari dalam kepalanya diikuti dengan sebuah layar transparan di hadapan wajahnya
[Selamat! Anda menambahkan progress ke dalam penyelesaian tugas anda]
[Tugas: Jangan biarkan siapapun menginjak harga diri anda!]
Tentu saja suara dan layar transparan ini hanya bisa didengar dan dilihat oleh Alex. Semua aksi hari ini juga merupakan bagian untuk menyelesaikan tugas. Sebuah tugas yang didapatkannya lima tahun yang lalu, tepat ketika dirinya dijebak dan dipaksa untuk menanggung dosa atas perbuatan orang lain.
[Status terkini:]
[Nama pengguna: Alex W. Pratama]
[Usia: 23 tahun]
[Aspek dasar:]
[Kecerdasan: 78/100]
[Kekuatan: 67/100]
[Kebijaksanaan: 56/100]
[Aspek keterampilan:]
[Bela diri: 54/100]
[Penilaian:70/100]
[Medis: 67/100]
[Kultivasi: 40/100]
[Tugas yang masih berjalan:]
[Tugas: Jangan biarkan siapapun menginjak harga diri anda!]
[Deksripsi tugas: Setelah dijebak dan dikhianati oleh mereka yang merupakan keluargamu, bukankah sudah sepatutnya pengguna membalas dendam ? Pengguna tidak dapat membiarkan siapapun menginjak harga diri anda sebagai pengguna sistem Tiada Tanding!]
[Batas waktu: 6 tahun]
[Penghargaan penyelesaian misi: 1 item tiket keterampilan sesuai keinginan pengguna, 10 triliun poin bebas, 1 item langka sesuai keinginan pengguna]
[Hukuman jika gagal menyelesaikan misi: pengurangan setengah dari seluruh aspek dasar dan keterampilan yang dimiliki pengguna saat batas waktu misi]
[Progress: 30/100]
[Batas waktu tersisa: 1 tahun]
Alex tersenyum ironis ketika melihat aspek dasar dan keterampilannya. Dengan semua aspek ini, itu sudah cukup baginya untuk mengalahkan satu tim militer negara kecil seorang diri. Jika itu hanyalah perasaan dendam, maka sudah pasti tim keamanan keluarga Wealthy sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menghalangi Alex membunuh mereka semua yang telah mengkhianati dan memaksanya menanggung dosa tersebut. Namun, kehadiran tugas dari sistem ini membuat Alex mengambil alternatif lain. Kematian terlalu mudah untuk orang-orang ini, mereka pantas untuk hukuman yang lebih yaitu melihat semua kekayaan dan kejayaan yang mereka banggakan jatuh ke tangan orang yang mereka jebak dan khianati!
Setelah mengingat lagi, 6 tahun yang lalu, semua itu juga dimulai dari sebuah tugas.
Kota Metro
6 tahun yang lalu
Walaupun memiliki segudang prestasi dan penghargaan, Alex sejatinya tidak memiliki ambisi yang tinggi. Semua prestasi dan penghargaan tersebut hanyalah hasil sampingan yang diperolehnya setelah menyelesaikan tugas dari sistem. Sistem yang menyebut dirinya sebagai sistem “Tiada Tanding” memberikan Alex berbagai tugas acak dengan menawarkan berbagai manfaat, baik hanya sebuah penambahan poin keterampilan hingga uang tunai.
Pada awalnya, tugas-tugas dari sistem sangatlah sederhana seperti menyelesaikan cucian piring di panti asuhan, mendapatkan nilai sempurna pada ujian tahunan, lalu menjadi semakin kompleks menjadi mendapatkan peringkat pertama dalam ujian tahunan tingkat negara. Namun, tak peduli apapun tugas yang diberikan sistem, Alex selalu berusaha untuk menyelesaikannya sebaik mungkin.
[Tugas!]
Alex yang baru saja memasuki lobby gedung perkantoran Wealthy Group menyunggingkan senyumnya ketika melihat notifikasi tugas yang masuk. Ia memilih untuk mengabaikan notifikasi ini sejenak untuk menyelesaikan urusannya di perkantoran tersebut.
“Selamat pagi nona,” sapa Alex kepada resepsionis gedung perkantoran tersebut, “Saya Alex Pratama memiliki janji untuk wawancara kerja dengan tuan Fredrick dari divisi keuangan. Bisakah saya meminta akses?”
Setelah menyapa balik Alex dan memasukkan informasi dari Alex, resepsionis itu menjawab, “Maaf tuan Alex Pratama, saya menemukan bahwa jadwal wawancara anda dengan tuan Fredrick dibatalkan, namun sebagai gantinya, anda dijadwalkan dengan pihak lain. Apakah anda keberatan dengan hal ini ?”
“Tunggu sebentar, saya akan memeriksa email saya dan mengkonfirmasi kembali tentang hal ini,” balas Alex mengeluarkan ponselnya.
Di balik tatapan resepsionis itu Alex memang memeriksa ponselnya namun apa yang Alex lakukan adalah memeriksa notifikasi tugas yang baru saja didapatkannya dari sistem.
[Tugas: Mendapatkan pekerjaan formal pertama!]
[Deskripsi tugas: Anda baru saja menyelesaikan pendidikan formal anda, sehingga langkah selanjutnya adalah mendapatkan pekerjaan formal pertama anda! Namun sebagai pengguna sistem tiada tanding, pekerjaan formal pertama anda tentu tidak dapat biasa saja!]
[Batas waktu: 3 jam]
Alex tak sempat membaca lebih lanjut tentang informasi ini karena menyadari ekspresi resepsionis yang mulai gelisah karena belum mendapat konfirmasi dari Alex. Alex yang sama sekali tak mendapatkan informasi tentang pembatalan ini mencoba mencari informasi tambahan, “Apakah saya bisa mengetahui identitas pihak lain yang dijadwalkan dengan saya ?”
Resepsionis itu menggelengkan kepalanya dengan ekspresi menyesal, “Maaf, saya tidak memiliki otoritas untuk hal ini.”
Alex berpikir kembali, Wealthy Group tidak akan bertindak kasar seperti ini tanpa alasan yang jelas. Undangan wawancara ini juga merupakan inisiatif dari Frederick yang merupakan salah satu manajer umum operasional di Wealthy Group. Dari informasi resepsionis ini, sudah dapat dipastikan bahwa yang membatalkan jadwal wawancaranya bukanlah Frederick melainkan pihak lain tersebut yang menunjukkan pihak ini memiliki posisi di atas Frederick.
“Baik, saya akan mengikuti pengaturan ini. Mohon bantuannya nona,” ujar Alex.
“Saya mengerti,” resepsionis itu mengangguk dengan senyuman manis dan kemudian mengajak Alex untuk menggunakan lift VIP, “Silahkan tuan Alex.”
Selama perjalanan ini, Alex tidak membuang waktu untuk mengobrol dengan wanita cantik di sampingnya dan lebih memilih membaca lanjutan keterangan dari tugas.
[Penghargaan penyelesaian misi: 3000 poin bebas (penghargaan dasar dapat meningkat seiring dengan tinggi level pekerjaan yang anda dapatkan), kesempatan untuk membuka rahasia di masa lalu.]
[Hukuman gagal menyelesaikan misi: Kehilangan 5 poin untuk seluruh aspek dasar dan kehialngan kesempatan untuk membuka rahasia di masa lalu]
‘Rahasia di masa lalu ?’, pikir Alex kebingungan. Hal itu hanya berakhir sesaat karena sebuah tugas yang jangka waktunya tidak melebihi dari satu hari biasanya hanya akan mendapatkan satu penghargaan sehingga bonus penghargaan ini menurutnya tidak terlalu berarti. Alex lebih memilih memeriksa statusnya sekarang dan mulai mempertimbangkan aspek atau keterampilan yang perlu ditingkatkannya dengan poin bebas tersebut.
[Status terkini:]
[Nama pengguna: Alex W. Pratama]
[Usia: 17 tahun]
[Aspek dasar:]
[Kecerdasan: 48/100]
[Kekuatan: 32/100]
[Kebijaksanaan: 16/100]
[Aspek keterampilan:]
[Bela diri: 34/100]
[Penilaian:40/100]
[Kultivasi: 4/100]
Dengan poin bebas dari sistem, Alex dapat menggunakannya untuk menambah tingkat dari aspek dasar dan aspek keterampilan, menambah jenis aspek keterampilan, bahkan hingga mencairkannya menjadi emas asli. Adapun mengapa Alex memilih untuk mempercepat kelulusannya juga terkait dengan tugas. Pada ulang tahunnya ke 16, ia menerima sebuah tugas untuk menjadi lulusan termuda di usia 17 tahun dengan imbalan poin bebas senilai 1 milliar dan keterampilan baru yaitu keterampilan kultivasi. Tentu saja, Alex yang masih kurang bijaksana saat itu segera menerima tugas tersebut dan menyelesaikannya. 700 juta dari poin bebas ia cairkan menjadi emas murni. Sistem juga membantunya untuk menjadikan emas murni itu menjadi kekayaannya setara dengan 700 juta dollar. Untuk menghindari kecurigaan, Alex mengatur semua uang itu sebagai dana warisan dari orang tuanya yang baru dapat diaksesnya ketika berusia 17 tahun, tepat di mana secara umum seseorang dianggap sebagai orang dewasa. 100 juta dari sisa poin tersebut Alex gunakan untuk meningkatkan aspek dasar dan keterampilannya saat ini. Selain itu, keterampilan kultivasi yang didapatkannya dari penyelesaian tugas tersebut sangatlah berguna. Keterampilan ini sangatlah fleksibel dan dapat dikombinasikan dengan berbagai keterampilannya yang lain.
Sebuah suara notifikasi dari lift menyadarkan Alex dari lamunannya, resepsionis yang memandunya segera memintanya untuk mengikutinya lagi. Sekilas, Alex dapat melihat bahwa lantai tersebut merupakan lantai puncak dari gedung perkantoran Wealthy Group. Tak seperti di lobby bawah, interior di lantai ini jauh terkesan lebih mewah dan eksklusif. Selain itu, tidak ada suasana perkantoran di lantai tersebut hanya ada satu pintu besar berlapiskan emas yang dijaga oleh dua orang satpam dengan tubuh tegap dan wajah tampan. Dengan keterampilan penilaian, Alex dapat menemukan bahwa kedua satpam ini bukanlah satpam biasa melainkan mantan anggota tentara khusus.
Dengan semua ini, Alex sangat yakin bahwa pihak yang menggantikan Frederick untuk mewawancarainya sudah pasti berada dalam tingkatan direktur!
Dua satpam yang menjaga pintu tersebut segera menghentikan sang resepsionis, namun begitu mereka seperti mendapat instruksi dari walkie talkie mereka, keduanya segera membuka pintu emas tersebut.
“Maaf tuan, selanjutnya anda dapat masuk sendiri,” ujar resepsionis tersebut.
“Terima kasih atas kerja keras anda, nona.”
Begitu memasuki ruangan tersebut, Alex menemukan dua pria tua telah menunggunya. Walaupun keduanya sama-sama terlihat tua, status keduanya jelas merupakan tuan dan butler. Hal ini sangat jelas melihat posisi butler yang berdiri setia di belakang pria tua yang menatapnya tajam dari balik meja kerjanya yang mewah.
“Demi Tuhan … “ bisik butler tersebut dengan nada tidak percaya.
“Alex Pratama? Saya sudah mendengar tentang kamu dari Frederick,” ujar pria tua di belakang meja, “Kemarilah, saya ingin berbincang banyak hal dengan kamu.”
“Maaf jika saya tak sopan tuan," ujar Alex begitu selesai mengikuti perintah pria tua tersebut, "Namun, saya sama sekali tak mendapat pemberitahuan tentang perubahan ini, jadi bisakah saya tahu dengan siapa saya berbincang sekarang ?”
Sang butler mengerutkan alisnya, “Apakah anda serius tak mengenal tuan Paul Wealthy ?”
Alex mengerutkan alisnya mendengar nama yang tidak familiar ini. Dari nama belakang tersebut, Alex hanya dapat mengetahui bahwa pria tua di hadapannya adalah anggota keluarga Wealthy. Namun, jika ditanya apakah pernah mendengar nama Paul Wealthy, maka ia akan dengan jujur menjawab tidak pernah. Hal ini sangatlah wajar, selain mereka yang berada di lingkungan kelas atas, bagaimana mungkin bisa mengetahui informasi tentang anggota keluarga Wealthy yang dikenal sebagai keluarga terkaya dan paling berpengaruh di dunia. Walaupun majalah forbes dan serangkai lembaga survey selalu memperbaharui daftar nama orang terkaya di dunia setiap tahunnya, namun nama anggota keluarga Wealthy tak pernah muncul di daftar nama tersebut karena kekayaan mereka tidak dapat diukur dengan mudah! Itu sudah menjadi rahasia umum bahwa tidak ada orang di daftar nama ini yang dapat menyaingi kekayaan dan pengaruh keluarga Wealthy?
Pria tua di belakang meja tertawa melihat ekspresi kebingungan Alex, “Maaf-maaf mungkin karena kita berbeda generasi, saya tidak dapat menahan diri untuk menggoda generasi muda. Perkenalkan saya adalah Paul Wealthy, kepala keluarga Wealthy.”
Alex melebarkan matanya, kepala keluarga Wealthy juga berarti pemimpin dari seluruh bisnis keluarga Wealthy ? Alex mengetahui bahwa ia jenius namun tak pernah berpikir akan memiliki kesempatan untuk bertemu orang sebesar Paul. Untuk menghindari penipuan, Alex tanpa sadar menggunakan keterampilan penilaiannya.
Hasilnya menunjukkan pria tua itu tidak berbohong. Dia benar-benar Paul Wealthy, namun Paul sepertinya belum selesai dengan perkenalannya dan segera menjatuhkan sebuah bom, “Namun, yang terpenting adalah saya adalah kakek kamu, Alex Wealthy Pratama!”
Alex yang seumur hidupnya tumbuh dan besar di panti asuhan sama sekali tak pernah mendapat pelayanan semewah ini. Baron tak hanya mengantarnya menggunakan mobil mewah, tetapi juga dengan tim pengawal yang kualitasnya tidak kalah dari para pejabat negara! Tak berhenti di sana, ketika mereka tiba di sebuah villa yang selayaknya kastil, para pelayan di sana segera menyambutnya layaknya seorang pangeran.
Baron membawa Alex ke sebuah kamar yang sangat luas lengkap dengan perabotan kelas atas. Pada bagian klosetnya, pakaian dan aksesoris mewah telah tertata rapi dan sekali lihat, Alex dapat meyakini bahwa semua pakaian itu sesuai dengan tubuhnya.
"Tuan Alex, saya akan menginformasikan kedatangan anda kepada tuan besar dan keluarga utama terlebih dahulu," ujar Baron, "Saya akan kembali dalam waktu setengah jam untuk membawa anda ke ruang makan untuk bertemu tuan besar dan keluarga utama, harap anda mempersiapkan diri anda."
Dengan pesan tersebut, Baron menutup kembali kamar tersebut dan Alex yang masih kikuk dengan situasi ini tidak sempat untuk membalas Baron. Sepeninggalan Baron, Alex tak buru-buru mencoba pakaian dan aksesoris di ruangan tersebut, namun memeriksa seisi ruangan. Setelah memastikan tidak ada kamera atau alat mencurigakan lainnya untuk memantau tindakannya di ruangan tersebut, Alex menghela nafas dan menyentuh cincin di jari manis kirinya seraya berbisik, "Sistem aktifkan keterampilan penilaian."
Alasan Alex sangat berhati-hati saat mengaktifkan sistem sangatlah sederhana karena kehadiran sistem sangat membantu kehidupannya. Ini adalah cheat yang mengantarkannya kepada posisinya sekarang. Sistem yang datang dari cincin di jari manis kirinya ini memberikannya berbagai keterampilan yang luar biasa, salah satu yang paling diandalkannya adalah keterampilan penilaian.
Sesuai dengan namanya, keterampilan ini hampir sama seperti di game yang membuat Alex mampu memperoleh informasi terkait semua benda dalam bidang penglihatannya. Tingkat informasi yang diberikan dari keterampilan ini akan semakin merinci dan responsif terhadap keinginan penggunanya seiring dengan peningkatan kemahiran atas keterampilan tersebut.
Seketika barang-barang yang berada di dalam jarak penglihatan Alex menunjukkan sebuah layar kecil transparan dan begitu Alex memfokuskan pikirannya pada satu layar, maka layar itu akan membesar di hadapannya diikuti dengan suara mekanik langsung dalam kepalanya.
[Nama item: Omega Speedmaster '57]
[Jenis item: Jam tangan]
[Harga: est. Rp100.000.000]
Alex meneguk ludah melihat harga jam tangan tersebut dan matanya menatap ke sekeliling menemukan pakaian dan aksesoris lainnya tak kalah mahal. Dalam pengamatan singkatnya, Alex menemukan barang termurah di kamar tersebut masih berada di kisaran 50 juta rupiah. Sayang sekali informasi dari barang-barang ini sama sekali tidak membantu Alex untuk mempersiapkan diri sehingga ia hanya mengambil acak kemeja dengan desain paling sederhana dipadukan dengan celana formal. Ia memilih untuk tak menggunakan aksesoris lainnya karena mengingat dia hanya akan makan malam. Setelah merapikan rambutnya dan menyemprot parfum secara acak, ketukan dan suara Baron menandakan waktunya makan malam telah tiba.
Butler tua itu tidak berkomentar atas penampilan Alex dan segera menuntun Alex menuju ke ruang makan. Dalam perjalanan ini, Alex yang canggung sama sekali tidak berniat untuk membuka obrolan mengingat selama perjalanan mereka ke villa ini, Alex telah berkali-kali mencoba menanyakan maksud undangan dari keluarga Wealthy kepadanya hanya untuk mendapatkan balasan, "Semuanya akan dijelaskan oleh tuan besar. Hamba hanya kaki dan tangan yang mengikuti perintah dari tuan besar."
Oleh karena itu, Alex bealih dengan memikirkan segala strategi untuk keluar dari kemungkinan skenario yang akan terjadi. Selama perjalanan kemari, Alex telah memperhatikan sekeliling dan mengingat dengan jeli rutenya kemari sehingga ia sangat yakin dengan kemampuannya untuk kembali. Selain itu, ia juga telah memiliki estimasi jumlah pengawal dan pelayan keluarga Wealthy beserta kemampuannya.
Baron berhenti tepat di sebuah pintu megah dan mengetuk pelan seraya berkata, "Saya datang bersama dengan tuan Alex."
"Bawa dia masuk," respon cepat dari seseorang dibalik pintu tersebut yang dapat Alex tebak sebagai tuan besar yang Baron maksud.
Secara spontan, Baron membuka pintu tersebut dan memberi gestur agar Alex masuk terlebih dahulu.
Di ruang makan tersebut telah berkumpul 11 orang yang duduk di kursi sekitar meja makan dan 12 orang pelayan yang berdiri tak jauh dari masing-masing kursi. Alex langsung menatap pada pria tua yang duduk di ujung meja. Dengan posisi ini, tak diragukan lagi, pria tua tersebut memiliki status dan kedudukan paling tinggi dalam acara tersebut. Kursi di sebelah kanannya telah diduduki oleh seorang pria berusia 40 - 50 tahunan sedangkan kursi sebelah kirinya masih kosong.
"Jika bukan karena warna matanya, maka saya berpikir Brian ada di sini," komentar pria tua tersebut dengan nada datar yang sama sekali tak menunjukkan emosi.
Alex mengerutkan alisnya mendengar pria tua ini menyebut nama ayahnya. Dalam salah satu skenario yang Alex pikirkan selama perjalanan, kemungkinan terbesar yang ia pertimbangkan adalah undangan ini berkaitan dengan orang tuanya.
Seorang wanita dengan perawakan elegan yang duduk paling dekat dengan pintu masuk berkata, "Ayah, saya pikir akan lebih baik jika Alex dapat duduk dulu sebelum kita bisa mengenang masa lalu."
Pria tua itu mengangguk, "Priscilla benar."
Baron segera mengarahkan Alex untuk duduk pada kursi kosong di samping pria tua tersebut.
"Sebelum kita memulai menyantap hidangan di hadapan kita," Pria tua itu bangkit dari mejanya dan mengangkat gelasnya yang berisi wine, "Saya sangat bahagia karena akhirnya seluruh keluarga utama Wealthy dapat berkumpul kembali. Mari bersulang untuk Alex Wealthy, putra dari Brian Wealthy dan cucu dari Paul Wealthy!"
Alex melebarkan matanya mendengar pernyataan pria tua tersebut. Dalam skenario yang terpikirkan olehnya sama sekali tidak ada kemungkinan tentangnya sebagai keturunan dari keluarga paling kaya dan berpengaruh di dunia!
Belum berhenti di sana, kehadiran layar transparan dan suara mekanis di dalam kepalanya segera membuatnya kembali terkejut dan tak dapat menahan kegembiraannya.
[Tugas Jangka Panjang!]
[Deskripsi:]
[Anda baru saja mempelajari status anda sebenarnya! Status baru ini akan mengubah kehidupan anda 180 derajat! Dengan status baru anda sebagai keturunan dari keluarga paling kaya dan berpengaruh di dunia, tunjukkan kemampuan anda dan umumkan kepada dunia posisi anda!]
[Batas waktu: 1 bulan]
[Manfaat penyelesaian tugas: Fitur khusus sistem - deposit poin harian, fitur khusus sistem - undian keterampilan acak, 1000 poin bebas]
[Apakah ada menerima tugas ini?]
[Terima/Tolak]
Alex menyeringai dan tak dapat menahan diri untuk berkomentar dalam pikirannya, 'Sejak kapan saya akan menolak tugas.'
Selama mengenal sistem ini, Alex telah menjalankan banyak tugas dan selalu menyelesaikannya tak peduli dengan tingkat kesulitan atau jangka waktu dari tugas tersebut. Hasilnya juga sangat memuaskan karena kemampuan dan keterampilannya bertambah yang membuat taraf kehidupannya juga ikut membaik.
Tanpa keraguan, Alex menerima tugas tersebut dan mulai berpikir tentang bagaimana cara menyelesaikan tugas ini.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!